Anda di halaman 1dari 14

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Personal Hygiene Ibu Hamil

Adapun hal-hal yang perlu diperhatika dalam personal hygiene pada ibu hamil adalah dimulai
dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan
vulva, kebesihan kuku tangan dan kaki.

a. Kebersihan Rambut & Kulit Kepala

Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity
kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa
tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu
hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan
endapan minyak yang menumpuk pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi
darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala. Dengan
keramas, dimana cara ini dapat membersihkan kotoran yang menyumbat pori-pori di kulit kepala
yang bisa menghambat pertumbuhan rambut. Selain itu, keramas juga merupakan kegiatan
pemijatan yang baik pada kulit kepala ibu hamil untuk menstimulasi dan menyediakan jalan
rambut baru untuk tumbuh dengan mudah. Prosedur cara membersihkan rambut dan kulit kepala
pada ibu hamil :

1) Memberitahu klien dan menjelaskan mengenai prosedur.


2) Mengkaji rambut dan kulit kepala klien.
3) Rambut dirapihkan dengan sisir.
4) Menggosok pangkal rambut dengan kasa yang telah diberi sampo dan diberikan pijatan pada
kulit kepala. 
5) Pembilasan rambut.
6) Mengeringkan dan menyisir rambut.
7) Merapihkan klien.

b. Kebersihan Gigi dan Mulut


Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran
dari sisa makanan yang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi
dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama
kehamilan. 
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat
dan pasta gigi, sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan
kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester pertama terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur
yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut haruis selalu terjaga, misalnya pencegahan
caries pada gigi.
Sedangkan pada trimester ketiga, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan
janin sehingga perlu diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil.
Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap
terjadinya carries dan ginggivitis. 
Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan
mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak
berbeda jauh dengan jaringan gusi ibu yang tidak hamil, di antaranya :
a.     Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai
kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.
b.     Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi
terlihat membulat.
c.     Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian
gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d.     Risiko perdarahan, warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan
meningkatkan risiko perdarahan gusi.
e.     Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara local  maupun
menyeluruh.
Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan
kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
Prosedur kebersihan dan perawatan mulut dan gigi :
a.     Membuka mulut dan lidah di tekan dengan tongue spatel berlapis kasa.
b.     Depers dapa pinset diarahkan untuk membersihkan area rongga mulut, gusi, dan lidah.
c.     Membersihakan area gigi dengan menggunakan sikat dan pasta gigi.
d.     Menggosok gigi dilakukan dengan gerakan naik turun.
e.     Klien diminta untuk berkumur-kumur dan mengeringkan are mulut luar dengan kasa.
f.      Merapihkan pasien.

c. Kebersihan Payudara

Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh
colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu
yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara
perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada
saat diperlukan. 
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus
sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin
menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat
mengurangi retak dan lecet pada area tersebut. 
Untuk sekresi yang mengering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan
campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat
maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (brassiere).

      d. Kebersihan vulva

Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang
sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur
(misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari
dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah
selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat,
daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif.
Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasihat dokter karena
irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan
adalah
• Celana dalam harus kering
• Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
• Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus

Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci
sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk
keperluan tersebut.

Cara ibu hamil melakukan vulva hygiene sendiri. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
menjaga kebersihan diri ibu hamil adalah sebagai berikut :
a.     Anjurkan kebersihan seluruh tubuh, terutama perineum.
b.     Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan
bahwa ibu mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, kemudian membersihkan daerah anus. Nasihati ibu untuk membersihkan vulva setiap
kali selesai buang air kecil atau besar.
c.     Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain
dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari dan
disetrika.
d.     Jika ibu mempunyai luka episotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari
menentuh daerah tersebut.

e. Kebersihan kuku tangan dan kaki

Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan
perawatan diri, melalui kuku berbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu
seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar
kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. 
Kondisi normal kuku ini dapat tcrlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku
berwarna warna merah muda. Masalah/Gangguan pada Kuku :

1. Ingrown Nail. Kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada dacrah
tersebut.
2. Paronychia. Radang di sekitar jaringan kuku.
3. Ram's Horn Nail. Gangguan kuku yang ditandai pertumbuhan yang lambat discrtai kcrusakan
dasar kuku atau infeksi.
4. Bau Tidak Sedap. Reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.
Prosedur Kerja:
1. Jelaskan prosedur pada pasien.
2. Cuci tangan.
3. Atur posisi pasien dengan posisi duduk atau tidur.
4. Tentukan kuku yang akan dipotong,
5. Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun
bila kotor.
6. Keringkan dengan handuk.
7. Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
8. Cuci tangan.

     f. Kebersihan kulit

Kelenjar kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih
berkeringat.
Baths terapi - melemaskan otot-otot tegang dan lelah, membantu insomnia counter, dan membuat
pasien merasa segar dan berbau manis. Baths dapat menimbulkan masalah manuver fisik yang
meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir kehamilan; shower direkomendasikan, tetapi dengan
hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.

     g. Kebersihan Pakaian


Selama kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit perhatian
dari pada waktu lain. 
Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa
kesejahteraan pasien. Tidak garter bulat konstriktif atau girdle harus digunakan karena gangguan
pada sirkulasi darah itu dari kaki. 
Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomi pada perut, area
genitalia/lipat paha dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan
mudah terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat
mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal douche. 
Gunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkan sepatu bertongkat tinggi (high
heels) dan alas kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut. Lakukan gerak tubuh
ringan, misalnya berjalan kaki, terutama pada pagi hari. Jangan melakukan pekerjaan rumah
tangga yang berat dan hindarkan kerja fisik yang dapat menimbulkan kelelahan yang berlebihan. 
Beristirahan cukup, minimal 8 jam pada malam hari dan 2 jam di siang hari. Ibu tidak dianjurkan
untuk melakukan kebiasaan untuk merokok selama hamil karena dapat menimbulkan
vasospasme yang berakibat pada anoksia bayi, berat badan lahir rendah (BBLR), prematuritas,
kelainan kongenital dan solusio plasenta. 
Desain BH : Desain harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara dan nyeri punggung yang
tambah menjadi besar pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali
besar sehingga tidak terasa sakit dibahu. 
Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan dibulan ke 4 sampai ke 5 sesudah terbiasa
boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali jika tanpa BH terasa lebih nyaman.
Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun biasa dan BH nylon yang halus.

 6. Cara Merawat Kebersihan Diri Dan Lingkungan Selama Ibu Hamil
a. Mandi dengan air bersih dengan sabun 2x sehari, mandi setiap hari akan merangsang sirkulasi,
menyegarkan dan menghilangkan kotoran tubuh. Dengan berhati-hati agar tidak jatuh, baik
mandi shower maupun TUB dapat dilakukan oleh ibu hamil. 
Manfaat mandi:
• Merangsang sirkulasi.
• Menyegarkan.
• Menghilangkan kotoran, yang harus diperhatikan :
 Mandi hati-hati jangan sampai jatuh.
 Air harus bersih.

 Tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas.


 Gunakan sabun yang mengandung antiseptik.
b. Menjaga kebersihan kuku dan tangan.
c. Menjaga, badan, mencuci tangan dan kaki segera sesudah berpergian.
d. Merawat kebersihan rumah dan lingkungan.
e. Menjaga kebersihan kemaluan.
f. Menjaga kebersihan tempat tidur.
g. Menghindari merokok dan lingkungan merokok.

7. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene


a. Body image
Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya
karena adanya perubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap
kebersihannya.

b. Praktik social 
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan
pola personal hygiene.

c. Status social ekonomi


Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi,
sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

d. Pengetahuan 
Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri. 

e. Kebiasaan
Adalah ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya
seperti penggunaan sabun, sampo dll.

f. Kondisi fisik
Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga memerlukan
bantuan untuk melakukannya.

8. Dampak Yang Sering Timbul Pada Masalah Personal Hygiene


a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan
sistem perkemihan sehingga daerah genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane mukosa
mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabkan caries gigi, gangguan fisik pada kuku,
rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gatal dan bau pada rambut.

b. Dampak psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa
nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan
interaksi social.

Saat hamil ibu harus tetap rajin menjaga kebersihan dirinya, agar selalu sehat dan bugar. Ibu
hamil dengan kondisi tubuh sehat dan bugar dapat terhindar dari gangguan kesehatan semasa
hamil. Kebersihan diri yang harus menjadi perhatian ibu hamil antara lain :
 Mandi dua kali sehari.

 Bersihkan daerah payudara dan kemaluan.

 Cuci rambut minimal 2-3 kali dalam seminggu

 Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari.


 Menyikat gigi secara teratur sehabis sarapan dan sebelum tidur.

 Periksakan gigi ke fasilitas kesehatan pada saat periksa kehamilan.

 Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah makan, setelah buang air
besar dan kecil.
Lanjut ke konten
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil (Personal Hygiene & Pakaian)

anafitria89 / Oktober 22, 2013


A. Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene
yang berarti sehat. Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu
hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak
mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita,
dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik,
mental, psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang
sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan
memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat
mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan
terhadap infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena
ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama
lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah
terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa
hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.
(Kusmiyati Y, dkk.2008)
1. Tujuan perawatan personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah. 2006 dan Ambarwati, E.R dan
Sunarsih T. 2009)
a. Meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan percaya diri seseorang
f. Menciptakan keindahan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene (Tarwoto dan Wartonah. 2006 dan
Ambarwati, E.R dan Sunarsih T. 2009)
a. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena
adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan
pola personal hygiene
c. Status sosioekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, shampoo,
sabun mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan
kesehatan.
e. Budaya
Disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri seperti
penggunaan sabun, shampoo dan lain-lain.
g. Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk
melakukannya.
3. Personal Hygiene yang Berkaitan dengan Perubahan Sistem pada Tubuh Ibu Hamil. (Rukiyah
A Y, dkk.2009)
a. Selama kehamilan pH vagina menjadi asam dari 4 – 3 menjadi 5-6,5 akibat vagina mudah
terkena infeksi.
b. Stimulus estrogen menyebabkan adanya Flour Albus (keputihan).
c. Peningkatan vaskularisasi di perifer mengakibatkan wanita hamil sering berkeringat.
d. Uterus yang membesar menekan kandung kemih, mengakibatkan keinginan wanita hamil
untuk sering berkemih.
e. Mandi teratur mencegah iritasi vagina, teknik pencucian perianal dari depan ke belakang.
4. Manfaat Personal Hygiens dan Aktivitas pada Ibu Hamil (Rio. 2011)
a. Dengan mandi dan membersihkan badan ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman
yang masuk selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya Infeksi, khususnya sesudah
melahirkan.
b. Ibu akan merasa nyaman selama menjalani proses persalinan
• Saat ini, ibu yang akan melahirkan, tidak di-huknah untuk mengeluarkan tinja
• Bulu kemalauan tidak dicukur seluruhnya, hanya bagian yang dekat anus yang akan
dibersihkan karena hal tersebut akan mempermudah penjahitan jika ibu ternyata diepisiotomi
• Selama menunggu persalinan tiba ibu diperbolehkan untuk berjalan-jalan disekitar kamar
bersalin
• Ibu boleh minum dan makan makanan ringan, disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan
yang berbau menyengat seperti pete dan jengkol
5. Hal-hal yang Perlu diperhatikan pada Personal Hygiens Ibu Hamil (Rio. 2011)
Pada personal hygiens ibu hamil, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam personal hygiens
pada ibu hamil adalah dimulai dari kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan payudara,
kebersihan pakaian, kebersihan vulva, kebersihan kuku tangan dan kaki.
a. Kebersihan rambut dan kulit kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena over activity
kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa
tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering.
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu
hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu dan
endapan minyak yang menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah
pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.
b. Kebersihan gigi dan mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran
dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi
dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama
kehamilan.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiens dengan menggunakan sikat
dan pasta gigi sedangkan untuk kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan
menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang
berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya pencegahan karies
pada gigi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk
pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu
hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan
terhadap terjadinya karies dan gingivitis.
c. Kebersihan payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh
kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan sekitarnya. Putting susu
yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara
perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat
diperlukan.

Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami eneg dan mual (morning sickness). Keadaan ini
menyebabkan peran perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies,
gingivitis, dan sebagainya. Tindakan penembalan gigi dan pencabutan gigi jarang merupakan
kontraindikasi. Bila kerusakan-kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik hal ini dapat
mengakibatkan komplilkasi, seperti nefritis, septikemia, sespsis puerperalis, oloeh karena infeksi
di rongga mulut misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang
menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus
memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro dalam Prawihardjo, 2005
dalam Rukiyah A.Y, dkk.2009)

B. Pakaian Selama Kehamilan


Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai
serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari
yaitu : 1) sabuk dan stoking yang terlalu ketat. Karena akan mengganggu aliran balik 2) sepatu
dengan hak tinggi, akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah.
(Kusmiyati Y, dkk.2008)
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena
pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk/pita yang menekan dibagian
perut/pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang
sering digunakan oleh sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi
darah. Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil tubuhnya akan
tambah menjadi besar. Sepatu harus terasa pas, enak dan aman, sepatu bertumit tinggi dan
berujung lancip tidak baik bagi kaki, khususnya pada saat kehamilan ketika stabilitas tubuh
terganggu dan cidera kaki yang sering terjadi. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Desain bahan harus disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah menjadi besar
pada kehamilan dan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar sehingga tidak
terasa sakit dibahu. Pemakaian BH dianjurkan terutama pada kehamilan di bulan ke empat
samoai ke lima sesudah terbiasa boleh menggunakan BH tipis/ tidak memakai BH sama sekali
jika tanpa BH terasa lebih nyaman. Ada dua pilihan BH yang biasa tersedia, yaitu BH katun
biasa dan BH nilon yang halus. (Rukiyah A.Y, dkk.2009)
Korset yang khusus untuk ibu hamil dapat membantu menekan perut bawah yang melorot dan
mengurangi nyeri punggung. Korset ibu hamil didesain untuk menyangga bagian perut diatas
simfisis pubis disebelah depan dan masing-masing di sisi bagian tengah pinggang disebelah
belakang. Pemakaian korset tidak boleh menimbulkan tekanan (selain menyangga dengan ketat
tapi lembut) pada perut yang membesar dan dianjurkan pada wanita hamil yang mempunyai
tunas otot perut yang rendah. Korset yang tidak didesain untuk kehamilan dapat menimbulkan
ketidaknyamanan dan tekanan pada uterus dan wanita hamil tidak dianjurkan untuk
mengenakannya. (Rukiyah A.Y, dkk.2009).

Iklan

Anda mungkin juga menyukai