Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

J DENGAN DIABETES MELITUS


DI RUANG CAMELIA
RUMAH SAKIT MITRA SIAGA TEGAL

Disusun Oleh :
NAMA : TITI WARTIAH
NIM : C1122027

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS (PROGRAM


TRANSFER)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN-UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. J DENGAN DIABETES MELITUS
DI RUANG CAMELIA
RUMAH SAKIT MITRA SIAGA TEGAL

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : TN.J
b. Tempat dan tanggal lahir : TEGAL, 20/08/1967
c. Pendidikan terakhir : SD
d. Agama : ISLAM
e. Status perkawinan : KAWIN
f. Alamat : DESA
KERTAYASA RT
01 RW 04
KECAMATAN
KRAMAT
KABUPATEN
TEGAL
g. Orang terdekat yang mudah dihubungi : KELUARGA
h. Hubungan dengan klien : ISTRI
i. Tanggal masuk RS : 06/11/2022
j. Diagnosa medis : DIABETES
MELITUS TIPE II
k. No.RM : 223050

2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri pada paha menjalar ke kaki bagian kanan

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien mengatakan pada tanggal 01/11/2022 masuk ke igd rs
X dengan keluhan kaki kena goresan paku 2 minggu yang lalu
kemudian dilakukan tindakan operasi pada tanggal 02/11/2022.dan
dipulangkan pada tanggal 04/11/2022. Lalu pada tanggal
07/11/2022 pasien dibawa ke IGD rs mitra siaga tegal. Pada saat
dikaji pasien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk dan terus
menerus di daerah kakinya terutama pada paha bawah hingga kaki
kanannya pasca operasi, terutama nyeri apabila berdiri terlalu lama,
pasien juga sering mengalami kelelahan. kemudian dipasang infus
Rl 500cc 20tpm dan dirawat diruang camellia.

4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Pasien mengatakan pernah dirawat di rs X pada tanggal
01/11/2022 dengan diabetes mellitus. pasien sudah mempunyai
riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu. Pasien juga tidak
mempunyai riwayat hipertensi atau riwayat alergi

5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Pasien mengatakan dikeluarganya ada riwayat penyakit
diabetes mellitus

6. RIWAYAT LINGKUNGAN
Klien mengatakan tinggal di rumah dengan kondisi lingkungan
yang aman,nyaman, ventilasi yang baik dan sosial yang baik.

7. POLA FUNGSI KESEHATAN


a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan jika sakit memeriksakan ke fasilitas
kesehatan terdekat dan tidak lupa rutin minum obat yang
diberikan.. Tetapi jarang melakukan olahraga.secara rutin.

b. Pola kebiasaan
No Hal yang Pola kebiasaan
dikaji Sebelum sakit Selama di RS
1 Pola nutrisi Pasien makan 3x Pasien makan 3
sehari dengan kali sehari
komposisi nasi
a. lauk dengan nasi 1
pauk, sayur,minum porsi 100gr
1200cc sehari,. hanya
menghabiskan
½ porsi, lauk
pauk dan Sayur,
air putih ±900cc
sehari
2 Pola Pagi : BAK 2x/hari, Pagi : BAK
eliminasi BAB 1x/hari 1x/hari, belum
Siang : BAK 1x/hari BAB
Malam : BAK 2x/hari
Siang : BAK
1x/hari
Malam : BAK
1x/hari
3 Pola Pagi : - Pagi : ± 1 jam
istirahat Siang : ± 1 jam Siang : ± 1 jam
dan tidur Malam : ± 7 jam Malam : ± 4 jam
4 Pola Uraian Kegiatan Selama dirawat
aktivitas pasien untuk makan, pasien dalam
dan latihan mandi,eliminasi,ganti melakukan
pakaian,berpindah. kegiatan
Dilakukan secara dibantu oleh
mandiri, sebagian, keluarganya.
atau total.
Dan pasien mampu
melakukan aktivitas
makan, mandi,
eliminasi, pakaian
dan berpindah
dilakukan secara
mandiri.
0 = Mandiri
1 =alat bantu
2 =dibantu orang lain
3 =dibantu orang lain
dan alat
4 =tergantung total

