I
DENGAN DIAGNOSA MEDIS STROKE INFARK DI RUANG
RAWAT INAP UMAR BIN KHATTAB I RSUD AL – IHSAN PROVINSI JAWA
BARAT
Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Stase Keperawatan Medikal
Bedah I
DISUSUN OLEH :
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 22 November 2022
Jam : 19:00
a. Identitas Klien
Nama : Tn.I
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp.Waas 06/01 Ds.Suka Sari Kec.Pamengpek
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Tanggal Masuk RS : 22 November 2022
NO CM : 00-822629
Diagnosa Medis : Stroke
Tanggal Pengkajian : 22 November 2022
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Pada saat pengkajian klien mengeluh lemas pada ekstremitas kiri dan bicara rero.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22 November 2022 klien mengeluh
lemas pada ekstremitas kiri dan bicara rero. Pada 5 bulan sebelumnya klien
mengeluh lemas anggota badan sebelah kanan namun tidak dikontrol ke pelayanan
Kesehatan.
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit kolestrol, hipertensi dan lambung
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan anggota keluarganya ada yang mempunyai penyakit
hipertensi,hipertensi.
e. Pola Kesehatan Fungsional (Gordon)
a. Pemeliharaan Kesehatan
Keluarga klien mengatakan cemas dengan penyakit yang diderita klien
sekarang, karena sebelumnya pasien tidak pernah mengalami penyakit yang
sampai dirujuk ke RS besar.
b. Nutrisi Metabolik dan Kebutuhan Cairan
Menghitung Body Mass Index (BMI) :
65
1,71 x 1,71 (m)
BB : 65 kg
TB : 171 cm (1,71 m)
STATUS KATEGORI BATAS AMBANG
Kekurangan BB
< 17,00
Tingkat Berat
KURUS
Kekurangan BB
17,00 s.d 18,50
Tingkat Ringan
NORMAL Ideal > 18,50 s.d 25,00
Kelebihan BB Tingkat
> 25,00 s.d 27,00
Ringan (Overweight)
KEGEMUKAN
Kelebihan BB Tingkat
> 27,00
Berat (Obesitas)
65
PEMERIKSAAN 1,71 x 1,71 (m)
= 22,2 (ideal)
Hari : selasa
Tanggal : 22 November 2022
No Jenis Sehat Sakit
1 Pola Makan
Keb. Kalori 2.745,6 kalori 2.028 kalori
Jenis Nasi : nasi putih Nasi : bubur/ nasi lembek
Lauk : ayam, tahu, tempe Lauk : telur, ikan, ayam
dll Sayur : buncis, wortel
Sayur : kangkung, sop dll
Porsi 1 piring 1 porsi
Frekuensi 3 x/hari 3 x/hari
Diet Khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan Disukai Ayam Tidak ada yang diinginkan
Kesulitan Menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi Palsu Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Baik Kurang baik
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Sajikan makanan dalam
keadaan hangat
2 Pola Minum Baik Baik
Jenis Air putih, teh, Air putih
Frekuensi ± 7 kali/hari ±5 hari kali/ hari
Jumlah 250 ml/ gelas 250 ml/ gelas
Kebutuhan Cairan 2,4 L 2,4 L
Jumlah Tetesan 20 tpm
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman yang disukai Sirup Tidak ada yang diinginkan
Usaha mengatasi masalah Tidak ada
c. Pola Eliminasi
Hari : Selasa
Tanggal : 22 November 2022
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat
1 BAB
Frekuensi 1-2 x/hari 1x/hari
Warna Kuning kecoklatan _
Masalah Tidak ada _
konsistensi feces Lunak
Cara mengatasi masalah Tidak ada
2 BAK
Frekuensi ±5 kali / hari ± 3 kali / hari
Jumlah output Tidak terkaji 700 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Masalah Tidak ada Tidak ada
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1. Mandi
2. Berpakaian
3. Eliminasi
5. Berpindah
6. Berjalan
7. Berbelanja
8. Memasak
9. Naik tangga
Ket.: 0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain – alat
4 = Tergantung/tidak mampu
e. Personal Hygiene
2. Berpakaian Frekuensi : 1
1. Tidur Siang
Lama Tidur 1 jam 1-2 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Mempermudah tidur Jarang tidur siang Habis minum obat
Mempermudah bangun Suara bising Suara kebisingan sekitar
2. Tidur Malam
Lama Tidur 5 – 6 jam 6 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Mempermudah tidur Keaadan sunyi Keadaan sunyi
