Anda di halaman 1dari 17

TATALAKSANA BALITA STUNTING DAN

GIZI KURANG

DISAMPAIKAN PADA REMBUK STUNTING


DESA WENINGGALIH
28 AGUSTUS 2023
MITOS ATAU FAKTA??
*)Stunting itu karena keturunan

*) Stunting hanya menyebabkan anak pendek

*) Stunting dimulai ketika anak lahir

*) Stunting karena anak kurang banyak makan


*) Semakin cepat memberikan MPASI semakin baik untuk mencegah
stunting
FAKTANYA..
*) stunting disebabkan oleh
*)Stunting itu karena kekurangan gizi kronis di masa 1000
keturunan
hari pertama kehidupan
*) stunting menyebabkan
*) Stunting hanya perkembangan otak anak terhambat
menyebabkan anak pendek dan meningkatkan risiko penyakit
berbahaya
*) Stunting dimulai ketika anak *) kekurangan nutrisi selama masa
lahir remaja dan selama masa kehamilan
menjadi salah satu penyebab anak
*) Stunting karena anak stunting
kurang banyak makan *) stunting disebabkan oleh asupan
makanan yang tidak seimbang
*) Semakin cepat memberikan *) MPASI baru dapat diberikan ketika
MPASI semakin baik untuk
mencegah stunting bayi berusia 6 bulan
MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT
KAB. BANDUNG BARAT 2022-2023
STUNTED WASTING
2022: 8,15% 2022: 4,60%
2023: 4,83% 2023: 3,01%
SSGI
KEMATIAN BAYI Sasaran :
2022: 27,3%
2022: 24 88.899
2023: 30 (sd Juli)

BBLR
2022: 739 ANEMIA
BUMIL KEK 2022: N/A
2023: 75 (sd Juni)
2022: 2.670 2023 :
2023: Ringan : 17,4%
BUMIL ANEMIA Sedang : 13,8%
2022: 2.026 KEMATIAN IBU Berat : 0,9%
2023: 2022: 21
2023: 10 (sd Juli )
PENYEBAB STUNTING
Sanitasi
lingkungan
yang buruk

Anak yang
sering
Status sosial sakit
ekonomi keluarga karena
- Pendapatan penyakit
Berat bayi keluarga, infeksi
lahir - Pendidikan orang
rendah tua,
- Pengetahuan ibu
[bblr]
tentang gizi
Bayi tidak Panjang
Asi bayi
Ibu hamil <48cm
eksklusif
dengan
Gizi kurang
Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat

Pencegahan
Stunting
dari hulu
SASARAN

IBU HAMIL KEK

BALITA GIZI KURANG BB/TB(WASTING)

REMAJA PUTRI
SEBARAN DATA CAKUPAN PENIMBANGAN DAN STATUS GIZI
PER 27 AGUST 2023 DESA WENINGGALIH
(SUMBER SIGIZITERPADU)
POSYANDU D/S STUNTING WASTING UNDERWEIGHT
1 CAHAYA MENTARI 101,6 12 6 6
2 FLAMBOYAN 100,0 13 0 4
3 GALIH PAKUAN 98,6 15 2 6
4 LAYUNGSARI 93,0 5 2 1
5 MAWAR 96,9 10 1 6
6 MEDAL KAMULYAAN 95,2 8 2 5
7 MEKARSARI 98,0 3 1 1
8 MELATI 98,2 7 1 5
9 MENTARI 100,0 0 1 1
10 PELANGI 100,0 12 0 3
DESA WENINGGALIH 98,0 85 16 38
INTERVENSI STUNTING:
1.Intervensi SPESIFIK (sektor Kesehatan), jika
dilakukan optimal, memiliki daya ungkit 30%
terhadap keberhasilan intervensi
2.Intervensi SENSITIF (Non Kesehatan), jika
dilakukan optimal, memiliki daya ungkit 70%
terhadap keberhasilan intervensi
INTERVENSI SPESIFIK
INTERVENSI
NO KEGIATAN
SPESIFIK
1 Konsumsi TTD  Terlaksananya koordinasi lintas sektor
remaja putri Pemberian suplementasi TTD terhadap seluruh remaja
putri
 Petugas mendapat orientasi Catpor Pemberian suplementasi
TTD terhadap seluruh remaja putri
2 Konsumsi TTD Ibu  Pendistribusian TTD minimal 90 tablet selama kehamilan
hamil terhadap seluruh ibu hamil
 Pemantauan terhadap kepatuhan ibu hamil minum TTD

3 ASI Eksklusif  Orientasi Peningkatan Kompetensi Manajemen Mutu


Pengelolaan Program Kesehatan Bayi Baru Lahir / Neonatus
 Penguatan pemberian ASI ekslusif di kelas Ibu hamil
 Optimalisasi Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI)

4 MP-ASI Melakukan recall (pemberian MP-ASI) pada anak usia 6-24 bulan
(Tahun 2022 belum ada data, belum ada kejelasan definisi
operasional tentang cara pengukurannya)
INTERVENSI SPESIFIK
NO INTERVENSI KEGIATAN
SPESIFIK
5 Imunisasi Dasar  Monitoring dan evaluasi Program Imunisasi
Lengkap  Penggerakan sasaran untuk mendapat imunisasi

6 Pemantauan  Bimtek SDIDTK dengan Guru PAUD Triormit & Rakor Terpadu
Pertumbuhan Kesehatan Anak Bayi Balita
 Penyediaan antropometri kit untuk Puskesmas dan
Posyandu
 Bimtek pengembangan puskesmas ramah anak
7 PMT Balita  Pemberian Makanan Tambahan Lokal dan Edukasi Gizi
pada Balita (Kolaborasi dengan PERSAGI)
 Penyediaan bahan makanan berbasis pangan lokal pada
ibu balita

8 PMT Bumil KEK  Pemberian makanan lokal (extra telur ayam) untuk Ibu
Hamil KEK (INOVASI DINKES “GETOL MIELING)
 Pemberian Makanan Tambahan Lokal dan Edukasi Gizi pada Ibu
Hamil
 Penyediaan bahan makanan berbasis pangan lokal pada
ibu hamil
INTERVENSI SENSITIF
NO INTERVENSI KEGIATAN
SENSITIF
1 Akses Sanitasi  Pelatihan LBS untuk meningkatkan kualitas STBM
layak  Pembangunan sistem air limbah domestik
 Rehabilitasi MCK
 Pembangunan TPS

Pendampingan Stop Buang Air Besar Sembarangan


2 Stop BABS (165 desa telah mendeklarasikan Open Defecation Free/
ODF)
 Pertemuan persiapan pelaksanaan surveilans kualitas
Cakupan air air minum di masyarakat (sanitarian)
minum  Sosialisai Pengawasan Kualitas Air Minum (PKAM) bagi
3 layak/aman
KPSAM Pamsimas & Uji Kualitas Air Eksternal Sumbe
Air Pamsimas
 Pembangunan jaringan perpipaan dan non
perpipaan SPAM di Desa
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai