Anda di halaman 1dari 18

ANOVA (Analysis of Variance)

analisis varian satu faktor


(one way anova).
Pendahuluan
Uji beda lebih dari dua mean atau ANOVA
(Analysis of Variance) adalah prosedur statistik yang
digunakan untuk menentukan adakah perbedaan
rata-rata antara tiga kelompok atau lebih,
berbeda secara bermakna atau tidak.
Dalam menganalisis data seperti ini (lebih dari dua
kelompok) tidak dianjurkan menggunakan uji t.
Kelemahan menggunakan uji t pada analisa untuk
melihat perbedaan lebih dari dua kelompok adalah
kita melakukan pengujian berulang kali sesuai kombinasi
yang mungkin, sesuatu hal yang tidak praktis,
bila melakukan uji t berulang akan meningkatkan (inflasi)
nilai o, artinya akan meningkatkan peluang hasil yang keliru.
Prinsip ANOVA
Prinsip uji Anova adalah melakukan telaah variabilitas
data menjadi dua sumber variasi yaitu
variasi dalam kelompok (WITHIN) dan
variasi antar kelompok (BETWEEN).
Bila variasi within dan between sama (nilai perbandingan kedua
varian sama dengan 1), maka rata-rata yang dibandingkan tidak
ada perbedaan.
Sebaliknya bila hasil perbandingan kedua varian tersebut
menghasilkan nilai lebih dari 1, maka rata-rata yang
dibandingkan menunjukkan ada perbedaan.
Analisis varian (ANOVA) mempunyai dua jenis yaitu analisis
varian satu faktor (one way anova) dan analisis varian dua
faktor (two way anova).
Bilamana ANOVA (F Test)
digunakan ?
Bila kita ingin
membandingkan rata-rata dari suatu
variabel kuantitatif pada tiga atau lebih
kelompok atau kondisi yang berbeda, dan
ingin mengetahui apakah rata-rata
tersebut berbeda secara bermakna atau
tidak pada tiga kelompok atau kondisi tadi.
F test
F test, Tujuan dari uji ini adalah untuk
mengetahui varian antara kelompok data
satu apakah sama dengan kelompok data
yang kedua.



Numerator df=df(between)
Denominator df=df(within)
) (
) (
2
2
within Sw
between Sb
F =
Asumsi pada ANOVA
- Independen variabelnya berskala nominal
atau katagorikal
- Independen variabel ini sering disebut juga
sebagai faktor
- Dependen variabelnya berskala numerik
(rasio atau interval)
- Data berdistribusi normal
Rumus Anova:

( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
or) (denominat
) (numerator 1
...
1
...
1 ... 1 1
2 2 1 1
2 2
2 2
2
1 1
2
2 2
2 2
2
1 1
2
2
2
k N within df
k between df
N
x n x n x n
X
k
X x n X x n X x n
Sb
k N
S n S n S n
Sw
Sw
Sb
F
k k
k k
k k
=
=
+ + +
=

+ + +
=

+ + +
=
=
Terdapat 3 cara dalam memeriksa kadar Hb, setiap metode digunakan
untuk memeriksa 5 orang, hasilnya (gr/100ml) adalah:
metode 1 : 10 11 13 14,4 15
metode 2 : 9,8 11,2 13,4 14,2 15
metode 3 : 11 12,2 13,6 14,2 14,4
Apakah ada perbedaan kadar Hb dari tiga metode tsb, dengan o 5%
Hipotesis :
Ho : 1=2=3 tidak ada perbedaan mean tiga metode
Ha : 1 2 3 ada perbedaan mean tiga metode

Metode 1 Metode 2 Metode 3
10 9.8 11
11 11.2 12.2
13 13.4 13.6
14.4 14.2 14.2
15 15 14.4
Rata-rata 12.68 12.72 13.08
Varian (S
2
) 4,61 4.67 2.54
x
Dengan demikian dengan o 5 % dapat disimpulkan bahwa secara
statistik tidak ada perbedaan rata rata kadar Hb pada ketiga
kelompok data tersebut (p>0,05).

( ) ( )
( ) ( ) ( )
ditolak gagal ho
ditolak gagal ho
89 . 3 F 12 , 0 F
12 3 - 15 or) (denominat
2 1 - 3 ) (numerator 1
12 , 0
94 . 3
474 . 0
474 . 0
2
8 . 0 05 , 0 098 . 0
1 3
68 . 12 08 . 13 5 82 . 12 72 . 12 5 82 . 12 68 . 12 5
94 . 3
12
16 . 10 68 . 18 44 . 18
3 15
54 . 2 * ) 1 5 ( 67 . 4 * 1 5 61 . 4 * 1 5
82 . 12
15
4 . 65 6 . 63 4 , 63
15
08 . 13 * 5 72 . 12 * 5 68 . 12 * 5
tab
2
2
2 2 2
2
2
= >
= <
= =
= = =
= = =
= = =
=
+ +
=

+ +
=
=
+ +
=

+ +
=
=
+ +
=
+ +
=
o nilai p
F F
k N within df
k between df
Sw
Sb
F
Sb
Sw
X
tab hit
hit
ANALISIS MULTIPLE COMPARISON
(POST HOC TEST) JIKA ADA PERBEDAAN (HO
DITOLAK/MENERIMA HA)
- Analisis multiple comparison (Post Hoc Test)
bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut
kelompok mana saja yang berbeda rata-
ratanya bila pada pengujian Anova dihasilkan
ada perbedaan bermakna (Ho ditolak).
- Untuk mengetahui perbedaan antara
kelompok
- Ada berbagai jenis analisis multiple
comparison diantaranya adalah Bonferroni,
Tuckey, Scheffe dan lain-lain.
Perhitungan Bonferroni :
xi - xj
t
ij
= ------------------------
Sw
2
[(1/ni) + (1/nj)]
df = n-k
Dengan level of significance (o) sbb:
o
o* = ---------------
kombinasi
Contoh soal-1
Seorang dokter ingin membandingkan tekanan darah
diastolik pada 3 kelompok usia lanjut yang status gizi
kurang, normal atau berlebih. Pengukuran tersebut
dilakukan terhadap 30 orang lansia, dimana 10 orang
statusnya kurang gizi, 10 orang status gizinya normal
dan 10 orang status gizinya berlebih. Kelompok
status Gizi:
(I) 85 84 79 86 81 86 88 83 83 83
(II) 87 88 84 84 87 81 86 84 88 86
(iii) 88 93 88 89 85 87 86 89 88 93
Ho : 1=2=3
tidak ada perbedaan mean tekanan darah diastolik pada tiga kelompok
lansia
Ho : 1 2 3
ada perbedaan mean kadar tekanan darah diastolik pada tiga kelompok
lansia
Hipotesis :
Perhitungan Uji Anova (Uji F)
Kel I : mean = 83.80 standar deviasi = 2.62
Kel II : mean = 85.50 standar deviasi = 2.22
Kel III : mean = 88.60 standar deviasi = 2.63
(10) ( 83.80) + (10) (85.50) + (10) (88.60)
X = ------------------------------------------------------- = 85.97
30

(10) (83.80-85.97)2 + (10) (85.50-85.97)2 + (10) (88.60-85.97)2
Sb
2
= ----------------------------------------------------------------------------------- = 59.233
3-1
(10-1) (2.62)2 + (10-1) (2.22)2 + (10-1) (2.63)2
Sw
2
= ---------------------------------------------------------- = 6.241
30 - 3
59.223
F = ---------- = 9.491
6.241

Dari nilai F (hitung) = 9.491 dan
kedua df,yaitu df1(N-1)=3-1=2 (numerator)
dan df2(k-1)=30-3=27(denominator)
kemudian dilihat pada tabel F. didapatkan
nilai F tabel = 3,35.

Pada soal diatas diperoleh
nilai F(hit) > F(tab) maka nilai p<0,050
keputusannya Ho ditolak. Dengan demikian
dengan o 5 % dapat disimpulkan bahwa
secara statistik ada perbedaan rata rata
tekanan darah diastolik pada ketiga kelompok
lansia tersebut (p<0,05).
Misalnya untuk soal diatas kita akan coba telusuri
lebih lanjut kelompok mana saja yang tekanan darah
diastoliknya berbeda:
3!
Kombinasi uji t yang mungkin adalah (3
2
) = ------ = 3
2!(3-2)!
Pada soal diatas digunakan alpha 5 % maka o
bonferroni adalah menjadi:
0,05
o* = --------- = 0,0167
3
Uji kelompok I dan II :
83.80 85.50
t
12
= -------------------------- = 1.52
V6.241[(1/10) + (1/10)]
Langkah selanjutnya mencari nilai p dengan
menggunakan tabel t dengan df=27
Dengan nilai t=1.52 dan df=30-3=27, maka nilai p -
nya > 0,05 (karena t hitung 1.52 terletak antara t
tabel 1.314-1.703, dan nilai p nya antara 0.05-0.10),
sehingga nilai ini lebih besar dari nilai o*=0,0167
maka hipotesis nol gagal ditolak. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa secara statistik
tidak ada perbedaan rata-rata tekanan darah
diastolik antar kelompok I dan II
Uji kelompok I dan III :
83.80 88.60
t
12
= -------------------------- = 4.29
V6.241[(1/10) + (1/10)]
Dengan nilai t=4.29 dan df=30-3=27, maka nilai p-
nya < 0.005 (karena t hitung 4.29 > t tabel 2.771)
sehingga nilai ini lebih kecil dari nilai o*=0,0167
maka hipotesis nol ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa secara statistik ada
perbedaan rata-rata tekanan darah diastolik antara
kelompok I dan III.
Uji kelompok II dan III
85.5 88.6
t
23
= -------------------------- = -2.77
V6.241[(1/10) + (1/10)]
Dengan nilai t = -2.77 dan df=30-3=27, maka nilai
p-nya mendekati 0.005 sehingga nilai ini lebih kecil
dari nilai o*=0,0167 maka hipotesis nol ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara
statistik ada perbedaan rata-rata tekanan darah
diastolik antara kelompok II dan III.

Anda mungkin juga menyukai