DOKTER KECIL
UNTUK SISWA SD/MI
UKS
DAFTAR ISI
Hal
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
BAB X
U K S ..................................................................................................................
DOKTER KECIL ...................................................................................................
A.
Pengertian
B.
Kriteria Peserta
C.
Tugas & Kewajiban Dokter Kecil
D. Kegiatan Dokter Kecil
KESEHATAN LINGKUNGAN ................................................................................
A.
Lingkungan Sehat
B.
Rumah Sehat
C.
Air Bersih
D. Jamban Sehat
E.
Sampah/limbah
G I Z I .................................................................................................................
A.
Fungsi Makanan
B.
Zat Gizi
C.
Warung Sekolah
D. KMS-AS
KESEHATAN GIGI DAN MULUT ..........................................................................
A.
Bentuk Gigi
B.
Penyakit Gigi
C.
Perawatan Gigi
D. KMS-AS
KESEHATAN MATA ............................................................................................
A.
Bagian Mata
B.
Penyakit Mata
C.
Perawatan Perawatan
PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR .................................................................
A.
Penyakit Menular Langsung
B.
Penyakit Menular Melalui Binatang
C.
Imunisasi
D. KMS-AS
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) ......................................
IMUNISASI
OBAT SEDERHANA
A.
Penggolongan Obat
B.
Jenis Obat Sederhana
LAMPIRAN
A.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Buku Saku Dokter
Kecil bagi siswa Sekolah Dasar telah selesai disusun dan diterbitkan oleh Puskesmas
Amarasi Selatan I. Tujuan disusunnya buku saku ini adalah untuk membantu siswa agar
dapat menumbuhkembangkan potensi dan partisipasi anak sekolah di bidang kesehatan.
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan angka
kematian serta untuk membantu memecahkan permasalahan kesehatan lainnya di
sekolah.
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat kompleks, untuk itu diperlukan
upaya yang menyelutuh dan bersama-sama dengan berbagai elemen mayarakat untuk
mengatasinya. Poliklinik Kesehatan Desa merupakan sentra dari pembangunan kesehatan
di desa sekaligus unit pelayanan kesehatan swadaya yang didirikan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang diharapkan mampu menjadi agent yang membantu perwujudan Desa
Sehat, yang selanjutnya akan berkembang menciptakan Kecamatan Sehat dan seterusnya
menjadi Amarasi Selatan Sehat 2015.
Buku ini disusun sebagai pegangan Dokter Kecil di sekolah, sebagai panduan bagi
petugas kesehatan. Akhir kata semoga buku ini bermanfaat bagi Dokter Kecil dan
masyarakat pada umumnya.
Ttd.
Penyusun
U K S
( Usaha Kesehatan Sekolah )
Pengertian UKS
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sector
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup sehat
anak usia sekolah yang ada di sekolah dan perguruan agama.
Tujuan UKS
Umum
Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan
Khusus
Sasaran
Peserta didik
Masyarakat sekolah
Orang tua murid, Komite Sekolah & Masyarakat
Logo UKS
SEGITIGA SAMA SISI
Menggambarkan tiga program pokok UKS, yaitu :
1. Pendidikan Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat
LINGKARAN :
Menggambarkan bahwa Program UKS dilaksanakan secara
terpadu oleh seluruh sektor terkait.
TULISAN UKS :
YANG DITULIS SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL:
Menggambarkan bahwa UKS dilaksanakan mulai dari TK/RA
sampai SLTA/MA, serta dilaksanakan secara berjenjang dari
sekolah/madrasah sampai pusat secara terkoordinasi baik antara
sekolah dengan Tim Pembina, Tim Pembina UKS dibawahnya
dengan yang diatasnya maupun antar sesama Tim Pembina UKS
yang sejajar.
2.
Pendidikan Kesehatan
o Penyuluhan : oleh Puskesmas, kel. Profesi, org. pemuda, Karang Taruna,
Pramuka PMI dll
o Pelatihan kader UKS ( lanjutan prog. Dokcil)
Pelayanan Kesehatan
o Promotif (peningkatan kesehatan): melalui Pendidikan dan Penyuluhan
Kesehatan
o Preventif (pencegahan) :
Pengenalan dini penyakit
Penjaringan kesehatan oleh Pet. Pusk
Pada siswa kelas I (SD,SMP)
Pemeriksaan berkala, kelas 2,3.
Observasi
Imunisasi : BIAS, TT, DPT, Campak (SD)
o Kuratif (Pengobatan)
P3K & P3Psederhana oleh kader UKS/guru
UKS
Kondisi serius di rujuk ke Puskesmas
Bila diperlukan ke RS
o Rehabilitatif ( pemulihan)
misal: siswa mata (-) duduk di depan
kasus lain apa bila perlu dirujuk ke RS
3.
II
Strata I +
Ruang UKS
III
STRATA UKS
IV
Strata II +
Kegiatan Dokcil
Strata III +
Dana Sehat
V
Strata IV +
Sumur, WC 1 : 50, Urinoir 1 : 75, Warung
sekolah, Kebun, Apotik Hidup, Obat
sederhana, Air bersih, Bak sampah, SPAL,
Ventilasi cukup, cahaya cukup
Sekretaris
Anggota
:
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DOKTER KECIL
Pengertian
Dokter Kecil adalah siswa yang memenuhi criteria dan telah dilatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri
sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Tujuan
Umum
: Meningkatkan partisipasi siswa dala program UKS
Khusus
:
Agar siswa menjadi penggerak hidup sehat
Siswa mampu menolong dirinya, keluarga dan orang lain untuk hidup sehat
Kriteria
KESEHATAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN SEKOLAH
1.
2.
Lingkungan Fisik
Letak atau lokasi sekolah, bangunan sekolah, ruang ( kelas, guru, UKS, perpustakaan
), halaman dan pagar, taman dan kebun, halaman tempat bermain, lapangan olah
raga, kamar mandi dan WC, penyediaan air bersih, tempat sampah, kantin sekolah,
saluran air hujan dan air limbah, perabot sekolah.
Lingkungan Mental dan sosial
a. Pengaturan hari hari sekolah dan kegiatan belajar mengajar
b. Hubungan timbale balik antara guru dan guru, murid dan murid, guru dan murid.
c. Hubungan antara orang tua, petugas kesehatan, sekolah , masyarakat sekitar,
Pembina/ pengawas dan pejabat pemerintah.
1.
2.
Jamban sehat
3.
Halaman sekolah
5.
4.
Berjendela
Tidak ada sarang serangga
Ada jalan keluar asap
Tersedia air bersih
Halaman bersih
Ada saluran pembuangan air limbah
Kandang ternak terpisah
Ada peralatan pembersih
Ada tempat sampah
Ada kamar mandi dan jamban yang sehat
Bangunan sekolah
Bangunan sekolah harus mempunyai fondasi yang permanent/ kuat dan kedap
air
6.
Ruang kelas
7.
Papan tulis : harus halus, tidak retak retak, sedikit mungkin bergelombang,
dicat redup ( tidak menyilaukan ), letak mudah dan nyaman dilihat siswa
Meja murid : konstruksi harus sederahana tapi kuat, meja berukuran 40 X 60 dan
dibuat sedikit miring kebelakang
9.
8.
PHBS
( PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT )
PENGERTIAN
Perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dlam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
TATANAN PHBS
1.
2.
3.
4.
5.
1.
Indikator Nasional
Terdiri dari 7 indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat
7 indikator PHBS
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Bayi diberi ASI ekslusif
3. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan
4. ketersediaan air bersih
5. Ketersediaan jamban sehat
6. Kesesuaian luas lantai dengan penghuni/ kepadatan hunian
7. lantai rumah bukan tanah
3 indikator gaya hidup sehat
1. Tidak merokok didalam rumah
2. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
3. makan buah dan sayur setiap hari
c.
KETERANGAN ;
JAWABAN YA DIBERI NILAI 1 ( SATU )
JAWABAN TIDAK DIBERI NILAI 0 ( NOL )
STRATA PHBS RUMAH TANGGA :
SEHAT PRATAMA ( WARNA MERAH ) : apabila nilai antara 0 5
SEHAT MADYA ( WARNA KUNING ) : apabila nilai antara 6 10
SEHAT UTAMA ( WARNA HIJAU 0 : apabila nilai antara 11 15
SEHAT PARIPURNA ( WARNA BIRU ) : apabila nilai 16
2.
GIZI
A. SUSUNAN MAKANAN SEHAT
Susunan makanan sehat yang dianjurkan adalah yang menjamin keseimbangan zat zat
gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam makanan setiap
harinya, sehingga tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat zat gizi yang
dikandungnya.
B. TIGA FUNGSI/ MANFAAT UTAMA MAKANAN ( TRIGUNA MAKANAN )
Sumber zat tenaga/ energi
: nasi, jagung, gandum, kentang, umbi, sagu, roti,
mie
Sumber zat pembangun : ikan, telur, ayam daging, kacang, tahu, tempe, susu
Sumber zat pengatur
: sayuran, buah buahan, vitamin, air
C. BAHAN MAKANAN MENGANDUNG ZAT GIZI
Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, air, mineral/ garam
Karbohidrat/ Hidrat Arang
Dinamakan juga pati atau gula. Terdapat dalam bahan makanan : padi-padian, gandum,
beras, jagung, roti, mie, singkong, gaplek, kentang, gula dan bahan makanan yang
dibuat dari gula seperti manisan, dodol.
1 gram karbohidrat memberikan 4 kalori
Lemak
Lemak juga diperlukan untuk melarutkan vitamin A, D, E, K dalam tubuh
1 gram lemak memberikan 9 kalori.
Lemak dibagi dalam 2 ( dua ) golongan :
Lemak hewani, berasal dari hewan ( lemak sapi, kambing, babi, minyak ikan )
Lemak nabati, berasal dari tumbuh tumbuhan ( minyak kelapa, santan, jagung, biji
bunga matahari, biji kapas, minyak dari kacang tanah, kacang kedelai dan jagung.
Protein
Protein dibagi dalam dua golongan :
Protei hewani, protein yang berasal dari hewan seperti daging, ikan ayam, telur, susu
dan keju
Protein nabati, berasal dari tumbuh tumbuhan seperti kacang kacangan, kacng
tanah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tunggak, kacang buncis, dan koro koroan
Kebutuhan protein bagi orang dewasa adalah 1 gram untuk tiap kg berat badannya.
Misalnya : seorang dengan berat badan 60 Kg maka kebutuhan proteinnya 60 gr.
Kebutuhan protein anak relative lebih tinggi dari kebutuhan orang dewasa :
Bayi
: 3 gram tiap kg berat badan
Anak umur 6 12 tahun : 2 gramtiap kg berat badan
Remaja
: 1,5 gram tiap kg berat badan
Vitamin
13 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Vitamin adalah zat makanan yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan tubuh.
Vitamin dibedakan menjadi 2 :
Larut air : B kompleks dan C
Vitamin B kompleks terdiri dari 10 macam vitamin B, antara lain :
Vitamin B1 ( thiamin ), B2 ( Riboflavin ), B6 (Pyridoxin)B12 ( Sianocobalamin )
Larut lemak : A, D, E, K
DAFTAR VITAMIN, SUMBER DAN KEGUNAANYA
VITAMIN
GUNA
KEKURANGAN
SUMBER
B1/
Pertumbuhan,menambah
Penyakit beri - beri
Beras tumbuk,
Thiamin nafsu makan,
kacang hijau,
menyempurnakan
kacang tanah, hati,
pencernaan, penggunaan
telur, susu, sayur
hidrat arang
hijau
B2/
Untuk pertumbuhan dan
Pertumbuahan
Hati, susu, kacang
Riboflavin pernapasan
terganggu, lemah,
kacangan, beras
kesehatan terganggu
tumbuk
Niacin
Memelihara kesehatan
PELLAGRA ( kulit kasar
Beras tumbuk,
jaringan tubuh
kacang kacangan,
daging, hati
B12
Pembentukan butir darah
Pucat kurang darah,
Hati, daging, ikan ,
merah dan untuk
pertumbuhan terganggu
kerang
pertumbuhan
Vit. C
Membentuk daya tahan
Gusi berdarah, daya
Buah buahan,
tubuh terhadap infeksi
tahan tubuh kurang, kulit sayuran hijau
Pembentukan jaringan
mudah mengelupas
tubuh Pembentukan
butir butir drah merah
Vit. A
Untuk kesehatan mata dan Buta senja, dapat
Susu, keju,
pertumbuhan
menyebabkan kebutaan
mentega, minyak
dan mengganggu
ikan, hati kuning
pertumbuhan
telur
Vit. D
Pembentuk tulang dan gigi Pembentukan tulang dan Sinar matahari
gigi tidak sempurna ( Kaki
bengkok/ rachitis)
Vit. E
Untuk kesuburan/ anti
Keguguran pada tikus
Minyak jagung,
kemandulan
betina dan kemandulan
beras tumbuk,
pada tikus jantan
kecambah, telur,
susu, mentega
Vit. K
Gangguan pembekuan
Sayuran berwarna
darah
hijau
Vitamin A terdapat dalam 2 bentuk :
Vitamin A
Karotin ( Pro Vitamin A ) yang didalam tubuh diubah menjadi vitamin A
Sumber Karotin : sayuran hijau, sayuran kuning dan buah berwarna kuning
Air
Guna air :
Bahan Pembangun
o Tubuh mengandung 70 % air
o Tulang yang keras mengandung 1/3 air
o Darah mengandung 4/5 air
Zat pengatur
Pelarut bahan tubuh
Menjaga suhu tubuh agar tetap
Mineral/ garam
Mineral dibutuhkan tubuh sebagai zat pembangun dan zat pelindung. Garam dapur
adalah jenis garam yang diperlukan tubuh. Mineral lain yang penting adalah besi
(
fe), kapur ( kalsium ), dan yodium
Zat besi ( ferrum/ Fe )
Guna
: Membentuk zat warna darah ( Hemoglobin/ Hb ) yang
terdapat dalam butir butir darah merah
Kekurangan
: menyebabkan penyakit anemia ( kurang darah )
Sumber
: hati, kuning telor, daging, sayuran hijau dan kacang kacangan
Wanita dewasa, ibu hamil, ibu menyusui dan remaja membutuhkan lebih banyak zat
besi daripada laki laki dewasa
Kebutuhan zat besi sehari :
Anak anak
: 5 12 mg
Laki laki
: 8 mg
Wanita dewas
: 10 mg
Ibu hamil
: 15 mg
Kapur/ Kalsium
Guna :
Memperkuat tulang dan gigi
Membantu pembekuan darah pada luka
Membantu pekerjaan syaraf termasuk mengatur denyut jantung
Kekurangan : Tulang dan gigi menjadi rapuh
Sumber
: Susu, teri, kacang kacangan kering, sayuran hijau
Kebutuhan kalsium sehari :
Anak anak dibawah 10 tahun
: 0,5 gram
Anak anak 10 tahun remaja
: 0,7 gram
15 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
BB (kg )/ TB ( m )
Tabel IMT :
KATEGORI
Kekurangan BB tingkat berat
IMT
< 17
17 18,5
NORMAL
IDEAL
18,5 25
GEMUK
> 25 27
> 27
KURUS
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
E.
F.
lebih
banyak
Jenis Kelamin
Macam Pekerjaan
Iklim
Keadaan individu
: Wanita hamil membutuhkan lebih banyak kalori
17 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Kretinisme, yaitu kerdil dengan 2 atau lebih kelainan antara lain : mata juling, bisu,
tuli, cara berdiri dan berjalan khas disertai dengan kemunduran mental.
5.
6.
Ibu hamil
Ibu menyusui > 3 bl
: 11 gr%
: 12 gr%
Zat besi/ Fe : merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia dan hewan.
Guna Zat besi
: zat besi diperlukan tubuh untuk pembentukan hemoglobin/ Hb,
Hb adalah alat pengangkut oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh
Penyebab anemia defisiensi besi :
Kurangnya konsumsi makanan kaya besi, terutama yang berasal dari sumber hewani
Kehilangan zat besi yang berlebihan ( penyakit cacingan )
Tanda-tanda anemia gizi besi adalah:
5 L : lemah, letih, lesu, lelah,lalai
Muka dan telapak tangan pucat
Pusing
Mudah mengantuk
Mata berkunang-kunang
c.
Berak encer
Pembesaran hati
Kulit mengelupas
Gejala kurang vitamin A
Pencegahan KEP :
Makan makanan sesuai PUGS ( Pedoman umum gizi seimbang )
Imunisasi lengkap
Pemeriksaan kesehatan secara teratur
Menjaga kebersihan pribadi, makanan dan lingkungan
Resiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ) : adalah szeseorang yang mempunyai
kecenderungan menderita KEK dengan ukuran Lingkar Lengan Atas ( LILA ) < 23,5 cm
KEK biasa disertai oleh wanita Usia Subur ( WUS )
d. Kekurangan vitamin A (KVA)
KVA adalah suatu keadaan dimana simpanan vitamin A di dalam tubuh sudah habis
terpakai, sehingga kadar vitamin A dalam darah menurun
Penyebab kekurangan vitamin :
Primer : kurangnya konsumsi makanan yang mengandung vitamin A
Sekunder : terjadai gangguan penyerapan atau penggunaaan vitanmin A, misalnya
pada penderita KEP, penderita penyakit hati
Makanan sumber vitamin A ( hewani ) :
Hati, kuning telur, susu, mentega
Makanan sumber karoten ( nabati ) :
Daun singkong, daun kacang, daun kangkung, bayam, kacang panjang, buncis,
wortel, tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak, jeruk
Akibat kekurangan vitamin A :
Xeroptalmia ( buta senja bercak bitot, mata keruh kering )
Daya tahan tubuh menurun terhadap resiko infeksi
Kulit menjadi kering dan kasar
Gangguan pertumbuhan pada anak ( tulang dan gigi )
Nafsu makan berkurang
Cara mencegah Kekurangan Vitamin A :
Meningkatkan konsumsi makanan sumber vit. A
Menambah vitamin A pada bahan makanan ( fortifikasi )
Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi secara berkala
Pemberian kapsul vit A dosis tinggi setiap bulan Februari dan Agustus kepada:
Bayi ( 6 11 bl ) 100.000 SI ( warna biru )
Anak balita ( 12 59 bl ) 200.000 SI ( warna merah )
Pemeberian kapsul vit A kepada ibu nifas sebanyak 1 kapsul selama nifas dengan
dosis 200.000 SI.
21 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Di wilayah terjadinya KLB ( Kejadian Luar Biasa ) campak semua balita diberikan
kapsul vit A sesuai dosis, meskipun bulan Februari atau Agustus sudah mendapatkan
Vit A.
C.
Simpan sikat gigi dengan tegak posisi kepala sikat gigi berada di atas
Fungsi Bibir :
Menjaga agar makanan dan minuman tidak tercecer
keluar
Merasakan panas dinginnya makanan/minuman
Berbicara dengan jelas
Lidah
Fungsi Lidah :
Mengecap
Menelan
Menjilat
Bicara
Gigi
Fungsi Gigi :
Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
Mengucap kata-kata dengan jelas
Kosmetik (membentuk wajah)
Gusi
Gigi
Mahkota Gigii
Email gigi
Leher Gigii
Dentin
Akar Gigii
Pulpa
a
b
atas
Keterangan :
a. Gigi seri
b. Gigi Taring
c. Gigi Geraham pertama
d. Gigi Geraham kedua
bawah
d
c
b
a
a.
FUNGSI GIGI
Mengunyah
Berbicara
Membentuk muka
b.
STRUKTUR GIGI
Mahkota Gigi, yaitu bagian gigi yang kelihatan dalam mulut
Akar gigi, yaitu bagian gigi yang tertanam dalam tulang rahang
Jaringan penyangga gigi
Gusi
: Jaringan lunak yang mengelilingi gigi dan berwarna
merah
Tulang Alveo
: Gigi tertanam dalam tulang ini
Selaput Periodontum : Selaput pengikat gigi pada tulang alveol
c.
Geraham Pertama
Seri Pertama
Seri Kedua
Geraham Kecil Pertama
Taring
Geraham Kecil Kedua
Geraham Kedua
Geraham
d.
: 6 7 tahun
: 5 8 tahun
: 6 9 tahun
: 8 12 tahun
: 9 12 tahun
: 9 13 tahun
: 11 14 tahun
: 16 25 tahun
PENYAKIT GIGI
Karies Gigi (Gigi Keropos )
Karies dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap.karies gigi dimulai dengan
lepasnya kalsium lapisan gigi luar (demineralisasi enamel gigi ), sehingga gigi menjadi
keropos dan berlubang. Tanpa perawatan proses penyakit berjalan terus sampai ke
bagian syaraf gigi, lama lama gigi akan mati dan membusuk. Pada tahap awal tidak
terdapat rasa sakit atau hanya rasa linu bila terkena makan dingin, manis, asam. Rasa
sakit akan timbul apabila lubang sudah semakin dalam dan akhirnya akan timbul rasa
sakit berdenyut siang dan malam. Bila dibiarkan terus lama kelamaan rasa sakit akan
hilang karena syaraf gigi mati, gigi menjadi busuk. Gigi yang busuk merupakan
sumber infeksi organ tubuh yang lainnya, seperti peradangan rongga hidung,
tenggorokan, dll.
Radang Gusi/ Ginggivitis
Radang gusi jarang disertai rasa sakit, sehingga dapat berjalan bertahun- tahun tanpa
disadari. Tanda- tanda tanpa disadari. Tanda tanda : Gusi Bengkak, berwarna lebih
merah dan mudah berdarah bila disentuh atau menggosok gigi dan terdapat banyak
kotoran yang menempel pada gigi terutama yang berbatasan dengan gusi (karang
gigi). Anak- anak yang menderita radang gusi mempunyai bau mulut tidak
enak.Tanpa perawatan, proses peradangan menjalar sampai akar gigi shg gigi
menjadi goyah.
PENYEBAB KARIES DAN RADANG GUSI ADALAH : PLAK
APAKAH PLAK ITU ?
Yaitu endapan lunak, yang menutupi dan melekat pada permukaan gigi, yang terdiri
atas semacam bahan perekat (seperti agar- agar) dan aneka ragam bentuk bakteri.
SIFAT PLAK :
1. Melekat erat pada permukaan gigi, sehingga perlu menggosok gigi untuk
menghilangkannya
2. Plak mudah tumbuh kembali dan menutup permukaan gigi beberapa jam
setelah dibersihkan
3. Bila dibiarkan menempel pada permukaan gigi menebal karang gigi
4. Plak tidak berwarna, sehingga tidak bisa dilihat
CARIES GIGI
Adalah keadaan dimana gigi berlubang
Penyebab :
o Sisa makanan dan bakteri yang menutupi dan melekat pada gigi
Pencegahan :
o Menyikat gigi secara teratur dan benar
o Menyikat gigi menggunakan pasta gigi yg mengandung flour.
o Minimal 2 x sehari (sesudah makan dan sebelum tidur)
o Hindari makanan yang merusak gigi
o Periksa gigi minimal 6 bulan sekali ke dokter gigi
KESEHATAN MATA
Bagian-bagian Mata
o
o
o
o
o
o
o
Alis
Kelopak Mata :
Bola Mata
Iris
Pupil
Konjungtiva
Lensa
Penyakit Mata
1.
c.
Conjungtivitas sawahica
Penyebab
: semacam virus
Penularan
: sering terjangkitnya bersamaan dengan masa panen dan
mengerjakan sawah
Pencegahan
: hindari kontak dengan penderita dan usaha usaha lain seperti
yang telah dikemukakan
Tindakan
: Pengobatan dengan salep antibiotika
Trachoma
Penyebab
: virus
Penularan
: kontak langsung dan melalui segala sesuatu yang dipakai
Penderita
Tanda tanda/ gejala :
Mata gatal dan karenanya selalu di gosok gosok
Keluar kotoran
Mata tidak begitu merah
Bintik bintik pada kelopak mata bagian dalam dan sekitarnya dikelilingi
bagian yang merah
Infeksi menjalar ke selaput bening mata dan timbul garis-garis putih
( pannus )
Kemudian timbul luka pada selaput bening mata
Penyembuhan dapat menimbulkan cacat :
- Selaput bening mata menjadi putih dan suram
- Kelopak mata tertarik ke dalam atau keluar akibat terjadinya jaringan
parut pada bagian dalam kelopak mata
- Dapat menimbulkan gangguan penglihatan pada mata
Pencegahan
:
Jangan memakai sapu tangan, handuk atau benda benda lain kepunyaan
penderita
Jangan tidur bersama penderita atau mendekatinya
Cuci tangan hingga bersih setelah bersinggungan dengan penderita
Usahakan makanan yang bergizi terutama yang banyak mengandung
vitamin A
P3K adalah memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat
dan tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan (Dokter/Puskesmas/Rumah Sakit)
Tujuan
o Mencegah cidera bertambah parah
o Menunjang upaya penyembuhan
Pedoman P3K
o P
: Penolong mengamankan diri
o A
: Amankan korban
o T
: Tandai tempat kejadian
o U
: Usahakan menghubungi ambulan,
dokter, rumah sakit atau yang berwajib
o T
: Tindakan pertolongan yang tepat
Gangguan Pernafasan
o Adalah keadaan dimana korban sulit bernafas s/d tidak bernafas
o Penyebab
:
Sumbatan jalan nafas
Kelemahan atau kejang otot pernafasan
Menghisap asap/gas beracun
o Penggolongan
Korban sadar
Korban tidak sadar
o Prioritas pertolongan : Pada korban tidak sadar
o Lokasi gangguan: Rongga hidung, kerongkongan sampai paru-paru
o Tindakan P3K: Berikan Pernafasan Buatan
Gangguan Kesadaran
o Adalah keadaan dimana kesadaran berkurang atau hilang sama sekali
o Penyebab :
Benturan/pukulan pada kepala
Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
Berada pada ruangan penuh orang sehingga kekurangan oksigen.
Keadaan tertentu dimana tubuh lemah, kurang latihan perut kosong dll.
o Penggolongan :
Kesadaran kurang
Kesadaran hilang
o Prioritas Pertolongan :
Korban tidak sadar dg gangguan pernafasan
Korban yang kesadarannya berkurang
o Lokasi gagguan
Perdarahan
o Adalah keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak
o Macam Perdarahan :
Perdarahan keluar
o
o
o
o
Perdarahan kedalam
Penyebab :
Putusnya pembuluh darah datau perlukaan pada pembuluh darah
Penggolongan :
Perdarahan pembuluh nadi/arteri
Perdarahan pembuluh darah balik/vena
Perdarahan pembuluh darah rambut/kapiler
Prioritas Pertolongan :
Pembuluh darah nadi
Tindakan P3K :
Bagian anggota badan yg berdarah ditinggikan
Tekan pembuluh darah yang terletak diantara tempat perdarahan
PEMBALUTAN
o Guna Pembalutan :
Menutup luka
Melakukan penekanan, misal pada bagian tubuh yg sakit
Membatasi pergerakan
Mengikat bidai
Menghentikan/mengurangi perdarahan
o Macam Pembalutan
Mitela
Funda
Platenga
Mitela
o
Funda
Platenga
Cara Pembalutan
Kepala
Menggendong tangan
Pembalutan siku
Telapak tangan
Telapak kaki
PINGSAN
Penyebab pingsan :
Sengatan matahari, lapar, takut sedih, perdarahan, rasa sakit yang hebat, benturan/
pukulan di kepala.
Pertolongan pertama yang harus dilakukan :
33 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
LUKA
Luka yang mungkin dialami oleh peserta didik di sekolah dalam kesehariaannya dapat
dibagi menjadi beberapa jenis luka, yaitu :
Luka lecet
: terjadi karena terjatuh, biasanya diangkat dan tidak beraturan
Pertolongan : cuci luka sampai bersih dengan memakai sabun dan air bersih.
Olesi luka dengan obat merah atau betadine. Bila luas dan agak kedalam tutup
dengan kasa steril
diperban
Luka memar : terjadi karena benturan dengan benda tumpul, biasanya tampak
bengkak berwarna biru atu merah kebiru biruan
Pertolongan : kompres bagian yang memar dengan handuk kecil yang dicelup air
dingin atau es, bisa diberikan sedikit tekanan. Keesokan harinya kompres dengan air
hangat/ handuk hangat, selanjutnya olesi dengan balsam agar pembengkakan
cepat mengempis
Luka iris : terjadi karena terpotong benda benda tajam umpamanya
pisau,
biasanya tepi luka tampak rapi
Pertolongan : Bersihkan luka iris dengan obat antiseptic. Sesudah luka bersih,
tutup dengan plester obat. Usahakan agar kedua pinggir luka terus merapat agar
penyembuhan cepat dan tidak berbekas. Khusus untuk luka iris yang dalam dan
mengeluarkan banyak darah. , tinggikan bagian yang luka untuk mengurangi
perdarahan. Tutup luka dengan kasa steril yang tebal dan balut dengan pembalut
dan tekan agar perdarahan berhenti. Segera bawa ke Puskesmas terdekat
Luka tusuk
: terjadi karena tertusuk benda yang runcing, biasanya luka
kecil agak dalam
Pertolongan : bersihkan luka dengan air bersih ( boorwater ) kemudian
larutan
desinfektan (betadine). Tutup luka dengan kasa dan balut dengan pembalut dan
tekan agar perdarahan berhenti. Segera bawa ke Puskesmas/ RS terdekat
34 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
TERKILIR
Terkilir ( bukan retak atau patah tualng ) sulit diperkirakan dari luar apakah bagian yang
terkilir mengalami luka/ kerusakan di dalam. Maka pertolongan pertamanya adalah :
Menjaganya dalam posisi/ kedudukan yang benar
Upayakan sendi tidak bergerak
Rendam dalam air dingin atau mengompresnya dengan kain dingin. Hal ini baik
dilakukan beberapa kali pada 24 jam pertama setelah kejadian.
Jangan mengurut bagian sendi yang terkilir
Sesudah 24 jam, rendamlah bagian sendi yang terkilir dalam air panas atau
mengompresnya dengan kain panas beberpa kali sehari
MIMISAN
Adalah Keluarnya darah dari hidung tanpa terkena benturan atau pukulan sebelumnya.
Biasanya merupakan tanda dari suatu penyakit. Pertolongan pertama yang diberikan :
Dudukkan penderita di kursi atau lantai
Tekan / pijatlah hidung selama 10 menit, penderita bernafas dengan mulut, agar
perdarahan cepat berhenti
Bantulah dengan memberi kompres dingin/ es di daerah batang hidung dan leher
Apabila perdarahan belum juga berhenti masukkan gulungan kasa stetril atau kapas
steril ke dalam hidung yang berdarah, biarkan ujung gulungan kasa/ kapas keluar dari
lubang hidung agar mudah diambil kembali. Sebaiknya sebelum dimasukkan ke
dalam hidung dibasahi dengan Vaseline supaya tidak melekat. Selanjutnya pijit lagi
hidung penderita kurang lebih selama 10 menit. Setelah perdarahan berhenti
keluarkan kasa/ kapas tersebut dengan hati hati sekali
Apabila perdarahan belum berhenti segera bawa ke Puskesmas/ RS terdekat
TRAUMA MATA
Benda asing masuk mata ( kliliben ) :
Masuknya benda benda kecil misalnya : pasir, serpihan kayu, serangga ke dalam
mata, yang menyebabkan luka pada mata, dan bisa menyebabkan infeksi mata
Pertolongan pertama yang harus dilakukan :
1.
Tidak diperkenankan menggosok gosok mata
2.
Berikan salep mata antibiotika
3.
Bawa segera ke puskesmas/ RS terdekat
Trauma tumpul :
Terjadi karena benda tumpul mengenai mata, misalnya cock, tinju, bola tennis, bisa
juga secara tidak langsung, yaitu melalui getaran yang merambat. Misalnya trauma
pada dahi atau kepala tetapi kerusakannya sampai mengenai mata.
Pertolongan pertama yang harus dilakkukan adalah :
1. berikan salep mata antibiotika pada mata yang cedera
35 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
2.
3.
Trauma kimia :
Terjadi karena tiodak sengaja mata terperscik oleh ciran yang mengandung zat kimia
( tip ex, cat air, dll)
Pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah :
1.
segera lakukan irigasi dengan air mengalir yang bersih, bhisa menggunakan
ceret, gayung, gelas botol, atau kran yang dihubungkan dengan selang
2.
Beriakn salep mata antibiotika jika ada
3.
Bawalah penderita ke Puskesmas/ RS terdekat
OBAT SEDERHANA
LOGO OBAT
Lingkaran Hijau : Obat Bebas
Lingkaran Biru : Obat Bebas Terbatas
Lingkaran Merah dengan huruf K : Obat Keras
Pengertian obat adalah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati, yang dalam dosis
layak dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit atau gejala gejalanya.
Cara pemberian obat
:
1.
Obat dalam/ efek sistemik adalah obat yang diedarkan ke seluruh tubuh
a. Oral
: pemberiannya melalui mulut
Bentuk
: tablet, kapsul, obat hisap, sirup, tetesan
b. Oromucosal : pemberian melalui mucosa di rongga mulut
Sub lingual
: obat ditaruh di bawah lidah
Bentuk
: tablet kecil atau spray
Bucal
: obat diletakkan di antara pipi dan gusi
Contoh
: obat untuk mempercepat kelahiran
c. Injeksi
: pemberiannya melalui suntikan
d. Implantasi
: obat dicangkokkan di bawah kulit
e. Rectal
: pemberian obat melalui rectal ( dubur )
Contoh
: obat untuk wasir
f. Transdermal : cara pemakaian melalui permukaan kulit, berupa plester
Umumnya untuk gangguan jantung
2.
Obal luar/ efek local adalah obat yang di pakai setempat
36 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
a.
b.
c.
d.
e.
Contoh
NO
1.
NAMA OBAT
Tablet kina
2.
Tablet acetosal
3.
Tablet tryasin B.
Complek
4.
Tablet vitamin c
5.
Kapsul
A/ D
6.
Ammoniak
liquida
7.
8.
Mercurochroom
2%
Vitamin
CARA PEMAKAIAN
KETERANGAN
3 x 1 tablet sehari
berturut-turut
sampai 3 hari
Anak yang kecil: 3
x tablet hari
anak umur 10
tahun keatas 3x1
tablet sehari
3 x 1 tablet sehari
berturut-turut
sampai 3 hari
3x1 tablet sehari
Diciumkan dengan
memakai
kapas
atau sapu tangan
1x1 tetes sehari
tiap mata
Dioleskan diluka
dengan kapas
Dianjurkan
vitamin A
200.000 IU
9.
Larutan
1/1000
rivanol
Mencuci/
mengkompres
luka
yang bernanah
Anak dengan koreng
yang kecil
10.
Salep Boor 3 %
11.
Salep Ichtyol
12.
Salep sulfa
13.
Kapas
14
Lysol
15.
Plester
16.
creolin
Menggunakan kain
kasa dan pembalut
Luka dibersihkan
dahulu
baru
diolesi
dengan
salep 1x1 hari
Dioleskan di bisul
kemudian ditutup
dengan kain kasa
dan diplester
Koreng
dibersihkan
terlebih
dahulu
kemudian diberi
salep
Digunakan untuk
membersihkan
luka, mengoleskan
obat menggosok
mata dll
Tidak
boleh
digunakan untuk
menghentikan
perdarahjan pada
luka, kecuali bila
diletakkan dalam
kain kassa
Dilarutkan dahulu
dalam air bersih (
1 cc Lysol untuk
2 liter air
ISTILAH-ISTILAH OBAT
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Bisul ( abses )
Penyebab
: bakteri
Penularan
: kontak langsung
Tanda tanda/ gejala :
Kulit setempat bengkak, merah, panas pada rabaan dan sakit
Jika sudah matang terdapat matanya
Ada kalanya disertai demam dan kelenjar membengkak
Lokasi
: dapat terjadi di mana saja pada kulit
Pencegahan
: pelihara kebersihan badan dan lingkungan
Tindakan
:
Bisul yang belum pecah sendiri tidak boleh dipecahkan, beri ichtyol, tutup
dengan kain kasa dan balut/ diplester
Bisul yang telah pecah sendiri, dikompres dengan rivanol setelah dibersihakan
d. Kadas ( tinea inbricata )
Penyebab
: jamur
Penularan
: kontak langsung ( pakaian, handuk, dll yang mengandung jamur)
Tanda tanda/ gejala
:
Bercak bercak putih, bersisik, batas jelas dan gatal
Lokasi
: terdapat di badan
Pencegahan
:
Hindarkan kontak dengan penderita
Jangan memakai pakaian, handuk dan dll. Kepunyaan si penderita
Tindakan
:
Gosok dengan salicyl spiritus 3% atau salep 2 4 atau dengan yodium 1%
e. Panu ( ptyriasis versicolor )
Penyebab
: jamur
Penularan
: kontak langsung ( pakaian, handuk dll yang mengandung jamur )
Tanda tanda/ gejala :
Bercak bercak putih, bersisik ( lebih halus daripada kadas ), tidak terbatas
Lokasi
: kadang kadang tersebar di seluruh tubuh
Pencegahan
:
Mandilah bersih bersih
Jangan memakai pakaian, handuk dll kepunyaan penderita
Tindakan
:
41 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
f.
g.
h. Patek ( Frambusia )
Penyebab
: bacteria
Penularan
: kontak langsung
Tanda-tanda/ gejala
:
Dimulai dengan bengkak kecil yang makin membesar, warna merah
sekitarnya, bernanah, gatal dan ngilu.
Meluas secara sendiri sendiri atau berkelompok ( ada klanya kelaianan
semula telah sembuh ) terutama sekitar mulut, ketiak, kelamin dan anus.
Biasanya sembuh sendiri, tetapi proses penyakit jalan terus, sekalipun dari
luar tidak terlihat nyata.
42 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
3.
Penularan
e.
f.
g.
Pencegahan
:
Imunisasi dengan DPT
Hindari penderita
Tindakan
:
Segera kirim ke puskesmas atau rumah sakit
Penderita dilarang bersekolah selama 4 hari
Radang tenggorokan ( pharyngitis )
Penyebab
: bakteri, virus
Penularan
: melalui udara
Tanda-tanda/ gejala
:
Lesu dan pusing
Batuk dan panas
Tenggorokan merah, terasa kering dan sakit menelan
Pencegahan
: hindari si penderita
Radang amandel ( tonsillitis )
Penyebab
: bakteri
Penularan
: melalui udara
Tanda-tanda/ gejala
:
Sakit pada saat menelan dan tenggorokan kering
Panas, nafsu makan tidak ada
Napas berbau dan amandel bengkak berwarna merah
Ada kalanya terlihat bintik bintik putih pada amandel
SARS ( Severe Acute Respiratory Syndrome )/ penyakit pernapasan akut
Penyebab
: virus corona
Penularan
:
kontak langsung dengan penderita SARS baik karena bicara, terkena
percikan atau bersin ( droplet infection )
Tanda-tanda/ gejala
:
0
Demam tinggi > 38 C
Satu atau lebih gangguan pernapasan, yaitu :
Batuk, napas pendek, kesulitan bernapas
Satu atau lebih keadaan berikut
:
Typhus abdominalis
Penyebab
: bakteri
Penularan
: melalui makanan dan minuman
Tanda tanda/ gejala
:
Panas terus-menerus dan tidak mau turun, kepala sakit
Badan lesu
Adakalanya disertai mual dan muntah-muntah
Sukar buang air besar
Terdapat bintik-bintik merah di dada dan perut
Pada minggu ke-2 panas tinggi
Pencegahan
:
Vaksinasi kotipa
Memelihara kebersihan lingkungan, makanan dan minuman
Hindari kontak dengan penderita
Tindakan
:
Kirim segera ke puskesmas atau rumah sakit
Mengasingkan penderita
Kotoran penderita jangan sampai dihinggapi lalat
Penularan melalui makanan dan minuman harus dihindarkan
Segala sesuatu yang terkena kotoran penderita harus disucihamakan
dengan lisol dan kenudian dicuci bersih dengan sabun
c.
5.
6.
7.
Malaria
Penyebab
: parasit
Penularan
: gigitan nyamuk malaria
Tanda tanda/ gejala :
Demam menggigil
Diikuti dengan keluarnya peluh dan demam berkurang
Serangan demam dapat tidak teratur tiap tiga hari atau tiap empat hari sekali
Pencegahan :
Peliharalah kebersihan lingkungan, terutama genangan air dimana nyamuk
bersarang
Tidur memakai kelambu atau memasang obat nyamuk
Hindari gigitan nyamuk
Tindakan
:
Obati dengan tablet kina sekali sehari
Kirim penderita ke puskesmas
8.
9.
Tetanus
Penyebab
: bakteri
Penularan
: melalui luka yang terkena debu atau kotoran
Tanda tanda/ gejala :
Sukar membuka mulut dan sukar menelan
Kuduk kaku dan dinding perut tegang
Kejang kejang yang disertai rasa nyeri
dimasak dengan sempurna atau pekerja peternakan yang makan dengan tangan
kurang bersih terkontaminasi kuman antraks.
Gejala awal adalah rasa sakit perut yang hebat, mual, muntah, tidak nafsu
makan dan suhu badan meningkat.
c. Antraks paru
Lesu, lemah, batuk seperti tanda tanda bronchitis, dalam waktu 2 4 hari
gejala berkembang dengan cepat menjadi gangguan respirasi berat, mendadak
ditandai dengan suhu meningkat, keringat berlebihan, nadi lemah, dan cepat.
d. Antraks meningitis
Kompiklasi dari antraks bentuk lain
Demam, nyeri kepla hebat, kejang umum, penurunan kesadaran, kaku kuduk
Pencegahan :
Hindari kontak langsung atau makan bahan makanan ( seperti daging, jerohan )
yang berasal dari hewan yang terkena sakit antraks
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan
Cuci sayuran/ lalapan atau buah buahan sampai bersih sebelum dimakan
Memasak bahan makanan yang berasal dari hewan sempurna
Untuk ternak :
- Vaksinasi hewan potong
- Pengawasan pada rumah potong hewan
- Pengawasan pemotongan hewan yang dilakukan masyarakat
- Pemusnahan hewan sakit antraks
- Bila ada hewan menderita antraks kandang dilakukan disinfeksi
13. HIV/ AIDS
HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus adalah penyebab AIDS.
AIDS yang merupakan kependekan dari Acquired Immune Deficiency Syndrom adalah
sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkab oleh HIV.
Penularan
:
Melalui hubungan seksual dengan seseorang yang sudah terinfeksi HIV
Melalui tranfusi, penggunaan narkoba suntikan suntikan secara bersama-sama dan
kegiatan medis dengan alat tusuk dan iris yang tercemar HIV
Dari ibu ke janin/ bayinya selama kehamilan, persalinan atau menyusui
Tanda tanda/ gejala :
a. HIV
Biasanya tidak ada gejala khusus pada orang yang terinfeksi oleh HIV dalam waktu
5 10 tahun. Setelah itu mulai berkembang dan menunjukkan tanda tanda atau
gejala umum seperti berikut
:
Demam berkepanjangan
Selera makan hilang
Diare terus menerus tanpa sebab
Pembengkakan kelenjar pada leher dan / tidak
53 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Penglihatan pada jarak tertentu kabur, padahal kalau mata normal harus adapat
melihat dengan jelas dalam jarak yang demikian
Sukar membaca tulisan dipapan tulis dan murid sering maju mundur unttuk
dapat melihat tulisan dengan jelas
keluhan sakit di mata dan kepala pusing
Pencegahan
:
lakukan perpindahan tempat duduk secara berkala di kalangan mjurid
penerangan dalam kelas harus baik, demikian papan tulis haruslah yang
memenuhi syarat
adakan pemeriksaan mata secara berkala
4. Penyakit buta warna
Penyakit ini berasal dari keturunan ( herediter ) tidak dapat membedakan warna,
sekalipun dalam kehidupan sehari hari pada umumnya tidak merupakan gangguan
yang berarti. Penyakit ini tidak dapat diobati.
5. Radang umbai cacing ( appendicitis )
Penyebab : bakteri
Tanda tanda/ gejala :
Nyeri pada bagian kanan bawah perut, terutama jika ditekan
Demam, badan panas
Mual dan muntah muntah
Adakalanya tidak bisa buang air besar ( konstipasi )
6. Sumbatan usus ( ileus obstructive )
Penyebab
:
Cacing yang banyak mengelompok dalam usus
Usus terjepit pada hernia
Usus bagian depan terdorong masuk ke dalam usus bagian belakangnya
Tanda tanda/ gejala :
IMUNISASI
Imunisasi adalah : Usaha untuk memberikan kekebalan kepada seseorang terhadap
suatu penyakit dengan jalan memasukkan suatu zat ke dalam tubuh.
Kekebalan dibagi 2 macam :
1. Kekebalan pasif : tubuh menerima zat penolak terhadap serangan suatu penyakit
2. Kekebalan aktif : tubuh membentuk zat penolak sendiri terhadap serangan suatu
penyakit
Kekebalan aktif dan pasif dibagi dua dalam kekebalan bawaan ( alami ) dan kekebalan buatan
( didapat ) :
1. Kekebalan pasif bawaan
Bayi memiliki kekebalan pasIf bawaan hingga usia 5 bulan, yang diperoleh dari ibu
yang melahirkannya melalui ari ari ( placenta ), seperti campak dan difteria
2. Kekebalan pasif buatan
Darah seseorang yang petrnah terserang penyakit misalnya : campak mengandung
zat penolak dalam serumnya dan ini dimasukkan kedalam badan orang lain untuk
mencegah serangan penyakit yang bersangkutan. Kekebalan ini hanya dapat
bertahan sekitar 2 3 minggu
3. Kekebalan aktif bawaan
Seseorang yang terserang penyakit dapat sembuh dengan sendirinya tanpa diobati
dan kemudian menjadi kebal terhadap penyakit yang bersangkutan.
4. Kekebalan aktif buatan
57 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Dalam hal ini sengaja dimasukkan kuman penyakit atau suatu zat ke dalam badan,
agar badan membuat sendiri zat penolak terhadap suatu penyakit. Penyakit/ zat
yang dimasukkan kedalam tubuh tersebut adalah :
Bakteri/ virus hidup
Kuman/ virus yang dimasukkan ke dalam tubuh masih hidup akan tetapi
dayanya telah dilemahkan.
Contoh : cacar, BCG, Polio
Bakteri/ virus mati
Kedalam badan dimasukkan kuman/ virus yang sudah mati.
Misal : kolera, tipus, para tipus
Racun/ Toxoid
Racun kuman/ virus yang telah diolah dipakai sebagai imunisasi.
TUJUAN IMUNISASI :
Menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian yang disebabkan penyakit penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I)
Imunisasi DT dan TT dilaksanakan setiap bulan November sebagai sebuah gerakan
nasional dan selanjutnya disebut Bulan Imunisasi Anak Sekolah ( BIAS ) .
Imunisasi campak dilaksankan dalam bulan pertama tahun kalender sekolah, disebut
sebagai BIAS campak.
TUJUAN KHUSUS BIAS :
Semua anak SD, MI SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI
mendapatkan imunisasi TT lengkap untuk memberikan perlindungan selama 25
tahun terhadap tetanus
Semua anak SD, MI, SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI
mendapatkan imunisasi DT sebagai booster untuk mendapatkan perlindungan
terhadap difteri selama 10 tahun
Semua anak SD, MI, SDLB ( negeri dan swasta ) termasuk PONTREN dan SEMINARI
mendapatkan dosis ke 2 campak untuk mendapatkan perlindungan campak seumur
hidup
Sasaran
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Frekuensi
1 Kali
1 Kali
1 Kali
Vaksin
DT dan campak
TT
TT
VAKSIN
HB 1
Dosis
0,5 cc
0,5 cc
0,5 cc
1 BULAN
2 BULAN
3 BULAN
4 BULAN
9 BULAN
BCG, POLIO
DPT/ HB COMBO 1, POLIO 2
DPT/ HB COMBO 2, POLIO 3
DPT/ HB COMBO 3, POLIO 4
CAMPAK
FORKESDES
(Forum
Kesehatan
Desa)
SMD
(Survey
Mawas Diri)
MMD
(Musyawara
h Mufakat
Desa)
HEMOGLOBIN (HB)
Hb adalah pecahan dari Erytrosit.
Definisi :
Suatu senyawa protein dengan Fe( zat besi)yang dinamakan Conjugated protein.dimana Fe
sebagai intinya.
Penyebab warna merah pada darah : Fe(zat besi),hemoglobin
Maka hemoglobin juga disebut sebagai zat warna darah.
Fungsi Hb:
59 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
Harga Normal :
Saat lahir
Umur 2 bln
Umur 10 th
Dewasa lk
Dewasa wnta
: 17-23 g/dl
: 9- 14 g/dl
: 12-14 g/dl
: 13-17 g/dl
: 11-15 g/dl
GOLONGAN DARAH
Pembagian Golongan darah:
A , B , AB dan O
Tujuan pemeriksaan Golongan darah :
- Untuk mengetahui jenis golongan darah seseorang .
Definisi :
- pemeriksaan gol darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui jenis golongan darah dengan
jalan mencampur sample darah dengan antisera A dan Antisera B kemudian disimpulkan
hasilnya berdasarkan ada tidaknya aglutinasi.
ANTISERA A
ANTISERA B
GOLONGAN DARAH
Aglutinasi ( - )
Aglutinasi ( - )
Aglutinasi ( + )
Aglutinasi ( - )
Aglutinasi ( - )
Aglutinasi ( + )
Aglutinasi ( + )
Aglutinasi ( + )
AB
Untuk pemeriksaan lebih lanjut ,diberikan uji crossmatch untuk mengetahui cocok tidaknya
darah pasien/compatible/incompatible.
Guna pemeriksaan Golongan darah:
Untuk Transfusi darah ( jika transfusi darah ,darah pasien dan pendonor harus sama)
Donor : Orang yang mondonorkan darah.
Resipien : Orang yang menerima donor darah.
Fungsi :
Penghancuran protein asing.
Memfagosit tetapi tidak membunuh.
Trombosit/Platelet:
Definisi : pecahan protoplasma megakaryosit yg terjadi di sumsum
tulang .
Harga Normal
: 150 300 sel/ul darah.
Fungsi dari trombosit adalah sebagai factor pembekuan darah.
Pada penderita DBD, virus merusak pembuluh darah sehingga elasitsitas pembuluh
darah pecah dan kadar trombosit turun.
CACING
Cacing /Nematoda usus:
1. Cacing Gelang
Nama lain
: Ascaris Lumbricoides
Cacing perut
Nama penyakit yg ditimbulkan
: Ascariasis
Habitat
Cara infeksi
Diagnosa
2. Cacing Cambuk
Nama lain
: Trichuris trichiura.
Whip worm
Trichocephalus dispar
Trichocephalus hominis
Nama penyakit yg ditimbulkan:Trichuriasis
Habitat
3. Cacing kremi
Nama Lain
: Pin worm
Enterobius vermicularis
Ascaris vermicularis
Oxyuris vermicularis
Nama penyakit yg ditimbulkan:Oxyuriasis/Enterobiasis
Habitat
Cara infeksi
Diagnosa
4. Cacing tambang
Nama Lain
Ada 2 spesies
: Hook Worm
: Ancylostoma Duodenale
Necator Americanus
Penyakit yg ditimbulkan : Hook Worm disease
Ancylostomiasis
Necatoriasis
Habitat
: Mukosa Intestinum Tenue
Cara Infeksi
: Larva Filariform menembus pori2 kulit
MIKROBIOLOGI
Louis Pasteur menemukan cara membebaskan cairan dan bahan-bahan dari mikroba dengan
cara:
1. Pasteurisasi:
o
- Membunuh beberapa jenis Mikroba dengan uap air panas (suhu 62 C).
2. Sterilisasi:
-Sterilisasi dengan alat yang dinamakan Autoklaf.
MIKROSKOP
Bagian Mikroskop:
63 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
1. Lensa Okuler
Lensa yang berfungsi membuat bayangan semu terakhir ,sehingga bayangan semu itu
dapat dilihat langsung oleh mata.
2. Lensa Obyektif
Lensa ini membentuk bayangan nyata dari benda.Lensa ini mempunyai beberapa
perbesaran yaitu 10X,40X dan 100X.
3. Kondensor
berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam mikroskop.
Terdiri dari 2 bagian:
a. Susunan lensa: utk mengumpulkan sinar sebelum masuk kedalam mikroskop.
b. Diagfragma : utk mengatur sinar tepi yg masuk kedalam mikroskop.
4. Makrometer : utk mengatur naik turunnya lensa
5. Mikrometer : memperjelas obyek
6. Penggerak meja benda : Menggeser benda dimeja preparat.
7. Meja benda :utk meletakkan benda yang diperiksa
8. Cermin
: utk mengumpulkan sinar
9. Revolver
: memutar lensa obyektif
Macam macam Mikroskop:
1. Mikroskop Ultra Violet
- menggunakan sinar ultraviolet.
- lengkap dengan alat pemotret.
2. Mikroskop Fase Kontras:
- mempunyai Diagfragma khusus
3. Mikroskop Elektron:
- menggunakan sinar electron dengan panjang gelombang pendek.
POSYANDU
( POS PELAYANAN TERPADU )
Kegiatan posyandu = 5 meja ( 5 pelayanan )
4. pendaftaran
5. penimbangan
6. pencatatan
7. penyuluhan
8. pelayanan kesehatan
contoh : memberikan vitamin A, imunisasi, pemberian zat besi ( fe )
5 program posyandu :
1. KB
2. KIA
3. GIZI
64 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
4. IMUNISASI
5. PENANGGULANGAN DIARE
Stratifikasi posyandu ada 4 :
1. posyandu pratama ( merah )
2. posyandu madya ( kuning )
3. posyandu purnama ( hijau )
4. posyandu mandiri ( biru )
Disamping posyandu masih ada UKBM ( Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat ) yang lainnya
1. Polindes ( Pondok Bersalin Desa )
2. POD ( pos Obat Desa )
3. pos UKK ( Pos upaya Kesehatan Kerja )
4. TOGA ( Tanaman Obat Keluarga )
5. Dana sehat
6. Poskestren ( Pos Kesehatan Pesantren )
7. BKB ( Bina Keluarga Balita )
NAPSA
(Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif)
Apa NAPZA Itu ?
NARKOTIKA
Zat/Obat yg berasal dari tanaman/non tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan/perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dpt menimbulkan ketergantungan
( Opium,codein, ganja,morfin)
PSIKOTROPIKA
Zat/Obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yg berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku(zat penenang : diazepam , ekstasi, sabu)
ZAT ADIKTIF
Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan
ketergantungan ( Alkohol, cafein, tembakau )
Jenis-jenis NAPZA
1.
2.
3.
ROKOK/TEMBAKAU
-
DAFTAR SINGKATAN
AI
AIDS
BALITA
BATITA
BCG
BKKBN
DBD
DHF
DPT
DSS
FKD
: Aviant Influensa
: Aquired Immune Deviciency Syndrome
: Bawah Lima Tahun
: Bawah Tiga Tahun
: Bacillus Calmete Guirene
: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
: Demam Berdarah Dengue
: Dengue High Fever
: Difteri Pertusis Tetanus
: Desa Siaga Sehat
: Forum Kesehatan Desa
FORKESDES
HIV
IMS
ISPA
JAMKESDA
JAMKESMAS
KADARZI
KEK
KEP
KIA
KIPI
KLB
KMS
KRR
KVA
LANSIA
LGG
LKMD
LSM
MCK
Miras
MMD
MOP
MOW
NAPSA
NARKOBA
NKKBS
OBH
ODHA
P3K
PAH
PD3I
PHBS
PHBS
PHS
PKD
PKD
PMI
PMR
PMS
POD
Polindes
POSYANDU
Posyandu
PSN
PUS
PUSKESMAS
PUSLING
PUSTU
SAMIJAGA
SARS
TOGA
TT
UCI
UKGMD
UKGS
UKK
UKS
UPGK
WUS
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk membebaskan alat-alat atau bahan-bahan dari segala
bentuk kehidupan terutama Mikroba.
Desinfeksi adalah suatu usaha memusnahkan mikroba dengan menggunakan zat-zat kimia
tertentu.
Zat kimia yang digunakan disebut Desinfektan
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
1.
CATATAN
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
69 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
70 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
71 Buku Saku Dokter Kecil Jt0058@gmail.com#2014
.
.
.
.
.
.
.
DAFTAR PUSTAKA
Edisi Revisi
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan perkembangan berbagai masalah dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) pada saat ini, Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/Madrasah dipandang
perlu untuk disempurnakan.
Penyempurnaan pedoman ini dilakukan berdasarkan masalah dari berbagai pihak yang
perduli dengan UKS dan pembahasannya melibatkan empat Kementerian terkait yaitu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama,
dan Kementerian Dalam Negeri.
Dengan disempurnakannya Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/Madrasah oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar, diharapkan para Kepala Sekolah/Madrasah dan guru sebagai Tim
Pelaksana UKS dapat lebih mengimplementasikan program UKS dengan baik, sehingga
sangat membantu pencapaian tujuan akhir dari program ini yaitu meningkatkan prestasi
belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan.
Untuk itu, Saya berharap semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh
kepala sekolah dan guru sebagai Tim Pelaksana UKS.
Kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penerbitan pedoman ini, kami
menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
A. Latar belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Ruang Lingkup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II
BAB III
11
A. Pendidikan Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
11
B. Pelayanan Kesehatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16
20
25
A. Monitoring . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
25
B. Evaluasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
C. Pelaporan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
31
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
35
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
36
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
37
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah
(UKS) pada akhirnya akan terlihat/tercermin pada perilaku hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik, dan ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan
pola pembinaan dan pengembangan UKS. Hal ini dikarenakan UKS merupakan wadah
dan program untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh 4 Kementerian terkait
beserta seluruh jajarannya baik di pusat maupun di daerah. Adapun landasannya, yaitu
SKB 4 Menteri, yaitu Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama
dan Menteri Dalam Negeri.
Usaha membina, mengembangkan, dan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
derajat kesehatan peserta didik dilaksanakan melalui program pendidikan di
sekolah/madrasah dengan berbagai kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikulernya,
serta melalui usaha-usaha lain diluar sekolah/madrasah yang dilakukan dalam rangka
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh Tim Pembina UKS Pusat ternyata
masih cukup banyak sekolah/madrasah yang belum melaksanakan UKS secara baik dan
benar, terutama disebabkan kurangnya buku-buku/pedoman pelaksanaan UKS di
sekolah/madrasah. Dengan adanya buku ini diharapkan dapat membantu Tim
Pelaksana UKS dalam melaksanakan program UKS di sekolah/madrasah,
B. SASARAN
Sasaran Pedoman Pelaksanaan UKS ini adalah Tim Pelaksana UKS di sekolah/madrasah
baik negeri maupun swasta.
C. TUJUAN
Tujuan dari Pedoman Pelaksanaan UKS ini ialah agar UKS dapat dilaksanakan di
sekolah/madrasah sesuai dengan panduan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
Tim Pembina UKS. Secara rinci tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:
a. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam
memahami berbagai informasi tentang UKS dan dapat melaksanakannya
disekolah/madrasah masing-masing;
1
b. Membantu guru dan kepala sekokah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam memahami
cara menyusun dan melaksanakan rencana kegiatan UKS di sekolah/madrasah
masing-masing;
c. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagai Tim Pelaksana UKS dalam
memahami dan menguasai cara melaksakan tiga program pokok UKS (Trias UKS);
d. Membantu guru dan kepala sekolah/madrasah sebagat Tim Pelaksana UKS dalam
memahami dan menguasai cara melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
UKS.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup buku ini adalah bagaimana melaksanakan UKS secara benar yang
meliputi bagaimana pembentukan Tim Pelaksana UKS, penyusunan rencana/program
UKS bagi Tim Pelaksana UKS, dan cara melaksanakan program UKS serta bagaimana
cara melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporannya.
E.
yang
sehat,
sehingga
memungkinkan
pertumbuhan
dan
daya
hayat
dan
daya
tangkal
terhadap
Pengaruh
buruk
2. Sasaran UKS
Sasaran UKS adalah peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan
tingkat pendidikan menengah (TK, SD, SMP, dan SMA/SMK) termasuk peserta didik
di perguruan agama beserta lingkungannya.
3. Sasaran Pembinaan UKS
Adapun sasaran Pembinaan UKS adalah sebagai berikut:
a. Peseta didik;
b. Pembina teknis (guru dan petugas kesehatan);
c. Pembina nonteknis (pengelola pendidikan, karyawan sekolah/madrasah);
d. Sarana dan prasarana pendidikan serta pelayanan kesehatan;
e. lingkungan (lingkungan sekolah/madrasah, lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat sekitar sekolah/madrasah).
4. Ruang Lingkup UKS di Sekolah/madrasah
Ruang lingkup UKS adalah ruang lingkup yang tercermin dalam Tiga Program pokok
Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah (disebut Trias UKS) meliputi;
a. Penyelenggaraan Pendidikan Kesehatan;
b. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan;
c. Pembinaan lingkungan Sekolah/madrasah Sehat.
5. Ruang Lingkup Pembinaan UKS
a. Penyusunan perencanaan program;
b. Pelaksanaan program;
c. Pengendalian program;
d. Penilaian dan penelitian;
e. Manajemen dan organisasi termasuk ketenagaan, sarana dan prasarana serta
pembiayaan.
6. Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS
Untuk melaksanakan tugas pembinaan dan pengembangan UKS secara terpadu dan
terkoordinasi, maka dibentuk Tim Pembina UKS pada setiap jenjang Pemerintahan,
yaitu:
a. Tim Pembina UKS Tingkat Pusat;
b. Tim Pembina UKS Tingkat Provinsi;
c. Tim Pembina UKS Tingkat Kab/Kota;
3
: Camat;
Ketua I
Ketua II
: Kepala Puskesmas;
Ketua III
: Penilik/Pendais/Pergurais/PPA/KUA;
Ketua IV
Ketua V
Sekretaris
: Sekretaris Kecamatan;
Anggota
: *Kantor Kecamatan;
* Puskesmas;
* Kementerian Agama;
* PKK Kecamatan
: Lurah/Kepala Desa;
Ketua
: Kepala Sekolah/madrasah;
Sekretaris I
Sekretaris II
Anggota
: 1. Komite Sekolah/madrasah;
2. Petugas UKS Puskesmas;
3. Guru;
4. Siswa.
Fungsi:
Sebagai penanggung jawab dan pelaksana program UKS di Sekolah/madrasah
berdasarkan prioritas kebutuhan dan kebijakan yang ditetapkan TP UKS Kecamatan.
9. Program Pembinaan dan Pengembangan UKS meliputi:
a. Program pembinaan peserta didik.
1) Pendidikan kesehatan;
2) Pelayanan kesehatan.
b. Program Pembinaan Pembina UKS (ketenagaan):
Peningkatan jumlah (kuantitas), melalui:
- Pendidikan formal dan non formal;
- Pelatihan, bimbingan teknis, seminar, dan lokakarya;
- Monitoring dan evaluasi;
- Pengawasan.
c. Program Pembinaan Sarana Prasarana Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan.
1) Ruang UKS, tempat tidur, alat ukur Berat Badan dan Tinggi Badan, Obat-obatan
sederhana, tensi meter, kartu snellen, media Komunikasi Informasi Edukasi
(KIE), alat peraga kesehatan.
2) Buku pencatatan pemerikasaan kesehatan peserta didik, buku/lembar rujukan.
d. Program Pembinaan lingkungan:
1) Lingkungan fisik (konstruksi ruang dan bangunan, pencahayaan, ventilasi,
kebisingan, kepadatan, sarana air bersih dan sanitasi, halaman, jarak papan
tulis, vektor penyakit, kantin, meja, kursi)
2) Lingkungan non fisik (perilaku tidak merokok, perilaku membuang sampah
pada tempatnya, perilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih
mengalir, dan perilaku memilih makanan jajanan yang sehat)
e. Program Pengembangan.
Pihak sekolah/madrasah dapat melakukan program pengembangan dengan
bekerja sama dengan pihak-pihak terkait (stakeholder) dalam pelaksanaan
program UKS. Disamping itu
BAB II
PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN UKS
1. Rencana kegiatan UKS tahunan
Rencana Kegiatan UKS tahunan ialah rangkaian dan tahap kegiatan UKS yang disusun
oleh Tim Pelaksana UKS yang akan dilaksanakan selama satu tahun pelajaran oleh Tim
Pelaksana UKS.
2. Rencana Kegiatan UKS/Rencana Anggaran Belanja UKS merupakan bagian dari Rencana
Kerja Sekolah/madrasah (RKS) dan Rencana Anggaran Belanja Sekolah/madrasah (RABS).
3. Langkah pelaksanaan:
a. Menyusun Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS;
b. Mengajukan Rencana Kegiatan UKS dan Rencana Anggaran Belanja UKS tersebut pada
rapat pengurus Komite Sekolah/madrasah untuk dimasukkan pada RKS dan RABS;
c. Sekolah dan komite sekolah menetapkan dan mengalokasikan ke dalam RKS dan RABS.
4. Penyusunan Rencana Kegiatan UKS
Dalam penyusunan rencana kegiatan tahunan melibatkan semua anggota Tim Pelaksana
UKS.
5. Dalam penyusunan Rencana Kegiatan UKS memperhatikan:
a. Kegiatan
Kegiatan mengacu pada program UKS yaitu:
1) Program pendidikan kesehatan;
2) Program pelayanan kesehatan;
3) Program peningkatan mutu ketenagaan;
4) Program pengadaan sarana prasarana;
5) Program pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat.
b. Jenis Kegiatan
Kegiatan terdiri dari 2 jenis
1) Kegiatan yang sudah baku dan rutin dilaksanakan dalam hal ini yang perlu
direncanakan ialah:
a) Waktu pelaksanaan agar disesuaikan dengan kalender pendidikan;
b) Cara pelaksanaan agar tidak tumpang tindih dan perlu dilaksanakan secara
terpadu;
6
c) Dana pelaksanaan
Contoh kegiatan ini adalah pemeriksaan rutin dan berkala
2) Kegiatan yang perlu ditambahkan.
Kegiatan tambahan diusulkan berdasarkan hasil evaluasi/pengamatan agar sesuai
dengan kebutuhan. Kegiatan tambahan ini mengacu pada program UKS.
Contoh penyusunan kegiatan berdasarkan kebutuhan yang diketahui dari hasil
evaluasi/pengamatan, yaitu:
a) Bila banyak peserta didik yang menderita penyakit kulit, perlu dibuat kegiatan
pendidikan kebersihan pribadi yang ditekankan pada kebersihan kulit dan upaya
pengobatannya;
b) Bila tingkat kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
kesehatan masih kurang, maka perlu diadakan kegiatan peningkatan mutu
(pengetahuan/kemampuan) guru umpamanya penataran (alih teknologi) oleh
petugas Puskesmas;
c) Bila kegiatan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik karena kurangnya alat
peraga, maka perlu diadakan alat peraga pendidikan kesehatan (kegiatan
pengadaan alat peraga);
d) Untuk melaksanakan pemeliharaan keberhasilan lingkungan sekolah/madrasah
diperlukan alat-alat kebersihan, maka perlu diperhitungkan macam dan jumlah
alat/bahan yang dibutuhkan selama satu tahun ajaran;
e) Bila lingkungan sekitar sekolah/madrasah dapat menjadi tempat berkembang
biaknya nyamuk, maka perlu diadakan kegiatan PSN (pemberantasan Sarang
Nyamuk).
c. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan diatur dan disesuaikan dengan kalender pendidikan.
Kegiatan yang melibatkan peserta didik dan guru agar diatur sehingga tidak
mengganggu proses belajar mengajar, serta tidak dilaksanakan pada masa ujian.
d. Dana kegiatan
Kegiatan yang memerlukan dana perlu dipertimbangkan dan diatur sehingga dana
yang diperlukan tidak memberatkan orang tua (disesuaikan dengan kemampuan).
Sumber dana kegiatan pada sekolah/madrasah diperoleh dari orang tua peserta didik,
dan sumbangan lain yang tidak mengikat, serta dana yang diusahakan oleh
sekolah/madrasah melalui kegiatan
7
:
Kegiatan
Manajemen
10
11
12
Keterangan
Dalam kolom
1. Rapat Tahunan
keterangan dapat
dicantumkan hal-hal
yang berkaitan
dengan kegiatan
seperti:
- jumlah guru yang
ditatar
- jumlah murid yang
direncanakan
mengikuti
program dokter
kecil/KKR.
Pendidikan Kesehatan
a. Kurikuler
b. Ekstrakurikuler
Pelayanan Kesehatan
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
a. Penyuluhan Kesehatan
b. Penjaringan kesehatan
c. Pemerikasaan berkala
d. Bulan
Imunisasi
X
X
anak
sekolah
D
Pembinaan
lingkungan
sekolah sehat
a. Melakukan
identifikasi
masalah
b. Perbaikan sarana
c. Pengendalian
No
E
Kegiatan
10
11
12
Keterangan
alat/bahan
UKS
b. Pengadaan buku bacaan
F
Peningkatan
mutu
guru
X
X
..
Kepala SD/MI
Selaku Ketua Tim Pelaksana
Program Kegiatan
Sasaran
Pembiayaan
Keterangan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
10
BAB III
PEDOMAN PELAKSANAAN TIGA PROGRAM POKOK UKS
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan,pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah sehat yang
dikenal dengan nama tiga program pokok UKS (TRIAS UKS).
A. PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan adalah upaya yang diberikan berupa bimbingan dan atau
tuntunan kepada peserta didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek
kesehatan pribadi (fisik, mental dan sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik melalui kegitan intrakurikuler dan ekstrakurikuler.
1. Tujuan Pendidikan Kesehatan.
Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik:
a. Memiliki pengetahuan tentang kesehatan,termasuk cara hidup sehat dan teratur;
b. Memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat;
c. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan;
d. Memiliki perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS);
e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit.
f. Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk diluar (narkoba, arus informasi,
dan gaya hidup yang tidak sehat).
2. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan
Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui:
a. Kegiatan Kurikuler
Pelaksanaan
pendidikan
kesehatan
melalui
kegiatan
kurikuler
adalah
Kesehatan.
Pelaksanaannya
dilakukan
melalui
peningkatan
cara
sekolah/madrasah
menghindari
kejuruan
penularan
yang
banyak
seks
bebas.
menggunakan
Pada
mesin-
yang
pendidikan
selalu
mengutamakan
kesehatan
untuk
keselamatan
sekolah/madrasah
kerja.
Sehingga
kejuruan
harus
15
B. PELAYANAN KESEHATAN
1. Tujuan pelayanan kesehatan
Tujuan pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah adalah untuk:
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
b. Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap Penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.
c. Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit,
kelainan, pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta didik yang
cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal.
2. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan di sekolah dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari Puskesmas
bekerjasama dengan guru dan kader kesehatan sekolah. Pelayanan Kesehatan
sekolah dilaksanakan secara menyeluruh (komprehensif), dengan mengutamakan
kegiatan promotif dan preventif serta didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal meliputi:
a.
16
17
masing kegiatan/upaya harus sudah terinci volume kegiatan, besarnya biaya, sumber
biaya, waktu pelaksanaan, pelaksana dan penanggungjawab. Agar rencana kegiatan
atau upaya mengatasi masalah atau menurunkan risiko menjadi tanggungjawab
bersama maka dalam menyusun perencanaan hendaknya melibatkan masyarakat
sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah/madrasah, orang tua peserta didik/
komite sekolah, penjaja makanan di kantin sekolah, instansi terkait, Tim Pembina
UKS).
3. Intervensi
Intervensi terhadap faktor risiko lingkungan dan perilaku pada prinsipnya meliputi
tiga kegiatan yaitu penyuluhan, perbaikan sarana dan pengendalian.
a. Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan bisa dilakukan oleh pihak sekolah sendiri atau dari pihak luar
yang diperlukan.
b. Perbaikan sarana
Bila dari hasil identifikasi dan penilaian faktor risiko lingkungan ditemukan kondisi
yang tidak sesuai dengan standar teknis maka segera dilakukan perbaikan.
c. Pengendalian
Untuk
menjaga
dan
meningkatkan
kondisi
kesehatan
lingkungan
di
21
c) Untuk menghindari kesilauan maka harus disesuaikan tata letak papan tulis
dan posisi bangku peserta didik;
d) Gunakan papan tulis yang menyerap cahaya.
3) Ventilasi
a) Ventilasi ruang sekolah harus menggunakan sistim silang agar udara segar
dapat menjangkau setiap sudut ruangan;
b) Pada ruang yang menggunakan AC (Air Conditioner)harus disediakan jendela
yang bisa dibuka dan ditutup;
c) Agar terjadi penyegaran pada ruang ber-AC, jendela harus dibuka terlebih
dahulu minimal satu jam sebelum ruangan tersebut dimanfaatkan;
d) Filter AC harus dicuci minimal 3 bulan sekali.
4) Kepadatan ruang kelas
Kepadatan ruang kelas dengan perbandingan minimal setiap peserta didik
mendapat tempat seluas 1,75 M2. Rotasi tempat duduk perlu dilakukan secara
berkala untuk menjaga keseimbangan otot mata.
5) Jarak papan tulis
a) Jarak papan tulis dengan peserta didik paling depan minimal 2,5 M;
b) Jarak papan tulis dengan peserta paling belakang maksimal 9 M;
c) Petugas menghapus papan tulis sebaiknya menggunakan masker.
6) Sarana cuci tangan
a) Tersedia air bersih yang mengalir dan sabun;
b) Tersedia saluran pembuangan air bekas cuci tangan;
c) Bila menggunakan tempat penampungan air bersih maka harus dibersihkan
minimal seminggu sekali.
7) Kebisingan
Untuk menghindari kebisingan agar tercapai ketenangan dalam proses belajar,
maka dapat dilakukan dengan cara;
a) Lokasi jauh dari keramaian, misalnya; pasar, terminal, pusat hiburan, jalan
protokol, rel kereta api;
b) Penghijauan dengan pohon berdaun lebat dan lebar;
c) Pembuatan pagar tembok yang tinggi.
8) Air Bersih
a) Sarana air bersih harus jauh dari sumber pencemaran (tangki septic, tempat
pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, dll);
22
b) Bila terjadi keretakan pada dinding sumur atau lantai sumur agar segera
diperbaiki;
c) Tempat penampungan air harus dibersihkan/dikuras secara berkala.
9) Toilet
a) Toilet harus selalu dalam keadaan bersih dan tidak berbau;
b) Bak air harus dibersihkan minimal sekali dalam seminggu, dan bila tidak
digunankan dalam waktu lama (libur panjang) maka bak air harus
dikosongkan agar tidak menjadi tempat perindukan nyamuk;
c) Menggunakan desinfektan untuk membersihkan lantai, closet serta urinoar;
d) Tersedia sarana cuci tangan dan sabun untuk cuci tangan.
10) Sampah
a) Tersedia tempat sampah di setiap ruangan;
b) Pengumpulan sampah dari seluruh ruang dilakukan setiap hari dan dibuang
ke tempat pembuangan sampah sementara;
c) Pembuangan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara ke
tempat pembuangan sampah akhir dilakukan maksimal 3 hari sekali.
11) Sarana pembuangan air limbah
Membersihkan saluran pembuangan limbah terbuka minimal seminggu sekali
agar tidak terjadi perindukan nyamuk dan tidak menimbulkan bau
12) Vektor (pembawa penyakit)
Agar lingkungan sekolah bebas dari nyamuk demam berdarah maka harus
dilakukan kegiatan;
a) Kerja bakti rutin sekali dalam seminggu dalam rangka pemberantasan sarang
nyamuk;
b) Menguras bak penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali dan
bila libur panjang dikosongkan;
c) Bila ada kolam ikan dirawat agar tidak ada jentik nyamuk;
d) Pengamatan terhadap jentik nyamuk di setiap penampungan air atau wadah
yang berpontensi adanya jentik nyamuk. Hasil pengamatan dicatat untuk
menghitung container indeks.
13) Kantin/Warung sekolah
a) Makanan jajanan harus dibungkus dan atau tertutup sehingga terlindung dari
lalat, binatang lain dan debu;
23
BAB IV
PELAKSANAAN MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
Agar usaha kesehatan berjalan sesuai dengan rencana, dapat berhasil guna dan berdaya
guna maka perlu dilakukan pengendalian dan pengawasan. Upaya tersebut dapat dilakukan
melalui monitoring, evaluasi dan pelaporan yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS.
A. MONITORING
Monitoring adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengawasan,
pengontrolan atau pengendalian terhadap suatu objek kegiatan yang akan, sedang atau
yang sudah dilaksanakan.
