Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

INJEKSI INSULIN

Oleh :

Besse Walinono, S.Kep

14420192129

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN

MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2019/2020
SOP (STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR)
Memberikan Terapi Injeksi Insulin

Injeksi insulin merupakan suatu tindakan keperawatan dengan menyuntikkan insulin


melalui intramuskular pada klien dengan diabetes melitus, dengan indikasi gula darah
sewaktu >200mg/dl. Berguna untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes
melitus sehingga insulin yang ada di tubuh dapat bekerja secara maksimal.

A. Persiapan alat :

- Spuit insulin (flex pen)

- Jarum steril

- Kapas alkohol

- Bak steril

- Bengkok
- Hand scone

- Baki dan alas

1. Melaksanakan Fase Orientasi


Menyampaikan salam terapeutik kepada pasien & keluarga
Menyampaikan tentang prosedur dan tujuan tindakan kepada pasien / keluarga

2. Melakukan Pengkajian
Mengkaji data konsumsi makan / diet yang akan dikonsumsi oleh pasien
Mengidentifikasi kadar gula darah terakhir

B. Fase Interaksi

1. Memberikan salam terapeutik (assalamu'alaikum bapak/ibu)


2. Melakukan evaluasi/validasi (bagaimana perasaannya hari ini)
3. Melakukan kontrak (topik, waktu, tempat)
4. Menerangkan tujuan dan prosedur tindakan
5. Menjaga privasi klien

C. Fase Kerja

1. Cuci tangan
2. Pakai hand scone
3. Putar dosis insulin sesuai instruksi
4. Melakukan 6 benar (benar pasien, benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu,
benar dokumentasi)
5. Mengkaji identitas klien (cek nama pada gelang klien/ minta klien untuk
menyebutkan namanya)
6. Memberikan posisi yang nyaman dan bantu klien dalam memilih posisi yang benar
dan nyaman
7. Memilih lokasi penyuntikan
8. Lakukan disenfeksi area penyuntikan
9. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk meregangkan area injeksi
10. Menggunakan tangan dominan untuk memegang flex pen dan tusukkan jarum dengan
sudut 45͒ atau 90͒ dari permukaan kebawah dermis
11. Mengangkat jarum dengan cepat sambil menekan kulit dengan tangan non dominan
12. Memijat secara perlahan dengan kapas alkohol
13. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman
14. Melepaskan sarung tangan
15. Membereskan alat
16. . Cuci tangan

D. Fase Terminasi

1. Mengevaluasi respon klien


2. Memberikan rencana tindak lanjut
3. Melakukan kontrak selanjutnya
4. Mendokumentasikan tindakan dan respon klien
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Ed.8.Vol.1.:

Jakarta: EGC

Budiono & Pertami. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Bumi Medika

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Praktikum Keterampilan Dasar Praktik Klinik:

Aplikasi Dasar-dasar Praktik Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

Hasmi . 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jayapura : IN Media

Jintowiyono, sugeng dan Kristiyanasari,weni. 2010. Asuhan keperawatan post

operasi pendekatan nanda, Nic, Noc. Yogyakarta : Nuha medika.

Murwani , arita. 2011. Keterampilan dasar praktek klinik keperawatan. Yogyakarta :


Fitramaya

Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan

Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic Noc. Jogjakarta : Percetakan

Mediaction Publishing Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai