Anda di halaman 1dari 121

BUKU SAKU

DOKTER KECIL
UNTUK SISWA SD/MI

JAMES JEFERSON TALLO

UKS

PUSKESMAS AMARASI SELATAN


2014

DAFTAR ISI
Hal
BAB I
BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

BAB VI

BAB VII

BAB VIII
BAB IX
BAB X

U K S ..................................................................................................................
DOKTER KECIL ...................................................................................................
A.
Pengertian
B.
Kriteria Peserta
C.
Tugas & Kewajiban Dokter Kecil
D. Kegiatan Dokter Kecil
KESEHATAN LINGKUNGAN ................................................................................
A.
Lingkungan Sehat
B.
Rumah Sehat
C.
Air Bersih
D. Jamban Sehat
E.
Sampah/limbah
G I Z I .................................................................................................................
A.
Fungsi Makanan
B.
Zat Gizi
C.
Warung Sekolah
D. KMS-AS
KESEHATAN GIGI DAN MULUT ..........................................................................
A.
Bentuk Gigi
B.
Penyakit Gigi
C.
Perawatan Gigi
D. KMS-AS
KESEHATAN MATA ............................................................................................
A.
Bagian Mata
B.
Penyakit Mata
C.
Perawatan Perawatan
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR .................................................................
A.
Penyakit Menular Langsung
B.
Penyakit Menular Melalui Binatang
C.
Imunisasi
D. KMS-AS
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) ......................................
IMUNISASI
OBAT SEDERHANA
A.
Penggolongan Obat
B.
Jenis Obat Sederhana

LAMPIRAN
A.

Istilah-istilah kesehatan terkini

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Buku Saku Dokter
Kecil bagi siswa Sekolah Dasar telah selesai disusun dan diterbitkan oleh Puskesmas
Amarasi Selatan I. Tujuan disusunnya buku saku ini adalah untuk membantu siswa agar
dapat menumbuhkembangkan potensi dan partisipasi anak sekolah di bidang kesehatan.
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian serta untuk membantu memecahkan permasalahan kesehatan lainnya di
sekolah.
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat kompleks, untuk itu diperlukan
upaya yang menyelutuh dan bersama-sama dengan berbagai elemen mayarakat untuk
mengatasinya. Poliklinik Kesehatan Desa merupakan sentra dari pembangunan kesehatan
di desa sekaligus unit pelayanan kesehatan swadaya yang didirikan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang diharapkan mampu menjadi agent yang membantu perwujudan Desa
Sehat, yang selanjutnya akan berkembang menciptakan Kecamatan Sehat dan seterusnya
menjadi Amarasi Selatan Sehat 2015.
Buku ini disusun sebagai pegangan Dokter Kecil di sekolah, sebagai panduan bagi
petugas kesehatan. Akhir kata semoga buku ini bermanfaat bagi Dokter Kecil dan
masyarakat pada umumnya.

Ttd.
Penyusun

U K S
( Usaha Kesehatan Sekolah )
Pengertian UKS
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sector
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat
anak usia sekolah yang ada di sekolah dan perguruan agama.
Tujuan UKS
Umum
Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan
Khusus

Meningkatkan penget,sikap & ktrampilam hidup sehat


Memandirikan berperilaku hidup sehat
Meningkatkan peranserta dlm peningkatan kes.di sekolah,rumah tangga &
lingkungan
Meningkatkan ketrampilan hidup sehat peserta didik agar mampu
melindungi diri thd pengarih Napsa,kenakalan remaja, peny.menualr
HIV/AIDS

Visi dan Misi UKS


Visi :
UKS SEBAGAI PONDASI PEMBANGUNAN BERWAWASAN KESEHATAN.
Misi :

Mendorong kemandirian masyarkat sekolah untuk hidup sehat serta


tercapai normat hidup sehat
Mengembangakan dan meningkatkan pelayanan kesehatan sekolah
paripurna yang bermutu.
Menggalang dan meningkatkan partisipai semua warga sekolah, lintas
sektor dan lintas program
Meningkatnya pembinaan dan pengembanganUKS melalui kerjasama lintas
sektor dan lintas program.

Sasaran

Peserta didik
Masyarakat sekolah
Orang tua murid, Komite Sekolah & Masyarakat

1 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Logo UKS
SEGITIGA SAMA SISI
Menggambarkan tiga program pokok UKS, yaitu :
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
LINGKARAN :
Menggambarkan bahwa Program UKS dilaksanakan secara
terpadu oleh seluruh sektor terkait.

Segitiga sama sisi, dengan


lingkaran yang menyinggung
ketiga sisinya, dan tulisan UKS
secara vertical dan horizontal,
huruf K tepat di tengah.

TULISAN UKS :
YANG DITULIS SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL:
Menggambarkan bahwa UKS dilaksanakan mulai dari TK/RA
sampai SLTA/MA, serta dilaksanakan secara berjenjang dari
sekolah/madrasah sampai pusat secara terkoordinasi baik antara
sekolah dengan Tim Pembina, Tim Pembina UKS dibawahnya
dengan yang diatasnya maupun antar sesama Tim Pembina UKS
yang sejajar.

Program Pokok UKS (TRIAS UKS)


1.

2.

Pendidikan Kesehatan
o Penyuluhan : oleh Puskesmas, kel. Profesi, org. pemuda, Karang Taruna,
Pramuka PMI dll
o Pelatihan kader UKS ( lanjutan prog. Dokcil)
Pelayanan Kesehatan
o Promotif (peningkatan kesehatan): melalui Pendidikan dan Penyuluhan
Kesehatan
o Preventif (pencegahan) :
Pengenalan dini penyakit
Penjaringan kesehatan oleh Pet. Pusk
Pada siswa kelas I (SD,SMP)
Pemeriksaan berkala, kelas 2,3.
Observasi
Imunisasi : BIAS, TT, DPT, Campak (SD)
o Kuratif (Pengobatan)
P3K & P3Psederhana oleh kader UKS/guru
UKS
Kondisi serius di rujuk ke Puskesmas
Bila diperlukan ke RS
o Rehabilitatif ( pemulihan)
misal: siswa mata (-) duduk di depan
kasus lain apa bila perlu dirujuk ke RS

2 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

3.

Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat


o Lingkungan fisik, missal : menjaga kebersihan kelas dan halaman sekolah,
memperhatiakn pengaturan pencahayaan ( ventilasi ) ruangan, pengaturan
jarak, tempat duduk, dan papan tulis, dll.
o Lingkungan mental dan sosial, antara lain : menciptakan suasana hubungan
kekeluargaan yang akarab dan erat antara sesama warga sekolah

KRITERIA STANDARD PELAYANAN UKS


1. Minimal
Penyuluhan kesehatan, UKGS sederhana, Imunisasi, Pembangunan lingkungan
sekolah sehat
2. Standard
Minimal + Dokcil, penjaringan kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin/6 bln,
pengawasan warung sekolah, UKGS, P3P & P3K
3. Optimal
Standard + Dana Sehat, kebun sekolah, UKGS, Konsultasi Kesehatan.
4. Paripurna
Optimal + Pemantauan kesegaran jasmani
STRATA UKS
I
Papan nama
UKS
Guru UKS

II
Strata I +
Ruang UKS

III

STRATA UKS
IV

Strata II +
Kegiatan Dokcil

Strata III +
Dana Sehat

V
Strata IV +
Sumur, WC 1 : 50, Urinoir 1 : 75, Warung
sekolah, Kebun, Apotik Hidup, Obat
sederhana, Air bersih, Bak sampah, SPAL,
Ventilasi cukup, cahaya cukup

STRUKTUR ORGANISASI UKS


DASAR HUKUM
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan,
Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2/P/SKB/2003, Nomor
1068/Menkes/SKB/VII/2003, dan Nomor MA/230 B/2003, Nomor 4415-404 Tahun
2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat;
Tim Pembina UKS Propinsi
Pembina
: Gubernur
Ketua I
: Kepala Dinas Pendidikan Propinsi
Ketua II
: Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
Ketua III
: Kepala Departemen Agama Propinsi
Ketua IV
: Ketua PKK Propinsi
3 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Sekretaris
Anggota

:
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Unsur Dinas Pendidikan


Unsur Puskesmas
Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam
Unsur PKK
Unsur PMI
Unsur Dinas/instansi terkait lainnya

Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota


Pembina
: Bupati/Walikota
Ketua
: Wakil Bupati / Wakil Walikota
Ketua I
: Kepala Dinas Pendidikan
Ketua II
: Kepala Dinas Kesehatan
Ketua III
: Kepala Kantor Departemen Agama
Ketua IV
:
Sekretaris
:
Anggota :
1. Unsur Dinas Pendidikan
2. Unsur Puskesmas
3. Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam
4. Unsur PKK
5. Unsur PMI
6. Unsur Dinas/instansi terkait lainnya
Tim Pembina UKS Kecamatan
Ketua
: Camat
Ketua I
: Kepala Cabang Dinas Pendidikan
Ketua II
: Kepala Puskesmas
Ketua III
: Kepala KUA
Ketua IV
: Ketua PKK
Sekretaris
: Sekretaris Camat
Anggota
:
1. Unsur Dinas Pendidikan
2. Unsur Puskesmas
3. Unsur Pengawas Pendidikan Agama Islam
4. Unsur PKK
5. Unsur PMI
6. Unsur Dinas/instansi terkait lainnya

4 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Tim Pelaksana UKS Sekolah SD/MI


Pembina
: Kepala Desa / Lurah
Ketua
: Kepala Sekolah
Sekretaris I
: Guru Pembina UKS
Sekretaris II
: Ketua Komite Sekolah/Majelis Madrasah
Anggota :
1. Unsur Pengurus Komite Sekolah
2. Unsur Petugas Puskesmas
Petugas Pelaksana UKS Puskesmas
Bidan Desa setempat
3. Unsur Peserta Didik
4. Unsur Guru/tenaga pendidik.

DOKTER KECIL
Pengertian
Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah dilatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri
sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Tujuan
Umum
: Meningkatkan partisipasi siswa dala program UKS
Khusus
:
Agar siswa menjadi penggerak hidup sehat
Siswa mampu menolong dirinya, keluarga dan orang lain untuk hidup sehat
Kriteria

Telah menduduki kelas 4 SD/MI


Siswa kelas 5 dan 6 yang belum pernah mendapatkan pelatihan dokter kecil
Berprestasi di sekolah
Berbadan sehat
Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
Berbudi pekerti baik dan suka menolong
Diijinkan orang tua

Tugas dan kewajiban dokter kecil

Selalu bersikap dan berperilaku sehat.

5 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Dapat menggerakkan sesama teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan


usaha kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di
rumah.
Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan
kesehatan di sekolah.
Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan ,antara lain : Pekan kebersihan,
Pekan Gizi, Pekan Penimbangan BB dan TB di sekolah, Pekan Kesehatan Gigi, Pekan
Kesehatan Mata, dan lain-lain.

KESEHATAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN SEKOLAH
1.

2.

Lingkungan Fisik
Letak atau lokasi sekolah, bangunan sekolah, ruang ( kelas, guru, UKS, perpustakaan
), halaman dan pagar, taman dan kebun, halaman tempat bermain, lapangan olah
raga, kamar mandi dan WC, penyediaan air bersih, tempat sampah, kantin sekolah,
saluran air hujan dan air limbah, perabot sekolah.
Lingkungan Mental dan sosial
a. Pengaturan hari hari sekolah dan kegiatan belajar mengajar
b. Hubungan timbale balik antara guru dan guru, murid dan murid, guru dan murid.
c. Hubungan antara orang tua, petugas kesehatan, sekolah , masyarakat sekitar,
Pembina/ pengawas dan pejabat pemerintah.

SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH

Letak atau lokasi sekolah


Bangunan sekolah
Ruang ( kelas, guru, UKS, perpustakaan )
Halaman dan pagar
Taman dan kebun
Halaman tempat bermain
Lapngan olah raga
Kamar mandi dan WC
Penyediaan air bersih
Tempat sampah
Kantin sekolah
Saluran air hujan dan air limbah
Perabot sekolah

6 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

1.

Rumah, kelas, sekolah sehat

2.

Jamban sehat

3.

Dekat dengan pusat perumahan


Agak jauh dari jalan besar yang ramai lalu lintasnya
Dekat dengan tanah lapang/ taman
Jauh daridaerah pembuangan sampah, industri, pabrik, rel kereta api, rawarawa dan lain lain yang dapat menggangu ketenangan belajar
Letak banguanan sekolah memanjang kurang lebih dari selatan ke utara

Halaman sekolah

5.

Cukup lubang angina


Cukup penerangan
Dinding tidak lembab
Lantai bersih tidak licin
Tersedia air bersih
Ada peralatan pembersih
Tidak ada sarang serangga
Lubang jambanharus ditutup ( jamban cemplung )

Letak bangunan sekolah

4.

Berjendela
Tidak ada sarang serangga
Ada jalan keluar asap
Tersedia air bersih
Halaman bersih
Ada saluran pembuangan air limbah
Kandang ternak terpisah
Ada peralatan pembersih
Ada tempat sampah
Ada kamar mandi dan jamban yang sehat

Halaman sekolah harus selalu kering rata


2
Cukup luas untuk bermaian, minimal 2000 M
Ditanami rumput yang selalu dipotong pendek dan sebagian ditanami pohon
rindang
Baik bila disediakan tempat untuk kolam ikan, berkebun dan lain lain kegiatan
ekstra kurikuler lainnya

Bangunan sekolah

Bangunan sekolah harus mempunyai fondasi yang permanent/ kuat dan kedap
air

7 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

6.

Ruang kelas

7.

Papan tulis : harus halus, tidak retak retak, sedikit mungkin bergelombang,
dicat redup ( tidak menyilaukan ), letak mudah dan nyaman dilihat siswa
Meja murid : konstruksi harus sederahana tapi kuat, meja berukuran 40 X 60 dan
dibuat sedikit miring kebelakang

Persediaan air bersih

9.

Jumlah kelas tergantung jumlah murid. Sebaiknya 1 kelas untuk 35 40 orang


murid
Ukuran ruang kelas sebaiknya tinggi 4 m, panjang 8 m dan lebar 6 m
Lantai terbuat dari bahan kedap air dan tidak retak retak
Dinding rata, halus tidak retak retak dan berwarna putih
Langit langit terbuat dari bahan yang cukup kuat dan tidak tembus debu
Tiap ruang kelas hendaknya dilengkapi dengan 2 buah pintu
Luas jendela beserta lobang angina minimal 20% dari luas lantai
Waktu istirahat pintu dan jendela harus terbuka
Sinar sebaiknya dating dari 2 arah kanan dan kiri

Perlengkapan ruang kelas

8.

Lantai banguann terbuat dari bahan bahan kedap air


Dinding bangunan hendaknya rata dan halus supaya mudah dibersihkan
Atap bangunan terbuat dari dari bahan yang cukup kuat untuk melindungi anak
anak dari panas, hujan dan tidak mudah terbakar
Banguanan hendaknya dilengkapi dengan ruang guru, ruang rapat, ruang kantor,
ruang penyimpanan barang barang kesehatan
Bangunan sekolah hendaknya dilengkapi dengan tempat bermaian yang beratap
untuk bermain waktu hujan/ panas terik

Memenuhi persyaratan air bersih :


Tidak berbau
Tidak berasa
Tidak berwarna

Kamar mandi, jamban dan peturasan


Kamar mandi, jamban, dan peturasan
Jumlah KM/ WC untuk 35 orang murid wanita dan tiap 100 orang murid pria
Rasio KM/ WC 1 : 35 murid wanita
Rasio KM/ WC 1 : 100 murid pria
Jumlah peturasan untuk 30 murid pria
Rasio peturasan 1 : 30 murid pria
Terpisah antara KM/ WC murid dan guru

8 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

10. Ruang UKS


Ruang UKS dengan peralatan sederhana :
Tempat tidur
Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
Kotak P3K dan obat obat ( betadine, oralit, parasetamol )
Ruang UKS dengan peralatan lengkap :
Tempat tidur
Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster poster, struktur organisasi, jadwal
piket, tempat cuci tangan/ wastafel, data angka kesakitan murid
Ruang UKS dengan peralatan ideal :
Tempat tidur
Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, snellen chart
Kotak P3K
Lemari obat, buku rujukan, KMS, poster poster, struktur organisasi, jadwal
piket
Peralatan gigi, unit gigi
Contoh contoh model organ tubuh, rangka/ torso, dll.
11. WARUNG SEKOLAH SEHAT

Warung sekolah merupakan tempat penjualan makanan yang diorganisir oleh


masyarakat sekolah, berada dalam pekarangan sekolah dan dibuka selama hari
sekolah.
Makanan warung sekolah tidak berdekatan dengan jamban, kamar mandi dan
tempat pembuangan sampah.
Makanan warung sekolah yang disajikan harus memperhitungkan aspek
pendidikan gizi dan kesehatan siswa ( bergizi, dimasak dengan benar, bersih,
tertutup, segar/ tidak basi, tidak mengandung banyak zat kimia ).

9 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

PHBS
( PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT )
PENGERTIAN
Perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dlam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
TATANAN PHBS
1.
2.
3.
4.
5.
1.

Tatanan Rumah Tangga


Tatanan Tempat-Tempat Umum ( TTU ), contoh : pasar, terminal, tempat ibadah dll.
Tatanan Institusi Pendidikan.
Tatanan Sarana kesehatan
Tatanan tempat kerja

PHBS TATANAN RUMAH TANGGA


MANFAAT RUMAH TANGGA SEHAT :
Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit
Anak tumbuh sehat dan cerdas
Anggota keluarga giat bekerja
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga
Untuk menilai rumah tangga sehat digunakan alat ukur ( indicator )
b.

Indikator Nasional
Terdiri dari 7 indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat
7 indikator PHBS
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Bayi diberi ASI ekslusif
3. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan
4. ketersediaan air bersih
5. Ketersediaan jamban sehat
6. Kesesuaian luas lantai dengan penghuni/ kepadatan hunian
7. lantai rumah bukan tanah
3 indikator gaya hidup sehat
1. Tidak merokok didalam rumah
2. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
3. makan buah dan sayur setiap hari

10 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

c.

Indikator Jawa Tengah dan Kab. Wonogiri


Terdiri dari 11 indikator PHBS dan 5 indikator gaya hidup sehat
11 indikator PHBS
1. Persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Asi eksklusif
3. Penimbangan balita
4. Gizi seimbang
5. Air bersih
6. Jamban
7. Sampah
8. Kepadatan hunian
9. Lantai rumah
10. JPK ( Jaminan pemeliharaan kesehatan )
11. PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk )
5 indikator gaya hidup sehat
1. Aktifitas fisik
2. Tidak merokok
3. Cuci tangan
4. Kesehatan Gigi dan mulut
5. Bebas miras/ narkoba

KETERANGAN ;
JAWABAN YA DIBERI NILAI 1 ( SATU )
JAWABAN TIDAK DIBERI NILAI 0 ( NOL )
STRATA PHBS RUMAH TANGGA :
SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ) : apabila nilai antara 0 5
SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : apabila nilai antara 6 10
SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU 0 : apabila nilai antara 11 15
SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : apabila nilai 16
2.

PHBS TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN


Pengertian :
Adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat di institusi pendidikan
Sasaran
:
Masyarakat sekolah, yaitu : murid, guru, staf/ karyawan dll
Tujuan
:
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di institusi pendidikan
Meningkatkan kualifikasi PHBS di tatanan institusi pendidikan
Indikator PHBS Institusi Tatanan Sekolah :
Siswa dan guru kukunya pendek dan bersih
Siswa dan guru tidak merokok

11 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Siswa dan guru giginya bersih


Siswa dan guru memakai sepatu
Di sekolah terdapat ruang UKS dengan peralatan PPPK
Di sekolah ada dokter kecil
Di sekolah menjadi anggota dana sehat / JPKM
Di sekolah melaksanakan PSN
Di sekolah siswa dan guru menggunakan air bersih
Di sekolah siswa dan guru menggunakan WC yang bersih dan sehat
Di sekolah siswa dan guru membuang sampah pada tempat sampah
Di sekolah siswa membeli/ jajan makanan yang bersih dan tertutup di warung
sekolah
Nilai/ score : variable 1 s/d 12, apabila sudah berperilaku baik maka nilainya 1 ( satu ) dan
apabila tidak nilainya 0 ( nol )
Strata PHBS Institusi Sekolah
SEHAT PRATAMA
: Apabila nilai antar 1 s/d 5
SEHAT MADYA
: Apabila nilai antara 6 s/d 9
SEHAT UTAMA
: Apabila nilai antara 10 s/d 11
SEHAT PARIPURNA : Apabila nilainya 12
3.

PHBS TATANAN TEMPAT IBADAH


INDIKATOR :
1. Bak air bersih
2. Air bersih
3. Jamban/ WC sehat
4. Sampah
5. Saluran pembuangan air (SPAL )
6. Bebas rokok
7. kotak P3K
8. Penyuluhan rutin

12 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

GIZI
A. SUSUNAN MAKANAN SEHAT
Susunan makanan sehat yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat zat
gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan setiap
harinya, sehingga tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat zat gizi yang
dikandungnya.
B. TIGA FUNGSI/ MANFAAT UTAMA MAKANAN ( TRIGUNA MAKANAN )
Sumber zat tenaga/ energi
: nasi, jagung, gandum, kentang, umbi, sagu, roti,
mie
Sumber zat pembangun : ikan, telur, ayam daging, kacang, tahu, tempe, susu
Sumber zat pengatur
: sayuran, buah buahan, vitamin, air
C. BAHAN MAKANAN MENGANDUNG ZAT GIZI
Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral/ garam
Karbohidrat/ Hidrat Arang
Dinamakan juga pati atau gula. Terdapat dalam bahan makanan : padi-padian, gandum,
beras, jagung, roti, mie, singkong, gaplek, kentang, gula dan bahan makanan yang
dibuat dari gula seperti manisan, dodol.
1 gram karbohidrat memberikan 4 kalori
Lemak
Lemak juga diperlukan untuk melarutkan vitamin A, D, E, K dalam tubuh
1 gram lemak memberikan 9 kalori.
Lemak dibagi dalam 2 ( dua ) golongan :
Lemak hewani, berasal dari hewan ( lemak sapi, kambing, babi, minyak ikan )
Lemak nabati, berasal dari tumbuh tumbuhan ( minyak kelapa, santan, jagung, biji
bunga matahari, biji kapas, minyak dari kacang tanah, kacang kedelai dan jagung.
Protein
Protein dibagi dalam dua golongan :
Protei hewani, protein yang berasal dari hewan seperti daging, ikan ayam, telur, susu
dan keju
Protein nabati, berasal dari tumbuh tumbuhan seperti kacang kacangan, kacng
tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tunggak, kacang buncis, dan koro koroan
Kebutuhan protein bagi orang dewasa adalah 1 gram untuk tiap kg berat badannya.
Misalnya : seorang dengan berat badan 60 Kg maka kebutuhan proteinnya 60 gr.
Kebutuhan protein anak relative lebih tinggi dari kebutuhan orang dewasa :
Bayi
: 3 gram tiap kg berat badan
Anak umur 6 12 tahun : 2 gramtiap kg berat badan
Remaja
: 1,5 gram tiap kg berat badan
Vitamin
13 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Vitamin adalah zat makanan yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh.
Vitamin dibedakan menjadi 2 :
Larut air : B kompleks dan C
Vitamin B kompleks terdiri dari 10 macam vitamin B, antara lain :
Vitamin B1 ( thiamin ), B2 ( Riboflavin ), B6 (Pyridoxin)B12 ( Sianocobalamin )
Larut lemak : A, D, E, K
DAFTAR VITAMIN, SUMBER DAN KEGUNAANYA
VITAMIN
GUNA
KEKURANGAN
SUMBER
B1/
Pertumbuhan,menambah
Penyakit beri - beri
Beras tumbuk,
Thiamin nafsu makan,
kacang hijau,
menyempurnakan
kacang tanah, hati,
pencernaan, penggunaan
telur, susu, sayur
hidrat arang
hijau
B2/
Untuk pertumbuhan dan
Pertumbuahan
Hati, susu, kacang
Riboflavin pernapasan
terganggu, lemah,
kacangan, beras
kesehatan terganggu
tumbuk
Niacin
Memelihara kesehatan
PELLAGRA ( kulit kasar
Beras tumbuk,
jaringan tubuh
kacang kacangan,
daging, hati
B12
Pembentukan butir darah
Pucat kurang darah,
Hati, daging, ikan ,
merah dan untuk
pertumbuhan terganggu
kerang
pertumbuhan
Vit. C
Membentuk daya tahan
Gusi berdarah, daya
Buah buahan,
tubuh terhadap infeksi
tahan tubuh kurang, kulit sayuran hijau
Pembentukan jaringan
mudah mengelupas
tubuh Pembentukan
butir butir drah merah
Vit. A
Untuk kesehatan mata dan Buta senja, dapat
Susu, keju,
pertumbuhan
menyebabkan kebutaan
mentega, minyak
dan mengganggu
ikan, hati kuning
pertumbuhan
telur
Vit. D
Pembentuk tulang dan gigi Pembentukan tulang dan Sinar matahari
gigi tidak sempurna ( Kaki
bengkok/ rachitis)
Vit. E
Untuk kesuburan/ anti
Keguguran pada tikus
Minyak jagung,
kemandulan
betina dan kemandulan
beras tumbuk,
pada tikus jantan
kecambah, telur,
susu, mentega
Vit. K

Untuk pembekuan darah

Gangguan pembekuan

14 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Sayuran berwarna

darah
hijau
Vitamin A terdapat dalam 2 bentuk :
Vitamin A
Karotin ( Pro Vitamin A ) yang didalam tubuh diubah menjadi vitamin A
Sumber Karotin : sayuran hijau, sayuran kuning dan buah berwarna kuning
Air
Guna air :
Bahan Pembangun
o Tubuh mengandung 70 % air
o Tulang yang keras mengandung 1/3 air
o Darah mengandung 4/5 air
Zat pengatur
Pelarut bahan tubuh
Menjaga suhu tubuh agar tetap
Mineral/ garam
Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun dan zat pelindung. Garam dapur
adalah jenis garam yang diperlukan tubuh. Mineral lain yang penting adalah besi
(
fe), kapur ( kalsium ), dan yodium
Zat besi ( ferrum/ Fe )
Guna
: Membentuk zat warna darah ( Hemoglobin/ Hb ) yang
terdapat dalam butir butir darah merah
Kekurangan
: menyebabkan penyakit anemia ( kurang darah )
Sumber
: hati, kuning telor, daging, sayuran hijau dan kacang kacangan
Wanita dewasa, ibu hamil, ibu menyusui dan remaja membutuhkan lebih banyak zat
besi daripada laki laki dewasa
Kebutuhan zat besi sehari :
Anak anak
: 5 12 mg
Laki laki
: 8 mg
Wanita dewas
: 10 mg
Ibu hamil
: 15 mg
Kapur/ Kalsium
Guna :
Memperkuat tulang dan gigi
Membantu pembekuan darah pada luka
Membantu pekerjaan syaraf termasuk mengatur denyut jantung
Kekurangan : Tulang dan gigi menjadi rapuh
Sumber
: Susu, teri, kacang kacangan kering, sayuran hijau
Kebutuhan kalsium sehari :
Anak anak dibawah 10 tahun
: 0,5 gram
Anak anak 10 tahun remaja
: 0,7 gram
15 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Orang orang dewasa


: 0,6 gram
Wanita hamil dan menyusui
: 1,2 gram
Yodium
Yodium adalah sejenis mineral yangterdapat di alam, baik di tanah maupun di air.
Yodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup
Guna : membentuk hormone tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur
pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa
Kekurangan
:
Anak kretin ( cebol, cacat mental, IQ rendah )
Penyakit gondok
Pada ibu hamil mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin
Sumber : ikan, cumi- cumi, udang, ganggang laut, garam beryodium
D. GIZI SEIMBANG
Pedoman umum Gizi Seimbang ( PUGS ) memuat 13 pesan dasar yang harus
dilaksanakan agar tercapai kesehatan yang optimal.
13 Pesan dasar tersebut adalah :
1. Makanlah anekaragam makanan
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi
Kecukupan energi bagi seseorang, ditandai dengan berat badan yang normal (
ideal ), cara mengetahuinya dapat digunakan Kartu Menuju sehat ( KMS ) untuk
balita, anak usia sekolah, ibu hamil dan usia lanjut.
Bagi orang dewasa, digunakan Indeks Massa tubuh ( IMT ) dengan rumus :
Berat badan ( kg )
tinggi badan x tinggi badan ( m )
atau

BB (kg )/ TB ( m )

Tabel IMT :
KATEGORI
Kekurangan BB tingkat berat

IMT
< 17

Kekurangan BB tingkat ringan

17 18,5

NORMAL

IDEAL

18,5 25

GEMUK

Kelebihan BB tingkat ringan

> 25 27

Kelebihan BB tingkat berat

> 27

KURUS

16 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah kebutuhan energi


Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
gunakan garam yodium
Makanlah makanan sumber zat besi
Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan ( ASI EKSLUSIF )
Biasakan makan pagi
Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya
lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur
Hindari minum minuman beralkohol
Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan
Bacalah label pada makanan yang dikemas

E.

EKAPAN DAN CARA MAKAN YANG BENAR


Makan sebaiknya dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi hari ( sarapan ), siang hari, dan
malam hari. Makan yang benar :
Makan makanan dengan menu gizi seimbang
Makanan bersih, perlatan makan bersih, tangan bersih
Makan dikunyah dengan baik
Makan dengan tenang tidak terburu buru, tidak bicara ketika makan

F.

MAKANAN YANG TIDAK SEHAT


Makanan yang kotor terkena debu, dihinggapi lalat, sudah basi dan makanan yang
banyak mengandung zat kimia, zat pengawet dan zat pewarna

G. JUMLAH KEBUTUHAN KALORI


FAKTOR PENGARUH
KETERANGAN
Umur
: Anakanak membutuhkan kalori
disbanding orang dewasa

lebih

banyak

Jenis Kelamin

: Laki laki membutuhkan kalori lebih banyak dibanding


wanita

Macam Pekerjaan

: Pekerjaan berat ( petani ,kuli ) membutuhkan kalori


lebih banyak disbanding pekerja sedang/ ringan ( guru,
pegawai kantor )

Iklim

: Negara beriklim dengin membutuhkan kalori lebih


banyak disbanding ukuran tubuh kecil

Tinggi dan berat badan

: Ukuran tubuh besar membutuhkan kalori lebih banyak


dibanding ukuran tubuh kecil

Keadaan individu
: Wanita hamil membutuhkan lebih banyak kalori
17 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

H. JENIS KEADAAN GIZI


GIZI BAIK
Ialah apabila seseorang menurut pengukuran tidak menunjukkan adanya kelainan
kelainan menurut suatu norma atau ukuran tertentu.
Keadaan gizi dapat ditentukan dengan pengukuran :
Pengukuran antopometri ( BB, TB, LILA )
Pemeriksaan Laboratorium ( darah, urin, tinja )
Pemeriksan klinik ( oleh dokter )
Pemeriksaan dietika ( jenis, jumlah makanan yang dimakan )
GIZI SALAH ( MALNUTRISI )
a. GIZI LEBIH
Berarti makanan yang dimakan lebih dari ukuran yang telah ditentukan
( Kegemukan/ obesitas, kencing manis dll )
b. GIZI KURANG
Berarti makanan yang dimakan kurang dari ukuran yang telah ditentukan (
GAKY,
KVA, ANEMIA GIZI BEZI )
I.

PENYAKIT KEKURANGAN GIZI UTAMA


a.

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)


GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan
unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama.
Kelompok rawan GAKY : ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak balita, anak-anak usia
sekolah serta Wanita Usia subur ( WUS ).
Kebutuhan yodium pada WUS : WUS sebagai calon ibu sangat membutuhkan yodium
agar janin yang dikandung lahir menjadi bayi yang sehat.
Berapa kebutuhan kita akan Yodium ?
Kebutuhan rata-rata per hari 1 2 mikrogram per kg berat badan
Anak usia 10 tahun membutuhkan garam yodium 1/3 sendok the per hari
Orang dewasa membutuhkan garm yodium 2/3 sendok the per hari
Ibu hamil dan ibu menyusui dianjurkan ditambah 1 1 sendok the per hari dari
kebutuhan orang dewasa
Akibat GAKY :
Gondok
Bayi lahir mati
Keguguran
Gangguan pertumbuhan

18 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Kretinisme, yaitu kerdil dengan 2 atau lebih kelainan antara lain : mata juling, bisu,
tuli, cara berdiri dan berjalan khas disertai dengan kemunduran mental.

AKIBAT PALING SERIUS ADALAH PENURUNAN TINGKAT KECERDASAN ( IQ ) YAITU :


Penderita gondok = terjadi penurunan 5 IQ point dibawah normal
Penderita kretin = terjadi penurunan 50 IQ point dibawah normal
Penderita GAKY lain = terjadi penurunan 10 IQ point dibawah normal
Daerah endemik GAKY terjadi penurunan 10 IQ point pada bayi lahir setiap tahun ( IQ
normal adalah 110 point )
Cara mencegah kekurangan Yodium
Mengkonsumsi makanan kaya iodium, yaitu makanan dari laut ( sea food ) seperti :
kerang, kepiting, ikan laut dsb.
Mengurangi konsumsi makanan yang bersifat goitrogenik atau zat yang mengganggu
penyerapan iodium, misalnya : singkong, lobak, kol, sawi
Mengkonsumsi garam iodium dalam makanan sehari-hari sesuai standar 30 80
ppm
Minum kapsul minyak iodium setahun sekali ( khusus daerah endemik )
Cara menanggulangi GAKY :
Upaya jangka pendek
Suplementasi yodium distribusi minyak beryodium pada kecamatan endemic GAKY
berat dan sedang ( TGR > 20 % )
Upaya jangka panjang ( pencegahan )
a. Yodisasi garam
b. Peningkatan konsumsi aneka ragam bahan pangan ( diserfikasi pangan dan
gizi ) yang bersumber dari laut
Gejala anak kekurangan yodium :
Malas dan lamban
Kelenjar tiroid membesar
Kemampuan belajar rendah
b. Anemia Defisiensi Besi ( Fe )
Anemia defisiensi besi adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin ( HB ) dalam
darah kurang dari normal, setiap kelompok umur dan jenis kelamin kadar Hb berbeda
yaitu :
1. Anak balita
: 11 gr%
2. Anak usia sekolah
: 12 gr%
3. Wanita dewasa
; 12 gr%
4. Pria dewasa
; 13 gr%
19 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

5.
6.

Ibu hamil
Ibu menyusui > 3 bl

: 11 gr%
: 12 gr%

Zat besi/ Fe : merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia dan hewan.
Guna Zat besi
: zat besi diperlukan tubuh untuk pembentukan hemoglobin/ Hb,
Hb adalah alat pengangkut oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh
Penyebab anemia defisiensi besi :
Kurangnya konsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari sumber hewani
Kehilangan zat besi yang berlebihan ( penyakit cacingan )
Tanda-tanda anemia gizi besi adalah:
5 L : lemah, letih, lesu, lelah,lalai
Muka dan telapak tangan pucat
Pusing
Mudah mengantuk
Mata berkunang-kunang
c.

Kekurangan Energi Protein ( KEP )


KEP adalah suatu penyakit gangguan gizi pada tubuh disebabkan kekurangan energi
dan protein dlam proporsi yang bermacam macam
Makanan sumber energi : padi, tepung, umbi, kentang, sagu, roti, mie, pisang
Makanan sumber protein : ikan, telur, ayam, daging, susu, keju, kacang, tempe, tahu
Gejala KEP : merasa cepat lelah, lemah, kurang bergairah dan berat badan tidak naik
atau berat badan menurun.
Ada 2 macam KEP :
a. Marasmus ( terutama kekurangan kalori )
Sangat kurus, tulang iga terlihat jelas
Wajah seperti orang tua
Kulit keriput
Tanda-tanda yang menyertai:
Pucat karena anemia
Berak encer
Dehidrasi
Gejala kekurangan vitamin A
b. Kwashiorkor
Bengkak pada kaki, tangan/ anggota badan lain
Berat badan dibandingkan umur kurang
Wajah sembab ( wajah bulan/ moon face )
Otot kendor
Tanda-tanda yang menyertai :
Rambut tipis, kulit kusam
20 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Berak encer
Pembesaran hati
Kulit mengelupas
Gejala kurang vitamin A
Pencegahan KEP :
Makan makanan sesuai PUGS ( Pedoman umum gizi seimbang )
Imunisasi lengkap
Pemeriksaan kesehatan secara teratur
Menjaga kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan
Resiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ) : adalah szeseorang yang mempunyai
kecenderungan menderita KEK dengan ukuran Lingkar Lengan Atas ( LILA ) < 23,5 cm
KEK biasa disertai oleh wanita Usia Subur ( WUS )
d. Kekurangan vitamin A (KVA)
KVA adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A di dalam tubuh sudah habis
terpakai, sehingga kadar vitamin A dalam darah menurun
Penyebab kekurangan vitamin :
Primer : kurangnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin A
Sekunder : terjadai gangguan penyerapan atau penggunaaan vitanmin A, misalnya
pada penderita KEP, penderita penyakit hati
Makanan sumber vitamin A ( hewani ) :
Hati, kuning telur, susu, mentega
Makanan sumber karoten ( nabati ) :
Daun singkong, daun kacang, daun kangkung, bayam, kacang panjang, buncis,
wortel, tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak, jeruk
Akibat kekurangan vitamin A :
Xeroptalmia ( buta senja bercak bitot, mata keruh kering )
Daya tahan tubuh menurun terhadap resiko infeksi
Kulit menjadi kering dan kasar
Gangguan pertumbuhan pada anak ( tulang dan gigi )
Nafsu makan berkurang
Cara mencegah Kekurangan Vitamin A :
Meningkatkan konsumsi makanan sumber vit. A
Menambah vitamin A pada bahan makanan ( fortifikasi )
Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala
Pemberian kapsul vit A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus kepada:
Bayi ( 6 11 bl ) 100.000 SI ( warna biru )
Anak balita ( 12 59 bl ) 200.000 SI ( warna merah )
Pemeberian kapsul vit A kepada ibu nifas sebanyak 1 kapsul selama nifas dengan
dosis 200.000 SI.
21 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Di wilayah terjadinya KLB ( Kejadian Luar Biasa ) campak semua balita diberikan
kapsul vit A sesuai dosis, meskipun bulan Februari atau Agustus sudah mendapatkan
Vit A.

KEBERSIHAN PRIBADI/ PERSONAL HYGIENE


A. MANDI
Guna mandi :
Menghilangkan kotoranpada permukaan kulit
Menghilangkan bau badan/ keringat
Melancarkan peredaran darah
Menyegarkan tubuh
Bahan dan peralatan mandi :
Air bersih
Gayung air
Sabun mandi
Handuk bersih milik sendiri ( jangan memakai handuk orang lain )
Sesudah madi sebaiknya memakai pakaian yang bersih ( terutama pakaian dalam )
karena pakaian yang kotor akan mengotori badan yang sudah bersih.
B. MENGGOSOK GIGI
Guna menggosok gigi : membersihkan gigi dari sisa makanan yang menempel pada gigi,
sebaiknya sesuadah mkan dan sebelum tidur.
Bahan dan peralatan menggosok gigi :
Sikat gigi
Pasta gigi yang mengandung fluor
Air bersih
Gelas bersih
Cara menggosok gigi :
Siapkan sikat gigi dan pasta gigi yang mengandung fluor, oleskan pasta gigi pada sikat
gigi, kira kira sebesar satu butir kacang tanah
Berkumurlah sebelum menyikat gigi
Sikatlah semua permukaan gigi dengan geerakan maju mundur dan pendek- pendek
selama 2 menit dan sedikitnya 8 kali gerakan untuk setiap permukaan
Sikatlah permukaan gigi yang menghadap pipi dan bibir, menghadap langit langi/
lidah
Sikatlah permukan gigi yang dipakai untuk mengunyah
Berkumurlah dengan air bersih satu kali saja
Bersihkan sikat gigi dengan air bersih
22 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

C.

Simpan sikat gigi dengan tegak posisi kepala sikat gigi berada di atas

MEMBERSIHKAN MATA-HIDUNG- TELINGA

Memelihara kebersihan mata


Sering kita dapatkan kotoran mata menumpuk pada salah satu sudut mata kita.
Bersihkan kotoran mata tersebut dengan kapas yang diberi air matang dan
boorwater, bisa dilakukan 2 kali sehari. Membersihkan mata dimulai dari pinggir ke
tengah arah hidung sampai ke sudut mata. Dilakukan berulang ulang sampai
bersih.
Untuk menjaga kebersihan mata sebaiknya juga memperhatikan hal hal sebagai
berikut : biasakan membaca dalam keadaan sinar yang terang, jarak buku dengan
mata sekitar 30 cm, sebaiknya tidak membaca sambil tiduran, menghindari
masuknya benda benda asing kemata dll.

Memelihara kebersihan hidung


Di dalam rongga hidung terdapat bulu bulu halus dan lender keluar dari ke kelenjar
di dinding rongga hidung. Fungsi bulu dan lender iaalah menyaring udara yang masuk
dari kotoran dan debu, sehingga udara yang masuk ke paru paru lebih bersih. Oleh
karena itu dalam rongga hidung selalu da kotoran. Bersihkan rongga hidung dengan
tissue, sapu tangan, atau handuk yang lembut.

Memelihara kebersihan telinga


Bersihkan daun telinga pada waktu mandi, harus lebih diperhatikan lekuk daun
telinga dan lipatan yang ada dibelakang daun telinga, karena pada bagian ini sering
terdapat kotoran ( daki ). Gosok semua lekuk dan lipatan belakang dengan handuk
atau kapas yang diberi sabun agar semua menjadi bersih.

D. MEMELIHARA KEBERSIHAN TANGAN DAN KAKI


Cara memelihara kebersihan tangan dan kaki :
Mencuci tangan dengan sabun setelah memegang sesuatu yang kotor
Mencuci tangan sebelum memegang makanan
Mencuci kaki setiap selesai bermain diluar rumah, pulang dari sekolah/ perjalanan
Pakailah alas kaki bila keluar dari rumah
Pakailah sandal atau sepatu yang sesuai ukuran kaki

23 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Mulut
Bibir

Fungsi Bibir :
Menjaga agar makanan dan minuman tidak tercecer
keluar
Merasakan panas dinginnya makanan/minuman
Berbicara dengan jelas

Lidah

Fungsi Lidah :
Mengecap
Menelan
Menjilat
Bicara

Gigi

Fungsi Gigi :
Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
Mengucap kata-kata dengan jelas
Kosmetik (membentuk wajah)

Gusi

Gigi
Mahkota Gigii

Email gigi

Leher Gigii

Dentin
Akar Gigii

Pulpa

24 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

a
b

atas

Keterangan :
a. Gigi seri
b. Gigi Taring
c. Gigi Geraham pertama
d. Gigi Geraham kedua

bawah
d
c
b
a

a.

FUNGSI GIGI
Mengunyah
Berbicara
Membentuk muka

b.

STRUKTUR GIGI
Mahkota Gigi, yaitu bagian gigi yang kelihatan dalam mulut
Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam dalam tulang rahang
Jaringan penyangga gigi
Gusi
: Jaringan lunak yang mengelilingi gigi dan berwarna
merah
Tulang Alveo
: Gigi tertanam dalam tulang ini
Selaput Periodontum : Selaput pengikat gigi pada tulang alveol

c.

MASA PERTUMBUHAN GIGI


Masa Gigi Sulung
Tumbuh waktu anak umur 6 bulan dan lengkap pada umur 2,5 s/d 3 tahun.
Masa gigi Peralihan
Gigi tetap telah tumbuh disamping gigi sulung. Pada umur 6 th telah tumbuh gigi
tetap yang pertama. Antara umur 6-12 th. Gigi sulung berangsur- angsur diganti gigi
tetap.
Masa Gigi Tetap
Gigi Sulung :
1. Jumlah 20
2. Terdiri dari : 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham
3. Lengkap pada umum 2 tahun
Gigi Tetap :
1. Jumlah : 32 gigi
2. Terdiri dari : gigi sulung + 12 gigi geraham
3. Muncul umur 6 tahun
Tahapan waktu tumbuhnya gigi tetap adalah sebagai berikut :

25 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Geraham Pertama
Seri Pertama
Seri Kedua
Geraham Kecil Pertama
Taring
Geraham Kecil Kedua
Geraham Kedua
Geraham

d.

