Anda di halaman 1dari 14

OM SWASTYASTU

NAMA : NI GUSTI AYU DIAH CHANDRA KIRANA


NIS :15.013

SMK FARMASI SARASWATI 3


DENPASAR
ASMA
 PENDAHULUAN

Menurut Adelman & Daly (2007) penyakit kronis adalah penyakit yang
membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak terjadi secara tiba-tiba atau spontan, dan
biasanya tidak dapat disembuhkan dengan sempurna. Asma dapat diderita oleh semua
lapisan masyarakat dari usia anak-anak sampai usia dewasa. Penyakit asma awalnya
merupakan penyakit genetik yang diturunkan dari orang tua pada anaknya. Namun,
akhir-akhir ini genetik bukan merupakan penyebab utama penyakit asma. Polusi udara
dan kurangnya kebersihan lingkungan di kota-kota besar merupakan faktor dominan
dalam peningkatan serangan asma. Asma merupakan salah satu penyakit yang banyak di
derita oleh masyarakat, diderita oleh anak-anak sampai dewasa. Asma merupakan
gangguan saluran pernapasan yang sangat kompleks, penyebab utama penyakit kronis
pada masa anak-anak, yang mengganggu aktivitas.
CONT.....

Asma adalah penyakit kronis variabel dari sistem pernapasan yang ditandai oleh
penyempitan saluran pernapasan kecil dan bronkiolus, meningkat bronkial sekresi atau
lendir dan pembengkakan mukosa atau peradangan, sering dalam menanggapi satu atau
lebih memicu. Asma ditandai dengan serangan sesak dada, batuk, dan mengakibatkan
obstruksi jalan nafas. Dalam tiga puluh
tahun terakhir terjadi peningkatan prevalensi (kekerapan penyakit) asma terutama di
negara-negara maju. Kenaikan prevalensi asma di Asia seperti Singapura, Taiwan,
Jepang, atau Korea Selatan juga mencolok. Kasus asma meningkat insidennya secara
dramatis selama lebih dari lima belas tahun, baik di negara berkembang maupun di
negara maju. Beban global untuk penyakit ini semakin meningkat. Dampak buruk asma
meliputi penurunan kualitas hidup, produktivitas yang menurun, ketidakhadiran di
sekolah, peningkatan biaya kesehatan, risiko perawatan di rumah sakit dan bahkan
kematian
PEMBAHASAN

 Definisi Asma

Asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang menyebabkan


peningkatan hipersensitif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang
berupa mengi, sesak nafas, dada terasa berat, dan batuk-batuk terutama malam
menjelang dini hari. Asma juga banyak ditemukan pada anak, dewasa, dan ibu
hamil. Meskipun penyebab pasti asma belum diketahui secara jelas, namun ada
beberapa hal yang kerap memicunya, seperti asap rokok, debu, bulu binatang,
aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, atau bahkan terpapar zat kimia.
 Patofisiolgi Asma

Individu dengan asma mengalami respon yang buruk terhadap


lingkungan. Faktor pemicu asma merangsang respon imun tubuh.
Antibodi yang dihasilkan (IgE), antibodi ini menyebabkan reaksi
dengan antigen spesifiknya, kemudian menyerang sel-sel mast dalam
paru-paru. Sel mast kini dirangsang untuk menghasilkan substansi
seperti histamine. Histamine adalah konstriktor otot pada jalan nafas
yang menyebabkan jalan nafas menjadi sempit. Histamine juga
meningkatkan kontraksi otot-otot polos, yang dapat menyebabkan
pembengkakan jaringan serta meningkatnya sekresi mucus yang
berlebihan pada bronkeolus, sehingga terjadi penyempitan pada jalan
nafas dan penumpukan udara di terminal.
 Faktor Resiko Asma

Faktor-faktor yang dapat


menimbulkan serangan asma :

1. Alergen 3.Stres
Alergen adalah zat-zat tertentu bila dihisap Stress dapat menjadi pencetus serangan asma,
atau dapat menimbulkan serangan asma, selain itu juga dapat memperberat serangan
misalnya debu rumah sakit, obat-obat tertentu, asma yang sudah ada. Penderita asma yang
bulu binatang, beberapa makanan laut dan mengalami stres atau gangguan emosi perlu
sebagainya. diberikan nasihat untuk menyelesaikan
masalahnya.
2. Infeksi Saluran Nafas 4. Polusi Udara
Infeksi saluran nafas terutama oleh virus Pasien asma sangat peka terhadap debu, asap
seperti influenza merupakan salah satu faktor pabrik atau kendaraan, asap rokok yang
pemicu yang paling sering menimbulkan asma mengandung hasil pembakaran dan oksida
bronkiale. Diperkirakan dua pertiga penderita fotokemikal serta bau yang tajam.
asma dewasa serangan asmanya ditimbulkan
oleh infeksi saluran nafas.
 Gejala Klinis Asma

1. Sulit bernafas, dapat terjadi jika penderita melakukan aktifitas yang


berlebihan.
2. Mengi, terjadi suara ketika penderita bernafas.
3. Nyeri pada bagian dada, biasanya berupa perasaan tekanan pada bagian dada
yang berat.
4. Mudah lelah, terjadi karena penderita tidak bisa menerima oksigen secara
maksimal akibat penyumbatan.
5. Iritasi tenggorokan, terjadi karena saluran pernafasan tersumbat lendir.
 Pengobatan Asma

Terapi Farmakologi Terapi Non Farmakologi

 Bronkodilator : (salbutamol,
terbutalin, salmeterol)  1. Memberikan edukasi atau
 Bekerja selektif terhadap reseptor β2 penjelasan kepada penderita atau
adrenergik. Stimulasi β2 di trakea dan yang merawat penderita mengenai
bronkiolus.
berbagai hal tentang asma,
 Antikolinergik (ipatropium,
deptropin) misalnya tentang terjadinya asma.
 Memblok efek pelepasan asetikolin  2. Mengenali dan mengontrol
dari saraf kolinergik pada jalan nafas.
faktor-faktor pemicu serangan
 Metil Xantin (aminofilin, teofilin)
asma.
 Blokade reseptor adenosin,
bronkodilatasi berhubungan dengan  3. Mengatur kegiatan aktivitas
hambatan fosfodiesterase.
fisik.
 Kortikosteroid (beklometason,
deksametason)  4. Melakukan olahraga secara
 Meniadakan efek mediator seperti teratur, misalnya senam asma
peradangan.
untuk latihan pernafasan.
 Antihistamin (ketotipen, tiazinamium)
 Resep
 Skrinning Resep

Identitas Rumah Sakit (√)


Subscriptio (√)
Inscriptio (√)
Signatura (√)
Invocatio (√)
 Pembahasan Obat

1. Teosal
2. Ventolin
Komposisi : Salbutamol sulfate 1mg,
Komposisi : Salbutamol sulfate.
theophylline 150 mg.
Indikasi : Penanganan dan pencegahan
Indikasi : Bronkitis asmatik,
asma.
bronkitis akut atau kronis, emfisema
Dosis : Dewasa dan anak-anak awal 2,5mg
pulmoner.
lalu dapat ditingkatkan
Dosis : Dewasa : 1 tablet, Anak < 12
sampai 5mg.
tahun : ½ -1 tablet. Diberikan
Cara Kerja : Merangsang secara selektif
2-4 kali sehari.
reseptor β2 adrenergik terutama
Cara Kerja : Salbutamol merupakan
pada otot bronkus. Hal ini menyebabkan
suatu senyawa selektif merangsang
terjadinya
reseptor β2 adrenergik pada otot
bronkodilatasi karena otot bronkus
bronkus. Theophylline
mengalami relaksasi.
merupakan turunan methylxanthine
yang mempunyai efek
antara lain merangsang susunan
saraf pusat dan melemaskan
otot polos terutama bronkus.
CONT....

3. Doxycycline 4. Paraflu
Komposisi : Tiap kapsul mengandung: Komposisi : Paracetamol 125mg,
Doxycycline Hyclate setara Phenilpropanolamin hcl 3,5mg,
dengan 100mg doxycycline. Chlorpheniraine maleat 0,5mg.
Indikasi : Infeksi saluran pernafasan, seperti Indikasi : Meringankan gejala flu seperti
pneumonia, bronkitis, demam, sakit kepala, hidung
tonsilitis, nasofaringitis. tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk.
9 Dosis : Anak-anak: ½ -1 tablet, Dewasa;1-2
Dosis : Anak-anak >8 tahun dengan berat tablet.
badan <45kg:4,4 mg/kg Cara Kerja : Bekerja sebagai analgesik-
berat badan per hari. Dewasa dan anak-anak antipiretik, ekspektoran,
>8 dengan berat anthistamin, dan dekongestan hidung.
badan >45kg;200mg setiap 12 jam pada hari
pertama,
selanjutnya 100mg per hari.
Cara Kerja : Efekif terhadap bakteri Gram-
negatif, seperti sterptococcus,
staphylococcus, bacilus anthracis.
Aturan
pemakaian :
Teosal diminum
3x sehari 1 tab, Informasi Obat :
ventolin inhaler Pasien perlu
dihirup diberikan informasi
seperlunya, mengenai obat
doxycycline tersebut
diminum 2x KIE
sehari, paraflu
diminum 3x
sehari

Keempat obat tersebut disimpan pada


suhu terkendali, hindari jangkauan anak-
anak, dan hindari makanan dan minuman
yang menyebabkan asma ibu kambuh,
OM SHANTI,SHANTI,SHANTI OM

Anda mungkin juga menyukai