Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

T
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA NYERI AKUT
E.T. CAUSA GASTREONTRITIS
DI RUANG IGD RSUD Dr SLAMET GARUT

ASKEP KASUS GASTREONTRITIS


NAMA : Sri Kusmawati
NIM : KHGD22019
KELAS : A

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA
HUSADA GARUT
2020/2021
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 14 September 2022
Jam : 08.00
a. Identitas Klien
Nama : Ny. T
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Kp. Suci Kec. Karangpawitan
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Tanggal Masuk RS : 13 September 2022
NO CM 01327716
Diagnosa Medis : GASTREONTRITIS
Tanggal Pengkajian : 14 September 2022

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. I
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Kp. Suci Kec. Karangpawitan
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Hubungan Dengan Klien : Anak

1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Saat Masuk RS : BAB cair >6 kali disertai mual muntah >6 kali sejak 1 hari
Saat Pengkajian : Nyeri di bagian abdomen, batuk

b. Riwayat penyakit sekarang


Diabetes Melitus

c. Riwayat penyakit dahulu


Diabetes Melitus

d. Riwayat penyakit keluarga


Diabetes Melitus
Hipertensi
Genogram

Keterangan
:
: Laki – Laki
: Perempuan\
: Suami
: Isteri
: Klien / Pasien
: Tinggal Serumah
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan

Pola Kesehatan Fungsional (Gordon)


a. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan sangat cemas dengan penyakit yang dideritanya, karena
sebelumnya klien belum pernah mengalami penyakit yang seperti yang diderita
sekarang BAB yang sering disertai mual muntah serta sakit dibagian abdomen,
klien mengatakan sering memeriksa ke puskesmas karena sebelumnya
mempunyai riwarat diabetes militus.
b. Nutrisi Metabolik dan Kebutuhan Cairan

BB
TB x TB (m)
BB : 61 kg
TB : 167 cm
STATUS KATEGORI BATAS AMBANG
Kekurangan BB Tingkat
< 17,00
Berat
KURUS
Kekurangan BB Tingkat
17,00 s.d 18,50
Ringan
NORMAL Ideal > 18,50 s.d 25,00
Kelebihan BB Tingkat
> 25,00 s.d 27,00
Ringan (Overweight)
KEGEMUKAN
Kelebihan BB Tingkat
Berat (Obesitas) > 27,00
𝟔𝟏
IMT = = 21,94
PEMERIKSAAN 𝟏,𝟔𝟕 𝑿 𝟏,𝟔𝟕

c. Nutrisi Metabolik dan Kebutuhan Cairan

KURUS BB X 40-60 Kalori


NORMAL BB X 30 Kalori
GEMUK BB X 20 Kalori
OBESITAS BB X 10-15 Kalori

Hasil Hitungan Kalori Pasien :


61 X 30 kalor = 1.830 kalori

Rumus Kebutuhan Cairan (Holliday & Segar)


Dewasa
BB 10 kg pertama = 1 ltr/hr cairan
BB 10 kg kedua = 0,5 ltr/hr cairan
BB >> 10 kg = 20 mL x sisa BB
Hasil perhitungan :
10 kg = 1 liter/ cairan = 1000
10 kg = 0,5 liter/hr cairan = 500
41 kg = 20 X 41 kg = 820
Kebutuhan cairan klien 820 + 500 + 1000 = 2320 ml = 2,32 L
Hari : rabu
Tanggal : 14 September 2022

No Jenis Sehat Sakit


1 Pola Makan
Keb. Kalori 1.830 1.830
Jenis Nasi : nasi putih Nasi : Bubur
Lauk : daging ayam, tahu Lauk : Telur, ikan, tempe
tempe,telur tahu
Sayur : buncis,kangkong, Sayur : sop
sop
Porsi 1 piring ½ mangkok
Frekuensi 3 x/ sehari 3x/ sehari
Diet Khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan Disukai Mie ayam Tidak ada
Kesulitan Menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi Palsu Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Baik Kurang baik
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Sajikan makanan dalam
keadaan hangat dan dengan
tekstur yang lembek

2 Pola Minum Baik Kurang baik


Jenis Air putih, the Air putih
Frekuensi ± 7 kali sehari ± 4 kali sehari
Jumlah 250 ml/ gelas 250 ml/ gelas
Kebutuhan Cairan 2,32 L 2,32 L
Jumlah Tetesan *) Tidak ada 30 tetes/ menit
Pantangan Minuman yang begitu Minuman yang begitu
manis manis, kopi, soda, teh
Minuman yang disukai teh Tidak ada yang diinginkan
d. Pola Eliminasi
Hari :Rabu
Tanggal : 14 September 2022

No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat

1 BAB
Frekuensi 1-2 x/hari >6 x/ hari
Warna Kuning kecoklatan Kecoklatan
Masalah Tidak ada Diare
Berat jenis feces Lunak Cair

2 BAK
Frekuensi 5x / hari 2x
Jumlah output Tidak terkaji Tidak terkaji
Warna Kuning jernih Kuning
Masalah Tidak ada Tidak ada
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada

e. Pola Aktifitas Sehari-hari

No Jenis Sehat Selama dirawat


0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

1. Mandi

2. Berpakaian

3. Eliminasi

4. Mobilisasi ditempat tidur

5. Berpindah

6. Berjalan

7. Berbelanja

8. Memasak

9. Naik tangga

10. Pemeliharaan rumah


Ket.: 0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain – alat
4 = Tergantung/tidak mampu

f. Peronal Hygiene

No Jenis Selama Dirawat


Frekuensi : 1
1. Mandi
Jenis : waslap

2. Berpakaian Frekuensi : 1

3. Mobilisasi Tempat Tidur Frekuensi : sering

4. Menyikat Gigi Frekuensi : 1

5. Keadaan Kuku
Bersih
6. Keramas
Belum semenjak masuk RS

g. Pola Persepsi Kognitif


Berbicara : Baik
Bahasa : Sunda
Kemampuan membaca : Baik
Tingkat ansietas :
Kemampuan Berinteraksi : Klien dapat berinteraksi dengan baik saat di
ajak berbicara
h. Pola Istirahat Tidur
Hari : Rabu
Tanggal : 14 September 2022
No Jenis Sebelum Masuk RS Selama Dirawat

1. Tidur Siang
Lama Tidur 1 sampai 2 jam Klien mengatakan selama
sakit tidak tidur siang
Keluhan Tidak ada Sakit abdomen + batuk
Mempermudah tidur Tidak ada Tidak ada
Mempermudah bangun Kebisingan Tidak ada

2. Tidur Malam
Lama Tidur 7 sampai 8 jam ± 6 jam
Keluhan Tidak ada Batuk,sakit bagian perut
Mempermudah tidur Tidak ada Jika sudah memakan obat
Mempermudah bangun Kebisingan Kebisingan, rasa sakit

i. Pola Konsep Diri

 Konsep Diri
klien mampu mengenali dirinya sebagai ibu rumah tangga dan seorang ibu
dengan 3 orang anak
 Ideal Diri
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan beraktifitas seperti biasanya
 Harga Diri
Klien tidak merasa minder dengan keadaan yang sekarang dan tampak selalu
kooperatif terhadap perawatan yang diberikan.
 Identitas Diri
Selama ini klien berperan sebagai ibu dari 3 orang anak
 Peran Diri
Selama ini klien berperan sebagai ibu rumah tangga dan seorang ibu dari 3
orang anak

j. Pola Peran dan Hubungan


Keluarga klien mengatakan klien mampu berinteraksi dan mengenal lingkungan
dengan baik, klien ramah dan dengan keluarga maupun dengan lingkungannya.
k. Pola Reproduksi dan seksual
Klien mengatakan pola hubungan dengan pasangan baik
l. Pola Pertahanan Diri atau Koping
Keluarga klien mengatakan bila klien ada masalah selalu membicarakan dengan
suami atau keluarga.
m. Pola Keyakinan dan Nilai
Klien mengatakan selalu melakukan shalat 5 waktu dan Nampak selalu berdo’a
atas kesembuhannya.

2. Pemeriksaan fisik
Kesadaran
□ Compos Mentis □ Apatis □ Somnolen □ Coma
GCS : E 4 M 6 V5
Skala GCS
Mata (Eye) : □ 4 Spontan
□ 3 Terhadap perintah / suara
□ 2 Terhadap nyeri
□ 1 Tidak ada respon
Nilai, Eye : 4
Bicara (Verbal) : □ 5 Terorientasi
□ 4 Bingung
□ 3 Kata – kata yang tidak teratur
□ 2 Tidak dapat dimengerti
□ 1 Tidak ada
Nilai, Verbal : 5
Gerak (Motorik) : □ 6 Mematuhi perintah
□ 5 Melokalisasi nyeri
□ 4 Penarikan karena nyeri
□ 3 Fleksi abnormal
□ 2 Ekstensi abnormal
□ 1 Tidak ada respon
Nilai, Motorik : 6
Tanda vital
Tekanan darah : 120/ 80mmHg
Suhu : 37ºC
Nadi : 97X/menit
Skala mengukur kekuatan nadi :
□ 0 Tidak ada
□ 1+ Nadi Menghilang, hampir tidak teraba, muda menghilang
□ 2+ Mudah teraba, nadi normal
□ 3+ Nadi penuh, meningkat
□ 4+ Nadi mendentum keras, tidak dapat hilang
Irama : □ Reguler/ □ Ireguler ,
Kualitas : □ Kuat / □ Lemah
Pernafasan : RR 22 X/menit,
Pola Pernafasan : □ Bradipneu (<10x/mnt) □ Takipneu (>20x/mnt)
□ Hiperventilasi (Alkalosis Respiratorik)
□ Mendesah □ Cheyne Stokes □ Kussmaul □ Biot
□ Ataksia

Head to toe
Kepala
Bentuk dan ukuran kepala : □ Dolichepalus (lonjong), □ Brakhiocepalus (Bulat),
□ Ada luka, □ Darah, □ Hidrocepalus, □ Ada nyeri
tekan Warna rambut : □ Hitam, □ Beruban, □ Kuning, □ Coklat, □ Warna
buatan
Kebersihan rambut : □ Bersih, □ Kotor
(□ ketombe, □ kutu, □ berminyak, □ rontok)
Penglihatan : Visus : □ Jelas, □ Rabun, □ Buta
Sklera : □ Putih, □ Ikterik, □ Kemerahan
Konjungtiva : □ Anemis, □ Tidak
Kelopak Mata : □ Oedema, □ Ptosis, □ Peradangan, □ Luka, □
Benjolan Bulu Mata : □ Rontok, □ tidak
Konjunctiva : □ Perubahan Warna □ tidak
Warna Iris :
Reaksi Pupil : □ Bulat/simetris □ Tidak Simetris □ Dilatasi
□ Konstriksi
□ Dilatasi saat cahaya terang/kontriksi saat cahay redup
□ Reaksi lambat, □ Miosis □ Midriasis, □ Nistagmus, □
Strabismus
Pemeriksaan Visus : □ Dengan Snellen Chart (OD :................, OS
:...................)
□ Tanpa Snellen Chart (Ketajaman Baik / Kurang)*
Lapang Pandang : □ Normal, □ Haemi Anoxia, □ Haemoxia
Tekanan Bola Mata : □ Tonometri (..................)
□ Dengan Palpasi (.............)
Bentuk Telinga.............................................................................., □ Nyeri Tekan,
□ Peradangan, □ Pendarahan, □ Perforasi
Pendengaran : □ Jelas, □ Tidak Jelas, □ Tidak mendengar
Dengan Arloji : ..........................................
Uji Weber : □ Seimbang, □ Lateralisasi Kanan, □ Lateralisasi Kiri
Uji Rinne : □ Hantaran tulang lebih keras, □ Lemah, □ Sama
dibanding hantaran udara
Uji Swabach : □ Memanjang, □ Memendek, □ Sama
Kebersihan Telinga : □ Bersih, □ Kotor, □ Ada lesi, □ Serumen berlebihan
Hidung : □ Bersih, □ Kotor, □ Ada Lesi, □ Perdarahan
Pernafasan cuping hidung ( + / - ), □ Pembesaran
/Polip Penggunaan alat O2 : □ Ada (□ Nasal Canul, □ Binasal Canul, □ Simple
Mask,
□ RM, □ NRM)
Pemeberian O2...........................L/Menit
□ Tidak
Mukosa bibir : □ Bersih, □ Kotor
Bibir : □ Sianosis sentral/kebiruan, □ Pucat, □ Kehitaman,
□ Pecah-pecah
□ Normal
Mulut : □ Bersih, □ Kotor, □ Benda Asing,
□ Suara
Lidah : □ Putih, □ Berbintik – bintik, □ Bintik Berjamur, □
Perdarahan, □ Abses, □ Uvula Simetris/Tidak, □ Ada
lesi,
Gigi : □ Bersih, □ Kotor, □ Gigi Palsu, □ Caries, □ Gigi
tanggal, □ Ginggivitis

Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : □ Klien Rileks, □ Tegang, □ Adanya Kelumpuhan Otot
Facialis
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : □ ada, □ tidak
Peningkatan JVP : □ ada (5+.......cm), □ tidak
Keluhan yang dirasakan : tidak ada
Pemeriksaan Payudara dan Ketiak
Inspeksi : □ Ukurang Payudara, □ Bentuk Simetris, □Adanya
Pembengkakan :
Warna Kulit :
Perubahan warna areola :
Putting : Cairan yang keluar (+/-), Ulkus (+/-),
Pembengkakan (+/-)
Keluhan : tidakn ada
Tindakan yang dilakukan :

Pemeriksaan Dada
Paru – paru
Inspeksi : Pergerakan dada : □ simetris □ Tidak
Retraksi dinding dada : □ ada □ Tidak
Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta
........
Bentuk dada : □ normal □ barel chest □
pigeon chest □ funnel chest
Tindakan yang harus dilakukan :
Palpasi : Pergerakan dada : □ simetrsi □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetrsi □ tidak
(getaran rendah □ kiri □
kanan)
Tindakan yang harus dilakukan :
Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan :
Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi kering
□ krepitasi □ wheezing
□ pleural fiction kanan (+ / -) kiri (+ / - )
Tindakan yang harus dilakukan :

Punggung
Inspeksi : Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta .........
Bentuk punggung : □ normal □ skoliosis □
kifosis
□ lordosis
Tindakan yang harus dilakukan :
Palpasi : Pergerakan punggung : □ simetris □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetris □ tidak
(getaran rendah □ kiri □
kanan)
Tindakan yang harus dilakukan :
Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan :
Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi kering
□ krepitasi □ wheezing
□ pleural fiction
Tindakan yang harus dilakukan :

Jantung
Insepeksi :.
Palpasi : Palpasi dinding thoraks teraba
(□ lemah, □ kuat, □ tidak teraba)
Auskultasi : Bunyi jantung □ S1 = S2, □ S1 > S2, □ S1 < S3
Keluhan yang terkait :
Tindakan yang dilakukan :
Abdomen
Keterangan klien : Flatus ( + / - ), Ket : +
Inspeksi : □ datar, □ cekung, □ cembung/membusung
Masa / benjolan : □ ada ( region..........................)
□ tidak
Gambaran bayangan pembuluh darah vena abdomen
□ Spider navi
□ Terlihat pada bagian atas abdomen dan mengalir ke
bawah
□ Bagian bawah abdomen menuju ke atas
□ Bagian tengah menuju ke atas atau ke bawah
Auskultasi : Bunyi peristaltic usus : X/menit
Bunyi peristaltic: □Borborygmi (bunyi usus melengking)
□ meteorismus (penimbunan Gas)
□ normal
Palpasi : Hepar : Pembesaran hepar : □ ada □ tidak ada,
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Lien : Pembesaran limpa : □ ada □ tidak ada
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Apendiks : Nyeri tekan □ ada □ tidak
Ginjal : □ teraba □ tidak
Perkusi : □ Timpani □ Pekak
Pemeriksaan Ascites : Shiffing Dullnes (+/-)
Undulasi (+/-)

Genetalia
Genetalia Pria
Inspeksi : Rambut pubis (□ bersih □ tidak), Lesi ( + / - ),
Benjolan ( + / - )
Lubang uretra : Penyumbatan ( + / - ),
Hipospadia (dibawah) ( + / - ),
Epispadia (diatas) ( + / - )
Palpasi : Penis : Nyeri tekan ( + / - ),
Benjolan ( + ./ - ), Cairan : Scrotum dan testis
: Benjolan ( + / - ), nyeri tekan ( + / -
)
Kelainan yang tampak pada scrotum :
Hidrochele ( + / - ), Scrotal Hernia ( + / - ),
Epididimistis ( + / - ), Torsi pada saluran sperma ( + /
- ), Tumor Testicular ( + / - )
Inspeksi dan palpasi hernia : Inguinal Hernia ( + / - ), Femoral Hernia ( + / - )
Genetalia Wanita
Inspeksi : Rambut pubis ( bersih / kotor ), lesi ( + / - ),
eritema ( + / - ), Keputihan ( + / - ), Peradangan ( +/ - ),
Bartholinitis ( + / - ), prolaps uteri ( + / - ), lubang uretra
: stenosis / sumbatan ( + / - )

Anus
Inspeksi : Atresia ani ( + / - ), Tumor ( + / - ), Haemoroid ( + / - ),
Perdarahan ( + / - ), perineum : jahitan ( + / - ),
benjolan ( + / - )
Palpasi : nyeri tekan pada daerah anus ( + / - )

Muskuloskeletal ( Ekstremitas )
Inspeksi : otot tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri simetris
Palpasi : oedem tangan kanan ( + / - ) tangan kiri ( + / - )
oedem kaki kanan ( + / - ) kaki kiri ( + / - )

