Anda di halaman 1dari 42

PELATIHAN CAREGIVER

DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS GUNUNG
SITEMBER
dr.Antonius Luksius Marpaung
PUSKESMAS GUNUNG SITEMBER
SULANGAN MANGAN
 NUNGA LAM RAMBON SIMALOLONGHU
 NUNGA LAM JONOK ARI-ARIKU
 DIHATUAONKON DAO HAMU SUDE
 PUNJUNG SASADA AU DIHUTA ON

 O HAMU SUDE IANAKKONHU


 I SE DO HAMU NA OLO LOJA?
 LAO PAROSEHON AU PATURE TURE AU
 ANDORANG SO MARUJUNG NGOLU HON
 SULANGAN MANGAN NAMA AU
 JALA IKKON SULANGAN MINUM
 SIPARIDION NAMA AU
 JALA IKKON TOGU TOGU ON

 ATIK BOHA MARUJUNG NGOLUKU ON


 TUNG ISE MA MANUTUP MATAKON
 Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018
(Riskesdas, 2018) masalah kesehatan
terbanyak yang dialami lansia adalah penyakit
tidak menular diantaranya tekanan darah
tinggi (hipertensi), peradangan sendi
(osteoarthritis), kencing manis (diabetes
mellitus/DM), penyakit jantung, stroke, gagal
ginjal menahun dan kanker.
 Masalah kesehatan tersebut dapat

menyebabkan ketidakmampuan lansia dalam


melakukan kegiatan dan memenuhi
kebutuhannya sehari-hari, sehingga
membutuhkan perawatan jangka panjang
(PJP)
caregiver
 Caregiver adalah seorang pendamping lansia dan
dapat memberi bantuan kpd lansia dalam
aspek :
1.Fisik
2.Mental
3.Sosial budaya
4.Spritual
Cargiver(pendamping lansia )bisa berasal dari:
1.Keluarga
2.Tetangga
3.Kader Kesehatan
fungsi cargiver
 Seorang caregiver dapat berperan di dalam
PJP bagi lansia untuk:
1. mengurangi ketergantungan,
2. mengurangi keluhan lansia akibat penyakit,
3. mencegah komplikasi dan kecelakaan, dan 4
4. mempertahankan/meningkatkan kualitas
hidup yang optimal dan bermartabat hingga
akhir hayatnya
LANJUTAN
 Dalam melakukan perawatan pada lansia,
caregiver tidak dapat bekerja sendiri, namun
perlu bekerjasama dengan anggota keluarga
lainnya
 Dalam melakukan PJP, caregiver juga harus

menjaga kesehatan diri sendiri, termasuk


kesehatan fisik dan mental, agar lebih
mampu merawat lansia dengan baik
Tugas caregiver dalam melakukan PJP bagi lansia,
yang meliputi:
1.perawatan umum bagi lansia,
2.perawatan khusus bagi lansia,
3.penatalaksanaan masalah kesehatan lansia
dengan cara tradisional,
4.penanganan pada keadaan darurat,
5.merujuk lansia,
6.pencatatan dalam PJP.
TUJUAN CARGIVER
 Sebagai panduan bagi
caregiver dalam
melakukan PJP bagi lansia,
yang meliputi: perawatan
umum bagi lansia,
perawatan khusus bagi
lansia, penatalaksanaan
masalah kesehatan lansia
dengan cara tradisional,
penanganan pada keadaan
darurat, merujuk lansia,
serta pencatatan dalam
PJP.
Pemeliharaan kebersihan diri
 Perawatan kulit
 Cara memandikan di tempat tidur adalah sebagai berikut:
 o Atur peralatan sesuai dengan urutan pemakaian,
 o Bantu lansia menggeser badannya ke tepi tempat tidur,
 o Angkat sedikit bagian kepala tempat tidur dan singkirkan semua bantal
yang ada,
 o Bersihkan muka, telinga, dan leher.
 Pada waktu membersihkan mata gosok dari bagian dalam keluar, gunakan
washlap/ handuk kecil yang terpisah untuk masing-masing mata atau jika
tidak ada, bilas terlebih dahulu washlap/ handuk kecil sebelum digunakan
untuk mengusap bagian mata lainnya,
 o Bersihkan dan keringkan lengan, ketiak, dan tangan Menggunakan
handuk kering, dahulukan sisi yang jauh dari caregiver,
 o Bersihkan dada dan perut termasuk daerah paha, tekuk lutut dan
bersihkan tungkai bawah dengan sabun berpelembab dan washlap basah
kemudian keringkan dengan handuk kering,
 o Untuk membersihkan kaki dan sela-sela jari kaki gunakan washlap basah
atau untuk lansia 1111 yang masih bisa duduk, kaki dimasukkan ke dalam
baskom dengan hati-hati kemudian kaki dibersihkan dan keringkan dengan
handuk kering,
LANJUTAN
 o Miringkan lansia dan geser ke tepi tempat tidur,
 o Letakkan handuk di sisi punggung dan buka selimut mandi
hingga punggung terbuka, bersihkan tengkuk, bahu,
punggung, pantat dan bagian atas paha,
 o Telentangkan kembali,
 o Bersihkan daerah kemaluan. Jika lansia dapat melakukan
sendiri, sediakan air, sabun, dan handuk di tempat yang
mudah dijangkau,

 Setelah selesai dimandikan dan dikeringkan oleskan krim/


losion berpelembab ke seluruh tubuh. Tunggu beberapa saat,
kemudian bantu mengenakan pakaian kembali, o Sisir rambut
dan rapihkan tempat tidur, o Ajaklah lansia bekerjasama pada
setiap tahapan sesuai dengan kondisinya.
LANJUTAN
 Perawatan rambut
 Cara mencuci rambut di tempat tidur adalah sebagai berikut:
 o Posisikan kepala lansia berada pada sisi atas atau pinggir tempat tidur,
ganjal bagian bawah bahu lansia dengan bantal, 12 12
 o Gulung perlak anti air membentuk setengah lingkaran dengan ujung
menjuntai ke ember yang telah disiapkan di sisi tempat tidur o
Tempatkan gulungan perlak dibawah leher lansia
 o Tahap mencuci rambut:
 • Sisirlah rambut terlebih dahulu,
 • Keramas dengan menggunakan air hangat dan shampo bayi,
 • Pijit-pijit secara lembut kepala dengan jarijari tangan pada saat
meratakan shampo,
 • Bilas dan keringkan rambut secepat mungkin dengan handuk kering,
 • Sisir rambut dengan rapi,
 • Jika lansia menggunakan penutup kepala, pastikan rambut sudah
kering sebelum menggunakan penutup kepala.
LANJUTAN
 Perawatan mata
 Gunakan handuk kecil yang telah dibasahi air

hangat suam-suam kuku kemudian seka atau


usap mata dari bagian dalam ke luar,
kemudian keringkan dengan handuk kering,
 o Apabila terjadi iritasi atau infeksi segera

konsultasikan pada tenaga kesehatan.


