Anda di halaman 1dari 6

Nama : Maya Siti Maesyaroh

NPM : 183403027
Kelas : Akuntansi B
Tugas : Rangkuman Materi Saham Treasury


Saham Treasury
Saham treasury merupakan saham beredar yang ditarik/dibeli kembali. Ada beberapa alasan
mengapa perusahaan menarik kembali sahamnya yang sudah beredar tersebut, diantaranya:
1. Untuk menaikan permintaan sehingga menaikan harga, semakin tinggi permintaan
dengan barang yang tetap maka akan menaikan harga, dengan asumsi seperti itu
dilakukanlah penarikan/pembelian kembali saham yang beredar.
2. Mengurangi jumlah saham yang beredar sehingga laba per lembar meningkat, dengan
penarikan kembali saham yang sudah beredar menjadikan jumlah saham yang sudah
beredar menjadi lebih sedikit. Dengan asumsi laba yang tetap maka dengan jumlah
saham yang beredar menjadikan laba per lembar sahamnya menjadi meningkat.
3. Memenuhi anjuran pemerintah, ada anjuran dari pemerintah kepada perusahaan-
perusahaan tertentu yang sudah memenuhi ketentuan yaitu diharuskan untuk
menginvestasikan modalnya pada UMKM/koperasi-koperasi sesuai anjuran
pemerintah.
4. Memenuhi perjanjian kerja, perjanjian yang dimaksud yaitu perjanjian antara
perusahaan dengan karyawannya. Contohnya, perusahaan memberikan perjanjian
kepada karyawannya ketika karyawan berprestasi atau sudah memenuhi sampai pada
titik tertentu maka karyawan tersebut berhak mendapatkan/memiliki saham
perusahaannya. Untuk memenuhi perjanjian tersebut perusahaan memiliki alternatif
dari pada menerbitkan saham baru lebih baik menarik kembali sahamnya yang sudah
beredar.
5. Untuk menggagalkan perusahaan dikuasai pihak yang tidak diinginkan, pihak-pihak
tertentu bisa menguasai perusahaan dengan cara menguasai sahamnya. Untuk
menghindari perusahaan dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan perusahaan
sebelum dimiliki oleh pihak terkait tersebut maka ditarik terlebih dahulu oleh
perusahaan.
6. Skala operasi perusahaaan mengecil, di mana kebutuhan akan modal tidak begitu
besar.
Ada beberapa catatan yang perlu dipahami di dalam saham treasury yaitu, penarikan
kembali saham ini tidak menimbulkan laba atau pun rugi. Artinya ketika ada penarikan
saham yang beredar sudah dipastikan akan ada selisih yaitu jumlah yang kita bayarkan ketika
melakukan penarikan kembali ada kemungkinan tidak sama seperti saat melakukan
pengeluaran/menerbitkan saham. Selisih tersebut tidak diperlakukan/diakui sebagai laba atau
pun rugi.
Perusahaan pemegang saham treasury ini tida memiliki kendali atas perusahaan,
sehingga saham treasury ini tetap diakui sebagai pengurang terhadap modal. Artinya saat
dilakukan penarikan kembali saham yang beredar, pada saat itu akan ada pengurangan
terhadap modal sahamnya.
Perlakuan akuntansi untuk saham treasury
1. Saham treasury dicatat berdasarkan harga perolehan
 Saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan
 Ketika dijual kembali maka saham trasury dikredit sebesar harga
perolehannya
 Dalam hal penjualan lebih dari satu kali maka dapat dilakukan dengan
metode fifo, lifo dan rata-rata, tergantung pada kebijakan yang diambil oleh
perusahaan
 Apabila harga jual kembali lebih besar dari harga perolehannya maka
selisihnya diperlakukan sebagai tambahan modal saham treasury/agio modal
saham treasury di kredit
 Apabila sebaliknya maka mendebet agio modal saham treasury/tambahan
modal saham treasury atau kalau tidak mencukupi maka dapat mendebet laba
ditahan
Contoh soal
PT X telah melakukan transaksi sebagai berikut:
 Melakukan emisi saham sebanyak 50.000 lbr nominnal Rp.4.000/lbr dengan
kurs 137,5
 Untuk pertama kalinya PT X membeli kembali 5.000 lbr sahamnya dengan
kurs 112
 PT X menjual kembali 50 lbr saham treasury dengan kurs 112
 PT X menjual kembali 50 lbr saham treasury dengan kurs 130
 PT X menjual kembali 50 lbr saham treasury dengan kurs 98
 PT X menjual kembali 50 lbr saham treasury dengan kurs 105
Jawab
Jurnal pada saat emisi saham
Harga perolehan 50.000 lbr x Rp.4000,- x 137,5 % = Rp.275.000.000,-
Harga nominal 50.000 lbr x Rp.4.000,- = Rp.200.000.000,-
Agio modal saham = Rp. 75.000.000,-

Kas Rp.275.000.000,-
Modal Saham Rp.200.000.000,-
Agio Modal Saham Rp. 75.000.000,-

Jurnal pada saat membeli kembali saham


Harga perolehan 5.000 lbr x Rp.4.000,- x 112% = Rp.22.400.000,-
Saham Treasury Rp.22.400.000,-
Kas Rp.22.400.000,-

Jurnal pada saat menjual kembali saham treasury


Harga jual 50 lbr x Rp.4.000,- x 112% = Rp.224.000,-
Kas Rp.224.000,-
Saham Treasury Rp.224.000,-

Harga jual 50 lbr x Rp.4.000,- x 130% = Rp.260.000,-


Harga perolehan Rp.224.000,-
Tambahan modal saham treasury Rp. 36.000,-

Kas Rp.260.000,-
Saham Treasury Rp.224.000,-
Tambahan Modal Saham Treasury Rp. 36.000,-

Harga jual 50 lbr x Rp.4.000,- x 98% = Rp.196.000,-


Harga perolehan Rp.224.000,-
Tambahan modal saham treasury Rp. 28.000,-

Kas Rp.196.000,-
Tambahan Modal Saham Treasury Rp. 28.000,-
Saham Treasury Rp.224.000,-

Harga jual 50 lbr x Rp.4.000,- x 105% = Rp.210.000,-


Harga perolehan Rp.224.000,-
Tambahan modal saham treasury Rp. 14.000,-

Kas Rp.210.000,-
Tambahan Modal Saham Treasury Rp. 8.000,-
Laba Ditahan Rp. 6.000,-
Saham Treasury Rp.224.000,-

2. Saham treasury dicatat berdasarkan harga nominal


 Saham yang diperoleh kembali dicatat sebesar harga nominal dan dicatat
sebagai pengurang modal saham
 Apabila saham yang diperoleh kembali semula dikeluarkan dengan harga di
atas nilai nominal maka mendebet agio saham
 Apabila jumlah yang dibayar lebih besar dari pada jumlah yang diterima
pada saat pengeluarannya maka selisihnya dng mendebet laba ditahan
 Apabila sebaliknya maka dengan mengkredit tambahan modal dari perolehan
kembali saham
Contoh soal
PT X telah melakukan transaksi sebagai berikut:
 Melakukan emisi saham sebanyak 50.000 lbr nominnal Rp.4.000/lbr dengan
kurs 137,5
 Untuk pertama kalinya PT X membeli kembali 5.000 lbr sahamnya dengan
kurs 112
 PT X menjual kembali 50 lbr saham treasury dengan kurs 112
 PT X menjual kembali 50 lbr saham treasury dengan kurs 130
 PT X menjual kembali 50 lbr saham treasury dengan kurs 98
 PT X menjual kembali 50 lbr saham treasury dengan kurs 105

Jawab
Jurnal pada saat emisi saham
Harga perolehan 50.000 lbr x Rp.4000,- x 137,5 % = Rp.275.000.000,-
Harga nominal 50.000 lbr x Rp.4.000,- = Rp.200.000.000,-
Agio modal saham = Rp. 75.000.000,-

Kas Rp.275.000.000,-
Modal Saham Rp.200.000.000,-
Agio Modal Saham Rp. 75.000.000,-

Jurnal pada saat membeli kembali saham


Harga perolehan 5.000 lbr x Rp.4.000,- x 112% = Rp.22.400.000,-
Harga nominal 5.000 lbr x Rp.4.000,- = Rp.20.000.000,-
Laba ditahan = Rp. 2.400.000,-

Saham Treasury Rp.20.000.000,-


Laba Ditahan Rp. 2.400.000,-
Kas Rp.22.400.000,-

Jurnal pada saat menjual kembali saham treasury


Harga jual 50 lbr x Rp.4.000,- x 112% = Rp.224.000,-
Harga nominal 50 lbr x Rp.4.000,- = Rp.200.000,-
Tambahan modal saham treasury = Rp. 24.000,-

Kas Rp.224.000,-
Saham Treasury Rp.200.000,-
Tambahan Modal Sahan Treasury Rp. 24.000,-

Harga jual 50 lbr x Rp.4.000,- x 130% = Rp.260.000,-


Harga nominal Rp.200.000,-
Tambahan modal saham treasury Rp. 60.000,-

Kas Rp.260.000,-
Saham Treasury Rp.200.000,-
Tambahan Modal Saham Treasury Rp. 60.000,-

Harga jual 50 lbr x Rp.4.000,- x 98% = Rp.196.000,-


Harga nominal Rp.200.000,-
Tambahan modal saham treasury Rp. 4.000,-

Kas Rp.196.000,-
Tambahan Modal Saham Treasury Rp. 4.000,-
Saham Treasury Rp.200.000,-

Harga jual 50 lbr x Rp.4.000,- x 105% = Rp.210.000,-


Harga nominal Rp.200.000,-
Tambahan modal saham treasury Rp. 10.000,-

Kas Rp.210.000,-
Tambahan Modal Saham Treasury Rp. 10.000,-
Saham Treasury Rp.200.000,-

‫ﺍﻠﺤﻣﺩﻠﻠﻪﺮﺐﺍﻠﻌﻠﻤﻴﻦ‬

Anda mungkin juga menyukai