Anda di halaman 1dari 56

PERTEMUAN

PEMANTAPAN AKSELERASI UKS


KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN
2017
Kondisi Anak Sekolah Saat Ini.....
 Cakupan Sekolah Melakukan Penjaringan Kesehatan Tahun 2016
Tingkat SD/MI : 97,79 %
Tingkat SMP/MTs : 99,57 %
Tingkat SMA/SMK/MA : 99, 67 %

 Anak SD/MI yang mengidap Karies Gigi : 25,90 %


Anak SLTP yang mengidap Karies Gigi : 27,51 %
Anak SLTA yang mengidap Karies Gigi : 21,52 %

 Remaja SLTP yang mengalami masalah Kes.Reproduksi : 0,28 %


Remaja SLTA yang mengalami masalah Kes.Reproduksi : 0,54 %

 Remaja SLTA yang mengalami Anemia : 0,70 %


Karakteristik Anak Sekolah
/ remaja

Mulai Jatuh cinta Semangat Tinggi Rasa Ingin Tahu

Senang Berkumpul
Emosi Tidak Stabil Dengan Teman Sebaya Ego Tinggi
3
ANAK SEKOLAH DAN PERMASALAHANNYA
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

• Adalah upaya terpadu linprog & linsek dlm


rangka meningkatkan derajat kes serta
membentuk perilaku hidup sehat anak usia
sekolah yg berada di sekolah
• Merupakan program yg sangat strategis dgn
melibatkan linprog & linsek (Depkes, Depdiknas,
Depag, Depdagri)
TUJUAN UKS
Umum :
Meningkatnya kemampuan hidup sehat &
derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan sekolah yg sehat
sehingga tercapai pertumbuhan &
perkembangan yg optimal dlm upaya
membentuk manusia Indonesia yg berkualitas
Latar Belakang Akselerasi UKS
• UKS  wadah untuk berbagai kegiatan kesehatan yang ada di
Sekolah.
• UKS  PENTING.... meningkatkan kemampuan hidup sehat Anak 
Generasi Penerus bangsa yang menentukan Kesehatan Indonesia
dimasa depan.
• Pelaksanaan UKS melalui SKB 4 Menteri (1984) :
‘MenKes, Mendikbud, MenAg, Mendagri.’
• Hasil Evaluasi pelaksanaan UKS sejak 57 tahun yang lalu 
pencapaian Provinsi dan Kabupaten/Kota tergantung pada
kepedulian dan komitmen Kepala Daerah terhadap UKS.
• Hampir semua Provinsi dan Kab/Kota belum menyediakan
anggaran memadai untuk pelaksanaan UKS.
Maka...
Perlu upaya mempercepat pencapaian tujuan UKS melalui
“Akselerasi Pembinaan dan Pelaksanaan UKS”
7 Strategi mencapai Tujuan :
1. Memperkuat Dasar Hukum
2. Meningkatkan kemampuan,peran, fungsi dan tanggung jawab
kelembagaan dan kompetensi personil TP UKS.
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga terlatih UKS.
4. Memantapkan peran serta peserta didik dalam pelaksanaan UKS.
5. Meningkatkan peran kepala sekolah, guru, orang tua, dan
masyarakat sekitar sekolah.
6. Memperkuat kemitraan dan peran serta masyarakat.
7. Memfasilitasi kearifan lokal (local wisdom).
Kegiatan..,

1. Memperkuat Dasar Hukum


 Melaksanakan advokasi terpadu terhadap penentu
kebijakan dan pengambil keputusan
 Menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)
tentang kesehatan sekolah sesuai amanat UU. No.
36 Th 2009
 Membuat nota kesepahaman atau MOU terkait
pelaksana UKS dg pemangku diluar 4 unsur yang
ada dalam SKB 4 menteri, termasuk sektor swasta.
2. Meningkatkan kemampuan peran,
fungsi dan tanggung jawab kelembagaan
dan kompetensi personil TP UKS
 Memperkuat TP UKS Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota & Kecamatan
 Merumuskan kembali peran TP UKS Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota & Kecamatan
 Membentuk dan memfungsikan Sekretariat TP UKS Pusat, Provinsi,
Kabupaten/ Kota & Kecamatan
 Menempatkan sumberdaya di TP UKS Pusat, Provinsi,
Kabupaten/Kota & Kecamatan
 Melatih atau mengorientasikan personil TP UKS di setiap tingkat
pemerintah
 Memperkuat dan merumuskan kembali peran Tim Pelaksana UKS di
Sekolah
3. Meningkatkan kuantitas dan
kualitas tenaga terlatih UKS
• Melatih tenaga kesehatan pengelola UKS
• Melatih kader kesehatan sekolah (dokter kecil, kader
kesehatan remaja) dan konselor sebaya.
• Melatih guru Pembina UKS dan Kepala Sekolah
• Melaksanakan orientasi atau sosialisasi tentang UKS terhadap
Kepala Sekolah
• Melaksanakan orientasi tentang UKS terhadap Camat.
• Melaksanakan berbagai kegiatan peningkatan kapasitas
petugas lainnya seperti orientasi, pelatihan dll
4. Memantapkan peran aktif peserta
didik dalam pelaksanaan UKS
• Melibatkan peserta didik dalam pelaksanaan UKS mulai dari
perencanaan kegiatan, pelaksanaan sampai monitoring dan evaluasi
• Memantapkan peran peserta didik dlm pelaksanaan penjarkes &
pemeriksaan kesehatan berkala serta keg. UKS lainnya
• Memfasilitasi kader kesehatan sekolah dan konselor sebaya untuk
berperan sebagai narasumber & agen pengubah bg teman sebaya,
keluarga & masy. Sekitar
• Memfasilitasi kerjasama antar organiasi peserta didik (OSIS,
Pramuka, PMR) dlm pelaksanaan keg. Yang berkaitan dg UKS
• Mengembangkan program dari anak untuk anak
5. Meningkatkan peran Sekolah,
guru, ortu & masy. Sekitar Sekolah
• Meningkatkan peran aktif kepala Sekolah & guru dlm pelaksanaan
penjarkes & pemeriksaan kesehatan berkala & pel. Kesehatan lainnya
• Meningkatkan peran guru dlm memberikan materi kesehatan &
pemantauan PHBS & kompetensi psikososial peserta didik
• Meningkatkan peran ortu dlm pemantauan pelaksanaan PHBS &
kompetensi psikososial anak
• Meningkatkan peran komite sekolah & masyarakat.
• Memfasilitasi penyampaian pesan kesehatan melalaui media tradisional
(acara keagamaan)
• Memasukkan keg. UKS dlm RKS & RKAS
6. Memperkuat kemitraan dan peran serta
masyarakat

• Memperluas jejaring kemitraan UKS


• Merevitalisasi & merumuskan kembali peran TP UKS di semua
tingkatan
• Membuat MOU dg mitra potensial (BKKBN, LSM, Dunia Usaha)
• Melaksanakan forum komunikasi berkala lintas Direktorat di
lingkungan Kemenag & Kemendikbud dlm rangka sinkronisasi
& harmonisasi keg. UKS
• Melakukan Pembinaan terpadu secara berkala
7. Memfasilitasi Kearifan local (local
wisdom)
• Meningkatkan peran institusi pendidikan kesehatan dalam pelaksanaan
UKS
• Memfasilitasi dan meningkatkan peran institusi pelayanan kesehatan,
dokter, bidan da perawat dalam pelaksanaan UKS
• Memfasilitasi sekolah swasta dan negeri yang mampu melaksanakan
UKS secara mandiri termasuk penyediaan tenaga pelaksana, dibawah
koor puskesmas
• Memfasilitasi sekolah untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi
dalam rangka penerapan PHBS & kompetensi psikososial peserta didik
• Memanfaatkan nilai-nilai lokal, budaya lokal & keagamaan
• Membuat kebijakan inovativ local yang memiliki daya ungkit terhadap
akselerasi pembinaan & pelaksanaan UKS.
Kondisi TP-UKS Saat Ini.....

 TP-UKS Kecamatan yang sudah memiliki ruang Sekretariat : 0 %

 TP-UKS Kecamatan yang melakukan penyusunan program kerja : 0 %

 TP-UKS Kecamatan yang melakukan rapat koordinasi: 0 %

 Pembinaan UKS oleh Dinas Kesehatan : 76,3 %

16
Tantangan Kabupaten Muaro Jambi
dalam
Akselerasi Pembinaan dan Pelaksanaan
UKS

Hasil Diskusi
Rapat LP/LS terkait Pembinaan UKS
ANALISIS SWOT
Kekuatan

1. UU. No. 36/2009 tentang Kesehatan


2. UU.No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Pedoman Pelaksanaan UKS
3. Dana BOK dan BOS
4. Lomba Sekolah Sehat
5. SK Bupati tentang TP UKS sudah ada
6. SDM kesehatan sdh terlatih
7. Dokter kecil dan Konselor sebaya di sekolah sdh dilatih
8. Kepala Sekolah dan Guru sdh terorientasi UKS
ANALISIS SWOT
Kelemahan

1. Perbup TP UKS Bupati Ma. Jambi belum ada.

2. Belum ada sekretariat tetap TP UKS kabupaten

3. Kurangnya integrasi dan sinergitas lintas sektor dan


program yang terpadu dan berkesinambungan.
5. Terbatasnya sarana dan prasarana (Ruang UKS, KMS, UKS
Kit, Buku Pemantauan,dll)
6. Kurang kuatnya komitmen kepala sekolah/guru dan ortu
7. Hasil penjaringan kesehatan belum ditindak lanjuti dalam
bentuk kebijakan yang terintegritas antar SKPD/TP UKS
ANALISIS SWOT
Peluang
No Peluang
1. Rencana kebijakan untuk menjadi kepala Sekolah harus
terorientasi tentang UKS dgn sertifikat.
2. Potensi kemitraan dari perusahaan yg ada
3. Kolaborasi dengan perguruan tinggi, RS dan organisasi
Profesi dalam pembinaan UKS.
4. Pemberian reward bagi guru UKS
5. Banyak UKS yang telah dibina dengan baik tapi belum ada
tim pembina UKS
6. Mewajibkan sekolah untuk melaksanakan Pendidikan
Kesehatan (Trias UKS)
ANALISIS SWOT
Tantangan

1. Wilayah geografis Kabupaten yang luas dan sulit

2. Perubahan struktur penanggung jawab UKS

3. Perubahan gaya hidup anak dan remaja yang beresiko


mengganggu kesehatan
4. Asuransi kesehatan/BPJS belum mendukung tindak
lanjut penjaringan Kes pada peserta didik.

5. Rotasi pejabat yang cenderung beda visi dan misinya


terhadap UKS
STRATEGI VISI KAB.
AKSELERASI MUARO JAMBI
UKS
1 STRATEGI 1
PENGUATAN DASAR HUKUM

 Revisi Kelembagaan SK Tim pembina UKS tingkat


Kabupaten Muaro Jambi dan Sekretariat TP-UKS Muaro
Jambi.
 Membuat Peraturan Bupati tentang pelaksanaan UKS.
 Membuat Surat Edaran Selaku Ketua Tim Pembina
UKS Muaro Jambi kepada Semua Camat di Muaro
Jambi untuk membentuk Tim Pembina UKS dan
Pengembangan UKS diwilayah kecamatan masing-
masing.
23
STRATEGI 2
2 Peningkatan Kelembagaan dan
Kompetensi personil TP UKS

• Advokasi terpadu pembentukan dan Pembinaan UKS ke


TP UKS kecamatan dan sekolah di masing-masing.

• Mensosialisasikan Pedoman Akselerasi Pembinaan dan


Pelaksanaan UKS terhadap 4 SKPD dan Anggota DPRD
(forum SKPD)
• Pengganggaran Kegiatan UKS di setiap Kecamatan untuk
Akselerasi UKS.

• Membentuk dan menetapkan Sekretariat TP-UKS


Kecamatan.

24
STRATEGI 3
3 Meningkatkan Kuantitas dan kualitas
Tenaga Terlatih UKS
• Bimbingan Tekhnis UKS Dinas Kesehatan Muaro Jambi kepada 21
Puskesmas, spt : program Konselor sebaya, dokter kecil dan manajemen ,
dll.
• Bimbingan Teknis UKS Dinas Pendidikan Muaro Jambi ke sekolah dari
semua tingkatan.
• Reorientasi Kepala Sekolah dan guru UKS tentang UKS.
• Peningkatan kerja sama lintas program dalam upaya Promosi Kesehatan di
Sekolah lanjutan (Kespro, HIV-AIDS, IMS dan Narkoba).
• Mendorong Kepala Sekolah dan Komite Sekolah memasukkan UKS dalam
RKS dan RKAS.
• Masing-masing kecamatan membuat 5 Percontohan Sekolah Sehat
dimasing-masing jenjang sekolah per Kecamatan (15 sekolah/ Kecamatan)
25
STRATEGI 4
4 Memantapkan Peran Aktif Siswa Dalam
Pelaksanaan UKS
• Melibatkan peran kader kesehatan disekolah dalam kegiatan UKS di
sekolah.
• Melibatkan kader Kesehatan Sekolah dalam penjaringan kesehatan,
pemeriksaan berkala dan Kegiatan Promosi Kesehatan Di Sekolah.
• Menjadikan Kader Kesehatan sekolah dan konselor sebaya
berperan sebagai Nara Sumber dan agen pengubah bagi teman
sebaya.
• Lomba Kader Kesehatan Remaja (KKR), Duta sehat/Dokter Kecil.
• Membudayakan Sekolah Sehat melalui PHBS (Kampanye
Gerakan 21 Hari Cuci Tangan Pakai Sabun/G21CTPS, Sikat Gigi
masal, lomba antar kelas, dsb)

26
ANAK KREATIF
STRATEGI 5
5 Peningkatan Peran Kepala Sekolah, guru,
Orang Tua dan Masyarakat Sekitar Sekolah

• Membentuk Komitmen bersama antara sekolah dan orang


tua/komite sekolah serta melibatkan tokoh masyarakat
dalam pelaksanaan UKS (masuk kedalam unsur Tim
Pelaksana UKS disekolah)
• Mengikutsertakan Guru/Guru UKS/kader kesehatan sekolah
dalam penjaringan kesehatan dan pemeriksa kesehatan
berkala.
• Kegiatan Lomba Guru UKS.
• Kebijakan dalam seleksi Kandidat Kepala Sekolah harus
terorientasi UKS  adanya Sertifikat.

28
STRATEGI 6
6 Penguatan Kemitraan dan Peran
Serta Masyarakat

• Memanfaatkan CSR /mitra Potensial diwilayah kecamatan


masing-masing untuk mendukung kegiatan Akselerasi UKS.
• Bermitra dengan perguruan Tinggi, RS dan Organisasi Profesi
dalam pembinaan dan peningkatan Kesehatan.
• Bermitra dengan Organisasi Masyarakat setempat,
Kepolisian, LSM setempat dalam memperluas jejaring
kemitraan UKS.
• Dukungan PKK Muaro Jambi dalam sinkronisasi program UKS
dengan masyarakat.
29
STRATEGI 7
7 Memfasilitasi Kearifan Lokal
(local wisdom)

• Memfasilitasi sekolah untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi


(contoh. sagu sapo, sasi sapo ; Selang Semutlis).
• Pemanfaatan pendekatan keagamaan untuk pesan PHBS, Pesantren Kilat
Sekolah, Kantin Kejujuran, dll.
• Mensosialisasikan Puskesmas sebagai “Sahabat Remaja atau Ramah
Remaja”
• Memanfaatkan Media Sosial secara positif sebagai media Informasi
pendidikan Kesehatan.
• Melalui Dinas Pendidikan dan Kemenag mensosialisasikan kegiatan UKS
dengan Prilaku Hidup Sehat melalui kepala sekolah pada rapat pimpinan
Kepala Sekolah dan Kelompok Kerja Guru (KKG), Kelompok Kerja Kepala
Sekolah (KKKS). 30
Pendidikan mengembangkan potensi
peserta didik agar:
• Beriman • Berilmu
• Bertakwa • Mandiri
• Berakhlak mulia • Sehat
• Cakap
u m e n u m b u h
h a r us m a m p
Pendidika n e h at
u da y a hi d u p s
ba n gk a n b
ke m
31
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR

INDIKATOR SEKOLAH DASAR BERSIH


DAN SEHAT 3. SARANA DAN
1. KEBIJAKAN PRASARANA

4. PEMBUDAYAAN
SEKOLAH DASAR
HIDUP BERSIH
BERSIH DAN SEHAT DAN SEHAT

2. PROGRAM
KERJA 5. PERILAKU
WARGA SEKOLAH
SARANA DAN PRASARANA

 ruang kepala sekolah


 ruang guru
Sarana dan Prasarana dalam SDR  ruang perpustakaan
mengacu pada konsep Sekolah  ruang kelas,
Dasar Bersih dan  kamar mandi/WC,
Sehat  ruang UKS,
dan ramah anak  kantin,
 gudang,
 tempat ibadah,
 taman,
 halaman
 pagar sekolah
Standar Luasan Ruang

 Ruang kepala sekolah: (12 m2 dengan lebar minimal


.3 m.
 Ruang guru: 32 m2, dengan ratio minimum 4
m2/orang
 Perpustakaan: min 7x 8 (m2)
 Ruang kelas: 30 m2 dengan lebar minimum 5 m.
(Ratio minimum luas ruang kelas 2 m2/siswa).
 Ruang UKS minimal 3m x 4m.
 Setiap ruang dengan jendela (dibuka dan ditutup
dengan bukaan keluar, dan pencahayaan alami yang
cukup. (sumber: Kemendikbud).
Kondisi Ruang Kelas

 Jarak papan tulis dengan meja siswa paling depan minimal 2,5
m.
 Jarak papan tulis dengan meja paling belakang maksimum 9 m.
 Kapasitas maksimum ruang kelas 28 siswa.
 Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
dan sabun (minimal satu tempat cuci tangan untuk dua kelas).
 Disetiap kelas diadakan tempat sampah terpilah bertutup.
SARANA PENUNJANG

HALAMAN SEKOLAH
Ruang terbuka hijau sebagai sarana penunjang
kegiatan di luar ruangan:
 upacara
 olahraga
 kesenian
 pramuka
 parkir kendaraan
 apotek hidup
 taman sekolah dan
 kegiatan lain bagi warga sekolah
SARANA PENUNJANG

ATAP
Penutup atas suatu bangunan
yang melindungi bagian dalam
bangunan dari hujan dan panas
matahari.
SARANA PENUNJANG

DINDING
Dinding bangunan sekolah
bersih, tidak lembab dan
dicat berwarna terang.
SARANA PENUNJANG

LANTAI
• Lantai: terbuat dari bahan kedap
air, kuat, permukaan rata, tidak
licin, tidak retak dan mudah
dibersihkan dan berwarna terang
• Lantai kamar mandi /WC: memiliki
kemiringan yang cukup sehingga
memudahkan air mengalir
SARANA PENUNJANG

TANGGA
 Untuk sekolah yang memiliki
bangunan bertingkat, tangga
dilengkapi dengan pegangan
tangan yang kuat dan sarana
pengaman.
 Kemiringan tangga tidak terlalu
curam dan tidak licin.
SARANA PENUNJANG

PINTU
ALIK
 lebar sekurang-kurangnya 1 m BUK AAN K EB

 memiliki satu atau dua daun


pintu dengan arah bukaan
keluar.
 dilengkapi dengan pengunci
dan penggantung yang terbuat
dari bahan yang kuat.
SARANA PENUNJANG

JENDELA
 Luasan: minimal 20% dari
luas lantai. ALIK
KE B
AN
 Dapat dibuka dan ditutup BUKA
dengan arah bukaan keluar
dan diberi pengaman.
 Bukaan kaca jendela
memungkinkan cahaya
masuk secara alami.
SARANA PENUNJANG

VENTILASI
• Semua ruang di sekolah mempunyai
ventilasi silang yang dapat
menjamin aliran udara segar, kecuali
ruang ber AC.
• Luas ventilasi 10% dari luas lantai.
• Ventilasi udara dapat berupa
ventilasi alami dan ventilasi
mekanis.
SARANA PENUNJANG

SANITASI
• sarana air bersih, saluran pembuangan air
limbah, dan jamban (WC).
• Sarana air bersih dapat berupa air: ledeng,
sumur, bak penampung air hujan.
• Jamban di sekolah minimal berbentuk leher
angsa dan dilengkapi septic-tank kedap air serta
saluran peresapan.
• Jarak sumur dan septic-tank minimal 10 m
SARANA PENUNJANG

Sumber Air
 Dari air tanah, air permukaan, dan air hujan.
 Air tanah: air sumur atau mata air.
 Air permukaan: air sungai, air danau,atau air
payau.
 Bila air permukaan akan digunakan sebagai
sumber air minum  harus dilakukan proses
pengolahan lebih lanjut.
 Air hujan ditampung dengan bak penampung
SARANA PENUNJANG

Tempat Sampah
 Tempat menampung materi sisa hasil kegiatan
sehari-hari dan atau proses alam yang tidak
diinginkan yang berbentuk padat.
 Sekolah memiliki tempat sampah sementara
yang bertutup dan terpilah di setiap ruangan.
 Sampah diangkut setiap hari ke tempat
pengolahan sampah, atau dikelola sendiri oleh
warga sekolah sehingga menghasilkan barang
yang berguna seperti pupuk kompos, barang
kerajinan, barang seni, dan sebagainya
SARANA PENUNJANG

KAMAR MANDI/WC DAN URINOIR

 Ukuran kamar mandi/WC


minimal 2 m2.
 Rasio KM/WC untuk peserta
didik (pria 1:40, perempuan 1:25.
 Kamar mandi/WC peserta didik
laki-laki dan perempuan
terpisah.
KEGIATAN DOKTER KECIL 2017
KEGIATAN KONSELOR SEBAYA DI SMP
KEGIATAN KONSELOR SEBAYA DI SMU
PEMERIKSAAN KESEHATAN DI SEKOLAH
K AS I H
R I MA
TE

Anda mungkin juga menyukai