Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN POSYANDU

Disusun Oleh :
dr. Heru Sulistyoadji

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT JEKULO


KUDUS
PERIODE JANUARI 2019-MEI 2019
Usaha Kesehatan Masyarakat

Puskesmas Jekulo, Kudus


Januari 2019- Mei 2019

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN POSYANDU

dr. Heru Sulistyoaji

Pendahuluan Bahwa dalam rangka mendukung dan mencapai target


Mileneum Development Goals (MDGs) dimana hampir 70% Goals
yang ditetapkan dalam kegiatannya adalah ditujukan untuk
peningkatan dan percepatan Kesejahteraan Ibu dan Anak serta
Pemberdayaan Perempuan, maka untuk itu seluruh pilar
kelembagaan masyarakatan yang bergerak dibidang kesehatan
dan pemberdayaan perempuan serta pemberdayaan masyarakat
diharapkan mendapat perhatian lebih luas dan serius untuk kita
laksanakan. Untuk itu salah satu pilar upaya yang perlu
dikembangkan adalah kegiatan Posyandu
Latar belakang Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Angka
kesakitan pada tahun 2014 terdapat Pnemonia sebanyak 35 %,
diare pada bayi 5% , Ibu hamil KEK 35 %, Gizi Buruk 2%,
sehingga kegiatan Posyandu di Puskesmas tetap harus
dilaksanakan.
Tujuan umum A. Tujuan Umum
dan tujuan
Mengurangi angka kesakitan dan kematian pada Ibu dan Anak
khusus

B. Tujuan Khusus
1. Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian
pada ibu dan anak
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak
3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia
sejahtera
4. Meningkatkan peran serta masyarakat
5. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-
kegiatan lain yang menunjang peningkatan kemampuan
hidup sehat
6. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat berdasarkan
geografi
Dasar teori Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Posyandu adalah
pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola
dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan
dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka
pencapaian NKKBS (norma keluarga kecil bahagia sejahtera).
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan bayi (Depkes, 2006). Penyelenggara Posyandu
Penyelenggara posyandu terdiri dari beberapa kategori sebagai
berikut:

a. Pelaksana kegiatan, adalah anggota masyarakat yang telah


dilatih menjadi kader kesehatan setempat dibawah bimbingan
Puskesmas
b. Pengelola posyandu, adalah pengurus yang dibentuk oleh
ketua RW yang berasal dari keder PKK, tokoh masyarakat
formal dan informal serta kader kesehatan yang ada di wilayah
tersebut.

Lokasi Posyandu Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi:

a. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat


b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
c. Dapat merupakan lokal tersendiri
d. Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah
penduduk, balai rakyat, pos RT/RW atau pos lainnya

Jenis Pemanfaatan Posyandu Balita Jenis pemanfaatan posyandu


balita meliputi (Depkes, 2006)

a. Pos Penimbangan Balita Pos yang kegiatannya meliputi


penimbangan untuk memantau pertumbuhan anak, perhatian
harus diberikan secara khusus terhadap anak yang selama 3 kali
penimbangan pertumbuhannya tidak cukup naik sesuai umurnya
(lebih rendah dari 200 gram/bulan) dan anak yang
pertumbuhannya berada di bawah garis merah KMS.

b. Pos Imunisasi Pelayanan imunisasi di posyandu hanya


dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis imunisasi
yang diberikan terhadap balita disesuaikan dengan program.
Imunisasi yang diberikan terdiri dari imunisasi BCG untuk
mencegah penyakit TBC, Imunisasi DBT untuk mencegah penyakit
difteri, pertusis, tetanus, imunisasi polio untuk mencegah penyakit
kelumpuhan, imunisasi campak untuk mencegah penyakit
hepatitis.

c. Pos Kesehatan Pemantauan kesehatan anak di Posyandu


ditujukan untuk memantau pertumbuhan (growth monitoring) yaitu
suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
(berkesinambungan) dan teratur untuk mengidentifikasi secara dini
bila ada gangguan keseimbangan gizi pada anak. Pemantauan
pertumbuhan merupakan kegiatan penting dalam rangka
kewaspadaan gizi atau sering disebut dengan surveilans gizi
(Depkes RI, 2002).

Dimana kegiatan dari pos ini meliputi pemeliharaan kesehatan bayi


dan balita melalui pelayanan gizi yang dilakukan oleh kader yang
pelayanannya meliputi deteksi dini gangguan pertumbuhan,
penyuluhan gizi, pemberian PMT dan vitamin A. Kedua
pencegahan terhadap penyakit dengan adanya penyuluhan
tentang perilaku hidup sehat, penyuluhan tentang diare dan
pemberian oralit. Ketiga adanya pengobatan penyakit.
Kegiatan pokok 1. Kesehatan Ibu dan Anak
dan rincian 2. KB
kegiatan 3. Imunisasi
4. Peningkatan Gizi
5. Penanggulangan Diare
Cara 1. Pengerahan sasaran pada H-1 dilakukan oleh kader
melaksanakan dengan membawa nama sasaran dan di umumkan juga
kegiatan melalui pengeras suara
2. Pelaksanaan Posyandu dengan menggunakan sistem 5
meja

Mekanisme Pelayanan Posyandu Jenis aktivitas posyandu


dilakukan dengan sistim 5 (lima) meja yaitu (Depkes, 2006):

a. Meja 1 adalah pendaftaran, dimana semua pengunjung


posyandu (balita, ibu hamil, ibu menyusui, wanita usia subur
(WUS) harus di daftar dahulu sebelum pelayanan, dimana di meja
I terdapat Kartu Menuju Sehat (KMS) balita, Kartu Menuju Sehat
(KMS) Ibu hamil, register balita, ibu hamil dan Wanita Usia Subur
(WUS).

b. Meja II adalah penimbangan, dimana dilakukan kegiatan


penimbangan kepada semua balita yang hadir dan ibu hamil.
Pengunjung yang di timbang diberi secarik kertas tempat mencatat
hasil penimbangan dan di berikan ke meja III. Adapun alat yang
dipergunakan untuk menimbang adalah dacin untuk balita dan
timbangan injak untuk ibu hamil.

c. Meja III adalah di lakukan kegiatan pencatatan hasil


penimbangan dan dimasukkan ke Sistim Informasi Posyandu dan
ke dalan KMS. 11

d. Meja IV adalah penyuluhan kepada ibu balita sesuai dengan


keadaan balita dan ibu hamil dan terdapat Paket Pertolongan Gizi
(PPG) yaitu oralit, tablet tambah darah, vitamin A dosis tinggi.

e. Meja V adalah tempat petugas kesehatan memberikan


pelayanan kesehatan seperti imunisasi Bayi dan ibu hamil,
Keluarga Berencana (KB), pemeriksaan ibu hamil.

H+1 pencarian sasaran yang tidak hadir pada saat pelaksanaan


posyandu (sweeping)
Sasaran WUS, PUS, Ibu Hamil, Bayi, Balita .

Target masing-masing sasaran di puskesmas sesuai dengan


target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Jadwal Kunjungan ini dilakukan pada:
pelaksanaan Hari/Tanggal:
kegiatan Waktu:
Tempat:

Posyandu dilaksanakan oleh tim posyandu sesuai SK Kepala UPT


Puskesmas dan jadwal yang telah disusun setiap tahunnya.
Monitoring dan a. EVALUASI KEGIATAN
Evaluasi 1. Evaluasi akan dilakukan setiap satu bulan sekali oleh
Tim Posyandu
2. Evaluasi dilakukan pada saat minilolakakarya
II. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. PENCATATAN

Pencatatan hasil Posyandu di rekap oleh masing –


masing tim

b. PELAPORAN

Pelaporan dilakukan satu bulan sekali di akhir bulan.


ditandatangani oleh Kepala Puskesmas dan dilaporkan ke
Dinas Kesehatan dan ditembuskan ke Kecamatan

c. EVALUASI

Evaluasi dilakukan setiap bulanan, tiga bulan sekali dan


dibahas pada saat Rakorcam
Lampiran

rumus perhitungan Z-score adalah

Z-score =

Nilai simpang baku rujukan disini maksudnya adalah selisih kasus dengan
standar +1 SD atau -1 SD. Jadi apabila BB/TB pada kasus lebih besar daripada
median, maka nilai simpang baku rujukannya diperoleh dengan mengurangi +1
SD dengan median. Tetapi jika BB/TB kasus lebih kecil daripada median, maka
nilai simpang baku rujukannya menjadi median dikurangi dengan -1 SD.

Anda mungkin juga menyukai