Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA NY.P DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI


DI KAMPUNG SINARGALIH KECAMATAN NEGLASARI, BANTEN

Nama Mahasiswa : Muhammad Fuad

Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2022, Pukul: 09.00 WIB

I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Klien
Nama Lengkap : Ny. P
Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 20 Agustus 1956
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Cerai mati
Pendidikan Terakhir : SD
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Golongan Darah :B
Diagnosa Medis (bila ada) : Hipertensi
TB/BB : 145 cm/50 Kg
Alamat : Jl. Anggrek Tangerang
No.Telepon :-
2. Keluarga atau Orang lain yang penting/dekat yang dapat dihubungi:
Nama : Ny.N
Alamat : Jl. Anggrek Tangerang
Hubungan dengan klien : Anak kandung
No. Telepon : 085338155729
3. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi
Pekerjaan Saat ini : Tidak ada
Pekerjaan Sebelumnya : Ibu rumah Tangga
Sumber Pendapatan : Anak
Kecukupan pendapatan : Cukup
4. Aktivitas Rekreasi
Hobi : Ny.P mengatakan sangat hobi memasak
Berpergian/Wisata : Ny. P mengaku jarang berpergian atau berwisata
Keanggotaan Organisasi : Tidak ada
Lain – Lain : Tidak ada
5. Riwayat Keluarga
a. Saudara Kandung
Nama Keadaan Saat ini Keterangan
Tn.A Telah meninggal 5 Tahun lalu Sakit selama 1 bulan
Ny.L Sehat -
Tn.N Sehat -

b. Riwayat Kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir)

Nama : -
Umur : -
Penyebab kematian : -
c. Kunjungan Keluarga : Ny.P tinggal bersama anak keduanya

d. Genogram (Buatlah 3 Generasi) :

c
Keterangan:

: laki-laki : cerai

: perempuan : tinggal serumah

: Pasien : Meninggal

B. Pemahaman dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan : Ny.N mengaku tidak begitu paham
dalam menangani tanda dan gejala yang dialami karena hipertensi, namun Ny.N pernah
dianjurkan untuk mengurangi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari.

C. Pola Kebiasaan Sehari – Hari


1. Nutrisi
 Frekuensi Makan :Ny.P teratur makan 3xsehari dengan porsi setengah
piring saja
 Nafsu Makan :Kurang
 Jenis Makanan :Beras merah, jagung, tiwul, sayur, ikan/telur
 Kebiasaan Sebelum Makan :Tidak ada kebiasaan khusus
 Makanan yang tidak disukai :Tidak ada
 Alergi Terhadap Makanan :Tidak ada
 Pantangan Makanan :Tidak ada
2. Eliminasi
 BAK
- Frekuensi dan Waktu :Biasanya Ny.P BAK 3-4 kali perhari
- Keluhan BAK pada malam hari :Tidak ada
- Keluhan yang berhubungan dengan BAK: Tidak ada
 BAB
- Frekuensi dan Waktu : 1xsehari di pagi hari
- Konsistensi : lembek
- Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak ada
- Pengalaman memakai Laxatif/Pencahar : Tidak ada
3. Personal Hygiene
 Mandi
- Frekuensi dan Waktu mandi : 2xsehari di pagi dan sore hari
- Pemakaian Sabun (Ya/Tidak) : ya
 Oral Hygiene
- Frekuensi dan Waktu Gosok Gigi : 2xsehari saat mandi
- Menggunakan Pasta Gigi : Ya
 Cuci Rambut
- Frekuensi : 3 kali seminggu
- Penggunaan Shampo : Ya
 Kuku dan Tangan
- Frekuensi Gunting Kuku :2 kali seminggu
- Kebiasaan Mencuci Tangan :sebelum makan dan setelah BAB
Pakai Sabun
4. Istirahat dan Tidur
 Lama Tidur Malam :5-6 jam perhari
 Tidur Siang :1 jam perhari
 Keluhan yang berhubungan dengan tidur :terkadang sulit tidur saat kaku
kuduk dan nyeri kepala akibat tensi tinggi
5. Kebiasaan Mengisi Waktu Luang
 Olahraga :Jarang, Ny.P terkadang hanya berjalan-jalan
di halaman sekitar rumahnya
 Nonton TV :Ya
 Berkebun/Memasak :Ny.P lebih senang memasak saat waktu
luangnya
 Lain – Lain :Tidak ada
6. Kebiasaan yang Mempengaruhi Kesehatan
 Merokok (Ya/Tidak) : Tidak
 Minuman Keras (Ya/Tidak) : Tidak
 Ketergantungan Terhadap Obat : Tidak
7. Uraian Kronologis Kegiatan Sehari – Hari
Jenis Kegiatan : Lama Waktu untuk Setiap Kegiatan
a. Sholat : 10 -15 menit
b. Menyapu halaman rumah : 15 menit
c. Berjalan-jalan disekitar rumah : 20 menit
d. Sarapan : 10 menit
e. Mandi : 10 menit
f. Memasak : 30 menit
g. Menonton : 1 jam
h. Tidur siang : 1 jam

D. Status Kesehtan

1. Status Kesehatan Saat ini


 Keluhan Utama Dalam 1 tahun terakhir :Dalam 4 tahun terakhir klien mengidap
hipertensi. Klien mengeluh nyeri dan kaku pada tengkuk
 Gejala yang dirasakan :- P : tekanan darah tinggi
- Q : tertusuk-tusuk
- R : leher
- S:6
- T : hilang timbul ± 10-15 menit
 Faktor Pencetus :Biasanya gejala timbul jika Ny.N
mengkonsumsi makanan asin atau daging
 Timbulnya Keluhan :Mendadak
 Upaya Mengatasi :Untuk mengontrol hipertensi klien minum
obat yang diberikan oleh dokter Amlodipine Basilate 10 mg 1 x 1setiap pagi.
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
 Penyakit yang Pernah diderita :Klien tidak mengingat penyakit yang
pernah ia idap semasa anak-anak. Selama bertahun-tahun klien mengidap hipertensi
dan asam urat.
 Riwayat Alergi :Tidak ada
 Riwayat Kecelakaan :Klien tidak pernah mengalami trauma
 Riwayat dirawat di Rumah Sakit :Tidak pernah dirawat di rumah sakit
maupun dilakukan tindakan operasi
 Riwayat Pemakaian Obat :Ny.P hanya ingat obat hipertensinya yaitu
amlodipine basilate
3. Pengkajian/Pemeriksaan Fisik (Observasi, Pengukuran, Auskultasi, Perkusi dan Palpasi)
 Keadaan Umum : Baik
 BB/TB : 56 Kg/150 cm
 TTV : TD : 140/100 mmHg, N: 65x/menit, RR: 19x/m, T: 36,5̊C
 Kepala dan Leher :Beruban, cukup bersih, Klien mengeluh pusing jika
tekanan darahnya naik, tidak memiliki riwayat trauma kepala pada masa lalu, pasien
terlihat memegang dan memijit tengkuknya beberapa kali.
 Mata :Klien tidak mengalami kabur saat melihat, tidak
menggunakan kacamata, tidak mengalami nyeri ataupun bengkak pada mata
 Telinga :Klien tidak mengalami perubahan pendengaran, infeksi,
vertigo, maupun tinnitus.
 Mulut, gigi dan bibir :Klien tidak mengalami masalah seperti sakit tenggorokan,
serak, perubahan suara, kesulitan menelan, riwayat infeksi dan klien 2x sehari
menggosok gigi pagi dan sore hari ketika mandi
 Dada :Klien tidak mengalami nyeri dada, tidak terdengar bunyi
murmur, tidak terdapat edema, varises maupun parastesia. Klien tidak mengalami
batuk, sesak nafas, tidak ada bunyi nafas tambahan
 Abdomen :Tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema
 Kulit :Turgor kulit baik, tidak ada kemerahan
 Ekstermitas Atas :Normal
 Ekstermitas Bawah :Klien tidak mengalami nyeri persendian, kekakuan,
kelemahan, otot, kram, dan masalah cara berjalan. Klien mengikuti senam 1x
seminggu
E. Hasil Pengkajian Khusus
1. Masalah Kesehatan Kronis :
2. Fungsi Kognitif :
Skor
NO Aspek Yang Dikaji Waktu Skor
Klien
1 Hari apa sekarang? 10 detik 1 0
Tanggal berapa sekarang? 10 detik 1 0
Bulan apa sekarang? 10 detik 1 1
Tahun berapa sekarang? 10 detik 1 1
Musim apa sekarang? 10 detik 1 1
2 Sekarang kita berada di Negara? 10 detik 1 1
Sekarang kita di Provinsi? 10 detik 1 1
Sekarang kita di kota? 10 detik 1 1
Sekarang kita di dimana (jalan)? 10 detik 1 1
Sekarang kita di ruang / wisma? 10 detik 1 1
3 Pewawancara menyebutkan nama tiga buah benda (Contoh:
bola, kursi, lampu), ucapkan perlahan 1 detik untuk tiap
benda.
Mintalah lansia untuk mengulang ke tiga nama tersebut
Berikan 1 angka untuk setiap jawaban yang benar.
Bila masih salah, ulanglah menyebutkan 3 benda tersebut 20 detik 3 3
sampai lansia dapat menyebutkan dengan benar.

4 Ejalah kata dunia/lampu/lipat (kata dengan 5 huruf) dari 30 detik 5


akhir ke awal. Contoh: a-i-n-u-d/ upm-a-l/ t-a-p-i-l
3

5 Tanyalah kembali nama ke 3 benda yang telah 10 detik 3


disebutkan sebelumnya (registrasi). Berikan angka 1
untuk setiap jawaban yang benar. 1

6 Apakah nama benda-benda ini? (perlihatkan pensil dan 20 detik 2


arloji) (2 angka bila benar). 2

7 10 detik 1
Ulangilah kalimat berikut: “Jika Tidak Dan Atau Tapi” 1

8 Bacalah dan laksanakan perintah berikut: 10 detik 1


‘PEJAMKAN MATA ANDA’ 1
9 Berikan selembar kertas dan pensil. Minta klien untuk 30 detik 1
menulis sebuah kalimat 1

10 Berikan selembar kertas dan pensil. Minta klien untuk 1 menit 1


meniru gambar ini ( 1angka bila benar)

11 Laksanakan 3 buah perintah ini: “peganglah selembar 30 detik 3


kertas dengan tangan kanan, lipatlah kertas itu pada
pertengahan dan letakkanlah di lantai (3 angka bila benar) 3

Skor Total 30 23
Interpretasi hasil:
Skor 24-30 : Normal

Skor 17-23 : Kemungkinan mengalami gangguan kognitif

Skor 0 -16 : Klien mengalami gangguan kognitif

3. Status Fungsional :

Score
No Aktivitas
Dependence Independence
1. Pemeliharaan kesehatan diri 0 5
2. Mandi 0 5
3. Makan 5 10
4. Toileing 5 10
5. Naik/turun tangga 5 10
6. Berpakaian 5 10
7. Kontrol BAB 5 10
8. Kontrol BAK 5 10
9. Ambulasi 10 15
10. Transfer kursi/bed 5-10 15
Total:100

4. Status Psikologis : Selama interaksi klien menunjukkan sikap kooperatif dan


prilaku baik sesama teman wisma dan sekitar
(Skala Depresi)

NO PERTANYAAN JAWABAN NILAI


1. Apakah Bapak/Ibu sekarang ini merasa puas dengan kehidupannya? Ya 0

2. Apakah Bapak/Ibu telah meninggalkan banyak kegiatan atau hobi akhir- Tidak 0
akhir ini?
3. Apakah Bapak/Ibu merasa hampa/kosong didalam hidup ini? Tidak 0
4. Apakah Bapak/Iibu sering merasa bosan? Tidak 0
5. Apakah Bapak/Ibu merasa bersemangat di setiap waktu? Ya 0
6. Apakah Bapak/Ibu merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada Tidak 0
Bapak/Ibu?
7. Apakah Bapak/Ibu merasa bahagia di setiap saat? Ya 0
8. Apakah Bapak/Ibu merasa tidak berdaya? Tidak 0
9. Apakah Bapak/Ibu memilih untuk tinggal di rumah, dibanding pergi keluar Ya 1
dan melakukan hal yang baru?
10. Apakah Bapak/Ibu akhir-akhir ini sering pelupa? Tidak 0
11. Apakah Bapak/Ibu berpikir bahwa hidup sekarang ini menyenangkan? Ya 0

12. Apakah Bapak/Ibu sering merasa tidak berharga akhirakhir ini? Tidak 0
13. Apakah Bapak/Ibu selalu bersemangat untuk beraktivitas? Ya 0