: 6 7 tahun
: 5 8 tahun
: 6 9 tahun
: 8 12 tahun
: 9 12 tahun
: 9 13 tahun
: 11 14 tahun
: 16 25 tahun

PENYAKIT GIGI
Karies Gigi (Gigi Keropos )
Karies dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap.karies gigi dimulai dengan
lepasnya kalsium lapisan gigi luar (demineralisasi enamel gigi ), sehingga gigi menjadi
keropos dan berlubang. Tanpa perawatan proses penyakit berjalan terus sampai ke
bagian syaraf gigi, lama lama gigi akan mati dan membusuk. Pada tahap awal tidak
terdapat rasa sakit atau hanya rasa linu bila terkena makan dingin, manis, asam. Rasa
sakit akan timbul apabila lubang sudah semakin dalam dan akhirnya akan timbul rasa
sakit berdenyut siang dan malam. Bila dibiarkan terus lama kelamaan rasa sakit akan
hilang karena syaraf gigi mati, gigi menjadi busuk. Gigi yang busuk merupakan
sumber infeksi organ tubuh yang lainnya, seperti peradangan rongga hidung,
tenggorokan, dll.
Radang Gusi/ Ginggivitis
Radang gusi jarang disertai rasa sakit, sehingga dapat berjalan bertahun- tahun tanpa
disadari. Tanda- tanda tanpa disadari. Tanda tanda : Gusi Bengkak, berwarna lebih
merah dan mudah berdarah bila disentuh atau menggosok gigi dan terdapat banyak
kotoran yang menempel pada gigi terutama yang berbatasan dengan gusi (karang
gigi). Anak- anak yang menderita radang gusi mempunyai bau mulut tidak
enak.Tanpa perawatan, proses peradangan menjalar sampai akar gigi shg gigi
menjadi goyah.
PENYEBAB KARIES DAN RADANG GUSI ADALAH : PLAK
APAKAH PLAK ITU ?
Yaitu endapan lunak, yang menutupi dan melekat pada permukaan gigi, yang terdiri
atas semacam bahan perekat (seperti agar- agar) dan aneka ragam bentuk bakteri.
SIFAT PLAK :
1. Melekat erat pada permukaan gigi, sehingga perlu menggosok gigi untuk
menghilangkannya
2. Plak mudah tumbuh kembali dan menutup permukaan gigi beberapa jam
setelah dibersihkan
3. Bila dibiarkan menempel pada permukaan gigi menebal karang gigi
4. Plak tidak berwarna, sehingga tidak bisa dilihat

26 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Cara Pencegahannya adalah :


Menjaga kebersihan mulut : dengan cara menggosok gigi untuk menghilangkan
plak dari permukaan gigi. Sedangkan karang gigi hanya dapat dihilangkan
dengan lat khusus, oleh tenaga kesehatan.
Mengatur pola makan : sususnan makanan yang baik dan bergizi perlu untuk
pertumbuhan yang baik dan perlu untuk menjaga kesehatan pada umumnya.
Pengaruh makanan :
1. Pengaruh selama pembentukan gigi
2. Pengaruh kalau gigi sudah sembuh
Pemerikasaan gigi : pemeriksaan kesehatan gigi secara teratur sangat
dianjurkan, supaya kesehatan gigi selalu terjagaa, apabila ditemukan kelainan
dapat segera diatasi.
Hindari makanan manis dan lengket (coklat, dll)
MENGGOSOK GIGI
1.
Sikat gigi yang baik
Kepala sikat gigi harus kecil ( ukuran sama dengan sikat gigi untuk anak
anak )
Bulu bulu sikat harus sama panjang, sehingga membentuk permukaan
yang datar, dan bulu sikat terbuat dari nilon yang tidak terlalu kaku,
disusun berderet 2 atau 3
Tangkai sikat harus lurus dan mudah dipegang
2.
Biasakan untuk menggosok untuk menggosok gigi di depan cermin
Untuk mengetahui apakah masih ada plak yang tertinggal di permukaan gigi
uji dengan pewarna ( pewrna kue, lipstick atau teres )
3.
Permukaan gigi yang perlu mendapat perhatian kalau menggosok gigi adalah :
Bagian yang berbatasan dengan gusi
Di rahang bawah : permukaan gigi yang menghadap lidah
Geraham di rahang atas : permukaan geraham yang menghadap ke pipi
4.
Gerakan menggosok gigi :
Menggosok gigi yang berbatasan dengan gusi horizontal berulang
ulang pada satu tempat dulu, sebelum pindah ke tempat lain
Dataran pengunyah dari geraham juga disikat dengan gerakan horizontal
Sikat gigi jangan ditekan sewaktu menggosok gigi
PENYAKIT GIGI DAN MULUT

CARIES GIGI
Adalah keadaan dimana gigi berlubang
Penyebab :
o Sisa makanan dan bakteri yang menutupi dan melekat pada gigi

27 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Pencegahan :
o Menyikat gigi secara teratur dan benar
o Menyikat gigi menggunakan pasta gigi yg mengandung flour.
o Minimal 2 x sehari (sesudah makan dan sebelum tidur)
o Hindari makanan yang merusak gigi
o Periksa gigi minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi

KESEHATAN MATA

Bagian-bagian Mata
o
o
o
o
o
o
o

Alis
Kelopak Mata :
Bola Mata
Iris
Pupil
Konjungtiva
Lensa

Penyakit Mata

1.

Penyakit penyakit mata.


a. Radang selaput mata
Penyebab
: bakteri, virus
Penularan
: kontak langsung atau melalui barang barang milik penderita (
sapu tangan, handuk dll )
Tanda tanda/ gejala
:
Mata merah, berair, dan banyak kotoran
Seakan akan ada pasir dan terasa pedih
Ada kalanya kelopak mata bengkak
Photophobia ( silau kena sinar )
Tindakan
:
Bersihkan mata dengan kapas yang dibasahi boorwater/ air masak yang
dingin
Keringkan dan oleskan salep mata, seperti penicillin, kemicetin dan
tetracycline, atau tetes mata, sulfa zinci 0,5% ( banyak dipergunakan ),
tetracycline dan lain lain
Perhatian
: jangan mengobati mata di bagian yang hitam
Pencegahan
: dan pemeliharaan mata :

28 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Jagalah kebersihan mata dan jangan sampai kemasukan debu


Lakukan pemeriksaan mata secara berkala
Jauhilah orang orang yang menderita penyakit mata
Cucilah tangan bersih bersih sehabis menolong penderita penyakit mata
Jangan menggosok mata dengan sapu tangan, handuk atau benda benda
lain kepunyaan penderita penyakit mata
Peringatan
:
Jika tidak terlihat perbaikan setelah diobati selama 3 hari di sekolah, segeralah pen
derita dikirim puskesmas/ rumah sakit
b.

c.

Conjungtivitas sawahica
Penyebab
: semacam virus
Penularan
: sering terjangkitnya bersamaan dengan masa panen dan
mengerjakan sawah
Pencegahan
: hindari kontak dengan penderita dan usaha usaha lain seperti
yang telah dikemukakan
Tindakan
: Pengobatan dengan salep antibiotika
Trachoma
Penyebab
: virus
Penularan
: kontak langsung dan melalui segala sesuatu yang dipakai
Penderita
Tanda tanda/ gejala :
Mata gatal dan karenanya selalu di gosok gosok
Keluar kotoran
Mata tidak begitu merah
Bintik bintik pada kelopak mata bagian dalam dan sekitarnya dikelilingi
bagian yang merah
Infeksi menjalar ke selaput bening mata dan timbul garis-garis putih
( pannus )
Kemudian timbul luka pada selaput bening mata
Penyembuhan dapat menimbulkan cacat :
- Selaput bening mata menjadi putih dan suram
- Kelopak mata tertarik ke dalam atau keluar akibat terjadinya jaringan
parut pada bagian dalam kelopak mata
- Dapat menimbulkan gangguan penglihatan pada mata
Pencegahan
:
Jangan memakai sapu tangan, handuk atau benda benda lain kepunyaan
penderita
Jangan tidur bersama penderita atau mendekatinya
Cuci tangan hingga bersih setelah bersinggungan dengan penderita
Usahakan makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung
vitamin A

29 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Sewaktu ada wabah, jangan mandi di pemandian umum


Tindakan
:
Beri salep mata, tetapi ingat jangan yang mengandung cortisone atau
sejenisnya
Segera kirim ke puskesmas
Bicaralah dengan dokter
d. Radang kelopak mata
Penyebab
: kuman kuman seperti staphylococcus dan streptococcus
Penularan
: kontak dengan kuman kuman tersebut
Tanda tanda/ gejala
:
Sering terjadi kumpulan nanah di kelopak mata ( hordeolum/ timbil )
Pencegahan
: memelihara kebersihan
Tindakan
:
Pengobatan local dengan salep mata
Pengobatan berupa tablet sulfa 3 x sehari sebagai obat minum

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)

P3K adalah memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat
dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (Dokter/Puskesmas/Rumah Sakit)

Tujuan
o Mencegah cidera bertambah parah
o Menunjang upaya penyembuhan

Pedoman P3K
o P
: Penolong mengamankan diri
o A
: Amankan korban
o T
: Tandai tempat kejadian
o U
: Usahakan menghubungi ambulan,
dokter, rumah sakit atau yang berwajib
o T
: Tindakan pertolongan yang tepat

Tanggung jawab Penolong


o Penolong dapat menilai situasi
o Penolong dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya
o Penolong harus segera memberi pertolongan sesuai keadaan korban
o Penolong mengatur dan merencanakan transportasi

Bahan yang minimal harus tersedia


o Bahan untuk membersihkan tangan
o Obat untuk mencuci luka
o Obat pengurang rasa sakit
o Bahan untuk menyadarkan

30 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Alat minimal yang disediakan


o 10 pembalut cepat
o Pembalut gulung
o Pembalut segitiga
o Kapas
o Plester
o Kasa Steril
o Gunting
o Pinset

Langkah-langkah pemeriksaan korban


o Periksa Kesadaran
o Periksa Pernafasan
o Periksa tanda-tanda perdarahan & peredaran darah
o Periksa keadaan lokal (patah tulang, luka dll) dan perhatikan keluhan

Gangguan Pernafasan
o Adalah keadaan dimana korban sulit bernafas s/d tidak bernafas
o Penyebab
:
Sumbatan jalan nafas
Kelemahan atau kejang otot pernafasan
Menghisap asap/gas beracun
o Penggolongan
Korban sadar
Korban tidak sadar
o Prioritas pertolongan : Pada korban tidak sadar
o Lokasi gangguan: Rongga hidung, kerongkongan sampai paru-paru
o Tindakan P3K: Berikan Pernafasan Buatan

Gangguan Kesadaran
o Adalah keadaan dimana kesadaran berkurang atau hilang sama sekali
o Penyebab :
Benturan/pukulan pada kepala
Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
Berada pada ruangan penuh orang sehingga kekurangan oksigen.
Keadaan tertentu dimana tubuh lemah, kurang latihan perut kosong dll.
o Penggolongan :
Kesadaran kurang
Kesadaran hilang
o Prioritas Pertolongan :
Korban tidak sadar dg gangguan pernafasan
Korban yang kesadarannya berkurang
o Lokasi gagguan

31 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Pada Susunan Saraf Pusat (SSP)


Tindakan P3K :
Angkat penderita ke tempat teduh dan baik sirkulasi udaranya
Tidurkan terlentang tanpa bantal (bila muka pucat/biru), dengan bantal bila
muka merah
Longgarkan semua pakaian yang mengikat
Bila penderita sadar, beri minum hangat
Beri selimut
badannya hangat
Jika perlu kirim ke rumah sakit

Gangguan Peredaran Darah (Syok)


o Adalah keadaan yg dapat mengancam kehidupan dimana otak dan alat vital lain
kekurangan darah oleh pelbagai sebab.
o Penyebab :
Kekurangan darah/cairan
Luka bakar yang luas
Nyeri yang hebat
Tidak tahan terhadap obat/bahan kimia tertentu
o Penggolongan
Ringan :
Pucat
Kulit dingin
Nadi lemah dan cepat (>100 x/menit)
Gelisah, haus, kadang-kadang ngacau.
Berat :
Sangat pucat, mata cekung, nafas cepat & tidak teratur
o Lokasi gangguan :
Kulit (luka/luka bakar)
Saluran pencernaan (muntaber)
Patah tulang dll
o Tindakan P3K :
Segera bawa ke dokter/puskesmas/rumah sakit sambil berusaha :
Bawa korban ke tempat teduh dan aman
Pakaian korban dikendorkan
Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
Bila ada luka/perdarahan, rawat lukanya dan hentikan perdarahannya
Bila ada patah tulang kerjakan pembidaian
Bila muntaber berikan oralit

Perdarahan
o Adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak
o Macam Perdarahan :
Perdarahan keluar

32 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

o
o

o
o

Perdarahan kedalam
Penyebab :
Putusnya pembuluh darah datau perlukaan pada pembuluh darah
Penggolongan :
Perdarahan pembuluh nadi/arteri
Perdarahan pembuluh darah balik/vena
Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
Prioritas Pertolongan :
Pembuluh darah nadi
Tindakan P3K :
Bagian anggota badan yg berdarah ditinggikan
Tekan pembuluh darah yang terletak diantara tempat perdarahan

PEMBALUTAN
o Guna Pembalutan :
Menutup luka
Melakukan penekanan, misal pada bagian tubuh yg sakit
Membatasi pergerakan
Mengikat bidai
Menghentikan/mengurangi perdarahan
o Macam Pembalutan
Mitela
Funda
Platenga

Mitela
o

Funda

Platenga

Cara Pembalutan
Kepala
Menggendong tangan
Pembalutan siku
Telapak tangan
Telapak kaki

PINGSAN
Penyebab pingsan :
Sengatan matahari, lapar, takut sedih, perdarahan, rasa sakit yang hebat, benturan/
pukulan di kepala.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan :
33 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bawalah penderita ke tempat yang tduh dan segar udaranya


Longgarkan pakaiannya, agar dapat bernafas dengan leluasa
Baringkan penderita dengan posisi kepala agak lebih rendah dari badannya, atau
kakinya dianggkat agar letaknya lebih tinggi dari badan ( dengan posisi demikian
darah akan banyak mengalir ke jantung dan akhirnya ke kepala ). Hal ini akan
mempermudah penderita menjadi sadar kembali.
Bila muntah, miringkan kepalanya, agar muntahan tidak masuk ke paru paru.
Ciumkan bau bauan untuk mempercepat kesadaran penderita
Bila penyebabnya sengatan matahari, kompres kepalanya dengan air dingin setelah
sadar berilah air minum.
Bila karena lapar ( belum sarapan ), beri minum teh manis hangat
Bila karena perdarahan, hentikan perdarahannya, segera bawa ke puskesmas/ RS
terdekat
Bila karena keringat berlebih, setelah sadar beri minum air garam ( satu sendok the
garam dilarutkan ke dalam satu gelas air matang.

LUKA
Luka yang mungkin dialami oleh peserta didik di sekolah dalam kesehariaannya dapat
dibagi menjadi beberapa jenis luka, yaitu :
Luka lecet
: terjadi karena terjatuh, biasanya diangkat dan tidak beraturan
Pertolongan : cuci luka sampai bersih dengan memakai sabun dan air bersih.
Olesi luka dengan obat merah atau betadine. Bila luas dan agak kedalam tutup
dengan kasa steril
diperban
Luka memar : terjadi karena benturan dengan benda tumpul, biasanya tampak
bengkak berwarna biru atu merah kebiru biruan
Pertolongan : kompres bagian yang memar dengan handuk kecil yang dicelup air
dingin atau es, bisa diberikan sedikit tekanan. Keesokan harinya kompres dengan air
hangat/ handuk hangat, selanjutnya olesi dengan balsam agar pembengkakan
cepat mengempis
Luka iris : terjadi karena terpotong benda benda tajam umpamanya
pisau,
biasanya tepi luka tampak rapi
Pertolongan : Bersihkan luka iris dengan obat antiseptic. Sesudah luka bersih,
tutup dengan plester obat. Usahakan agar kedua pinggir luka terus merapat agar
penyembuhan cepat dan tidak berbekas. Khusus untuk luka iris yang dalam dan
mengeluarkan banyak darah. , tinggikan bagian yang luka untuk mengurangi
perdarahan. Tutup luka dengan kasa steril yang tebal dan balut dengan pembalut
dan tekan agar perdarahan berhenti. Segera bawa ke Puskesmas terdekat
Luka tusuk
: terjadi karena tertusuk benda yang runcing, biasanya luka
kecil agak dalam
Pertolongan : bersihkan luka dengan air bersih ( boorwater ) kemudian
larutan
desinfektan (betadine). Tutup luka dengan kasa dan balut dengan pembalut dan
tekan agar perdarahan berhenti. Segera bawa ke Puskesmas/ RS terdekat
34 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

TERKILIR
Terkilir ( bukan retak atau patah tualng ) sulit diperkirakan dari luar apakah bagian yang
terkilir mengalami luka/ kerusakan di dalam. Maka pertolongan pertamanya adalah :
Menjaganya dalam posisi/ kedudukan yang benar
Upayakan sendi tidak bergerak
Rendam dalam air dingin atau mengompresnya dengan kain dingin. Hal ini baik
dilakukan beberapa kali pada 24 jam pertama setelah kejadian.
Jangan mengurut bagian sendi yang terkilir
Sesudah 24 jam, rendamlah bagian sendi yang terkilir dalam air panas atau
mengompresnya dengan kain panas beberpa kali sehari
MIMISAN
Adalah Keluarnya darah dari hidung tanpa terkena benturan atau pukulan sebelumnya.
Biasanya merupakan tanda dari suatu penyakit. Pertolongan pertama yang diberikan :
Dudukkan penderita di kursi atau lantai
Tekan / pijatlah hidung selama 10 menit, penderita bernafas dengan mulut, agar
perdarahan cepat berhenti
Bantulah dengan memberi kompres dingin/ es di daerah batang hidung dan leher
Apabila perdarahan belum juga berhenti masukkan gulungan kasa stetril atau kapas
steril ke dalam hidung yang berdarah, biarkan ujung gulungan kasa/ kapas keluar dari
lubang hidung agar mudah diambil kembali. Sebaiknya sebelum dimasukkan ke
dalam hidung dibasahi dengan Vaseline supaya tidak melekat. Selanjutnya pijit lagi
hidung penderita kurang lebih selama 10 menit. Setelah perdarahan berhenti
keluarkan kasa/ kapas tersebut dengan hati hati sekali
Apabila perdarahan belum berhenti segera bawa ke Puskesmas/ RS terdekat
TRAUMA MATA
Benda asing masuk mata ( kliliben ) :
Masuknya benda benda kecil misalnya : pasir, serpihan kayu, serangga ke dalam
mata, yang menyebabkan luka pada mata, dan bisa menyebabkan infeksi mata
Pertolongan pertama yang harus dilakukan :
1.
Tidak diperkenankan menggosok gosok mata
2.
Berikan salep mata antibiotika
3.
Bawa segera ke puskesmas/ RS terdekat
Trauma tumpul :
Terjadi karena benda tumpul mengenai mata, misalnya cock, tinju, bola tennis, bisa
juga secara tidak langsung, yaitu melalui getaran yang merambat. Misalnya trauma
pada dahi atau kepala tetapi kerusakannya sampai mengenai mata.
Pertolongan pertama yang harus dilakkukan adalah :
1. berikan salep mata antibiotika pada mata yang cedera
35 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

2.
3.

Mata ditutup supaya beristirahat


Bawa penderita ke puskesmas/ RS terdekat

Trauma kimia :
Terjadi karena tiodak sengaja mata terperscik oleh ciran yang mengandung zat kimia
( tip ex, cat air, dll)
Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah :
1.
segera lakukan irigasi dengan air mengalir yang bersih, bhisa menggunakan
ceret, gayung, gelas botol, atau kran yang dihubungkan dengan selang
2.
Beriakn salep mata antibiotika jika ada
3.
Bawalah penderita ke Puskesmas/ RS terdekat

OBAT SEDERHANA
LOGO OBAT
Lingkaran Hijau : Obat Bebas
Lingkaran Biru : Obat Bebas Terbatas
Lingkaran Merah dengan huruf K : Obat Keras
Pengertian obat adalah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati, yang dalam dosis
layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala gejalanya.
Cara pemberian obat
:
1.
Obat dalam/ efek sistemik adalah obat yang diedarkan ke seluruh tubuh
a. Oral
: pemberiannya melalui mulut
Bentuk
: tablet, kapsul, obat hisap, sirup, tetesan
b. Oromucosal : pemberian melalui mucosa di rongga mulut
Sub lingual
: obat ditaruh di bawah lidah
Bentuk
: tablet kecil atau spray
Bucal
: obat diletakkan di antara pipi dan gusi
Contoh
: obat untuk mempercepat kelahiran
c. Injeksi
: pemberiannya melalui suntikan
d. Implantasi
: obat dicangkokkan di bawah kulit
e. Rectal
: pemberian obat melalui rectal ( dubur )
Contoh
: obat untuk wasir
f. Transdermal : cara pemakaian melalui permukaan kulit, berupa plester
Umumnya untuk gangguan jantung
2.
Obal luar/ efek local adalah obat yang di pakai setempat
36 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

a.
b.
c.
d.
e.

Intranasal: obat diberikan melalui selaput lendir hidung


Inhalasi: obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau
mulut atau
disemprotkan
Mukosa mata dan telinga
: obat diberikan melalui selaput/ mukosa mata
atau telinga, bentuk : drop dan salep
intra vaginal : obat diberikan melalui selaput lendir/ mukosa vagina
bentuk : tablet, salep, cream dan cairan bilasan
kulit ( percutan ): obat diberikan dengan jalan mengoleskan pada permukaan
kulit
bentuk : salep atau cream

MACAM MACAM OBAT


1. Obat analgetik antipiretik
Adalah obat yang mengurangi atau melenyapkan rasa nyeri tanpa menghilangkan
kesadaran. Antipiritika untuk menurunkan panas.
Contoh
: parasetamol, panadol, tempra biogesik dll
2. Obat antibiotika
Adalah zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme hidup terutama fungi dan bakteri,
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan banyak bakteri dan
beberapa virus besar.
Contoh
: Ampicilin, amoxicillin, chloramphenicol, erythromycin dll
3. Obat malaria
Adalah khemoterapi yang mampu membunuh/ menghentikan penyakit infeksi dengan
demam berkala yang disebabkan oleh suatu parasit bersel tunggal dan ditularkan oleh
nyamuk anhopeles.
Contoh
: kloroquine, kina dll
4. Obat Ekspektoran
Adalah obat yang digunakan untuk mencairkan dahak yang kental dan mempermudah
pengeluarannya dengan batuk.
Antitusive : penekan/ pereda batuk
Contoh
: bisolvon, dextromethorphane, OBH, glyceryl guaicolat dll
5. Obat tukak lambung
Adalah obat yang digunakan untuk menetralisir/ mengikat asam lambung ( antasida ) dan
mengurangi produksi asam lambung.
Contoh
: antasida, Mylanta dll
6. Obat cacing
Adalah obat yang digunakan untuk memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan
hewan.
Contoh
: mebendazole, pyrantel, combantrin dll
7. Obat anti diare
Adalah obat yang menghentiakn buang air besar seringkali sehari dengan banyak cairan (
mencret) yang merupakan gejala gejala penyakit tertentu.
37 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Contoh

: newdiatab, entrostop, oralit dll

TUNTUNAN PENGGUNAAN OBAT OBATAN


UNTUK PENGOBATAN RINGAN ATAU PENGOBATAN SEMENTARA

NO
1.

NAMA OBAT
Tablet kina

2.

Tablet acetosal

3.

Tablet tryasin B.
Complek

4.

Tablet vitamin c

5.

Kapsul
A/ D

6.

Ammoniak
liquida

7.

Obat mata sulfa


zinci

8.

