Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga dapat menyelesaikan pembuatan Program Kerja Instalasi Farmasi
tahun 2024.
Program kerja instalasi farmasi ini merupakan acuan bagi kepala Instalasi untuk
melaksanakan pelayanan dan pengelolaan ruangan berdasarkan Visi dan Misi Rumah Sakit
Rantau Ikil. Program kerja ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
khususnya Instalasi Farmasi. Saya mengucapkan banyak terima kasih pada pihak yang telah
banyak membantu sehingga program kerja ini dapat diselesaikan.
Demikianlah program kerja ini saya buat, dan saya menyadari laporan ini masih jauh
dari yang diharapkan, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya masukan dan kritikan
yang bersifat membangun demi kesempurnaan Program Kerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit
Rantau Ikil.
BAB I
PENDAHULUAN
Tuntutan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan berfokus pada keselamatan pasien
serta kepuasan pelanggan menjadi gaung yang harus ada dalam pelayanan rumah sakit.
Sistem manajemen mutu harus dibentuk untuk memenuhi standar tersebut. Masyarakat mulai
cenderung menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah, dan lebih bermutu termasuk
pelayanan kesehatan. Maka rumah sakit secara bertahap perlu terus meningkatkan mutu agar
dapat memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat.
BAB II
LATAR BELAKANG
a. Tujuan Umum
Terciptanya sistem dan prosedur pelayanan instalasi farmasi yang dapat dijalankan dan dapat
digunakan sebagai alat evaluasi dalam meningkatkan mutu pelayanan Instalasi Farmasi
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu SDM di Instalasi Farmasi
2. Meningkatkan pelayanan Kefarmasian yang optimal
3. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan etik profesi
4. Melaksanakan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) mengenai obat.
5. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan dan pengelolaan obat, alat
kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
6. Meningkatkan budaya keselamatan pasien di Instalasi Farmasi
7. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan- aturan yang berlaku.
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai harus
dilaksanakan secara multidisiplin, terkoordinir dan menggunakan proses yang efektif untuk
menjamin kendali mutu dan kendali biaya. Dalam ketentuan Pasal 15 ayat (3) Undang-
Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit menyatakan bahwa Pengelolaan Alat
Kesehatan, Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit harus dilakukan
oleh Instalasi Farmasi sistem satu pintu. Alat Kesehatan yang dikelola oleh Instalasi Farmasi
sistem satu pintu berupa alat medis habis pakai/peralatan non elektromedik, antara lain alat
kontrasepsi (IUD), alat pacu jantung, implan, dan stent. Instalasi Farmasi adalah unit
pelaksana fungsional yang menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di
Rumah Sakit.
A. SDM
1. Kebutuhan SDM
Jumlah total SDM Sementara : 3 orang (1 Apoteker ASN, 2 Perawat Non ASN
yang diberbantukan). Kebutuhan SDM :
a. Apoteker : 2 orang
b. Asisten Apoteker : 8 Orang
2. Orientasi
Orientasi akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian
3. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan :
Profesi Apoteker :1 orang
D3 Farmasi : -
D3 Perawat dan D3 Kebinan : 2 orang (diberbantukan)
Pelatihan : -
4. Evaluasi Kinerja SDM
Penilaian kerja terlampir
B. Fasilitas
a) Pemeliharaan :
AC = 6 Bulan
b) Penambahan/ Investasi yang dibutuhkan :
AC : 1 Buah (Gudang Obat)
Kulkas : 2 Buah
Termometer Ruangan : 2 Buah
Termometer kulkas : 2 Buah
Rak Obat (Gudang dan Apotek)
Lemari Narkotika : 2 Buah
Palet (Gudang)
Komputer : 2 Buah
Laptop : 1 Buah
Printer : 2 Buah
C. Mutu
Monitoring mutu
Pengumpulan dan analisa data
Rencana perbaikan dan pelaksanaan perbaikan
D. Upaya keselamatan pasien
Menerapkan manajemen risiko klinis
Melaporkan dan analisis data insiden keselamatan pasien
Koordinasi kegiatan dengan peningkatan mutu atau audit klinis
E.
SHAKKANSA