Skala Kekuatan :

Keterangan :
0 Kontraksi otot tidak terdeteksi
1 Kejapan yang hampir tidak terdeteksi atau bekas
kontraksi dengan obeservasi atau palpasi
2 Pergerakan aktif bagian tubuh dengan
mengeliminasi gravitasi
3 Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan
sedikit tahanan
4 Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit
tahanan
5 Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpan
adanya kelelahan otot ( Kekuatan otot normal ).
3. Riwayat Psikologis
1) Status Nyeri:
Menurut skala intensitas numerik
NO INTENSITAS NYERI DESKRIPSI
1. □ Tidak Nyeri Pasien mengatakan tidak merasa nyeri
2. □ Nyeri Ringan Pasien mengatakan sedikit nyeri atau ringan

3. □ Nyeri Sedang Pasien mengatakan nyeri sedang atau masih bisa


ditahan, pasien nampak gelisah, pasien mampu
sedikit berpartispasi dalam perawatan
4. □ Nyeri Berat Pasien mengatakan nyeri tidak dapat ditahan atau
berat, pasien sanga gelisah, fungsi mobilitas dan
perilaku pasien berubah
5. □ Nyeri Sangat Berat Pasien mengatakan nyeri tidak tertahankan atau
sangat berat, perubahan ADL yang mencolok
(ketergantungan), putus asa

2) Status Emosi
 Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : Murung dan terlihat sedih

 Tingkah laku yang menonjol : Tidak ada


 Suasana yang membahagiakan klien : Kumpul dengan keluarga
 Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman : Ketika banyak masalah

3) Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati – hati dalam berbicara ( Ya / Tidak )*,
Apakah pola komunikasinya ( Spontan / Lambat )*,
Apakah klien menolak untuk diajak komunikasinya ( Ya / Tidak )*,
Apakah komunikasi klien jelas ( Ya / Tidak )*,
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ( Ya / Tidak )*.

4) Pola Interaksi
 Kepada siapa klien berespon :
 Siapa orang yang dekat dan dipercaya klien :
 Bagaimanakah klien dalam berinteraksi ( Aktif / Pasif )*,
 Tipe kepribadian klien ( Terbuka / Tertutup )*
5) Pola Pertahanan
 Bagaimana mekanisme klien dalam mengatasi masalahnya : Baik
 Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien dirawat di
Rumah Sakit : Tidak ada
1) Kondisi Emosi / Perasaan Klien
 Apa suasana hati yan menonjol pada klien ( Sedih / Gembira )*
 Apakah emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya ( Ya / Tidak )*

2) Kebutuhan Spritual Klien


 Kebutuhan untuk beribadah ( Terpenuhi / Tidak Terpenuhi )

Pelaksanaan Kegiatan Muslim / Islam

Kegiatan Ibadah Keterangan


No.
Per Hari Shubuh Dzuhur Ashar Magrib Isya Hajat/Tahajud
1. Wudhu/Tayamum
2. Sholat Wajib
3. Dzikir
4. Doa
Membaca Al-
5.
Quran
Mendengarkan
6.
Murrotal Quran
Kajian Agama
7.
Islam / Ta’lim

3) Kecemasan Klien
(Zung Self-Rating Anxiety Scale). Skala peringkat kecemasan digambarkan pada
tabel di bawah ini :

No Pertanyaan Tidak Kadang- Sebagian Hampir


pernah kadang waktu setiap
waktu
1. Saya merasa lebih gugup dan cemas dari biasanya 1 2 3 4
2. Saya merasa takut tanpa alasan sama sekali 1 2 3 4
3. Saya mudah marah atau merasa panic 1 2 3 4
4. Saya merasa seperti jatuh terpisah dan akan hancur 1 2 3 4
berkeping-keping
5. Saya merasa bahwa semuanya baik-baik saja dan 4 3 2 1
tidak ada hal buruk yang akan terjadi
6. Lengan dan kaki saya gemetar 1 2 3 4
7. Saya terganggu oleh nyeri kepala leher dan nyeri 1 2 3 4
punggung
8. Saya merasa lemah dan mudah lelah 1 2 3 4
9. Saya merasa tenang dan dapat duduk diam dengan 1 2 3 4
mudah
10. Saya merasakan jantung saya berdebar-debar 1 2 3 4
11. Saya merasa pusing tujuh keliling 1 2 3 4
12. Saya telah pingsan atau merasa seperti itu 1 2 3 4
13. Saya dapat bernapas dengan mudah 4 3 2 1
14. Saya merasa jari-jari tangan dan kaki mati rasa dan 1 2 3 4
kesemutan
15. Saya merasa terganggu oleh nyeri lambung atau 1 2 3 4
gangguan pencernaan
16 Saya sering buang air kecil 1 2 3 4
17. Tangan saya biasanya kering dan hangat 4 3 2 1
18. Wajah saya terasa panas dan merah merona 1 2 3 4
19. Saya mudah tertidur dan istirahat malam dengan 4 3 2 1
baik
20. Saya mimpi buruk 1 2 3 4
Jumlah penilaian 34
Hasil penilaian :normal
Rentang penilaian 20-80, dengan pengelompokan antara lain:

