N
DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
DI RAWAT INAP RUANG MELATI (PERISTI) RSUD SUWONDO KOTA KENDAL
Disusun oleh :
Nourma Janna Lailatul Fitria
2007055
2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.K
DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR)
RAWAT INAP RUANG MELATI (PERISTI) RSUD SUWONDO KOTA KENDAL
Tanggal masuk : 3 Desember 2022
Tanggal pengkajian : 12 Desember 2022
Jam pengkajian : 13.40
Ruang : Peristi RSUD Dr. H.Soewondho Kendal
I. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien
Nama : By. Ny. N
Tempat/ tanggal lahir : Kendal, 4 Desember 2022
Umur : 9 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan :-
Suku/ bangsa : Jawa
Alamat : Jatirejo 03/05, Ngampel,Kab.Kendal
Diagnose medis : BBLR
No.RM : 641353
Tanggal/jam masuk RS : 3 Desember 2022
Keterangan :
: Perempuan : Meninggal
: Pasien
5. Riwayat sosial
Ny. K mengatakan hubungan antar anggota keluarganya baik, dan bayi
Ny. K akan tinggal satu rumah dengan Ayah, Ibu dan Kakak, dan akan di
asuh oleh Ayah dan Ibunya sendiri. Ny. K mengatakan sengat cemas pada
kondisi anaknya dan ingin anaknya segera sembuh dan bisa pulang ke
rumah.
b. Tanda-tanda fital
37,5°C tempat pengukuran di aksila, frekuensi nadi 120x/menit, dan frekuensi
pernafasan respirasi : 38x/menit, Bayi di letakkan di inkubator
c. Pemeriksaan antropometri
panjang badan 41cm, berat badan lahir 1900 gram, berat badan sekarang 1920 gram,
lingkar lengan 11 cm, lingkar dada 30 cm, lingkar kepala 31 cm, SOB 36cm.
d. Hidung
Bersih, tidak terpasang alat bantu napas, tidak ada kelainan bentuk hidung
e. Mulut
Mukosa mulut normal, tidak terpasang ogt
f. Telinga
Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen.
g. Dada
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
h. Jantung (IPPA)
Inpeksi : Pulpasi kuat, tidak ada clubbing finger tidak juga sianosis.
Palpasi :CRT < 3 detik,
perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : detak jantung 128x/menit, irama teratur, tidak ada bunyi murmur dan glop,
bunyi jantung lup dup
i. Paru-paru (IPPA)
Inpeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada sama kanan dan kiri, klien tidak
menggunakan alat bantu nafas,
frekuensi pernafasan : 38x/menit tidak ada batuk dan tidak ada sputum dan tidak ada
retraksi otot bantu nafas, .
Palpasi : vocal premitusnya tidak terkaji, dengan perkusi thorak sonor,
Auskultasi : suara nafas vesikuler
j. Abdomen (IAPP)
Inpeksi : tidak ada kemerahan, bentuk datar, tali pusat bersih sudah kering
Auskultasi : bising usus 6x/menit
Palpasi : tidak ada perbesaran hati, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : timpani
k. Punggung
Tidak ada kelainan tulang belakang
l. Genetalia
Jenis kelamin perempuan, tidak ada kelainan, bersih, labia mayora sudah menutupi
labia minora, adanya lubang pada anus tidak ada kelainan
m. Ekstermitas
Atas : normal, gerakan kurang aktif, jari lengkap ada 10 buah
Bawah : normal, antara kanan dan kiri simetris, pergerakan kurang aktif, jumlah jari
lengkap ada 10 buah.
n. Kulit
Kulit kemerahan, lemak subcutan tipis, turgor kulit baik, tidak ada kelainan pada
kulit
IV. TERAPI
1. Amocilin 2x0,2 ml
2. Biosanbe 2x0,2 ml
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Labolatorium
Hasil pemeriksaan labolatorium klinik tanggal 28, November 2022
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hitung jenis
Epsinofil 2 % 1- 8 Efek
impedance
Limfosit 28 % 20 – 70 Efek
impedance
Monosit 9 % 1 - 11 Efek
impedance
1 ANALISA DATA
2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko hipotermia (D.0140) bd. Berat bayi lahir rendah
2. Defisit nutrisi (D.0019) bd.prematuritas
3. Resiko infeksi (D.0142) bd. Ketidak adekuatan fungsi pertahanan tubuh
3 INTERVENSI KEPERAWAN
Nama pasien : Ny.k II
No rm : 640515
No Hari / DX Tujuan dan kriteria Intervensi
Tgl hasil
28 / 11 Resiko Ds : -
2022 hipotermia a. Memonitor suhu
(D.0140) bd. tubuh Do :
Berat bayi lahir b. Mengidentifikasi - S : 36.4
penyebab hipotermia - N : 140x/menit
rendah
c. Memonitor tanda dan
- Ku lemah
gejala akibat
- Berat badan lahir bayi
hipotermia
d. Menyediakan 1900 dan pada saat di
lingkungan yang kaji 1920 gr di usia 13
haangat hari
e. Menganti pakaian / - Lapisan subcutan tipis
linen yang basah - Pasien terlihat nyaman
f. Lakukan di dalam inkubator