c. Pola kognitif dan persepsi


Pasien mengetahui kondisi yang terjadi pada dirinya dan
mengatakan ingin sembuh agar bisa beraktivitas seperti
biasanya.
d. Pola sensori visual
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik, daya
penciuman, rasa, raba, pendengaran dan penglihatan baik.
Proses berpikir lancar dan isi pikiran mudah dipahami.
e. Pola toleransi dan kopping stress
Pasien mengatakan dalam pengambilan keputusan
dibantu oleh keluarganya dengan musyawarah, disaat
mengalami masalah dalam mencari pertolongan.
f. Pola konsep diri
Pasien menggambarkan dirinya bahwa dia seorang yang
sedang sakit yang bermasalah dengan kakinya pasca operasi
dan membutuhkan pertolongan agar segera sembuh.
g. Pola seksual dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki, sebelum masuk rumah
sakit jarang berhubungan dengan istrinya dikarenakan usia
yang sudah tua dan tidak ingin melakukannya.
h. Pola nilai dan keyakinan
Pasien beragama islam, sebelum masuk rumah sakit rajin
menjalankan ibadah dan selalu bcrdoa kcpada Allah SWT.
Dan selama di rumah sakit pasien tetap taat menjalankan
ibadah walaupun sambil berbaring diatas tempat tidur.

8. PEMERIKSAAN FISIK
a. Survey umum
 Keadaan umum : baik
 Kesadaran : composmentis dan GCS:E4M6V5
 Tanda-tanda vital
 TD : 130/80 mmHg
 HR : 80x/menit
 RR : 20x/menit
 SUHU : 37.4ºC
 Antropometri
 TB : 155 cm
 BB : 52 kg
b. Kulit, rambut, dan kuku
 Kulit : warna sawo matang,turgor kulit baik
 Rambut : warna rambut hitam sedikit beruban,
sedikit kusam dan tidak ada kelainan.
 Kuku : bersih, kuku pendek, CRT<2 detik
c. Kepala dan leher
 Kepala : kulit kepala bersih tidak ada lesi,penyebaran
merata, dan tidak ada kelainan
 Mata : mata lengkap dan simetris, sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis
 Telinga : bentuk telinga simetris kanan dan kiri,
berukuran sedang dan lubang telinga tidak ada serumen
 Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung,lubang
hidung bersih tidak ada secret, ketajaman penciuman baik
dan tidak ada kelainan.
 Mulut : keadaan mulut bersih, tidak stomatitis atau
caries gigi, mukosa bibir lembab, tidak ada perdarahan gusi
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada pembesaran vena jugularis,kelenjar getah bening tidak
teraba, teraba denyutan nadi karotis.
d. Toraks dan paru-paru
 Toraks : tidak sesak nafas dan tidak nyeri saat
bernafas
 Jantung
 I : tidak adanya bendungan vena pada dinding
dada, tidak ada sianosis
 P : pulsasi teraba, ictus cordis teraba
 P : bunyi pekak
 A : bunyi jantung I/S1-bunyi jantung 2/S2, tidak
ada bunyi jantung tambahan
 Paru-paru
 I : bentuk dada simetris, adanya retraksi
dinding dada, frekuensi nafas 20x/menit,irama nafas
teratur, tidak menggunakan alat bantu pernafasan
 P : vocal fremitus getaran paru kanan dan kiri
sama
 P : bunyi sonor (paru kanan dan paru kiri
normal)
 A : terdengar suara nafas vesikuler, suara
ucapan terdengar jelas saat berbicara
e. Abdomen
 I : tidak ada benjolan pada abdomen, tidak ada
luka bekas operasi dan tidak terpasang drain.
 A : terdengar bising/peristaltic usus 10 x/menit
 P : tidak ada benjolan/massa, tidak ada
pembesaran hepar
 P : terdengar suara tympani, tidak ada ascites
f. Genetalia : tidak ada benjolan pada area genetalia, tidak
ada keluhan buang air kecil, tidak ada pembesaran dan nyeri tekan
pada kandung kemih,
g. Rektum dan anus : tidak terdapat hemoroid pada anus
h. Ekstremitas : inspeksi:tidak ada oedem pada extremitas,
terpasang infus di bagian tangan kiri.
Kekuatan tonus otot:
5 5
5 5

9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


Darah lengkap :
Hemoglobin 12,4 12,5-16,0 g/dl
Lekosit 16.500 3.800-10.600 /ul
Hematokrit 42,5 37-47 vol%
Eritrosit 4.58 4.20-5.40 juta/ul
Trombosit 328.000 150.000-450.000 /ul

NILAI ERITROSIT
MCV 89 78-100 Fl
MCH 30 27-31 Pg
MCHC 34 32-36 %

KIMIA
FUNGSI HATI
Sgot 15 0-32 U/L
sgpt 15 0-33 U/L

FUNGSI GINJAL
Ureum 27 0-49 mg/dl
Creatinine 0,4 0-5-1,0 mg/dl

GLUKOSA SEWAKTU
Glukosa darah sewaktu 293 80-140 mg/dl

HBAIC 13,6 4,0-7,0 %


ELEKTROLIT
natrium 140 135-146 Mmol/l

b. Pemeriksaan diagnostic

Pemeriksaan hasil ekg adalah irama teratur

10. TERAPI
Nacl 0,9% IVFD 20tpm
Obat:
Ceftriaxone 2 x 1 gr vial IV
Metronidazole 3 x 500 mg
Metformin 3 x 500 mg
Novorapid 3 x 8 iu P.S.S
B. ANALISA DATA

N HARI/TANGGL/J DATA PROBLEM ETIOLOGI


O AM
1. 07/11/2022 , DS: Nyeri akut Agen
19.00WIB - Pasien pencedera
mengatak fisiologis
an nyeri (inflamasi)
pada paha
bawah
hingga
kaki
kanan
setelah
operasi.
O: nyeri 3 hari
pasca operasi
P:nyeri apabila
berdiri terlalu
lama
Q: nyeri seperti
ditusuk tusuk
R: nyeri timbul
dipaha bawah
menjalar ke kaki
kanan
S: skala nyeri 6
T: cara pasien
mengatasi nyeri
dengan duduk
U:pasien tidak
tahu tentang
penyakitnya
V:klien berharap
nyeri membaik
dan bisa
beraktivitas
normal Kembali
DO:
- Pasien
tampak
meringis
kesakitan
- Tanda-
tanda
vital:
Td:130/8
0
N:80x/m
enit
Suhu:36,
8ºC

2. 07/11/2022 DS: Ketidakstabil Resistensi


- Pasien an kadar insulin
mengatak glukosa
an sudah darah
menderit
a diabetes
mellitus
sejak 5
tahun
yang lalu
- Pasien
merasa
lelah

DO:
- Jam
19.45
GDS 293
mg/dl
- Jam
08.00
GDS 310
mg/dl
- Tanda-
tanda
vital:
Td:130/8
0
N:80x/m
enit

3 07/11/2022 DS : - Resiko Ketidakadekua


DO : infeksi tan pertahan
- terdapat tubuh primer
luka
pada
kaki
kanan
post
operasi
- terdapat
abses
luka
- leukosit=
16.500/ul
- terdapat
rubor
pada luka
post
operasi
- sedikit
ada tumor
di sekitar
luka post
operasi
- diluka
post
operasi
teraba
kalor
- tanda-
tanda
vital:
td:130/80
mmHg
suhu:
37,4ºC

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (inflamasi)
2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi
insulin
3. Resiko infeksi ditandai dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh
primer
D. INTERVENSI

Hari/tangg Diagnose Tujuan dan kriteria Intervensi


al keperawatan hasil
Senin/ 07 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri:
november berhubungan tindakan Observasi
2022 dengan agen keperawatan - identifikasi lokasi,
pencedera selama 1x24jam karakteristik,durasi
fisiologis diharapkan nyeri ,frekuensi,
(inflamasi) menurun, dengan kualitasintensitas
kriteria hasil : nyeri
- Pasien - identifikasi skala
tidak nyeri
meringis Terapeutik
kesakitan - berikan teknik
- Keluhan nonfarmakologis
nyeri untuk mengurangi
berkurang rasa nyeri
- Skala nyeri - kontrol lingkungan
berkurang yang memperberat
0-3 rasa nyeri
Edukasi
- anjurkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
kolaborasi
- kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
Senin/ 07 Ketidakstabil Setelah dilakukan Manajemen hiperglikemia
november an kadar tindakan Observasi
2022 glukosa keperawatan - monitor kadar
darah selama 1x24jam glukosa darah,jika
berhubungan diharapkan kadar perlu
dengan glukosa darah - monitor intake dan
resistensi stabil, dengan output cairan
insulin kriteria hasil: edukasi
- kadar - anjurkan
glukosa kepatuhan diet dan
dalam olahraga
darah 80- - ajarkan
140 mg/dl pengelolaan
diabetes
- pasien (misal:penggunaan
tidak insulin,obat
merasa oral,monitor
lelah asupan
cairan,penggantian
karbohidrat,dan
bantuan
professional
kesehatan)
Kolaborasi
- kolaborasi
pemberian insulin,
jika perlu
Senin/ 07 Resiko Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
november infeksi tindakan Observasi
2022 ditandai keperawatan - monitor tanda dan
dengan selama 1x24jam gejala infeksi local
ketidakadeku diharapkan resiko dan sistemik
atan infeksi tidak Terapeutik
pertahanan terjadi, dengan - cuci tangan
tubuh primer kriteria hasil: sebelum dan
- pasien sesudah kontak
dapat dengan pasien dan
terhindar lingkungan pasien
dari resiko Edukasi
infeksi - jelaskan tanda dan
- pasien dan gejala infeksi
keluarga - ajarkan cara
mengetahui mencuci tangan
tanda dan dengan benar
gejala - anjurkan
infeksi meningkatkan
asupan nutrisi
- anjurkan
meningkatkan
asupan cairan
E. IMPLEMENTASI

Hari Waktu Implementasi Respon pasien


dan pelaksanaan (do/ds)
tanggal
Senin,
07 08.00 Memonitor kadar glukosa GDS: 310 mg/dl
november darah pasien dan tanda-tanda Td=120/80
2022 vital pasien mmHg
N=80x/menit
RR=20x/menit
SH=37,4ºC

P: nyeri apabila
08.15 mengidentifikasi lokasi, berdiri terlalu
karakteristik,durasi,frekuensi, lama
kualitasintensitas nyeri Q:sperti ditusuk-
tusuk
R: bagian paha
bawah sampai
kaki kanan
T:terus menerus

08.20 Mengidentifikasi skala nyeri S:skala nyeri 6

08.30 Mengajarkan pasien dan Pasien dan


keluarga cara mencuci tangan keluarga tampak
dengan benar kooperatif dan
bisa
mengulanginya

08.40 Menganjurkan untuk memakai Agar pasien


cairan antiseptic sebelum terhindar dari
kontak dengan pasien dan bakteri dan
lingkungan pasien berkurangnya
tanda-tanda
infeksi:
- terdapat rubor
pada luka post
operasi
- sedikit ada
tumor di sekitar
luka post
operasi
- diluka post
operasi teraba
kalor

08.45 Memberikan terapi injeksi


Pasien tampak
ceftriaxone 1gr
menahan sakit
Memberikan terapi obat
ketika diberikan
oral:metformin 500mg
injeksi

Pasien tampak
09.30 Mengajarkan teknik nafas
rileks
dalam untuk mengurangi rasa
nyeri
Keluarga pasien
11.30 Memonitor asupan makanan
mengatakan
pasien
pasien thanya
menghabiskan 1/2
porsi makannya

Pasien dan
keluarga
11.45 Mengajarkan diet yang
mengangguk
diprogramkan kepada pasien
tanda mengerti
dan keluarga
Pasien tampak
rileks
12.10 Memberikan terapi injeksi
novorapid 8 iu
Skala nyeri pasien
6
14.00 Mengkaji skala nyeri pasien
GDS=256 mg/dl
Td=120/80
17.30 Memonitor kadar glukosa
N=82x/menit
darah pasien dan tanda tanda
RR=20x/menit
vital pasien
SH=37ºC

Pasien kooperatif
Memberikan terapi obat oral
18.15 metformin 500mg Pasien mengikuti
setiap arahan
19.00 Mengajarkan teknik nafas perawat
dalam
Perawat
kooperatif
21.00 Melakukan operan dinas jaga
dan memonitor keadaan umum
pasien Pasien kooperatif

22.30 Memberikan terapi injeksi Pasien tampak


ceftriaxone 1 gr sedang makan

05.30 Kolaborasi pemberian diit TD=120/80


pasien N=80x/menit
RR=20x/menit
06.00 Memonitor tanda tanda vital SH=37ºC
F. EVALUASI

NO Diagnosa Hari/ Catatan TTD &


keperawatan tanggal/jam perkembangan nama
perawat
1 Nyeri akut Senin/07 S :pasien mengatakan
berhubungan november nyeri berkurang
dengan agen 2022/
pencedera Jam 14.00 O:
fisiologis - pasien tampak
(inflamasi) rileks,
O: nyeri 3 hari pasca
operasi
P:nyeri apabila berdiri
terlalu lama
Q: nyeri seperti
ditusuk tusuk
R: nyeri timbul dipaha
bawah menjalar ke
kaki kanan
S: skala nyeri 6
T: cara pasien
mengatasi nyeri
dengan duduk
U:pasien tidak tahu
tentang penyakitnya
V:klien berharap nyeri
membaik dan bisa
beraktivitas normal
Kembali

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi
- Kaji skala
nyeri pasien
- Ajarkan tarik
nafas dalam
untuk
mengurangi
nyeri

Senin/07 S :pasien mengatakan


november nyeri berkurang
2022/
Jam 21.00 O:
- pasien tampak
rileks,
O: nyeri 3 hari pasca
operasi
P:nyeri apabila berdiri
terlalu lama
Q: nyeri seperti
ditusuk tusuk
R: nyeri timbul dipaha
bawah menjalar ke
kaki kanan
S: skala nyeri 6
T: cara pasien
mengatasi nyeri
dengan duduk
U:pasien tidak tahu
tentang penyakitnya
V:klien berharap nyeri
membaik dan bisa
beraktivitas normal
Kembali

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi
- Kaji skala
nyeri pasien
- Ajarkan tarik
nafas dalam
untuk
mengurangi
nyeri

2 Ketidakstabilan Senin/07 S:
kadar glukosa november -pasien mengatakan
darah 2022/ gula darahnya belum
berhubungan Jam 14.00 stabil
dengan resistensi -pasien mengatakan
insulin mengerti dengan
penjelasan dan
pengelolaan diabetes

O:
-pasien dan keluarga
mengerti setelah
diberikan penjelasan
-GDS : 310 mg/dl

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi
- Monitor kadar
glukosa darah,
jika perlu
- Kolaborasi
pemberian
insulin, juka
perlu

Senin/07 S:
november -pasien mengatakan
2022/ gula darahnya belum
Jam 21.00 stabil
-pasien mengatakan
mengerti dengan
penjelasan dan
pengelolaan diabetes

O:
-pasien dan keluarga
mengerti setelah
diberikan penjelasan
-GDS : 260 mg/dl

A : masalah belum
teratasi

P : lanjutkan
intervensi
- Monitor kadar
glukosa darah,
jika perlu
- Kolaborasi
pemberian
insulin, juka
perlu
3 Resiko infeksi Senin/07 S:-
ditandai dengan november
ketidakadekuatan 2022/ O:
pertahanan tubuh Jam 14.00 -pasien dan keluarga
primer mengetahui teknik
mencuci tangan
dengan benar
-pasien dan keluarga
mengetahui tanda dan
gejala infeksi:
- terdapat rubor pada
luka post operasi
- sedikit ada tumor di
sekitar luka post
operasi
- terdapat kalor
(teraba hangat)
pada luka post
operasi

A : masalah resiko
infeksi belum teratasi

P : lanjutkan
intervensi
- Monitor tanda
dan gejala
lokal dan
sistemik
- Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
kontak dengan
pasien dan
lingkungan
pasien

S:-
Senin/07
november O:
2022/ -pasien dan keluarga
Jam 21.00 mengetahui teknik
mencuci tangan
dengan benar
-pasien dan keluarga
mengetahui tanda dan
gejala infeksi:
- terdapat rubor pada
luka post operasi
- sedikit ada tumor di
sekitar luka post
operasi
- berkurangnya kalor
(teraba hangat)
pada luka post
operasi

A : masalah resiko
infeksi teratasi
sebagian

P : lanjutkan
intervensi
- Monitor tanda
dan gejala
lokal dan
sistemik
- Cuci tangan
sebelum dan
sesudah
kontak dengan
pasien dan
lingkungan
pasien

Anda mungkin juga menyukai