Anda di halaman 1dari 18

Return On Asset (ROA)

1. Ghiffari Pramadhan Rizqi


2. Aulia Fikri Hutasuhut
3. Yulisa Agrata
Pengertian ROA

Return On Addet (ROA) adalah salah satu


bentuk dari rasio profitabilitas untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan total
aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal
(biaya yang digunakan mendanai aset)
dikeluarkan dari analisis
ROA Menurut Para Ahli

Menurut Brigham dan Houston (2001:90),


1 “Rasio laba bersih terhadap total aktiva
mengukur pengembalian atas total aktiva
(ROA) setelah bunga dan pajak”.

Bambang Riyanto (2001:336) menyebut istilah ROA


dengan Net Earning Power Ratio (Rate of Return on
2 Investment / ROI) yaitu kemampuan dari modal
yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan neto. Keuntungan neto yang
beliau maksud adalah keuntungan neto sesudah pajak.

Menurut Horne dan Wachowicz (2005:235), “ROA


mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan
laba melalui aktiva yang tersedia; daya untuk
3 menghasilkan laba dari modal yang diinvestasikan”.
Horne dan Wachowicz menghitung ROA dengan
menggunakan rumus laba bersih setelah pajak dibagi
dengan total aktiva.
Rumus ROA

ROA = Laba Tahun Berjalan


Total Aset

Semakin besar nilai ROA, menunjukkan kinerja perusahaan yang


semakin baik pula, karena tingkat pengembalian investasi semakin
besar. “Nilai ini mencerminkan pengembalian perusahaan dari
seluruh aktiva (atau pendanaan) yang diberikan pada perusahaan”
(Wild, Subramanyam, dan Halsey, 2005:65).
Kelebihan ROA

ROA merupakan pengukuran yang


1 komperhensif dimana seluruhnya
mempengaruhi laporan keuangan yang
tercermin atas rasio

2 ROA mudah dihitung, dipahami,dan


sangat berarti dalam nilai absolut

ROA merupakan denominator yang dapat


diterapkan pada setiap unit organisasi yang
3 bertanggung jawab terhadap profitabilitas
dan unit usaha
Kelemahan ROA

Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA


memnbuat manajer divisi memiliki kecendrungan
untuk melewatkan project-project yang
1 menurunkan divisional ROA, meskipun sebenarnya
proyek-proyek tersebut dapat meningkatkan
tingkat keuntungan secara keseluruhan

Manajemen cenderung fokus pada tujuan


jangka pendek bukan pada tujuan jangka
2 panjang

Sebuah project dalam ROA dapat


meningkatkan tujuan jangka pendek ,
3 tetapi project tersebut mempunyai
konsekuensi negatif dalam jangka panjang
Faktor yang mempengaruhi ROA
Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
laba. Return on Assets (ROA) termasuk salah satu rasio profitabilitas. Menurut
kutipan dari Brigham dan Houston (2001:89), rasio profitabilitas (profitability ratio)
menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang
terhadap hasil operasi.

Rasio ●
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya, yang dihitung dengan membandingkan aktiva lancar
perusahaan dengan kewajiban lancar. Rasio likuiditas terdiri dari:
Current Ratio, mengetahui kemampuan perusahaan memenuhi

Likuidita

kewajiban jangka pendeknya dengan membandingkan semua aktiva


likuid yang dimiliki perusahaan dengan kewajiban lancar.

Acid Test, mengukur kemampuan peusahaan memenuhi kewajiban
jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancer yang lebih likuid yaitu

s tanpa memasukkan unsur persediaan dibagi dengan kewajiban lancar.


Faktor yang mempengaruhi ROA

Rasio ●


“Rasio manajemen aktiva (asset management ratio), mengukur seberapa efektif perusahaan
mengelola aktivanya” (Brigham dan Houston, 2001:81). Rasio manajemen aktiva terdiri dari:
Inventory Turnover, mampu mengetahui frekuensi pergantian persediaan yang masuk ke
dalam perusahaan, mulai dari bahan baku kemudian diolah dan dikeluarkan dalam bentuk

Manajem
produk jadi melalui penjualan dalam satu periode.

Days Sales Outstanding, mengetahui jangka waktu rata-rata penagihan piutang menjadi kas
yang berasal dari penjualan kredit perusahaan.

Fixed Assets Turnover, mengetahui keefektivan perusahaan menggunakan aktiva tetapnya
dengan membandingkan penjualan terhadap aktiva tetap bersih.

en Aktiva Total Assets Turnover, mengetahui keefektivan perusahaan menggunakan seluruh aktivanya

dengan membandingkan penjualan terhadap total aktiva.

Rasio ●
Rasio manajemen aktiva mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka panjang (utang) perusahaan yang digunakan
untuk membiayai seluruh aktivitas perusahaan. Manajemen utang terdiri dari:

Debts Ratio, mengetahui persentase dana yang disediakan oleh kreditur.

Manajem ●


Times Interest Earned (TIE), mengukur seberapa besar laba operasi dapat
menurun sampai perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan.
Fixed Charge Coverage Ratio, hampir serupa dengan rasio TIE, namun
mengakui bahwa banyak aktiva perusahaan yang dilease dan harus melakukan

en Utang pembayaran dana pelunasan.


Pengertian Leverage Operasi
Leverage operasi (operating leverage)
menggambarkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari biaya tetapnya. Semakin
banyak laba yang dihasilkan perusahaan pada
tingkat biaya tetap yang konstan, semakin tinggi
leverage operasinya. Leverage operasi dapat
dihitung dengan menggunakan beberapa rumus.
Rumus yang paling umum digunakan adalah rasio
margin kontribusi terhadap pendapatan operasi.
Menghitung Leverage operasi


Margin kontribusi adalah total penjualan dikurangi biaya
variabel. Biaya variabel adalah biaya yang meningkat seiring
penjualan inkremental. Harga pokok penjualan, komisi
penjualan dan beban pengiriman adalah contoh-contoh biaya
variabel. Kurangilan beban-beban ini untuk mendapatkan
margin kontribusi

Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki total penjualan
Hitunglah margin kontribusi
Rp1.000.000.000 selama bulan Desember tahun 2015. Biaya
variabelnya adalah: harga pokok penjualan Rp300.000.000,
komisi penjualan Rp200.000.000, beban pengiriman
Rp100.000.000.

Margin kontribusinya adalah: Rp1.000.000.000 -
Rp300.000.000 - Rp200.000.000-Rp100.000.000 =
Rp400.000.000.
Menghitung Leverage operasi


Pendapatan operasi adalah penjualan total dikurangi semua
beban operasi kecuali bunga dan pajak. Jika Anda sudah
mengurangkan biaya variabel dari penjualan total, cukup
kurangkan saja dengan biaya tetap untuk memperoleh
pendapatan operasi. Biaya tetap meliputi beban iklan, asuransi,
sewa, gaji, dan utilitas (misalnya air dan listrik)
Hitunglah pendapatan ●
Sebagai contoh, biaya tetap perusahaan ABC adalah: iklan
operasi Rp20.000.000, asuransi Rp50.000.000, sewa Rp30.000.000,
utilitas Rp20.000.000, dan gaji Rp180.000.000.

Biaya tetap total adalah Rp300.000.000

Penjualan total perusahaan ABC adalah Rp1.000.000.000, biaya
variabelnya Rp600.000.000, dan biaya tetapnya Rp300.000.000.

Pendapatan operasi perusahaan adalah Rp1.000.000.000 –
Rp600.000.000 – Rp300.000.000 = Rp100.000.000.
Menghitung Leverage operasi


Bagikan margin kontribusi dengan
pendapatan operasi perusahaan. Margin
kontribusi perusahaan adalah
Rp400.000.000 dan pendapatan
Hitunglah leverage operasi operasinya adalah Rp100.000.000

Leverage operasi = margin kontribusi /
pendapatan operasi.

Rp400.000.000 / Rp100.000.000 = 4

Leverage operasi perusahaan ABC adalah 4
Menganalisis Leverage operasi


Leverage operasi menunjukkan tingkat kecepatan
pertumbuhan pendapatan operasi bersih terhadap
penjualan. Dari contoh di atas, leverage operasi
perusahaan adalah 4. Artinya, pendapatan operasi
perusahaan bertumbuh empat kali lebih cepat dari
Evaluasi profitabilitas
penjualannya. Namun, angka ini dapat berubah
menggunakan leverage
tergantung pada rasio biaya tetap terhadap biaya
operasi
variabel.

Semakin tinggi persentase biaya tetap terhadap biaya
total, semakin tinggi pula leverage operasi perusahaan.

Leverage operasi yang tinggi artinya pendapatan bersih
tumbuh dengan cukup cepat.
Menganalisis Leverage operasi


Perusahaan XYZ memiliki jumlah penjualan
(Rp1.000.000.000) dan margin operasi (Rp100.000.000) yang
sama terhadap perusahaan ABC. Namun, biaya variabelnya
Rp300.000.000 dan biaya tetapnya Rp600.000.000.

Margin kontribusi perusahaan XYZ adalah Rp1.000.000.000 –
Rp300.000.000 = Rp700.000.000.
Lakukan analisis dampak ●
Pendapatan operasi bersih perusahaan XYZ adalah
biaya tetap dan biaya variabel
Rp1.000.000.000 – Rp300.000.000 – Rp600.000.000 =
yang jumlahnya lebih rendah Rp100.000.000.

Leverage operasi perusahaan XYZ = margin kontribusi /
pendapatan operasi

Rp700.000.000 – Rp100.000.000 = 7

Pendapatan operasi bersih perusahaan tumbuh 7 kali lebih
cepat dari penjualannya.
Menganalisis Leverage operasi


Leverage operasi bisa digunakan untuk menghitung banyaknya
peningkatan margin laba terhadap peningkatan penjualan. Kalikan
leverage operasi dengan peningkatan penjualan (dalam bentuk
persentase). Inilah persentase ekspektasi peningkatan margin laba

Misalnya dua perusahaan contoh di atas memiliki peningkatan
penjualan sebanyak 10%.
Lakukan prediksi dampak ●
Perusahaan ABC memiliki leverage operasi 4 sehingga seharusnya
margin laba terhadap margin laba bersih meningkat sebanyak 40% dengan penjualan
pertumbuhan penjualan meningkat sebanyak 10% (10% * 4 = 40%)

Perusahaan XYZ memiliki leverage operasi 7 sehingga seharusnya
margin laba bersih meningkat sebanyak 70% dengan penjualan
meningkat sebanyak 10% (10% * 7 = 70%)

Dengan demikian, leverage operasi bisa digunakan untuk
menghitung dampak perubahan penjualan terhadap pendapatan
operasi bersih dengan cepat tanpa laporan keuangan yang detail.
Mengevaluasi Risiko dengan
Margin Kontribusi


Titik impas adalah titik tempat pendapatan yang dihasilkan persis
menutupi beban-beban operasi, termasuk semua biaya tetap dan
variabel. Pada titik impas, margin laba bersih Anda adalah Rp0.
Dengan demikian, leverage operasinya adalah tidak terbatas.
Semakin dekat dengan titik impas, nilai leverage operasi juga
semakin besar.

Sebagai contoh, perusahaan ABC memiliki penjualan
Tentukan titik impas (break
Rp750.000.000, biaya variabel Rp450.000.000 dan biaya tetap
even point) Rp300.000.000.

Margin kontribusi = Rp750.000.000 - Rp450.000.000 =
Rp300.000.000.

Pendapatan operasi bersih = Rp750.000.000 – Rp450.000.000 –
Rp300.000.000 = Rp0.

Leverage operasi perusahaan adalah Rp300.000.000 / Rp0 = tidak
terbatas.
Mengevaluasi Risiko dengan
Margin Kontribusi


Leverage operasi yang tinggi berarti perusahaan dapat
meningkatkan laba dengan sedikit peningkatan dalam
penjualan. Namun, hal ini juga berarti banyak uang
perusahaan yang terikat pada biaya tetap, seperti pada
Evaluasi profil risiko mesin-mesin, properti, dan gaji. Jadi jika ekonomi
perusahaan memburuk dan penjualan menurun, perusahaan akan
kesulitan mengurangi beban untuk menyelamatkan
margin labanya.

Investor sebaiknya berhati-hati saat berinvestasi pada
perusahaan yang memiliki leverage operasi tinggi.
Mengevaluasi Risiko dengan
Margin Kontribusi


Leverage operasi dapat disalahartikan sebagai kapasitas
perusahaan untukmeningkatkan margin laba. Sebagai
contoh, perusahaan dengan leverage operasi 7
seharusnya dapat meningkatkan margin laba 7 kali lebih
Terapkan leverage operasi cepat dari penjualannya. Namun pada kenyataannya,
dengan hati-hati untuk meningkatkan penjualan, perusahaan akan perlu
menambah tenaga atau memperluas ruang kerja. Hal-
hal tersebut meningkatkan biaya tetap, dan perusahaan
tidak akan melihat pertumbuhan margin laba yang
diprediksi oleh tingkat leverage operasi perusahaan

Anda mungkin juga menyukai