Anda di halaman 1dari 55

PERAWATAN UMUM DAN PERTOLONGAN PERTAMA

KONDISI DARURAT
Dr. Shinta Silaswati, S.Kp, M.Sc
Ketua Pengurus Pusat
Ikatan Perawat Gerontik Indonesia/ IPEGERI

PANDUAN PRAKTIS UNTUK CAREGIVER DALAM PERAWATAN JANGKA


PANJANG BAGI LANJUT USIA TAHUN 2023
POINTER MATERI PAPARAN NARASUMBER
PADA WEBINAR PANDUAN CAREGIVER
Judul Materi : Perawatan Lansia Secara Umum, Pertolongan Pertama Pada Keadaan Darurat; Gizi;
Kesehatan Jiwa dan Spiritual serta KIE
Nama Narasumber : Dr. Shinta Silaswati, S.Kp, M.Sc. (IPEGERI)
Waktu
Pointer Presentasi : : 120 mnt (3 JPL)
1. Pemeliharaan Kebersihan Diri:
2. Pencegahan Masalah Kesehatan Kulit (Hal. 19-20)
3. Pemeliharaan Kebersihan dan Keamanan Lingkungan (Hal. 20-24)
4. Mendukung Lansia mempertahankan AIKS/IADL (Hal. 95-98)
5. Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat pada Lansia:
a) Penurunan Kesadaran (Hal. 100-102)
b) Luka Bakar (Hal. 102)
c) Patah Tulang (Hal. 103-104)
d) Perdarahan (Hal. 104-105)
e) Syok (Hal. 106)
f) Tersedak (Hal. 107-108)
6. Masalah gizi pada lansia
7. Kesehatan Jiwa dan kebutuhan spiritual
8. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
PERAWATAN SECARA UMUM
1
Pemeliharaan
kebersihan diri

2 Pencegahan masalah
kesehatan kulit Pelaksanaan ibadah 9

Pemeliharaan PERAWATAN
3 kebersihan dan Rekreasi 8
keamanan lingkungan LANSIA

Mempertahankan
4 Tingkat Kemandirian
Pemantauan
penggunaan obat 7
Lansia

5 Pajanan Sinar
Matahari
Tehnik Komunikasi
dengan Lansia 6
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERHATIKAN
- Lansia kotor  segera bersihkan dan keringkan bagian yang
kotor tanpa menunggu jadwal mandi rutin
- Selalu jaga agar baju lansia tetap kering
- Pilih baju berbahan katun, lembut dan mudah menyerap keringat
- Gunakan air hangat untuk mandi

PHBS CAREGIVER DALAM MEMBANTU LANSIA MERAWAT


KEBERSIHAN DIRI :
- Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah membantu lansia
- Gunakan masker/penutup hidung dan mulut
- Gunakan ikat rambut/ penutup kepala
PERALATAN UNTUK
MENJAGA KEBERSIHAN DIRI LANSIA

 Sabun yg mengandung pelembab/


 Gunting kuku
sabun bayi
 Deodoran
 Shampo bayi
 Penutup kepala
 Krim/ losion pelembab
 Alas mandi anti air
 Sikat dan pasta gigi
 Handuk kecil
 Baskom : 2 buah
 Sampiran / penghalang ruangan
 Washlap : 2 buah
 Sprei pengganti bila lansia mandi
 Handuk besar : 2 buah
di k. tidur
 Kassa
 Keranjang baju kotor
 Tisu basah
 Kantong sampah
 Sisir
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERAWATAN KULIT Perawatan Mata Pada Lansia


1. Basahkan handuk kecil dengan air suam kuku
2. Seka mata dari bagian dalam ke luar
3. Keringkan dengan handuk kering
4. Apabila terjadi iritasi/ infeksi  konsultasi ke
Bersihkan muka, telinga, dan nakes

leher.
Gunakan washlap yang terpisah Lansia dengan kacamata :
untuk masing-masing mata atau 1. Bersihkan kacamata dengan air hangat dan kain
bilas terlebih dahulu washlap/ lembut
2. Bersihkan rangka kacamata
sebelum digunakan untuk 3. Keringkan kacamata dengan kain lembut yang
mengusap bagian mata lainnya bersih dan lunak
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

Perawatan mulut dan gigi pada


PERAWATAN KULIT lansia dengan gigi
Cara menyikat gigi yang benar :
a. Menyikat mulai dari bagian atas dan bawah
gigi
b. Bagian dalam dan bagian belakang gigi
c. Bagian dalam dan bagian luar gigi
d. Bagian geraham (gigi paling belakang)
e. Bagian lidah dari dalam ke luar (pangkal
ke ujung)
f. Minimal sikat gigi sehari dua kali, yaitu setelah
makan pagi dan sebelum tidur.

Pada Lansia Tanpa Gigi


Bersihkan gusi dan rongga mulut dengan
kassa yang sudah dibasahi oleh air
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

Mencuci rambut di tempat tidur

 Sisirlah rambut terlebih dahulu,


 Keramas dengan menggunakan air hangat dan shampo bayi,
 Pijit-pijit secara lembut kepala dengan jarijari tangan pada saat
meratakan shampo,
 Bilas dan keringkan rambut secepat mungkin dengan handuk kering,
 Sisir rambut dengan rapi,
 Jika lansia menggunakan penutup kepala, pastikan rambut sudah
kering sebelum menggunakan penutup kepala.
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERAWATAN KULIT

Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki


gunakan washlap basah atau untuk lansia yang
masih bisa duduk, kaki dimasukkan ke dalam
baskom dengan hati-hati kemudian kaki dibersihkan
dan keringkan dengan handuk kering

Cara memotong kuku yang baik:


 Rendam kaki dan tangan dengan air hangat agar kuku lebih lunak
dan mudah dipotong,
 Memotong kuku jangan terlalu pendek dan jangan terlalu
melengkung ke dalam terutama untuk penderita kencing manis
 Bila kuku retak atau terkelupas oleskan krim/ losion berpelembab.
PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI

PERAWATAN KULIT: Cara membersihkan alat kelamin:


 Siapkan sabun berpelembab dan air hangat,
 Pasang pispot senyaman mungkin,
 Siram dengan air dan cuci daerah alat kelamin dan sekitarnya dengan sabun kemudian bilas dengan air,
 Arah membersihkan alat kelamin:
• Laki-laki: dari ujung kemaluan ke arah pangkal kemaluan hingga anus,
• Wanita: dari arah atas ke bawah, meliputi bibir dalam dan luar kemaluan hingga anus.
 Keringkan dengan handuk bersih
 Apabila lansia masih mampu dan berkeinginan untuk membersihkan alat kelamin dan sekitarnya secara
mandiri, dapat diberikan dengan air, sabun, dan washlap basah.
 Ganti celana dalam setiap selesai mandi dan setiap kali jika terkena kotoran/basah.
 Hindari penggunaan tisu basah agar tidak terjadi iritasi.
PEMELIHARAAN KEAMANAN LINGKUNGAN

Kamar lansia : di lantai


dasar dan mudah dijangkau, Tempat tidur : ketinggian
Dinding : Handrail sesuai
ventilasi dan sinar UV tempat tidur, pembatas di
dgn tinggi lansia
cukup baik, tidak banyak sisi tempat tidur
perabotan

Lantai : rata, mudah Pencahayaan : terang


Tangga : tersedia handrail,
dibersihkan, tidak licin, terutama di jalur yg sering
lansia didampingi saat naik
undakan diberi warna dilewati lansia
turun tangga
mencolok

WC : Lantai tidak licin,


tidak ada genangan, kloset Alat yang berbahaya : kabel
duduk, terdapat pegangan listrik ditata rapi,
di dinding, terdapat bel, perlengkapan dapur
pintu membuka kearah luar disimpan di tempat tertutup
atau pintu geser,
ada tempat duduk
PAJANAN SINAR MATAHARI

Tehnik memberikan pajanan sinar matahari bagi lansia :


Berjemur sekitar 15-30 menit pada jam 07.00-10.00
PEMANTAUAN
PENGGUNAAN OBAT

Yang perlu diperhatikan oleh Caregiver :

1. Pastikan obat yg dikonsumsi sesuai instruksi tenkes


2. Pisahkan obat yg sudah tidak digunakan
3. Buang obat yg kadaluarsa
4. Pelajari petunjuk penggunaan obat : dosis, waktu dan cara pemberian
MENDUKUNG LANSIA MEMPERTAHANKAN
AIKS / IADL

Berkomunikasi menggunakan telepon

Berbelanja
Cara Menyiapkan makanan
caregiver
mendukung Mengurus Rumah
lansia Mencuci dan mengurus pakaian
mempertah
ankan Menggunakan transportasi
AIKS/IADL
Menyiapkan dan meminum obat

Mengatur keuangan
PERTOLONGAN PERTAMA
PADA KEADAAN DARURAT
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
KEADAAN DARURAT

1. Penurunan
2. Luka Bakar 3. Patah Tulang
Kesadaran

4. Perdarahan 5. Syok 6. Tersedak

Caregiver perlu memahami pertolongan pertama pada keadaan tersebut


1. PENURUNAN KESADARAN

Baringkan Lansia

Nilai kesadaran Lansia : Bila paska siklus CAB dicek


“pak..pak..”  nadi dan napasnya
kembali muncul  lansia
selamat  baringkan
Cari bantuan miring, salah satu posisi kaki
ditekuk (posisi recovery),
sambil menunggu bantuan
Compression 30x
Breathing 2x
CAB datang

Cek nadi dan napas


lansia tiap 5 siklus CAB
Lanjutan PENURUNAN KESADARAN

Circulation Airway Breathing

Bila ada muntahan, miringkan


kepala dan badan, bersihkan
muntahan sebelum
melakukan tahap breathing
2. LUKA BAKAR

Penanganan luka bakar :


1. Hentikan sumber pembakaran, contoh
matikan api, cabut arus listrik
2. Dinginkan area luka bakar selama 2-3
menit dibawah air mengalir atau
rendam dalam air dingin
3. Tutup dgn kassa steril atau kain bersih
yang basah
4. Bawa ke fasilitas kesehatan
3. Patah Tulang

Tanda patah tulang : Penanganan lansia curiga patah


a. Nyeri
b. Bengkak atau benjolan
tulang :
1. Mencari pertolongan (nakes, anggota
c. Memar
keluarga)
d. Bentuk tubuh tidak terlihat
2. Sambil menunggu bantuan :
normal
a. Fiksasi bagian tubuh yg terluka
e. Patah tulang terbuka
(gulungan selimut, bantal, bidai)
f. Fungsiolesa
b. Tutupi luka terbuka (bila ada) dgn kassa
g. Timbul tanda shock (berdebar,
steril/kain bersih
pucat, pingsan)
c. Perhatikan adanya tanda penurunan
kesadaran
4. PERDARAHAN

Penanganan perdarahan hebat: :


Penanganan perdarahan kecil 1. Cuci tangan caregiver, keringkan, pakai
dan luka tdk dalam : sarung tangan
1. Cuci tangan caregiver, keringkan, 2. Bebat perdarahan dgn tekanan selama
pakai sarung tangan 10 menit
2. Debridement lalu keringkan dgn 3. Angkat anggota badan yg terluka
kassa steril 4. Balut dgn perban diatas kain
3. Oleskan antiseptik, letakkan kassa pembebat, beri tekanan tapi tdk
steril diatas luka terlalu ketat
4. Balut luka dgn kassa steril, 5. Rujuk ke fasilitas kesehatan
gunakan steril 6. Apabila tertusuk benda, JANGAN
ambil bendanya. Cukup berikan
pengganjal di kanan kiri benda untuk
fiksasi
5. SYOK

Penyebab lansia syok biasanya dehidrasi,


penyakit jantung, perdarahan. Tanda lansia
Penanganan Syok:
syok : 1. Baringkan lansia, posisi mata kaki
a. Pucat lebih tinggi daripada posisi kepala
b. Kulit dingin, lembab
c. Denyut nadi cepat dan lemah 2. Longgarkan pakaian lansia
d. Kadang-kadang kesadaran menurun 3. Pastikan sirkulasi udara baik
4. Jaga kehangatan lansia
5. Jangan beri makan/minum
6. Periksa denyut nadi dan
pernapasan secara teratur
7. Beri kenyamanan
8. Konsultasi ke tenaga kesehatan
6. TERSEDAK

Penanganan lansia tersedak :


a. Tenangkan lansia  minta lansia mendehem
Penyebab lansia tersedak : saat atau batuk
pemberian makan, minum obat b. Jika sumbatan adalah padat  lakukan
bentuk pil/tablet Manuver Heimlich :
1. Caregiver berdiri dibelakang lansia. Posisikan
kepalan tangan pada perut lansia bagian atas
Tanda lansia tersedak : 2. Pegang kepalan tangan pertama dengan tangan
kedua
- Kesulitan bernafas/ berbicara 3. Lakukan hentakan pada perut lansia
- Kulit wajah memerah sampai dgn menggunakan kedua tangan kearah dalam dan
kebiruan keatas
- Lansia memegang lehernya karena 4. Ulangi hingga jalan napas bebas dari sumbatan
sulit bernapas dan lansia dapat batuk atau bernapas
5. Jika lansia tdk sadarkan diri, cari tenaga
kesehatan
Manuver Heimlich
1

2
GIZI PADA LANSIA
MASALAH KESEHATAN YANG SERING PADA LANSIA
DAN PERAWATAN KHUSUS

Pemenuhan Kesulitan BAB


Gangguan gizi Lansia dan BAK
gerak

Gangguan
Perilaku Gangguan Pola
dengan Pikun/ Stress
Tidur
Demensia
TUGAS CAREGIVER :
a. Membantu lansia mengurangi rasa sakit/ ketidaknyaman Lansia
b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi kepada tenaga
kesehatan
PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA

Bentuk dan tesktur


makanan pada Lansia Makanan
biasa
Makanan yg
dihaluskan untuk lansia
Makanan yang dgn tekstur yang masih
dihaluskan semi padat dapat makan
Makanan cair dgn blender melalui mulut
untuk lansia untuk lansia untuk lansia yang
menggunakan selang menggunakan masih dapat makan
makan karena selang makan krn melalui mulut, tetapi
gangguan menelan, gangguan menelan, ada gangguan
lansia gangguan lansia gangguan mengunyah, gigi
mengunyah, mengunyah, geligi tidak lengkap
makanan tambahan makanan tambahan
PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA
Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan,
DIET UNTUK LANSIA DGN TEHNIK PEMBERIAN
MASALAH KESEHATAN DIET
Diet tinggi serat Konstipasi, obesitas, 2,5 mangkok sayur/ hari
Caregiver
penyakit jantung dan 3 porsi buah/ hari
selalu
Diet rendah Hipertensi tdk terkontrol Maksimal 1 sdt garam/ berkonsultasi
garam natrium, hindari makanan dengan nakes
olahan dalam
Diet rendah Masalah pankreas, Diet rendah lemak menentukan
lemak penyakit Hati, masalah pilihan diet
lemak darah sesuai kondisi
Diet tinggi energi Kurang gizi Diet tinggi kalori dan kesehatan
dan protein protein
Diet rendah Obesitas Diet rendah energi
energi
PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA

Cara pemberian makan

1. Untuk lansia yang masih mampu 4. Selama proses pemberian makanan


duduk, selalu ajak lansia dalam selalu perhatikan nafas lansia.
makan posisi duduk. 5. Untuk mencegah tersedak,
2. Pada lansia yang harus makan usahakan makanan dalam
dalam posisi berbaring, selalu potongan kecil, suapan dalam porsi
posisikan kepala lebih tinggi kecil agar lebih mudah dikunyah
dengan menggunakan ganjalan dan ditelan, serta jangan mengajak
bantal sehingga kemiringan posisi bicara saat membantu lansia
tubuh sekitar 30-45 derajat. makan
3. Beri jeda untuk suapan satu ke 6. Apabila lansia tersedak segera
suapan berikutnya, jika perlu bantu lansia untuk memuntahkan
selingi dengan minum. makanannya
LANGKAH PEMBERIAN MAKANAN MELALUI NGT
(NASOGASTRIC TUBE) :

1. Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan


2. Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang tertutup,
3. Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat pada saat memberi
makan, hingga 30 menit setelah memberi makan (sangga dengan bantal)
4. Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat selang NGT agar udara tidak
masuk
5. Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong makanan cair
6. Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan selang dan tutup
kembali jika air hampir habis
7. Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair. Lakukan berulang-ulang
sampai makanan cair habis.
8. Kemudian bilas kembali selang dengan air hangat hingga tidak tersisa
makanan dalam selang
9. Tutup selang dan lipat kembali ketika tidak digunakan untuk memberi
makan.
KESEHATAN JIWA DAN
KEBUTUHAN SPIRITUAL
MASALAH YANG SERING TERJADI pada LANSIA
DAN CARA MENGATASINYA

Gangguan Gizi Lansia Kesulitan


Bergerak kurang baik BAB dan BAK

Gangguan
Perilaku pada Stress, Gangguan
Demensia sepi/sunyi Tidur

TUGAS utama CAREGIVER :


a. Membantu mengurangi rasa sakit/ ketidaknyaman / stres pada orang Lansia
b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan
10 SIGNS WARNING IN DEMENTIA

3. Sulit
4. Bingung,
1. Gangguan melakukan
2. Tidak fokus kegiatan sehari- tersesat
daya ingat (disorientasi)
hari

10 Gejala
5. Kelancaran 7. Menaruh
pada 6. Gangguan barang di
8. Keliru / sulit
bicara membuat
Orang berkurang berkomunikasi tempat yang tak
wajar keputusan
dengan
Demensia
(ODD – 10. Perubahan
9. Menarik diri
LDD) perilaku dan
dari pergaulan
kepribadian
Gangguan Perilaku pada
Demensia (GPPD)
• Wandering
• Agitasi
• Apatis – Depresi
• Sundowning
• Agresivitas verbal dan fisik
• Cemas berlebihan
GANGGUAN PERILAKU pada DEMENSIA

Pendampingan untuk Lansia dengan demensia (LDD)

1. Membantu lansia untuk selalu meletakkan barang di tempat yang SAMA,


mudah terlihat dan mudah dijangkau
2. Membantu lansia menuliskan hal-hal penting untuk diingat, lalu tempel di
tempat yg mudah dilihat
3. Ajak lansia bicara, berkomunikasi efektif agar Lansia bisa tetap
mengingat, menghitung, dan memutuskan sesuatu tanpa mencederai
perasaannya
4. Jawab pertanyaan lansia yang berulang-ulang dengan sabar dan jelas
5. Alihkan topik pembicaraan kepada hal yang positif dan menyenangkan
6. Untuk mencegah penurunan fungsi kognitif dan kecemasan, dapat
gunakan aromaterapi, pijat, music, dan aktivitas lain yang sesuai …
Mencegah ODD tersesat
/ keluyuran (wandering)
• Pakaikan identitas yang melekat di tubuh / pakaian (gelang, cincin,
kalung, bordir nama dan alamat/ no telpon keluarga, GPS track, etc
• Pasang alarm di pintu keluar rumah atau gembok
• Selipkan identitas KTP ODD dan nomor telpon caregiver di setiap
kantung baju ODD atau jahit di semua bajunya
• Pakai kalung HP yang dapat melaporkan keberadaan ODD
• Dampingi terus menerus (ke warung/toko/mini market/pasar dll)
• Fasilitasi kebutuhan berjalan berkeliling di taman atau kebun
• Atur ruangan dalam rumah senyaman mungkin, samarkan warna
pintu, beri lukisan pemandangan dsb.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
Mendampingi Lansia yang
Kesepian ?
ABCDE
• Ajak untuk beraktivitas kegiatan yang disuka oleh Lansia tsb
• Berjalan kaki, bergerak badan sesuai kemampuan
• Cari teman atau hobi baru, pelajari dan nikmati prosesnya
• Dampingi dalam setiap aktivitas
• Enjoy the Present Moment (hari ini, Saat ini, Disini…)

• Pertahankan ritme rutinitas harian


• Praise / pujian wajar untuk Diri sendiri

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-ND


Stimulasi Kognitif pada LDD

• Bermain catur, teka-teki, • Seni Kerajinan tangan


• Senam otak / s.vitalitasi otak • Berkebun, menyanyi
• Mengingat dan menceritakan • Menari, Dansa
kejadian (masa lalu dan KINI) • Memasak
Kegiatan
Mengembangkan
untuk Mengasah otak Hobi
turunkan
• Bersama dalam kelompok lansia • Diet Seimbang
Risiko • Berjalan/Lari/jogging dll (rendah lemak,
Demensia • Melakukan pekerjaan rumah cukup vitamin,
tangga dlsb cukup serat,
(KDR) giczui kup p rotein
Beraktivitas Fisik • Gizi seimbang
STRES/KESEPIAN PADA LANSIA

Penyebab stress/kesepian :
1. Kegiatan yang berkurang
2. Teman / relasi berkurang
termasuk aktivitas rutin di
luar rumah
3. Waktu kosong bertambah
4. Meninggalnya pasangan
hidup / kerabat
5. Anak-anak anak telah
dewasa dan berkeluarga
PENGELOLAAN STRES PADA LANSIA
PENGELOLAAN STRES PADA LANSIA

Mendekatkan diri pada Tuhan, melakukan


aktifitas ritual agama (ibadah)

Meningkatkan interaksi Positif dengan keluarga

Membaca buku cerita yang disukai atau


mendengarkan Musik, menonton Film / drama
/ Wayang (musik klasik, tradisional, dll)
LONELINESS / KESEPIAN ?

• Kesepian dalam keramaian …


• Bahagia dalam sunyi ?
• Terisolasi secara fisik, emosi, social-psikologis

• Suicide di Puncak Karir, Why ? This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC
MENGATASI KESEPIAN / LONELINESS:

• Social Interaction (Real or Virtual)


• Creating New Way / New friend / New Hobby
• Creative Innovation
• Increase Good Coping Mechanism
• Adaptation to Dynamic World
• Acceptance All Experience Is Good
This Photo by Unknown Author is
licensed under CC BY-SA
This Photo by Unknown Author is This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
licensed under CC BY-SA-NC
Gangguan cemas
▶ Banyak dijumpai pada orang usia lanjut
▶ Bentuk kecemasan berbeda dengan orang muda:
cenderung lebih kuatir akan kondisi / situasi / stimuli alami
seperti ketinggian, gelap, kilat, masa depan diri /anak
/cucu
▶ Bedakan perilaku menghindar dengan gangguan cemas.
▶ Jika OUL tidak mau keluar rumah karena takut dengan tindak
kejahatan atau menghindar keluar rumah karena artritis.
▶ Sering berupa campuran cemas dan depre si
▶ Lansia jarang mengeluhkan serangan panik b erat.
ThiTshPishPohto
o tboybUynU knkonwonwAnuthor is
This Photo by Unkno w n A uth or is il c ens e d
c
il eA nustheodrusind
liceernCseCdBuYn-NdCer-
NDunder CC BY-NC-NDCC BY-NC-ND

This Photo by Unknown Author is licensed under C C BY-SA-NC

Kaplan and Sadoc k’sComprehensive 10th ed.


