Contoh:
1.296
Return on Equity (REO) = = 57,6 dibulatkan (58%
2.250
904
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑜𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 (𝑅𝐸𝑂) = = 43
2.100
Perhitungan ROI tahun 2005, menunjukan bahwa tingkat pengembalian investasi yang
diperolehnya sebesar 58%. Kemudian, tahun 2006 turun menjadi hanya sebesar 43%. Artinya
hasil pengembalian investasi berkurang sebesar 15% dan ini menunjukan ketidakmampuan
manajemen untuk memperoleh ROE seiring dengan meurunnya ROI.
Namun, jika rata-rata industri untuk ROE adalah 40%, berarti kondisi perusahaan cukup
baik karena keduanya masih di atas rata-rata industri.
Berikut adalah contoh data pengukuran yang digunakan diambil dari perhitungan rasio
sebelumnya untuk tahun 2005 dan tahun 2006.
Komponen
2005 2006
Perhitunga Rasio
ROE 57,6% 43%
Margin laba bersih 21,78% 16,28%
Perputaran total aktiva 1,416 kali 1,387 kali
Total aktiva/ ekuitas 4.200/ 2.250 = 1,866 kali 4.000/ 2.100 = 1,904 kali
Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai baku merupakan rasio untuk
mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio
yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya
dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain,
tingkat pengembalian yang tinggi.
Keuntungan bagi pemegang saham adalah jumlah keuntungan setelah dipotong pajak.
Keuntungannya yang tersedia bagi pemegang saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi
pajak, dividen, dan dikurangi hak-hak lain untuk pemegang saham perioritas.
Rumus untuk mencari laba per lembar saham biasa adalah sebagai berikut:
Contoh:
1.296.000
Laba Per Lembar Saham = = Rp. 810,00
1.600
904.000
Laba Per Lembar Saham = = Rp565,00
1.600
Dari atas perhitungan tersebut di atas,terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun,
sehubungan dengan menurunnya laba per lembar saham yang di hasilkan perusahaan. Penurunan
ini cukup lumayan besar, yaitu Rp.255.00 per lembar saham.
Apabila di dalam perusahaan tersebut, di samping saham biasa, juga terdapat saham
prioritas, kita dapat menentukan mana yang menjadi hak pemegang saham prioritas setelah di
kurangkan dari laba yang di peroleh . baru kemudian menghitung laba per lembar masing-masing
saham.
D. Hasil Pengukuran
Dari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan seperti yang
terlihat dalam tabel berikut ini:
Kondisi net profit margin perusahaan cukup memprihatikan karena turun cukup dratis di
tahun 2006, yaitu dari 21,78% turun menjadi 16,28. di tahun 2006 turun sebesar 5,5%jika rata-
rata industry untuk net profit margin adalah 20%, berarti margin laba perusahaan di tahun 2005
sebesar 21,78% baik karena berada di atas rata-rata industri.namun, untuk 2006 margin laba
hanya sebesar 16,28% dapat di katakan kurang baik kerena masih di bawah rata-rata industry. Ini
juga dapat berarti bahwa harga barang-barang perusahaan ini relative rendah atau biaya-biayanya
relati tinggi atau keduanya
Kondisi ROI juga menurun yaitu sebesar 8% , di mana tahun 2005 ROI yang di peroleh
31%, namun pada tahun 2006 turun menjadi hanya 23%, jika rata-rata industry untuk return on
investment adalah 30% , berarti margin laba perusahaan tahun 2005 sebesar 30,8% baik. Untuk
tahun 2006 dengan rasio sebesar 23% kondisinya kurang baik karena masih di bawah rata-rata
industri .rendahnya rasio ini di sebabkan rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran
aktiva.
