DI SUSUN OLEH :
CINDY NURUL FARADILLA
202001006
2A KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN HIDROCEPHALUS
CONTOH KASUS
Klien L, usia 2 bulan, masuk melalui IGD dan dirawat di ruang bedah anak lantai III RS
Grand Medistra sejak tanggal 20 februari 2020. Klien dibawa ke rumah sakit dengan alasan
mengalami pembesaran kepala sejak lahir. Orangtua klien mengatakan, klien lahir di bidan
secara normal. Pada saat lahir memang kepala klien terlihat agak besar, namun bidan
mengatakan klien normal Tidak ada kejang. Saat masuk RS, berat badan klien 6,7 kg
Panjang badan 58 cm. Lingkar kepala klien 49,8 cm. Klien telah dilakukan operasi
pemasangan VP shunt Pada saat pengkajian awal, kesadaran klien compos mentis dan
keadaan umumnya sedang Di kepalanya tampak balutan luka operasi. Selain itu di abdomen
juga terdapat luka balutan Tanda-tanda vital klien cukup stabil yaitu N: 110 x/menit,
pernafasan 28 x/menit, dan suhu 36,8°C. Klien terlihat berbaring di tempat tidur Klien
terlihat sering menangis, terutama pada saat dilakukan prosedur invasif seperti pemasangan
infus dan pengambilan sampel darals. Hasil dari pemeriksaan cairan otak secara makroskopi
didapatkan hasil Tes Nonne (+) dan Tes Pandy (+), protein total 53 mgd, glukosa 45 mg dl,
dan klorida 667 mg/dl. Sedangkan hasil pemeriksaan hematologi semuanya dalam batas
normal.
PENGKAJIAN
1. Identitas Data
Nama : An L
Tempat tgl lahir : Galang, 20 desember 2019
Usia : 2 bln
Nama Ayah/ Ibu : Ibu S
Alamat : Jin Galang Desa pulau tagor, Kec serbajadi
Agama : islam
Suku Bangsa : jawa
1. Keluhan Utama
An L (2 bulan), perempuan, dengan hidrosefalus Klien masuk pada tanggal 20 februar 2020
dengan alasan mengalami pembesaran kepala sejak lahir Klien direncanakan untuk operas
pemasangan VP shunt. Orangtua anak mengatakan anak lahir di bidan secara normal. Pada
saat lahir kepala klien terlihat agak besar, namun bidan mengatakan anak normal. Saat
masuk RS. lingkar kepala anak 49.8 cm
Riwayat Sosial
Kebutuhan Dasar
Pemeriksaan Fisik
1. Kemandirian dan bergaul : Anak bermain dengan ibunya di tempat tidur Anak
jarang digendong.
2. Kognitif (piaget) dan bahasa : Anak belum bisa berbicara, hanya menangis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Gangguan perfusi janngan serebral berhubungan dengan peningkatan TIK
(tekanan intrakranial)
• Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka post operasi
ANALISA DATA
Data klien Masalah keperawatan
Data Subjektif: Gangguan rasa nyaman: nyeri
Ibu klien mengatakan, klien rewel dan
menangis.