14. Apakah Bapak/Ibu sering merasa sedih dan putus asa? Tidak 0
15. Apakah Bapak/Ibu merasa orang lain hidup lebih baik dibanding Tidak 0
Bapak/Ibu?
Total 1
Penilaian: Berikan nilai 1 disetiap item yang menunjukkan jawaban di bawah ini:

1. Tidak 4. Ya 7. Tidak 10. Ya 13. Tidak

2. Ya 5. Tidak 8. Ya 11. Tidak 14. Ya


3. Ya 6. Ya 9. Ya 12. Ya 15. Ya
Interpretasi hasil
Skor 5-9 : Kemungkinan Depresi

5. Dukungan Keluarga :

NO. URAIAN
FUNGSI SCORE
1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga (teman-teman) saya untuk membantu 2
ADAPTATION
pada waktu sesuatu menyusahkan saya.
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya membicarakan sesuatu dengan saya &
mengungkap- kan masalah dengan saya 2
PARTNERSHIP

3. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)


saya menerima & mendukung keinginan saya 2
GROWTH
untuk melakukan aktivitas / arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman)
saya mengekspresikan afek & berespons
2
terhadap emosi-emosi saya seperti marah, AFFECTION
sedih / mencintai.
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya &
1
saya menyediakan waktu bersama-sama. RESOLVE
PENILAIAN :
Pertanyaan-pertanyaan yang di Jawab :
 Selalu : Skore 2 9
 Kadang-kadang : Skore 1 TOTAL
 Hampir Tidak Pernah : Skore 0

F. Lingkungan Tempat Tinggal (Rumah)

1. Kebersihan dan Kerapihan Ruangan : Bersih


2. Penerangan : Terang
3. Sirkulasi Udara : Baik, terdapat ventilasi
4. Keadaan Kamar Mandi & WC : Cukup bersih, menggunakan wc duduk
5. Pembuangan Air Kotor : Tedapat pipa pembuangan
6. Sumber Air Minum : Air kemasan
7. Pembuangan Sampah : Terdapat tempat sampah didepan rumah, keadaan
tertutup
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data

NO. DATA (Sign/Symptom) INTERPRETASI Masalah

(Etiologi) (Problem)

1. DS: Agen pencidera fisiologis : Nyeri Akut


peningkatan tekanan
 Klien mengatakan memiliki
vaskuler serebral
riwayat tekanan darah tinggi
 Klien mengatakan lehernya
sering nyeri dan kaku
 P : tekanan darah tinggi
Q : tertusuk-tusuk
R : leher
S: skala 6
T : hilang timbul ± 10-15 menit

DO:

 Klien terlihat beberapa kali


memijit
 TD : 140/100 mmHg, N: 65x/m,
RR: 19x/m, T: 36,5̊C

2. DS: Proses penuaan Gangguan memori

 Klien mengatakan lupa nama


hari dan tanggal hari ini
 Klien lupa 3 benda yang
disebutkan sebelumya
 Klien salah mengeja kata dari
huruf paling akhir
 Klien tidak bisa mengikuti
gambar sesuai instruksi

DO:

Nilai pengkajian kognitif yang


diperoleh klien adalah 23 yang
berarti ada kemungkinan klien
mengalami penurunan
kognitif/gangguan memori

B. Prioritas Masalah
1. Nyeri kronis berhubungan dengan Agen pencidera fisiologis : peningkatan tekanan
vaskuler serebral
2. Gangguan memori berhubungan dengan proses penuaan
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan
1. Diagnosa Kriteria Hasil meliputi : Manajemen Nyeri
Keperawatan 1 : - Keluhan nyeri menurun, Observasi
dalam rentang skala 1-3 1. Identifikasi lokasi,
Nyeri akut
- Kemampuan mengontrol karakteristik, durasi,
berhubungan dengan
nyeri meningkat frekuensi, intensitas nyeri,
Agen pencidera
- Kemampuan menggunakan skala nyeri
fisiologis : peningkatan
teknik non farmakologis 2. Identifikasi faktor yang
tekanan vaskuler
meningkat memperberat dan
serebral
- Keluhan sulit tidur menurun memperingan nyeri.
Terapeutik
Tujuan : setelah
1. Berikan teknik non-
dilakukan tindakan
farmakologis untuk
asuhan keperawat an
mengurangi nyeri ((teknik
selama 1x24 jam
effleurage massage)
diharapkan Nyeri klien
Edukasi
berkurang.
1. Ajarkan teknik non-
farmakologis untuk
mengurangi nyeri ((teknik
effleurage massage)
Kolaborasi
1. Kolaborasi untuk pemberian
analgetik.

2. Diagnosa - Verbalisasi kemampuan Latihan memori


Keperawatan 1 : mempelajari hal baru Observasi:
meningkat 1. Identifikasi maslah memori
Gangguan memori
- Verbalisasi kemampuan yang dialami
berhubungan dengan
mengingat informasi aktual 2. Identifikasi kesalahan
proses penuaan
meningkat terhadap orientasi
- Verbalisasi kemampuan 3. Monitor perilaku dan
Tujuan : Setelah
mengingat perilaku tertentu perubahan memori selama
dilakukan tindakan
yang pernah dilakukan terapi
keperawatan 1x24 jam
meningkat Terapeutik:
memori meningkat
1. Rencanakan metode mengajar
sesuai kemampuan pasien
2. Stimulasi memori dengan
mengulang pikiran yang
terakhir kali diucapkan, jika
perlu
3. Koreksi kesalahan orientasi
4. Fasilitasi tugas pembelajaran
(mis. Mengingat informasi
verbal dan gambar)
Edukasi:
1. jelaskan tujuan dan
procedure latihan
2. ajarkan teknik memori yang
tepat (mis.imajinasi visual,
perangkat mnemonic,
permainan memori, isyarat
memori, teknik asosiasi,
membuat daftar, computer,
papan nama)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pada terapi
okupasi, jika perlu

IV. CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

No. Tanggal/ Dx. Implementasi Perkembangan Keperawatan TT


Jam Keperawatan
1. Rabu/16 Nyeri akut Selasa/15 Februari S:
Februari berhubungan 2022.  Pasien mengatakan nyeri
2022
dengan Agen 1. Mengidentifikasi dan kaku tengkuk sudah
Pukul: pencidera lokasi, karakteristik, berkurang namun masih
09.00
fisiologis : durasi, frekuensi, terasa berat
WIB
peningkatan intensitas nyeri, skala  P : tekanan darah tinggi
tekanan vaskuler nyeri Q : tertekan benda berat
serebral 2. Mengidentifikasi R : leher
faktor yang S:4
memperberat dan T : hilang timbul
memperingan nyeri. O:
3. Memberikan teknik  Klien dapat melakukan
non-farmakologis teknik relaksasi otot
untuk mengurangi progresif
nyeri (teknik  Klien telihat masih
effleurage massage) meringis
4. Mengajarkan teknik  TD : 130/80 mmHg, N :
non-farmakologis 61 x/I, RR : 17x/I, T :
untuk mengurangi 36,9̊ C
nyeri (teknik A: masalah teratasi sebagian
effleurage massage) P: Intervensi dilanjutkan
5. Berkolaborasi untuk - Memberikan teknik non-
pemberian analgetik. farmakologis untuk
mengurangi nyeri (teknik
effleurage massage)
- Berkolaborasi untuk
pemberian analgetik.
2. Rabu/16 Gangguan 1. Mengidentifikasi S:
Februari memori maslah memori yang  Klien mengatakan telah
2022
berhubungan dialami mengetahui nama hari dan
Pukul: dengan proses 2. Mengidentifikasi tanggal hari ini
09.30
penuaan kesalahan terhadap  Klien mampu mengingat 3
WIB
orientasi benda yang disebutkan
3. Memonitor perilaku sebelumya
dan perubahan  Klien masih salah mengeja
memori selama terapi kata dari huruf terakhir
4. Merencanakan  Klien bisa mengikuti
metode mengajar gambar sesuai instruksi
sesuai kemampuan
O:
pasien
5. Menstimulasi memori Nilai pengkajian kognitif
dengan mengulang yang diperoleh klien adalah
pikiran yang terakhir 27
kali diucapkan, jika
A: Masalah teratasi
perlu
6. Mengoreksi P: Intevensi dihentikan
kesalahan orientasi
7. Memfasilitasi tugas
pembelajaran (mis.
Mengingat informasi
verbal dan gambar
8. Menjelaskan tujuan
dan procedure latihan
9. Mengajarkan teknik
memori yang tepat
(mis.imajinasi visual,
perangkat mnemonic,
permainan memori,
isyarat memori,
teknik asosiasi,
membuat daftar,
computer, papan
nama)
10. Kolaborasi pada
terapi okupasi, jika
perlu
EVIDANCE BASED PRACTICE

A. Latar Belakang
Lansia merupakan bagian dari proses fisiologi tumbuh kembang, dimana manusia
bertumbuh dan berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Lansia
merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari oleh semua orang dan di masa ini
seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011).
Menua merupakan suatu proses fisiologi yang mengalami berkurangnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan atau perubahan dari internal dan eksternal tubuh manusia.
Proses menua merupakan kumpulan suatu gejala secara progresif atau bertahap dari
perubahan fisiologi organ tubuh seseorang yang berlangsung secara terus-menerus dan
proses menua akan meningkatkan kemungkinan terkena berbagai penyakit karena perubahan
sistem organ tubuh (Azizah, 2011).
Penyakit pada lansia yang biasanya dijumpai dalam proses menua sebagian besar
dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu gangguan sirkulasi darah, gangguan
metabolisme hormonal, gangguan persendian dan berbagai macam neoplasma. Gangguan
pada sirkulasi darah, yaitu salah satunya penyakit hipertensi (Azizah, 2011). Penyakit
hipertensi termasuk ke dalam penyakit tidak menular (PTM) dan hipertensi ini merupakan
penyakit yang sering ditemukan pada lansia. Hipertensi pada lansia secara teori terjadi
karena menurunnya elastisitas arteri yang disebabkan oleh proses menua, selain faktor
elastisitas dapat terjadi karena gaya hidup lansia itu sendiri (Wahyunita dan Fitrah, 2010).
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar
orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis
hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya dan diperkirakan
setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Kejadian hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54
tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Data Riskesdas 2018 pada penduduk usia
15 tahun keatas didapatkan data faktor risiko hipertensi seperti proporsi masyarakat yang
kurang makan sayur dan buah sebesar 95,5%, proporsi kurang aktifitas fisik 35,5%,
proporsi merokok 29,3%, proporsi obesitas sentral 31% dan proporsi obesitas umum
21,8% (Depkes RI, 2019).
Hipertensi merupakan suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah
arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa ke seluruh jaringan dan organ –
organ tubuh secara terus menerus lebih dari satu periode (Irianto, 2014). Hipertensi adalah
kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah
sistolik 90 mmHg (Price, 2006)
Salah satu tanda dan gejala Hipertensi adalah nyeri kepala, rasa pegal pada area tengkuk,
dan rasa tidak nyaman pada seluruh area kepala sampai dengan bawah dagu hingga belakang
telinga (Syahrir, 2008). Adapun komplikasi jika tekanan darah tidak terkontrol akan
mengakibatkan stroke, infark miokard, gagal ginjal, enselofati dan kejang. Penanganan nyeri
kepala akibat dari peningkatan tekanan darah dapat dilakukan secara farmakologis dan non
farmakologis (Ardiansyah, 2012).
Pengobatan secara farmakologis adalah suatu bentuk pelayanan pengobatan dengan cara,
alat dan bahan yang dipergunakan sebagai alternative atau pelengkap pengobatan medis.
Sedangkan salah satu cara pengobatan non farmakologis adalah dengan cara terapi slow
stroke back massage (SSBM) yang berfungsi memperlancar peredaran darah dan
memberikan efek kenyamanan sehingga dapat menurunkan skala nyeri kepala akibat
Hipertensi.
B. Analisa Jurnal

