Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN

PERILAKU ORGANISASI

KELAS _(mohon diisi)

UCP : I

Hari/tgl : Jumat / 04 Maret 2022

Nama : Rizka Amalia

NIM : 2010111179

Kasus :
1. Zefano adalah seorang Manajer Tingkat Menengah di perusahaannya, ia secara konsisten
Menyusun tolak ukur dan tujuan dari pekerjaannya.. Manajer Senior juga mengidentifikasi
dia sebagai “pekerja berpotensi tinggi”. Ia memiliki komitmen organisasi yang tinggi
diperusahaan karena tekun dan cepat dalam bekerja dan selalu tidak puas dengan hasil yang
dia kerjakan diperusahaan tersebut. Dia juga memiliki komitmen mengingkan perusahaan
agar dapat menggunakan Media Sosial dalam upaya pemasaran disemua tingkat organisasi,
tetapi dengan pekerjaan yang dilakukan sekarang tidak memungkinkan untuk mewujudkan
keinginannya. Ia selalu ingin meningkatkan perusahaan kearah yang lebih baik dan memiliki
tekad yang kuat untuk mengembangkan perusahaan. Dia juga memiliki sifat yang aktif dan
kreatif dan membentuk pekerjaannya menjadi pekerjaan yang benar-benar memuaskan
sehingga atasannya akan menjadikan dia karyawan terbaik dan memikirkan matang-matang
jika ingin menggantikan posisi zefano sebagai Manajer Tingkat Menengah.

2. Kepribadian yang proaktif adalah merupakan perilaku mengambil inisiatif untuk


mengubah keadaan disekitar menjadi lebih baik. Dan bentuk dasar kepribadian proaktif
sebagai seseorang yang relative tidak didesak oleh kekuatan situsional dan seseorang yang
mempengaruhi perubahan lingkungan. Sehingga, orang yang proaktif dapat mengenali
peluang dan bertindak atas peluang tersebut, menunjukan inisiatif dan gigih memperjuangkan
perubahan yang berarti. Kepribadian proaktif juga ada dibeberapa individu secara aktif
berinisiatif untuk memperbaiki keadaanya atau menciptakan inisiatif- inisiatif baru disaat
individu lain duduk dengan pasif dalam menghadapi situasi. Karyawan yang proaktif
cenderung oportunitis, berinisiatif, berani bertindak dan tekun hingga berhasil mencapai
perubahan yang berarti. Karyawan yang proaktif juga menciptakan perubahan positif dalam
lingkungan tanpa mempedulikan batasan atau halangan. Karyawan proaktif memiliki perilaku
yang banyak diinginkan oleh perusahaan. Sebagai contoh, bukti menunjukkan bahwa
karyawan proktif cenderung dapat dijadikan pemimpin dan kemungkinan besar bertindak
sebagai agen perubahan dalam perusahaan. Karyawan proaktif bisa menjadi positif ataupun
negatif, tergantung pada perusahaan dan situasi. Sebagai contoh, karyawan proaktif
cenderung menyuarakan ketidaksenangannya dalam situasi yang tidak disukai. Jika suatu
perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki inisiatif wirausaha, karyawan proaktif
merupakan kandidat terbaik namun karyawan ini kemungkinan besar meninggalkan
perusahaan untuk memulai bisnis sendiri. Karyawan proaktif berkemungkinan besar
mencapai keberhasilan karir. Hal ini karena karyawan memilih, menciptakan dan
mempengaruhi situasi kerja sesuai kehendak hatinya. Dengan sifat Zefano yang memiliki
Kepribadian proaktif maka dapat dinyatakan bahwa ia adalah seorang pekerja keras yang
memiliki niat dan tekad yang kuat dalam bekerja sehingga disukai oleh atasannya dalam
bekerja dan mampu bekerja diluar bidangnya.
3. Job crafting didefinisikan sebagai proses proaktif karyawan dalam mengubah batasan
mental untuk mendefinisikan ruang lingkup fisik, emosional, kognitif dan relasional dari
sebuah pekerjaan. Dalam pelaksanaan job crafting terdapat hambatan seperti kesulitan dalam
memahami batas tugas, kekurangan sumber daya, kesulitan dalam manajemen waktu dan
belum menguasai tugas. Dengan job crafting ini dapat menjadi strategi yang bermanfaat bagi
karyawan dan perusahaan karena efek positifnya lebih banyak dibanding efek negatifnya.
Efek negatif dari job crafting juga dapat dihindari seperti dengan cara perlunya pemahaman
yang baik, perencanaann yang baik dan pengawasan yang optimal dari manajer. berkembang
atau terhambatnya job crafting pada karyawan tidak dapat dilepaskan dari faktor personal,
konteks struktural pekerjaan (diskresi, kompleksitas dan interdependensi tugas/pekerjaan),
keamanan psikologis di tempat kerja yang dihadirkan melalui model kepemimpinan serta
lingkungan kerja/organisasi yang kondusif.
4. Jenis Conditioning (Pengkondisian) untuk Perusahaan adalah menggunakan operan
conditioning yaitu adalah suatu proses penguatan perilaku operan (penguatan positif atau
negatif) yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat berulang kembali atau menghilang
sesuai dengan keinginan.dan setiap suatu tindakan yang telah dibuat ada konsekuensinya,
penghargaan untuk tindakan yang benar, hukuman untuk yang salah. Operant Conditioning
juga mengharapkan respon yang baik pada karyawan diperusahaan. Respon yang diharapkan
adalah hasil baik dari para pekerjaan atas apa yang perusahaan sudah berikan seperti, Fasilitas
perusahaan yang sangat memadai akan membuat para karyawan lebih semangat dalam
bekerja serta ingin mengembangkan Perusahaan kearah yang lebih baik, lalu perusahaan
menciptakan lingkungan kerja yang baik akan membuat karyawan betah dalam bekerja, lalu
memberikan pelatihan pengembangan diri kepada karyawan sehingga mereka bisa terus
berinovasi, memiliki kreatifitas dan mengembangkan diri mereka sendiri. Dan diharapkan
bagi perusahaan adalah Sebuah loyalitas karyawan yang tinggi dan integritas tinggi dari para
karyawan. Jika perusahaan memiliki ini dan mendapatkan ini dari para karyawannya maka
kegiatan dan aktivtias perusahaan akan berjalan dengan sukses dan baik kedepannya.

