0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan28 halaman
Dokumen ini membahas tentang populasi, sampel, dan teknik sampling dalam penelitian. Populasi adalah seluruh subjek penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Ada dua jenis teknik sampling, yaitu probability sampling yang memberi kesempatan sama untuk dipilih dan non probability sampling yang tidak memberi kesempatan sama. Teknik probability sampling meliputi simple random sampling, stratified random sampling, sedangkan non probability sampling meliputi systematic sampling, quota sampling, accidental sampling, dan purposive sampling.
Dokumen ini membahas tentang populasi, sampel, dan teknik sampling dalam penelitian. Populasi adalah seluruh subjek penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Ada dua jenis teknik sampling, yaitu probability sampling yang memberi kesempatan sama untuk dipilih dan non probability sampling yang tidak memberi kesempatan sama. Teknik probability sampling meliputi simple random sampling, stratified random sampling, sedangkan non probability sampling meliputi systematic sampling, quota sampling, accidental sampling, dan purposive sampling.
Dokumen ini membahas tentang populasi, sampel, dan teknik sampling dalam penelitian. Populasi adalah seluruh subjek penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi. Ada dua jenis teknik sampling, yaitu probability sampling yang memberi kesempatan sama untuk dipilih dan non probability sampling yang tidak memberi kesempatan sama. Teknik probability sampling meliputi simple random sampling, stratified random sampling, sedangkan non probability sampling meliputi systematic sampling, quota sampling, accidental sampling, dan purposive sampling.
Drs. H. Ruslan Shomad, MM. Universitas Islam Kadiri.
Drs. Ec. Sudarno, MM Kediri – Jawa Timur. Iing Sri H, S.Pd., MM. Indonesia. LITERATUR 1. Prof. DR. Sugiyono, 2013, Statika untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta Bandung. 2. Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian suatu pendekatan prakti, penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta. 3. Haryadi Sarjono dan Winda Julianita, 2011, SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Populasi
Drs. H. Ruslan Shomad, MM. Universitas Islam Kadiri
Drs. Ec. Sudarno, MM Iing Sri H, S.Pd., MM. Kediri – Indonesia Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:61).
Menurut Arikunto (2010:173) Populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi Populasi merupakan seluruh karakteristik yang menjadi objek penelitian , di mana karakteristik tersebut berkaitan dengan seluruh kelompokm orang, peristiwa atau benda yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti. ( Haryadi Sarjono, 2013:21). Sampel Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi ( Sugiyono, 2013:62).
Menurut Arikunto (2010:174) Sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipercaya dapat
mewakili karekteristik populasi secara keseluruhan. ( Haryadi Sarjono, 2013:21). Teknik Sampling Teknik Sampling Gambar Teknik Sampling
Probability Non Probability
Sampling Sampling
1. Simpel Random Sampling. 1. Sampling Sistimatis.
2. Proportionate Stratified 2. Sampling Kuota.
Random Sampling. 3. Sampling Insidental. 3. Disproportionate Stratified Random Sampling. 4. Purposive Sampling.
4. Area (Cluster) sampling 5. Sampling Jenuh.
(Sampling menurut daerah). 6. Snowball Sampling. Teknik Sampling Menurut Sugiyono (2013:62) Teknik Sampling pada dasarnya dikelompokan menjadi dua yaitu : 1. Probability Sampling. 2. Non Probability Sampling. 1. Probability Sampling. Teknik Sampling 1. Probability Sampling. Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik Probability Sampling ini meliputi :
1.1. Simple Random Sampling. 1.2. Proportionate Stratified Random Sampling. 1.3. Disproportionate Stratified Random Sampling. 1.4. Area (Cluster) Sampling (Sampling Menurut Daerah). Teknik Sampling 1. Probability Sampling. 1.1. Simple Random Sampling. 1.2. Proportionate Stratified Random Sampling. 1.3. Disproportionate Stratified Random Sampling. 1.4. Area (Cluster) Sampling (Sampling Menurut Daerah). 1. Probability Sampling. 1.1. Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sample acak sederhana dapat dilakukan dengan undian, memilih bilangan dari daftar secara acak, dsb. 1. Probability Sampling. 1.2. Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata. Misalnya : S1= 45, S2= 30, STM= 800, ST= 900, SMEA= 400, SD= 300. jadi jumlah sample yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut. 1. Probability Sampling. 1.3. Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan untuk mmenentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya : pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai : S3 = 3, S2 = 4, S1 = 90, SMU = 800, SMP = 700, maka tiga S3 dan empat S2 itu diambil semuanya sebagai sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU dan SMP. 1. Probability Sampling. 1.4. Area (Cluster) Sampling (Sampling Menurut Daerah). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, propensi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampel ditetapkan secara bertahap dari wilayah yang luas (negara) sampai ke wilayah terkecil (kabupaten). setelah terpilih sampel terkecil, kemudian baru dipilih sampel secara acak. Misalnya : 1. Probability Sampling. Misalnya : di Indonesia terdapat 34 propensi, dan sampelnya akan menggunakan 17 propensi, maka pengambilan 17 propensi itu dilakukan secara random. Tetapi perlu diingat, karena propensi di Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunkan Stratified Random Sampling. 2. Non Probability Sampling. Teknik Sampling 2. Non Probability Sampling. Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampeling ini meliputi :
2.1. Sampling Sistimatis. 2.2. Sampling Kuota. 2.3. Sampling Insidental. 2.4. Purposive Sampling. 2.5. Sampling Jenuh. 2.6. Snowball Sampling. Teknik Sampling 2. Non Probability Sampling. 2.1. Sampling Sistimatis. 2.2. Sampling Kuota. 2.3. Sampling Insidental. 2.4. Purposive Sampling. 2.5. Sampling Jenuh. 2.6. Snowball Sampling. 2. Non Probability Sampling. 2.1. Sampling Sistimatis. Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misal : anggota populasi 100 orang. Dari semua anggota tersebut diberi nomor 1 sampai dengan 100, pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor ganjil saja atau genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, katakanlah kelipatan lima. Untuk ini maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor 1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100. 2. Non Probability Sampling. 2.2. Sampling Kuota. Sampling Koata adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Contoh : Akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB). Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai. 2. Non Probability Sampling. 2.3. Sampling Insidental. Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data 2. Non Probability Sampling. 2.4. Purposive Sampling. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misal : akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi. 2. Non Probability Sampling. 2.5. Sampling Jenuh. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Dengan istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 2. Non Probability Sampling. 2.6. Snowball Sampling. Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu dua orang, tetapi dengan satu dua orang tersebut belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan satu dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Thank You Semoga Bermanfaat.
Drs. H. Ruslan Shomad, MM. Universitas Islam Kadiri
Drs. Ec. Sudarno, MM Kediri – Jatim Iing Sri H, S.Pd., MM. Indonesia