Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan
masyarakat yang meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan nilai-nilai
kesehatan manusia pada tingkat setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi tidak
hanya faktor sosial dan lingkungan fisik, tetapi juga terhadap semua sifat-sifat dan
perilaku lingkungan yang dapat membawa pengaruh terhadap ketenangan, kesehatan
dan keselamatan organisme umat manusia. Masalah sanitasi sangatlah penting,
terutama di tempat-tempat umum yang erat kaitannya dengan pelayanan orang
banyak. Rumah makan, restoran hingga kantin merupakan beberapa tempat umum
yang menyediakan makanan olahan yang banyak dikonsumsi masyarakat.1
Makanan merupakan kebutuhan dasar dan sangat berperan bagi kelangsungan
hidup dan pertumbuhan manusia. Makanan yang dikonsumsi harus sehat, aman dan
higienis, layak dikonsumsi dalam jumlah cukup dan layak untuk dikonsumsi serta
tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan. Saat ini banyak terjadi penyakit
melalui makanan yang disebut Food Borne Disease atau penyakit bawaan makanan.
Food Borne Disease biasanya bersifat toksik maupun infeksius, disebabkan oleh agen
penyakit yang masuk kedalam tubuh melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi.
Untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian tersebut maka diperlukan pengawasan
terhadap sanitasi makanan.2
Oleh karena itu diperlukan pemantauan terhadap higiene sanitasi dalam pengolahan
makanan. Higiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor risiko terjadinya
kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat dan
peralatan agar aman dikonsumsi. Higiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan
yang lain karena memiliki hubungan yang erat. Misalnya higienenya sudah baik karena
mau mencuci tangan,tetapi sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedianya
air bersih, maka mencuci tangan tidak sempurna. 2

1
Saat ini dengan banyaknya bermunculan penjual makanan bentuk jasa boga
yang melayani banyak orang sekaligus dan belum terjangkau oleh pengawasan Dinas
Kesehatan, telah sering kali dilaporkan menimbulkan keracunan massal. Keracunan
yang terjadi akibat ini dapat sangat dramatis, karena menyangkut sekaligus banyak
orang atau massal.3
Higiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan,
orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
penyakit atau gangguan kesehatan. Rumah/warung makan adalah setiap tempat usaha
komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman
untuk umum di tempat usahanya. Warung makan mempunyai potensi cukup besar
untuk menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit akibat makanan yang
dihasilkan. Oleh karena itu, kualitas makanan yang dihasilkan, disajikan dan dijual
oleh tempat pengolahan dan penjualan makanan harus memenuhi syarat-syarat
kesehatan, karena hal ini sangat berpengaruh dalam mencegah timbulnya suatu
penyakit atau gangguan kesehatan.4
Berdasarkan paparan di atas, maka pemerintah telah menetapkan sebuah angka
standar atau target yang disepakati oleh Dinas Kesehatan dan dituangkan dalam
bentuk Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan harus dimiliki oleh setiap Puskesmas.
Sesuai data yang didapatkan dari SPM pada bulan Januari-Februari 2017 untuk
pencapaian di wilayah kerja Puskesmas Secang I mengenai Tempat Pengolahan dan
Penjualan Makanan (TP2M) yang diperiksa adalah sebesar 50.51%, sedangkan target
yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang sebesar 90%. Berdasarkan
data SPM dapat diketahui bahwa TP2M di wilayah kerja Puskesmas Secang 1 belum
memenuhi target dari Dinas Kesehatan, sehingga diperlukan pembahasan mengenai
TP2M warung makan yang telah diperiksa.
Berdasarkan laporan bulanan petugas kesehatan lingkungan Puskesmas Secang
I, Desa _______ merupakan salah satu desa dengan cakupan TP2M yang telah
diperiksa yang cukup rendah. Berdasarkan hasil SPM periode Januari-Februari 2017
Cakupan TP2M yang telah diperiksa di Puskesmas Secang adalah 45.45%, oleh

2
karena itu perlu dilakukan evaluasi mengenai kegiatan pemeriksaan TP2M khususnya
warung makan.

I.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan permasalahan, yaitu:

1. Apakah yang menyebabkan cakupan dan pencapaian dari jumlah tempat


pengolahan dan penjualan makanan (TP2M) yang diperiksa pada desa
_______, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang belum memenuhi
target?
2. Bagaimana alternatif pemecahan masalah jika disesuaikan dengan
penyebab permasalahan?
3. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan untuk memecahkan permasalahan
tersebut?

I.3 Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui, mengidentifikasi, menganalisis penyebab serta
menyusun rencana tindak lanjut pemecahan masalah belum tercapainya target
program TP2M, khususnya warung makan yang diperiksa di desa ________
yaitu wilayah kerja Puskesmas Secang I, Kecamatan Secang, Kabupaten
Magelang, pada bulan Januari-Februari 2017.

I.3.2 Tujuan Khusus


1. Menganalisis penyebab masalah rendahnya cakupan jumlah TP2M warung
makan yang diperiksa di desa ________, Kecamatan Secang, Kabupaten
Magelang.
2. Mencari alternatif pemecahan masalah mengenai TP2M warung makan yang
diperiksa di desa ________, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
3. Menentukan pemecahan masalah terpilih mengenai TP2M warung makan
yang diperiksa di desa ________, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.
4. Menyusun rencana kegiatan dari pemecahan masalah yang terpilih mengenai
TP2M warung makan yang diperiksa di desa ________, Kecamatan Secang,
Kabupaten Magelang.

3
I.4 Manfaat Kegiatan
I.4.1 Bagi Puskesmas

Mengetahui jumlah warung makan yang telah diperiksa di desa ________,


Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang dan memberikan masukan atau saran untuk
peningkatan perilaku kesehatan, terutama kepada instansi yang terkait (program
kesehatan lingkungan).

I.4.2 Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan dan sanitasi yang


baik pada warung makan sehingga, masyarakat dapat memilih makanan yang sehat
untuk dikonsumsi.

I.4.3 Bagi Pemilik Warung Makan


Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pemilik serta karyawan warung
makan agar dapat melalui pemeriksaan dengan baik sehingga terdapat peningkatan
upaya dalam hygiene sanitasi makanan.

I.4.4 Bagi Penulis


Mengetahui penyebab masalah masalah mengenai TP2M warung makan yang
diperiksa di desa ________, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang dan cara
penyelesaiannya dengan pendekatan sistem

Anda mungkin juga menyukai