Anda di halaman 1dari 26

BAB III

PERANCANGAN DAN PENGELOLAAN


TENAGA KERJA
A. DISAIN PEKERJAAN
Kegiatan disain pekerjaan merupakan pekerjaan
yang termasuk sulit bagi manajer operasi, karena
menyangkut pengembangan dan pengaturan
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan,
juga menyangkut individu dan kelompok.
Hal lainnya adalah apakah manajer operasi dapat
menggali skill/kemampuan setiap orang yang ada
dalam perusahaan, apakah manajer operasi dapat
mengelolah konflik pada masing-masing unit yang
ada dalam perusahaan atau organisai.
Dalam disain pekerjaan ada lima hal utama yang
harus dipertimbangkan antara lain:
1. Sering terjadinya konflik antar kebutuhan-
kebutuhan dan tujuan-tujuan pekerja dan
kelompok pekerja
2. Sifat unik setiap individu mengakibatkkan
munculnya bermacam-macam tanggapan dan
sikap
3. Perubahan karakter atau sifat tenaga kerja
dan pekerjaan itu sendiri
4. Penentuan skill individu setiap karyawan yang
ada
5. Proses penyatuan tim kerja, karena ada
berbagai karakter dalam setiap individu para
pekerja
B. ISTILAH-ISTILAN DALAM DISAIN PEKERJAAN
Disain pekerjaan dapat didefinisikan sebagai
fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja
seorang individu atau kelompok secara
organisasional, dengan tujuan:
1. Mengatur penugasan-penugasan kerja yang
memenuhi kebutuhan organisasi
2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pribadi atau
manajer lainnya dan juga kelompok dalam
pencapaian kerja
3. Tercapainya rencana-rencana kerja yang
telah di disain atau direncanakan sebelumnya
4. Tercapainya tujuan-tujuan perusahaan yang
dirancang sebelumnya.
Ada beberapa istilah-istilah pekerjaan dan bagian-
bagian dalam disain pekerjaan diantaranya:
1. Gerak mikro; Kegiatan-kegiatan kerja terkecil,
mencakup gerakan-gerakan elementer seperti
merai, menggengam, atau meletakkan suatu obyek
2. Elemen; Suatu agregasi dua atau lebih gerakan
mikro, biasanya dianggap lebih kurang sebagai
kesatuan gerak yang lengkap, seperti mengambil,
mengangkut, dan mengatur barang
3. Tugas (task); Suatu agregasi dua atau lebih elemen
menjadi kegiatan yang lengkap, seperti,
menyambung elemen produk, memotong besi dll.
4. Pekerjaan (job); Serangkaian tugas-tugas yang
harus dilaksanakan oleh seseorang pekerja
tertentu misalnya pengetikan, pengarsipan dll
C. KEPUTUSAN YANG HARUS DIBUAT DALAM
DISAIN PEKERJAAN
1. Keputusan Awal Desain Pekerjaan
Keputusan-keputusan yang harus dibuat oleh
para manajemen disain pekerjaan antara lain:
a. APA tugas yang akan dilakukan
b. SIAPA yang akan melakukan
c. DIMANA tugas tersebut dilakukan
d. KAPAN melakukan tugas tersebut
e. MENGAPA harus dilakukan
f. BAGAIMANA tugas-tugas dilakukan
Seperti dalam gambar berikut ini, disain
pekerjaan menetapkan secara lengkap isi
pekerjaan dan tanggung jawab pekerjaan para
pekerja.
Faktor-Faktor Dalam Desain Pekerjaan

SIAPA APA DIMANA KAPAN MENGAPA BGI’MANA


Karak- Tugas2 Lokasi Periode Misi dan Metode
teristik2, yang akan geografis waktu tujuan pelakana-
mental, dilaksana organisasi kejadian organisasi an kerja,
phisik kan tempat dalam motivasi penguku-
tenaga kerja aliran kerja ran kerja
kerja kerja

STRUKTUR
PEKERJAAN
AKHIR
2. Perluasan Disain Pekerjaan
Pada umumnya dalam perluasan disain
pekerjaan terdiri dari dua kategori :
a. Perluasan pekerjaan secara horizontal (job
enlargement), berarti penambahan lebih
banyak tugas pekerjaan yang bervariasi
secara linier.
Tujuannya adalah:
1) Untuk lebih mengefektifkan dan
mengefisienkan personalia yang ada
2) Mengurangi kebosanan dan sifat
monoton dalam pekerjaan
3) Memacu motivas para karyawan dengan
bertambahnya karyawan dan pekerjaan
4) Memungkinkan terjadainya persaingan
yang sehat antara pekerja.
b. Perluasan pekerjaan secar vertikal (job
enrichment) berarti perluasan tanggung
jawab pekerjaan ke tingkat bawa.