CareGiver
BurnOut …
This Photo by Unknown Author is licensed under C C BY

This Photo by Unknown Author is licensed under C C BY-NC-ND


Mengatasi stres dan burn-out ?
Support group, counseling, Me time, Mindfulness, etc
• Relaksasi tehnik Nafas dalam • Autogenic therapy / autosugesti

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY


MENJAGA KESEHATAN
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
MENTAL EMOSIONAL

• Try to keep calm, realistic, optimist, anticipate and self


monitor
• Control your mind, speech, mood and behavior /,
response
• Self care and good hygiene
• Keep moving every day (exercise, hobbies, cooking etc)
• Surround yourself with positive environment and
supporting friends
Membiasakan Tidur Sehat
(sleep hygiene)

• Selalu tidur dan bangun pada jam yang sama !


• Siang hari beraktivitas fisik dan terpapar sinar matahari
• Suasana kamar tidur nyaman dan relaks minuman hangat, mandi
air hangat, pijat, doa, dzikir, meditasi, dsb)
• Singkirkan benda2 yang dapat mengganggu tidur (HP,TV,buku, dll)
• Segera bangun dari tempat tidur jika telah berbaring lama (>1jam)
namun mata tak dapat terpejam; lakukan apa saja …
• Hindari tidur siang lebih dari 30 menit
• Hindari minum kopi / teh setelah jam 18 sore
• Harap jangan makan kenyang / aktivitas fisik berlebihan saat
menjelang tidur, Makan / OR minimal 2 jam sebelum waktu tidur

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


REKREASI

Tugas Caregiver dalam mempersiapkan


rekreasi lansia :

 Cari kegiatan rekreasi yang disukai


dan bermanfaat
 Rencanakan rekreasi bersama lansia
 Libatkan didalam kelompok
 Survei dahulu tempat rekreasi yang dituju,
pakai transportasi apa, nyamankah untuk
lansia, tersedia toilet ramah lansia?
Adakah diskon untuk lansia? Dlsbnya.
PELAKSANAAN IBADAH

Melaksanakan ibadah memberikan KETENANGAN BATIN …

Caregiver memfasilitasi lansia untuk :


 Mengingatkan apabila sudah masuk waktu (sholat)
 Menawarkan bantuan kepada lansia dalam
melaksanakan ibadah sesuai kondisinya
 Memastikan lansia dalam keadaan bersih
 Meletakkan perlengkapan ibadah yang perlu di
tempat yg mudah dilihat dan dijangkau
 Memfasilitasi lansia mendapatkan bimbingan rohani
KOMUNIKASI, EDUKASI DAN
INFORMASI
TEHNIK BERKOMUNIKASI DENGAN LANSIA

Manfaat komunikasi Efektif :


 Gunakan Cara komunikasi yang tepat
 Membangun relasi terapeutik
dan kepercayaan  Bicara perlahan, jelas, nada normal
 Saling memahami maksud  Fokus bicara pada satu ide/topik, kalau perlu
 Mengurangi stress & Miskom ulangi lagi pesan ide tersebut
 Lakukan kontak mata / posisi sama tinggi
 Mendengarkan dgn sabar, fokus (active Listen)
 Konfirmasi ulang pesan yang telah diterima
 Beri dukungan dan kesempatan agar lansia
mampu menyampaikan pandangan dan
kebutuhan/ keinginannya
 Gunakan bahasa sederhana yang dipahami
lansia (misal Bahasa ibu / Bahasa daerah asal)
TEHNIK KOMUNIKASI untuk LANSIA
YANG MENGALAMI MASALAH KOMUNIKASI

a. Periksa telinga: sumbatan, alat bantu dengar


b. Lakukan tatap mata yang nyaman
c. Pastikan lansia melihat gerakan bibir caregiver
d. Gunakan isyarat tubuh dan gerakan yg sesuai
e. Bicaralah dgn jelas dgn kecepatan normal
f. Pakai papan tulis/ kertas/ kartu untuk menuliskan pesan
g. Gunakan Bahasa tubuh dan Ekspresi wajah; misal
gerakan kepala/alis/tangan/jari-jari dsb
h. Jangan perlakukan lansia seperti seolah-olah seorang
anak kecil yang tak mengerti apa-apa
i. Perlu melibatkan lansia dalam percakapan, dan berikan
mereka jeda waktu untuk berbicara

Anda mungkin juga menyukai