Anda di halaman 1dari 2

Biografi Utsman bin Affan

Utsman merupakan khalifah ketiga dalam Islam, menggantikan Umar bin


Khattab. Beliau anak dari seorang ibu bernama Arwa’ bin Kuraiz dan ayah
bernama Affan bin Abi Al-‘Ash.
Utsman mendapat gelar sebutan “Dzun Nur’aini” yang artinya pemilik dua
cahaya. Ini karena beliau menikahi dua puteri Rasulullah SAW, yaitu Ummu
Kultsum dan Ruqayyah.
Beliau adalah sahabat Nabi yang berasal dari keluarga saudagar kaya.
Utsman pandai berbisnis dan kerap membagikan hartanya untuk
kemaslahatan umat Islam.
Selama masa kepemimpinannya, Utsman telah banyak berjasa untuk Islam.
Beliau telah membukukan Alquran dan membuat beberapa salinan yang
dikirim ke beberapa negeri Islam.
Utsman dikenal sebagai pribadi yang dermawan dan murah hati. Salah satu
kisahnya yang paling terkenal adalah saat ia memberikan bantuan air minum
secara cuma-cuma kepada masyarakat.
Umat Muslim mengeluh ada orang Yahudi yang menjual air dengan harga
yang sangat tinggi. Karena alasan ini, Utsman membelinya dan memberikan
air minum secara cuma-cuma kepada seluruh umat Muslim.
Utsman bin Affan wafat pada hari Jumat, 18 Dzulhijjah 35 Hijriyah. Ia
meninggal saat genap berusia 80 tahun.

Naiknya Usman menjadi khalifah


Usman menggantikan Umar bin Khattab menjadi khalifah yang ketiga.
Sebelum Umar wafat, Umar telah mengangkat enam orang yang bertugas
menentukan khalifah selanjutnya. Mereka adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi
Talib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan
Sa'ad bin Abi Waqas. Keenamnya bermusyawarah untuk menentukan
pengganti. Usman bin Affan dipilih karena paling senior. Ia pun dibaiat
sebagai khalifah di Masjid Nabawi pada 23 H atau 644 M di usia 70 tahun.
Masa pemerintahan Usman bin Affan
Di masa pemerintahan Usman, ekspansi terus dilakukan. Atas usul
Muawiyah, Usman juga membentuk armada angkatan laut. Wilayah yang
dikuasai yakni Afrika: Barqah, Tripoli Barat, bagian selatan negeri Nubah Asia:
Armenia, Tabaristan, Amu Daria, negeri-negeri Balkha, Harah, Kabul, dan
Haznah di Turkistan Eropa: Cyprus Ia membagi kekuasaan Islam menjadi 10
provinsi dengan masing-masing amir atau gubernur. Di bawah Usman, umat
Islam mengalami era paling makmur dan sejahtera. Konon, rakyatnya mampu
naik haji berkali-kali. Bahkan budak dijual berdasarkan berat timbangannya. Ia
membangun polisi keamanan dan pengadilan. Sebelumnya, pengadilan
digelar di masjid. Di masa Usman, khitbah Idul Fitri dan Idul Adha didahulukan
sebelum shalat. Begitu juga azan pertama pada shalat Jumat. Prestasi
Usman yang paling gemilang yakni membukukan Al-Quran. Pembukuan
dilakukan karena Islam semakin luas, Menanggapi ini, Usman membentuk
panitia pembukuan Al-Quran. Al-Quran kemudian digandakan dan dikirim ke
Mekkah, Suriah, Basrah, Kufah, dan Madinah.

Akhir pemerintahan Usman bin Affan


Pemerintahan Usman berlangsung selama dua periode, masing-masing enam
tahun. Kejayaannya di periode pertama membuatnya dipilih lagi memimpin di
periode kedua. Namun di periode kedua, terjadi perpecahan dan
pemberontakan. Usman diprotes karena jabatan-jabatan strategis di
pemerintahan diberikan kepada keluarganya dari Bani Umayyah. Ini
menyebabkan Usman lemah di pemerintahan. Ia tak dapat berbuat banyak
terhadap keluarganya. Pada tahun 35 H atau 655 M, sekitar 1.500 orang
datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan Usman ini. Karena tak
ditanggapi, protes berubah menjadi pemberontakan. Sebagian juga dihasut
oleh Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang disebut pura-pura masuk Islam
dan kerap menyebar fitnah. Akibatnya, rumah Usman dikepung dan ia
didesak mundur sebagai khalifah. Seorang pemberontak bernama Al-Gafiqi
berhasil masuk lewat atap dan membunuh Usman, Usman wafat di usia 82
tahun pada 20 Mei 656 M.

Anda mungkin juga menyukai