penghangatan yang
pasif
g. Lakukan
penghangatan yang
aktif
29, Resiko Ds : -
November hipotermia h. Memonitor suhu
2022 (D.0140) bd. tubuh Do :
Berat bayi lahir i. Mengidentifikasi - S : 36.4
penyebab hipotermia - N : 140x/menit
rendah
j. Memonitor tanda dan
- Ku lemah
gejala akibat
- Berat badan lahir bayi
hipotermia
k. Menyediakan 1900 dan pada saat di
lingkungan yang kaji 1920 gr di usia 13
haangat hari
l. Menganti pakaian / - Lapisan subcutan tipis
linen yang basah
m. Lakukan Pasien terlihat nyaman di
penghangatan yang dalam inkubator
pasif
n. Lakukan
penghangatan yang
aktif
30, Resiko Ds : -
November hipotermia o. Memonitor suhu
2022 (D.0140) bd. tubuh Do :
Berat bayi lahir p. Mengidentifikasi - S : 36.4
penyebab hipotermia - N : 140x/menit
rendah
q. Memonitor tanda dan
- Ku lemah
gejala akibat
- Berat badan lahir bayi
hipotermia
r. Menyediakan 1900 dan pada saat di
lingkungan yang kaji 1920 gr di usia 13
haangat hari
s. Menganti pakaian / - Lapisan subcutan tipis
linen yang basah
t. Lakukan Pasien terlihat nyaman di
penghangatan yang dalam inkubator
pasif
u. Lakukan
penghangatan yang
aktif
Defisit nutrisi k. Mengidentifikasi status Ds : -
(D.0019) nutrisi
bd.prematuritas l. Mengidentifikasi alergi Do :
dan intoleransi
makanan - Ku lemah
m. Identifikasi kebutuhan - S : 36,4
kalori dan jenis nutrien - N : 140X/menit
n. Memonitor asupan - RR : 48x/menit
makanan - BB : 1920gr
o. Memonitor berat badan - Daya hisap lemah
- Mukosa kering
- Asi tidak adekuat
dibantu susu Formula
BAB,BAK, di popok
BAB,BAK, di popok
5 EVALUASI
1. Senin, S:
28, November O : :- Nadi : 140x/menit
- RR : 45x/menit ;
- Suhu : 36,4˚C ;
- SpO2 : 95%
- Lapisan subcutan tipis
- Akral teraba hangat
A : resiko hipotermia belum teratasi
P:
- Memonitor suhu tubuh
- Mengidentifikasi penyebab hipotermia
- Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia
- Menyediakan lingkungan yang haangat
- Intervensi dilanjutkan
2 Senin , S:
28, November O : - Nadi : 140x/menit
- RR : 45x/menit ;
- Suhu : 36,4˚C ;
- SpO2 : 95%
- Berat badan lahir bayi 1900 dan pada saat di kaji 1920 gr
di usia 13 hari
A : defisit nutrisi belum teratasi
P:
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Memonitor asupan makanan
- Memonitor berat badan
- Intervensi di lanjutkan
Senin , S:
28, November O:
- Keiruan pada tangan dan kaki serta bibir
- Kulit tering
- Bayi memangis kuat
A : resiko infeksi belumteratasi
P:
- identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi
- identifikasi kontra indikasi pemberian antibiotik
- berikan antibotik
- intervensi di lajutkan
Selasa, 29 S:
November O : :- Nadi : 140x/menit
- RR : 45x/menit ;
- Suhu : 36,4˚C ;
- SpO2 : 95%
- Akral teraba dingin
- Lapisan subcutan tipis
- Pasien terlihat nyaman di dalam inkubator
A : hipotermia belum teratasi sebagian
P:
- Memonitor suhu tubuh
- Mengidentifikasi penyebab hipotermia
- Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia
- Menyediakan lingkungan yang haangat
- Intervensi dilanjutkan
Selasa, 29 S:
O : - Nadi : 140x/menit
November
- RR : 45x/menit ;
- Suhu : 36,4˚C ;
- SpO2 : 95%
- Berat badan 1920 gr di usia 14 hari
Selasa, 29 S:
November O:
- Keiruan pada tangan dan kaki serta bibir
- Kulit tering
- Bayi memangis kuat
A : resiko infeksi belumteratasi
P:-
- identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi
- identifikasi kontra indikasi pemberian antibiotik
- berikan antibotik sesuai program
intervensi di lajutkan
Rabu, 30 S:
November O : :- Nadi : 140x/menit
- RR : 45x/menit ;
- Suhu : 36,4˚C ;
- SpO2 : 95%
- Akral teraba hangat
- Lapisan subcutan tipis
- Pasien terlihat nyaman di dalam inkubator
A : hipotermia teratasi
P:
- Memonitor suhu tubuh
- Mengidentifikasi penyebab hipotermia
- Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia
- Menyediakan lingkungan yang haangat
- Intervensi dilanjutkan
Rabu, 30 S:
November O : - Nadi : 140x/menit
- RR : 45x/menit ;
- Suhu : 36,4˚C ;
- SpO2 : 95%
- Berat badan 1920 gr di usia 15 hari
Rabu 30 S:
November O:
- Nadi : 140x/menit
- RR : 45x/menit ;
- Suhu : 36,4˚C ;
- SpO2 : 95%
- Bayi memangis kuat
A : resiko infeksi teratasi
P:-
- identifikasi riwayat kesehatan dan riwayat alergi
- identifikasi kontra indikasi pemberian antibiotik
- berikan antibotik sesuai program
intervensi di lajutkan