5. Robbins dan Judge mengidentifikasikan terdapat empat respon pekerja terhadap


ketidakpuasan kerja, yaitu :
1. Keluar (Exit), yaitu respon keluar mengarahkan perilaku untuk meninggalkan or- ganisasi,
termasuk mencari posisi yang baru serta pengunduran diri.
2. Suara (Voice), yaitu ketidakpuasan yang diungkap melalui percobaan untuk mem- perbaiki
kondisi secara aktif dan konstruktif.
3. Kesetiaan (Loyalty), yaitu ketidakpuasan yang diungkap melalui secara pasif me- nunggu
kondisi membaik, termasuk berbicara untuk organisasi saat menghadapi kritikan eksternal
dan mempercayai organisasi dan manajemennya untuk melaku-kan hal yang benar.
4. Pengabaian (Neglect), yaitu ketidakpuasan yang diungkapkan dengan membiarkan
kondisi memburuk, termasuk absen atau keterlambatan kronis, berkurangnya usa- ha, dan
tingkat kesalahan yang bertambah.
Agar ketidakpuasan kerja menguntungkan organisasi, maka pekerja harus merespon
ketidakpuasan kerja secara aktif dan konstruktif, yaitu melalui voice. Menurut saya yang
harus dilakukan oleh Zefano adalah mengeluarkan respon Suara (Voice) tidak hanya
memungkinkan organisasi menyalurkan ketidakpuasan kerja dengan cara yang positif, tetapi
juga membantu mereka menyelesaikan problem yang ada dan melakukan perbaikan. Zefano
dapat memperbaiki kondisi Perusahaan dan membuat karyawan yang pasif menjadi aktif.
Fokus dalam penelitian ini adalah kreativitas sebagai ekspresi dari voice, yang dalam kondisi
tertentu ketidakpuasan kerja menyebabkan munculnya kreativitas. Kreativitas dalam konteks
organisasi menunjukan munculnya ide-ide baru yang potensial dan bermanfaat (Kreativitas
berbeda dengan inovasi organisasi. Kreativitas adalah munculnya ide baru yang bermanfaat
dari pekerja, sebaliknya inovasi mencakup keberhasilan implementasi ide baru tersebut.
Dengan demikian kreativitas merupakan starting point dari inovasi organisasi.

Anda mungkin juga menyukai