1. Skor 20-44: normal/tidak cemas


2. Skor 45-59: kecemasan ringan
3. Skor 60-74: kecemasan sedang
4. Skor 75-80: kecemasan berat

4. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Nilai Pemeriksaan Keterangan


No Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan Normal
1 DARAH LENGKAP :
Leukosit
Eritrosit 9,100/mm3 ( N : 3.500 – 10.000 / µL )
Trombosit 5,02 juta/mm3 ( N : 1.2 juta – 1.5 juta µL
Haemoglobin 308,000/mm3 )
Haematokrit 16,2 g/dl ( N : 150.000 – 350.000 /
44 % µL )
( N : 11.0 – 16.3 gr/dl )
( N : 35.0 – 50 gr / dl )

2 KIMIA KLINIK 273 mg/Dl ( N : <140 )


GDS 11 U/L ( N : 2 – 17 )
SGOT 19 U/L ( N : 3 – 19 )
SGPT

3 IMMUNOLOGI/SEROLOGI Negatif
Dangue NS1 Ag Negatif
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG: Jika ada jelaskan gambaran hasil foto Rongent, USG, EEG,
EKG, CT-Scan, MRI, Endoscopy dll.
Rongent
Cor tidak membesar
Sinus dan diafragma normal
Pulmo
Hillus normal
Corakan bronkhovaskuler normal
Tidak tampak bercak lunak

5. Therapy

Jenis Frekuensi Keterangan /


Obat Yang Cara Dosis
No Golongan Pemberian Riwayat Obat
diberikan Pemberian Obat
Obat Waktu (jam)
omeprazole Proton pump Intra vena 1 x 40 mg
1. inhibitor
(PPI)
Ondan setron Antiemetik Intra vena 3 x 4 mg
2.
Paracetamol Non-opiod Intra vena 3 x 100
3. infus mg
Asering Larutan Intra vena 30 tetes /
4. infus eletrolit menit
Molagit tab Anti diare Oral 2 tab
5.

B. ANALISA DATA

NO TANGGAL DATA PROBLEM ETIOLOGI

1 14 september 2022 DS : Nyeri Akut infeksi


Klien mengeluh nyeri dibagian
perut
kuman masuk dan
DO : berkembang diusus
1. Klien tampak meringis
2. Skala nyeri 7 dari 1-0
3. TD : 120/80 Toksin dalam
4. N :97 dinding usus halus
5. RR : 37
6. Suhu : 37°c
7. Spo2 : 98%
Hipersekrsi air dan
elektrolit usus
meningkat

Gastreonteritis
(diare)

BAB sering dengan


konsistensi encer

Refleks spasme
otot dinding perut

Nyeri akut

2 14 September 2022 DS : Intoleransi Frekuensi BAB


Klien mengeluh lemas aktifitas meningkat

DO :
1. Klien terlihat Hilang cairan
lemas/lemas elektrolit yang
2. Klien klien tampak berlebihan
terbaring ditempat tidur
3. TD : 120/80
4. N :97 Kelemahan/lemas
5. RR : 37
6. Suhu : 37°c
7. Spo2 : 98%
Intoleransi aktifitas

3 14 September 2022 DS : Gangguan pola Persepsi nyeri


1. Klien mengeluh tidak tidur
bisa tidur dengan
nyenyak Nyeri
2. Klien mengeluh pusing
DO : Gangguan rasa
3. TD : 120/80 nyaman
4. N :97
5. RR : 37
6. Suhu : 37°c Gangguan pola
7. Spo2 : 98% tidur

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d Agen pencedera fisiologis ditandai dengan :


DS : Klien mengeluh nyeri dibagian perut

DO :
1. Klien tampak meringis
2. Skala nyeri 7 dari 1-0
3. TD : 120/80
4. N :97
5. RR : 37
6. Suhu : 37°c
7. Spo2 : 98

2. Intoleransi aktifitas b.d Kelemahan dtandai dengan :


DS : Klien mengeluh lemas

DO :
1. Klien terlihat lemas/lemas
2. Klien klien tampak terbaring ditempat tidur
3. TD : 120/80
4. N :97
5. RR : 37
6. Suhu : 37°c
7. Spo2 : 98%

3. Gangguan pola tidur b.d Nyeri ditandai dengan :


DS : 1. Klien mengeluh tidak bisa tidur dengan nyenyak
2.Klien mengeluh pusing

DO :
1. TD : 120/80
2. N :97
3. RR : 37
4. Suhu : 37°c
5. Spo2 : 98%

D. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa SLKI SIKI Rasional


Keperawatan
1 Nyeri akut b.d Agen Setelah dilaukan
pencedera fisiologis asuhan Observasi
ditandai dengan : keperawatan, 1. Identifikasi
nyeri klien dapat lokasi, 1. Mengetahui
DS : Klien teratasi dengan karakteristik, lokasi dan
mengeluh nyeri kriteria hasil : durasi, frekuensi, karakteristik
dibagian perut 1.Keluhan nyeri kualitas, nyeri untuk
menurun intensitas nyeri penentuan
DO : 2.Meringis 2. Identifikasi skala intervensi
- Klien tampak menurun nyeri 2. Untuk
meringis 3. Gelisah 3. Identifikasi membantu
- Skala nyeri 7 menurun respon nyeri perawat agar
843 dari 1-0 4. Sikap protektif 4. Identifikasi berfokus pada
- TD : 120/80 menurun faktor yang penyebab nyeri
- N :97 5. Kesulitan tidur memperberat dan manajemen
- RR : 37 menurun nyeri dan waktu
- Suhu : 37°c 6. Frekuensi nadi memperingan 3. Untuk
- Spo2 : 98 membaik nyeri mengetahui
7. Pola nafas tingkatan nyeri
membaik 4. Untuk
8. Tekanan darah
Tarapetik mengetahui
membaik 1. Berikan teknik seberapa kuat
9. Nafsu makan nonfarmakologis nyeri yang
membaik untuk dirasakan okeh
mengurangi rasa klien
nyeri ( Mis. 5. Untuk
TENS, hypnosis, membantu
akupresur, terapi klien
music, mengurangi
biofeedback, dan
terapi pijat, menghindari
aromaterapi, penyebab nyeri.
Teknik imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)
2. Kontrol
lingkungan yang
memperberat
rasa nyeri ( mis.
Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
3. Fasilitas istirahat
dan tidur
4. Pertimbangan
jenis dan sumber
nyeri dalam
pemilihan
strategi
meredakan nyeri

Edukasi

1. Jelaskan
penyebab,
metode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri

Kaloborasi

1. Kaloborasi
pemberian
analgetik
2 Intoleransi aktifitas Setelah dilaukan Observasi :
b.d Kelemahan asuhan 1. Identifikasi 1. Untuk
ditandai dengan : keperawatan, gangguan fungsi mengatasi
intoleransi tubuh yang fungsi tubuh
DS : Klien
aktivitas dapat mengakibatkan yang gampang
mengeluh lemas
teratasi dengan kelelahan mengakibatkan
kriteria hasil : 2. Monitor kelelahan
DO : 1. Keluhan kelelahan fisik 2. Untuk
Lelah dan emosional mengontrol
- Klien terlihat menurun 3. Monitor pola dan rasa kelelahan
lemas/lemas 2. Perasaan jam tidur yang dialami
- Klien klien lemah 4. Monitor lokasi klien
tampak menurun dan 3. Unuk
terbaring 3. Tekana darah ketidaknyamanan mengetahui
ditempat membaik selama cukup atau
tidur 4. Frekuensi melakukan tidaknya jam
- TD : 120/80 nafas aktivitas tidur klien
- N :97 membaik 4. Untuk
- RR : 37 Tarapeutik
5. Kekuatan mengetahui
- Suhu : 37°c tubuh bagian 1. Sediakan aktivitas apa
- Spo2 : 98% atas lingkungan yang membuat
meningkat nyaman dan klien
6. Kekuatan rendah stimulus kelelahan.
tubuh bagian (mis. Cahaya,
bawah suara,
meningkat kunjungan)
2. Lakukan latihan
rentang gerak
pasif dan/ atau
aktif
3. Berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
4. Fasilitasi duduk
di sisi tempat
tidur, jika tidak
dapat berpindah
atau berjalan

Edukasi

1. Anjurkan tidur
baring
2. Anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
3. Ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan

Kolaborasi

1. Kolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meningkatkan
asupan makanan.
3 Gangguan pola tidur Setelah dilaukan Observasi
b.d Nyeri ditandai asuhan 1. Identifikasi pola 1.Agar
dengan : keperawatan, aktivitas dan mengetahui
gangguan pola tidur aktib=vitas dari
DS : tidur dapat 2. Identifikasi klien yang
1. Klien mengeluh teratasi dengan faktor gangguan mengakibatkan
tidak bisa tidur kriteria hasil : tidur ( fisik dan susahnya tidur
dengan nyenyak 1. Keluhan sulit atau psikologis) 2. Untuk
tidur menurun mengetahui
2.Klien mengeluh 2. Keluhan tidak Tarapeutik gangguan yang
pusing puas tidur dirasakan klien
1. Modifikasi
DO : menurun lingkungan sehingga tidak
3. Keluhan pola (mis. bisa tidur
- TD : 120/80 tidur berubah Pencahayaan, 3.Agar klien
- N :97 menurun kebisigan, suhu, merasa nyaman
- RR : 37 4. Keluhan matras, dan saat beristirahat
- Suhu : 37°c istirahat tidak tempat tidur ) 4. Agar klien tidur
- Spo2 : 98% cukup 2. Tetapkan jadwal dengan tepat
menurun tidur rutin waktu
3. Lakukan
prosedur untuk
meningkatkan
kenyamanan
(mis, pijit,
pengaturan
posisi)
4. Sesuaikan
jadwal
pemberian obat
dan/ atau
tindakan untuk
menunjang
siklus tidur
terjaga.

Edukasi

1. Jelaskan
pentingnya tidur
cukup selama
sakit
2. Anjurkqan
menepati
kebiasaan waktu
tidur
3. Ajarkan
rileksasi otot
autegenik atau
cara
nonfarmakologi
lainnya

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA WAKTU IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


KEPERAWATAN
1 Nyeri Akut b.d 08.00 Observasi S : klien
Agen pencedera 1. Mengidentifikasi mengeluh
fisiologis lokasi , nyeri
(inflamasi) karakteristik, O:
durasi, frekuensi, - Klien
kualitas, intensitas tampak
nyeri. meringis
2. Mengidentifikasi - Sekala
skala nyeri nyeri 7 dari
3. Mengidentifikasi rentang 1
respon nyeri secara sampai 10
verbal - TD :
09.00 4. Berkaloborasi 120/80
pemberian obat - N :97
analgetik/antipiretik - RR : 37
5. Memberikan - Suhu : 37°c
Teknik - Spo2 : 98%
nonfarmokologis
untuk mengurangi A : Masalah
rasa nyeri ( mis, belum teratasi
kompres hangat) P : Lanjutkan
intervensi

2 Intoleransi 08.00 1. Mengidentifikasi S : Klien


aktifitas b.d gangguan fungsi mengeluh
Kelemahan tubuh yang lemas
mengakibatkan O:
kelelahan - Klien terlihat
2. Memonitor lemas/lemas
kelelahan fisik dan - Klien klien
emosional tampak
3. Memonitor pola terbaring
dan jam tidur ditempat
4. Menyediakan tidur
lingkungan nyaman - TD : 120/80
dan rendah - N :97
stimulus (mis. - RR : 37
Cahaya, suara, - Suhu : 37°c
kunjungan) - Spo2 : 98%
5. Menganjurkan tidur
A : Masalah
baring
belum teratasi
6. Menganjurkan
melakukan P : Lanjutkan
aktivitas secara intervensi
bertahap

3 Gangguan pola 08.00 1. Mengidentifikasi S:


tidur b.d Nyeri pola aktivitas dan - Klien
tidur mengeluh
2. Mengidentifikasi tidak bisa
faktor gangguan tidur dengan
tidur ( fisik dan nyenyak
atau psikologis) - Klien
3. Memodifikasi mengeluh
lingkungan (mis. pusing
Pencahayaan,
kebisigan, suhu, O:
- TD : 120/80
matras, dan tempat - N :97
tidur ) - RR : 37
4. menetapkan jadwal - Suhu : 37°c
tidur rutin. - Spo2 : 98%
5. Menjelaskan
pentingnya tidur A : Masalah
cukup selama sakit belum teratasi
4. Menganjurkan P : Lanjutkan
menepati kebiasaan intervensi
waktu tidur.

Anda mungkin juga menyukai