Anda di halaman 1dari 43

KLASIFIKASI

MAHLUK HIDUP
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan
siswa dapat:
 Merumuskan arti sistem klasifikasi.
 Menguraikan tujuan klasifikasi.
 Menjelaskan proses klasifikasi
berdasarkan persamaan dan perbedaan.
 Merancang kunci determinasi berdasarka
objek biologi yang diamati.
 Membuatklasifikasi untuk mehluk hidup.
SISTEM KLASIFIKASI

Setiap spesies tumbuhan maupun hewan


terdiri dari sejumlah individu sehingga seluruh
spesies terdiri dari berjuta-juta individu. Antara
satu spesies dengan spesies lain terdapat
perbedaan antara lain ukuran, umur, bentuk
tubuh, pola warna, jenis kelamin dll.
Oleh karena banyaknya keanekaragaman
yang begitu besar. Para ilmuan biologi
mengembangkan suatu sistem yang
memudahkan kita untuk mempelajari
mengenai mahluk hidup. Sistem tersebut
dikenal dengan sistem klasifikasi.
Sistem klasifikasi mahluk hidup
dikelopokkan secara sistematis dan bertahap.
 Cabang ilmu biologi yang mengkaji
pengelompokkan mahluk hidup
disebut Taksonomi.
 Sistem klasifikasi mahluk hidup
pertama kali dipelopori oleh Carolus
Linnaeus pada abad ke 18.
 pengelompokannya berdasarkan
persamaan ciri dan pemberian nama
dengan sistem tata nama ganda
Macam-macam klasifikasi
 Klasifikasi Sistem Alami.
Yaitu pengelompokan mahluk hidup
berdasarkan persamaan dan perbedaan
cirinya. Cara pengelompokan berdasarkan
ciri morfologi, anatomi dan fisiologi.
 Klasifika Sisistem Filogenik.
Yaitu pengelompokan mahluk hidup
berdasarkan sejara evolusi suatu mahluk
hidup.
 Klasifikasi Sistem Buatan.
Yaitu pengelompokan mahluk hidup
berdasarkan persamaan ciri morfologi
yang mudah dilihat.
 Kegiatan pengelompokan mahluk
hidup akan menghasilkan kelompok-
kelompok takson (jamak = taksa).

 Banyak dan sedikitnya persamaan


atau perbedaan ciri angota suatu
kelompok mahluk hidup akan
menentukan jenjang takson dan juga
menunjukan jenjang kekerabatan.
Urutan jenjang takson mulai dari yang
tinggi sampai yang terendah adalah:
 Spesies
 Genus
 Famili
 Ordo
 Kelas
 Filum
 Kingdom
SISTEM TATANAMA MAHLUK HIDUP

 Penggunaan nama dengan bahasa yang


tidak dimengerti secara luas dapat
menimbulkan kebingungan dalam
berkomunikasi.

 Untuk memudahkan berkomunikasi antar


ilmuan biologi mengenai jenis mahluk
hidup diperlukan sistem tata nama.
 Sistem tata nama terdiri dari dua
bagian yaitu sebagai nama genus
dan sebagai penunjuk spesies (tata
nama ganda/binomial nomercluture.
 Sistem tata nama ganda juga
memasukkan singkatan nama orang
yang pertama kali mengidentifikasi
suatu spesies mahluk hidup.
 Contoh sistem tata nama ganda
adalah : pisang dengan nama ilmiah
Musa paradisiaca L.
 Nama genus Musa, mana spesies
paradisiaca, pengidentifikasi pertama
kali oleh Linneus (disingkat L.)
Aturan Penulisan Nama Ilmiah
 Nama genus dimulai dengan huruf
besar.
 Nama petunjuk spesies dimulai
dengan huruf kecil.
 Kedua nama diatas digaris bawahi
jika ditulis dengan tangan/ditulis
miring jika diketik menggunakan
komputer.
 Mana penemu ditulis dengan
singkatan/ditulis lengkap dibelakang
nama petunjuk spesies.