 Perawatan mulut dan gigi
 Hal yang perlu diperhatikan :
 o Cara menyikat gigi yang baik dan benar serta waktu menyikat
gigi,
 o Hindari makanan yang mempengaruhi kesehatan gigi dan
mulut, misalnya makanan yang lengket (contoh: dodol, dll), terlalu
manis, terlalu panas, terlalu dingin dan terlalu asam,
 o Paling sedikit menyikat gigi sehari dua kali, yaitu setelah makan
pagi dan sebelum tidur. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
 a. Menyikat mulai dari bagian atas dan bawah gigi
 b. Bagian dalam dan bagian belakang gigi
 c. Bagian dalam dan bagian luar gigi
 d. Bagian geraham (gigi paling belakang)
 e. Bagian lidah dari dalam ke luar (pangkal ke ujung)
 Demikian juga halnya dengan lansia yang menggunakan gigi palsu, beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan gigi palsu antara lain:
 o Untuk lansia yang sudah tidak memiliki gigi, bersihkan gusi dan rongga
mulut dengan kassa yang sudah dibasahi dengan air.
 o Bersihkan gigi palsu dengan cara:
 • Cuci gigi palsu pada air mengalir atau jika sulit siapkan baskom untuk
menampung air,
 • Gunakan sikat gigi dengan pasta gigi untuk membersihkan gigi palsu,
 • Rendam dalam wadah bersih berisi air setelah dibersihkan,
 • Bilas saat akan digunakan kembali,
 • Berkumur sebelum memakai gigi palsu,
 • Lepaskan gigi palsu sebelum tidur,
 • Jangan letakkan gigi palsu di atas washtafel karena khawatir akan jatuh.
 Catatan: Untuk lansia yang hanya dapat berbaring, tetap lakukan perawatan
kebersihan mulut dan gigi, posisikan setengah duduk dengan mengganjal
dengan bantal, gunakan kassa yang sebelumnya telah dibasahi. Hindari
menggunakan air secara langsung untuk menghindari risiko tersedak.
 Perawatan kuku
 Cara memotong kuku yang baik:
 o Rendam kaki dan tangan dengan air hangat
agar kuku lebih lunak dan mudah dipotong,
 o Memotong kuku jangan terlalu pendek dan
jangan terlalu melengkung ke dalam terutama
untuk penderita kencing manis
 o Bila kuku retak atau terkelupas oleskan
krim/ losion berpelembab. Perawatan kaki
Hal-hal yang perlu diperhatik
 Perawatan alat kelamin dan sekitarnya
 Cara membersihkan alat kelamin: o Siapkan sabun
berpelembab dan air hangat,
 o Pasang pispot senyaman mungkin,
 o Siram dengan air dan cuci daerah alat kelamin dan
sekitarnya dengan sabun kemudian bilas dengan air,
 o Arah membersihkan alat kelamin:
  Laki-laki: dari ujung kemaluan ke arah pangkal kemaluan
hingga anus,
  Wanita: dari arah atas ke bawah, meliputi bibir dalam dan
luar kemaluan hingga anus.
 o Keringkan dengan handuk bersih
 o Apabila lansia masih mampu dan berkeinginan untuk
membersihkan alat kelamin dan sekitarnya secara mandiri,
dapat diberikan dengan air, sabun, dan washlap basah.
 Ganti celana dalam setiap selesai mandi dan setiap kali jika
terkena kotoran/basah. Hindari penggunaan tisu basah agar
tidak terjadi iritasi.
2. Pencegahan masalah kesehatan
kulit
 Masalah kesehatan kulit yang paling sering timbul pada lansia
adalah kulit kering dan gatal. Masalah kulit kering dapat
diakibatkan oleh proses penuaan, efek samping obat-obatan,
pajanan sinar matahari yang berlebihan dan sebagainya
 a. Pengaturan cairan tubuh:
 • Asupan cairan 8 gelas/ hari atau sesuai dengan anjuran
dokter,
 • Makanan mengandung banyak air
 , b. Pada saat mandi agar diperhatikan: • Hindari penggunaan
air panas untuk mandi, cukup suam-suam kuku, • Gunakan
sabun yang berpelembab dan tanpa parfum, • Disarankan
mandi tidak terlalu lama,
 c. Perhatikan kondisi lingkungan lansia, cuaca terlalu dingin
atau panas dapat menyebabkan kulit kering, Ingat
3. Pemeliharaan Kebersihan dan
Keamanan Lingkungan
 Tujuan menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan adalah
untuk mencegah timbulnya penyakit karena keadaan lansia yang
rentan, mencegah terjadinya kecelakaan, dan menjaga kesehatan
anggota keluarga yang lain.
 Hal-hal yang harus dilakukan dalam pemeliharaan kebersihan
adalah sebagai berikut
 1) Menjaga dan mempertahankan kebersihan dengan selalu
mencuci tangan menggunakan sabun,
 2) Buang kotoran ke dalam kakus/ kloset;
 3) Selalu mengganti baju minimal setelah mandi pagi dan sore atau
jika berkeringat, serta handuk, sprei, selimut dan sarung bantal
guling minimal seminggu sekali atau segera jika terkena kotoran,
 4) Bersihkan ruangan dan buang sampah setiap hari
 5) Buka jendela dan pintu ruangan setiap pagi agar udara berganti
dan usahakan agar sinar matahari masuk ruangan.
7. Rekreasi
 Tujuan rekreasi adalah untuk memelihara
kesehatan fisik, mental dan sosial.
No Kegiatan Rekreasi Manfaat