Tujuannya adalah :
1) Memberi tugas dan tanggung jawab
bervariasi
2) Menambah pengetahuan dan ketrampi-
lan bagi pekerja
3) Memberikan kepada pekerja kepuasan
lebih besar dan pengembangan
kepribadian
4) Pekerja dapat diberikan kesempatan
berperan dalam perencanaan, pengorga-
nisasian, pengawasan disamping
sebagai pelaksana.
3. Sasaran Pokok Disain Pekerjaam
Para pelaksana teknis perancang produk
selalu mempelajari kebutuhan operasional
dan kemampuan orang-orang dan mesin, serta
mengembangkan pekerjaan untuk mencapai
keseimbangan terbaik.
Untuk mencapai keseimbangan kerja yang
terbaik ada beberapa sasaran-sararan pokok
yang harus diterapkan antaralain:
a. Penghematan atau memaksimalkan tenaga
manusia dan mesin
b. Mengkombinasikan tenaga manusia dan
mesin-mesin
c. Merancang pekerjaan yang seimbang
sehingga dapat diperoleh tingkat
produkstivitas yang memadai
4. Teori Tentang Studi Pekerjaan
Dalam beberapa studi yang dilakukan oleh
para ahli terkait efisiensi gerak para pekerja,
mengatakan:
Manusia sering tidak dapat disederhanakan
dalam bekerja, kecuali bila tempat kerjanya
diatur kembali dan diberi peralatan atau
mesin
Dalam teori studi gerak pekerja lainnya
mengatakan bahwa, untuk meningkatkan
produktivitas kerja tidak hanya meneliti
gerakan para pekerja, tetapi juga metode-
metode perbaikan lainnya seperti dalam
gambar berikut:
Gambar: Studi pekerjaan untuk meningkatkan
produktivitas.
Studi Pekerjaan

Studi metode-
metode dengan Pengukuran kerja
pokok masalah
perbaikan
Mengembangkan
Mengembangkan standard waktu
metode-metode untuk:
lebih baik. - Pilih metode yg
Menstandarkan tepat
metode yang - Pengawasan pro
paling baik duk & anggaran
- Perkiraan biaya
- Perkiraan upah

Produktivitas
besar & lebih
ekonomis
D. PENGUKURAN KERJA
Operasional kerja setiap perusahaan dapat
dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan
atas waktu untuk membuat suatu produk atau
medesain suatu produk dan jasa.
Pernyataan khusus tentang jumlah waktu yang
harus digunakan untuk melaksanakan kegiatan
tertentu dibawa kondisi kerja normal ini sering
disebut standar tenaga kerja (labor standard).
1. Standar Kerja (labor standard)
Memberikan standar kerja kepada setiap
pekerja yang mempunyai kegunaan antara
lain:
a. Pemuasan kerja karyawan apabila standar
yang ditetapkan tercapai
b. Penyediaan ukuran prestasi organisasi.
c. Mempermuda pengawasan operasi-operasi
organisasi, karena memiliki scheduling
standard
d. Batasan-batasan kerja dapat diketahui
dengan jelas
2. Petunjuk waktu standard
Tanpa adanya petunjuk waktu standard akan
mengakibatkan beberapa kerugian antara lain
a. Biaya-biaya tidak dapat diperkirakan
b. Anggaran-anggaran akan sulit diprediksi
c. Evaluasi prestasi kerja pada pelaksanaan
suatu kegiatan sulit untuk dilakukan
d. Rencana-rancana insentif terhadap suatu
prestasi kerja sulit diperkirakan
3. Penentuan waktu kegiatan
Ada lima metode penantuan waktu kegiatan
yang dapat digunakan sebagai dasar
penetapan standar kegiatan :
a. Pendekatan historikal
b. Studi waktu (time study)
c. Data standard
d. Data waktu standar yang ditetapkan
e. Pengambilan sampel kerja
Contoh model tipe-tipe pengukuran kerja yang
diterapkan pada pekerjaan-pekerjaan yang
berbeda:
TIPE PEKRJAAN METODE-METODE UTAMA
PENENTUAN WAKTU KEGIATAN
Interval kerja sangat pendek, dan Analisis film
sangat berulang-ulang
Interval pendek dan berulang- Studi waktu stopwatch; data waktu
ualang standard yang ditetapkan
sebelumnya.
Kegiatan dengan menggunakan Data waktu standard
mesin atau peralatan dengan waktu
pemrosesan tetap lain.

