Anda di halaman 1dari 35

KASUS BESAR

ST ELEVASI
ACUTE CORONARY SYNDROME

Debi Ningtyas (K1A1 14062)


PEMBIMBING : dr. H. Jamaluddin, Sp. JP. M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN-SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
ANAMNESIS

IDENTITAS

Nama Lengkap : Tn. S


Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : lAKI-LAKI
Alamat : BTN Azatata
Pekerjan : TNI
No.RM : 179112
Ruangan : ICCU kamar 4
DPJP : dr. H. Jamaluddin, M.Kes, Sp.JP
Rumah Sakit dirawat : RSUD Kota Kendari
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Nyeri dada tiba-tiba yang dirasakan 4 jam SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang

pasien laki-laki rujukan dari RS. DR. R. ISMOYO datang ke UGD RSUD Kota Kendari dengan
keluhan nyeri dada kiri seperti tertekan sejak 4 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit. Nyeri
dada dirasakan tiba-tiba dan tidak membaik dengan istrahat, pasien mengeluh merasakan keram
pada kedua tangan dan kaki. Pasien mengaku baru pertama kali mengalami nyeri seperti ini. Sakit
kepala (-), hidung tersumbat (-), batuk (-), mual (+), muntah (-), dada sesak (-), BAB/BAK baik.
Riwayat Penyakit Dahulu :

- Riwayat penyakit dengan keluhan


yang sama tidak ada
- Riwayat penyakit darah tinggi
(Hipertensi) tidak ada
- Riwayat Hiperkolestrolemia (+)
- Riwayat sakit jantung sebelumnya
tidak ada
- Riwayat Kencing Manis disangkal
- Riwayat sakit ginjal disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :

- Riwayat Hipertensi dalam keluarga


tidak ada
- Riwayat sakit jantung tidak ada
- Riwayat kencing manis tidak ada
- Riwayat sakit ginjal tidak ada
- Riwayat sakit pernapasan tidak
ada
Riwayat Kebiasaan Pribadi
-Riwayat merokok ada
- Riwayat mengkonsumsi alkohol ada
- Pasien gemar mengkonsumsi
makanan berlemak (daging, gorengan)
Riwayat Pengobatan
pasien mengaku sedang tidak
mengkonsumsi obat
PEMFIS
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis
GCS E4 V5 M6
Gizi : BB= 65 Kg, TB= 168cm,
IMT :23,04Kg/m2
(OVERWEIGHT)

Tanda Vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit (kuat angkat
reguler)
Pernapasan : 24 kali/menit
Suhu : 36ºC/axillar
PEMFIS Kepala

• Bentuk Oval, Simetris ka=ki, normocephal (+)

Rambut

• berwarna hitam, pendek, lurus, tidak mudah


tercabut
Mata

• Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)


• Gerakan bola mata DBN,
• Kornea refleks (+), pupil refleks (+)
• Edema palpebra (-/-)
PEMFIS

Hidung

tidak ada sekret, Epistaksis (-/-)

Telinga

Otorrhea (-/-), pendengaran DBN

Mulut

Bibir Pucat (+), bibir kering (+), perdarahan gusi


(-)
Lidah kotor (-), tremor (-)
Stomatitis (-),
Tonsil T1/T1
PEMFIS
•Inspeksi : pembesaran (-)
•Palpasi : pembesaran kel. Tiroid (-),
LEHER Trakea di tengah, tidak ada
pembesaran KGB, JVP DBN,
kaku kuduk (-).

Inspeksi : pergerakan hemithorax


simetris kiri dan kanan, retraksi sela iga (-),

Palpasi : Nyeri tekan (-), kreptasi (-),


THORAKS massa tumor (-) vokal fremitus kiri
dan kanan simetris kesan normal

Perkusi : Sonor (+) batas paru hepar


ICS VI
Auskultasi : Vesikuler, wheezing -/- , Rhonki (-/-)
PEMFIS

Inspeksi : IC tidak terlihat


Palpasi : IC tidak teraba, nyeri tekan (-), thrill (-)
JANTUNG Perkusi : Pekak (+), batas jantung kanan pada ICS V
linea parasternal dextra, batas jantung kiri ICS V linea
midklavikularis sinistra
Auskultasi : BJ I/II murni reguler, murmur (-) .

Inspeksi : Cembung, ikut gerak nafas.


Auskultasi : Peristaltik normal
Palpasi : Nyeri tekan epigastrium (+), massa (-),
ABDOMEN
Pembesaran hepar & lien (-).
Ballotemen ginjal (-)
Perkusi : Thympani (+)
PEMFIS
Inspeksi : Simetris , retraksi sela iga (-), deformitas (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), krepitasi (-), massa tumor()
vokal fremitus kiri dan kanan simetris kesan
PUNGGUNG
normal
Perkusi : sonor +/+, batas paru hepar setinggi costa
IX kanan
Auskultasi : Vesikuler, wheezing -/- , ronkhi -/-

Ekstremitas atas: petekie -/-, kekuatan otot 5/5.


EKS. ATAS

EKS. BAWAH Ekstremitas bawah: petekie -/-, kekuatan otot 5/5. oedem dorsum pedis (-)
P.PENUNJANG
Nama pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

WBC 14.0 4.0-10.00 10/uL

LYM% 18.7 20.0-40.0 %

MXD% 7.1 4.0-18.0 %

GRA% 74.2 40.0-60.0 %

RBC 4.72 4.50-5.50 10/uL

HGB 14.7 11.0-17.9 g/dL

HCT 44.4 80.0-98.0 %

MCV 94.1 28.0-33.0 fL

MCHC 31.1 31.9-37.0 pg

RDW-CV 9.8 11.5-14.5 %

PLT 225 150-450 10/uL

MPV 7.4 4.0-15.2 fL


Nama
PCT 0.17 0.1000-0.4000 %
pemeriksaan
PDW 1.3 6.0-23.0
Hasil
LED L ≤ 10, P ≤ 20 perjam Nilai
CT 3-7 menit Rujukan
Pemeriksaan Kimia Darah (24 Januari 2019, Pukul 08.45)

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Glukosa Sewaktu 110 < 200 mg/dL

Kolesterol Total 231 <200 mg/dL

Trigliserida 153 <150 mg/dL

Asam urat 5.0 L=3.4-7.0 P=2.4-5.7 mg/dL


EKG
Tanggal 24 Januari 2019

Interpretasi :
Irama : sinus Segmen ST : ST ELEVASIi V2-V5 and aVL
Regularitas : reguler Gel. T : Normal
Heart rate : 78x/menit (sinus rhythm) Kesimpulan : pada EKG terdapat iskemik miokard pada bagian antero
lateral
Axis : normoaxis
Gel. P : normal
Interval PR : normal
Kompleks QRS : normal
RESUME
Tn. Sumarsono, 59 tahun, seorang anggota TNI, tinggal di BTN Azatata rujukan dari
RS Dr. R. ISMOYO datang ke UGD RSUD Kota Kendari dengan keluhan nyeri dada
tipikal sinistra seperti tertekan sejak 4 jam yang lalu sebelum masuk rumah sakit, nyeri
dada muncul tiba-tiba dan tidak membaik dengan istirahat. Pasien mengeluh keram
pada kedua tangan dan kaki. Pasien mengaku baru pertama kali merasakan nyeri
seperti ini. Pasien mengeluh Mual (+) tapi tidak muntah. Pasien mengaku tidak
memiliki riwayat penyakit hipertensi. Pasien juga mengaku setiap cek kolesterol selalu
tinggi (hiperkolestrolemia). Riwayat kebiasaan pasien mengkonsumsi makanan
berlemak, merokok dan mengkonsumsi alkohol. Riwayat pengobatan: pasien mengaku
sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan. Hasil pemerisaan EKG terdapat gambaran
ST elevasi pada v2-v5 dan aVL. Hasil laboratorium kimia darah kolesterol total 231
mg/dl, trigliserida 153 mg/dl.
DIAGNOSA
DX/ : Non ST ELEVASI Acute Coronary Syndrome
DX/: STEMI ACS (Acute Coronary Syndrom)
DD: APS, Dispepsia, GERD, Chest pain e.c pleuritis

18
PLANNING

Non Farmakologi
- Bed Rest
- Inf. RL 20 tpm
- Oksigen 2 liter/nasal kanul
- Edukasi: diet rendah lemak,
berhenti merokok dan
mengkonsumsi alkohol

19
Farmakologi
Terapi pada saat di IGD Terapi pada saat di ICCU

- Aspilet 80mg 2x1 - Aspilet 80 mg 2 tab.

- Cpg 75 mg 4 tab - - Clopidogrel 75 mg 4 tab.

- alprazolam tab 1x1 - - Alprazolam 1x1 tab.

- ISDN 5mg 1 tab - - Avesco 20 mg 1 tab.

- - ISDN 5 mg sublingual

- - inj. Arixtra 2,5 mg 1x1

- - micardis 40 mg 1 tab

- - Fasorbid 5 cc/jam 20
TGL Subjective Objective Assesment Palnning
(S) (O) (A) (P)

P. Dx P.Tx P.Ed

25/01/19 Nyeri dada (+) Tanda Vital ST ELEVASI •EKG - Aspilet 80mg 1x1 Tirah
(14/01/19) ACS - Clopidogrel 75mg
baring
Mual (+) TD : 120/80 mmHg
1x1
Nyeri Ulu Hati (+) N : 84 x/mnt
P : 20 x/mnt - Simvastatin 20mg
susah tidur S : 36 ֯C 1x1

- Alprazolam 0, 5 mg

- morfin

- - Fasorbid 5 cc/jam

21
25/01/19

22
TGL Subjective Objective Assesment Palnning
(S) (O) (A) (P)

P. Dx P.Tx P.Ed

26/01/19 Nyeri dada (+) Tanda Vital ST ELEVASI •EKG - Aspilet 80mg 1x1 Tirah
(15/01/19) ACS - Clopidogrel 75mg
baring
Mual (+) TD : 110/80 mmHg
1x1
N : 80 x/mnt
P : 22 x/mnt - Simvastatin 20mg

S : 35,8 ֯C 1x1

- inj. Arixtra

2,5 mg 1x1

micardis 40 mg

1 tab
23
26/1/19

24
• PENDAHULUAN

Sindrom koroner akut (SKA) merupakan suatu masalah kardiovaskular yang utama karena
menyebabkan angka perawatan di rumah sakit dan angka kematian yang tinggi yang
disebabkan oleh aterosklerosis. Aterosklerosis ditandai dengan penebalan dinding arteri yang
membentuk unit lesi atau ateroma. Sindrom koroner akut terjadi karena tersumbatnya arteri
koronaria yang akan menimbulkan gejalah klinis akibat tidak terpenuhinya pasokan oksigen
akut atau sub akut dari miokard yang dipicu akibat robekan plak aterosklerosis dan berkaitan
dengan adanya proses inflamasi, thrombosis, vasokonstriksi dan mikroembolisasi. Keadaan
iskemik yang akut dapat menyebabkan nekrosis miokard dan dapat berlanjut menjadi infark
miokard.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 25


Tahun 2013
Global

9,7 juta
kematian Provinsi Sulawesi Tenggara
akibat CVD
Indonesia
Sumber: World Health Organization, 2013 6. 158
± Kasus
478.000 PJK
kasus Sumber: Riskesdas, 2013
PJK
Sumber: Kementerian Kesehatan, 2013

INSIDEN

26
FAKTOR RISIKO

Nonmodifable
• Usia
• Jenis Kelamin
• Riwayat Keluarga

Modifable
• Hipertensi
Faktor Risiko • Dislipidemia
• Kebiasaan Merokok
• DM
• Obesitas
• Kurang aktivitas fisik
PATOMEKANISME
1 2 • 3 P
• Fa s e awa l • Pe m b e nt u k • Pembentukan lesi
d i sf u n g s i ateroskelosis yang
a n fa tt y
e n d o te l semakin kompleks
st r e a k

28
PATO G E N E S I S S K A

29
• Klasifikasi Sindrom Koroner Akut
GAMBARAN KLINIS
• A n g i n a p e k t o r i s t a k s t a b i l
d i d e f i n i s k a n s e b a g a i a n g i n a p e k t o r i s
( r a s a t i d a k n y a m a n d i d a d a ) d e n g a n
s a t u d i a n t a r a t a m p i l a n k l i n i s .
• Te r j a d i s a a t i s t i r a h a t a t a u a k t i v i t a s
m i n i m a l d a n b i a s a y a b e r l a n g s u n g
l e b i h d a r i 2 0 m e n i t ;
• N y e r i h e b a t d a n b i a s a n y a n y e r i n y a
t i d a k j e l a s ; a t a u
• B i a s a n y a l a m b a t l a u n b e r t a m b a h b e r a t
• Pasien nyeri dada yang disertai elevasi segmen ST .
Perubahan EKG ini terjadi pada pasien STEMI.

High lateral Lead I, AVL

inferior Lead II, Lead III, AVF

Septal V1, V2

EKG Anterior V3, V4

Lateral V5, V6
• Penanganan awal
• Oksigen jika saturasi <90%
• Nitroglycerin / Nitrat Sublingual, spray atau IV.
Gejala dan • Morphine iv jika nyeri dada hebat dan tidak
Tanda sesuai berkurang dengan nitrat
dengan SKA • Aspirin 160 to 325 mg
• Clopidogrel 300 mg
• Anti iskemik : beta-bloker, ACEI
• PCI dlm wkt 90 mnt

The Power of PowerPoint | thepopp.com 33


Stratifikasi risiko berdasarkan skor TIMI
Skor TIMI Risiko Risiko Kejadian Skor TIMI untuk kasus STEMI
Kedua Faktor Risiko (bobot nilai) Skor Risiko/Mortalitas 30 hari (%)

0-2 Rendah <8,3%


Usia 65-74 tahun (2) 0(0,8)
3-4 Menengah <19,9%
Usia ≥75 tahun (3) 1(1,6)
5-7 Tinggi ≤41%
DM, HT, angina (1) 2(2,2)

TDS <100 (3) 3(4,4)

Heart rate >100 (2) 4(7,3)

Klasifikasi Killip II-IV (2) 5(12,4)

Berat badan <67 kg (1) 6(16,1)

S T R AT I F I K A S I ST elevasi anterior atau LBBB (1) 7(23,4)

RISIKO Waktu hingga mendapat terapi > 4jam 8(26,8)

STEMI (1)

Skor risiko= nilai total (0-14) >8 (35,9)

34
•TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai