DM HIPERGLIKEMIA
Disusun oleh :
dr. Dhimar Dwi Yuda Novanti
Pembimbing :
dr. Sutowo, Sp.PD,FINASIM
Pendamping :
dr. Andari Retnowati
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny.S
• No.RM : 125130
• Umur : 56 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
• Alamat : Ds. Dolopo 018/005, Dolopo
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Status : Sudah menikah
• Tanggal MRS : 24 Agustus 2021
ANAMNESIS
Keluhan utama
• Badan lemas
• DM Hiperglikemi
• Insufisiensi Renal
• Imbalance elektrolit
• Anemia Mikrositik Normokromik
PENATALAKSANAAN
DM Tipe 1
DM Tipe 2
DM Gestasional
DM Tipe lainnya
MANIFASTASI KLINIS
Poliuri
Penurunan BB Polifagi
Polidipsi
PATOFISIOLOGI
KRITERIA DIAGNOSTIK
PENATALAKSANAAN DM
Pilar Penatalaksanaan DM :
1. Edukasi
2. Terapi gizi medis
3. Latihan jasmani
4. Interfensi Farmakologi
TERAPI FARMAKOLOGI
Terapi Obat Antihiperglikemia Suntik
(Insulin)
Insulin diperlukan pada keadaan:
• HbA1c saat diperiksa ≥ 7.5% dan
sudah menggunakan satu atau dua • Gagal dengan kombinasi OHO dosis
obat anti diabetes optimal
• HbA1c saat diperiksa > 9% • Stres berat (infeksi sistemik, operasi
• Penurunan berat badan yang cepat besar, IMA, stroke)
• Hiperglikemia berat yang disertai • Kehamilan dengan DM/diabetes
ketosis melitus gestasional yang tidak
• Krisis hiperglikemia terkendali dengan perencanaan
makan
• Gangguan fungsi ginjal atau hati yang
berat
• Kontraindikasi dan atau alergi
terhadap OHO
• Kondisi perioperatif sesuai indikasi
Penyulit DM
AKUT KRONIK
• KAD • Makroangiopati
• HHS PVD, CAD, Stroke
• Hipoglikemi
• Mikroangiopati
Nefropati diabetik
Neuropati diabetik
Retinopati diabetik
Krisis Hiperglikemi
KAD HHS
• Tx Rehidrasi 1L/jam • Tx = dengan KAD tanpa
(dalam 2 jam pertama) Nabic
• Insulin short Acting
( bolus + infus) diberikan pada jam ke-2
• Nabic (bila pH<7.1)
Dosis :
pH < 7 = 100 meq
pH 7-7,1 = 50 meq
• KCL (bila K<6)
Dosis K<3 = 75meq
K 3-4,5 = 50meq
K 4,5-6 = 25meq
PENYAKIT GINJAL DIABETIK
Penebalan selaput
Kapiler-kapiler
membran basalis +
Glomerulosklerosis dan glomerulus terdesak
penumpukan
hipertrofi nefron dan aliran darah
glikoprotein pada
terganggu
membran basalis
Mikroalbuminuria (>30
Makroalbumin mg/24 jam ataupun
>20mg/menit )
(>300 mg/hari atau >200
μg/menit) +
Abnormalitas Serum kreatin
Menghitung abnormalitas serum kreatin
Tahapan – tahapan Nefropati Diabetik
Tahap 1 • LGF meningkat sampai dengan 40% di atas normal yang disertai
pembesaran ukuran ginjal. Albuminuria belum nyata
Tahap 2
• Perubahan struktur ginjal berlanjut, dan LGF masih tetap
meningkat. Albuminuria hanya akan meningkat setelah kendali
metabolik yg buruk
Tahap 5 • Tahap akhir gagal ginjal, saat LFG sudah sedemikian rendah
Penatalaksanaan Nefropati Diabetik
Penanganan Nefropati Diabetik yang baik adalah bermula dari
pengendalian faktor resiko yang masih dapat dimodifikasi
Pengelolaan DM
• Terapi non medikamentosa berupa diet dan perubahan gaya hidup, serta pilihan obat oral
antidiabetik maupun insulin. dihindari pemakaian OHO golongan biguanid dan α-
glukosidase inhibitor.
Dislipidemia
• Apabila kondisi pasien sudah mengalami CKD end stage penatalaksanaan akan ditujukan
dalam perbaikan kualitas hidup secara paliatif
KOMPLIKASI
Penyebab Hiponatremi
• Disebabkan karena kehilangan natrium atau penambahan natrium dari
cairan ekstrasel, menyebabkan penurunan natrium pada plasma
• Berkeringat berlebih, diare, muntah-muntah, penggunaan diuretik secara
berlebihan, gangguan fungsi ginjal dan retensi cairan yg berlebihan.
Hipoclorida
• Hipoklorinemia terjadi jika pengeluaran klorida melebihi pemasukan.
Seseorang dikatakan hipoclorida, bila konsentrasi ion Cl plasma dalam
tubuhnya turun (97-100 mEq/L)
Penyebab Hipoclorida
• Penyebab hipoklorinemia umumnya sama dengan hiponatremia.
PEMBAHASAN
Pada kasus ini, pasien mengalami DM hiperglikemi dengan GDA awal pasien 490 dan termasuk
kedalam KAD, pasien mengalami penyulit DM berupa penyakit ginjal diabetik dengan
abnormalitas serum creatinin dengan penurunan GFR pada stage III, selain itu juga pasien
mengalami gangguan elektrolit berupa penurunan serum natrium dan clorida, dari hasil lab
darah didapatkan HB, MCV, MCH mengalami penurunan sehingga pasien mengalami anemia
mikrositik normokromik.
Penatalaksanaan dari KAD yang telah diberikan terapi awal yaitu Loading RL 1000 ml
dan injeksi Novorapid 10 ui dan dilanjutkan terapi DM hiperglikemi dengan insulin
rapid acting dan long acting, Nabic dan obat antidiabetes oral metformin sesuai
kadar glukosa dan sasaran kendali glikemik pasien saat rawat inap.