Anda di halaman 1dari 6

ALFA PRIMA

The Entrepreneurial and Creative Campus


Jl.Hayam Wuruk 186, Denpasar, Telp.
(0361)232422, www.alfa-prima.com, email:
info@alfa-prima.com
KUNCI JAWABAN
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TA. 2020/2021
Hari / Tanggal : Jumat / 21 Mei 2021
Nama Dosen : Ni Wayan Dian Irmayani, SE., MM
Waktu : 105 Menit
Kelas/ Semester : MSDM - 2 / 4
Mata kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
Jumlah SKS : 3 SKS
Sifat Ujian : Open book/ Close book/ Proyek/Take Home*

1. Kompensasi merupakan semua imbalan yang diterima oleh karyawan atas jasa atau hasil
kerjanya di perusahaan. Dimana imbalan tersebut dapat berupa uang atau barang, baik
secara langsung atau tidak langsung. Kompensasi dalam bentuk uang, artinya karyawan
akan diberikan sejumlah uang kartal atas pekerjaannya. Sedangkan kompensasi dalam
bentuk barang, artinya karyawan akan diberikan barang tertentu atas jasa atau
pekerjaannya. Istilah kompensasi juga sangat berhubungan dengan imbalan-imbalan
finansial atau biasa disebut financial reward yang diberikan kepada seseorang atas dasar
hubungan kerja. Biasanya kompensasi akan diberikan dalam bentuk finansial atau uang
karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Pemberian
kompensasi karyawan oleh perusahaan memiliki tujuan tertentu. Diantaranya adalah untuk
menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan gaji karyawan, mempertahankan
karyawan atau mengurangi turnover karyawan, memperoleh karyawan yang bermutu,
pengendalian biaya, dan memenuhi peraturan-peraturan.
2. Motivasi semakin penting karena manajer/pimpinan membagikan pekerjaan kepada
bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.
Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja
dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
Kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, makin puas
seorang karyawan terhadap pekerjaannya maka prestasi kerja karyawan tersebut akan
meningkat sedangkan bagi karyawan dengan tingkat kepuasan rendah terhadap
pekerjaanya maka prestasi kerja yang dihasilkan juga akan rendah.

3. Konflik merupakan suatu proses dimana antara dua atau lebih kelompok memiliki suatu
pertentangan dan tidak menemukan jalan keluar yang baik, sehingga mereka melakukan
hal-hal negatif seperti mencederai melenyapkan lawan atau menyisihkan lawan. Adapun
beberapa penyebab terjadinya konflik yaitu Menurut Robbins (1974 dalam Djatmiko,
2008), konflik dapat disebabkan oleh:
a. Komunikasi yang kurang sempurna sehingga menimbulkan salah pengertian.
b. Kondisi struktural, yaitu besarnya ukuran organisasi, heterogenitas anggota staf,
gaya supervisi yang kurang relevan, pemerataan peran yang kurang adil, sistem
balas jasa yang kurang baik dan bentuk power yang digunakan.
c. Variabel perilaku personal dimensi dan interaksi personal, peranan keputusan, dan
antar kelompok, misalnya antara buruh dan majikan yang membedakan porsi dan
tingkat power yang dimiliki.sasaran-sasaran individual.
d. Keanekaragaman antara kelompok, misalnya antara buruh dan majikan yang
membedakan porsi dan tingkat power yang dimiliki.
Konflik memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif dan negatif konflik adalah sebagai
berikut:
1) Dampak Positif Konflik
a. Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja, seperti
hampir tidak pernah ada karyawan yang absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan pulang
kerja tepat pada waktunya, pada waktu jam kerja setiap karyawan menggunakan waktu
secara efektif, hasil kerja meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.
b. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara pembagian
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing.
c. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi
maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat dalam upaya meningkatkan
prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas
d. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress, bahkan
produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini karena karyawan memperoleh perasaan-
perasaan aman, kepercayaan diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan
bisa mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal
e. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan potensinya
melalui pelayanan pendidikan, pelatihan, dan konseling dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.
2) Dampak Negatif Konflik
a. Meningkatnya jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada jam-jam
kerja berlangsung; Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman
kerjanya yang dirasa kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab.
b. Sering terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa memancing kemarahan,
ketersinggungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan
keluarganya.
c. Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam pekerjaanya, muncul
perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh teman atau atasan, merasa tidak
dihargai hasil pekerjannya, timbul stress yang berkepanjangan.
d. Seringkali karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari
atasan, misal: mengadakan sabotase, provokasi dan membuat intrik- intrik yang
merugikan orang lain
e. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk.

4. Ada empat dasar pemberhentian yaitu :

1. Kinerja yang tidak memuaskan


Dapat didefinisikan sebagai kecenderungan untuk terus-menerus gagal untuk
melaksanakan tugas atau mencapai satandar pekerjaan, alasan yang lebih spesifik termasuk
ketidak hadiran, keterlambatan yang berlebihan, kegagalan terus-menerus untuk mencapai
persyaratan pekerjaan, sikap yang membahayakan perusahaan, pernyelia atau rekan kerja.
2. Perilaku yang tidak dapat diterima
Adalah pelanggaran yang terus-menerus dan disengaja terhadap peraturan perusahaan dan
bisa termasuk pencurian,keributan dan ketidak patuhan.
3. Tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan
Adalah ketidak mampuan karyawan untuk melaksanakan tugas meskipun dia rajin.
4. Perubahan persyaratan atau eliminasi pekerjaan
Adalah ketidak mampuan karyawan untuk melakukan tugasnya, setelah sifat pekerjaan itu
diubah.

5. Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21


tahun 2000 tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh, serikat pekerja merupakan organisasi
yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan,
yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Dampak positf :

1. Membela Hak Para Pekerja

Salah satu fungsi dan manfaat serikat pekerja adalah untuk mendukung karyawan yang memiliki
masalah terkait hak dan kewajiban karyawan mereka ketika bekerja.

Sehingga mereka mendapat kesempatan untuk hidup sejahtera.

2. Memperbaiki Aturan di Perusahaan Karyawan

Boleh jadi, satu hal atau aturan tertentu di perusahaan baru terlihat menjadi masalah seiring
berjalannya waktu.

Ketika permasalahan tersebut justru menyebabkan kerugian pada karyawan, serikat pekerja dapat
berperan sebagai penengah antara karyawan dengan manajemen perusahaan.

Bukan hal yang tidak mungkin setelah terjadinya perundingan ini, akan ada penyesuaian aturan
yang berlaku agar kedua belah pihak sama-sama tidak merugi.

3. Menyampaikan Aspirasi Karyawan kepada Perusahaan

Sebisa mungkin karyawan harus menghindari keputusan-keputusan sepihak yang dilakukan


perusahaan.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini sering terjadi.

Fungsi dan manfaat serikat pekerja adalah untuk bisa membantu karyawan agar pendapat mereka
juga turut didengarkan oleh perusahaan.

Karena idealnya, perusahaan harus melibatkan karyawan ketika ingin mengambil sebuah
keputusan.
Dampak Negatif:
Tidak ada dampak negatif dari Serikat Pekerja. Serikat Pekerja (SP) sama seperti organisasi lain
pada umumnya yang punya tujuan, visi dan misi.

Namun jika SP sudah disetir beberapa orang (biasanya pengurus) untuk mengakomodir
kepentingan kalangan tertentu, maka tujuan SP tersebut juga akan menjadi kabur dan menjadi
terlihat 'negatif'

Anda mungkin juga menyukai