Anda di halaman 1dari 33

TUTORIAL : ATRIAL SEPTAL DEFECT

Pembimbing: dr. Laily Djihan, Sp.JP

Kelompok 19202
Annisa Fabiola
Fadhila Platania
Brenda Geraldin S
A. Ulil Fadli Hakim
Prasojo Adi
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. T
Jenis Kelamin : Wanita
Tanggal Lahir : 20 November 1984 (35 th)
Alamat : Tanjungtirta, Banjarnegara
No. RM : 964xxx
Tanggal Masuk : 3 Desember 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri dada
OS datang dengan keluhan sesak dan nyeri dada sejak 3HSMRS,nyeri menjalar
ketangan kiri dan punggung dan nyeri memberat ketika pasien bekerja berat, os
juga mengeluhkan rasa seperti tertindih . VAS Score 5. Mual muntah (+) DD (+)
PND (-) OP (-).

Keluhan seperti demam,batuk, riw trauma disangkal.


RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat DM / Hipertensi (-)


• Riwayat penyakit jantung (+) 7 th yll (tidak terkontrol)
• Riwayat trauma (-)
• Riwayat keganasan (-)
• Riwayat alergi (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Riwayat keluhan serupa (-)
• Riwayat HT / DM (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)
• Riwayat keganasan (-)
• Riwayat alergi (-)
REVIEW ANAMNESIS SYSTEM

• Kulit : tidak ada keluhan


• Kepala : tidak ada keluhan
• Mata : tidak ada keluhan
• THT : tidak ada keluhan
• Leher : tidak ada keluhan
• Pernafasan : sesak napas
• Jantung : nyeri dada
• Vaskuler : tidak ada keluhan
•Abdomen : tidak ada keluhan
•Reproduksi : tidak ada keluhan
•Hematologi : tidak ada keluhan
•Endokrin : tidak ada keluhan
•Musculoskeletal : tidak ada keluhan
•Sistem syaraf : tidak ada keluhan
•Status psikologis : tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN FISIK (UGD 4/12/2019)
• Kondisi Umum : Lemah
• Kesadaran : compos mentis, E4V5M6
• Vital Sign
• TD : 152/103 mmHg
• RR : 24 x/min
• Nadi : 56x/min
• Suhu : 36.˚C
• SpO2 : 98% (post oksigenisasi)
• VAS :5
• Kepala : CA (-/-), SI (-/-)
• Leher : Lnn. tidak teraba, JVP normal
THORAX
Jantung
• Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
• Palpasi: ictus cordis teraba 2 jari pada SIC 5 LMCS
• Perkusi : perbesaran batas jantung kanan dan batas jantung kiri
• Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur pada katup pulmonal
RBK (+/+) Wheezing (+/+)
THORAX
Paru
• Inspeksi : simetris (+) retraksi (-/-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), taktil fremitus normal
• Perkusi : sonor (+/+)
• Auskultasi:
SDV (+) , Rh (-), Wh (-) SDV (+) , Rh (-), Wh (-)

SDV (+) , Rh (-), Wh (-) SDV (+) , Rh (-), Wh (-)

RBK (-/-) Wheezing (-/-)


SDV (+) , Rh (-), Wh (-) RBB (-/-) SDV (+) , Rh (-), Wh (-)
ABDOMEN
• Inspeksi : simetris
• Auskultasi: BU (+)
• Perkusi : Timpani (+) hepatosplenomegali (-),
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-)

EKSTREMITAS
• Akral hangat, WPK <2 detik
• Edema _ _
_ _
TERAPI (UGD)

• Inf Nacl 20 tpm


• Inj. OMZ 1 x 1A
• Inj. Furosemide 1 ampul/12 jam
• Propepsa 3 x 1
• Concor 2,5 mg 1 x 1
TERAPI (Bangsal)

• Inf Nacl 20 tpm


• Inj. OMZ 1 x 1A
• Inj. Furosemide 1 ampul/ 24 jam
• Propepsa 3 x 1
• Concor 2,5 mg 1 x 1
• Qten 1x1
• Tyarit 2x200mg
• Sincronic 2x1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH LENGKAP (03/12/2019)
PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN
Hb 16.4 11.7 – 15.5 MCV 85 80 - 100
Hct 45 35 - 47
MCH 31 26 - 34
AL 9.3 3.6 - 11
AE 5.3 3.8 – 5.2 MCHC 36 32 - 36
AT 249 150 – 400
Monosit 0.93 0.0 – 0.8 PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN
Neutrofil 5.31 1.8 – 7.8
GDS 70 70 - 146
Eosinofil 1.60 2-4
Ureum 34.5 10 - 50
Kreatinin 0.50 0.4 – 0.9
SGOT 21 0 - 35
SGPT 18 0 - 35
RADIOLOGI (4/12/2019)
THORAX PA :
- Pulmo dan diafragma dalam batas normal
- Cardiomegali
EKG
Irama: Sinus
HR: 1500/18 = 84 x/menit
Aksis: Lead I (-), aVF (+), maka aksis
Right Axis Deviation
Transisional zone: V1
Interval dan segmen
PR interval: 0,16 s (normal <0,20 s)
QT interval: 0,4s (pada lead V2,
RR= 0,84s  QT = 47% dari RR)
QRS segmen: 0,16s (normal: 0,06-
0,1 s)

Rbbb criteria :
Durasi QRS >0,12
V1V2 : QRS complek membetuk
Mshape
V6 : broad Swave
Kesimpulan: Right axis deviation,
RBBB, VES
Echo 4/12/2019
Diagnosis
• ASD
• VES
PEMBAHASAN
ATRIAL SEPTAL DEFECT
Definisi
• Atrial Septal Defect (ASD) merupakan
penyakit jantung kongenital, dimana
terdapat kebocoran pada sekat atrium
jantung, sehingga darah dari atrium
kiri yang seharusnya dialirkan ke
ventrikel kiri dapat kembali ke atrium
kanan dan paru-paru.

• Disebabkan karena abnormalitas pada


proses penyekatan saat pembentukan
jantung di dalam kandungan pada
trimester awal kehamilan.
• Berdasarkan lokasi kebocorannya dibagi menjadi :
 
1. ASD sekundum (foramen ovale) (ASD 2)
ASD sekundum merupakan kelainan terbanyak
(50-70% dari seluruh ASD) dengan ukuran
kebocoran yang bervariasi, bahkan kebocoran
bisa lebih dari satu (seperti saringan).
2. ASD primum (ASD 1)
Defek terjadi di bagian inferior septum
interatrium. Hal ini terjadi karena septum
primum yang gagal bergusi dengan endocardial
cushions.
3. ASD sinus venosus
Secara morfologi, defek pada sinus venosus tidak termasuk septal defek,
karena pada defek ini terjadi "unroofing" defect, yaitu hilangnya
jaringan antara vena pulmonal dan atrium kanan. Defek pada sinus
venosus umumnya besar, dan menyebabkan aliran dari vena pulmonal
kanan dan atrium kiri ke atrium kanan.
4. ASD sinus koronarius
Defek pada Sinus Koronarius ditandai dengan tidak adanya sebagian
atau seluruh dinding pembatas antara pembuluh balik yang
memperdarahi jantung (sinus koronarius) dengan atrium kiri.
Patofisiologi
Manifestasi klinis
• Sebagian besar infants dengan ASD asimptomatik
• ASD akan terdeteksi dengan adanya suara murmur pada pemeriksaan
fisik saat masa kanak - kanak s/d dewasa.

• Detak jantung berdebar-debar (palpitasi)


• Dyspnea saat beraktivitas
• Sering mengalami infeksi saluran pernafasan
• Tidak memiliki nafsu makan yang baik
• Berat badan yang sulit bertambah
Pemeriksaan penunjang
• Foto Ronsen Dada  Pada defek kecil gambaran foto dada masih dalam
batas normal. Bila defek bermakna mungkin tampak kardiomegali
akibat pembesaran jantung kanan. Pembesaran ventrikel ini lebih
nyata terlihat pada foto lateral.
• Elektrokardiografi  ada tampakan RBBB. Pada ASD I, gambaran EKG
sangat karakterstik dan patognomis, yaitu sumbu jantung frontal selalu
kekiri. Sedangkan pada ASD II sumbu jantung bergeser ke kanan.
• Eko kardiogram  Ekokardiogram memperlihatkan dilatasi atrium dan
ventrikel kanan dan septum interventrikular yang bergerak paradoks
• Radiologi  :Corak pembuluh darah bertambah, Ventrikel kanan dan
atrium kanan membesar, batang arteri pulmonalis membesar
Management
• Surgical closure
• Percutaneus transcatheter closure
Komplikasi
• Hipertensi Pulmonal
• Gagal Jantung
• Eissenmenger syndrome
• Thrombus, embolisasi (post-pemasangan alat)
Terima kasih
Mohon asupan...

Anda mungkin juga menyukai