Mempermudah bangun Suara bising Suara bising
5 2
5 2
XII. Nervus Hipoglasus (mengeluarkan lidah)
Klien tidak dapat menjulurkan lidahnya
Sistem Pencernaan
I : klien tampak terpasang NGT output cairan hitam
P : tidak teraba ada pembengkakan atau benjolan
P : terdengar suara timpani
A : terdengan bising usus
Sistem Endokrin
I : tidak ada edema ataupun benjolan
P : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Sistem Perkemihan
I : tidak ada kelainan
P : kandung kemih teraba lembek dan tidak tegang
Sistem Integumen
I : warna kulit tampak kecoklatan, tidak ada sianosis
P : tekstur halus, turgor kulit kembali dalam < 3 detik, CRT kembali dalam <
2 detik dan teraba hangat
Sistem Muskuloskeletal
I : klien tampak lemas
P : keluatan otot
5 2
5 2
Sistem Reproduksi
I : tampak tidak ada kelainan
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Labaoratorium
Tanggal : 23 – 11 – 2022
1. HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 16,4 g/dL 12.0 – 16.0
Leukosit 14300 sel/uL 3800 – 10600
Eritrosit 5,43 juta/uL 3.6 juta – 5.8 juta
Haematokrit 50,3 % 35 - 47
Trombosit 367000 sel/uL 150.000 – 440.000
KIMIA KLINIK
AST (SGOT) 26 U/L 10 – 31
ALT (SGPT) 18 U/L 9 – 36
Ureum 27 mg/dL 10 – 50
Kreatinin 0.89 mg/dL 0.7 – 1.13
Gula Darah Sewaktu 94 mg/dL 70 – 200
Tanggal : 23 – 11 – 2022
No Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Pemeriksaan Normal
Troponin
Kolesterol total 197 mg/dl 200 - 239 mg/dl
Kolesterol HDL 35 mg/dl 40 – 59 mg/dl
Kolesterol LDL 132 mg/dl 100 – 159 mg/dl
Trigislerida 150 mg/dl 150 – 400 mg/dl
Asam Urat 5,8 mg/dl 7,0 – 7,2 mg/dl
b. Foto Thorax
Tanggal : 22 – 11 – 2022
Kesimpulan : - Kardiomegali tanpa bendungan paru
- Tidak tampak TB paru aktif da penumonia
c. CT Scan
Tanggal : 22 – 11 – 2022
Kesimpulan : CT Scan kepala tanpa kontras saat ini tidak menunjukan adanya lesi
iskemik, perdarahan, SOL/massa, malformasi vaskuler, hidrocepalus maupun
kelainan lainnya
4. Therapy
Obat Yang Jenis Golongan Cara Frekuensi pemberian
No Dosis Obat
diberikan Obat Pemberian Waktu
Hemiparese/plegi kanan
Gangguan mobilitas
fisik
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Perfusi Serebral Tidak Efektif berhubungan dengan Embolisme, ditandai
dengan :
DS : Klien mengeluh lemas ekstremitas kanan dan bicara rero
DO :
- GCS : 15
- TD : 160/94 mmHg
- Suhu : 37,4
- Nadi : 77 xmenit
- RR : 22 x/menit
- SpO2 : 97%
- Hemoglobin↑ : 16,4 g/dL
- Leukosit↑ : 14300 sel/Ul
- Haematokrit ↑ : 50,3 %
- Kolesterol total : 197 mg/dl
- Asam urat : 5,8 mg/dl
2. Gangguan Komunikasi Verbal berhubungan dengan penurunan sirkulasi serebral,
diandai dengan :
DS : -
DO :
- Pelo
- Gagap
- Sulit memahami komunikasi
- Sulit mempertahankan komunikasi
- Sulit menyusun kalimat
- Verbalisasi tidak tepat
- Sulit mengungkapkan kata-kata
3. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot, ditandai
dengan :
DS :
- Klien mengeluh ekstremitas kanannya lemas
- Keluarga klien mengatakan seluruh kebutuhan klien harus dibantu
DO :
- Klien tampak lemah
- Kekuatan otot sinistra 2
- Tampak hambatan dalam melakukan ADL sehingga perlu dibantu
2. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi keperawatan
keperawatan hasil (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Selasa, 22 November 2022
No WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
DX
WAKTU
DIAGNOSA CATATAN
NO DAN PELAKSANA
KEPERAWATAN PERKEMBANGAN
TANGGAL
A:
- Gangguang perfusi
serebral tidak efektif
- Gangguan
komunikasi verbal
- Gangguan mobilitas
fisik
P:
- Monitor tanda/gejala
peningkatan TIK
- Monitor status
pernapasan
- Monitor intake dan
ouput cairan
- Minimalkan stimulus
- Berikan posisi semi
Fowler
- Hindari pemberian
cairan IV hipotonik
- Pertahankan suhu
tubuh normal
- Kolaborasi
pemberian sedasi dan
anu konvulsan
- Kolaborasi
pemberian diuretik
osmosis
- Monitor kecepatan,
tekanan, kuantitas,
volume, dan diksi
bicara.