1 Kegiatan Harian di Luar Melancarkan peredaran darah dan


Ruang - Berjalan kaki oksigen dalam tubuh -
dengan olah raga pernafasan Melemaskan pergerakan otot dan
ringan - Berbelanja - sendi - Meningkatkan kepedulian
Berjalan-jalan di terhadap lingkungan dan melatih
Taman/Pantai/Kebun konsentrasi - Meningkatkan
Binatang hubungan sosial. - Memperbaiki
pola tidur
2 Kegiatan Harian di Dalam Mempertahankan fungsi indera
9. Pelaksanaan Ibadah
 Caregiver dapat membantu memfasilitasi lansia
melaksanakan beribadah dengan cara:
 1) Mengingatkan apabila sudah masuk waktu ibadah
 2) Menawarkan bantuan pada lansia dalam pelaksanaan
ibadah sesuai dengan kondisinya
 3) Memastikan lansia dalam keadaan bersih agar lansia
dapat beribadah dengan baik dan tenang
 4) Meletakkan perlengkapan ibadah di tempat yang
mudah dilihat dan dijangkau
 5) Memfasilitasi lansia untuk mendapatkan bimbingan
rohani lebih lanjut dari pemuka/ guru agama atau
pembimbing rohani di lingkungan terdekat sesuai dengan
agama dan keyakinan lansia
F. Perawatan Khusus Sesuai Masalah
yang Sering Terjadi pada Lansia
 1. Membantu Lansia yang Mengalami Gangguan Gerak
 Berbagai kondisi dapat menyebabkan terjadinya penurunan
kemampuan pergerakan (imobilisasi), diantaranya:
 o Gangguan tulang dan sendi Penyakit reumatik, pengapuran
tulang atau patah tulang akan menghambat pergerakan
(mobilisasi).
 o Penyakit saraf Penyakit stroke, Parkinson dan gangguan
saraf tepi.
 o Penyakit jantung atau pernafasan
 Gangguan penglihatan
 . o Masa penyembuhan Lansia yang masih lemah setelah
menjalani operasi atau penyakit berat dapat menurun
kemampuan pergerakannya.
 .
Berikut adalah beberapa teknik membantu lansia berpindah tempat:

a. Cara membantu lansia bergeser ke atas di tempat tidur


1. Arahkan lansia ke posisi datar dengan melepaskan
bantal.
2. Minta lansia menekuk lutut, kaki menjejak terhadap
kasur untuk membantu mendorong dirinya naik.
3. Caregiver berdiri di samping tempat tidur dan
menempatkan satu tangan pada bahu lansia dan yang
lainnya di bawah bokong.
Hitung "1-2-3" dan minta lansia untuk mendorong
tubuhnya ke arah kepala tempat tidur dengan bertumpu
pada kaki dan tangannya.
4. Pasang kembali bantal di bawah kepala lansia.
b. Cara membantu lansia dari posisi berbaring ke
posisi duduk di tempat tidur
Caregiver berdiri di sisi tempat tidur dengan kaki
membuka selebar bahu, lutut ditekuk, punggung
pada posisi netral.
Minta lansia mengangkat kepala dan bahu,
dengan menjejakkan kedua siku ke tempat tidur,
untuk mendukung tubuhnya sendiri.
Bantu lansia mengangkat bahu dengan
menempatkan tangan dan lengan caregiver di
bawah tulang bahunya.
Berikan aba-aba, angkat tubuh lansia bagian
atas dengan perlahan hingga lansia pada posisi
duduk. Pada langkah ini, lutut caregiver tetap
ditekuk, punggung pada posisi netral dan lengan
mengunci untuk membantu mengangkat.
Sesuaikan bantal untuk sandaran lansia.
Cara membantu lansia berganti posisi, dari
tidur ke posisi duduk menjuntai di sisi tempat
tidur

Cara ini dapat membantu lansia dengan kelemahan


pada satu sisi:
1. Tekuk lutut lansia pada sisi yang jauh
dari caregiver
2. Gulingkan lansia sehingga menghadap
ke arah caregiver. Usahakan untuk
menggulingkan seluruh tubuh lansia
bersamaan agar tidak menimbulkan
cedera
3. Masukkan satu lengan caregiver
pada bahu lengan lansia yang ada
di bawah.
4.Posisi kaki caregiver terbuka selebar bahu,
punggung pada posisi netral.
5.Hitung "1-2-3" dan geser berat badan caregiver ke
kaki belakang.
6.Geser kaki lansia ke tepi tempat tidur hingga kaki
lansia menjuntai sambil menarik bahu ke posisi
duduk Tetap di depan lansia sampai berada dalam
Teknik memindahkan lansia dengan cara
mengangkat
Bila lansia sama sekali tidak mampu berperan dalam
perpindahan tempat, maka berpindah dilakukan dengan
cara mengangkatnya. Mengangkat lansia bisa dilakukan
oleh satu orang caregiver atau dua orang caregiver.
Mengangkat lansia oleh 1 orang caregiver
membutuhkan kekuatan yang besar, sehingga harus
betul-betul dipertimbangkan apakah mungkin
dilakukan. Bila tidak yakin sebaiknya dilakukan oleh dua
orang caregiver.
Mengangkat lansia oleh 1 (satu) orang
caregiver dengan cara membopong
1. Minta lansia merangkul leher caregiver
dengan kedua tangannya atau pada
lansia yang kondisinya lebih lemah
letakkan salah satu tangan lansia pada
leher caregiver agar tidak menyulitkan
caregiver dalam melakukan pemindahan.
2. Letakkan satu tangan caregiver di
belakang kedua lutut lansia dan tangan
yang lain merangkul di belakang
punggung lansia hingga mencapai ketiak
lansia pada sisi yang jauh.
3. Angkat lansia secara hati-hati
kemudian caregiver berdiri perlahan-
lahan dan melangkah untuk
memindahkan ke tempat yang diinginkan
Mengangkat lansia oleh 2 (dua) orang caregiver

1. 1 (satu) caregiver berdiri di


belakang, kemudian masukkan
kedua tangan pada bagian
ketiak/lengan lansia untuk
menopang bagian tubuh atas.
2. 1 (satu) caregiver lainnya berdiri
di depan (menghadap ke arah kaki
lansia) dan masukkan kedua tangan
kebawah kaki lansia untuk
menopang tubuh lansia bagian
bawah.
3. Berikan aba-aba, angkat tubuh
lansia secara bersamaan dengan
hati-hati, lalu pindahkan ke tempat
yang diinginkan.
a)Cara memindahkan lansia dari tempat tidur ke kursi roda:

1. Posisikan kursi roda menghadap ke arah lansia membentuk


sudut dengan tempat tidur di arah kepala lansia.
2. Bantu lansia duduk menjuntai (seperti pada uraian cara
58 membantu lansia berganti posisi, dari tidur ke posisi duduk
menjuntai di sisi tempat tidur).
Berdirikan lansia dengan cara:
1. Letakkan lengan caregiver disekeliling dada dan di
belakang punggung lansia.
2. Topang kaki lansia dengan kaki caregiver.
3. Pindahkan tumpuan berat badan dan angkat lansia
hingga posisi berdiri di peluk oleh
cargiver dengan erat
Cara membantu atau mendampingi lansia
berpindah dari kursi roda ke toilet duduk
Untuk lansia yang tidak mampu berjalan dan tidak
menginginkan BAB/BAK di tempat tidur, dapat
melakukan BAB/BAK di kursi komod dengan
penampung atau di toilet. Untuk memindahkan lansia
dari tempat tidur ke kursi komod dapat dilakukan
sesuai dengan langkah yang telah dijelaskan
sebelumnya (e. cara memindahkan lansia dari tempat
tidur ke kursi roda) lalu dorong kursi komod ke
kamar mandi/ WC dan posisikan kursi komod di atas
lubang kakus.
Pada Lansia dengan kursi roda
Untuk mengurangi tekanan pada bokong
dapat digunakan bantalan berupa
potongan busa atau sejenisnya, yang
diletakkan di kursi roda pada bagian alas
duduk atau sandaran. Cara lain adalah
dengan mengubah posisi atau
mengangkat bokong dari kursi roda
untuk beberapa saat.

Mengangkat bokong setiap 2 jam sekali


Bersandar ke samping, selama beberapa saat (3
– 5 detik) pantat sedikit diangkat, bahu
sejajar
Upaya untuk mengurangi tekanan harus
dilakukan setiap 2 jam sekali dan tahan selama
3 – 5 detik
Berikut adalah beberapa teknik membantu lansia berpindah tempat:
Cara membantu lansia bergeser ke atas di tempat tidur
1. Arahkan lansia ke posisi datar dengan melepaskan bantal.
Minta lansia menekuk lutut, kaki menjejak terhadap kasur
untuk membantu mendorong dirinya naik.
2. Caregiver berdiri di samping tempat tidur dan
menempatkan satu tangan pada bahu lansia dan yang lainnya
di bawah bokong.
Hitung "1-2-3" dan minta lansia untuk mendorong tubuhnya
ke arah kepala tempat tidur dengan bertumpu pada kaki dan
tangannya.
3. Pasang kembali bantal di bawah kepala lansia.
Dudukkan lansia di kursi roda dengan cara:
1. Putar arah berdiri caregiver menghadap kursi roda sehingga
posisi lansia membelakangi kursi roda.
2. Tekuk lutut caregiver dan posisikan lutut caregiver lebih
rendah dari posisi lansia. Lalu dudukkan lansia secara
3. perlahan di kursi roda.

Hal yang perlu diperhatikan dalam


membantu lansia dengan
kursi roda
1. Dahulu Cara turun undakan Cara naik
undakan
2. Turun undakan dengan roda kursi bagian
belakang terlebih dahulu, naik undakan
dengan roda kursi bagian depan terlebih
dahulu Cara turun
undakan
Cara naik
undakan
Bagi lansia yang menggunakan kursi roda dan masih mampu
berpindah sendiri dapat dilakukan dengan cara:

1. Mendekatkan kursi roda ke


arah toilet, kemudian kunci
kursi roda untuk
menghindari tergelincir.
2. Lansia dibantu berpindah
dari kursi roda ke toilet
secara perlahan.
3. Atur posisi duduk di toilet
senyaman mungkin.
Kemudian caregiver dapat
menunggu di luar kamar
mandi/ WC atau sesuai
permintaan lansia.
4. Untuk kembali ke kursi roda
dapat diulangi langkah 2.
Cara Penggunaan Alat bantu jalan untuk Berjalan

Tongkat:
Pegang tongkat di sisi tubuh yang lemah
atau terluka untuk menjaga ayunan lengan
yang baik, meningkatkan pemindahan berat
badan, dan mendukung pola berjalan
normal.
Saat melangkah maka tongkat dan kaki yang 5 cm
sakit maju terlebih dahulu, kemudian baru
kaki yang sehat maju. Hal ini juga berlaku
untuk penggunaan kruk dan walker.
Kruk/tongkat ketiak
Berdiri tegak dan menempatkan ujung kedua
kruk di lantai, sekitar 15 cm dari sisi
masing-masing kaki.
Lengan dapat beristirahat dengan nyaman di
sisi tubuh lansia, sesuaikan ketinggian kruk
hingga terdapat jarak 5 cm (sekitar tiga jari)
antara ketiak lansia dan ujung atas kruk, 15 cm
20-30 0

lengan dapat ditekuk sedikit (lihat gambar


berikut)
Saat melangkah maka kruk dan kaki yang
sakit maju terlebih dahulu, kemudian baru
Kebutuhan energi dan zat gizi
Bahan Makanan Yang Dianjurkan Untuk Lansia
Makanan pokok sebagai sumber karbohidrat digunakan
sebagai energi seperti nasi dan kelompok bahan
penukarnya, misalnya beras merah tumbuk, jagung, ubi,
singkong, sagu, kentang, talas, sukun, bihun, mie, roti
gandum dan havermut.
Lauk pauk sebagai sumber protein, lemak dan mineral.
Sumber protein hewani : ikan (dianjurkan ikan teri
bila tidak mengalami gangguan mengunyah, ikan
kembung basah dan segar lainnya), daging ayam
tanpa kulit, daging sapi tanpa lemak, telur dan susu
rendah lemak dan lainnya
Sumber protein nabati : tempe, tahu dan kacang-
kacangan serta olahannya
Sayuran berwarna sebagai sumber vitamin dan mineral
serta serat seperti bayam, kangkung, wortel, brokoli,
labu kuning, labu siam, dan lalapan dan sayuran segar
lainnya
Buah berwarna: pepaya, pisang, jeruk manis, alpukat,
apel, dll.
Makanan sumber zat besi seperti hati sapi, hati ayam,
daging ayam, daging sapi, sayuran berwarna hijau (bayam)
dan kacang kacangan

Makanan sumber kalsium seperti : ikan (contoh ikan teri


basah dan segar), sayur hijau (sawi hijau, daun singkong,
daun pakis/paku, brokoli, dan lainnya) dan buah (jeruk,
pisang, jambu biji, pepaya, alpukat, apel, strawberry, buah
naga dan lainnya).

Minum air putih minimal 8 gelas sehari, sumber cairan


dapat juga dari kuah sayur, minuman lainnya yang
dikonsumsi sehari
] Bahan Makanan yang Dibatasi untuk Lansia
1. Bahan makanan yang harus dibatasi artinya adalah
bahan makanan dikonsumsi dalam jumlah tidak
berlebih, antara lain :
Bahan makanan bergas, antara lain ketan, kol, kembang
kol, nangka muda, nangka matang, durian, serealia dan
kacang – kacangan dalam jumlah banyak.
2. Gula murni tidak lebih dari 4 sendok makan sehari
baik dalam pemasakan makanan utama maupun
makanan selingan. Gula murni dapat dalam bentuk gula
pasir, gula merah, gula batu, gula aren, gula palm dan
madu.
3. Makanan tinggi natrium baik dalam bentuk garam
dapur maupun pengawet yang terdapat dalam bahan
makanan misalnya telur asin, ikan asin, makanan
kemasan (sarden kalengan, dendeng, sosis, nuget dan
lainnya), asinan sayur dan buah serta snack kemasan.
4. Makanan tinggi lemak, misalnya snack gorengan,
kerupuk, makanan ringan yg digoreng (kletikan).
Gizi seimbang
Makanan yang bergizi baik tidak harus selalu mahal dan
mewah, penting diingat bahwa komposisi tiap-tiap jenis
makanan atau kandungan zat gizinya harus seimbang, jangan
sampai salah satu jenis makanan terlalu banyak. Contoh
perbandingan jumlah yang dianjurkan dapat dilihat dari
diagram “Isi PiringKu”, dimana setengan piring terdiri dari
sayur dan buah, sepertiga lagi terdiri dari lauk pauk dan
sisanya (2/3 porsi) terdiri dari makanan pokok.
Tanda-Tanda Awal Gizi Kurang

Seringkali tidak mudah untuk mengenal tanda-tanda kekurangan


gizi pada lansia. Setelah kondisi gizi kurangnya cukup berat
barulah terlihat dan pada saat itu biasanya sudah terlambat
sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk
memulihkannya. Agar penanganan lebih mudah, perlu diketahui
tanda-tanda awal keadaan gizi kurang, yaitu:

1. Kurang nafsu makan


2. Gejala kurang cairan: tidak berupa rasa haus melainkan
terjadi perubahan sikap menjadi pendiam, tidak mau bicara,
mudah lupa, sulit berkonsentrasi.
3 Tanda-tanda fisik: berat badan berkurang, wajah lebih
pucat, raut wajah lesu Berkurangnya frekuensi makan
Cara Pemberian Makan
Untuk lansia yang masih mampu
makan melalui mulut, caregiver
dapat mendukung lansia untuk
makan secara mandiri. Bila harus
dibantu maka perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:

Untuk lansia yang masih mampu duduk, selalu ajak lansia dalam makan
posisi duduk.
Pada lansia yang harus makan dalam posisi berbaring, selalu posisikan
kepala lebih tinggi dengan menggunakan ganjalan bantal sehingga
kemiringan posisi tubuh sekitar 30o-45o.
Beri jeda untuk suapan satu ke suapan berikutnya, jika perlu selingi
dengan minum.
Selama proses pemberian makanan selalu perhatikan nafas lansia.
Untuk mencegah tersedak, usahakan makanan dalam potongan kecil,
suapan dalam porsi kecil agar lebih mudah dikunyah dan ditelan, serta
jangan mengajak bicara saat membantu lansia makan
Apabila lansia tersedak segera bantu lansia untuk memuntahkan
makanannya

Anda mungkin juga menyukai