Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI
DIPLOMA III KEPERAWATAN
SARJANA I KEPERAWATAN
DIPLOMA III KEBIDANAN
DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
DIPLOMA III FARMASI
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR
Mengetahui,
Ketua
STIKes Karsa Husada Garut
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan
karunia dan rahmat-Nya kepada penyusun, hingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan Pembangun Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) mahasiswa STIKes
Karsa Husada Garut Tahun 2023. Penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak
dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penyusun berterima kasih kepada semua pihak yang memberikan kontribusi
dan dukungan dalam penyusunan laporan ini. pada kesempatan ini, penyusun
menyapaikan terimakasih sebesar besarnya dan penghargaan setinggi – tingginya
kepada :
1. Dr. H. Hadiat MA, selaku Ketua Pembina Yayasan Dharma Husada Insani
Garut.
2. H. D Saepudin,S.Sos, selaku Ketua Pengurus Yayasan Dharma Husada Insani
Garut.
3. H. Engkus Kusnadi, S.Kep., M.Kes., selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Karsa Husada Garut.
4. Bapak Elang Mohamad Atoilah, S.Sos., M.Kes selaku ketua pelaksana, yang
telah memberikan pengarahan sehingga PKL PKMD ini berjalan dengan
lancar.
5. Bapak Kepala Desa Sindangmekar yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam kegiatan PKL PKMD.
6. Kepala PUSKESMAS Sindangmekar dan jajarannya yang telah memberikan
pengarahannya serta memfasilitasi dalam pelaksanaan PKMD Tahun 2022
7. Dede Suharta, S.Kep., M.Pd. Rudi Alfiansyah, S.Kep., Ns., M.Pd. Eldesa
Vava Rilla, M.Kep. Iin Patimah, M.Kep. Apt. Nurul, M.Farm. Mamay, S.Pd.,
M.Si. Fitri Hanriyani, SST., M.Pd. Titi Purwitasari, SST.,M.Keb. selaku
pembimbing kelompok 3 PKMD Desa Sindangmekar yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahannya dalam setiap pelaksanaan kegiatan, sehingga
setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan apa
yang direncanakan.`
ii
8. Masyarakat Desa Sindangmekar yang telah menerima mahasiswa STIKes
Karsa Husada Garut dengan dengan baik.
9. Seluruh panitia PKMD Desa Sindangmekar yang telah berkontribusi dalam
kegiatan ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................4
1.3 Manfaat......................................................................................................4
1.4 Tempat dan Waktu Pengkajian..................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.................................................................................................6
2.1 Konsep Dasar PKL/PKMD.......................................................................6
2.2 Data Demografi.........................................................................................8
BAB III....................................................................................................................9
HASIL PENDATAAN............................................................................................9
3.1 Hasil Pendataan.........................................................................................9
BAB IV..................................................................................................................15
PEMBAHASAN....................................................................................................15
4.1 Bentuk Kegiatan Implementasi...............................................................15
BAB V....................................................................................................................28
PENUTUP..............................................................................................................28
5.1 Kesimpulan..............................................................................................28
5.2 Saran........................................................................................................29
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai Sustainable Development Goals disingkat dengan SDGs adalah 17
tujuan dengan 169 capaian yang terukur dan tenggat yang telah ditentukan
oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia
dan planet bumi. Tujuan ini dicanangkan bersama oleh negara-negara lintas
pemerintahan pada resolusi PBB yang diterbitkan pada 21 Oktober 2015
sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030. Tujuan ini
merupakan kelanjutan atau pengganti dari Tujuan Pembangunan Milenium
yang ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dari 189 negara sebagai
Deklarasi Milenium di markas besar PBB pada tahun 2000 dan tidak berlaku
lagi sejak akhir 2015. Salah satu dari 17 tujuan yang disusun salah satunya
adalah air bersih dan layak yaitu menjamin akses air dan sanitasi untuk semua
orang serta kehidupan yang sehat dan sejahtera yaitu terus mensosialisasikan
gaya hidup sehat dan sejahtera bagi semua rentang usia. (Alisjahbania, 2018).