- Monitor proses
kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berkaitan dengan
bicara
- Gunakan metode
komunikasi
alternatif.
- Sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan
- Ulangi apa yang
disampaikan pasien
- Anjurkan berbicara
perlahan
- Identifikasi adanya
nyeri atau keluhan
fisik lainnya
Identifikasi toleransi
fisik melakukan
ambulasi
- Monitor frekuensi
jantung dan tekanan
darah sebelum
memulai ambulasi
- Monitor kondisi
umum selama
melakukan ambulasi
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
- Berikan terapi ROM
- Lakukan mobilisasi
miring kanan miring
kiri
- Anjurkan melakukan
ROM
I:
- Memonitor
tanda/gejala
peningkatan TIK
- Memonitor status
pernapasan
- Memonitor intake
dan ouput cairan
- Meminimalkan
stimulus
- Memberikan posisi
semi Fowler
- Menghindari
pemberian cairan IV
hipotonik
- Mempertahankan
suhu tubuh normal
- Berkolaborasi
pemberian sedasi dan
anu konvulsan
- Berkolaborasi
pemberian diuretik
osmosis
- Memonitor
kecepatan, tekanan,
kuantitas, volume,
dan diksi bicara.
- Monitor proses
kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berkaitan dengan
bicara
- Menggunakan
metode komunikasi
alternatif.
- Sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan
- Mengulangi apa
yang disampaikan
pasien
- Menganjurkan
berbicara perlahan
- Mengidentifikasi
adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi
fisik melakukan
ambulasi
- Memonitor frekuensi
jantung dan tekanan
darah sebelum
memulai ambulasi
- Monitor kondisi
umum selama
melakukan ambulasi
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
- Memberikan terapi
ROM
- Melakukan
mobilisasi miring
kanan miring kiri
- Anjurkan melakukan
ROM
R : Lajutkan intervensi
2 24/11/2022 S:
06.00 - Gangguang perfusi serebral - klien masih mengeluh
A:
- Gangguang perfusi
serebral tidak efektif
- Gangguan
komunikasi verbal
- Gangguan mobilitas
fisik
P:
- Monitor tanda/gejala
peningkatan TIK
- Monitor status
pernapasan
- Monitor intake dan
ouput cairan
- Minimalkan stimulus
- Berikan posisi semi
Fowler
- Hindari pemberian
cairan IV hipotonik
- Pertahankan suhu
tubuh normal
- Kolaborasi
pemberian sedasi dan
anu konvulsan
- Kolaborasi
pemberian diuretik
osmosis
- Monitor kecepatan,
tekanan, kuantitas,
volume, dan diksi
bicara.
- Monitor proses
kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berkaitan dengan
bicara
- Gunakan metode
komunikasi
alternatif.
- Sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan
- Ulangi apa yang
disampaikan pasien
- Anjurkan berbicara
perlahan
- Identifikasi adanya
nyeri atau keluhan
fisik lainnya
Identifikasi toleransi
fisik melakukan
ambulasi
- Monitor frekuensi
jantung dan tekanan
darah sebelum
memulai ambulasi
- Monitor kondisi
umum selama
melakukan ambulasi
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
- Berikan terapi ROM
- Lakukan mobilisasi
miring kanan miring
kiri
- Anjurkan melakukan
ROM
I:
- Memonitor
tanda/gejala
peningkatan TIK
- Memonitor status
pernapasan
- Memonitor intake
dan ouput cairan
- Meminimalkan
stimulus
- Memberikan posisi
semi Fowler
- Menghindari
pemberian cairan IV
hipotonik
- Mempertahankan
suhu tubuh normal
- Berkolaborasi
pemberian sedasi dan
anu konvulsan
- Berkolaborasi
pemberian diuretik
osmosis
- Memonitor
kecepatan, tekanan,
kuantitas, volume,
dan diksi bicara.
- Monitor proses
kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berkaitan dengan
bicara
- Menggunakan
metode komunikasi
alternatif.
- Sesuaikan gaya
komunikasi dengan
kebutuhan
- Mengulangi apa
yang disampaikan
pasien
- Menganjurkan
berbicara perlahan
- Mengidentifikasi
adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
Identifikasi toleransi
fisik melakukan
ambulasi
- Memonitor frekuensi
jantung dan tekanan
darah sebelum
memulai ambulasi
- Monitor kondisi
umum selama
melakukan ambulasi
- Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi
- Memberikan terapi
ROM
- Melakukan
mobilisasi miring
kanan miring kiri
- Anjurkan melakukan
ROM
R : Lanjutkan intervensi