Data Objektif:
Anak tampak meringis dan sering
menangis
Data Objektif
Leukosit 10.000 Ul
Suhu 36,8 °C
Kepala tampak
membesar, lingkar
kepala 49,8 cm terlihat
"sunsel eyes" pada anak
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Keperawatan
Kriteria hasil:
1 Tidak terjadi peningkatan TIK (ditandai dengan nyen kepala hebat kejang,
muntah, dan penurunan kesadaran)
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal tradi 60-120/menit, sulu: 36.5 37.5 C. RR
20 40x/menit)
3. Klien akan mempertahankan atau meningkatkan kesadaran
Implementasi
1 Mempertahankan tirah baring dengan posisi kepala detar dan pantai tanda vaal
2 Memantau status neurologis
3. Memantau frekuensi/irama jantung dan denyal jantung
4 Memantau pernapasan, catat pola, irama pemapasan din frekuensi pernapsan
5. Meninggikan kepala tempat tidur sekitar 30 derajat sesuai indikasi
6. Menjaga kepala pasien tetap berada pada posisinetral
7. Mengukur lingkar kenala setan 1 minggu sekali observasi fontanel dari cembung
dan palpasi sutura kranial
8. Diagnosa: Ganggaan rasa nyaman: nyen berhubungan dengan luka post operasi
Kriteria hasil:
Implementasi:
Kriteria hasil:
1. Suhu dan tanda-tanda vital dalam batas normal (nadi: 60-120x/menit, suhu:
36,5-37.SC.RR: 20-40 menit)
2. Luka insist operasi bersih, tidak ada pus
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka postoperasi (kemerahan. panas, dan
bengkak)
EVALUASI
Subjektif:
• Ibu mengatakan tidak ada demam dan muntah pada anak
Objektif:
• Suhu: 36,5°c
Analisa:
• Gangguan perfusi serebral tidak terjadi
Planning:
• Pantau tanda-tanda vital
• Pantau adanya kejang
• Pertahankan posisi kepala 30
ASUHAN KEPERAWATAN
DAN CONTOH KASUS MENINGNITIS
DI SUSUN OLEH :
CINDY NURUL FARADILLA
202001006
2A KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN MENINGNITIS
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada tanggal 14 april 2016 pukul 10.00 WIB diruang anak (NICU
neurologi/BII RSUD Husada Surabaya.
1. Biodata
Nama By. L
Tempat Tanggal lahir : Jombang, 17 Desember
Usia 2015
4 bulan/anak ke 3
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah/Ibu Tn. S/Ny. S
Agama : Islam
Suku Bangsa Jawa/Indonesia
Alamat : Mojowarno/Jombang
No.RM 10.392.85
Sumber Informasi : Ibu
Diagnosa Medis : S. Meningitis
2. Keluhan Utama
Kejang
7. Status Imunisasi
Menurut ibu anknya sudah mendapatkan imnisasi BCG, Polio I, DPT dan Hepatitis.
8. Status nutrisi
Ibu mengatakan By. L diberikan ASI mulai lahir sampai dengan umur 2 bulan,
setelah lewat dirawat di ruang anak, ibu tidak memberi ASI dan diganti dengan
fasilactogen.
9. Data psikososial
Ibu mengungkapkan bahwa ia menerima keadaan anaknya, dan berharap agar
anaknya bisa cepat sembuh dan pulabg berkumpul bersama dengan keluarga.
a. Keadaan umum
By tampak tidur dengan menggunakan IV cathpada tangan kanan, kesadaran
composmentis Nadi 140x/mnt,suhu38 C,pernafasan 40x/mnt
d. Abdomen
Bentuk supel hasil perkusi timpani tidak terdapat meteorismus bising usus
normal 5x/mnt hepar dan limpa tidak teraba kandung kemih terasa kosong
e. Ekstrimitas
Tidak terdapat spina bifida pada ruas tulang belakang tidak ada kelainan dalam
segi bentuk,uji kekuatan otot tidak dilakukan klien mampu menggerakkan
ekstremitas sesuai dengan arah gerak sendi.ekstremitas kanan sering terjadi
spastik terjadi setiap 10x selama 1mnt.
F. Refleks
Pada saat dikaji reflex menghisap klien +,reflex babinsky +
O:T: 38,4°c
keadaan umum
masih lemah
teratasi
A: masalah
belum
P: lanjutkan
intervening
DI SUSUN OLEH :
CINDY NURUL FARADILLA
202001006
2A KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES WIDYA NUSANTARA PALU
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASIEN KEJANG
1. Pengkajian Keperawatan
I. BIODATA\IDENTITAS PASIEN
Nama : Anak A
Agama :Islam
Suku Jawa
Keluhan utama yang dirasakan An. A adalah panas tinggi sejak hari Jumat tanggal 9 juni
2017. Keluarga mengatakan pada hari Kamis siang An. A tubuhnya panas.
A. Provokative/palliative
1. Apa penyebabnya
Keluarga juga menceritakan bahwa saatkecil ayah dan ibu pasien memiliki riwayat kejang
namun kejang biasa.
Kompres buli-buli air hangat yang di berikan pada pasien yaitu di dahi ataupun ketiak
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
2. Bagaimana dilihat
Anak terlihat rewel,mata sendu,malas beraktivitas
3. Suhu tubuh
Suhu tubuh pasien 39 Oc
C. Region
1. Dimana lokasinya
Seluruh tubuh.
2. Apakah menyebar
D. severity
E. Time
Demam di hari kamis siang dan panas tinggi sejak hari jumat yang disertai kejang dengan
durasi 30 detik
Pasien di berikan paracetamol sirup oleh orang tua yang dibeli dari apotik
C. Alergi
Keluarga klien mengatakan tidak ada alergi seperti makanan,obatobatan,udara,atau pun zat
lainnaya.
D. Imunisasi
1. BCG J
2. DPT ( I, II, III ) J
5. Campak -
Ibu klien mengatakan anaknya telah diimunisasi hanya lupa tanggal pemberiannya.
Jenis imunisasi Campak belum diberikan karena pemberian imunisasi campak pada umur
bayi 9 - 11 bulan,sedangkan umur klien 8 bulan.
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Keluarga juga menceritakan bahwa saat kecil ayah danibu pasien memiliki riwayat kejang
namun kejang biasa, sekarang sudah tidak pernah terjadi.
B. Saudara kandung
Klien memiliki satu orang saudara kandung.Saudaranya tidak memiliki penyaki seperti
yang di deritanya.Yang pernah dialami Cuma demam biasa.
1. Bahasa
Anak mampu menoleh kearah suara atau sumber bunyi,tertawa,menirukan bunyi yang
terdiri dari 1-2 bunyi vocal seperti A atau BA.
2. Sosial
Anak takut saat kehadiran orang asing dan menangis ketika bersama orang lain,dan mulai
memukul-mukul lengan atau kaki.
3. Kognitif
4. Moral
Pada tahap ini anak belum mengenal konsep moral yang belum mendasari konsekuensi.
Orangtua klien cemas dan takut terhadap penyakit yang di alami anaknya, orangtua
berharap agar masalah yang di hadapi tidak berlangsung lama.
B. Spritual
Kompos mentis
b. Penampilan
Tidak rapi
c. Pembicaraan
Menangis/ Tertawa
X. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
B. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :-
Nadi :130x/menit
Pernafasan :25x/menit
Skala nyeri : -
TB :75 cm
BB :9 kg
Kepala
a. Bentuk
b. Ubun-ubun
Sudah menutup
c. Kulit kepala
Rambut
a. Penyebaran rambut
b. Bau
a. Wajah
b. Struktur wajah
Mata
b. Pelpebra
Merah muda
d. Pupil
Hidung
a. Tulang hidung
Normal,tidakada kelainan
b. Lubang hidung
c. Cuping hidung
Telinga
a. Bentuk telinga
b. Ukuran telinga
c. Lubang telinga
Tidak ditemukan kelainan padadaun telinga dan tidak terdapat serumen pada lubang telinga.
d. Ketajaman pendengaran
a. Keadaan bibir
Keringdan pucat,simetris
c. Keadaan lidah
Lidah bersih
a. Frekuensi makan
b. Nafsu/selera makan
d. Alergi
a. Kebersihan tubuh
Kebersihan tubuh pasienbaik
c. Kebersihan kuku
4. Pola eliminasi
BAB
a. Pola BAB
b. Karakter feses
BAK
a. Pola BAK
2. Analisa data
NO Data Etiologi Masalah
keperawatan
1. DS: Pa paran Hipertermi
Ibu pasien mengtakan anaknya lingku p gan yang
demam terus menerus anas
DO:
Pasien tampak lemas dan pucat Tubuh t
Suhu: 390C. menetra idak dapat
RR:25x/i lkan panas
Nadi:130x/i
Pa distri
keselu nas di
busikan ruh
tubuh
Hip
ertermi
DO: v
Klien susah tidur Gangguan pola tidur
Suhu tubuh pasien 39oC
Pasien menangis
3. Rumusan masalah
1. Hipertermi berhubungan dengan paparan lingkungan yang panas di tandai dengan
demam
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan peningkatan suhu tubuhdi tandai dengan
gelisah dan rewel.
Perencanaan keperawatan
NO.DX
1. Tujuan :
Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan suhu tubuh dalam
rentang normal dan stabil
Kriteria hasil :
1. peningkatan suhu kulit
2. suhu kulit dalam rentang normal
Rencana tindakan Rasional
NO DX Perencanaan keperawatan
2. Tujuan:
Setelah pasien dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam klien
menunjukkan temperature dalam batas normal.
Kriteria hasil:
1. Melaporkan istirahat tidur malam yang optimal
2. Tidak menunjukkan perilaku gelisah
3. Suhu tubuh normal (37,5 0C)
Rencana tindakan Rasional
1. Monitor suhu tubuh pasien 1. Menge
2. Monitor TTV tahui suhu
ggal DX
10- 1 10.30 Tindakan mandiri: 10.15 S:
06- 1. Membina • Ibu An.A
2017 hubungan mengatakan
saling percaya badan An.A
dengan An.A terasa panas
dan keluarga • Ibu An.A
2. Melakukan mengatakan
pengkajian An.A lemas
identitas dan rewel
hinggapemerik 10.25 O:
saanhead to • Tampak lemah
toe pada An.A dan terlihat
3. Mengobservasi agak pucat
tanda-tanda • An.A tampak
Vital rewel
4. Memberikan • Wajah pasien
penjelasan terlihat
kepada kemerah-
keluarga merahan
pasien tentang • An.A dalam
peningkatan keadaan
suhu tubuh berkeringat
yang terjadi • An.A Demam,
5. Menganjurkan Temp:390C
keluargapasien A:
agar • Masalah
memberikanpa hipertermi
kaian tipisdan belum teratasi,
menyerap • wajah An.A
keringat masih terlihat
6. Menganjurkan pucat dan
keluargapasien kemerah-
agar merahan,
memberikan • mukosa bibir
pasien untuk kering dan
minum banyak pucat,
kurang lebih • Temp:390C,TT
0,8liliter/hari V belum Stabil,
7. Memberikan masih terlihat
kompreshangat lemas
(buli-buli air P.
hangat) • Intervensi
Tindakan kolaboratif: keperawatan dilanjutkan
Memberikan
parasetamol 3x1
ggal DX
11 1 09.00 1. Mengobservasi 09.20 S:
06 tanda-tanda • Ibu An.A
2017 vital setiap jam mengatakan
sekali demam pasien
2. Melakukan sudah
pengkajian berkurang
identitas hingga • Ibu An.A
pemeriksaan mengatakan
head to toe pada pasien masih
An.A lemas
• Ibu An.A
mengatakan
3. Mengobservasi bahwa An.A
tanda-tanda sudah mau
Vital minum
4. Memberikan sebanyak
800 milliliter
penjelasan
kepada
keluarga O:
pasien tentang 09.35 • An.A tampak
peningkatan lemas dan
suhu tubuh pucat
yang terjadi • An.A masih
5. Menganjurkan terlihat rewel
keluargapasie • An.A masih
agar terlihat dalam
memberikanpa keadaan
kaian tipisdan berkeringat
menyerap • An.A
keringat demam,380C
6. Menganjurkan • Bibir masih
keluargapasien terlihat sedikit
agar pecah-pecah
memberikan • Pemeriksaan
pasien untuk tanda-tanda
minum banyak vital
kurang lebih RR:22x/i
0,8liter/hari HR:94x/i
7. Memberikan T:38,50C
kompreshangat
(buli-buli air A:
hangat) • Masalah
hipertermi
teratasi
Tindakan sebagian.
kolaboratif: • Temp
Memberikan berkurang
parasetamol3x1 menjadi 380C,
Mukosa bibir
tidak kering
lagi tapi masih
terlihat pecah-
• • pecah
Intrvensi di
Lanjutkan
P:
11- 2 11.00 Tindakan mandiri: 11.20 S:
06- 1. Membina • Orang tua
2017 hubungansalin klien
g percaya mengatakan
dengan An.A panas klien
dankeluarga sudah
2. Mengobservasi menurun
tanda-tanda 11.40 O:
Vital • Suhu 37,5oC
3. Memberikan • Mukosa bibir
lingkungan tampak lembab
yang nyaman. • Kulit tidak
4. Menganjurkan kering
untuk istirahat A:
5. Memonitor • Masalah
suhu klien teratasi
P:
Tindakan • Hentikan
kolaboratif: intervensi
Memberikan
parasetamol Sirup