Pembangunan kesehatan adalah investasi utama bagi pembangunan
sumber daya manusia Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya
adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan
setiap orang untuk dapat berperilaku hidup yang sehat untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan hal
tersebut, perlu perencanaan pembangunan kesehatan yang sistematis, terarah,
terpadu dan menyeluruh, serta dibutuhkan keterlibatan berbagai sektor dan
seluruh komponen bangsa dalam pelaksanaannya. Pembangunan kesehatan
tentunya tidak terlepas dari IPM (Indeks Pembangunan Manusia) / Human
Development Index. IPM adalah pengukuran perbandingan dari harapan
hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di
seluruh dunia. Nilai IPM Indonesia dari tahun ke tahun mengalami kemajuan
seperti pada tahun 2017 IPM Indonesia mencapai 70.81% angka ini meningkat
sebesar 0.63 poin atau tumbuh sebesar 0.90% dibandingkan tahun 2016. Ini
2
Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya seperti rendahnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, terutama pada
masyarakat desa yang kurang terjangkau oleh tenaga kesehatan maupun
3
informasi mengenai kesehatan itu sendiri. Oleh karena itu, Pemerintah lebih
memfokuskan perhatiannya kepada peningkatan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat desa terhadap kesehatan contohnya program Gerakan Masyarakat
Sehat (GERMAS). Adapun program yang dijalankan Pemerintah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa melalui peningkatan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat adalah pembangunan kesehatan
masyarakat desa. (Zaini, 2014).
Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau
tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Kondisi ini diukur
dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi
median standar pertumbuhan anak dari WHO. Dampak yang ditimbulkan
stunting dapat dibagi menjadi dampak jangka pendek dan jangka panjang.
Dampak jangka pendek yaitu peningkatan kejadian kesakitan dan kematian,
perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal, dan
peningkatan biaya kesehatan. Sedangkan, dalam jangka panjang yaitu postur
tubuh yang tidak optimal saat dewasa (lebih pendek dibandingkan pada
umumnya), meningkatnya risiko obesitas dan penyakit lainnnya, menurunnya
kesehatan reproduksi, kapasitas belajar dan performa yang kurang optimal saat
masa sekolah, dan produktivitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal. Data
prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Orgnization
(WHO), Indonesia termasuk kedalam negara ketiga dengan prevalensi
tertinggi di regional Asia Tenggara. Rata-rata prevalensi balita stunting di
Indonesia tahun 2005 sampai 2017 adalah 36,4% (Kemenkes RI, 2018).
Penyebab balita mengalami stunting antara lain; kurangnya pengetahuan
ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan dan
setelah melahirkan, terbatasnya layanan kesehatan untuk Ibu selama masa
kehamilan, makanan bergizi di Indonesia tergolong mahal, kurangnya akses
air bersih dan sanitasi, dan balita tidak mendapatkan ASI eksklusif. Keadaan
status stunting dapat dilihat atau dihitung menggunakan perhitungan z-score.
Perhitungan z-score dihitung menggunakan simpangan berat badan atau tinggi
badan dari nilai berat badan normal dan dilihat ambang batas status stunting.
4
Resiko kejadian stunting dapat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan dan gizi
ibu sebelum dan saat masa kehamilan. Selain itu, faktor lain yang
mempengaruhi adalah postur tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan terlalu
dekat, usia ibu yang masih muda, serta asupan nutrisi yang kurang pada masa
kehamilan (Kemendesa, 2017).
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan
Stunting pada Balita dan Kebersihan pada Masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian data-data sekunder yang berasal dari Desa
dan KADER.
b. Melakukan Analisa dan merumuskan masalah-masalah yang akan di
intervensi guna memperbaiki kualitas kehidupan Kesehatan
masyarakat di desa Sindangmekar khususnya permasalahan Stunting.
c. Melakukan implementasi Program kerja yang telah di susun guna
memperbaiki kualitas kehidupan Kesehatan masyarakat di desa
Sindangmekar khususnya guna menurunkan angka kejadian stunting.
d. Melakukan Evaluasi terhadap program kerja yang telah di laksanakan
guna memperbaiki kualitas kehidupan Kesehatan masyarakat di desa
sindangmekar.
1.3 Manfaat
1. Masyarakat
a. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan serta mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang ada di masyarakat.
c. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2. Institusi
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Dasar PKL/PKMD
Praktik kerja lapangan adalah salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di
dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Selain di sekolah, Praktik kerja lapangan dapat memberikan keuntungan
pada saat pelaksanaannya itu sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan di
sekolah bisa didapatkan di dunia usaha sehingga dengan adanya praktik kerja
lapangan dapat meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan manajemen atas
yang dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu sistem yang mantap antara
dunia pendidikan dan dunia usaha.
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian
kegiatan masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya
masyarakat dalam rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan
memecahkan masalah atau kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam
bidang kesehatan maupun dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan,
agar mampu memelihara kehidupannya yang sehat dalam rangka
meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat.
PKMD adalah kegiatan pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya
didasarkan melalui sistem pelayanan Puskesmas, di mana dalam
mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan oleh lembaga ini diikutsertakan
anggota-anggota masyarakat di Pedusunan melalui segala pengarahan untuk
menimbulkan kesadaran secara aktif dalam membantu memecahkan masalah
dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di Desanya. (Dirjen Binkesmas
Depkes RI, 1976).
PKMD juga merupakan kegiatan atau pelayanan kesehatan berdasarkan
sistem pendekatan edukatif masalah kesehatan melalui Puskesmas di mana
setiap individu atau kelompok masyarakat dibantu agar dapat melakukan
7
BAB III
HASIL PENDATAAN
3.1 Hasil Pendataan
DATA KELOMPOK MASYARAKAT
1. Nama Kecamatan
Kecamatan Wanaraja
2. Nama Desa/Kelurahan
Desa Sindangmekar
3. Lingkup Kelompok Masyarakat (Nama RT/RW/DusunKampung)
Di Desa Sindangmekar terdapat 3 Dusun yaitu Dusun Wanaseda,
Bayubud dan Dayeuh Manggung. Terdapat 7 RW : RW 1 (3 RT) , RW
2 (4 RT), RW 3 (3 RT), RW 4 (4 RT), RW 5 (3 RT), RW 6 (4 RT),
RW 7 (4 RT).
4. Data Demografis Desa
Secara struktural desa Sindangmekar terdiri dari 1.126 KK dengan
jumlah penduduk 3.999 Jiwa yang terdiri dari 2.369 orang laki-laki dan
1.630 orang perempuan 100% beragama islam dengan
kewarganegaraan 100% warga negara Indonesia dan hampir 99%
masyarakat Desa Sindangmekar bersuku sunda. Rata-rata pendidikan
terakhir masyarakat Desa Sindangmekar yaitu tamat SD , mata
pencaharian pokok mayoritas masyarakatnya sebagai buruh tani,
tenaga kerja mayoritas berumur 20-56 tahun.
A. Distribusi Usia
9. Gastritis 10 Orang
Jumlah 88
Jenis Persentase
PDAM 100%
11. Tempat keluarga Buang Air Besar (BAB) (jamban keluarga,
jamban umum, sungai, kebun, dll)
Kebiasaan BAB masyarakat desa Sindangmekar sudah memenuhi
standar PHBS dengan adanya jamban sehat di masing-masing
rumah dengan pembuangan akhirnya ke septic tank.
12. Kebiasaan pengelolaan dan pembuangan sampah dan limbah
keluarga (dibakar, ditimbun, dibuang ke sungai, di buang ke
TPA,dll)
Kebiasaan pengelolaan sampah di desa Sindangmekar dengan cara
dibuang ke sungai/selokan dan lalu dibakar karena tidak
tersedianya TPU di desa Sindangmekar.
13. Penggunaan alat kontrasepsi/jumlah akseptor KB (berikut
metode kontrasepsi)
Jumlah masyarakat di Desa Sindangmekar sudah banyak yang
menggunakan KB dengan mendatangi fasilitas kesehatan ke
puskesmas dan posyandu.
14. Pemanfaatan posyandu ( keaktifan kader, jumlah posyandu,
tipe Posyandu, sarana dan prasarana)
Pemanfaatan posyandu di desa Sindangmekar sangat baik dengan
13
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Bentuk Kegiatan Implementasi
No Program Kerja
Rasional
menggunakan
tanaman sebagai obat
tradisional
1. Melakukan pendidikan
Untuk memperbaiki pola
kesehatan mengenai cuci
hidup bersih sehat anak-anak
tangan
5
di Desa Wanamekar
2. Melakukan pendidikan
kesehatan mengenai cara
gosok gigi yang benar
17
Laporan Kegiatan
1. Kegiatan Penyuluhan Stunting dan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT)
Tanggal Pelaksanaan : Rabu, 11 Januari 2023
Tempat : GOR Desa Sindangmekar
Sasaran : Ibu hamil dan pada balita stunting
Susunan Kepanitiaan
Ketua Pelaksana : Lira Mulia Utami (D3 Kebidanan)
Sekretaris : Rhena Nurazizah (D3 Analis)
Daniatih (D3 Farmasi)
Bendahara : Fitri Ayu Meliana (S1 Keperawatan)
Koordinator Lapangan : Azhar Hakim Basyarah (D3 Keperawatan)
Nala Siti Sofiah (S1 Keperawatan)
Febrilia Fernandes (D3 Keperawatan)
Pemateri : Salwa Suci Trigitha (D3 Kebidanan)
MC : Aditya Muhammad Wahyudin (D3 Analis)
Suci Novia (D3 Kebidanan)
Peralatan : Willy Januar Pratama (D3 Farmasi)
Teja Setia Trenggana (D3 Keperawatan)
Melati (D3 Keperawatan)
Dandi Rohadi (S1 Keperawatan)
Konsumsi : Intan Syifa Sabila (D3 Kebidanan)
Alina Juliastuti (D3 Kebidanan)
Neng Fitri Bandayani (D3 Kebidanan)
Humas : Raka Nurfitri Mu’tiah Azizah (D3 Analis)
Ghinna Kania Rachman (D3 Farmasi)
Riska Nursafitri (S1 Keperawatan)
18
Susunan Acara
bahwa kurangnya
pemahaman
mengenai PMT.
Data Objektif
Hasil observasi
mahasiswa terdapat
38 orang balita
stunting di
dilingkungan desa
Sindangmekar
21
Susunan Kepanitiaan
Susunan Acara
Data Obejktif :
Hasil Data Observasi
mahasiswa terdapat 61
balita stunting yang ada
di lingkungan desa
Sindangmekar
24
Susunan Acara
No. Waktu Nama Kegiatan Penanggungjawab
1 09.00- Pembukaan MC 15'
09.15
3 09.15- Penyuluhan Moderator dan 45’
10.00 Pembukaan Pemateri
Penyampaian Materi
Tanya Jawab
Penutupan
4 10.00- Periksaan Kesehatan Divisi Kesehatan 1jam
11.00
5 11.00- Penutupan PTM MC 5'
11.25
26
mengatakan bahwa
kurangnya perhatian
masyarakat terhadap hal
hipertensi.
Data Objektif
Hasil observasi
mahasiswa terdapat 33
orang yang mengalami
Hipertensi di
dilingkungan desa
Sindangmekar
28
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan selama PKMD tanggal 02-14
Januari 2023 dapat ditarik kesimpulan :
1. Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Stunting, Pembagian PMT dan
Demonstrasi mengenai PMT para Kader dan Masyarakat Desa
Sindangmekar lebih mampu memahami apa itu stunting, penyebab
stunting dan bahkan cara penanggulangan Stunting untuk menurunkan
angka stunting di Desa Sindangmekar
2. Setelah dilakukan penyuluhan mengenai TOGA (Tanaman obat keluarga)
seluruh masyarakat desa Sindangmekar mengetahui bagaimana cara
memanfaatkan tanaman Herbal yang biasanya ada di dapur untuk di
manfaatkan sebagai obat-obatan Herbal.
3. Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan Penyakit Tidak
Menular/pemeriksaan Gratis masyarakat jadi lebih peduli akan kondisi
Tubuhnya, contohnya yaitu Hipertensi yang awalnya warga itu
mengabaikan hal itu dengan kondisi jarang memeriksakan dirinya ke
fasilitas Kesehatan, kurang menjaga makanan dan lain lain, tetapi setelah
dilakukannya kegiatan ini masyarakat menjadi lebih peduli dan akan
berupaya untuk tidak mengabaikan kondisi tubuhnya.
4. Setelah dilakukan penyuluhan terhadap siswa dan siswi SD mereka jadi
mengetahui bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan mereka pun
mengetahui bagaimana cara peduli terhadap PHBS (Pola Hidup Bersih dan
Sehat).
29
5.2 Saran
1. Diperlukan adanya kerja sama antara masyarakat dan petugas Kesehatan
atau bahkan antara mahasiswa dengan mahasiswa itu sendiri agar program
kerja yang akan dilakukan bisa berjalan dengan lancar.
2. Program kerja yang telah dilakukan dapat berkembang dan dibentuk
Kembali oleh masyarakat desa Sindangmekar.
30
LAMPIRAN
A. Daftar Peserta
B. Daftar Pembimbing
32
N
PEMBIMBING DAN PENILAI
O
1 Dede Suharta, S.Kep., M.Pd.
2 Rudi Alfiansyah, S.Kep., Ns., M.Pd.
3 Eldesa Vava Rilla, M.Kep.
4 Iin Patimah, M.Kep.
5 Apt. Nurul, M.Farm.
6 Mamay, S.Pd., M.Si.
7 Fitri Hanriyani, SST., M.Pd.
8 Titi Purwitasari, SST.,M.Keb.
Serah Terima
2. Selasa/03
Januari 2023
3. Rabu/04
Januari 2023
35
4. Kamis/05
Januari 2023
Breafing
37
5. Jum’at/06
38
Januari 2023
6. Sabtu/07
40
Januari 2023
Silaturahmi ke Ketua RT
7. Minggu/08
Januari 2023
8. Senin/09
Januari 2023
9. Selasa/10
42
Januari 2023
Kegiatan MMD
10. Rabu/11
Januari 2023
Foto Bersama
11. Kamis/12
Januari 2023
Foto Bersama
47
12. Jum’at/13
Januari 2023
Kegiatan Jumsih
Pengobaatan
Kegiatan Penutupan
50
Foto Bersama
51
Makan Bersama
13. Sabtu/14
Januari 2023
Rekapitulasi Dana
No Nama Kegiatan Jumlah
1 Jumat Bersih Rp. 750.000
2 Senam Rp. 210.000
3 PMT Puding Jagung Rp. 510.000
54
E. Format Kuisioner
Terlampir
F. Absensi Kegiatan
Terlampir