Anda di halaman 1dari 3

3.

Usman bin Afffan

Nama lengkapnya:

Adalah Utsman bin Affan bin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al
Umawy al Qurasy. Pada masa Jahiliyah beliau dipanggil dengan Abu 'Amr dan pada
masa Islam julukannya (kunyah) adalah Abu 'Abdillah. Dan Beliau digelari dengan
sebutan "Dzun Nura'ini" dikarenakan menikahi dua puteri Rasulullah SAW yaitu
Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Ibunya bernama Arwa' bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib
bin '‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh.

Prestasi Utsman bin Affan dalam Perkembangan Islam :

Adapun prestasi Utsman bin Affan selama menjadi seorang khalifah dikutip dari buku
berjudul Sejarah Peradaban Islam karangan Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah (2015:
101).

 Modifikasi Al-qur’an

 Renovasi Masjid Nabawi

 Pembentukan Angkatan Laut

 Perluasan Wilayah Islam

Keistimewaan Utsman bin Affan

 Berbicara dengan ahli kubur


 Dijuluki sebagai legenda
 Berbicara dengan Sariyah yang saat itu memimpin perang melawan Persia di
Nihawan.
 Menghentikan guncangan bumi ketika terjadi gempa.
 Mengalirkan Sungai Nil saat dilanda kekeringan.
 Memiliki toleransi beragama
 ditakuti kaum qurayis
 memiliki wibawa
 ditakuti para jin
 pandai bertempur melawan musuh

Kisah hidup Utsman bin Affan

Utsman bin Affan adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi khulafaur
rasyidin ketiga. Julukan Utsman bin Affan adalah pemilik dua cahaya atau Dzun Nurain.
Utsman bin Affan menjadi khulafaur rasyidin pada 644-656 Masehi atau 23-35 Hijriah.
Utsman menjadi khalifah selama hampir 12 tahun, terlama dibandingkan masa khulafaur
rasyidin lainnya.

Utsman lahir dari keluarga saudagar yang kaya raya. Harta yang berlimpah tak
membuatnya kufur, justru semakin dermawan. Rasulullah menilai sosok Utsman sebagai
seorang yang jujur dan rendah hati.
Saat Nabi Muhammad mulai menyiarkan nilai-nilai Islam, Utsman termasuk orang
pertama yang mempercayainya. Utsman bin Affan tergolong dalam kelompok
Assabiqunal Awwalun atau orang-orang yang pertama masuk Islam. Sejak saat itu,
Utsman selalu setia pada Rasulullah. Dia menjadi salah satu sahabat utama Nabi
Muhammad. Sang Rasul juga menikahkan Utsman dengan putri keduanya Ruqayyah
binti Muhammad.
Di masa kenabian, Umar selalu menginfakkan hartanya di jalan Allah. Saat perang
Tabuk, Utsman menyumbangkan 1000 dirham atau setara dengan sepertiga kebutuhan
perang, 950 ekor unta, dan 10 ekor kuda. Saat hijrah dari Mekkah ke Madinah, kaum
Muslimin kesulitan mendapatkan air bersih. Hanya ada sumur milik orang Yahudi yang
airnya dijual dengan harga yang sangat mahal. Utsman pun ingin membeli sumur itu agar
bisa memberikan airnya untuk keperluan kaum Muslimin. Namun, orang Yahudi itu
menolak menjualnya. Utsman pun memutar otak. Dikutip dari Kisah-Kisah
Inspiratif Sahabat Nabi karya Muhammad Nasrullah, Utsman menawar kepemilikan
sumur itu hingga orang Yahudi mau berbagi dengannya
Jadi, sehari sumur itu milik Utsman, keesokannya menjadi milik orang Yahudi dan
begitu seterusnya. Saat sumur itu menjadi milik Utsman, kaum Muslimin mengambil air
itu secara cuma-cuma. Keesokan harinya, tak ada yang mengambil air pada orang
Yahudi. Alhasil, karena merasa rugi dia menjual semua sumurnya kepada Utsman.
Setelah itu, Utsman mewakafkan sumur itu untuk kepentingan umat Islam di Madinah.
Di tahun kedua Hijriah, Ruqayyah meninggal dunia di hari perang Badar. Utsman pun
sangat sangat sedih dengan kepergian istri yang dicintainya.
Pada tahun keempat Hijriah, Rasulullah menikahkan Utsman dengan anak
perempuannya yang lain yakni Ummu Kultsum binti Muhammad. Ummu Kultsum
adalah putri ketiga Nabi Muhammad atau adik Ruqayyah. Setelah menikah dengan
Ummu Kultsum, Umar mendapat julukan Dzun Nurain atau pemilik dua cahaya. Julukan
ini diberikan karena Utsman menikah dengan kedua putri Nabi Muhammad. Setelah
Rasulullah meninggal, Utsman meneruskan perjuangan menyebarkan Islam bersama
sahabat nabi yang lain. Utsman menjadi pemimpin kaum Muslimin sepeninggal Abu
Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Utsman menjadi khalifah pertama yang
memperluas Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Utsman pula
yang memerintahkan untuk mengumpulkan Alquran dalam satu mushaf. Utsman bin
Affan, sahabat nabi pemilik dua cahaya ini meninggal dunia pada tahun 35 Hijriah.
Kepemimpinan Ustman sebagai khulafaur rasyidin dilanjutkan oleh Ali bin Abi Thalib.

Berpulang ke Rahmat Allah


Utsman bin Affan wafat pada hari Jumat, 18 Dzulhijjah 35 Hijriyah. Riwayat lain
mengatakan wafat pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzulhijjah, dalam usia 80 tahun
lebih. Beliau dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij) di rumahnya.
Diriwayatkan oleh Abu Na'im dalam kitabnya "Hulyah Al Auliyah" dari Ibnu Sirin
ketika Utsman dibunuh, maka istri beliau berkata, "Mereka tega membunuhnya, padahal
mereka menghidupkan seluruh malam dengan Alquran".

Anda mungkin juga menyukai