 Nama penemu ditulis dengan huruf


besar dan tidak digaris bawahi/tidak
dicatak miring.
MANFAAT MEMPELAJARI
KLASIFIKASI
 Mengenal berbagai spesies mahluk
hidup meliputi ciri-ciri, hubungan
kekerabatan dan interaksi antar
mahluk hidup. Pengenalan berbagai
spesies sangat penting bagi manusia.
Contoh mengutahui ciri-ciri bibit
unggul. Ini sangat penting bagi pada
petani dan peternak.
BEBERAPA ALTERNATIF SISTEM
KLASIFIKASI

Mahluk hidup dikelompokkan


berdasarkan kriteria tertentu. Dalam
kehidupan sehari-hari kita
mengetahui beberapa
pengelompokkan mahluk hidup
berdasarkan kriteria sederhana.
Kriteria sederhana tersebut antara
lain:
 Manfaat. Kelompok tanaman obat,
tamanaman pangan, dan tanaman hias.
 Tempat hidup. Kelompok tumbuhan/
hewan air, tumbuhan/hewan darat.
 Ukuran. Kelompok tanaman pohon,
semak, perdu atau herba.
 Alat gerak. Kelompok hewan yang
bergerak menggukan kaki, sirip atau
sayap.
SISTEM KLASIFIKASI DUA
KINGDOM
 Kingdom Platae (kelompok tumbuhan)
memiliki ciri mampu mebuat makanan
sendiri dengan cara foto sintesis (bersifat
aototrof).
 Kingdom Animalia (kelompok hewan)
memiliki ciri memperoleh makanan yang
sudah berupa bahan organik dari
lingkungannya (bersifat heterotrof).
SISTEM KLASIFIKASI TIGA
KINGDOM
 Muncul setelah adanya mikroskop.
Mikroskop mengungkap adanya mahluk
hidup renik (mikroorganisme) bersel satu
(uniseluler) atau bersel banyak.
(multiseluler).
Mahluk hidup tersebut dikelompokkan :
 Kingdom Protista
 Kingdom Plantae
 Kingdom Animalia
SISTEM KLASIFIKASI EMPAT
KINGDOM
Muncul setelah berkembangnya
teknik dan alat penelitian yang lebih
canggih. Salah satu alat tersebut
adalah mikroskop elektron, yang
dapat mengungkap struktur ulter
mikroskopoksel mahluk hidup,
misalnya ada tidaknya membran inti.
Sistem klasifikasi empat kingdom
terdiri dari:
 Kingdom Monera
 Kingdom Protista
 Kingdom Plantae
 Kingdom Animalia.
SISTEM KLASIFIKASI LIMA
KINGDOM
 Pada sistem klasifikasi lima kingdom,
jamur dipisah dari kingdom plantae
berdasarkan ciri struktur sel dan cara
memperoleh makanannya. Jamur
dikelompokkan kedalam kingdom Fungi
Sistem klasifikasi lima kingdom
terdiri dari:
 Kingdom monera
 Kingdom protista
 Kingdom fungi
 Kingdom plantae
 Kingdom animalia
SISTEM KLASIFIKASI ENAM
KINGDOM
 Selama bertahun-tahun para ilmuan
biologi meneliti kelompok mahluk
hidup yang disebut Archaebacteria.
Archaebacteria memiliki ciri-ciri yang
unik, berbeda dengan bakteri dalam
kingdom monera. Archaebacteria
lebih mendekati mahluk hidup
eukariot.
Adanya Archaebacteria, memunculkan
klasifikasi enam kingdom:

 Eubacteria
 Archaebacteria
 Protista
 Fungi
 Plantae
 Animalia
IDENTIFIKASI ATAU
DETERMINASI

Identifikasi (determinasi) ciri-ciri


khas hewan atau tumbuhan adalah
menetukan nama hewan atau
tumbuhan dengan benar dan
menempatkannya dalam sistem
klasifikasi hewan dan tumbuhan.
Jika kita memilih suatu jenis
tumbuhan atau hewan yang akan
diidentifikasi, hal yang pertama yang
harus dilakukan adalah mempelajari
tumbuhan itu dengan sebaik-baiknya.
Semua sifat morfologi perlu dianalisa
sehingga ciri-ciri tumbuhan atau
hewan tersebut dikuasi sepenuhnya.
 Langkah berikutnya adalah mencoba
membandingkan atau menyamakan ciri
tumbuhan atau hewan yang dimaksud
dengan ciri-ciri tumbuhan atau hewan lain
yang sudah dikenal identitasnya.

 Misalnya dengan menggunakan cara


berikut:
 Ingatan
Determinasi dilakukan berdasarkan
pengetahuan atau ingatan kita
tentang tubuhan atau hewan yang
dikenal sebelumya.
 Bantuan orang lain
Determinasi dilakukan dengan
meminta bantuan para ahli.
 Spesimen acuan
identifikasi dilakukan dengan
membandingkan secara langsung
dengan spesimen acuan yang
biasanya telah diberi etiket
bertuliskan namanya. Spesimen
dapat berupa koleksi kering atau
koleksi basah.
 Pustaka
Determinasi dilakukan dengan
membandingkan dengan atau
mencocokan ciri tumbuhan atau
hewan yang akan diidentifikasi
dengan deskripsi serta gambar-
gambar yang ada dalam pustaka.
Misalnya dengan menggunakan kunci
determinasi atau kunci identifikasi
 Komputer
Perkembangan teknologi dibidang
komputer dan biometrika berhasil
menciptakan suatu program komputer
yang dapat menyimpan, mengolah dan
memberikan kembali keterangan tentang
tumbuhan atau hewan. Oleh karena itu,
determinasi hewan atau tumbuhan dapat
dilakukan dengan bantuan komputer.
KUNCI IDENTIFIKASI

Penggunaan kunci identifikasi


merupakan cara yang paling sering
digunakan untuk mengidentifikasi
tumbuhan maupun hewan, terutama
bagi yang tidak memilih spesimen
acuan.
Identifikasi dengan kunci
identifikasi harus dilakukan secara
bertahap, karena setiap kunci
identifikasi memiliki keterbatasan
kemampuan berbeda.
Ada kunci yang mengidentifikasi
sampai famili, genus atau sampai
spesies.
Format pada kunci identifikasi
biasanya dikotom yang sering
dikenal dengan kunci dikotom.
Kunci dikotom merupakan
kunci identifikasi dengan
menelusuri dua jalur yang
ditetapkan oleh keputusan
beraturan dengan setiap
pilihannya adalah biner (karena
hanya ada dua alternatif).
Kunci dikotom terdiri dari
sederetan bait atau kuplet yang
diberi nomor dan setiap bait terdiri
dari dua baris yang disebut
penuntun. Penuntun berisi ciri-ciri
yang bertentangan antara satu
dengan yang lain dan ditandai
dengan huruf.
Ciri tersebut disusun sedemikian
rupa sehingga selangkah-demi
selangkah pemakaian kunci identifikasi
memiliki satu diantara dua dan beberapa
sifat yang bertentangandan seterusnya,
yang akhirnya ditemukan satu identitas.
Contoh pembuatan kunci identifikasi

1. a. Daun tunggal ………………...2


b. daun majemuk ………………4
2. a. Bangun daun bergaris ………Rumpur
b. bangund daun lebar ………...3
3. a. Tepi daun bergerigi …………Kembang
sepatu
b. tepi daun bercangap ………..Kentang
4. a. Daun dengan tujuh helai
anak daun ……………............kapuk
b. Daun dengan lebih dari tujuh
helai anak daun …………….. 5
5. a. Anak daun duduk pada ibu
tangkai daun …………………mahoni
b. Anak daun duduk pada pada
cabang tingkat satudari ibu
tangkai daun …………......…kembang
merak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai