Anda di halaman 1dari 12

KELAS STUNTING

Diajukan Untuk Mengikuti Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2023

DISUSUN OLEH :

LUSIANA, AMG
Nip. 19761128 200504 2 001

PUSKESMAS MUARA DUA KECAMATAN MUARA DUA


KOTA LHOKSEUMAWE
TAHUN 2023
BIODATA PESERTA

Nama : Lusiana, AMG


NIP : 197611282005042001
Tempat Tanggal Lahir : Bireuen / 28 November 1976
Alamat : jl.Listrik Gg. Palem No.9 Desa Hagu Tengah Kec. Banda Sakti Kota Lhokseumawe
Status Pernikahan : Menikah
Nama Suami : H. Muhammad Yusuf,S.Ag, M.Pd
Riwayat Pendidikan :
1. SD Tahun Lulus 1989
2. SLTP NTahun Lulus 1992
3. SMU Tahun Lulus 1995
4. AKZI Tahun Lulus 1999

Riwayat Pekerjaan :
1. TPG Puskesmas Muara Dua

PengalamanOrganisasi

Pelatihan yang pernah diikuti


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis. Tidak lupa pula shalawat beserta salam kita
sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita semua
kepada alam yang penuh dengan pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan
program inovasi ini dengan judul “KELAS STUNTING” di Wilayah Kerja Puskesmas
Muara Dua Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe Tahun 2023 sebagai syarat
mengikuti seleksi calon Tenaga Kesehatan teladan mewakili kota Lhokseumawe.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh
dari kesempurnaan, hal itu disadari karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Safwaliza, S.Kep, M.K.M, selaku PJ Kepala Dinas Kesehatan Kota
Lhokseumawe.
2. Bapak Yusri, SKM, MPH, selaku Kabid PSDK Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe.
3. Ibu Rosmawati, SKM, M.K.M, selaku Kasie SDMK Dinas Kesehatan Kota
Lhokseumawe.
4. Ibu Cut FitriYani, SKM, Selaku Kabid Kesehatan Masyarakat.
5. Ibu Ns. Ana Maryana, S.Kep, M.K.M, Selaku kepala Puskesmas Muara Dua Kecamatan
Muara Dua Kota Lhokseumawe.
6. Ns. Halimatussakdiah, S.Kep selaku Kepala TU Puskesmas Muara Dua Kecamatan
Muara Dua Kota Lhokseumawe.
7. Ibu Amna Yusra, SSIT, selaku PJ UKM yang telah membantu dan memberikan
masukan-masukan dan saran dalam pelaksanaan kegiatan inovasi ini.
8. Teristimewa kepada orang tua Ayahanda Alm. H. Zulkifli Mahmud dan ibunda tercinta,
Hj. Nurhayati Thaher, yang telah mendidik dan membesarkan serta memberikan
dukungan dan do’a sehingga penulis dimudahkan dalam menyelesaikan proposal ini.
9. Teristimewa untuk suami tercinta H. Muhammad Yusuf, S.Ag, M.Pd yang selalu
mendampingi, mendoakan dan memberikan dukungan baik moral maupun materil.
10. Terspesial kepada ananda - ananda tercinta Qurratu Aini, Nasywatu al-Fuadah, Faizatu
al-Husna, dan ‘Izzati Syakira yang selalu dan terus mendukung dan memberikan
semangat kepada penulis.
11. Seluruh Keluarga Besar dari “ H. Zulkifli Mahmud dan H. M. Yasin “ yang selalu
memberi semangat dan mendo’akan dalam penyelesaian proposal ini.
12. Teman-teman sejawat dari Tim TPG (Tenaga Pelaksana Gizi) Puskesmas Muara Dua
Aan Eka Pertiwi, AMG, Ulya Amna, AMG dan Agus Maulina,S.Tr.Gz yang telah
membantu dalam pelaksananaan kegiatan inovasi ini.
13. Teman-teman dibagian Admin, UKP dan UKM serta manajemen puskesmas Muara Dua
yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan serta
membantu dalam menyelesaikan proposal ini;
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dari
semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini. Semoga proposal ini
dapat memberikan manfaat yang baik dalam peningkatan kesehatan Balita di
Masyarakat.

Lhokseumawe, 16 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BIODATA PESERTA..................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
A. LatarBelakang.....................................................................................................
B. Masalah...............................................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
1. Tujuan Umum..............................................................................................
2. Tujuan Khusus.............................................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KANDANG .....................................


A. Analisis Situasi....................................................................................................
1. Kondisi Geografis........................................................................................
2. Kondisi Demografis.....................................................................................
3. Sumber Daya................................................................................................
B. Visi dan Misi Puskesmas Muara Dua.................................................................

BAB III

BAB IV
A. .............................................................................................................................

BAB V PENUTUP.........................................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran ...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu
panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga
menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah
dibandingkan anak-anak seusianya.
Definisi stunting sendiri mengalami perubahan. Menurut WHO (2015), stunting adalah
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi
berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan
panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva
pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang
tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.
Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI)
dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% di tahun 2021 menjadi 21,6% di
2022. Aceh merupakan provinsi dengan prevalensi balita stunting tertinggi kelima di
Indonesia pada 2022. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian
Kesehatan, prevalensi balita stunting di provinsi ini sebesar 31,2% pada tahun lalu.Dan dari
data angka stunting saat ini di Kota Lhokseumawe mencapai 874 kasus pada Maret 2023.
Berdasarkan Data EPPGBM (Elekronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat)
Puskesmas Muara Dua tahun 2023 anak dengan kondisi stunting berjumlah 93 orang dari 2122 orang
anak yang berada dikawasan wilayah Puskesmas Muara Dua. Dalam Peraturan Presiden No. 72
Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting. Target pemerintah secara nasional
untuk menurunkan angka stunting tahun 2024 yaitu mencapai 14%.
Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama
terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-
anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan
dan prestasi mereka. Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat
kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk. Stunting juga bisa menurun ke
generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.
Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika
dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan. Faktanya, faktor genetika memiliki
pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan
dan pelayanan kesehatan. Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam
kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.
Dalam rangka upaya percepatan penurunan angka stunting ,melalui kegiatan pada
program Upaya Kesehatan Masyarakat serta lintas sektoral di berbagai jenjang yang ada,
melalui kegiatan yang dilaksanakan pada Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) yang
ditujukan pada pemantauan kesehatan pertumbuhan dan perkembangan balita yang ada di
desa. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk promotif dan preventif yang dianggap efektif
dilakukan pada ibu balita yang dilakukan secara rutin dan terus menerus untuk merubah
prilaku hidup sehat,baik dalam peningkatan pengetahuan,pola makan dan pola asuh terhadap
kesehatan anak terutama balita beresiko stunting, maka dibentuklah inovasi yang disebut
Kelas Stunting. Kelas Stunting ini dilakukan untuk memotivasi orang tua balita dengan
indikator stunting, kader kesehatan desa, aparatur desa,serta petugas kesehatan puskesmas
dalam upaya penurunan angka balita stunting yang ada di desa di wilayah Kecamatan Muara
Dua Kota Lhokseumawe.

B. Masalah
1. Dijumpai indikator balita stunting yang ada di desa
2. Masih rendahnya tingkat pengetahuan orang tua mengenai stunting
3. Masih rendahnya prilaku hidup sehat terutama dalam mengkonsumsi makanan sehat
dan bergizi untuk pencegahan stunting
4. Masalah stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat dimasa
depan.
C.Tujuan
1. TujuanUmum
Untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan
Tingkat ProvinsiAceh Tahun 2023.
2.TujuanKhusus
a. Untuk mevalidasi angka stunting yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Dua.
b. Untuk mengetahui kasus stunting yang ada di Desa Wilayah Kerja Puskesmas muara
Dua
c. Untuk meningkatkan pengetahuan orangtua terhadap stunting
d. Untuk meningkatkan pengetahuan orang tua dalam pencegahan stunting melalui
ketahanan pangan keluarga.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MUARA DUA

A. Analisis Situasi
1. Kondisi Geografis
Wilayah Kerja Puskesmas Muara Dua Meliputi Keseluruhan Wilayah
Kecamatan Muara Dua. Kecamatan Muara Dua Termasuk Dalam Wilayah Kota
Administratif Lhokseumawe Wilayah Puskesmas Muara Dua Terletak Pada 96°20`-
97°21`BT dan 04°54`-05°18LU. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Muara Dua
sebagai berikut : Sebelah Utara : Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti, Sebelah
Timur : Wilayah Kerja Puskesmas Kandang, Sebelah Barat : Wilayah Kerja
Puskesmas Muara Satu, Sebelah Selatan : Wilayah Kerja Puskesmas Blang Mangat.
Puskesmas Muara Dua berdiri sejak tahun 1983 dengan Luas daerah (wilayah)
Puskesmas Muara Dua adalah 57,80 km2. Secara administratif wilayah kerja layanan
Puskesmas Muara Dua terdiri dari 10 desa:
1. Desa Uteunkot : terdiri dari 5 Dusun
2. Desa Mns Mesjid : terdiri dari 7 Dusun
3. Desa Paya Punteut : terdiri dari 5 Dusun
4. Desa Paloh Bate : terdiri dari 3 Dusun
5. Desa Blang Poroh : terdiri dari 3 Dusun
6. Desa LM Puteh : terdiri dari 3 Dusun
7. Desa Keude Cunda : terdiri dari 4 Dusun
8. Desa Mns Alue : terdiri dari 4 Dusun
9. Desa Paya Bili : terdiri dari 3 Dusun
10.Desa Panggoi : terdiri dari 4 Dusun

2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk Kecamatan Muara Dua sebanyak 35.772 jiwa dan jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 8.412 KK. Distribusi penduduk berdasarkan jenis
kelamin di wilayah kerja Puskesmas Muara Dua secara lengkap dapat dilihat dalam
tabel berikut :

Tabel. 1 Jumlah Penduduk Puskesmas Muara Dua Kota Lhokseumawe


Jumlah Penduduk
No Nama Desa Total Jumlah KK
Laki-laki Perempuan
1. Uteunkot 4.079 4.210 8.289 1.352
2. Mns.Mesjid 4.285 4.391 8.676 2.147
3. Paya Puntet 1.541 1.518 3.059 591
4. Paloh Bate 522 529 1.051 271
5. Blang Poroh 754 500 1254 192
6. Lhok Mon Puteh 411 586 997 265
7. Keude Cunda 1.167 1.200 2.367 492
8. Mns. Alue 1.472 1.416 2.888 853
9. Paya Bili 323 336 659 200
10. Panggoi 3.369 3.495 6.864 1.611
Jumlah 17.923 18.181 36.104 7.974

3. Sumber Daya
a. Petugas Kesehatan
No Tenaga Medis Jumlah
1. Dokter Umum 12
2. Dokter Gigi 4
3. Perawat 75
4. Bidan 75
5. Kesehatan Masyarakat 14
6. Kesehatan Lingkungan 6
7. Gizi 5
8. Ahli TeknologiLaboratorium Medik 6
9. Tenaga Teknik Biomedika Lainnya 1
10. Administrator Kesehatan 4
11. Fisioterapi 3
12. Teknisi Elektromedik 1
13. Psikologis Klinis 1
14. Apoteker 5
15. Terapis Gigi Dan Mulut 3
Jumlah 215
b. Kader Kesehatan
Jumlah Posyandu dan Kader Aktif yang ada di desa wilayah kerja Puskesmas
Muara Dua;
Posyandu
Strata Posyandu Jumlah
Aktif
No Puskesmas Kader
Pratama Madya Purnama Mandiri Jumlah Jml %
Aktif
Jml % Jml % Jml % Jml %
1. Muara Dua 0 0 0 0 9 69 4 31 13 13 100 65
Jumlah 0 0 0 0 9 69 4 31 13 13 100 65

B. Visi dan Misi Puskesmas Muara Dua


Visi Puskesmas Muara Dua “Menjadikan Masyarakat Kecamatan Muara Dua
Sehat Secara Mandiri”.
Misi Puskesmas Muara dua sebagai berikut:
a. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Berkualitas.
b. Kemitaraan dengan berbagai sektor untuk mewujudkan Kemandirian Masyarakat.
c. Meningkatkan motivasi, Kebersamaan dan Kinerja Segenap staf.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai