Pembimbing :
dr. Yunita Fatmawati., Sp.KFR
Nama : Ny. S
Umur : 57 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
I D E N T I TA S PA S I E N Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang toko kelontong
Alamat : Ngemplak, Boyolali
Status : Menikah
Tanggal Masuk : 08/09/2019
Tanggal Periksa : 19/09/2019
No RM : 01938xxx
Ke l u h a n U ta ma
Penurunan kesadaran.
R i wayat Pe nya k i t S e ka ra n g
Pasien datang ke IGD RSUD Dr. Moewardi diantar dengan keluarganya. Menurut keluarga pasien mulai sulit diajak
berkomunikasi sejak 1 hari SMRS dan pasien selalu ingin tidur. Riwayat jatuh, bicara pelo, ataupun kelemahan
anggota gerak disangkal.
Sebelumnya pasien mengeluhkan batuk berdahak sejak 4 hari SMRS. Batuk berdahak berwarna hijau kental. Batuk
dirasakan cukup sering hingga mengganggu aktivitas. Batuk yang dirasakan tidak diperiksakan ke dokter tetapi hanya
diberikan obat batuk yang dibeli diwarung namun batuk tidak kunjung sembuh.
Menurut keluarga pasien, pasien juga mengeluh adanya sesak napas dan demam sejak 4 hari SMRS. Sesak dirasakan
semakin memberat hingga mengganggu aktivitas. Semenjak sesak napas pasien jarang beraktivitas dan hanya
berbaring di tempat tidur. Aktivitas sehari-hari pasien (mandi, makan, memakai baju, buang air kecil, dan buang air
besar) dibantu oleh keluarga.
Menurut keluarga pasien, pasien juga memiliki riwayat sakit gula sejak 20 tahun yang lalu. Obat
terakhir untuk gulanya dalam bentuk insulin suntik sebanyak 3 kali sehari sebanyak 16-16-16
unit. Keluargnya menyangkal adanya sakit darah tinggi, sakit alergi, maupun asma.
Pasien sudah dirawat di RSUD Dr. Moewardi selama 10 hari. Pasien dirawat di ruang ICU selama
7 hari dan dirawat di bangsal selama 3 hari. Selama di RSUD Dr. Moewardi pasien hanya
berbaring di tempat tidur. Saat ini pasien mengeluhkan lemas di seluruh tubuhnya. Menurut
keluarga, pasien tidak bisa melakukan aktivitas sehari hari termasuk makan dan minum secara
mandiri. Kemudian pasien dikonsulkan ke bagian rehabilitasi medik.
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Sakit Serupa ✘ -- Disangkal -- ✘ Riwayat Sakit Serupa
Riwayat Hipertensi ✘
Penderita makan tiga kali sehari dengan sepiring Pasien memiliki toko kelontong dirumahnya dan
suami pasien tidak bekerja, Pasien tinggal dirumah
nasi dan lauk pauk berupa daging ayam, tahu, bersama suami dan anak pasien yang bekerja sebagai
tempe, telur, dan sayur. karyawan swasta. Pasien dirawat di RSUD Dr.
Moewardi sebagai pasien BPJS.
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat mengonsumsi alkohol : disangkal
Riwayat olahraga :jarang berolahraga
Pemerikasaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum sakit sedang, GCS E4V5M6, gizi kesan cukup.
Ta n d a V i t a l
Tekanan darah : 160/90 mmHg
Nadi : 86 x/ menit, isi cukup, irama teratur, simetris
Respirasi : 20x/ menit, irama teratur
Suhu : 36,3 0C
Kulit
Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), petechie (-), venectasi
(-), spider naevi (-), striae (-), hiperpigmentasi (-),
hipopigmentasi (-).
Bentuk mesocephal, kedudukan kepala simetris,
luka (-), rambut hitam beruban, tidak mudah
rontok, tidak mudah dicabut, atrofi otot (-). Kepala
1. Retraksi (-)
2. Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis tidak kuat angkat
Perkusi : Konfigurasi jantung kesan
melebar
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II intensitas
normal, reguler, bising (-)
3. Paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan = kiri,
Palpasi : fremitus raba kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar (vesikuler /
vesikuler), RBK (+/+), RBH (-/-)
Abdomen
Ekstremitas
1. Deskripsi Umum 4. Proses Pikir
a. Penampilan : Perempuan, tampak a. Bentuk : realistis
sesuai umur, berpakaian, perawatan b. Isi : waham (-)
diri kurang. c. Arus : koheren
b. Kesadaran :
Kuantitatif : compos mentis
Kualitatif : tidak berubah Status Psikiatri 5.Sensorium danKognitif
a. Perilaku dan Aktivitas Motorik : a. Daya Konsentrasi: baik
normo-hipoaktif b. Orientasi
b. Pembicaraan : sesuai isi pikir, Orang : baik
artikulasi kurang jelas Waktu : baik
c. Sikap Terhadap Pemeriksa : Tempat : baik
kooperatif, kontak mata (+) c. Daya Ingat
Jangka pendek : baik
Jangka panjang : baik
2. Afek dan Mood
a. Afek : normoafek
b. Mood : sedih 6 . D a y a N i l a i : daya nilai realitas
dan sosial baik
3. Gangguan Persepsi
a. Halusinasi :-
b. Ilusi :- 7. I n s i g h t :6
Status Neurologis
1. Kesadaran : GCS E4V5M6
2. Fungsi Luhur : baik
3. Fungsi vegetative : IV line
4. Fungsi Sensorik
a. Rasa Eksteroseptik Lengan Tungkai
Suhu (+/+) (+/+)
Nyeri (+/+) (+/+)
Rabaan (+/+) (+/+)
b. Rasa Propioseptik Lengan Tungkai
Rasa Getar (+/+) (+/+)
Rasa Posisi (+/+) (+/+)
Rasa Tekan (+/+) (+/+)
c. Rasa Kortikal
Stereognosis : dalam batas normal
Barognosis : dalam batas normal
Pengenalan 2 titik : dalam batas normal
Status Neurologis
- Reflek Fisiologis
Reflek Biseps +3/+3
Reflek Triseps +3/+3
- Reflek Patologis
Reflek Hoffman -/-
Reflek Tromner -/-
Status Neurologis
b. Tungkai
Atas Tengah Bawah
Ka/ki ka/ki ka/ki
- Tonus n/n n/n n/n
- Reflek Fisiologis
Reflek Patella +3/+3
Reflek Achilles +2/+3
- Reflek Patologis
Reflek Babinsky -/-
Reflek Chaddock -/-
Reflek Oppenheim -/-
Reflek Schaeffer -/-
Reflek Rosolimo -/-
11 . N e r v u s C r a n i a l i s
a. N. II, III : pupil isokor 3 mm/3 mm, reflek cahaya(+/+)
b. N. III, IV, VI : gerak bola mata dalam batas normal
c. N. V : reflek kornea (+/+)
d. N. VII, XII : normal
Status Neurologis
Range of Motion (ROM)
NECK
ROM Pasif ROM Aktif
Fleksi 0-700 0-700
Ekstensi 0-400 0-400
Lateral bending kanan 0-600 0-600
Lateral bending kiri 0-600 0-600
Rotasi kanan 0-900 0-900
Rotasi kiri 0-900 0-900
Status Neurologis
Range of Motion (ROM)
MASALAH MEDIS
SPEECH TERAPI
PENURUNAN
GENERAL Tidak ada ORTESA-PROTESA
KESADARAN
WEAKNESS AND Keterbatasan
PROLONGED mobilisasi
IMOBILIZATION
FISIOTERAPI
Penderita mengelami PSIKOLOGI
kelemahan pada keempat Beban pikiran keluarga
anggota gerak dalam menghadapi
penyakit penderita dan
kondisi psikis pasien
Pe n ata l a ka s a n a a n
Re h a b i l i ta s i M e d i k
- Impairment :
Penurunan kesadaran
Pneumonia dengan sepsis
Diabetes Melitus Tipe II
Leukositosis
General weakness and prolonged imonilization
- Disability : Penurunan fungsi keempat anggota gerak
Keterbatasan dalam melakukan ADL (activity day
living)
Keterbatasan mobilisasi
- Handicap : Tidak dapat mengikuti kegiatan di masyarakat
Tidak dapat melakukan pekerjaan rumah
Sulit bersosialisasi di masyarakat
PLANNING
Planning Diagnostik : -
Planning Terapi : - Rawat bersama dengan spesialis penyakit dalam
Planning Edukasi : - Penjelasan penyakit dan komplikasi yang bisa terjadi
- Penjelasan tujuan pemeriksaan dan tindakan yang dilakukan
- Edukasi untuk home exercise dan ketaatan untuk melakukan terapi
Planning Monitoring : - Evaluasi hasil fisioterapi dan okupasional terapi
A. Tujuan Jangka Pendek
1. Mencegah ulkus dekubitus
2. Meningkatkan ROM dan kekuatan
• PROGNOSIS
otot pada anggota gerak atas dan bawah
• TUJUAN
3. Mencegah masalah psikologi pasien
maupun keluarga Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanam : dubia ad bonam
B. Tujuan Jangka Panjang Ad fungsionam: dubia ad bonam
1. Meneruskan program jangka pendek
2. Meningkatkan aktifitas fisik dan
kemampuan fungsional secara mandiri
sehingga pasien dapat melaksanakan
ADL.
3. Mengembalikan fungsi sosial.
TINJAUAN PUSTAKA
peradangan akut pada parenkim paru, bronkiolus
respiratorius dan alveoli, menimbulkan konsolidasi
jaringan paru sehingga dapat mengganggu
PNEUMONIA pertukaran oksigen dan karbon dioksida di paru-
DEFINISI paru.
Etiologi
1. Bakteri
a. Typical : Bakteri gram positif (Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus)
Bakteri gram negative (Pseudomonas aeruginosa , Klebsiella pneumonia, Haemophilus
influenza )
b. Atypical
Mycoplasma sp. , chlamedia sp. , Legionella sp.
2. Virus
Disebabkan oleh virus influenza yang menyebar melalui droplet9, biasanya menyerang pada pasien dengan
imunodefisiensi. Contoh : cytomegalivirus9, herpes simplex virus, varicella zooster virus
3. Fungi
Infeksi pneumonia akibat jamur biasanya disebabkan oleh jamur oportunistik, dimana spora jamur masuk
kedalam tubuh saat menghirup udara. Contoh : Candida sp. , Aspergillus sp. , Cryptococcus neoformans.
Klasifikasi
1. pneumonia-masyarakat (community-acquired pneumonia/CAP),
2. Pneumonia nosokomial (hospital-acquired pneumonia/HAP)
Manifestasi Klinik
Gejala khas adalah demam, menggigil, berkeringat, batuk (baik non produktif atau produktif
atau menghasilkan sputum berlendir, purulen, atau bercak darah), sakit dada karena pleuritis
dan sesak
Gejala umum lainnya adalah pasien lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut
tertekuk karena nyeri dada
Terapi
Sepsis adalah respon penjamu terhadap infeksi dimana
patogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah
sehingga terjadi aktivitas proses inflamasi.
SEPSIS
DEFINISI Menurut konsensus American Collage of Chest Physician
(ACCP) dan Society of Critical Care Medicine (SCCM) tahun
1992, sepsis adalah sindroma respon inflamasi sistemik
(systemic inflamatory response syndrome/SIRS), sepsis berat
dan syok/rejatan septik
Gejala
Menurut SIRS (Systemic Inflamatory Response Syndrome) ditandai dengan minimal 2 dari gejala
berikut :
4. Jumlah leukosit darah >12.000/mm3, < 4.000/mm3 atau batang(bentuk imatur neutrofil)
>10%
Etiologi
Pneumonia merupakan penyebab sepsis terbanyak dimana hampir setengah dari seluruh kasus
disertai dengan infeksi intraabdominal dan traktus urinarius.
Bakteri gram negatif yang paling sering ditemukan pada sepsis diantaranya adalah Escherria
coli
Bakteri gram positif yang dapat menyebabkan sepsis adalah Staphylococcus aureus,
Enterococcua, Streptococcuss viridan, Streptococcus pneumonia, Corynebacteri dan Listeria
monositogenesis.
Komplikasi
1. DEFINISI
Perubahan metabolism
Perubahan pernafasan
Perubahan kardiovaskuler
Perubahan muskuloskeleta
Perubahan eliminasi urin
Perubahan intugumen
Perubahan perkembanganl
PENATALAKSANAAN
REHABILITASI
Impairment adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik psikologik, fisiologik ataupun struktur
atau fungsi anatomik. Karakteristik Penurunan nilai ditandai oleh kerugian atau kelainan yang
mungkin sementara atau permanen, dan itu termasuk keberadaan atau kejadian anomali, cacat,
atau kehilangan anggota tubuh, organ, jaringan, atau struktur lain dari tubuh, termasuk sistem
fungsi mental.
Disability adalah segala keterbatasan atau kekurangan (yang dihasilkan dari ketidakmampuan)
dalam kemampuan untuk melakukan suatu kegiatan yang dianggap dapat dilakukan oleh orang
normal. Karakteristik disabilitas ditandai oleh keterbatasan atau kekurangan kinerja dan perilaku
aktivitas yang diharapkan secara adat, dan ini mungkin bersifat sementara atau permanen,
dapat dibalikkan atau tidak dapat diubah, dan progresif atau regresif.
Handicap adalah suatu ketidakmampuan seseorang sebagai akibat impairment (gangguan) atau
disability (kecacatan) sehingga membatasinya untuk melaksanakan peranan hidup secara normal
(tergantung pada faktor usia, jenis kelamin dan faktor-faktor sosio- budaya).
Proses Rehabilitasi
1. Terapi okupasi untuk mendapatkan kembali ketangkasan lengan dan tangan
3. Edukasi keluarga untuk memberikan orientasi kepada mereka dalam merawat orang yang
mereka cintai di rumah dan tantangan yang akan mereka hadapi.
Macam – macam rehabilitasi fisik
1. Bed exercise
◦ Positioning (berbaring telentang, mirng, gerakan menekuk dan melurukan tangan)
◦ Range of movement
◦ Breathing
2. Latihan duduk
3. Latihan berdiri
4. Latihan mobilisasi
5. Latihan ADL (activity daily living) : berpakaian, mandi, makan, dll
6. Chest Physiotherapy
Chest Physiotherapy
chest physiotherapy pada pasien pneumonia yang bermanfaat untuk menurunkan kerja
pernafasan (work of breathing), memperbaiki pertukaran gas, dan mencegah atelektasis.