Mercurochroom
2%

Vitamin

DIBERIKAN PADA ANAK


DENGAN TANDA/
GEJALA
Anak dengan panas
badan tetapi merasa
dingin dan menggigil (
disangka malaria )
Anak dengan sakit
kepala badan panas,
pilek dll

Anak yang kurus, lemah


pucat, nafsu makan
kurang
Anak dengan keluhan
sariawan, bibir pecah
pecah mimisan ( hidung
berdarah )
Anak dengan keluhan
mata rabun diwaktu
senja atau selaput mata
kelihatan kering dan
kulit badan juga kering
Anak yang pingsan
karena panas matahari,
belum makan pagi, dsb
Anak dengan mata
merah merah/ banyak
kotorannya ( beleken )
Anak dengan luka yang
baru

38 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

CARA PEMAKAIAN

KETERANGAN

3 x 1 tablet sehari
berturut-turut
sampai 3 hari
Anak yang kecil: 3
x tablet hari
anak umur 10
tahun keatas 3x1
tablet sehari
3 x 1 tablet sehari
berturut-turut
sampai 3 hari
3x1 tablet sehari

1x1 kapsul sehari

Diciumkan dengan
memakai
kapas
atau sapu tangan
1x1 tetes sehari
tiap mata
Dioleskan diluka
dengan kapas

Dianjurkan
vitamin A
200.000 IU

9.

Larutan
1/1000

rivanol

Mencuci/
mengkompres
luka
yang bernanah
Anak dengan koreng
yang kecil

10.

Salep Boor 3 %

11.

Salep Ichtyol

Anak dengan bisul

12.

Salep sulfa

Koreng yang baru

13.

Kapas

14

Lysol

15.

Plester

16.

creolin

39 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Menggunakan kain
kasa dan pembalut
Luka dibersihkan
dahulu
baru
diolesi
dengan
salep 1x1 hari
Dioleskan di bisul
kemudian ditutup
dengan kain kasa
dan diplester
Koreng
dibersihkan
terlebih
dahulu
kemudian diberi
salep
Digunakan untuk
membersihkan
luka, mengoleskan
obat menggosok
mata dll

Cairan yang dapat


dipakai
untuk
mencuci tangan,
membersihakan
alat-alat dan lain lain
Digunakan untuk
menutup
luka
sesuadh
diberi
kain kasa terlebih
dahulu
Larutan
yang
dipakai
untuk
membersihakan
lantai atau kassa

Tidak
boleh
digunakan untuk
menghentikan
perdarahjan pada
luka, kecuali bila
diletakkan dalam
kain kassa
Dilarutkan dahulu
dalam air bersih (
1 cc Lysol untuk
2 liter air

ISTILAH-ISTILAH OBAT
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o

Analgetika : Obat/zat yang mengurangi/menghilangkan rasa sakit (contoh :


Antalgin)
Antipiretika : Obat/zat yangd apat menurunkan suhu badan pada keadaan
demam. (contoh : Paracetamol)
Anestetika : obat bius, dikemukakan pertama kali oleh O.W. Holmes
Hipnotika : obat tidur
Anti Emetika : Mengurangi/mencegah rasa mual/muntah
Psikofarmaka : Obat yang berkhasiat terhadap susunan saraf pusat dengan
mempengaruhi fungsi psikis dan proses-proses mental
Farmakologi : Ilmu yang mempelajari penggunaan obat
Farmasi : Ilmu yang mempelajari cara membuat mencampur dan formulasi obat
Kemoterapi : Pengobatan penyakit menggunakan zat yang mengandung bahan
kimia
Antibiotica : Obat yang berkhasiat mematikan/menghambat pertumbuhan
bakteri/virus

PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


PENYAKIT MENULAR
2.

Penyakit kulit atau penyakit yang gejalanya terdapat pada kulit.


a. Gudik/ kudis ( scabies )
Penyebab
: parasit
Penularan
: kontak langsung
Tanda tanda/ gejala :
Gatal dan timbul koreng/ gelembung ( adakalanya bernanah )
Lokasi
: lipatan jari tangan, siku, paha, pinggul, dan juga telapak tangan
Pencegahan
: Hindari penderita, termasuk segala sesuatu kepunyaan atau yang
dipakai oleh penderita
Tindakan
:
Penderita mandi bersih dengan sabun
Keringkan badan dan gosok dengan zalf 2 4
b. Borok ( ulcus tropicum )
Penyebab
: bakteri
Penularan
: kontak langsung
Tanda tanda/ gejala
:
Luka kian hari kian besar, keadaan luka kotor, bernanah, darah cairan jernih
kekuning kuningan meleleh dari luka dan sangat berbau

40 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Disekitar luka bengkak, gatal dan nyeri


Lokasi
: biasanya terdapat di kaki
Tindakan
:
Bersihkan borok dengan air bersih yang hangat
Kemudian borok dibersihkan dengan kain lunak/ kapas yang telah dibasahi
dengan rivanol
Kompres dengan rivanol dan akhirnya dibalut
c.

Bisul ( abses )
Penyebab
: bakteri
Penularan
: kontak langsung
Tanda tanda/ gejala :
Kulit setempat bengkak, merah, panas pada rabaan dan sakit
Jika sudah matang terdapat matanya
Ada kalanya disertai demam dan kelenjar membengkak
Lokasi
: dapat terjadi di mana saja pada kulit
Pencegahan
: pelihara kebersihan badan dan lingkungan
Tindakan
:
Bisul yang belum pecah sendiri tidak boleh dipecahkan, beri ichtyol, tutup
dengan kain kasa dan balut/ diplester
Bisul yang telah pecah sendiri, dikompres dengan rivanol setelah dibersihakan
d. Kadas ( tinea inbricata )
Penyebab
: jamur
Penularan
: kontak langsung ( pakaian, handuk, dll yang mengandung jamur)
Tanda tanda/ gejala
:
Bercak bercak putih, bersisik, batas jelas dan gatal
Lokasi
: terdapat di badan
Pencegahan
:
Hindarkan kontak dengan penderita
Jangan memakai pakaian, handuk dan dll. Kepunyaan si penderita
Tindakan
:
Gosok dengan salicyl spiritus 3% atau salep 2 4 atau dengan yodium 1%
e. Panu ( ptyriasis versicolor )
Penyebab
: jamur
Penularan
: kontak langsung ( pakaian, handuk dll yang mengandung jamur )
Tanda tanda/ gejala :
Bercak bercak putih, bersisik ( lebih halus daripada kadas ), tidak terbatas
Lokasi
: kadang kadang tersebar di seluruh tubuh
Pencegahan
:
Mandilah bersih bersih
Jangan memakai pakaian, handuk dll kepunyaan penderita
Tindakan
:
41 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

f.

g.

Gosok dengan salicyl spiritus 3% atau salep 2 4 atau denagan yodium 1 %


Campak ( morbili )
Penyebab
: virus
Penularan
: kontak langsung dengan virus ( air liur atau ingus si penderita )
Tanda tanda/ gejala
:
Dimulai dengan panas, batuk, lesu dan selaput mata merah
Timbul bercak putih di mulut ( koplik spot )
0
Demam tinggi ( lebih 30 C ), timbul bercak merah yang pada permulaannya di
belakang telinga dan kemudian secara cepat meluas ke muka leher, lengan dan
dada
Rasa sakit berkurang jika bercak bercak merah meluas ke seluruh tubuh
Bercak merah menghilang dan berganti dengan bercak berwarna hitam dan
suhu badan menurun
Lokasi
: seluruh tubuh
Pencegahan
: hindari penderita
Tindakan
: beri acetosal setelah makan
Anak anak di bawah 10 tahun : 3 x 1 tablet sehari
Anak anak di atas 10 tahun : 3 x 1 tablet sehari
Peringatan
:
Kirim ke puskesmas
Tidak boleh boleh bersekolah sampai bercak hilang
Kusta ( Morbus Hansen )
Penyebab
: basil
Penularan
: kontak langsung dengan penderita
Tanda tanda/ gejala
:
Bercak putih pada kulit, tidak sakit/ tidak begitu sakit kalau ditusuk atau
dicubit, tidak gatal.
Pada penderita berat, bercak berwarna kemerahan menonjol di bagian
ujung dari tubuh, seperti jari tangan dan kaki, telinga, hidung dll (
mengakibatkan rusaknya bagian tubuh atau anggota gerak ).
Lokasi
: terutama di bagian ujung dari tubuh pada keadaan yang berat

h. Patek ( Frambusia )
Penyebab
: bacteria
Penularan
: kontak langsung
Tanda-tanda/ gejala
:
Dimulai dengan bengkak kecil yang makin membesar, warna merah
sekitarnya, bernanah, gatal dan ngilu.
Meluas secara sendiri sendiri atau berkelompok ( ada klanya kelaianan
semula telah sembuh ) terutama sekitar mulut, ketiak, kelamin dan anus.
Biasanya sembuh sendiri, tetapi proses penyakit jalan terus, sekalipun dari
luar tidak terlihat nyata.
42 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

3.

Terjadi perubahan bentuk alat - alat tubuh.


Setelah beberapa tahun, timbul kembali kelainan kulit yang merata ke
seluruh tubuh dan juga tulang.
Akhirnya dapat terjadi patah tulang dan kerusakan organ organ, seperti
hidung, mulut dll.
Lokasi
: dapat mengenai seluruh badan dan organ organ
Pencegahan :
Pelihara kebersihan badan dan lingkungan
Hindari kontak dengan penderita
Usahakan makanan bergizi
i. Cacar air ( varicella )
Penyebab
: virus
Penularan
: kontak melalui air liur dan muntahan penderita
Tanda tanda/ gejala
:
Panas, menggigil, mual, pusing, nyeri di punggung dan anggota gerak.
Timbul bercak bercak dengan warna kemerahan, kemudian berubah
menjadi bintik bintik kecil dan selanjutnya menjadi gelembung.
Gelembung berisi cairan jernih yang kemudian menjadi keruh ( berisikan
nanah ).
Pada hari ke- 5 hingga ke-6 timbul cekungan di tengah gelembung,
sedangkan sekitarnya berwarna merah.
Pada hari ke-9 gelembung mulai mongering dan daerah merah mulai
menghilang.
Pada hari ke-14 timbul keropeng
Pada minggu ke-3 hingga ke-4 keropeng mengelupas ( yang terakhir pada
tangan dan kaki ).
Bekas keropeng menjadi agak kehitam-hitaman dan jelas sekali terlihat di
muka ( bopeng ).
Lokasi
: dimulai pada telapak tangan, muka dan anggota badan bagian
luar. Kemudian baru meluas ke seluruh tubuh.
Pencegahan
: vaksinasi cacar dalam lima tahun dan waktu berjangkit wabah.
Tindakan
: segera laporkan ke puskesmas.
Penyakit penyakit pada saluran pernapasan.
a. Pilek ( influenza )
Penyebab
: virus
Penularan
: melalui udara
Tanda-tanda/ gejala
:
Sakit kepala dan ngilu di persendian.
Demam yang disertai panas dingin, batuk dan bersin.
Keluar ingus, mula-mula encer, kemudian menjadi kental dengan warna
kehijauan.
Kadang-kadang mual dan muntah.

43 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Adakalanya juga batuk disertai dengan buang air ( berak berak ).


Pencegahan
:
Jauhi penderita ( jangan tidur bersama atau sekamar ).
Penderita harus menutup hidung dan mulut sewaktu bersin dan batuk.
Penderita jangan membuang ingus semaunya .
Sewaktu ada wabah, hendaknya dihindari tempat-tempat yang ramai
Jangan memakai sapu tangan atau handuk si penderita.
Peringatan
:
Penderita flu dengan berak berak dan muntah muntah, segeralah dikirim ke
puskesmas atau rumah sakit.
b. Radang cabang tenggorok ( bronchitis )
Penyebab
: bakteri
Penularan
: kontak dengan dahak penderita
Tanda tanda/ gejala
:
Sering batuk danserak
Demam
Pada umumnya batuk berlendir
Pencegahan
: hindari penderita
Tindakan
:
Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit
Tidak boleh sekolah sebelum sembuh benar
c. Batuk rejan ( pertusis )
Penyebab
: bakteri
Penularan
: kontak langsung
Tanda tanda/ gejala
:
Dimulai dengan batuk, pilek, panas dan tidak ada nafsu makan.
Selanjutnya timbul serangan batuk yang panjang dengan diselingi tarikan
napas panjang dan dalam yang disertai pula dengan bunyi melengking.
Batuk diakhiri dengan muntah disertai ludah kental, berkeringat dan kadang
kadang sampai terkencing kencing dan terberak berak.
Pencegahan
:
Imunisasi dengan DPT ( difteria, pertusis, tetanus )
Hindari penderita
Tindakan
: kirimkan segera ke puskesmas atau rumah sakit
Catatan :
Batuk rejan juga dinamakan batuk seratus hari, karena kesembuhan tercapai setelah
sekitar seratus hari.
d. Difteria
Penyebab
: bakteri

44 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Penularan

: kontak langsung dengan penyandang penyakit, artinya seseorang


yang mengandung bakteri akan tetapi dia sendiri tidak sakit
karenanya.
Tanda tanda/ gejala gejala :
Sakit di tenggorokan dan adanya selaput putih di sekitar tenggorokan
Panas tinggi
Pada penyakit yang berat, sukar bernapas
Lokasi
: tenggorokan

e.

f.

g.

Pencegahan
:
Imunisasi dengan DPT
Hindari penderita
Tindakan
:
Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit
Penderita dilarang bersekolah selama 4 hari
Radang tenggorokan ( pharyngitis )
Penyebab
: bakteri, virus
Penularan
: melalui udara
Tanda-tanda/ gejala
:
Lesu dan pusing
Batuk dan panas
Tenggorokan merah, terasa kering dan sakit menelan
Pencegahan
: hindari si penderita
Radang amandel ( tonsillitis )
Penyebab
: bakteri
Penularan
: melalui udara
Tanda-tanda/ gejala
:
Sakit pada saat menelan dan tenggorokan kering
Panas, nafsu makan tidak ada
Napas berbau dan amandel bengkak berwarna merah
Ada kalanya terlihat bintik bintik putih pada amandel
SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome )/ penyakit pernapasan akut
Penyebab
: virus corona
Penularan
:
kontak langsung dengan penderita SARS baik karena bicara, terkena
percikan atau bersin ( droplet infection )
Tanda-tanda/ gejala
:
0
Demam tinggi > 38 C
Satu atau lebih gangguan pernapasan, yaitu :
Batuk, napas pendek, kesulitan bernapas
Satu atau lebih keadaan berikut
:

45 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, mempunyai riwayat kontak erat


dengan seseorang yang telah didiagnosis sebagai penderita SARS
- Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit, melakukan perjalanan ke tempat
terjangkit SARS
- Penduduk dari daerah terjangkit
Pencegahan :
Menjaga kebersihan tangan dan cuci tangan
Memisahkan penggunaan alat alat rumah tangga penderita dengan
anggota yang lain
4.

Penyakit penyakit pada saluran pencernaan.


a. Kolera
Penyebab
: vibrio kolera/ eltor
Penularan
: melalui makanan dan minuman
Tanda tanda/ gejala
:
Sakit perut dan buang air lebih dari 20 kali sehari ( encer seperti tajin/
air beras ) disertai dengan muntah muntah
Karena banyak mengeluarkan cairan, maka terasa haus, kulit keriput
dan kendor serta mata cekung
Pencegahan
:
Vaksinasi kotipa
Memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman
Hindari kontak dengan penderita
Tindakan
:
Kirim segera ke puskesmas atau rumah sakit
Mengasingkan penderita
Kotoran penderita jangan sampai dihinggapi lalat
Penularan melalui makanan dan minuman harus dihindarkan
Segala sesuatu yang terkena kotoran penderita harus disucihamakan
dengan lisol dan kenudian dicuci bersih dengan sabun
b.

Typhus abdominalis
Penyebab
: bakteri
Penularan
: melalui makanan dan minuman
Tanda tanda/ gejala
:
Panas terus-menerus dan tidak mau turun, kepala sakit
Badan lesu
Adakalanya disertai mual dan muntah-muntah
Sukar buang air besar
Terdapat bintik-bintik merah di dada dan perut
Pada minggu ke-2 panas tinggi
Pencegahan
:

46 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Vaksinasi kotipa
Memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman
Hindari kontak dengan penderita
Tindakan
:
Kirim segera ke puskesmas atau rumah sakit
Mengasingkan penderita
Kotoran penderita jangan sampai dihinggapi lalat
Penularan melalui makanan dan minuman harus dihindarkan
Segala sesuatu yang terkena kotoran penderita harus disucihamakan
dengan lisol dan kenudian dicuci bersih dengan sabun
c.

Disentri basiler dan amuba


Penyebab
: bakteri/ amuba
Penularan
: melalui makanan dan minuman
Tanda tanda/ gejala
:
Buang air besar disertai lender, nanah dan adarah amis
Pada basiler, mencret sampai lebih dari 10 kali sehari
Perut sakit dan kadang kadang muntah

Dubur tersa nyeri


badan panas
Pencegahan
: memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman
Tindakan
:
Kirim ke puskesmas
Tidak boleh masuk sekolah sampai sembuh
Penderita tidak boleh membuang kotoran semaunya, harus di buang di
lubang kakus

d. Diare/ mencret/ berak berak


Penyebab
: bakteri, virus,
Penularan
: jika penyebab bakteri atau virus, penularan melalui makanan dan
minuman
Tanda-tanda/ gejala
:
Berulang kali berak tanpa darah
Mual dan nyeri di perut
Badan lesu
Tindakan
:
Diobati dengan norit
Dewasa 3 x 1 tablet dan anak anak 3 x tablet pada hari pertama
Jika tidak berkurang pada hari kedua, segera kirim ke puskesmas
Peringatan
:
Pada keracunan makanan, haruslah segera penderita dibawa ke puskesmas, rumah
sakit atau dokter
47 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

5.

Penyakit penyakit karena cacing.


a. Cacing gelang
Penyebab
: cacing ascaris lumbricoides
Penularan
: telur cacing ikut bersama makanan atau melekat di jari, dapat
juga tertular melalui debu yang mengandung telur cacing
Tanda tanda/ gejala
:
Perut buncit
Rasa mual, mau muntah dan nafsu makan tidak ada
Nyeri di perut, mencret
Pada anak-anak, suka menangis, tidur tidak nyenyak dan berat badan turun
Pencegahan :
Pelihara kebersihan perorangan, lingkungan dan makanan
Bersihkan tangan sebelum makan
Kuku dipotong
Orang yang serumah dengan penderita harus juga mendapat pengobatan
b. Cacing kremi
Penyebab
: cacing oxyuris vermicularis
Penularan
: telur cacing ikut bersama makanan atau melekat di jari, dapat
juga tertular melalui debu yang mengandung telur cacing
Tanda tanda/ gejala
:
Gatal sekitar dubur, terutama malam hari
Dapat terjadi radang pada kemaluan anak perempauan
Anak anak suka menangis dan tiduir tidak nyenyak
Nafsu makan dan berat badan menurun
Pencegahan
:
Pelihara kebersihan perorangan, lingkungan dan makanan
Bersihkan tangan sebelum makan
Kuku dipotong
Orang yang serumah dengan penderita harus juga mendapat pengobatan
c. Cacing tambang
Penyebab
: cacing ankylostoma duodenale
Penularan
:
Telur cacing terhirup melalui udara
Telur cacing dalam kotoran si penderita menetas menjadi larva di tanah
yang lembab atau Lumpur, kemudian jika terinjak, masuk melalui kulit
telapak kaki ke dalam tubuh ( sering terjadi pada orang dewasa daripada
anak anak )
Penderita menggaruk duburnya dan telur telur cacing masuk ke dalam
kuku, kalau telur itu jatuh di tempat tidur, maka ada kemungkinan masuk ke
dalam mulut orang lain ( terjadi penularan )

48 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

6.

Tanda tanda/ gejala


:
Perut buncit dan muka pucat
Anggota tubuh bengkak, sering sakit kepala dan mata berkunang kunang
Badan lesu, napas sesak, dan jantung berdebar debar
Pencegahan
:
Menjaga kebersihan lingkungan, perorangan, dan makanan
Buang air besar di kakus
Selalu memakai alas kaki
Cuci dan jemur celana, alas tidur, selimut dan lain lain yang selalu
dipergunakan

Radang pada telinga.


a. Radang telinga luar ( otitis externa )
Penyebab
: bakteri, jamur
Penularan
: kontak dengan bakteri/ jamur ( misalnya korek telinga yang ada
bakteri/ jamur melekat )
Tanda tanda/ gejala
:
Telinga sakit waktu mulut dibuka tertawa ataupun sewaktu ditarik,
sedangkan pendengaran tetap baik
Panas dan kelenjar di bawah telinga membesar
Pencegahan
: jangan mengorek telinga
b. Radang telinga tengah ( otitis medium )
Penyebab
: bakteri ( semula terjadi radang tenggorokan yang selanjutnya
meluas ke telinga tengah )
Penularan
: melalui udara
Tanda-tanda/ gejala
:
Telinga terasa sakit dan pendengaran terganggu
Panas dan muintah muntah
Pencegahan
:
Jauhi penderita dan jauhi pula penderita yang disertai radang tenggorokan
c.

Radang telinga tengah dengan lubang (otitis medium perforate )


Penyebab
: bakteri, kelanjutan dari penyakit radang telinga tengah
Penularan
:melalui udara
Tanda tanda/ gejala
:
Telinga terasa sakit, pendengaran terganggu
Dari dalam telinga keluar cairan yang mula muala jernih dan kemudian
menjadi keruh dan berbau busuk
Pencegahan
:
Jauhi penderita, dan jauhi pula penderita yang disertai radang tenggorokan

49 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

7.

Malaria
Penyebab
: parasit
Penularan
: gigitan nyamuk malaria
Tanda tanda/ gejala :
Demam menggigil
Diikuti dengan keluarnya peluh dan demam berkurang
Serangan demam dapat tidak teratur tiap tiga hari atau tiap empat hari sekali
Pencegahan :
Peliharalah kebersihan lingkungan, terutama genangan air dimana nyamuk
bersarang
Tidur memakai kelambu atau memasang obat nyamuk
Hindari gigitan nyamuk
Tindakan
:
Obati dengan tablet kina sekali sehari
Kirim penderita ke puskesmas

8.

Penyakit kuning ( hepatistis )


Penyakit
: virus
Penularan
:
Melalui makanan dan minuman
Melalui suntikan atau vaksinasi
Tanda tanda/ gejala :
Mata dan kulit menjadi kuning
Badan lesu, panas, pusing dan tidak nafsu makan
Nyeri pada perut bagian kanan atas
Mual dan adakalanya muntah muntah
Warna tinja seperti dempul
Pencegahan :
Peliharalah kebersihan lingkungan, makanan dan minuman jangan tertular oleh
penderita
Tindakan
:
Istirahat penuh ( tidak boleh bersekolah )
Memberi makanan dengan kadar putih telur dan kalori yang tinggi ( gula ), kadar
zat lemak rendah

9.

Tetanus
Penyebab
: bakteri
Penularan
: melalui luka yang terkena debu atau kotoran
Tanda tanda/ gejala :
Sukar membuka mulut dan sukar menelan
Kuduk kaku dan dinding perut tegang
Kejang kejang yang disertai rasa nyeri

50 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Kesadaran tidak terganggu


Tidak ada demam, kecuali pada keadaan yang berat
Pencegahan :
Jangan sampai ada luka
Imunisasi dengan DPT
Tindakan
:
Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit
Sebelum dikirim, beri pertolongan seperti berikut :
- Antara rahang atas dan bawah letakkan penekan lidah atau benda yang
sejenis, agar lidah tidak tergigit sewaktu terjadinya kejang kejang
- Tanggalkan pakaian yang sempit
- Penderita jangan dikerumuni orang banyak ( suruh mereka menyingkir )
- Biarkan penderita tinggal di tempatnya, sementara dipersiapkan untuk
membawanya ke puskesmas
10. Pes
Penyebab
: basil
Penularan
:
Melalui kutu tikus/ rumah yang telah tertular basil dan dapat juga melalui batuk
dan bersin penderita
Tanda tanda/ gejala :
Terdapat dua macam, yaitu :
a. Pes kelenjar
- Kelenjar paha dan ketiak bengkak
- Panas tinggi, kepala sakit, muntah muntah dan seluruh badan tersa
sakit
- Adakalanya terjadi pendarahan di bawah kulit
b. Pes paru paru
- Batuk batuk, sakit kepala, panas tinggi, muntah muntah dan seluruh
badan terasa sakit
- Dapat sebagai kelanjutan dari pes kelenjar ( komplikasi ) atau berdiri
sendiri
Pencegahan :
Vaksinasi pes
Memelihara kebersihan lingkungan dan membasmi tikus serta sarangnya
Hindari penderita
11. Demam Berdarah
Penyebab
: virus dengue
Penularan
:
Melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ( di dalam rumah ) dan nyamuk Aedes
Albopictus ( di luar rumah )
51 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Tanda tanda/ gejala


:
Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama
2 7 hari
Pembesaran hati
Syok, ditandai nadi cepat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi,
kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah
Ada bintik bintik merah pada kulit
Kadang kadang mimisan, muntah/ berak darah dan nyeri ulu hati
Pencegahan
:
PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ) dengan 3 M
- Menguras kamar mandi/ bak bak penampungan air
- Menutup kamar mandi/ bak bak penampungan air
- Mengubur barang barang bekas
Pemakaian obat nyamuk
Membunuh nyamuk dengan penyemprotan ( fogging )
Pemakaian abate
3
- Skala 5 gram abate untuk 1 m
Tindakan
:
Beri penderita minum yang banyak
Kompres dengan air es
Beri obat penurun panas
Cepat bawa ke dokter, puskesmas, rumah sakit.
12. ANTRAKS
Penyebab
: Bacillus antrachis
Penularan
:
Kontak langsung dengan spora antraks yang ada di tanah, rumput maupun
bahan bahan yang berasal dari hewan yang sakit seperti : kulit, daging, tulang
dan darah
Mengkonsumsi daging ternak yang terserang antraks atau produk/ bahan hasil
ternak seperti dendeng, kerupuk kulit dll.
Melalui udara yang mengandung spora kemudian terhirup, misalnya pada
pekerja pada pabrik/ industri wool, kulit dll.
Sumber penularannya adalah hewan sapi, kerbau, kambing, domba, babi, kuda, burung
unta yang terkena antraks.
Tanda tanda/ gejala :
a. Antraks kulit
Rasa gatal disertai sakit kemudian dalam waktu 2 3 hari membesar menjadi
vesikel yang berisi cairan kemerahan
b. Antraks saluran pencernaan
Dapat terjadi karena infeksi melalui mkanan yang tertular oleh kuman/ spora
antraks misalnya : daging, jeroan dari hewan, sayur sayuran yang tidak
52 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

dimasak dengan sempurna atau pekerja peternakan yang makan dengan tangan
kurang bersih terkontaminasi kuman antraks.
Gejala awal adalah rasa sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu
makan dan suhu badan meningkat.
c. Antraks paru
Lesu, lemah, batuk seperti tanda tanda bronchitis, dalam waktu 2 4 hari
gejala berkembang dengan cepat menjadi gangguan respirasi berat, mendadak
ditandai dengan suhu meningkat, keringat berlebihan, nadi lemah, dan cepat.
d. Antraks meningitis
Kompiklasi dari antraks bentuk lain
Demam, nyeri kepla hebat, kejang umum, penurunan kesadaran, kaku kuduk
Pencegahan :
Hindari kontak langsung atau makan bahan makanan ( seperti daging, jerohan )
yang berasal dari hewan yang terkena sakit antraks
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
Cuci sayuran/ lalapan atau buah buahan sampai bersih sebelum dimakan
Memasak bahan makanan yang berasal dari hewan sempurna
Untuk ternak :
- Vaksinasi hewan potong
- Pengawasan pada rumah potong hewan
- Pengawasan pemotongan hewan yang dilakukan masyarakat
- Pemusnahan hewan sakit antraks
- Bila ada hewan menderita antraks kandang dilakukan disinfeksi
13. HIV/ AIDS
HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah penyebab AIDS.
AIDS yang merupakan kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah
sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkab oleh HIV.
Penularan
:
Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi HIV
Melalui tranfusi, penggunaan narkoba suntikan suntikan secara bersama-sama dan
kegiatan medis dengan alat tusuk dan iris yang tercemar HIV
Dari ibu ke janin/ bayinya selama kehamilan, persalinan atau menyusui
Tanda tanda/ gejala :
a. HIV
Biasanya tidak ada gejala khusus pada orang yang terinfeksi oleh HIV dalam waktu
5 10 tahun. Setelah itu mulai berkembang dan menunjukkan tanda tanda atau
gejala umum seperti berikut
:
Demam berkepanjangan
Selera makan hilang
Diare terus menerus tanpa sebab
Pembengkakan kelenjar pada leher dan / tidak
53 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Berat badan menurun drastis


b. AIDS
Pengidap HIV kekebalan tubuhnya semakin lama semakin menurun dan
selanjutnya akan menjadi AIDS dengan gejala :
Radang paru paru
Radang saluran pencernaan
Kanker kulit
Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan
Gangguan susunan syarat pusat
Pencegahan :
Jauhilah hubungan seks berganti ganti pasangan
Bersikap saling setia dengan pasangannya
Cegah dengan menggunakan kondom
Hindari pemakaian jarum suntik secara berulang ulang
14. Poliomyelitis
Penyebab : virus polio liar
Penularan :
langsung melalui udara ( air borne )
Tidak langsung melalui air yang terkontaminasi tinja yang mengandung virus polio
liar
Tanda tanda/ gejala :
Demam
Kelumpuhan
Rasa nyeri otot
Gangguan fungsi kandung kemih
Pencegahan :
Imunisasi polio sebanyak 4 kali
PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat )
Penyuluhan
15. AVIAN INFLUENZA ( AI )/ Flu Burung
Penyebab : virus influenza tipe A ( H5N1 )
Penularan :
Dari unggas ke unggas dan dari unggas ke manusia melalui air lir, lender dan
kotoran unggas yang sakit
Melalui udara yang tercemar virus flu burung dari kotoran unggas yang sakit
Penularan dari unggas ke manusia ke manusia, apabila terjadi persinggungan
langsung dengan unggas yang sakit
Tanda tanda/ gejala
:
a. Pada unggas
Jengger dan pial berubah menjadi biru keunguan
54 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Timbul borok di kaki


Batuk, ngorok, keluar lender dari hidung dan mata
Pada dada dan kaki ada bintik bintik kemerahan
Terjadi kematian unggas mendadak dalam jumlah yang banyak
b. Pada manusia
0
Pusing/ sakit kepala, demam tinggi ( > 38 )
Batuk, pilek, sakit, tenggorokan dan sesak nafas
Nyeri otot dan diare
Pencegahan
:
Menjaga daya tahan tubuh
Makan makanan bergizi
Cuci tangan dengan sabun
Istirahat yang cukup
Tindakan : jika ditemukan gejala gejala flu burung maka segera periksa ke
sarana kesehatan ( puskesmas/ rumah sakit )
PENYAKIT TIDAK MENULAR
1. Biang keringat
Penyebab :
Akibat udara yang panas dan lembab, maka penguapan keringat tidak sempurna.
Tanda tanda/ gejala :
Terjadi bintik bintik merah dan gatal
Terasa pedih
Pencegahan
:
Pakailah baju yang mudah menghisap keringat
Sering berganti pakaian
Tindakan
:

Obati dengan bedak salicyl


2. Xeropthalmia
Penyebab : kekurangan vitamin A
Tanda tanda/ gejala :

Pada tahap permulaan terjadi rabun senja


Selaput mata menjadi kering disertai dengan timbulnya bercak merah berwarna
keputihan ( bitotspot ), radang pada pinggir kelopak mata ( blepharitis ), tahap
kedua.
Selanjutnya selaput mata melunak yang disertai dengan infeksi ( tahap ke-3 )
Tahap ke-4, bola mata rusak, kering dan orang menjadi buta.
Pencegahan
:
Perhatikan makanan, hidangan harus banyak mengandung vitamin A, usahakan
buah buahan dengan kadar vitamin A yang tinggi
55 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Jaga kebersihan perorangan


Lakukan pemeriksaan mata berkala
Tindakan
:
Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit, sekalipun pada thap permulaan
masih dapat diobati dengan pemberian vitamin A yang tinggi.
Kalau suadah terjadi infeksi, harus diberi salep mata antibiotika.
3. Gangguan penglihatan
Tanda tanda/ gejala :

Penglihatan pada jarak tertentu kabur, padahal kalau mata normal harus adapat
melihat dengan jelas dalam jarak yang demikian

Sukar membaca tulisan dipapan tulis dan murid sering maju mundur unttuk
dapat melihat tulisan dengan jelas
keluhan sakit di mata dan kepala pusing
Pencegahan
:
lakukan perpindahan tempat duduk secara berkala di kalangan mjurid
penerangan dalam kelas harus baik, demikian papan tulis haruslah yang
memenuhi syarat
adakan pemeriksaan mata secara berkala
4. Penyakit buta warna
Penyakit ini berasal dari keturunan ( herediter ) tidak dapat membedakan warna,
sekalipun dalam kehidupan sehari hari pada umumnya tidak merupakan gangguan
yang berarti. Penyakit ini tidak dapat diobati.
5. Radang umbai cacing ( appendicitis )
Penyebab : bakteri
Tanda tanda/ gejala :
Nyeri pada bagian kanan bawah perut, terutama jika ditekan
Demam, badan panas
Mual dan muntah muntah
Adakalanya tidak bisa buang air besar ( konstipasi )
6. Sumbatan usus ( ileus obstructive )
Penyebab
:
Cacing yang banyak mengelompok dalam usus
Usus terjepit pada hernia
Usus bagian depan terdorong masuk ke dalam usus bagian belakangnya
Tanda tanda/ gejala :

Perut mendadak sakit seperti dipilin


Tidak bisa kentut dan buang air besar
Perut kembung, muntah muntah
56 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Suhu badan agak meninggi

7. Kurang darah ( anemia ) juga di kenal dengan istilah lesu darah


Penyebab
:
Makanan tidak mempunyai nilai gizi yang baik
Pendarahan yang banyak, misalnya pada kcelakaan
Keracunan obat
Tanda tanda/ gejala :
Kelopak mata sebelah dalam pucat demikian pada kulit
Badan lesu dan kurang perhatian
Mata berkunang kunag, terutama sewaktu berdiri dari jongkok
Sering merasa kepala sakit
Pencegahan
:
Usahakan makanan yang bergizi
Jangan sembarangan minum obat tanpa petunjuk dokter
Tindakan
:
Beri makanan yang mengandung banyak protein,irim ke puskesmas, jika setelah
satu bulan tidak terlihat perbaikan

IMUNISASI
Imunisasi adalah : Usaha untuk memberikan kekebalan kepada seseorang terhadap
suatu penyakit dengan jalan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh.
Kekebalan dibagi 2 macam :
1. Kekebalan pasif : tubuh menerima zat penolak terhadap serangan suatu penyakit
2. Kekebalan aktif : tubuh membentuk zat penolak sendiri terhadap serangan suatu
penyakit
Kekebalan aktif dan pasif dibagi dua dalam kekebalan bawaan ( alami ) dan kekebalan buatan
( didapat ) :
1. Kekebalan pasif bawaan
Bayi memiliki kekebalan pasIf bawaan hingga usia 5 bulan, yang diperoleh dari ibu
yang melahirkannya melalui ari ari ( placenta ), seperti campak dan difteria
2. Kekebalan pasif buatan
Darah seseorang yang petrnah terserang penyakit misalnya : campak mengandung
zat penolak dalam serumnya dan ini dimasukkan kedalam badan orang lain untuk
mencegah serangan penyakit yang bersangkutan. Kekebalan ini hanya dapat
bertahan sekitar 2 3 minggu
3. Kekebalan aktif bawaan
Seseorang yang terserang penyakit dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati
dan kemudian menjadi kebal terhadap penyakit yang bersangkutan.
4. Kekebalan aktif buatan
57 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Dalam hal ini sengaja dimasukkan kuman penyakit atau suatu zat ke dalam badan,
agar badan membuat sendiri zat penolak terhadap suatu penyakit. Penyakit/ zat
yang dimasukkan kedalam tubuh tersebut adalah :
Bakteri/ virus hidup
Kuman/ virus yang dimasukkan ke dalam tubuh masih hidup akan tetapi
dayanya telah dilemahkan.
Contoh : cacar, BCG, Polio
Bakteri/ virus mati
Kedalam badan dimasukkan kuman/ virus yang sudah mati.
Misal : kolera, tipus, para tipus
Racun/ Toxoid
Racun kuman/ virus yang telah diolah dipakai sebagai imunisasi.
TUJUAN IMUNISASI :
Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan penyakit penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I)
Imunisasi DT dan TT dilaksanakan setiap bulan November sebagai sebuah gerakan
nasional dan selanjutnya disebut Bulan Imunisasi Anak Sekolah ( BIAS ) .
Imunisasi campak dilaksankan dalam bulan pertama tahun kalender sekolah, disebut
sebagai BIAS campak.
TUJUAN KHUSUS BIAS :
Semua anak SD, MI SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI
mendapatkan imunisasi TT lengkap untuk memberikan perlindungan selama 25
tahun terhadap tetanus
Semua anak SD, MI, SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI
mendapatkan imunisasi DT sebagai booster untuk mendapatkan perlindungan
terhadap difteri selama 10 tahun
Semua anak SD, MI, SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI
mendapatkan dosis ke 2 campak untuk mendapatkan perlindungan campak seumur
hidup
Sasaran
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3

Frekuensi
1 Kali
1 Kali
1 Kali

Vaksin
DT dan campak
TT
TT

IMUNISASI PADA BAYI


UMUR
0 7 HARI
58 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

VAKSIN
HB 1

Dosis
0,5 cc
0,5 cc
0,5 cc

1 BULAN
2 BULAN
3 BULAN
4 BULAN
9 BULAN

BCG, POLIO
DPT/ HB COMBO 1, POLIO 2
DPT/ HB COMBO 2, POLIO 3
DPT/ HB COMBO 3, POLIO 4
CAMPAK

Vaksin tetes = polio, lainnya melalui suntikan


0
Penyimpanan vaksin pada suhu 2 8 C
Masa inkubasi = awal masuknya bibit penyakit sampai timbulnya penyakit
BIAS mulai dilaksanakan = Bulan November 1998

DESA SIAGA SEHAT ( D S S )

Pengertian : suatu desa yg penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan


kemampuan serta kemauan untuk mencegah & mengatasi masalah kesehatan secara
mandiri

Tujuan : Mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri melalui pengembangan Desa


Siaga sebagai prasyarat terciptanya Desa Sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten / Kota
Sehat, Propinsi Sehat dan Indonesia Sehat

Tahap Pelaksanaan DSS :


SOSIALISASI

FORKESDES
(Forum
Kesehatan
Desa)

SMD
(Survey
Mawas Diri)

MMD
(Musyawara
h Mufakat
Desa)

HEMOGLOBIN (HB)
Hb adalah pecahan dari Erytrosit.
Definisi :
Suatu senyawa protein dengan Fe( zat besi)yang dinamakan Conjugated protein.dimana Fe
sebagai intinya.
Penyebab warna merah pada darah : Fe(zat besi),hemoglobin
Maka hemoglobin juga disebut sebagai zat warna darah.
Fungsi Hb:
59 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Mengatur pertukaran O2 dengan CO2 dalam jaringan tubuh.


Mengambil O2 dari paru-paru kemudian dibawa keseluruh jaringan tubuh utk dipakai
sebagai bahan bakar.
Membawa CO2 dari jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme paru-paru untuk
dibuang.

Harga Normal :
Saat lahir
Umur 2 bln
Umur 10 th
Dewasa lk
Dewasa wnta

: 17-23 g/dl
: 9- 14 g/dl
: 12-14 g/dl
: 13-17 g/dl
: 11-15 g/dl

Metode yang lain:


- BD/Berat jenis
Berdasarkan berat jenis Hb pada cairan Cupri Sulfat.
- Skala Warna
Mencocokkan warna darah dgn skala warna pada kertas.
Guna pemeriksaan Hb:
- Persiapan Operasi.
- Penunjang Diagnosa.
- Mengetahui perdarahan tersembunyi.
Jumlah Hb dipengaruhi oleh jumlah eritrosit.

GOLONGAN DARAH
Pembagian Golongan darah:
A , B , AB dan O
Tujuan pemeriksaan Golongan darah :
- Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang .
Definisi :
- pemeriksaan gol darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui jenis golongan darah dengan
jalan mencampur sample darah dengan antisera A dan Antisera B kemudian disimpulkan
hasilnya berdasarkan ada tidaknya aglutinasi.
ANTISERA A
ANTISERA B
GOLONGAN DARAH
Aglutinasi ( - )

Aglutinasi ( - )

Aglutinasi ( + )

Aglutinasi ( - )

Aglutinasi ( - )

Aglutinasi ( + )

Aglutinasi ( + )

Aglutinasi ( + )

AB

60 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Untuk pemeriksaan lebih lanjut ,diberikan uji crossmatch untuk mengetahui cocok tidaknya
darah pasien/compatible/incompatible.
Guna pemeriksaan Golongan darah:
Untuk Transfusi darah ( jika transfusi darah ,darah pasien dan pendonor harus sama)
Donor : Orang yang mondonorkan darah.
Resipien : Orang yang menerima donor darah.

SEL SEL DARAH


Eritrosit/sel darah Merah
Harga normal :
Laki-laki
: 4.5 juta - 5.5 juta sel/ul.
Perempuan
: 4.0 juta - 5.0 juta sel/ul .
Produksi erytrosit diginjal oleh hormon Eritropoitin.
Hormon Eritropitin Laki-laki lebih banyak sehingga jumlah sel darah laki-laki lebih
banyak daripada perempuan.
Fungsi Erytrosit:
Fungsi Utama dengan perantaraan Hb sebagai transport O2 ke seluruh jaringan.
Sifat Erytrosit:
Ukuran 6-7 Mikron
Bentuk biconcaf dengan kepucatan ditengah (central palor).
Umur sel darah merah adalah 120 hari.
Anemia
: keadaan dimana sel darah merah kurang dari normal.
Polisitemia : keadaan dimana sel darah merah lebih dari normal.
Erytropoisis : Proses pembentukan Erytrosit.
Pembentukan Erytrosit terjadi di ginjal.
Leukosit/sel darah putih:
Harga Normal : 4000 - 10.000 sel /ul darah.
Leukosit dibagi menjadi:
a. granuler : Netrofil,basofil,eosinofil.
b. agranuler : monosit , limposit ,sel plasma.
c. fixed tissue sel .
Leukosit ini akan meningkat pada proses infeksi (eosinofil)
Leukositosis : keadaan dimana Jumlah Lekosit lebih dari normal.
Leukopenia : keadaan dimana Jumlah Lekosit kurang dari normal.
Leukemia
: keadaan dimana Lekosit berubah fungsi memakan sel
darah merah.
Eosinofil
61 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Fungsi :
Penghancuran protein asing.
Memfagosit tetapi tidak membunuh.
Trombosit/Platelet:
Definisi : pecahan protoplasma megakaryosit yg terjadi di sumsum
tulang .
Harga Normal
: 150 300 sel/ul darah.
Fungsi dari trombosit adalah sebagai factor pembekuan darah.

Sifat2 dari trombosit:


o Adhesi
: menempel pada permukaan.
o Koagulasi
: menggumpal satu sama lain.

Pada penderita DBD, virus merusak pembuluh darah sehingga elasitsitas pembuluh
darah pecah dan kadar trombosit turun.

Trombositopeni :keadaan jumlah trombosit kurang dari normal.


Trombositosis
:keadaan jumlah trombosit lebih dari normal.

CACING
Cacing /Nematoda usus:
1. Cacing Gelang
Nama lain
: Ascaris Lumbricoides
Cacing perut
Nama penyakit yg ditimbulkan

: Ascariasis

Habitat

: dalam usus halus

Cara infeksi

: menelan telur berisi larva(bentuk infektif)

Diagnosa

: menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada


pemeriksaan lab.

2. Cacing Cambuk
Nama lain
: Trichuris trichiura.
Whip worm
Trichocephalus dispar
Trichocephalus hominis
Nama penyakit yg ditimbulkan:Trichuriasis
Habitat

: Rongga usus besar

62 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Lumen ileum bagian distal


Cara Infeksi
Diagnosa

: menelan telur berisi larva


: menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada
pemeriksaan lab.

3. Cacing kremi
Nama Lain
: Pin worm
Enterobius vermicularis
Ascaris vermicularis
Oxyuris vermicularis
Nama penyakit yg ditimbulkan:Oxyuriasis/Enterobiasis
Habitat
Cara infeksi
Diagnosa

: Lumen ilem bagian distal


Usus besar
: Auto Infeksi
Retro Infeksi
: menemukan telur pada pemeriksaan tinja pada pemeriksaan lab.

4. Cacing tambang
Nama Lain
Ada 2 spesies

: Hook Worm
: Ancylostoma Duodenale
Necator Americanus
Penyakit yg ditimbulkan : Hook Worm disease
Ancylostomiasis
Necatoriasis
Habitat
: Mukosa Intestinum Tenue
Cara Infeksi
: Larva Filariform menembus pori2 kulit

MIKROBIOLOGI
Louis Pasteur menemukan cara membebaskan cairan dan bahan-bahan dari mikroba dengan
cara:
1. Pasteurisasi:
o
- Membunuh beberapa jenis Mikroba dengan uap air panas (suhu 62 C).
2. Sterilisasi:
-Sterilisasi dengan alat yang dinamakan Autoklaf.

MIKROSKOP
Bagian Mikroskop:
63 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

1. Lensa Okuler
Lensa yang berfungsi membuat bayangan semu terakhir ,sehingga bayangan semu itu
dapat dilihat langsung oleh mata.
2. Lensa Obyektif
Lensa ini membentuk bayangan nyata dari benda.Lensa ini mempunyai beberapa
perbesaran yaitu 10X,40X dan 100X.
3. Kondensor
berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.
Terdiri dari 2 bagian:
a. Susunan lensa: utk mengumpulkan sinar sebelum masuk kedalam mikroskop.
b. Diagfragma : utk mengatur sinar tepi yg masuk kedalam mikroskop.
4. Makrometer : utk mengatur naik turunnya lensa
5. Mikrometer : memperjelas obyek
6. Penggerak meja benda : Menggeser benda dimeja preparat.
7. Meja benda :utk meletakkan benda yang diperiksa
8. Cermin
: utk mengumpulkan sinar
9. Revolver
: memutar lensa obyektif
Macam macam Mikroskop:
1. Mikroskop Ultra Violet
- menggunakan sinar ultraviolet.
- lengkap dengan alat pemotret.
2. Mikroskop Fase Kontras:
- mempunyai Diagfragma khusus
3. Mikroskop Elektron:
- menggunakan sinar electron dengan panjang gelombang pendek.

POSYANDU
( POS PELAYANAN TERPADU )
Kegiatan posyandu = 5 meja ( 5 pelayanan )
4. pendaftaran
5. penimbangan
6. pencatatan
7. penyuluhan
8. pelayanan kesehatan
contoh : memberikan vitamin A, imunisasi, pemberian zat besi ( fe )
5 program posyandu :
1. KB
2. KIA
3. GIZI
64 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

4. IMUNISASI
5. PENANGGULANGAN DIARE
Stratifikasi posyandu ada 4 :
1. posyandu pratama ( merah )
2. posyandu madya ( kuning )
3. posyandu purnama ( hijau )
4. posyandu mandiri ( biru )
Disamping posyandu masih ada UKBM ( Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat ) yang lainnya
1. Polindes ( Pondok Bersalin Desa )
2. POD ( pos Obat Desa )
3. pos UKK ( Pos upaya Kesehatan Kerja )
4. TOGA ( Tanaman Obat Keluarga )
5. Dana sehat
6. Poskestren ( Pos Kesehatan Pesantren )
7. BKB ( Bina Keluarga Balita )

NAPSA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)
Apa NAPZA Itu ?
NARKOTIKA
Zat/Obat yg berasal dari tanaman/non tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dpt menimbulkan ketergantungan
( Opium,codein, ganja,morfin)
PSIKOTROPIKA
Zat/Obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yg berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku(zat penenang : diazepam , ekstasi, sabu)
ZAT ADIKTIF
Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan ( Alkohol, cafein, tembakau )

Jenis-jenis NAPZA
1.
2.
3.

Narkotika, digolongkan menjadi 3 yaitu


Gol 1 : untuk ilmu pengetahuan dan penelitian
Gol II : untuk pengobatan sebagai pilihan terakhir
Gol III : untuk terapi, adalah obat analgesic kuat (cth : obat batuk, Coldein)
Psychotropika
Gol I : untuk ilmu pengetahuan dan penelitian (cth : MDMA, LSD, Psilosibina)
Gol II : untuk pengobatan dengan tujuan ilmu pengetahuan (cth : sabu-sabu, Amfetamin)
Gol III : untuk obat sebagai antidepresan (cth : Diazepam, Pil BK, Nipam)
Zat adiktif, terdiri dari :

65 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Alkohol / Minuman, digolongkan menjadi :


Gol A : 0 5 %; Gol B : 5 20 % ; Gol C : 20 55 %
Inhalasia : zat-zat pelarut yang mudah menguap
Contoh : Tinner, acetone, chloroform
Tembakau : Nicotine
Extasi : Bukan obat, mempunyai nama lain yaitu ICE, ADAM, INEX, APACHE, dll.

ROKOK/TEMBAKAU
-

Awal menuju narkoba


Merupakan zat adiktif yang menimbulkan ketagihan dan ketrgantungan
Pembunuh no. 3 setelah jantung dan kanker
Di Indonesia 57.000 orang mati/tahun karena rokok
ASAP ROKOK :
o Nikotin : Ketergantungan
o Tar
: Campuran bahan kimia, warna coklat
o CO
: (Carbon Monoksida = gas beracun)
o Amonia : Bahan peledak, pembersih
o Butan : Gas Korek Api
Penyakit akibat Rokok :
o Bronchitis (Radang paru-paru)
o Gangguan pernafasan
o Kanker paru-paru
o Gangguan jantung
o Impotensi

DAFTAR SINGKATAN
AI
AIDS
BALITA
BATITA
BCG
BKKBN
DBD
DHF
DPT
DSS
FKD

: Aviant Influensa
: Aquired Immune Deviciency Syndrome
: Bawah Lima Tahun
: Bawah Tiga Tahun
: Bacillus Calmete Guirene
: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
: Demam Berdarah Dengue
: Dengue High Fever
: Difteri Pertusis Tetanus
: Desa Siaga Sehat
: Forum Kesehatan Desa

66 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

FORKESDES
HIV
IMS
ISPA
JAMKESDA
JAMKESMAS
KADARZI
KEK
KEP
KIA
KIPI
KLB
KMS
KRR
KVA
LANSIA
LGG
LKMD
LSM
MCK
Miras
MMD
MOP
MOW
NAPSA
NARKOBA
NKKBS
OBH
ODHA
P3K
PAH
PD3I
PHBS
PHBS
PHS
PKD
PKD
PMI
PMR
PMS
POD
Polindes

: Forum Kesehatan Desa


: Human Imunodeviciency Virus
: Infeksi Menular Seksual
: Infeksi Saluran Pernapasan Akut
: Jaminan Kesehatan Daerah
: Jaminan Kesehatan Masyarakat
: Keluarga Sadar Gizi
: Kurang Energi Kalori
: Kurang Energi Protein
: Kesehatan Ibu dan Anak
: Kejadian Ikutan Paska Imunisasi
: Kejadian Luar Biasa
: Kartu Menuju Sehat
: Kesehatan Reproduksi Remaja
: kurang Vitamin A
: Lanjut Usia
: Larutan Gula Garam
: Lembaga ketahanan Masyarakat Desa
: Lembaga Swadaya Masyarakat
: Mandi Cuci Kakus
: Minuman Keras
: Musyawarah Mufakat Desa
: Medis Operasi Pria ( Vasektomi )
: Medis Operasi Wanita ( tubektomi )
: Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif
: Narkotika dan Obat obat Terlarang
: Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
: Obat Batuk Hitam
: Orang Dengan HIV/ AIDS
: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
: Penampungan Air Hujan
: Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan imuunisasi
: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
: Penyakit Hubungan Seksual
: Pos Kesehatan Desa
: Poliklinik Kesehatan Desa
: Palang Merah Indonesia
: Palang Merah Remaja
: Penyakit Menular Seksual
: Pos Obat desa
: Pondok Bersalin Desa

67 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

POSYANDU
Posyandu
PSN
PUS
PUSKESMAS
PUSLING
PUSTU
SAMIJAGA
SARS
TOGA
TT
UCI
UKGMD
UKGS
UKK
UKS
UPGK
WUS

: Pos Pelayanan Terpadu


: Pos Pelayanan Terpadu
: Pemberantasan sarang Nyamuk
: Pasangan Usia Subur
: Pusat Kesehatan Masyarakat
: Puskesmas Keliling
: Puskesmas Pembantu
: Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga
: Severe Acute Respiratory Syndrom
: Tanaman Obat Keluarga
: Tetanus Toxoid
: Universal Child Imunization
: Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa
: Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
: Usaha Kesehatan Keluarga
: Usaha Kesehatan Sekolah
: Usaha Peningkatan Gizi Keluarga
: Wanita Usia Subur

Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala
bentuk kehidupan terutama Mikroba.
Desinfeksi adalah suatu usaha memusnahkan mikroba dengan menggunakan zat-zat kimia
tertentu.
Zat kimia yang digunakan disebut Desinfektan

PENEMU-PENEMU BIDANG KESEHATAN


Insulin
Stethoscope
Mikroskop
Sinar Rontgen
Termometer
HIV

: Frederick Grant Banting Negara Kanada, tgl 14 November


Diperingati sebagai hari Diabetes Dunia
: Rene Laennec Berasal dari Negara Perancis
: Mikroskop Adalah Anthoni van Leeuwenhoek .
: Wilhelm Conrad Rontgen Berasal dari Negara Jerman
: Galileo Galilei Berasal dari Negara Italia
: Franscoise Barre-Sinousse dan Luc Montagnier

UNDANG-UNDANG KESEHATAN
1.

Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan,


Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor: 2/P/SKB/2003, Nomor
1068/Menkes/SKB/VII/2003, dan Nomor MA/230 B/2003, Nomor 4415-404 Tahun
2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


68 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

CATATAN
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
69 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
70 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
71 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

.
.

.
.
.
.
.

DAFTAR PUSTAKA

72 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014

Edisi Revisi

PEDOMAN PELAKSANAAN UKS


DI SEKOLAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
TAHUN 2012

KATA PENGANTAR
Sesuai dengan perkembangan berbagai masalah dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) pada saat ini, Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/Madrasah dipandang
perlu untuk disempurnakan.
Penyempurnaan pedoman ini dilakukan berdasarkan masalah dari berbagai pihak yang
perduli dengan UKS dan pembahasannya melibatkan empat Kementerian terkait yaitu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama,
dan Kementerian Dalam Negeri.
Dengan disempurnakannya Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/Madrasah oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar, diharapkan para Kepala Sekolah/Madrasah dan guru sebagai Tim
Pelaksana UKS dapat lebih mengimplementasikan program UKS dengan baik, sehingga
sangat membantu pencapaian tujuan akhir dari program ini yaitu meningkatkan prestasi
belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan.
Untuk itu, Saya berharap semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
kepala sekolah dan guru sebagai Tim Pelaksana UKS.
Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penerbitan pedoman ini, kami
menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Jakarta, Agustus 2012


Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

Dr. Thamrin Kasman


NIP. 19601126 1988031001

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

ii

BAB I

PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

A. Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

B. Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

C. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

D. Ruang Lingkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

E. Berbagai Informasi Tentang UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II

PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN UKS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB III

PEDOMAN PELAKSANAAN TIGA PROGRAM POKOK UKS . . . . . . . .

11

A. Pendidikan Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

11

B. Pelayanan Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

16

C. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

20

PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN . . . .

25

A. Monitoring . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

25

B. Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

28

C. Pelaporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

31

PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

35

BAB IV

BAB V

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

36

LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

37

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah
(UKS) pada akhirnya akan terlihat/tercermin pada perilaku hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik, dan ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan
pola pembinaan dan pengembangan UKS. Hal ini dikarenakan UKS merupakan wadah
dan program untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh 4 Kementerian terkait
beserta seluruh jajarannya baik di pusat maupun di daerah. Adapun landasannya, yaitu
SKB 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama
dan Menteri Dalam Negeri.
Usaha membina, mengembangkan, dan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
derajat kesehatan peserta didik dilaksanakan melalui program pendidikan di
sekolah/madrasah dengan berbagai kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikulernya,
serta melalui usaha-usaha lain diluar sekolah/madrasah yang dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Tim Pembina UKS Pusat ternyata
masih cukup banyak sekolah/madrasah yang belum melaksanakan UKS secara baik dan
benar, terutama disebabkan kurangnya buku-buku/pedoman pelaksanaan UKS di
sekolah/madrasah. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu Tim
Pelaksana UKS dalam melaksanakan program UKS di sekolah/madrasah,
B. SASARAN
Sasaran Pedoman Pelaksanaan UKS ini adalah Tim Pelaksana UKS di sekolah/madrasah
baik negeri maupun swasta.
C. TUJUAN
Tujuan dari Pedoman Pelaksanaan UKS ini ialah agar UKS dapat dilaksanakan di
sekolah/madrasah sesuai dengan panduan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Tim Pembina UKS. Secara rinci tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
a. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam
memahami berbagai informasi tentang UKS dan dapat melaksanakannya
disekolah/madrasah masing-masing;
1

b. Membantu guru dan kepala sekokah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam memahami
cara menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan UKS di sekolah/madrasah
masing-masing;
c. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam
memahami dan menguasai cara melaksakan tiga program pokok UKS (Trias UKS);
d. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagat Tim Pelaksana UKS dalam
memahami dan menguasai cara melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
UKS.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup buku ini adalah bagaimana melaksanakan UKS secara benar yang
meliputi bagaimana pembentukan Tim Pelaksana UKS, penyusunan rencana/program
UKS bagi Tim Pelaksana UKS, dan cara melaksanakan program UKS serta bagaimana
cara melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporannya.
E.

BERBAGAI INFORMASI TENTANG UKS


1. Tujuan UKS
a. Tujuan Umum
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik dan menciptakan
lingkungan

yang

sehat,

sehingga

memungkinkan

pertumbuhan

dan

perkembangan Yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia


Indonesia seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta
didik yang di dalamnya mencakup:
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip
hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan;
2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial dan;
3) Memiliki

daya

hayat

dan

daya

tangkal

terhadap

Pengaruh

buruk

penyalahgunaan narkotika, Obat-obatan dan bahan bebahaya, alkohol


(minuman keras), rokok dan sebagainya.

2. Sasaran UKS
Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan
tingkat pendidikan menengah (TK, SD, SMP, dan SMA/SMK) termasuk peserta didik
di perguruan agama beserta lingkungannya.
3. Sasaran Pembinaan UKS
Adapun sasaran Pembinaan UKS adalah sebagai berikut:
a. Peseta didik;
b. Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan);
c. Pembina nonteknis (pengelola pendidikan, karyawan sekolah/madrasah);
d. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan;
e. lingkungan (lingkungan sekolah/madrasah, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat sekitar sekolah/madrasah).
4. Ruang Lingkup UKS di Sekolah/madrasah
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program pokok
Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah (disebut Trias UKS) meliputi;
a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan;
b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan;
c. Pembinaan lingkungan Sekolah/madrasah Sehat.
5. Ruang Lingkup Pembinaan UKS
a. Penyusunan perencanaan program;
b. Pelaksanaan program;
c. Pengendalian program;
d. Penilaian dan penelitian;
e. Manajemen dan organisasi termasuk ketenagaan, sarana dan prasarana serta
pembiayaan.
6. Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS
Untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan UKS secara terpadu dan
terkoordinasi, maka dibentuk Tim Pembina UKS pada setiap jenjang Pemerintahan,
yaitu:
a. Tim Pembina UKS Tingkat Pusat;
b. Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi;
c. Tim Pembina UKS Tingkat Kab/Kota;
3

d. Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan.


Sedangkan di sekolah/madrasah/madrasah dinamakan Tim Pelaksana UKS.
Sedangkan struktur organisasi Tim Pembina UKS tingkat Kecamatan; yang bertugas
langsung membina sekolah/madrasah di wilayah kerjanya adalah sebagai berikut:
Ketua

: Camat;

Ketua I

: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tingkat Kecamatan;

Ketua II

: Kepala Puskesmas;

Ketua III

: Penilik/Pendais/Pergurais/PPA/KUA;

Ketua IV

: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan;

Ketua V

: Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan;

Sekretaris

: Sekretaris Kecamatan;

Anggota

: *Kantor Kecamatan;
* Puskesmas;
* Kementerian Agama;
* PKK Kecamatan

7. Tim Pelaksana UKS yaitu:


Pembina

: Lurah/Kepala Desa;

Ketua

: Kepala Sekolah/madrasah;

Sekretaris I

: Guru Pembina UKS/Pembina UKS;

Sekretaris II

: Ketua Komite Sekolah/madrasah;

Anggota

: 1. Komite Sekolah/madrasah;
2. Petugas UKS Puskesmas;
3. Guru;
4. Siswa.

8. Tugas dan Fungsi Tim Pelaksana UKS


Tugas:
a. Melaksanakan tiga program UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan
Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah/madrasah Sehat.
b. Menjalin kerjasama dengan orang tua murid (komite sekolah/madrasah).
c. Mengadakan pengendalian/evaluasi, menyusun program dan menyampaikan
laporan ke TP UKS Kecamatan.
d. Melaksanakan ketatausahaan.
4

Fungsi:
Sebagai penanggung jawab dan pelaksana program UKS di Sekolah/madrasah
berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan yang ditetapkan TP UKS Kecamatan.
9. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS meliputi:
a. Program pembinaan peserta didik.
1) Pendidikan kesehatan;
2) Pelayanan kesehatan.
b. Program Pembinaan Pembina UKS (ketenagaan):
Peningkatan jumlah (kuantitas), melalui:
- Pendidikan formal dan non formal;
- Pelatihan, bimbingan teknis, seminar, dan lokakarya;
- Monitoring dan evaluasi;
- Pengawasan.
c. Program Pembinaan Sarana Prasarana Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan.
1) Ruang UKS, tempat tidur, alat ukur Berat Badan dan Tinggi Badan, Obat-obatan
sederhana, tensi meter, kartu snellen, media Komunikasi Informasi Edukasi
(KIE), alat peraga kesehatan.
2) Buku pencatatan pemerikasaan kesehatan peserta didik, buku/lembar rujukan.
d. Program Pembinaan lingkungan:
1) Lingkungan fisik (konstruksi ruang dan bangunan, pencahayaan, ventilasi,
kebisingan, kepadatan, sarana air bersih dan sanitasi, halaman, jarak papan
tulis, vektor penyakit, kantin, meja, kursi)
2) Lingkungan non fisik (perilaku tidak merokok, perilaku membuang sampah
pada tempatnya, perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih
mengalir, dan perilaku memilih makanan jajanan yang sehat)
e. Program Pengembangan.
Pihak sekolah/madrasah dapat melakukan program pengembangan dengan
bekerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder) dalam pelaksanaan
program UKS. Disamping itu

pihak sekolah/madrasah diharapkan dapat

menularkan ke sekolah/madrasah-sekolah/madrasah lain di lingkungannya.

BAB II
PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN UKS
1. Rencana kegiatan UKS tahunan
Rencana Kegiatan UKS tahunan ialah rangkaian dan tahap kegiatan UKS yang disusun
oleh Tim Pelaksana UKS yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran oleh Tim
Pelaksana UKS.
2. Rencana Kegiatan UKS/Rencana Anggaran Belanja UKS merupakan bagian dari Rencana
Kerja Sekolah/madrasah (RKS) dan Rencana Anggaran Belanja Sekolah/madrasah (RABS).
3. Langkah pelaksanaan:
a. Menyusun Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS;
b. Mengajukan Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS tersebut pada
rapat pengurus Komite Sekolah/madrasah untuk dimasukkan pada RKS dan RABS;
c. Sekolah dan komite sekolah menetapkan dan mengalokasikan ke dalam RKS dan RABS.
4. Penyusunan Rencana Kegiatan UKS
Dalam penyusunan rencana kegiatan tahunan melibatkan semua anggota Tim Pelaksana
UKS.
5. Dalam penyusunan Rencana Kegiatan UKS memperhatikan:
a. Kegiatan
Kegiatan mengacu pada program UKS yaitu:
1) Program pendidikan kesehatan;
2) Program pelayanan kesehatan;
3) Program peningkatan mutu ketenagaan;
4) Program pengadaan sarana prasarana;
5) Program pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat.
b. Jenis Kegiatan
Kegiatan terdiri dari 2 jenis
1) Kegiatan yang sudah baku dan rutin dilaksanakan dalam hal ini yang perlu
direncanakan ialah:
a) Waktu pelaksanaan agar disesuaikan dengan kalender pendidikan;
b) Cara pelaksanaan agar tidak tumpang tindih dan perlu dilaksanakan secara
terpadu;
6

c) Dana pelaksanaan
Contoh kegiatan ini adalah pemeriksaan rutin dan berkala
2) Kegiatan yang perlu ditambahkan.
Kegiatan tambahan diusulkan berdasarkan hasil evaluasi/pengamatan agar sesuai
dengan kebutuhan. Kegiatan tambahan ini mengacu pada program UKS.
Contoh penyusunan kegiatan berdasarkan kebutuhan yang diketahui dari hasil
evaluasi/pengamatan, yaitu:
a) Bila banyak peserta didik yang menderita penyakit kulit, perlu dibuat kegiatan
pendidikan kebersihan pribadi yang ditekankan pada kebersihan kulit dan upaya
pengobatannya;
b) Bila tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
kesehatan masih kurang, maka perlu diadakan kegiatan peningkatan mutu
(pengetahuan/kemampuan) guru umpamanya penataran (alih teknologi) oleh
petugas Puskesmas;
c) Bila kegiatan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik karena kurangnya alat
peraga, maka perlu diadakan alat peraga pendidikan kesehatan (kegiatan
pengadaan alat peraga);
d) Untuk melaksanakan pemeliharaan keberhasilan lingkungan sekolah/madrasah
diperlukan alat-alat kebersihan, maka perlu diperhitungkan macam dan jumlah
alat/bahan yang dibutuhkan selama satu tahun ajaran;
e) Bila lingkungan sekitar sekolah/madrasah dapat menjadi tempat berkembang
biaknya nyamuk, maka perlu diadakan kegiatan PSN (pemberantasan Sarang
Nyamuk).
c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan diatur dan disesuaikan dengan kalender pendidikan.
Kegiatan yang melibatkan peserta didik dan guru agar diatur sehingga tidak
mengganggu proses belajar mengajar, serta tidak dilaksanakan pada masa ujian.
d. Dana kegiatan
Kegiatan yang memerlukan dana perlu dipertimbangkan dan diatur sehingga dana
yang diperlukan tidak memberatkan orang tua (disesuaikan dengan kemampuan).
Sumber dana kegiatan pada sekolah/madrasah diperoleh dari orang tua peserta didik,
dan sumbangan lain yang tidak mengikat, serta dana yang diusahakan oleh
sekolah/madrasah melalui kegiatan
7

CONTOH RENCANA KEGIATAN UKS DI SD/MI


Tahun Pelajaran .
SD/MI :
Kec.
No
A.

:
Kegiatan

Manajemen

10

11

12

Keterangan
Dalam kolom

1. Rapat Tahunan

keterangan dapat

2. Rapat Tengah Tahunan

dicantumkan hal-hal
yang berkaitan
dengan kegiatan
seperti:
- jumlah guru yang
ditatar
- jumlah murid yang
direncanakan
mengikuti
program dokter
kecil/KKR.

Pendidikan Kesehatan
a. Kurikuler

b. Ekstrakurikuler

Pelayanan Kesehatan

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

X
X

a. Penyuluhan Kesehatan
b. Penjaringan kesehatan
c. Pemerikasaan berkala
d. Bulan

Imunisasi

X
X

anak

sekolah
D

Pembinaan

lingkungan

sekolah sehat
a. Melakukan

identifikasi

masalah
b. Perbaikan sarana

c. Pengendalian

No
E

Kegiatan

10

11

12

Keterangan

Pengadaan sarana UKS


a. Pengadaan

alat/bahan

UKS
b. Pengadaan buku bacaan
F

Peningkatan

mutu

guru

dan peserta didik


a. Ceramah/pelatihan
b. Studi siswa

X
X

..
Kepala SD/MI
Selaku Ketua Tim Pelaksana

PROGRAM KEGIATAN UKS, SASARAN DAN


PEMBIAYAAN YANG DIPERLUKAN
No

Program Kegiatan

Sasaran

Pembiayaan

Keterangan

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

1) dicatat siapa/apa yang menjadi sasaran dan berapa target jumlahnya


2) dicatat biaya yang diperlukan masing-masing kegiatan
..
Kepala SD/MI
Selaku Ketua Tim Pelaksana

10

BAB III
PEDOMAN PELAKSANAAN TIGA PROGRAM POKOK UKS
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan,pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat yang
dikenal dengan nama tiga program pokok UKS (TRIAS UKS).
A. PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau
tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek
kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik melalui kegitan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
1. Tujuan Pendidikan Kesehatan.
Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik:
a. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan,termasuk cara hidup sehat dan teratur;
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat;
c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;
d. Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit.
f. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus informasi,
dan gaya hidup yang tidak sehat).
2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui:
a. Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan

pendidikan

kesehatan

melalui

kegiatan

kurikuler

adalah

pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan


sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya pada
standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas nomor 22 tahun 2006
pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
1) Taman Kanak-kanak/Raudhatuh Athfal
Pelaksanaan pendidikan kesehatan sesuai dengan Garis-garis Besar Program
Pengajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, yang diberikan
11

pengenalan,pembangkit minat,dan penanaman kebiasaan hidup sehat.


Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Kebersihan dan kesehatan pribadi;
b) Kebersihan dan kerapihan lingkungan;
c) Makanan dan minuman sehat.
2) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas
nomor 22 tahun 2006 pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Pelaksanaannya diberikan melalui peningkatan pengetahuan
penanaman nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan,pertolongan dan perawatan kesehatan.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Menjaga kebersihan diri;
b) Mengenal pentingnya imunisasi;
c) Mengenal makanan sehat;
d) Mengenal bahaya penyakit diare,demam berdarah dan influenza;
e) Menjaga kebersihan lingkungan (sekolah/madrasah dan rumah);
f) Membiasakan buang sampah pada tempatnya
g) Mengenal cara menjaga kebersihan alat reproduksi;
h) Mengenal bahaya merokok bagi kesehatan;
i) Mengenal bahaya minuman keras;
j) Mengenal bahaya narkoba;
k) Mengenal cara menolak ajakan menggunakan narkoba;
l) Mengenal cara menolak perlakuan pelecehan seksual.
3) Sekolah Menengah Pertama/Madrash Tsanawiyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalui kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas
nomor 22 tahun 2006 pada mata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan
Kesehatan, dimana untuk pendidikan kesehatan pelaksanaanya dilakukan
melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, penanaman kebiasaan
12

hidup sehat, terutama melalui pemahaman penafsiran konsep-konsep yang


berkaitan dengan prinsip hidup sehat.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Memahami pola makanan sehat;
b) Memahami perlunya keseimbangan gizi;
c) Memahami berbagai penyakit menular seksual;
d) Mengenal bahaya seks bebas;
e) Memahami berbagai penyakit menular yang bersumber dari lingkungan
yang tidak sehat;
f) Memahami cara menghindari bahaya kebakaran;
g) Memahami cara menghadapi berbagai bencana alam.
4) Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Pelaksanaan pendidikan kesehatan melalu kegiatan kurikuler adalah
pelaksanaan pendidikan pada jam pelajaran. Pelaksanaan Pendidikan
Kesehatan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
khususnya pada standard isi yang telah diatur dalam Peraturan Mendiknas
nomor 22 tahun 2006 pada dimata Pelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga
dan

Kesehatan.

Pelaksanaannya

dilakukan

melalui

peningkatan

pengetahuan,keterampilan,terutama melalui peningkatan pemahaman dan


penafsiran konsep-konsep yang berkaitan dengan prinsip hidup sehat
sehingga mempunyai kemampuan untuk menularkan perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari.
Materi pendidikan kesehatan mencakup:
a) Menganilisis bahaya penggunaan narkoba;
b) Memahami berbagai peraturan perundangan tentang narkoba;
c) Menganalisis dampak seks bebas;
d) Memahami cara menghindari seks bebas;
e) Memahami bahaya HIV/AIDS;
f) Memahami

cara

sekolah/madrasah

menghindari
kejuruan

penularan

yang

banyak

seks

bebas.

menggunakan

Pada
mesin-

mesin,peralatan tenaga listrik/elektronika bahan kimia untuk pelaksanaan


praktek dibengkel sekolah/madrasah dapat mengakibatkan resiko atau
bahaya kecelakaan bagi peserta didik. Untuk itu perlu ditanamkan sikap
hidup

yang

pendidikan

selalu

mengutamakan

kesehatan

untuk

keselamatan

sekolah/madrasah

kerja.

Sehingga

kejuruan

harus

ditekankan juga kepada pendidikan keamanan dan keselamatan kerja.


13

5) Sekolah Luar Biasa


Pendidikan kesehatan pada SDLB, SMPLB, dan SMALB dilaksanakan sesuai
dengan kurikulum, materi, maupun metode pengajarannya disesuaikan
dengan kebutuhan,tingkat kemampuan peserta didik,tingkat kemampuan
guru serta situasi dan kondisi sekolah, peserta didik, sarana dan fasilitas
pedidikan yang tersedia.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (termasuk
kegiatan pada waktu libur) yang dilakukan di sekolah/madrasah ataupun diluar
sekolah/madrasah dengan tujuan antara lain untuk memperluas pengetahuan
dan keterampilan siswa serta melengkapi upaya pembinaan manusia Indonesia
seutuhnya. Kegiatan ekstrakurikuler mencakup kegiatan yang berkaitan dengan
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan
sekolah/madrasah sehat.
1) Kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pendidikan kesehatan antara
lain;
a) Wisata siswa;
b) Kemah (Persami);
c) Ceramah, diskusi;
d) Lomba-lomba;
e) Bimbingan hidup sehat;
f) Apotik hidup;
g) Kebun sekolah;
h) Kerja bakti;
i) Majalah dinding;
j) Pramuka;
k) Piket sekolah.
Catatan: OSIS mempunyai peranan yang besar dalam pelaksanaan program
UKS yang dilakukan secara ekstrakurikuler di SMP dan SMA. Dalam
pelaksanaan program UKS, OSIS dapat mengamati adanya masalah yang
berkaitan dengan kesehatan, melaporkannya kepada guru pembina OSIS,
agar bersama-sama mencari cara penanggulangannya antara lain berupa
kegiatan berdasarkan konsep 7K.
14

3. Pendekatan dan Metode


a. Pendekatan
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan
pendidikan kesehatan antara lain ialah:
1) pendekatan individual
2) pendekatan kelompok
a) kelompok kelas;
b) kelompok bebas;
c) lingkungan keluarga.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik
2) Diupayakan sebanyak-banyaknya melibatkan peran aktif peserta didik
3) Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
4) Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya alih
teknologi
5) Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional
6) Mengikuti/memperhatikan perkembangan pengetahuan dan teknologi
b. Metode
Dalam proses belajar mengajar guru dan Pembina dapat menggunakan metode;
a) Belajar kelompok;
b) Kerja kelompok/penugasan;
c) Diskusi/ceramah;
d) Belajar perorangan;
e) Pemberian tugas;
f) Karya wisata;
g) Bermain peran;
h) Tanya jawab;
i) Simulasi;

15

B. PELAYANAN KESEHATAN
1. Tujuan pelayanan kesehatan
Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah adalah untuk:
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap Penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit,
kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang
cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas
bekerjasama dengan guru dan kader kesehatan sekolah. Pelayanan Kesehatan
sekolah dilaksanakan secara menyeluruh (komprehensif), dengan mengutamakan
kegiatan promotif dan preventif serta didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal meliputi:
a.

Kegiatan Peningkatan (Promotif)


Kegiatan promotif (peningkatan) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan dan latihan keterampilan yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler,
yaitu:
1) Latihan keterampilan teknis dalam rangka pemeliharan kesehatan, dan
pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelayanan kesehatan,
antara lain:
Dokter Kecil;
Kader Kesehatan Remaja;
Palang Merah Remaja;
Saka Bhakti Husada.
2) Pembinaan sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah antara lain:
Pembinaan Kantin Sekolah Sehta;
Pembinaan lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor
pembawa penyakit.
3) Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

16

b. Kegiatan Pencegahan (Preventif)


Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu:
1) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus
untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain demam berdarah, kecacingan,
muntaber.
2) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah.
3) Pemeriksaan berkala kesehatan tiap 6 bulan.
4) Mengikuti (memonitoring/memantau) pertumbuhan peserta didik.
5) Immunisasi peserta didik kelas I dan kelas VI di sekolah dasar dan madrasah
ibtidaiyah.
6) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas sumber
infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah dan perguruan
agama.
7) Konseling kesehatan remaja di sekolah dan perguruan agama oleh kader
kesehatan sekolah, guru BP dan guru agama dan Puskesmas oleh Dokter
Puskesmas atau tenaga kesehatan lain.
c. Kegiatan Penyembuhan dan Pemulihan (Kuratif dan Rehabilitatif)
Kegiatan penyembuhan dan pemulihan dilakukan melalui kegiatan mencegah
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal,
yaitu:
1) Diagnose dini;
2) Pengobatan ringan;
3) Pertolongan pertama pada kecelakaan dan pertolongan pertama pada
penyakit; dan
4) Rujukan medik.
3. Tempat Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan terhadap peserta didik dilakukan
a. Di sekolah/madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan
b. Di Puskesmas dan instansi kesehatan jenjang berikutnya sesuai kebutuhan.

17

4. Metode pelayanan kesehatan


a. Pelayanan Kesehatan di Sekolah/madrasah
Pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah dilakukan sebagai berikut:
1) Sebagian kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah perlu di
delegasikan kepada guru, setelah guru ditatar/dibimbing oleh petugas
Puskesmas. Kegiatan tersebut adalah kegiatan peningkatan (promotif),
pencegahan (preventif) dan dilakukan pengobatan sederhana pada waktu
terjadi kecelakaan atau penyakit sehingga selain menjadi kegiatan pelayanan,
juga menjadi kegiatan pendidikan.
2) Sebagian lagi pelayanan kesehatan hanya boleh dilakukan oleh petugas
Puskesmas dan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
secara terpadu (antara kepala sekolah/madrasah dan petugas Puskesmas)
b. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Pelayanan kesehatan di Puskesmas adalah bagi peserta didik yang dirujuk dari
sekolah/madrasah (khusus untuk kasus yang tidak dapat diatasi oleh
sekolah/madrasah). Untuk itu perlu diadakan kesepakatan dalam rapat
perencanaan tentang pembiayaan peserta didik yang dirujuk ke Puskesmas.
Sekolah/madrasah sebaiknya mengupayakan dana UKS untuk pembiayaan yang
diperlukan agar masalah pembiayaan tidak menghambat pelayanan pengobatan
yang diberikan.
Untuk ini setiap peserta didik harus memiliki buku/kartu rujukan sesuai tingkat
pelayanan kesehatan.
Tugas dan fungsi Puskesmas adalah melaksanakan kegiatan pembinaan
kesehatan dalam rangka usaha kesehatan di sekolah dan perguruan agama yang
mencaku:
1) Memberikan pencegahan terhadap sesuatu penyakit dengan immuniasi dan
lainnya yang dianggap perlu;
2) Merencanakan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang berhubungan
dengan peserta didik (kepala sekolah, guru, orang tua peserta didik dan lainlain);
3) Memberikan bimbingan teknis medik kepada kepala sekolah dan guru dalam
melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah;
4) Memberikan penyuluhan tentang kesehatan pada umumnya dan UKS pada
khususnya kepada kepala sekolah, guru, dan pihak lain dalam rangka
meningkatkan peran serta dalam pelaksanaan UKS;
18

5) Memberikan pelatihan/penataran kepada guru UKS dan kader UKS (Dokter


Kecil dan Kader Kesehatan Remaja);
6) Melakukan penjaringan dan pemeriksaan berkala serta perujukan terhadap
kasus-kasus tertentu yang memerlukannya;
7) Memberikan pembinaan dan pelaksanaan konseling;
8) Menginformasikan kepada kepala sekolah tentang derajat kesehatan dan
tingkat kesegaran jasmani peserta didik dan cara peningkatannya;
9) Menginformasikan secara teratur kepada Tim Pembina UKS setempat
meliputi segala kegiatan pembinaan kesehatan dan permasalahan yang
dialami.
c. Peserta didik yang perlu dirujuk
Adapun peserta didik yang perlu dirujuk adalah:
1) Peserta didik yang sakit sehingga tidak dapat mengikuti pelajaran, dan bila
masih memungkinkan segera disuruh pulang dengan membawa surat
pengantar dan buku/kartu rujukan agar dibawa orang tuanya ke sarana
pelayanan kesehatan yang terdekat.
2) Bila Peserta didik cedera/sakit yang tidak memungkinkan disuruh pulang dan
segera membutuhkan pertolongan secepatnya agar dibawa ke sarana
pelayanan kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Setelah
itu agar segera diberitahukan kepada orang tuanya untuk datang ke sarana
pelayanan kesehatan tersebut.
d. Pendekatan
Pendekatan pelayanan kesehatan dikelompokan sebagai berikut:
1) Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah
perorangan, antara lain pencarian, pemeriksaan, dan pengobatan penderita.
2) Intervensi yang ditujukan untuk menyelesaikan atau mengurangi masalah
lingkungan di sekolah, khususnya masalah lingkungan yang tidak mendukung
tercapainya derajat kesehatan optimal.
3) Intervensi yang ditujukan untuk membentuk perilaku hidup sehat masyarakat
sekolah.
e. Metode yang diperlukan ialah:
1) Pentaran dan pelatiha;
2) Bimbingan kesehatan dan bimbingan khusus (konseling);
3) Penyuluhan kesehatan;
4) Pemeriksaan langsung; dan
5) Pengamatan (observasi)
19

C. PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT


Pembinaan lingkungan sekolah bertujuan untuk mewujudkan lingkungan sehat di
sekolah/madrasah yang memungkinkan setiap warga sekolah/madrasah mencapai
derajat kesehatan setinggi-tingginya dalam rangka mendukung tercapainya proses
belajar yang maksimal bagi setiap peserta didik.
Lingkungan sekolah/madrasah dibedakan menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan non
fisik , lingkungan fisik meliputi;
- Konstruksi ruang dan bangunan;
- Sarana air bersih dan sanitasi;
- Halaman;
- Pencahayaan, ventilasi, kebisingan;
- Kepadatan kelas, jarak papan tulis, meja/kursi;
- Vektor penyakit;
- Kantin/Warung sekolah.
Sedangkan lingkungan non fisik meliput perilaku masyarakat sekolah/madrasah, antara
lain;
-

Perilaku tidak merokok;

Perilaku membuang sampah pada tempatnya;

Perilaku mencuci tanganmenggunakan sabung dan air bersih mengalir;

Perilaku memilih makanan jajanan yang sehat;


Pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah sehat

meliputi kegiatan identifikasi

masalah, perencanaan, intervensi, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan.


1. Identifikasi faktor risiko lingkungan sekolah/madrasah
Identifikasi faktor risiko dilakukan dengan cara pengamatan visual dengan
menggunakan instrument pengamatan dan bila perlu dilakukan pengukuran lapangan
dan laboratorium.
Analisa faktor risiko dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengamatan dengan
standar yang telah ditentukan. Penentuan prioritas masalah berdasarkan perkiraan
potensi besarnya bahaya atau gangguan yang ditimbulkan, tingkat keparahan dan
pertimbangan lain yang diperlukan sebagai dasar melakukan intervensi.
2. Perencanaan
Yang dimaksud perencanaan adalah kegiatan yang akan dilaksanakan dalam upaya
mengatasi masalah atau menurunkan/menghilangkan risiko kesehatan lingkungan
yang disusun secara sistimatis dan terukur. Dalam perencanaan sudah dimassukkan
rencana pemantauan dan evaluasi dan indikator keberhasilan. Perencanaan masing20

masing kegiatan/upaya harus sudah terinci volume kegiatan, besarnya biaya, sumber
biaya, waktu pelaksanaan, pelaksana dan penanggungjawab. Agar rencana kegiatan
atau upaya mengatasi masalah atau menurunkan risiko menjadi tanggungjawab
bersama maka dalam menyusun perencanaan hendaknya melibatkan masyarakat
sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah/madrasah, orang tua peserta didik/
komite sekolah, penjaja makanan di kantin sekolah, instansi terkait, Tim Pembina
UKS).
3. Intervensi
Intervensi terhadap faktor risiko lingkungan dan perilaku pada prinsipnya meliputi
tiga kegiatan yaitu penyuluhan, perbaikan sarana dan pengendalian.
a. Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan bisa dilakukan oleh pihak sekolah sendiri atau dari pihak luar
yang diperlukan.
b. Perbaikan sarana
Bila dari hasil identifikasi dan penilaian faktor risiko lingkungan ditemukan kondisi
yang tidak sesuai dengan standar teknis maka segera dilakukan perbaikan.
c. Pengendalian
Untuk

menjaga

dan

meningkatkan

kondisi

kesehatan

lingkungan

di

sekolah/madrasah, upaya pengendalian faktor risiko disesuaikan dengan kondisi


yang ada, antara lain sebagai berikut;
1) Pemeliharaan ruang dan bangunan
a) Atap dan talang dibersihkan secara berkala

sekali dalam sebulan dari

kotoran/sampah yang dapat menimbulkan genangan air;


b) Pembersihan ruang sekolah dan halaman minimal sekali dalam sehari;
c) Pembersihan ruang sekolah harus menggunakan kain pel basah untuk
menghilangkan debu atau menggunakan alat penghisap debu;
d) Membersihkan lantai dengan menggunakan larutan desinfektan;
e) Lantai harus disapu terlebih dahulu sebelum di pel;
f) Dinding yang kotor atau yang catnya sudah pudar harus dicat ulang;
g) Bila ditemukan kerusakan pada tangga segera diperbaiki.
2) Pencahayaan dan kesilauan
a) Pencahayaan ruang sekolah harus mempunyai intensitas yang cukup sesuai
dengan fungsi ruang;
b) Pencahayaan ruang sekolah harus dilengkapi dengan penerangan buatan;

21

c) Untuk menghindari kesilauan maka harus disesuaikan tata letak papan tulis
dan posisi bangku peserta didik;
d) Gunakan papan tulis yang menyerap cahaya.
3) Ventilasi
a) Ventilasi ruang sekolah harus menggunakan sistim silang agar udara segar
dapat menjangkau setiap sudut ruangan;
b) Pada ruang yang menggunakan AC (Air Conditioner)harus disediakan jendela
yang bisa dibuka dan ditutup;
c) Agar terjadi penyegaran pada ruang ber-AC, jendela harus dibuka terlebih
dahulu minimal satu jam sebelum ruangan tersebut dimanfaatkan;
d) Filter AC harus dicuci minimal 3 bulan sekali.
4) Kepadatan ruang kelas
Kepadatan ruang kelas dengan perbandingan minimal setiap peserta didik
mendapat tempat seluas 1,75 M2. Rotasi tempat duduk perlu dilakukan secara
berkala untuk menjaga keseimbangan otot mata.
5) Jarak papan tulis
a) Jarak papan tulis dengan peserta didik paling depan minimal 2,5 M;
b) Jarak papan tulis dengan peserta paling belakang maksimal 9 M;
c) Petugas menghapus papan tulis sebaiknya menggunakan masker.
6) Sarana cuci tangan
a) Tersedia air bersih yang mengalir dan sabun;
b) Tersedia saluran pembuangan air bekas cuci tangan;
c) Bila menggunakan tempat penampungan air bersih maka harus dibersihkan
minimal seminggu sekali.
7) Kebisingan
Untuk menghindari kebisingan agar tercapai ketenangan dalam proses belajar,
maka dapat dilakukan dengan cara;
a) Lokasi jauh dari keramaian, misalnya; pasar, terminal, pusat hiburan, jalan
protokol, rel kereta api;
b) Penghijauan dengan pohon berdaun lebat dan lebar;
c) Pembuatan pagar tembok yang tinggi.
8) Air Bersih
a) Sarana air bersih harus jauh dari sumber pencemaran (tangki septic, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, dll);
22

b) Bila terjadi keretakan pada dinding sumur atau lantai sumur agar segera
diperbaiki;
c) Tempat penampungan air harus dibersihkan/dikuras secara berkala.
9) Toilet
a) Toilet harus selalu dalam keadaan bersih dan tidak berbau;
b) Bak air harus dibersihkan minimal sekali dalam seminggu, dan bila tidak
digunankan dalam waktu lama (libur panjang) maka bak air harus
dikosongkan agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk;
c) Menggunakan desinfektan untuk membersihkan lantai, closet serta urinoar;
d) Tersedia sarana cuci tangan dan sabun untuk cuci tangan.
10) Sampah
a) Tersedia tempat sampah di setiap ruangan;
b) Pengumpulan sampah dari seluruh ruang dilakukan setiap hari dan dibuang
ke tempat pembuangan sampah sementara;
c) Pembuangan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara ke
tempat pembuangan sampah akhir dilakukan maksimal 3 hari sekali.
11) Sarana pembuangan air limbah
Membersihkan saluran pembuangan limbah terbuka minimal seminggu sekali
agar tidak terjadi perindukan nyamuk dan tidak menimbulkan bau
12) Vektor (pembawa penyakit)
Agar lingkungan sekolah bebas dari nyamuk demam berdarah maka harus
dilakukan kegiatan;
a) Kerja bakti rutin sekali dalam seminggu dalam rangka pemberantasan sarang
nyamuk;
b) Menguras bak penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali dan
bila libur panjang dikosongkan;
c) Bila ada kolam ikan dirawat agar tidak ada jentik nyamuk;
d) Pengamatan terhadap jentik nyamuk di setiap penampungan air atau wadah
yang berpontensi adanya jentik nyamuk. Hasil pengamatan dicatat untuk
menghitung container indeks.
13) Kantin/Warung sekolah
a) Makanan jajanan harus dibungkus dan atau tertutup sehingga terlindung dari
lalat, binatang lain dan debu;
23

b) Makanan tidak kadaluarsa;


c) Tempat penyimpanan makanan dalam keadaan bersih, terlindung dari debu,
terhindar dari baham berbahaya, serangga dan hewan lainnya;
d) Tempat pengolahan atau penyiapan makan harus bersih dan memenuhi
syarat kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku;
e) Peralatan yang digunakan untuk mengolah, menyajikan dan peralatan makan
harus bersih dan disimpan pada tempat yang bebas dari pencemaran;
f) Peralatan digunakan sesuai dengan peruntukkannya;
g) Dilarang menggunakan kembali peralatan yang dirancang untuk sekali pakai;
h) Penyaji makanan harus selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan sebelum
memasak dan setelah dari toilet;
i) Bila tidak tersedia kantin di sekolah maka harus dilakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap penjaja makanan disekitar sekolah. Pembinaan dan
pengawasan meliputi jenis makanan/minuman yang dijual, penyajian,
kemasan, bahan tambahan (pengawet, pewarna, penyedap rasa).
14) Halaman
a) Melakukan penghijauan;
b) Melakukan kebersihan halaman sekolah secara berkala seminggu sekali;
c) Menghilangkan genangan air di halaman dengan menutup/mengurug atau
mengalirkan ke saluran umum;
d) Melakukan pengaturan dan pemeliharaan tanaman;
e) Memasang pagar keliling yang kuat dan kokoh tetapi tetap memperhatikan
aspek keindahan.
15) Meja dan kursi peserta didik
Desain meja dan kursi harus memperhatikan aspek ergonomis, permukaan
meja/bangku memiliki kemiringan ke arah pengguna sebesar 15% atau sudut 10o
16) Perilaku
a) Mendorong peserta didik untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dengan
memberikan kateladanan, misalnya tidak merokok di sekolah;
b) Membiasakan membuang sampah pada tempatnya;
c) Membiasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah buang
air besar, sebelum menyentuh makanan, setelah beramain atau setelah
beraktifitas lainnya;
d) Membiasakan memilih makanan jajanan yang sehat.
24

BAB IV
PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Agar usaha kesehatan berjalan sesuai dengan rencana, dapat berhasil guna dan berdaya
guna maka perlu dilakukan pengendalian dan pengawasan. Upaya tersebut dapat dilakukan
melalui monitoring, evaluasi dan pelaporan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS.
A. MONITORING
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan,
pengontrolan atau pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang atau
yang sudah dilaksanakan.
Agar program UKS senantiasa sesuai dengan tuntutan/kebutuhan setiap waktu, maka
umpan balik dari lapangan sangat diperlukan. Untuk itu perlu diadakan monitoring secara
terus menerus, baik terhadap persiapan maupun proses pelaksanaan sebagai
penyempurnaan lebih lanjut.
Monitoring dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS pada setiap jenjang dan jenis pendidikan
dan pelaksanaan monitoring ini dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut:
Kepala Sekolah/madrasah selaku Ketua Tim Pelaksana UKS melakukan monitoring
terhadap pelaksanaanTrias Program UKS secara terus menerus.
Penjaringan data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan pengamatan yang
selanjutnya dicatat pada instrumen monitoring dan dilakukan oleh Guru Pembina UKS.
1. Tujuan
Tujuan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam pelaksanaan program pembinaan
dan pengembangan UKS adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana manfaat
maupun keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan, serta untuk mengetahui
kendala-kendala

dan

hambatan-hambatan,

sekaligus

untuk

mengetahui

penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi baik pada tahap perencanaan


pelaksanaan program dan pencapaian dari kegiatan yang dilaksanakan.
2. Hasil Yang Diharapkan
Apabila ada program kegiatan yang kurang sesuai/menyimpang dapat dilakukan
koreksi baik pada perencanaan maupun pada saat proses pelaksanaan kegiatan,
sehingga pelaksnaan program dapat sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

25

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup monitoring, evaluasi dan pelaporan meliputi semua aspek di dalam
perencanaan program, di setiap jenjang pendidikan.
4. Sasaran
Sasaran monitoring adalah manajemen/organisasi serta berbagai Program Pembinaan
dan Pengembangan UKS yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS termasuk Guru,
Kepsek, Peserta didik dan seluruh warga sekolah/madrasah serta sarana prasarana
yang mencakup pelaksanaan program UKS.
Monitoring hendaknya dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah tujuan
program sudah tercapai. Hal ini memungkinkan kita untuk menyesuaikan strategi bagi
pelaksana program tahap berikutnya.
5. Instrumen Monitoring
Untuk memudahkan pelaksanaan monitoring oleh kepala sekolah/madrasah maka
sebaiknya digunakan instrumen monitoring sebagaimana terlampir.

26

ALUR MONITORING
Tim Pembina UKS Pusat
(Kemdikbud, Kemenkes,
Kemdagri, dan Kemenag)

Tim Pembina UKS Provinsi

Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota

Tim Pembina UKS Kecamatan

Tim Pelaksana UKS


(TK/RA, SD/MI, SDLB, SMP/MTs, SMPLB dan
SMA/SMK/MA, SMALB)

27

B. EVALUASI
Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil yang
dicapai dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan UKS.
1. Tujuan
Evaluasi ini bertujuan untuk:
a. Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan dan
pengembangan;
b. Mengukur keberhasilan seluruh program yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.
2. Sasaran
Sasaran Evaluasi adalah
a. Peserta didik;
b. Lingkungan sekolah/madrasah;
c. Dampak pembinaan terhadap perilaku peserta didik;
d. Pengelolaan program pada setiap jenjang;
e. Manajemen/pengelola program pada setiap jenjang.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup evaluasi meliputi seluruh komponen program UKS, proses maupun hasil
pelaksanaannya.
4. Unsur-unsur yang dievaluasi
a. Perubahan tingkat pengetahuan pada umumnya yang berhubungan dengan
kesehatan khususnya;
b. Perubahan sikap dan penghayatan terhadap prinsip dan pola hidup bersih dan
sehat;
c. Perubahan tingkah laku kebiasaan hidup sehari-hari dan keterampilan dalam
melaksanakan prinsip pola hidup bersih dan sehat termasuk peningkatan daya
tangkal terhadap pengaruh buruk dari kebiasaan merokok, penyalahgunaan
narkoba, serta kepekaan terhadap kebersihan lingkungan;
d. Kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan yang telah terjadi pada peserta
didik karena adanya pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah;
e. Perubahan keadaan lingkungan khususnya lingkungan sekolah/madrasah dan
lingkungan tempat tinggal yang meliputi, tingkat kebersihan, sanitasi, keindahan,
keamanan, ketertiban dan sebagainya;
f. Tingkat keberhasilan maupun ketidakberhasilan kegiatan pembinaan dan
pengelolaan program UKS.
28

5. Prinsip-prinsip Evaluasi
1. Menyeluruh (meliputi seluruh komponen program UKS, proses serta hasil
pelaksanaan), yang merupakan satu kesatuan.
2. Berkesinambungan yaitu secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan
tanggung jawab.
3. Obyektif yaitu berdasarkan kriteria yang jelas dan baku.
4. Pedagogis yaitu hasil penilaian dapat digunakan sebagai penghargaan yang
berhasil, dan merupakan pendorong bagi yang belum berhasil.
6. Cara dan Teknik Evaluasi
a. Cara evaluasi
Penilaian dapat dilakukan degan bentuk kualitatif dan atau kuantitatif sesuai
dengan keperluan.
b. Teknik evaluasi penilaian dapat dilakukan dengan mempergunakan:
1) Tes;
2) Pengamatan;
3) Skala sikap;
4) Wawancara/tatap muka;
5) Pemeriksaan;
6) Analisa data;
7) Penelitian dampak UKS.

29

ALUR EVALUASI

Tim Pembina UKS Pusat

Tim Pembina Provinsi

Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota

Tim Pembina UKS Kecamatan

Tim Pelaksana UKS

Penkes

Yankes

Lingkungan

Sarana/Prasarana

Guru-guru

Siswa

Keterngan:
Penkes : Pendidikan Kesehatan
Yankes : Pelayanan Kesehatan
30

C. PELAPORAN
Pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan
secara tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup program pelaksanaan UKS
yang dilakukan Tim Pelaksana UKS.
1. Tujuan
Tujuan pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah untuk mengetahui daya guna, hasil
guna, dan tepat guna program serta penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terjadi pada waktu pelaksanaan program.
2. Sasaran
Yang menjadi sasaran pelaporan (apa yang perlu dilaporkan) ini pada dasarnya adalah
sama dengan sasaran pada evaluasi. Namun secara spesifik sasaran pelaporan ini
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Manajemen/pengelolan kegiatan.
b) Jenis keberhasilan dan ketidak berhasilan kegiatan (termasuk masalah/hambatan
yang ditenui).
c) Upaya-upaya pengembangan yang dilaksanakan (termasuk upaya mengatasi
masalah/hambatan yang ditemui).
3. Waktu
Laporan hasil pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah disusun dan disampaikan dua kali
dalam setahun, yaitu berupa
a) Laporan Tengah Tahunan yang disampaikan pada bulan Januari (paling lambat
tanggal 10).
b) Laporan Tahunan di sampaikan pada bulan Juli (paling lambat tanggal 10).
4. Hal-hal yang perlu dilaporkan
Pada dasarnya hal-hal yang dilaporkan Tim Pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
Kecamatan adalah segala bentuk kegiatan Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di
sekolah/madrasah terutama yang telah di programkan. Namun, secara umum hal-hal
yang perlu dilaporkan adalah sebagai berikut
a. Kegiatan Trias UKS
1. Pendidikan Kesehatan
a) Kurikuler:
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
b) Ekstrakurikuler:
Pemeriksaan rutin dan berkala;
31

KMS anak sekolah/madrasah;


Dokter Kecil;
PKS;
Lomba kebersihan kelas, dan lain-lain.
2. Pelayanan Kesehatan
1) Penjaringan termasuk pemeriksaan kesehatan.
2) Imunisasi dan upaya pencegahan lain.
3) Pengobatan peserta didik siswa yang dirujuk (kalau ada).
4) Pemberantasan sumber infeksi.
5) Ahli teknologi pengetahuan kesehatan/pelayanan kesehatan kepada guru dan
peserta didik.
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah/madrasah Sehat
1) Ruang/sudut UKS.
2) Warung sekolah/madrasah.
3) Sumber air bersih.
4) Lomba sekolah/madrasah sehat, dan lain-lain.
b. Dampak Pelaksanaan UKS terhadap Peserta Didik
Secara sederhana dampak pelaksanaan UKS terhadap peserta didik dapat dilihat,
melalui:
1) Prosentase rata-rata peserta didik yang sakit.
2) Keadaan berat badan/tinggi badan (keadaan gizi).
3) Kesehatan/kebersihan peserta didik secara umum.
c. Pengelolaan UKS
Kegiatan pengelolaan UKS yang harus dilaporkan meliputi:
1) Rapat-rapat rutin/rapat kerja;
2) Organisasi Tim Pelaksana UKS;
3) Bimbingan dan pengarahan terhadap guru serta penataran yang telah diikuti,
dan lain-lain.
d. Jalur pelaporan
Laporan kegiatan pelaksanaan UKS di sekolah disampaikan ke TP UKS Kecamatan
secara berjenjang sampai ke TP UKS Pusat.

32

CONTOH FORMAT
LAPORAN TIM PELAKSANA UKS
TENGAH TAHUNAN/TAHUNAN *)
TAHUN...............
I.

II.

Nama Sekolah/madrasah
Alamat
Kab/Kota
Provinsi
Nomor telepon
Kode Pos
Jumlah siswa

:
:
:
:
:
:
:

Laki-laki ...... Orang, Perempuan ...... Orang

Kegiatan UKS
A. Pendidikan Kesehatan
1. Pemeriksaan berkala
: ........................................ kali
2. Pemeriksaan rutin
: ........................................ kali
3. Pengukuran tinggi berat siswa: ....................................... kali
4. Lomba kebersihan kelas
: ........................................ kali
5. Kerja bakti kebersihan
: ........................................ kali
6. Alat peraga UKS
: ada/tidak ada *)
: lengkap/tidak lengkap *)
(lihat pembakuan)
B. Pelayanan Kesehatan
1. Penyuluhan
2. Penjaringan (screening)
Jumlah siswa
3. Imunisasi (Khusus SD/MI)
Kelas I
Kelas II
Kelas III
4. Pemeriksaan berkala
Jumlah siswa
5. Pengobatan siswa dirujuk
6. Jumlah siswa mendapat
Konseling
C. Lingkungan Sehat
1. Identifikasi masalah
2. Intervensi

: ........................................ kali
: Ya/Tidak
: ..............................................
: ........................................ kali
: ...................................... siswa
: ...................................... siswa
: ...................................... siswa
: ........................................ kali
: ..............................................
: .......................................siswa
: .......................................siswa

: Ya/Tidak
: Ya/Tidak

33

III.

Dampak Pelaksanaan UKS Terhadap Siswa


1. Kebersihan siswa secara umum : baik/sedang/kurang*
2. Kesehatan siswa secara umum : sehat/kurang sehat*
3. Perbandingan tinggi berat sesuai
umur secara umum
: di bawah normal .... %
4. Persentase rata-rata absensi
sakit siswa
: ........................................ %
5. Kategori lingkungan sehat
: ........................................

IV.

Pengelolaan UKS
1. Tim Pelaksana UKS
: terbentuk/belum terbentuk
2. Unsur-unsur yang menjadi
Anggota Tim Pelaksana
: ............................................
3. Rapat rutin koordinasi kegiatan : ........................................ kali
4. Rapat kerja penyusunan program: ........................................ kali
5. Bimbingan dan pengarahan
program
: ........................................ kali
6. Menerima kunjungan/supervisi : ........................................ kali
Tim Pembina
7. Mengikuti rapat koordinasi
: ........................................ kali
8. Pemeriksaan kebersihan SMP
: ........................................ kali
9. Pembuatan laporan Triwulan
: ........................................ kali

................................................
Pelapor,
Kepala Sekolah/madrasah
Selaku Ketua Tim Pelaksana UKS

(...........................)
Catatan:
*) Coret yang tidak perlu
**) sasaran penjaringan kesehatan adalah seluruh siswa baru
34

BAB V
PENUTUP
Pedoman Pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah ini disusun dengan tujuan untuk
mempermudah pelaksanaan program UKS. Buku ini merupakan penjabaran dari pedoman
pembinaan dan Pengembangan UKS.
Dengan adanya Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/madrasah diharapkan kegiatan UKS
dapat dilaksanakan dengan tertib, baik dan benar sehingga upaya meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dapat tercapai.

35

DAFTAR PUSTAKA

1. Dit. Dikmenum, Ditjen Dikdasmen; Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/madrasah, Jakarta, 2003.
2. Kementerian Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1429/menkes/SK/XII/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, Jakarta, 2006.
3. Kementerian Kesehatan; Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, Jakarta.
4. Kementerian Kesehatan; Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan UKS ditingkat SD, Sekolah
Menengah, dan Pondok Pesantren, Jakarta, 2011.
5. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; Pedoman Pelatihan Pembinaan dan
Pelaksanaan UKS di TK, Jakarta 2006.
6. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah, Jakarta, 2006.
7. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; SKB 4 Menteri (Mendiknas, Menkes, Menag
dan Mendagri tahun 2003 tentang Pembina dan Pengembangan UKS, Jakarta, 2003.
8. Tim Pembina UKS Pusat, Hasil Rapat Kerja Nasional Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah
(Rakernas UKS) VII di Solo, Jawa Tengah 2 4 Desember 2004.

36

LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN SEHAT DI SEKOLAH
Nama Sekolah :
Alamat
:
No. Telepon
:
Status lingkungan sehat : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No.

Faktor Risiko

1
1

2
Atap dan Talang

Kemiringan cukup dan tidak ada


genangan air, tidak bocor, tidak
kotor
Dinding

a. Bersih, kuat, tidak retak,tidak


pecah
b. Permukaan yang selalu kontak
dengan air harus kedap air
c. Permukaan bagian dalam
mudah dibersihkan
d. Berwarna terang
Lantai

a. Bersih
b. Kedap air
c. Tidak licin
Tangga

a. Lebar anak tangga minimal 30


Cm
b. Tinggi anak tangga maksimal
20 Cm
c. Ada pegangan tangan
d. Lebar tangga minimal 150 Cm
Pencahayaan Ruang Kelas
Dapat membaca dengan jelas
tanpa bantuan cahaya buatan
pada siang hari
Pencahayaan Ruang
Perpustakaan

Kondisi
Tidak Berpotensi
Berpotensi
3
4
5
Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi
syarat

Minimal
memenuhi aspek
(a) dan salah satu
aspek (b)/(c)/(d)

Bila hanya satu


aspek saja atau
lebih dari satu
aspek tanpa
aspek (a)

Minimal
memenuhi aspek
(a) dan salah satu
aspek (b)/(c)

Bila hanya
memenuhi 1
aspek saja atau
lebih satu aspek
tanpa aspek (a)

Semua aspek
terpenuhi

Tidak ada salah


satu aspek atau
lebih tidak
terpenuhi

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Keterangan
6

Untuk bangunan tidak


yang tidak memerlukan
tangga dikatagorikan
memenuhi semua
aspek

Dapat membaca dengan jelas


tanpa bantuan cahaya buatan

37

No.

Faktor Risiko

Kondisi
Tidak Berpotensi
3
4

Berpotensi
5

Keterangan
6

pada siang hari


7

Pencahayaan Ruang
Laboratorium

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Dapat membaca dengan jelas


tanpa bantuan cahaya buatan
pada siang hari
8

Ventilasi

Untuk sekolah yang


tidak ada ruang
laboratorium
dikatagorikan
memenuhi syarat

a. 80% ruang kelas yang tidak


menggunakan AC mempunyai
luas ventilasi minimal 20% luas
lantai
atau

b. 80% ruang kelas yang


menggunakan AC mempunyai
jendela dan tidak bau apek
Kepadatan kelas

Setiap murid menddapat ruang


seluas minimal 1,75 M2
10

Jarak papan tulis dengan bangku


paling depan minimal 2,5 M

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Untuk TK/RA
dikatagorikan
memenuhi syarat
karena susunan tempat
duduk non klasikal

11

Jarak papan tulis dengan bangku


paling belakang maksimal 9 M

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Untuk TK/RA
dikatagorikan
memenuhi syarat
karena susunan tempat
duduk non klasikal

12

Sarana cuci tangan

Terpenuhi semua
aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
terpenuhi

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Terpenuhi semua

Salah satu aspek


atau lebih tidak

a. Tersedian minimal 1 sarana


untuk 2 kelas
b. Tersedia sabun
c. Tersedian air bersih mengalir
13

Kebisingan
Tidaka ada keluhan kebisingan

14

Air bersih

38

No.

Faktor Risiko

15

a. Tersedia dan cukup untuk


kebutuhan sekolah
b. Kualitas fisik; jernih, tidak
berwarna, tidak ada rasa dan
bau
Kamar mandi

Kondisi
Tidak Berpotensi
Berpotensi
3
4
5
aspek
terpenuhi

Terpenuhi semua
aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

Terpenuhi semua
aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

Terpenuhi semua
aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

Terpenuhi semua
aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

Keterangan
6

a. Bersih, tidak berbau


b. Ventilasi minimal 20% luas
lantai
c. Penerangan cukup
d. Lantai tidak licin dan bersih

16

e. Tidak ditemukan jentik atau


nyamuk
WC/Urinoar

a. Jumlah sarana minimal 1:25


untuk perempuan dan 1:40
untuk laki-laki
b. Bersih, tidak berbau
c. Ventilasi minimal 20% luas
lantai
d. Penerangan cukup
e. Lantai tidak licin dan bersih
f. Tersedia air bersih dan sabun

17

g. Tidak ditemukan jentik atau


nyamuk
Sampah

18

a. Minimal 80% dari seluruh


ruangan tersedia tempat
sampah
b. Tersedia tempat pembuangan
sampah sementara
Saluran pembuangan air limbah

a. Air limbah mengalir dengan


lancer

39

No.
1

19

Faktor Risiko
2
b. Saluran air limbah tertutup
c. Ada penampungan air limbah
tertutup atau dialirkan ke
saluran air limbah umum
Vektor

Kondisi
Tidak Berpotensi
3
4

Berpotensi
5

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Terpenuhi semua
aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

Terpenuhi semua
aspek

Salah satu aspek


atau lebih tidak
memenuhi syarat

Memenuhi syarat

Tidak memenuhi
syarat

Terpenuhi semua

Salah satu aspek


atau lebih tidak

Keterangan
6

Tidak ditemukan vector (lalat,


jentik nyamuk, kecoa, tikus, dll)
20

Kantin Sekolah

Untuk TK/RA tidak ada


kantin, dikatagorikan
terpenuhi semua aspek

a. Penyajian makanan tertutup


b. Tersedian sarana cuci
peralatan dengan air bersih
yang cukup dan sabun
c. Tersedia sarana cuci tangan
dengan air mengalir dan sabun
d. Tersedia tempat terpisah
untuk penyimpanan bahan
makan dan makanan
jadi/matang
e. Kondisi kantin bersih

21

f. Peralatan makan/minum
bersih
g. Penjamah makanan tidak
mengidap penyakit menular
(hepatitis, kulit, tipoid, diare,
dll)
h. Penjamah makanan berkuku
pendek dan bersih, pakain
bersih dan rapi
Halaman sekolah

a. Tidak banyak debu


b. Ada penghijauan dan tertata
rapi
c. Tidak ada genangan air
d. Tidak ada sampah berserakan
22

Meja belajar

Kemiringan meja 15% (10o)


23

Perilaku

40

No.

Faktor Risiko

Kondisi
Tidak Berpotensi
Berpotensi
3
4
5
aspek
memenuhi syarat

a. Tidak ada orang merokok di


lingkungan sekolah
b. 80% kuku para peserta didik
pendek dan bersih
c. Terbiasa membuang sampah
pada tempatnya (terlihat tidak
ada sampah berserakan)
d. Siswa terlihat mencuci tangan
sebelum masuk kelas
JUMLAH TANDA ()
%

Keterangan
6

..

..

..

..

., 20..
Pelaksana,
Keterangan :
*) Coret yang tidak sesuai
Status Lingkungan Sehat dengan katagori sebagai berikut :
Sangat Baik, bila mencapai angka 80%-100%
Baik, bila mencapai angka 60%-79%
Cukup, bila mencapai angka 40%-59%
Buruk, bila mencapai angka 20%-39%
Sangat Buruk, bila mencapai angka 0-19%

..

41

Lampiran 2

CHECKLIST PEMANTAUAN

Nama Sekolah
:
Alamat
:
Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)

No

Uraian

Apakah dilakukan penilaian factor risiko


lingkungan sehat dengan menggunakan
Form. Lampiran 1

Apakah dibuat rencana kegiatan untuk


mengatasi masalah atau peningkatan
kualitas lingkungan

Apakah realisasi kegiatan tercapai sesuai


dengan rencana

Apakah laporan sudah disampaikan ke


pihak yang berkepentingan

Status
Ya

Tidak

Keterangan

Sebutkan yang belum


tercapai & kendalanya

., 20..
Pelaksana,

..

42

Lampiran 3
LAPORAN KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN
Semester :./ Tahun..
Nama Sekolah :
Alamat
:
No. Telepon
:
Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No

Faktor Risiko

Upaya mengatasi masalah/


peningkatan kualitas lingkungan

Target waktu

Biaya

Penanggung
Jawab

1
2
3
4
5
dst
., 20..
Kepala Sekolah,

..
43

Anda mungkin juga menyukai