Anda di halaman 1dari 3

Personal Hygiene Penjamah Makanan A.

Latar Belakang Saat ini, perilaku konsumtif masyarakat dalam memenuhi rasa lapar dan dahaga telah mengalami pergeseran untuk mendapatkan makanan dan minuman secara instan. Seiring dengan perubahan tersebut, para pemilik modal mulai menyediakan makanan-makanan yang siap saji sehingga masyarakat tidak sulit dalam mencari makanan yang mereka inginkan. Rumah makan merupakan tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum ditempat usahanya. Perlu diingat juga, bahwa seseorang yang bersentuhan langsung dengan proses pengolahan makanan hingga makanan tersebut menjadi siap saji yaitu penjamah makanan. Penjamah makanan sangat berperan penting dalam menjaga kualitas kesehatan makanan bagi para konsumen. Sebab, bila personal hygiene penjamah makanan tidak diperhatikan, maka risiko keracunan makanan dan penyebaran penyakit yang ditularkan lewat makanan dapat mungkin terjadi. Oleh karena itu, personal hygiene penjamah makanan perlu diperhatikan agar derajat kesehatan konsumen dapat lebih terjaga. Penjamah Makanan dan Peranannya Makanan yang aman dalam mencukupi kebutuhan kehidupan kita ketika pengolahan dan penyajian sangatlah penting. Sebab, penanganan makanan yang kurang bahkan tidak baik dapat menimbulkan penyakit, kecacatan dan kematian. Penjamah makanan mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam penyiapan dan penyajian makanan kepada orang lain. Perlindungan konsumen, perusahaan dan diri sendiri dapat dilakukan dengan mempelajari dan menerapkan penanganan makanan yang aman. Setiap penjamah makanan yang melayani konsumen harus terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesehatan dengan tujuan agar dapat diketahui bahwa penjamah makanan bebas dari penyakit menular. Pemeriksaan kesehatan harus dilakukan secara rutin minimal enam bulan sekali dengan tujuan apakah penjamah makanan potensial dalam menularkan penyakit melalui makanan ataupun tidak sehingga penularan penyakit melalui makanan dapat dicegah. C. Pentingnya Personal Higiene Personal higiene penjamah makanan sangatlah perlu dipelajari dan diterapkan dalam pengolahan makanan untuk mencegah penularan penyakit menular melalui makanan. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh setiap penjamah makanan ketika mengolah dan menyajikan makanan untuk mencegah penularan penyakit menular antara lain seperti :

Selalu mencuci tangan sebelum menjamah makanan, minuman dan peralatan Memotong kuku agar tetap pendek serta tidak menggunakan cat kuku dan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir Pencucian tangan perlu dilakukan kembali setelah menggunakan kamar kecil ataupun setelah kontak dengan cairan tubuh ketika batuk atau bersin Penjamah makanan tidak boleh makan, minum atau merokok didalam area dimana terdapat makanan, peralatan, barang sekali pakai dan benda-benda lain yang tidak boleh terkontaminasi Sarung tangan sekali pakai (disposable) yang kuat direkomendasikan digunakan untuk mengolah makanan dimana sebelumnya harus mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memakai sarung tangan dan digunakan sekali pakai dan sebagainya

D. Kapan Penjamah Makanan Tidak Boleh Bekerja Ada kalanya juga seorang penjamah makanan tidak boleh bekerja dalam kondisi tertentu, hal ini dilakukan agar faktor risiko yang mungkin timbul tidak terjadi. Seorang penjamah makanan tidak boleh bekerja pada saat :

menderita gejala flu seperti demam, hidung meler atau tenggorokan serak menderita penyakit saluran pencernaan seperti diare menderita penyakit Hepatitis A, dan terinfeksiSalmonella Thypi, Shigella atau E.coli terdapat luka infeksi (terpotong, terbakar atau tersayat) pada tangan. Apabila luka tidak terinfeksi diharuskan menggunakan sarung tangan untuk melindungi luka setelah mencuci tangan terlebih dahulu jika di rumah seorang penjamah makanan terdapat orang yang sakit, pastikan mencuci tangan sesering mungkin untuk membantu mencegah penularan penyakit

E. Bagian Tubuh yang Berisiko Kulit : Kelenjar dalam kulit mengeluarkan (sekresi) keringan dan minyak. Jika bahan-bahan tersebut bercampur dengan bahan-bahan dari lingkungan sekitarnya, seperti debu, kotoran dan lemak, maka akan membentuk suatu lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan bakteri. Pencemaran mikroorganisme akan mengurangi masa simpan produk atau menyebabkan keracunan makanan (fooodborne illness). Bakteri akan terikut dengan tangan saat menyentuh peralatan kotor, pangan tercemar, pakaian, dan bagian lain dari tubuh. Kuku yang panjang berisiko terdapatnya kotoran di bagian dalam kuku karena sulit untuk dibersihkan. Mikroorganisme, terutama Staphylococcus terdapat pada rambut. Karyawan yang menggaruk kepalanya, memungkinkan mikroorganisme tersebut menempel di jari, kuku, ataupun jatuh ke makanan. Oleh sebab itu, penjamah makanan harus menggunakan penutup kepala. Beberapa bakteri ditemukan di dalam mulut dan pada bibir. Saat bersin sejumlah bakteri akan berpindah ke udara dan mungkin akan mencemari makanan yang sedang ditanganinya. Sejumlah bakteri dan virus penyebab penyakit pada manusia dapat pula ditemukan di mulut, khususnya pada karyawan yang sakit. Mikroorganisme tersebut akan berpindah ke individu atau makanan saat karyawan yang sakit tersebut bersin. Buangan dari usus merupakan sumber utama pencemar mikroorganisme. Sebanyak 30-35% bahan kering isi usus terdiri dari sel-sel bakteri. Buruknya higiene pribadi akan menyebabkan pencemaran bakteri-bakteri tersebut ke makanan.

