Kelompok II :
Akbar Darmawan
11.6524
Fardhan Anushi S.
11.6658
11.6717
Sanefaro i. J. Mofu
11.6894
11.6956
Carlo
Emilio
Bonferroni
(1.892-1.960).
karena
keberhasilannya
menemukan uji yang merupakan perbaikan dari uji sebelumnya ini. Maka namanya
diabadikan untuk nama uji ini.
Jika pada tes tertentu menghasilkan hasil yang benar 99%, maka dari 100 tes dapat
menyebabkan hasil palsu di suatu tempat dalam campuran. Uji Bonferroni inilah yang
digunakan sebagai upaya untuk mencegah data dari salah muncul secara statistik signifikan
dengan menurunkan nilai alpha.
ANOVA tidak dapat memberikan informasi rinci tentang perbedaan antara berbagai
kelompok studi, atau kombinasi kompleks kelompok belajar. Oleh karena itu, untuk
memahami perbedaan kelompok dalam suatu ANOVA, peneliti harus melakukan tes dari
perbedaan antara pasangan tertentu kelompok eksperimen dan kontrol. Maka dari itu
digunakanlah uji-uji yang salah satunya yaitu uji Bonferoni.
Secara spesifik analisis ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut kelompok mana
saja yang lebih berbeda meannya, bilamana terjadi pada pengujian Anova dihasilkan ada
perbedaan yang signifikan (Ho ditolak),
Menurut
koreksi yang digunakan ketika beberapa uji statistik untuk kebebasan atau ketidakbebasan
dilakukan secara bersamaan. Selain itu juga koreksi Bonferroni biasanya digunakan
dalam perbandingan berganda. Sebuah kritik uji Bonferroni adalah bahwa hal itu terlalu
konservatif dan mungkin gagal untuk menangkap beberapa temuan yang signifikan.
Uji ini tidak dianjurkan menggunakannya jika ada banyak perbandingan yang
besar, sebagai perbandingan berpasangan Anda akan menggunakan tingkat alpha yang
sangat rendah Misalnya 7 kelompok: perbandingan masing-masing akan diuji pada alpha =
002
*( ) ( )+
( )
Obat 1
Obat 2
Obat 3
47
55
54
53
58
50
49
54
51
50
61
51
46
62
49
Rata-rata
49
58
51
Varians
7.5
12.5
3.5
Penyelesaian :
1.
2.
((
) )
Kemudian untuk membandingkannya kita lihat F tabel dengan derajat bebas seperti
dibawah ini :
Df1 (numerator) = k-1=3-1=2
Df2 (denominator)=N-k=15-3=12
Numerator DF
Denominator
Area
DF
12
dst
0,100
2,81
0,050
3,89
0,025
5,10
0,010
6,93
0,005
8,51
0,001
12,97
( )
Alfa yang digunakan untuk soal diatas yaitu 5% (0,05) maka alfa bonferroni-nya yaitu:
Lanjutkan sampai dengan semua kemungkinan telah diuji yaitu 1 dan 2, 1 dan 3, 2 dan 3.
Uji kelompok I dan II
[( )
( )]
*( )
( )+
Degree of
Freedom (df)
0,50
0,20
0,10
0,05
0,02
0,01
0,001
0,695
1,356 1,782
2,178 2,681
3,055 4,318
12
Dst
Dg nilai t hitung = -5,08 dan df=12, maka nilai p <0,01 nilai p ini < * (0,01)
Maka Ho ditolak Kesimp: secara statistik ada perbedaan efek Obat 1 dan 2
*( )
( )+
Freedom
0,50
0,20
0,10
0,05
0,02
0,01
0,001
12
3,055
4,318
dst
(df)
Dg nilai t hitung = -1,13 dan df=12, maka (0,5>nilai p>0,2) nilai p ini >* (0,01)
Maka Ho gatol Kesimpulan: secara statistik tidak ada perbedaan efek Obat 1 dan 3
Uji kelompok II dan III
Langkah selanjutnya mencari nilai P dg tabel t dengan df = 15 3 = 12
Degree
Freedom (df)
0,50
0,20
0,10
0,05
0,02
0,01
0,001
12
0,695 1,356
1,782 2,178
2,681
3,055
4,318
dst
Dg nilai t hitung = 3,9546 dan df=12, maka (0,02>nilai p>0,01) nilai p ini >* (0,01)
Maka Ho ditolak Kesimp: secara statistik ada perbedaan efek Obat 2 dan 3
4. Kesimpulan
Uji Bonferroni inilah yang digunakan sebagai upaya untuk mencegah data dari
salah muncul secara statistik signifikan dengan menurunkan nilai alpha.
Secara spesifik analisis ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut kelompok mana
saja yang lebih berbeda meannya,
( )
*( ) ( )+