Pekerjaan yang jarang dilakukan Word sampling


atau pekerjaan yang mempunyai
waktu siklus lama
E. TUJUAN PENGUKURAN KERJA
Salah satu tanggung jawab dari para manajer
operasi adalah merumuskan dan menetapkan
teknik-teknik dan pengukuran kerja.
Teknik pengukuran kerja bertujuan untuk :
1. Mengevalausi pelaksanaan kerja karyawan; Ini
dilakukan sebagai pembanding atara keluaran
nyata selama periode waktu tertentu, dengan
keluaran standard yang ditentukan dari
pengukuran kerja
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja; Untuk
setiap tingkat keluaran tertentu di waktu yang
akan datang, pengukuran kerja dapat digunakan
untuk menentukan berapa banyak masukan
tenaga kerja diperlukan.
3. Menentukan tingkat kapasitas; Untuk suatu tingkat
tertentu tenaga kerja dan peralatan tersedia,
standar-standar pengukuran kerja dapat digunakan
untuk menentukan tingkat kapasitas yang harus
tersedia
4. Menentukan harga atau biaya suatu produk;
Berbagai standard tenaga kerja yang didapat
melalui pengukuran kerja adalah salah satu unsur
sistem penentuan harga atau biaya suatu produk
5. Memudahkan scheduling operasional kerja; Salah
satu masukan data untuk semua sistem scheduling
adalah estimasi waktu kegiatan kerja.
6. Menetapkan upah insentif; Dengan insentif, para
karyawan menerima pembayaran lebih untuk
keluaran yang lebih besar, pembayaran yang lebih
kecil untuk keluaran yang kecil.
F. MANAJEMEN PRODUKTIVITAS KERJA
Untuk meningkatkan produktivitas kerja, setiap
elemen dalam organisasi atau perusahaan harus
memproduksi lebih banyak keluaran (nilai rupiah,
unit produk atau jasa) dari setiap bidang.
Produktivitas dapat didefinisikan sebagai
hubungan antara masuk-masukan dan keluaran-
keluaran suatu sistem produktif.

1. Penguran Produktiviatas Kerja


Ada tiga prinsip dasar yang harus dilakukan
dalam mengukur produktivitas kerja
diantaranya:
a. Para manajer departemen harus menetapkan
ukuran-ukuran standard yang akan dicapai
b. Rasio-rasio produktivitas harus ditetapkan
dan diketahui oleh setiap karyawan
c. Semua pengukuran produktivitas hendaknya
dihubungkan dalam suatu pola hirakhi
sebagai berikut:

RASIO PERUSAHAAN

PEMASARAN OPERASI PERSONALIA

DEPART. DEPART. DEPART. DEPART.


A B C D
2. Pola-Pola Pengukuran Produktivitas
Pengukuran produktivitas kerja dapat
dilakukan dengan berbagai bentuk, baik pada
tingkat perusahaan, tingkat unit maupun
tingkat individu:

Penjualan Penjualan
-------------------------- -------------------------------
Jam tenaga kerja Upah

Penjulan Piutang
---------------------------- ---------------------------
Tenaga penjualan Kredit karyawan
3. Program-Program Peningkatan Produktivitas
Kerja
Agar produktivitas kerja terus meningkat hal-
hal yang harus dilakukan adalah:
a. Mengembangkan ukuran-ukuran produk-
tivitas pada seluruh tingakt organisasi
b. Menetapkan tujuan-tujuan peningkatan
produktivitas yang realistis
c. Mengembangkan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan
d. Mengimplementasikan rencana pengem-
bangan
e. Melakukan evaluasi setiap rencana yang
telah dijalankan
G. BERBAGAI PRINSIP DASAR DALAM MANAJEMEN
TENAGA KERJA

1. Memadukan karyawan dengan pekerjaan; Prinsip


ini mengandung arti bahwa orang-orang harus
dipilih berdasarkan fungsinya dan volume
pekerjaan yang seimbang
2. Menetapkan standard-standard pelaksanaan
kerja; Tujuannya adalah agar tanggung jawab
dan apa yang diharapkan dari para karyawan
menjadi jelas
3. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja;
Pihak manajemen perlu memberikan
penghargaan, sebagai motivasi dan penghargaan
atas prestasi kerja
4. Menjamin supervisi yang baik; Seorang
penyelia (supervisor) haru ahli baik dalam
bindang teknologi maupun manajerial, dan
punya perhatian terhadap kesejahteraan,
kejujuran dan integritas terhadap pekerja
5. Merumuskan secara jelas apa tanggung jawab
karyawan
6. Secara terus-menerus memberi motivasi
kepada karyawan agar energa dan semangat
karyawan terus tetap ada
b
b
b

Anda mungkin juga menyukai