Anda di halaman 1dari 20

Anemia

Definisi

• Anemia adalah keadaan berkurangnya jumlah eritrosit atau


hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai normal dalam darah
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O2 dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga pengiriman O2 ke
jaringan menurun.
Klasifikasi
• Anemia normositik normokrom.
• Disebabkan oleh karena perdarahan akut, hemolisis, dan penyakit-penyakit infiltratif metastatik pada sumsum tulang.
• Terjadi penurunan jumlah eritrosit tidak disertai dengan perubahan konsentrasi hemoglobin (Indeks eritrosit normal pada
anak: MCV 73 – 101 fl, MCH 23 – 31 pg , MCHC 26 – 35 %),

• Anemia makrositik
• Disebabkan konsentrasi hemoglobinnya lebih dari normal. (Indeks MCV, MCH, MCHC meningkat).
• Ditemukan pada anemia megaloblastik (defisiensi vitamin B12, asam folat), serta anemia makrositik non-megaloblastik
(penyakit hati, dan myelodisplasia)

• Anemia mikrositik hipokrom


• Mengandung konsentrasi hemoglobin yang kurang dari normal. (Indeks eritrosit : MCV, MCH, MCHC menurun).
Anemia Aplastik
Definisi

• Anemia aplastik merupakan anemia yang disertai oleh pansitopenia


pada darah tepi yang disebabkan oleh kelainan primer pada sumsum
tulang dalam bentuk aplasia atau hipoplasia tanpa adanya infiltrasi,
supresi atau pendesakan sumsum tulang
Klasifikasi
• Anemia Aplastik Didapat
• Anemia aplastik didapat disebabkan oleh bahan-bahan kimia , radiasi,
maupun infeksi seperti Epstein-Bar, influenza A, dengue

• Anemia Aplastik Familial


• Meskipun anemia aplastik paling banyak bersifat idiopatik, namun faktor
herediter juga diketahui dapat menyebabkan terjadinya anemia aplastik
yang diturunkan
Patofisiologi
• Gangguan sel induk hemopoeitik
• Gangguan lingkungan mikro sumsum tulang
• proses imunologik
Manifestasi Klinis

• Sindrom anemia meliputi : sindrom kardiovaskuler, susunan saraf,


susunan pencernaan, susunan urogenital

• Gejala perdarahan: ptekie, ekimosis, epistaksis, perdarahan


subkonjungtiva, perdarahan gusi, hematemesis/melenaatau
menorhagia pada wanita
Kelainan Laboratorium yang Ditemukan
• Anemia normokromik normositer disertai retikusitopenia
• Anemia sering berat dengan kadar Hb<7 g/dl
• Leukopenia dengan relatif limfositosis, tidak dijumpai sel muda dalam
darah tepi
• Trombositopenia, yang bervariasi dari ringan sampai sangat berat
• Sumsum tulang: hipoplasia sampai aplasia. Besi serum normal atau
meningkat, TIBC normal, HbF meningkat.
• Darah Lengkap: Jumlah masing-masing sel darah (eritrosit, leukosit,
trombosit)
• Hapusan Darah Tepi: Ditemukan normokromik normositer
Kriteria Diagnostik
Berdasarkan Agranulocytosisand Aplastic Anemia Study Group (IAASG)
adalah4:
• Satu dari tiga sebagai berikut :
• Hb <10 g/dl atau Hct < 30%
• Trombosit < 50x109/L
• Leukosit < 3,5x109 /L
• Retikulosit <30x109/L
• Gambaran sumsum tulang :
• Penurunan selularitas dengan hilangnya atau menurunnya semua sel hematopoeitik
atau selularitas normal
• Pansitopenia karena obat sitostakita atau radiasi terapeutik harus
dieksklusi
Penatalaksanaan

• Terapi kausal

• Terapi suportif

• Terapi untuk memperbaiki sumsum tulang

• Terapi definitif
Prognosis

• kasus berat dan progresif, rata-rata meninggal dalam 3 bulan (10-15%


kasus)

• pasien dengan perjalanan penyakit kronik dengan remisi dan relapse


dapat meninggal dalam 1 tahun (50% kasus)

• pasien yang mengalami remisi sempurna atau parsial (sebagian kecil


pasien)
Asuhan Nutrisi Pediatri
Penentuan Status Gizi
Penentuan Status Gizi

Anda mungkin juga menyukai