Anda di halaman 1dari 3

Gambar 3.

Efek pemberian ekstrak Piper betle dengan konsentrasi berbeda (1 mg/kg, 5 mg/kg, 10 mg/kg) terhadap
Reduced Glutathione (GSH), Lipid peroxidation (LPO), dan Superoxide Dismutase (SOD) (Choudharry et al, 2002)

Berdasarkan grafik tersebut, pemberian ekstrak daun Piper betle berdampak pada
naiknya level Reduced glutathione (GSH) dan Superoxide Dismutase (SOD) yang memiliki
peran penting dalam detoksifikasi dan mengkontrol proses oksidatif dalam sel. Pemberian
ekstrak daun Piper betle juga berdampak pada menurunnya proses peroksidasi lipid. Naiknya
level GSH dan SOD menunjukkan potensi Piper betle dapat menaikkan status antioksidan tubuh.
Dapat disimpulkan bahwa Piper betle bekerja dengan cara menghambat rantai reaksi radikal
bebas.

Mekanisme COPER sebagai anti-inflammatory agent dan antioksidan pada pathogenesis


obesitas

COPER (Coffea Piper betle) merupakan suatu inovasi pencegahan dan terapi obesitas
yang disajikan berupa produk kopi daun sirih. COPER memanfaatkan kandungan Polifenol
dalam Coffea canephora dan Hidroksikavicol dalam Piper betle sebagai pencegahan dan terapi
obesitas.Polifenol yang terkandung dalam Coffea canephora memiliki potensi sebagai anti-
inflammatory agent. Polifenol bekerja dengan mengurangi produksi dari sitokin pro-inflamatori,
yaitu TNF-a, IL-6 dan iNOS pada jaringan adiposit dan menurunkan ukuran sel adiposit
sehingga dapat mendukung proses weight loss. Polifenol juga sebagai antioksidan pada proses
inflamasi dalam mekanisme obesitas dengan menghambat jalur MAPK dan menurunkan ekspresi
5-lipooksigenase yang berefek pada menurunnya signaling dalam tubuh, salah satunya yaitu
ekspresi dari adhesi molekul-1 intraseluler yang nantinya akan berpengaruh pada berkurangnya
infiltrasi neutrofil pada jaringan.(Amano et al., 2014; Weisberg et al., 2003; Xu et al., 2003).
Hidroksikavicol yang terkandung dalam Piper betle merupakan senyawa antioksidan
dalam menghambat terjadinya stres oksidatif pada mitokondria. Hidroksikavicol bekerja dengan
menaikkan level SOD yang berdampak pada terhambatnya proses produksi Reactive Oxygen
Species (ROS) oleh mitokondria. Hidroxikavicol juga berperan dalam menurunkan peroksidasi
lipid sehingga dapat mencegah terjadinya lipotoksisitas pada mitokondria (Choudharry et al,
2002). Mekanisme kerja COPER dalam mencegah dan terapi obesitas dengan cara mengurangi
inflamasi dan stres oksidatif dapat dilihat pada gambar 4

Gambar 1. Mekanisme COPER dalam menghambat inflamasi dan stres oksidatif pada patogenesis obesitas

COPER
INHIBIT

INHIBIT
COPER

Proses pembuatan COPER diawali dengan pembuatan bubuk Coffea canephora dan
bubuk Piper betle. Pengolahan biji Coffea canephora menjadi bentuk bubuk diawali dengan
proses penyangraian biji kopi dengan suhu 149˚C - 213˚C. Penyangraian dihentikan apabila biji
kopi mudah dipecahkan. Hal ini menunjukkan bahwa kopi sangrai telah siap digiling untuk
mendapatkan kopi bubuk . Setelah proses penyangraian, biji kopi lalu digiling menggunakan
mesin penggiling hingga dihasilkan bubuk kopi yang halus (Nopitasari, 2010).

Pembuatan bubuk daun Piper betle diawali dengan pembersihan daun dari kotoran yang
menempel dan pembuangan bagian-bagian yang tidak perlu. Selanjutnya daun Piper betle
dianginkan dalam suhu kamar. Selanjutnya dilakukan pemotongan menjadi ukuran yang lebih
kecil.

Anda mungkin juga menyukai