Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

KAS DAN SETARA KAS

Kemampuan Akhir : Mahasiswa dapat menyajikan Kas dan Setara Kas dengan
benar sesuai SAK yang berlaku.
Indikator : Mahasiswa diharapkan mampu
1. Menjelaskan definisi kas dan setara kas
2. Membedakan pos-pos yang merupakan bagian dan
bukan bagian dari Kas dan Setara Kas
3. Mengilustrasikan penyajian Kas dan Setara Kas dalam
Laporan Posisi Keuangan.
4. Menjelaskan teknis/prosedur pengendalian kas
5. Mengilustrasikan sistem pengelolaan Kas Kecil
6. Mengilustrasikan penyusunan rekonsiliasi bank

PENDAHULUAN

Perusahaan diwajibkan untuk mengungkapkan komponen kas dan setara kas serta
harus menyajikan rekonsiliasi jumlah tersebut dalam laporan arus kas dengan pos yang
sama dengan pos yang ada di neraca. Oleh karena itu penting untuk memahami secara
jelas mengenail kas yang dimaksud dalam laporan ini. Pembahasan pada bab keempat
ini difokuskan pada kas dan setara kas mulai dari definisi, pengakuan, penilaian,
penyajian, pengungkapan, prosedur pengendalian serta pengelollan kas kecil dan
penyusunan rekonsiliasi bank. Diharapkan setelah menyelesaikan bab ini, mahasiswa
dapat menyajikan kas dan setara kas dengan benar sesuai dengan SAK yang berlaku
pada Laporan Posisi Keuangan.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 55


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 1

KA 4
Menyajikan Kas dan Setara Kas dengan
benar sesuai SAK yang berlaku

I 4.6
Mengilustrasikan penyusunan rekonsiliasi bank

I.4.5
Mengilustrasikan sistem pengelolaan Kas Kecil

I 4.4
Menjelaskan teknik/prosedur pengendalian Kas

I .4.3.
Mengilustrasikan penyajian Kas dalam
Laporan Posisi Keuangan

I.4.2
Membedakan pos-pos yang merupakan
bagian dan bukan bagian dari Kas dan
Setara Kas

I.4.1
Menjelaskan definisi Kas dan Setara Kas

Gambar 4.1. Bagan Hubungan Antar Indikator dengan KA 4

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 56


Bab 4 – Kas & Setara Kas

4.1. Definisi Kas dan Setara Kas (Cash and Cash Equivalent)

Kas adalah uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada
urutan teratas dari aset. Kas merupakan alat pembayaran yang sah yang mencakup
uang logam dan uang kertas yang ada di tangan perusahaan (cash in hand), maupun
yang ada di bank seperti cek, money orders, serta uang yang ada di bank.

Sebagai alat pembayaran yang sah, kas memiliki dua criteria yaitu:
1. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta dapat digunakan sehari-hari
sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan
2. Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas, jika diterima umum
sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya.

Kas merupakan aset keuangan sekaligus instrumen keuangan. Instrumen keuangan


merupakan suatu perjanjian yang menyebabkan peningkatan aset keuangan dari satu
entitas dan peningkatan liabilitas keuangan atau kepemilikan ekuitas entitas lainnya.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, kas didefinisikan


sebagai berikut:

“Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro”.

Dalam Statement of Financial Accounting Standard No. 95, FASB menyatakan bahwa
suatu laporan arus kas harus menjelaskan selisih yang terjadi antara saldo awal dan
saldo akhir serta setara kas (cash equivalent). Hal ini berarti dalam laporan kas, kas
memiliki pengertian yang lebih luas yang tidak hanya terbatas pada saldo kas yang
tersedia di perusahaan (cash on hand) dan kas di bank, tetapi juga termasuk perkiraan-
perkiraan yang dikenal sebagai setara kas (cash equivalent).

Definisi setara kas (cash equivalent) dalam PSAK No. 2 adalah:

“Investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dapat


segera dijadikan kas dalam jumlah tanpa menghadapi perubahan nilai
yang berarti.”

Kieso, Weygandt dan Warfield (2014) mendefinisikan Setara Kas sebagai:

“Investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera


dikonversi menjadi kas dan jatuh tempo sangat singkat sehingga
hampir tidak memiliki perubahan resiko atas perubahan tingkat
bunga.”

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 57


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 1

PSAK No. 2, paragraf 6 menjelaskan bahwa setara kas dimiliki untuk memenuhi
komitmen kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi
persyaratan setara kas, investasi harus dapat segera diubah menjadi kas dalam jumlah
yang diketahui tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya,
suatu investasi baru dapat memenuhi syarat sebagai setara kas jika hanya segera akan
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.

Contoh setara kas yang disamakan dengan kas, menurut Harrison (1995:731)
adalah treasury bills, commercial paper jangka pendek, money market serta surat-surat
berharga lain yang mempunyai syarat-syarat:
1. Setiap saat dapat ditukar dengan kas.
2. Tanggal jatuh temponya sangat singkat, dalam waktu tiga bulan atau
kurang.
3. Resiko perubahan nilai yang kecil atau kurang berarti.

4.2. Pos-pos Bagian Kas dan Bukan Kas

Dalam mengakui dan menyajikan Kas dan Setara Kas, perusahaan harus dapat
membedakan pos-pos mana yang merupakan bagian dari kas dan mana yang
merupakan non kas. Untuk dapat mengakui dan menyajikan Kas dan Setara Kas dalam
pos yang benar maka perusahaan perlu mengetahui beberapa pos yang perlu
dipertimbangkan dalam akuntansi kas.

 Kas yang dibatasi penggunaannya (Restricted Cash), kas yang dibatasi


penggunaannya dan dipisahkan dari kas biasanya karena akan digunakan untuk
tujuan tertentu seperti untuk ekspansi usaha, membangun pabrik, saldo
kompensasi (compensating balance). Apabila jumlah kas yang dibatasi
penggunaannya ini memiliki nilai yang material maka maka disajikan terpisah
dari kas pada umumnya dan dapat dikategorikan sebagai aset lancar maupun
tidak lancar tergantung pada tujuan penggunaannya.
 Saldo kompensasi (Compensating balances), merupakan saldo minimum yang
harus dipertahankan di bank sebagai jaminan atas sejumlah dana yang dipinjam.
Saldo kompensasi harus diungkap dalam catatan atas statemen keuangan
perusahaan.
 Sertifikat deposito (certificates deposit/CDs), sertifikat deposito harus
diklasifikasikan sebagai investasi jangka pendek dan bukan kas. Sebab CDs
dapat dicairkan apbl telah jatuh tempo, hal ini berarti ada batasan penggunaan
kas
 Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan pada tanggal yang
tercantum dalam cek tersebut. Cek mundur dapat diklasifikasikan sbg kas
setelah tanggal cek tsb dapat diuangkan

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 58


Bab 4 – Kas & Setara Kas

 Cek kosong (Not sufficient funds), terjadi karena rekening koran perusahaan
yang mengeluarkan cek tidak mempunyai dana, cek dalam keadaan rusak atau
kesalahan informasi yang tercantum dlam cek. Item ini lebih tepat dilaporkan
sebagai piutang daripada kas
 Biaya yang dibayar dimuka, item seperti perangko, uang muka karyawan,
asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, lebih tepat dilaporkan sebagai
biaya dibayar dimuka drpd kas
 Bank Overdraft, terjadi karena pemilik dana (deposan) menulis cek dalam jumlah
yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah dana yang disimpan di bank. Item
ini dilaporkan sebagai utang lancar. Bank overdraft biasanya tidak di off-set
terhadap akun kas kecuali entitas memiliki kas yang tersedia dalam rekening
lain dalam bank yang sama tempat overdraft tersebut terjadi.
 Cek yang belum dikirimkan (undelivered checks), cek yang telah dibuat tetapi
belum diserahkan kepada pihak yang berhak menerima. Jika pada tanggal
neraca terdapat item seperti ini, maka dapat diklasifikasikan sebagai kas.

4.3. Penyajian Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas disajikan sebagai aset lancar dalam Laporan Posisi Keuangan
perusahaan.
Pada dasarnya prinsip akuntansi dalam menyajikan kas dan setara kas dalam laporan
keuangan adalah:
1. Kas yang ada neraca merupakan saldo kas dan setara kas per tanggal neraca
2. Kas dalam bentuk valas disajikan dengan kurs tanggal neraca

4.4. Pengendalian Kas

Sistem pengendalian internal terhadap kas adalah semua sarana, alat, mekanisme
yang digunakan oleh perusahaan mengamankan, mencegah pemborosan dan
penyalahgunaan kas. Sistem pengendalian internal kas juga ditujukan untuk menjamin
ketelitian dan akuntanbilitas data akuntansi tentang kas, mendorong pencapaian
efisiensi serta dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.

Manajemen menghadapi dua permasalahan dalam mengendalikan transaksi yang


melibatkan kas:
1. Melakukan pengawasan yang memadai untuk mencegah transaksi tidak
terotorisasi oleh karyawan
2. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengendalian kas dan
transaksi kas secara memadai.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 59


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 1

Untuk mencapai tujuan pengendalian yang diharapkan, maka entitas dapat


menggunakan bantuan rekening bank. Entitas dapat menyimpan kas dalam rekening
yang berbeda-beda maupun pada bank yang berbeda-beda.

Untuk perlindungan kas secara fisik, entitas dapat melakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Mengurangi jumlah kas yang dipegang
2. Hanya memegang kas kecil dan penerimaan yang diperoleh pada hari itu.
3. Menyimpan kas di dalam brankas atau laci yang terkunci.
4. Menyetor penerimaan kas ke bank sesering mungkin.
5. Melakukan pembuktian atau rekonsiliasi terhadap saldo kas pada buku besar.

4.5. Pengelolaan Kas Kecil

Kas kecil digunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran dalam jumlah kecil

Langkah-langkah traksaksi kas kecil meliputi:


1. Pembentukan kas kecil
Jurnal untuk pembentukan kas kecil adalah:

Kas Kecil $300


Kas $300

2. Pemegang kas kecil menerima bukti pengeluaran kas yang harus dibayar
3. Pemegang kas kecil menerima eek dari perusahaan untuk mengganti kas yang
keluar dari kas kecil.
Jurnal untuk mengganti kas yang keluar dari kas kecil bila sisa dana kas kecil
sebesar $127 adalah:

Beban perlengkapan kantor $42


Beban administrasi $53
Beban lain-lain $76
Selisih kas $2

Kas $173

4. Apabila perusahaan memutuskan bahwa jumlah kas dalam dana kas kecil terlalu
banyak, maka dana kas kecil dapat dikurangi jumlahnya.
Jurnal yang dibuat untuk mengurani jumlah kas kecil

Kas $50
Kas Kecil $50

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 60


Bab 4 – Kas & Setara Kas

4.6. Rekonsiliasi Bank


Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan sebaiknya harus
disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek.
Praktek tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan antara: saldo kas menurut
catatan perusahaan dan saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan menyusun
laporan keuangan, perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang tepat
untuk dilaporkan di Neraca.

Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan dengan bank maka
harus diadakan rekonsiliasi bank. Berikut di bawah ini ikhtisar yang menyebabkan
adanya perbedaan saldo menurut catatan perusahaan dan bank:

Tabel 4.1. Ikhtisar Pembeda Saldo Catatan Perusahaan dan Bank

No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank


1. Deposit in transit Sudah menambah saldo Belum menambah saldo
(Setoran dalam Kas Kas
perjalanan)
2. Out standing check Sudah mengurangi saldo Belum mengurangi saldo
(Cek yang sudah Kas Kas
dikeluarkan oleh
perusahaan tetapi
belum dicairkan)
3. Kesalahan pencatatan Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan
pencatatannya

4. Tagihan wesel & Belum menambah saldo Sudah menambah saldo


Bunga langsung Kas Kas
ditagihkan bank
5. Bunga giro bank Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
Kas Kas
6. Biaya administrasi Belum mengurangi saldo Sudah mengurangi saldo
bank Kas Kas
7. Not Sufficient Fund Sudah menambah saldo Tidak mempengaruhi
(NSF Check); Cek kas, harus dikurangi
kosong
8. Kekeliruan Sudah menambah saldo Belum menambah saldo
memasukkan setoran kas kas
rekening giro oleh
bank

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 61


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 1

llustrasi penyusunan rekonsiliasi bank dapat dilihat pada contoh berikut.


Diketahui Nugget Mining Co menunjukkan saldo kas di Melbourne Bank pada tanggal
30 November 2011 senilai $20.502, sementara saldo kas menurut catatan perusahaan
adalah $$22.190. Selain itu diketahui informasi sebagai berikut:
1. Setoran senilai $3.680 belum tercatat pada rekening bank.
2. Cek yang ditulis selama bulan November tetapi belum tercatat pada rekening
bank adalah
a. Cek #7327 $ 150
b. Cek #7348 $ 4.820
c. Cek #7349 $ 31
3. Perusahaan belum mencatat tagihan penerimaan pendapatan bunga senilai
$600 yang ditagihkan oleh bank.
4. Beban administrasi bank yang belum dicatat perusahaan senilai $18
5. Bank mengembalikan cek kosong dari pelanggan perusahaan senilai $220
6. Perusahaan menemukan kesalahan pencatatan atas cek #7322 yang
dikeluarkan untuk membayar hutang dagang senilai $131 tetapi dicatat $300
7. Bank salah membebankan cek pada perusahaan senilai $175.

Gambar 4.2. Rekonsiliasi Bank Nugget Mining Company

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 62


Bab 4 – Kas & Setara Kas

RANGKUMAN
Pembahasan pada bab kelima ini difokuskan pada kas dan setara kas mulai dari
definisi, pengakuan, penilaian, penyajian, pengungkapan, prosedur pengendalian serta
pengelollan kas kecil dan penyusunan rekonsiliasi bank. Setelah menyelesaikan bab ini,
mahasiswa diharapkan dapat menyajikan kas dan setara kas pada bagian Aset dalam
Laporan Posisi Keuangan dengan benar sesuai dengan SAK yang berlaku. Setelah
mempelajari bab ini, mahasiswa akan mempelajari komponen berikutnya yang biasa
disajikan pada bagian Aset dalam Laporan Posisi Keuangan.

Evaluasi Diri
Setelah mempelajari bab ini, saya dapat:
Menjelaskan definisi kas dan setara kas
Membedakan pos-pos yang merupakan bagian dan bukan
bagian dari Kas dan Setara Kas
Mengilustrasikan penyajian Kas dan Setara Kas dalam
Laporan Posisi Keuangan.
Menjelaskan teknis/prosedur pengendalian kas
Mengilustrasikan sistem pengelolaan Kas Kecil
Mengilustrasikan penyusunan rekonsiliasi bank
Beri tanda:
√ Bila anda dapat menjawab evaluasi ini.
? Bila ada belum dapat menjawab evaluasi ini, berarti anda diharapkan untuk
mempelajari kembali bagian tersebut dalam bab ini.

PENILAIAN
- Untuk bab ini penilaian akan dilakukan dengan tes pada saat Ujian Tengah
Semester
- Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan ini diminta untuk melengkapi portofolio
yang ditugaskan yaitu:
o membuat rangkuman mengenai piutang untuk dikumpulkan pada
pertemuan terakhir sebelum Ujian Tengah Semester.
o mengerjakan soal latihan E7-24, E7-25, P7-13 di buku Kieso, Weygandt
dan Warfield (2014)

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 63


Buku Ajar Akuntansi Keuangan 1

Latihan Mandiri
Latihan 4.1.
Buku catatan menunjukkan saldo kas PT Nugget di Bank MelB pada tanggal 30
November 2015 sebesar Rp 20.502.000,- sedangkan pada rekening bank MelB saldo
kas PT Nugget menunjukkan nilai Rp 22.190.000,-. Susunlan rekonsiliasi bank dan
jurnal penyesuaian berdasarkan informasi berikut:
1. Simpanan PT Nugget senilai Rp 3.855.000,- yang disetor tanggal 30 November
belum tercatat pada rekening bank.
2. Cek yang ditulis selama bulan November tapi belum mengurangi rekening bank
PT Nugget adalah: Cek No. 3277 senilai Rp 150.000, Cek No. 3487 senilai Rp
4.820.000 dan Cek No. 3497 senilai Rp 31.000,-.
3. PT Nugget belum mencatat pendapatan bunga obligasi senilai Rp 600.000,-
yang ditagihkan bank pada tanggal 20 November.
4. Biaya administrasi bank untuk bulan November yang belum dicatat PT. Nugget
adalah Rp 18.000,-
5. Bank mengembalikan cek kosong dari pelanggan PT. Nugget yang berjumlah Rp
220.000,-
6. Cek No 3227 senilai Rp 131.000,- yang dikeluarkan untuk pembayaran utang
usaha PT Nugget telah dicatat sebesar Rp 311.000,-

Latihan 4.2
Pada tanggal 1 Desember PT. FATA membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 250.000.
Berikut di bawah ini daftar perincian dana kas kecil:
Daftar Perincian Dana Kas Kecil
20 Desember 31 Desember
1. Uang Kertas Rp. 5.000 Rp. 25.000
2. Uang Logam 2.750 2.500
3. Perangko - 3.750
4. Rek Air & Listrik 47.500 52.750
5. Biaya Pos dan Telp/Fax 125.250 93.750
6. Pembelian Supplies Kantor 17.500 20.000
7. Biaya Rapat dan Pertemuan 31.250 47.250
8. Biaya makan/minum kary 25.000 2.750
9. Selisih dana kas kecil (4.250) 2.250
Jumlah dana kas kecil Rp. 250.000 Rp. 250.000

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 64


Bab 4 – Kas & Setara Kas

DAFTAR BACAAN
IAS 32 (2012), Financial Instruments: Presentation

IAS 39 (2012), Financial Instruments: Recognition and Measurement

IFRS 7 (2012), Financial Instruments: Disclosure

Kartikahadi, Sinaga, Saymsul, dan Siregar. 2016. Akuntansi Keuangan berdasarkan


SAK berbasis IFRS Jilid 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Kieso, Weygandt, and Warfield. 2014. Intermediate Accounting IFRS 2nd edition. John
Wiley & Sonss, Inc. China.

Martani, Siregar, Wardhani, Farahmita, dan Tanujaya. 2012. Akuntansi Keuangan


berdasarkan SAK berbasis IFRS Jilid 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

PSAK 50 (revisi 2010). Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 55 (revisi 2011). Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 60. Instrumen Keuangan: Pengungkapan.

Elin Erlina Sasanti & Eni Indriani | 65

Anda mungkin juga menyukai