Anda di halaman 1dari 3

Nama: Muhamad Panji

NIM : 042857608
TUGAS 2
MANAJEMEN OPERASI/EKMA4215

1. PT XYZ merupakan perusahaaan yang bergerak dibidang manufaktur. Permintaan per


tahun 2000 unit, dimana permintaan harian delapan unit, dan tingkat produksi perhari
enam belas unit. Adapun biaya penyimpanan Rp 2000, dan biaya simpan Rp 100 per
unit per tahun. Berapakah tingkat produksi optimalnya?

Q* = √ 2 X 2000 X 2000
100 ( 1 – 8 / 16 )

= √ 8.000.000
100 . 0, 5

= √ 8.000.000
50
= √ 160.000

= 400 Unit

Sumber: EKMA4215/MODUL 5/KB 1

2. Jelaskan prinsip persediaan Just In Time berdasarkan konsep Hernandez!


Menurut Hernandez (1993), yang merupakan prinsip persediaaan JIT sebagai berikut.
● Mengurangi jumlah barang yang datang.
● Menghilangkan persediaan penyangga atau yang sering kita kenal
dengan persediaan pengaman.
● Mengurangi biaya pembelian atau pemesanan barang. Hal ini didukung dengan
jumlah pemesanan dalam jumlah besar, tetapi barang yang datang ke
perusahaan tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan terebut.
● Memperbaiki penanganan bahan atau barang.
● Tercapainya persediaan dalam jumlah kecil (small lot size).
● Mendapatkan pemasok yang dapat dipercaya.

Sumber: EKMA4215/MODUL 5/KB 2


3. Jelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam menentukan waktu standar (Russell dan
Taylor)! Kemudian hitunglah waktu standar kasus di bawah ini, apabila waktu kerja yang
memiliki 10 siklus dan faktor penundaan 15%!

Elemen ∑t (menit) RF
1 4,92 0,92
2 3,51 1,00
3 2,72 1,05
4 3,89 1,02
5 1,85 0,97

Menurut Russell dan Tavlor (2011), ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam
menentukan waktu standar sebagai berikut.

● Menentukan metode keria standar, yaitu metode atau cara kerja yang
digunakan secara sama oleh karvawan yang mengerjakan pekerjaan yang sama
tersebut.
● Membagi atau mengelompokkan pekerjaan ke dalam berbagai elemen
pekerjaan. Semakin detail penguraian pekerjaan ke dalam elemen- elemen
pekerjaan atau kegiatan, semakin mudah waktu standar ditentukan.
● Mempelajari pekerjaan yang akan ditentukan waktu standarnya. Hal ini dilakukan
dengan mengadakan pengamatan terhadap pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan dan menentukan waktu pengerjaannya dengan menggunakan
stopwatch.
● Menentukan tingkat kinerja. Tingkat kinerja pada umumnya ditentukan dengan
menggunakan persentase yang bisa juga kinerja pekerjaan yang diamati lebih
dari 100%. Tingkat kinerja tersebut ditentukan secara subjektif.
● Menghitung waktu rata-rata. mengadakan pengamatan secara berulang terhadap
pekerjaan yang sama. Waktu rata-rata ini juga harus ditentukan, baik untuk
pekerjaan maupun untuk setiap elemen pekerjaan.
● Menghitung waktu normal, yaitu mengalikan waktu rata-rata dan tingkat
kinerjanya.
Waktu normal = waktu rata-rata elemen pekerjaan x tingkat kinerja

Nt = (t) (RF)

Oleh karena itu, waktu siklus normal dihitung dengan NT = ∑Nt.


● Menghitung waktu standar, yaitu menyesuaikan waktu normal dengan faktor
kelonggaran yang dimiliki dalam pekerjaan tersebut. Faktor kelonggaran
merupakan toleransi terhadap penundaan yang mungkin terjadi, seperti keharusan
ke toilet. Waktu standar dihitung sebagai berikut.
Waktu standar = (waktu siklus normal) (1 + faktor

penundaan) ST = (NT)(1+ AF)


Langkah pertama adalah menentukan waktu rata – rata dengan mengalikan waktu rata – rata
masing –masing elemen dan tingkat kerja.

Eleme ∑t t RF Nt
n (menit)
1 4,92 0,492 0,92 0,452
2 3,51 0,351 1,00 0,351
3 2,72 0,272 1,05 0,286
4 3,89 0,389 1,02 0,396
5 1,85 0,185 0,97 0,179

Langkah kedua adalah menentukan waktu siklus


normal sebagai berikut .NT = ∑Nt = 1,664 Menit

Langkah ketiga adalah menetukan waktu standar sebagai


berikut ST = NT ( 1 + AF )
ST = 1,664 (1 + 0,15 ) = 1,913 Menit
Sumber: EKMA4215/MODUL 6/ KB 2

Anda mungkin juga menyukai