A2
4 Tidak masalah
Persentase Ibu Hamil Anemia 8,5% 5.3 %
ANALISA DAN RENCANA TINDAK LANJUT MASALAH INDIKATOR PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
PROGRAM GIZI TAHUN 2023
NO INDIKATOR Target Capaian PRIORITAS MASALAH ANALISA MASALAH RENCANA TINDAK LANJUT
PELAYANAN kota Semester 1
cirebon
1 Prevalensi balita 11,5% 13 % Dari hasil pengukuran Lokus RW dengan balita stu 1. akan Melakukan Konseling
stunting sampai dengan bulan juni ting terbanyak yaitu di rw
2023, terdapat balita Tentang Pola Asuh,Asupan Makan
1,7,6,10. Hal ini disebabkan
stunting sebanyak 165
antara lain : Sesuai dengan anjuran AKG pada
balita dengan rata2 balita
yang diukur sebanyak 1272 1. Asupan makan balita saat ibu hamil dan balita yang
balita, sehingga prevalensi pemberian MP-ASI tidak
balita stunting masih tinggi sesuai anjuran mengalami masalah gizi
sebesar 13%. 2. Gagal ASI Ekslusif 2. akan melaksanaan kelas Ibu
3. Hygine sanitasi kurang
memadai Hamil, ibu balita dan materi
4. Pola asuh orangtua khusus Stunting dan ASI
5. kurangnya partisipasi
Eksklusif.
masyarakat dalam kegiatan
posyandu 3. akan melakukan Sosialisasi dan
6. kurangnya alat ukur yang kampanye tentang peran penting
standar di tiap2 posyandu.
ayah dalam pemberian ASI
Eksklusif dan stunting
5. akan mengadvokasi lintas sektor
(perangkat desa, PKK, dll) untuk
pengadaan alat ukur BALITA yang
sesuai standar melalui APBD;
6. akan memberdayakan
masyarakat terutama kader
dalam merujuk balita stunting ke
puskesmas.
2 75% 18% Dari 1167 remaja putri di Pada bulan maret dan mei 1. akan meminta alat cek pemerilsaan Hb
sekolah, hanya 220 remtri puskesmas melakukan ( Blood Lancet)ke Dinas Kesehatan
yang sudah dilakukan skrining anemia di sekolah 2. akan melakukan koordinasi dengan
skrening anemia. Adanya yang ada di wilayah kerja pihak sekolah dan komite sekolah dalam
kesenjangan (57%) dari Kelurahan Harjamukti kota sosialisasni pemeriksaan Hb Rematri
target yang ditetapkan Cirebon. Pemeriksaan 3. akan terus melakukan koordinasi antara
tersebut dilakukan hanya kepala sekolah dan kepala puskesmas
pada 3 sekolah (220 siswa). dalam kegiatan skrining anemia terutama
Hal ini disebabkan karena : mengenai pemeriksaan Hb
1. keterbatasan alat cek 4. akan berkoordinasi dengan pihak
pemeriksaan Hb (Blood sekolah mengenai jadwal pemeriksaan
Skrining anemia
Lancet). dan skrning Hb sehingga semua sasaran
(pemeriksaan Hb)
2.Koordinasi pihak sekolah dapat tercapai semuan
dan orang tua dalam
menyampaikan informasi
mengenai pemeriksaan Hb.
3. kurangnya dari pihak
sekolah sehingga siswi tidak
mau diperiksa hb nya.
4. waktu pemeriksaan Hb
tidak tepat sehingga banyak
siswi yang tidak masuk
sekolah
REKOMENDASI