Nama Tahun Judul jurnal Tujuan Desain penelitian Metode Analisa Kesimpulan
Dwinta 2018 Efektifitas untuk Desain yang Penelitian ini Uji T- Kesimpulannya bahwa ada pengaruh
Nuke Terapi Slow mengatahui digunakan Quasi membandingkan antara Test slow stroke back massage dalam
Kusumoni Stroke Back pengaruh Experiment kelompok kontrol dan mengatasi tekanan darah pada
ngtyas , Massage pemberian dengan rancangan kelompok intervensi lansia. Hasil penelitian ini
Diah Terhadap terapi slow Pretest and pada lansia dengan diharapkan perawat dan lansia dapat
Ratnawati Tekanan stroke back Posttest non hipertensi sebelum dan mengatasi hipertensi secara mandiri
Darah Pada massage dalam Equivalent Control sesudah dilakukan dengan menerapkan terapi slow
Lansia di RW menurunkan Group dan jumlah terapi slow stroke back stroke back massage.
001 tekanan darah sampel sebanyak massage di RW 001
Kelurahan pada lansia di 30 responden Kelurahan Jombang,
Jombang RW 001 Kecamatan Ciputat,
Kecamatan Kelurahan Kota Tangerang
Ciputat Kota Jombang Selatan.
Tangerang Kecamatan
Selatan Ciputat Kota
Tangerang
Selatan.
Sinta 2021 Efektivitas Untuk Penelitian ini metode penelitian yang Uji T- Hasil penelitian ini sejalan dengan
Fresia Penerapan mengetahui merupakan jenis digunakan untuk Test penelitian yang dilakukan (Moraska,
Teknik Slow pengaruh penelitian Pre mencari pengaruh et,al,2009) yaitu efek penruunan
Stroke Back Teknik Slow eksperimental perlakuan tertentu tekanan darah dengan prosedur slow
Massage Stroke Back terhadap yang lain stroke back massage (SSBM),
(Ssbm) Massage tanpa randominasi yang didapatkan efek SSBM dapat
Terhadap (Ssbm) ketat mengakibatkan vasodilatasi
Penrurunan Terhadap pembuluh darah, mengurangi sekresi
Nyeri Kepala Penrurunan hormone katekolamin (epinefrin dan
Pada Pasien Nyeri Kepala norepinefrin) dan dapat mengurangi
Hipertensi Di Pada Pasien rasa nyeri kepala akibat hipertensi
Ruang Hipertensi Di sehingga komplikasi lebih lanjut
Garuda Ruang Garuda dapat dicegah.
Rumah Sakit Rumah Sakit
Dr. Esnawan Dr. Esnawan
Antariksa Antariksa
Jakarta Jakarta
Andi 2021 Efektifitas Untuk Jenis penelitian pada penelitian ini Paired T- Berdasarkan penelitian yang telah
Jayawardh Slow Stroke mengetahui yang dipakai membandingkan Test dilakukan pada tanggal 15 – 30 Mei
ana Back pengaruh Slow dalam penelitian kelompok eksperimen 2017 di UPTD Griya Werdha
Massage Stroke Back ini adalah Quasy yang sampelnya di Jambangan Surabaya didapatkan
Terhadap Massage Eksperiment observasi terlebih hasil sig.(2-tailed) 0,000 (p < 0,05),
Lansia Terhadap dengan rancangan dahulu sebelum diberi bahwa ada keefektifan slow stroke
Dengan Lansia Dengan Non Equivalent perlakuan kemudian back massage terhadap lansia
Hipertensi Hipertensi Control Group setelah diberikan dengan hipertensi di UPTD Griya
Design perlakuan, sampel Werdha Jambangan Surabaya
tersebut di observasi
kembali dengan
kelompok kontrol yang
sampelnya di observasi
sebelum dan sesudah
tanpa diberikan
perlakuan
DAFTAR PUSTAKA

Damawiyah, S., & Kamariyah, N. (2015). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya


Penatalaksanaan Penyakit Hipertensi dengan Penerapan Terapi Slow Stroke Back Massage
dengan Minyak Serai Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Kepala Desa Kramat Jegu
Taman Sidoarjo. 743–747.

Kusumoningtyas, D. N., & Ratnawati, D. (2018). Efektifitas Terapi Slow Stroke Back Massage
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia di RW 001 Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat
Kota Tangerang Selatan. JIKO (Jurnal Ilmiah Keperawatan Orthopedi), 2(2), 39–57.
https://doi.org/10.46749/jiko.v2i2.15

Fresia, S. (2021). Efektivitas Penerapan Teknik Slow Stroke Back Massage (Ssbm) Terhadap
Penrurunan Nyeri Kepala Pada Pasien Hipertensi Di Ruang Garuda Rumah Sakit Dr.
Esnawan Antariksa Jakarta. 1(1), 1–4.

Jayawardhana, A. (2021). Efektifitas Slow Stroke Back Massage Terhadap Lansia Dengan
Hipertensi. 0231, 48–57.

Anda mungkin juga menyukai