Anda di halaman 1dari 4

ANDI WULANSARI

PERSONAL HYGIENE

A. Personal Hygiene
1. Pengertian personal hygiene
Personal hygiene berawal dari bahasa Yunani, berasal dari kata Personal yang artinya perorangan dan Hygiene
berarti sehat.
Personal haygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi
kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak mengandung kuman – kuman.

2. Tujuan menjaga personal hygiene pada ibu hamil.


a. Mencegah penyakit/infeksi.
b. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ibu.
c. Mencegah komplikasi – komplikasi pada ibu hamil, waktu hamil, bersalin dan nifas.
d. Peningkatan derajat kesehatan.
e. Pelihara kesehatan diri.
f. Perbaikan personal haygiene.
g. Meningkatkan kepercayaan diri

3. Manfaat personal hygiene


Dengan mandi dan membersihkan badan, ibu akan mengurangi kemungkinan adanya kuman yang masuk
selama ibu hamil. Hal ini mengurangi terjadinya infeksi, khususnya sesudah melahirkan.
Ibu akan merasa nyaman saat menjalani proses persalinan
• Menciptakan keindahan
• Mencegah penyakit
• Meningkatkan derajat kesahatan ibu.

B. Macam – macam personal hygiene


a. Kebersihan rambut dan kulit
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena overactivity kelenjar minyak kulit 
kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan da
n mungkin memerlukan  pemotongan lebih sering.

Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk me
ncuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu, dan endapan minyak yang menumpuk 
pada rambut kita membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-
masalah pada rambut dan kulit kepala.

b. Kebersihan gigi dan mulut


Ibu
hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan y
ang masih tertinggal didalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut.

Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiene dengan menggunakan sikat dan pasta gigi, 
sedangkan kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan a
ntiseptik.

c. Kebersihan payudara

Pemeliharaan
payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi olehcolustrum. Kalau dibiarkan dapat ter
jadi edema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemija
tan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfu
ngsi dengan baik pada saat diperlukan.

Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus lateferus sebaiknya dilakuk
an secara hati-hati dan benar karena pengurutan yang salah dapat menimbulkan kontraksi pada rahim sehingg
a terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pa
da areola dan puting susu akan dapat mengurangi retak dan lecet pada area tersebut.Untuk sekresi yang meng
ering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan campuran gliserin dan alkohol. Karena pay
udara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat maka sebaiknya gunakan penopang payudara yang sesuai (b
rassiere).

d. Kebersihan vulva

V u l v a hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas ata
u tidak dapat melakukannya sendiri. Wanita yang hamil jangan melakukan irrigasi vagina kecuali dengan nasiha
t dokter karena irrigasi dalam kehamilan dapat menimbulkan emboli udara. Hal – hal yang harus diperhatikan a
dalah
• Celana dalam harus kering
• Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina
• Sesudah bab / bak dilap dengan lap khusus
• Membersihkan daerah anus
• Mengganti pembalut setidaknya 2x sehari.

e. Kebersihan kuku tangan dan kaki


Menjaga
kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam mempertahankan  perawatan diri, melalui kuku b
erbagai kuman dapat masuk kee dalam tubuh, untuk itu seharusnya kuku tetap dalam keadaan sehat dan bersi
h. Secara anatomis kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunul
a.Prosedur Kerja:

a.) Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menint dan lakukan sikat dengan bari sabun bila
kotor.
b.) Keringkan dengan handuk.
c.) Letakkan tangan di atas bengkok dan lakukan pemotongan kuku.
d.) Cuci tangan.

f. Kebersihan kulit
Kelenjar  kulit mungkin lebih aktif selama kehamilan dan pasien mungkin cenderung lebih berkeringat.
Baths terapi - melemaskan otot-
otot tegang dan lelah, membantu insomnia counter, dan membuat pasien merasa segar dan berbau manis. Bat
hs dapat menimbulkan masalah manuver fisik yang meningkatkan kemungkinan jatuh di akhir kehamilan; show
er direkomendasikan, tetapi dengan hati-hati saat masuk dan keluar dan bergerak di dalam kamar mandi.

g. Kebersihan pakaian.
Selama
kehamilan, pakaian harus diberikan sama atau mungkin bahkan lebih sedikit  perhatian dari pada waktu lain.
Pakaian harus ringan, nonconstrictive, disesuaikan, penyerap, dan meningkatkan rasa kesejahteraan pasien. G
unakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan hindarkansepatu bertongkat tinggi (high heels) dan alas 
kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut.

4. Faktor yang mempengaruhi personal Hygiene.


a. Body image.
Adalah gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya per
ubahan fisik pada ibu hamil sehingga ibu hamil tidak peduli terhadap kebersihannya. 

b. Praktik social.
anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi  perubahan pola personal hygiene

c. Status social ekonomi.


Personal hygiene pada ibu hamil memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat m
andi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.

d. Pengetahuan.
Pengetahuan personal hygiene pada ibu hamil sangat penting karena pengetahuan yang  baik dapat meningkat
kan kesehatan pada ibu hamil itu sendiri.

e. Kebiasaan
Adalah
ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan dirinya seperti penggunaan sa
bun, sampo dll.

 
f. Kondisi fisik
Pada kondisi fisik ibu hamil, kemampuan untuk merawat diri berkurang, sehingga memerlukan bantuan untuk 
melakukannya.

C. Dampak yang sering Timbul pada masalah personal hygiene.

a. Dampak fisik.
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan deng
an baik. Gangguan fisik yang sering terjadi pada ibu hamil adalah gangguan sistem perkemihan sehingga daera
h genetal kurang diperhatikan, gangguan membrane mukosa mulut yaitu terjadi hipersalivasi yang menyebabk
an cariesgigi, gangguan fisik pada kuku, rambut mudah berkeringat sehingga menyebabkan gataldan bau pada 
rambut. 

b. Dampak pisikososial
Masalah social yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhanras
a nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gang
guan interaksi social.
SUMBER : https://id.scribd.com/presentation/378351968/PERSONAL-HYGIENE-PADA-KEHAMILAN-ppt

Anda mungkin juga menyukai