Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERAWATAN KOLOSTOMI

Oleh :

Besse Walinono, S.Kep

14420192129

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN

MASYARAKAT UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2019/2020
PERAWATAN KOLOSTOMI - STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

1. Definisi Perawatan Kolostomi


Membersihkan stoma kolostomi, kulit sekitar stoma, dan mengganti kantong
kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan.

2. Tujuan Perawatan Kolostomi


 Menjaga kebersihan pasien
 Mencegah terjadinya infeksi
 Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
 Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungan

3. Prinsip Perawatan Kolostomi


 Bersih

 Mempertahankan daerah di sekitar stoma dari iritasi dan infeksi.

 Menjaga privasi, kenyamanan pasien dan lingkungan.


4. Persiapan Alat

 Di Kantong kolostomi
 Satu set alat ganti balutan
 Kapas
 Kasa steril
 Larutan sublimat/NaCl
 Zink salep/Zink oil
 Betadine sol
 Plester
 Sepasang sarung tangan
 Bengkok/piala ginjal
 Perlak dan pengalasnya
 kantong plastik
 Tempat sampah

5. Dokumentasi
Tanggal dan waktu perawatan kolostomi, keadaan stoma dan daerah di sekitar
kolostomi sebelum dan sesudah prosedur dilakukan.

Standar Operasional Prosedur Perawatan Kolostomi


A. Fase Pre Interaksi

1. Mengecek program terapi medik


2. Melakukan cuci tangan
3. Mempersiapkan alat:
 Cairan fisiologis NaCl 0,9%
 Alat pembersih (tisu, air hangat, sabun, washlap, gulungan kapas, handuk)
 Colostomy bag bersih sesuai tipe
 Ikat pinggang bersih
 Kasa
 Cairan pelindung periostoma
 Bedak atau pasta kulit peristomal
 Pena atau pensil
 Gunting
 Elastik Verban
 Pencukur
 Antideodoran cair atau tablet bila menggunakan non odor proof bag
 Verband
 Sarung tangan bersih
 Perlak
 Bad pan
 Sampiran

B. Fase Interaksi

1. Memberikan salam terapetik


2. Melakukan validasi
3. Melakukan kontrak
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
5. Menjaga privasi klien
C. Fase Kerja

1. Menghindari proses pada jam makan, waktu berkunjung, sesaat setelah


pemberian obat.
2. Cuci tangan
3. Gunakan sarung tangan
4. Berkomunikasi selama prosedur dan menjaga privasi, membantu meningkatkan
kenyamanan baik posisi berdiri atau berbaring.
5. Kaji tipe kolostomi dan lokasi
6. Kosongkan bag dan tampung dalam bedpan
7. Kaji integritas kulit di sekitar stoma dan tampilan umum.
8. Catat jumlah dan karakteristik material fekal atau urine di dalam kantong
kolostomi atau verban
9. Gunakan pencukur bila rambut/bulu sudah tumbuh.
10. Gunakan pelarut perekat untuk melepaskan rekatan kantung bila diperlukan.
11. Lepaskan kantung secara perlahan sambil menahan kulit.
12. Gunakan tisu untuk mengangkat feces
13. Gunakan air hangat, sabun dan gulungan kapas atau waslap dan handuk untuk
membersihkan kulit stoma.
14. Gunakan pembersih kulit khusus untuk mengangkat feces yang keras
15. Keringkan kulit menggunakan handuk
16. Inspeksi stoma; warna, ukuran, bentuk dan pendarahan bila ada.
17. Inspeksi periostoma bila ada kemerahan, ulcer, iritasi.
18. Letakkan kasa pada stoma untuk menyerap cairan
19. Angkat kasa sebelum memasang kantung
20. Gunakan pasta pada area stoma sebagai skin barrier
21. Biarkan pasta mengering 1-2 menit
22. Gunakan petunjuk untuk mengukur stoma
23. Pada bagian belakang skin barrierlubangi dengan ukuran lingkaran yang sama
atau gunting pola yang diukur (atau bila sudah tersedia alat pengukur dapat
digunakan)
24. Lepaskan kertas pelindung perekat
25. Taruh deodoran ke dalam kantong, bila tersedia
26. Taruh bagian tengah, tekan secara hati-hati ke bagian kulit dan hilangkan
kerutan atau gelembung udara dari arah stoma ke bagian luar.
27. Buang udara dengan melonggarkan bagian pembuangan, bila tidak ada maka
udara dibuang sebelum direkatkan.
28. Fiksasi kantung, bila menggunakan kantong ikat pinggang taruhkan pada
tempatnya.
29. Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
30. Catat tanggal, waktu dan jumlah cairan, warna, keadaan kulit dan periostoma.

D. Fase Terminasi

1. Mengevaluasi respon klien


2. Merencanakan tindak lanjut
3. Melakukan kontrak yang akan datang
4. Melakukan pendokumentasian
DAFTAR PUSTAKA

Rice,Sylvia A dan Loraine M. Winson.1995.Patofisologi Konsep Klinis Proses-proses


Penyakit.Jakarta:EGC
Syaifuddin,Drs.H.AMK.2006.Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Jakarta:EGC
Smeltzer, Suzanne C. dan Brenda G. Bare. 2002. Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta :
EGC
https://www.slideshare.net/mobile/septianraha/makalah-kanker-kolon-prin
https://kebelankunia.wordpress.com/2013/04/01/patologi-pada-sistem-pencernaan/

Anda mungkin juga menyukai