Jari-jari : Kuku : Rambut :

Mulut :

Organ ekskretor :

F. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pencemaran Beberapa faktor intrinsik yang mempengaruhi pencemaran mikroorganisme oleh manusia antara lain :

Lokasi di tubuh. Komposisi mikroflora pada bagian-bagian tubuh bervariasi. Muka, leher, tangan dan rambut mengandung proporsi tertinggi mikroorganisme transien dan kepadatan bakteri yang tinggi. Umur. Populasi mikroorganisme berubah seiring dengan pertambahan umur. Hal ini terutama saat manusia memasuki pubertas. Saat itu sejumlah besar sebum dihasilkan kulit yang mendoronga terjadinya jerawat yang disebabkan oleh Propionibacterium acnes. Rambut. Karena kepadatan dan produksi minyak rambut akan mendorong pertumbuhan bakteri seperti S. aureusdan Pityrosporum. Keringat mengandung zat gizi yang terlarut bersamanya (misal ion-ion inorganik dan asam-asam) dan sebum mengandung bahan-bahan yang larut dalam lemak (minyak) seperti trigliserida, ester, dan kolesterol.

G. Aturan Personal Hygiene Penjamah makanan harus bertanggung jawab terhadap kesehatan pribadinya dan kebersihan dirinya. Perusahaan harus bertanggung jawab agar masyarakat terhindar dari praktek yang tidak higienis yang dapat menyebabkan penyakit di masyarakat. Oleh karena itu, personal hygiene perlu diterapkan agar kesehatan masyarakat terjaga. Aturan personal hygiene antara lain :

1. Kesehatan fisik harus dijaga dan dilindungi dengan gizi yang baik dan kebersihan diri 2. Penyakit harus dilaporkan kepada perusahaan sebelum bekerja dengan makanan sehingga kontak antara karyawan sakit dan makanan dapat dicegah 3. Kebiasaan kerja yang higienis harus dikembangkan untuk menghilangkan pencemaran pangan yang potensial 4. Selama kerja, tangan harus dicuci setelah menggunakan toilet, menangani sampah atau bahan-bahan yang kotor, menangani daging mentah, produk telur atau produk susu, memegang uang, merokok, batuk atau bersin 5. Kebersihan diri harus dipelihara dengan mandi setiap hari dan menggunakan deodoran, keramas minimum 2 kali seminggu, membersihkan kuku setiap hari, menggunakan penutup kepala (hair net) selama menangani makanan, mengenakan pakaian yang bersih 6. Tangan karyawan dilarang menyentuh peralatan dan fasilitas untuk makanan. Sarung tangan sekali pakai perlu digunakan jika diperlukan kontak.

Personal hygiene Kebersihan dan kesehatan serta perilaku sehat para penjamah makanan juga merupakan faktor kontribusi terjadinya penyakit, luka ditangan yang diperban seringkali menjadi sumber penularan penyakit , oleh karena itu sangat dianjurkan untuk tidak bekerja bila sedang sakit. Semua penjamah makanan harus senantiasa menjaga kebersihan diri dan membiasakan berperilaku sehat selama nekerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan daam kebersihan diri penjamah adalah : 1. Mencuci tangan Hendaknya tangan selalu dicuci sebelum bekerja , sesudah menangani bahan makanan mentah/kotor atau terkontaminasi, setelah dari kamar kecil, setelah tangan digunakan untuk menggaruk, batuk atau bersin dan seteah makan atau merokok. Lebih lanjut Charles (1998) menjelaskan bahwa karyawan yang menangani bahan makanan harus mencuci tangan sebelum menangani makanan masak, sehingga tidak ada organisme pathogen atau toksin yang dapat hidup di dalamnya. 2. Pakaian Hendaknya memakai pakaian khusus untuk bekerja. Pakaian kerja harus bersih, yang sudah usang jangan dipakai lagi. 3. Kuku dan perhiasan Kuku hendaknya dirawat dan dibersihkan dan dianjurkan untuk dak memakai perhiasan sewaktu bekerja. 4. Topi/penutup rambut Semua penjamah makanan hendaknya memaki topi atau penutup rambut untuk mencegah jatuhnya rambut kedalam makanan dan mencegah kebiasaan mengusap/menggaruk rambut. 5. Merokok Penjamah makanan sama sekali tidak diizinkan merokok selama bekerja baik waktu pengolahan maupun mencuci peralatan. Merokok merupakan mata rantai antara bibir dan tangan kemudian ke makanan disamping sangat tidak etis. 6. Kebiasaan lain Kebiasaan seperti menutup batuk dengan tangan, garuk-garuk,dan lain lain merupakan tindakan yang tidak hygiene. Kebiasaan seperti ini akan mengkontaminasi makanan. Sumber : http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12867/A02afr.pdf?sequence=2

Anda mungkin juga menyukai