Tidak jauh berbeda dengan ROI, kodisi ROE juga mengalami penurunan yang cukup tajam,
yaitu sebesar 14,6%dari semula tahun 2005 sebesar 57,6% menjadi hanya 43% tahun 2006. Jika
rata-rata industry untuk return on aquity (ROE) adalah 40%, berarti kondisi perusahaan baik
untuk tahun 2005 maupun tahun 2006 dalam kodisi yang baik. Hal ini di sebabkan kondisi
tersebut berada di atas rata-rata industry.
Kondisi laba per lembar saham juga menurun dari tahun 2005 ke tahun 2006. Dari hasil
perhitungan tersebut di atas terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun, penurunan
ini .cukup lumayan besar,yaitu Rp225.00,- per lembar saham.artinya kempuan perusahaan untuk
mencari keuntuntungan dapat di katakana gagal. Kedepan menejemen perlu melakukan evaluasi
secara menyeluru mengapa semua rasio provitabiitas perusahaan menurun.
E. Rangkuman
Rasio profit margin di gunakana untuk mengukur margin laba atas pernjualan pada
suatu periode atau beberapa periode.
Return on investment (ROI) Rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah
aktiva yang di gunakan dalam perusahaan atau suatau ukuran tentang aktivitas
manajemen.
Return on equity atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur
laba bersih sesudah pajak dengan ekuitas.
Rasio laba perlembar saham atau di sebut rasio nilai buku merupakan rasio untuk
mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham.
1. soal teori
1. jelaskan pengertian rasio profitabilitas yang anda ketahui dan alasan pentingnya
rasio ini bagi perusahaan.
2. uraikan manfaat serta tujuan rasio profiatabilitas bagi perusahaan maupun bagi
pihak lain yang akan memberikan dana kepada perusahaan tersebut.
3. jelaskan secara lengkap jenis - jenis rasio profitabilitas.
4. uraikan pengertian rasio return on equity serta kegunaan rasio ini bagi perusahaan.
5. uraiakan pengertian rasio profit margin ( profit margin on sales) serta kegunaan
rasio ini bagi perusahaan.
6. uraikan pengertian rasio return on investment serta kegunaan rasio ini bagi
perusahaan.
7. uraikan rumus yang di gunakan untuk mencari profit margin.bila perlu, sertakan
dengan contoh.
8. uraikan rumus yang digunakan untuk mencari return on investment, bila perlu
9. dengan contoh.
10. uraikan rumus yang di gunakan untuk mencari return on equity,bila perlu,sertakan
dengan contoh.
11. uraikan hubungan antara return on investment dan return on equity,dengan model
pendekatan du pont.
II. Soal kasus
Dari kedua laporan keuangan di bawah ini anda diminta untuk mencari rasio-rasio:
Profit margin
Return on investmen (ROI)
Return on equity (ROE)
Kemudian, tentukan bagaimana kondisi dan posisi perusahaan jika anda
menentukan sendiri standar industrinya.
Aktiva Lancer
kas 2.000 3.150
rekening tabungan 2.250 2.850
surat-surat berharga 1.750 2.000
piutang 1.600 2.300
sediaan 4.000 3.000
Total Aktiva Lancer 11.600 13.300
Aktiva Tetap
Tanah 7.500 7.500
Mesin 9.500 9.500
Kendaraan 3.500 4.000
Akumulasi penyusutan (1.300) (4.400)
Total aktiva tetap 19.200 19.600
Total aktiva lainnya 1.400 1.100
Total aktiva 33.100 35.000
Utang jangka pendek
Utang bank
Utang dagang 5.200 4.000
Utang wesel 1.800 2.000
Total utang jangka pendek 500 1.000
Utang jangka panjang 7.500 7.000
Utang obligasi
Hipotek
Total uang jangka panjang
6.600 8.400
Ekuitas
3.500 5.000
Modal setor
10.100 13.400
Cadangan laba
Total ekuitas
10.000 10.000
Total pasiva
5.500 4.600
15.500 14.600
33.100 35.000
PT Sugailiat Tbk