Agar program UKS senantiasa sesuai dengan tuntutan/kebutuhan setiap waktu, maka
umpan balik dari lapangan sangat diperlukan. Untuk itu perlu diadakan monitoring secara
terus menerus, baik terhadap persiapan maupun proses pelaksanaan sebagai
penyempurnaan lebih lanjut.
Monitoring dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS pada setiap jenjang dan jenis pendidikan
dan pelaksanaan monitoring ini dilakukan dengan frekuensi sebagai berikut:
Kepala Sekolah/madrasah selaku Ketua Tim Pelaksana UKS melakukan monitoring
terhadap pelaksanaanTrias Program UKS secara terus menerus.
Penjaringan data dan informasi dilakukan dengan wawancara dan pengamatan yang
selanjutnya dicatat pada instrumen monitoring dan dilakukan oleh Guru Pembina UKS.
1. Tujuan
Tujuan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam pelaksanaan program pembinaan
dan pengembangan UKS adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana manfaat
maupun keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan, serta untuk mengetahui
kendala-kendala
dan
hambatan-hambatan,
sekaligus
untuk
mengetahui
25
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup monitoring, evaluasi dan pelaporan meliputi semua aspek di dalam
perencanaan program, di setiap jenjang pendidikan.
4. Sasaran
Sasaran monitoring adalah manajemen/organisasi serta berbagai Program Pembinaan
dan Pengembangan UKS yang dilakukan oleh Tim Pelaksana UKS termasuk Guru,
Kepsek, Peserta didik dan seluruh warga sekolah/madrasah serta sarana prasarana
yang mencakup pelaksanaan program UKS.
Monitoring hendaknya dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah tujuan
program sudah tercapai. Hal ini memungkinkan kita untuk menyesuaikan strategi bagi
pelaksana program tahap berikutnya.
5. Instrumen Monitoring
Untuk memudahkan pelaksanaan monitoring oleh kepala sekolah/madrasah maka
sebaiknya digunakan instrumen monitoring sebagaimana terlampir.
26
ALUR MONITORING
Tim Pembina UKS Pusat
(Kemdikbud, Kemenkes,
Kemdagri, dan Kemenag)
27
B. EVALUASI
Evaluasi adalah salah satu kegiatan pembinaan melalui proses pengukuran hasil yang
dicapai dibandingkan dengan sasaran yang telah ditentukan sebagai bahan
penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan UKS.
1. Tujuan
Evaluasi ini bertujuan untuk:
a. Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program pembinaan dan
pengembangan;
b. Mengukur keberhasilan seluruh program yang dilaksanakan pada akhir kegiatan.
2. Sasaran
Sasaran Evaluasi adalah
a. Peserta didik;
b. Lingkungan sekolah/madrasah;
c. Dampak pembinaan terhadap perilaku peserta didik;
d. Pengelolaan program pada setiap jenjang;
e. Manajemen/pengelola program pada setiap jenjang.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup evaluasi meliputi seluruh komponen program UKS, proses maupun hasil
pelaksanaannya.
4. Unsur-unsur yang dievaluasi
a. Perubahan tingkat pengetahuan pada umumnya yang berhubungan dengan
kesehatan khususnya;
b. Perubahan sikap dan penghayatan terhadap prinsip dan pola hidup bersih dan
sehat;
c. Perubahan tingkah laku kebiasaan hidup sehari-hari dan keterampilan dalam
melaksanakan prinsip pola hidup bersih dan sehat termasuk peningkatan daya
tangkal terhadap pengaruh buruk dari kebiasaan merokok, penyalahgunaan
narkoba, serta kepekaan terhadap kebersihan lingkungan;
d. Kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan yang telah terjadi pada peserta
didik karena adanya pelayanan kesehatan di sekolah/madrasah;
e. Perubahan keadaan lingkungan khususnya lingkungan sekolah/madrasah dan
lingkungan tempat tinggal yang meliputi, tingkat kebersihan, sanitasi, keindahan,
keamanan, ketertiban dan sebagainya;
f. Tingkat keberhasilan maupun ketidakberhasilan kegiatan pembinaan dan
pengelolaan program UKS.
28
5. Prinsip-prinsip Evaluasi
1. Menyeluruh (meliputi seluruh komponen program UKS, proses serta hasil
pelaksanaan), yang merupakan satu kesatuan.
2. Berkesinambungan yaitu secara bertahap sesuai dengan kebutuhan, fungsi dan
tanggung jawab.
3. Obyektif yaitu berdasarkan kriteria yang jelas dan baku.
4. Pedagogis yaitu hasil penilaian dapat digunakan sebagai penghargaan yang
berhasil, dan merupakan pendorong bagi yang belum berhasil.
6. Cara dan Teknik Evaluasi
a. Cara evaluasi
Penilaian dapat dilakukan degan bentuk kualitatif dan atau kuantitatif sesuai
dengan keperluan.
b. Teknik evaluasi penilaian dapat dilakukan dengan mempergunakan:
1) Tes;
2) Pengamatan;
3) Skala sikap;
4) Wawancara/tatap muka;
5) Pemeriksaan;
6) Analisa data;
7) Penelitian dampak UKS.
29
ALUR EVALUASI
Penkes
Yankes
Lingkungan
Sarana/Prasarana
Guru-guru
Siswa
Keterngan:
Penkes : Pendidikan Kesehatan
Yankes : Pelayanan Kesehatan
30
C. PELAPORAN
Pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah suatu kegiatan melaporkan/menyampaikan
secara tertulis segala kegiatan yang telah dilakukan, mencakup program pelaksanaan UKS
yang dilakukan Tim Pelaksana UKS.
1. Tujuan
Tujuan pelaporan dalam pelaksanaan UKS adalah untuk mengetahui daya guna, hasil
guna, dan tepat guna program serta penyimpangan-penyimpangan yang mungkin
terjadi pada waktu pelaksanaan program.
2. Sasaran
Yang menjadi sasaran pelaporan (apa yang perlu dilaporkan) ini pada dasarnya adalah
sama dengan sasaran pada evaluasi. Namun secara spesifik sasaran pelaporan ini
mencakup hal-hal sebagai berikut:
a) Manajemen/pengelolan kegiatan.
b) Jenis keberhasilan dan ketidak berhasilan kegiatan (termasuk masalah/hambatan
yang ditenui).
c) Upaya-upaya pengembangan yang dilaksanakan (termasuk upaya mengatasi
masalah/hambatan yang ditemui).
3. Waktu
Laporan hasil pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah disusun dan disampaikan dua kali
dalam setahun, yaitu berupa
a) Laporan Tengah Tahunan yang disampaikan pada bulan Januari (paling lambat
tanggal 10).
b) Laporan Tahunan di sampaikan pada bulan Juli (paling lambat tanggal 10).
4. Hal-hal yang perlu dilaporkan
Pada dasarnya hal-hal yang dilaporkan Tim Pelaksana UKS kepada Tim Pembina UKS
Kecamatan adalah segala bentuk kegiatan Pembinaan dan Pelaksanaan UKS di
sekolah/madrasah terutama yang telah di programkan. Namun, secara umum hal-hal
yang perlu dilaporkan adalah sebagai berikut
a. Kegiatan Trias UKS
1. Pendidikan Kesehatan
a) Kurikuler:
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
b) Ekstrakurikuler:
Pemeriksaan rutin dan berkala;
31
32
CONTOH FORMAT
LAPORAN TIM PELAKSANA UKS
TENGAH TAHUNAN/TAHUNAN *)
TAHUN...............
I.
II.
Nama Sekolah/madrasah
Alamat
Kab/Kota
Provinsi
Nomor telepon
Kode Pos
Jumlah siswa
:
:
:
:
:
:
:
Kegiatan UKS
A. Pendidikan Kesehatan
1. Pemeriksaan berkala
: ........................................ kali
2. Pemeriksaan rutin
: ........................................ kali
3. Pengukuran tinggi berat siswa: ....................................... kali
4. Lomba kebersihan kelas
: ........................................ kali
5. Kerja bakti kebersihan
: ........................................ kali
6. Alat peraga UKS
: ada/tidak ada *)
: lengkap/tidak lengkap *)
(lihat pembakuan)
B. Pelayanan Kesehatan
1. Penyuluhan
2. Penjaringan (screening)
Jumlah siswa
3. Imunisasi (Khusus SD/MI)
Kelas I
Kelas II
Kelas III
4. Pemeriksaan berkala
Jumlah siswa
5. Pengobatan siswa dirujuk
6. Jumlah siswa mendapat
Konseling
C. Lingkungan Sehat
1. Identifikasi masalah
2. Intervensi
: ........................................ kali
: Ya/Tidak
: ..............................................
: ........................................ kali
: ...................................... siswa
: ...................................... siswa
: ...................................... siswa
: ........................................ kali
: ..............................................
: .......................................siswa
: .......................................siswa
: Ya/Tidak
: Ya/Tidak
33
III.
IV.
Pengelolaan UKS
1. Tim Pelaksana UKS
: terbentuk/belum terbentuk
2. Unsur-unsur yang menjadi
Anggota Tim Pelaksana
: ............................................
3. Rapat rutin koordinasi kegiatan : ........................................ kali
4. Rapat kerja penyusunan program: ........................................ kali
5. Bimbingan dan pengarahan
program
: ........................................ kali
6. Menerima kunjungan/supervisi : ........................................ kali
Tim Pembina
7. Mengikuti rapat koordinasi
: ........................................ kali
8. Pemeriksaan kebersihan SMP
: ........................................ kali
9. Pembuatan laporan Triwulan
: ........................................ kali
................................................
Pelapor,
Kepala Sekolah/madrasah
Selaku Ketua Tim Pelaksana UKS
(...........................)
Catatan:
*) Coret yang tidak perlu
**) sasaran penjaringan kesehatan adalah seluruh siswa baru
34
BAB V
PENUTUP
Pedoman Pelaksanaan UKS di sekolah/madrasah ini disusun dengan tujuan untuk
mempermudah pelaksanaan program UKS. Buku ini merupakan penjabaran dari pedoman
pembinaan dan Pengembangan UKS.
Dengan adanya Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah/madrasah diharapkan kegiatan UKS
dapat dilaksanakan dengan tertib, baik dan benar sehingga upaya meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dapat tercapai.
35
DAFTAR PUSTAKA
1. Dit. Dikmenum, Ditjen Dikdasmen; Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/madrasah, Jakarta, 2003.
2. Kementerian Kesehatan; Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1429/menkes/SK/XII/2006
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, Jakarta, 2006.
3. Kementerian Kesehatan; Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah, Jakarta.
4. Kementerian Kesehatan; Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan UKS ditingkat SD, Sekolah
Menengah, dan Pondok Pesantren, Jakarta, 2011.
5. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; Pedoman Pelatihan Pembinaan dan
Pelaksanaan UKS di TK, Jakarta 2006.
6. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah, Jakarta, 2006.
7. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, Depdiknas; SKB 4 Menteri (Mendiknas, Menkes, Menag
dan Mendagri tahun 2003 tentang Pembina dan Pengembangan UKS, Jakarta, 2003.
8. Tim Pembina UKS Pusat, Hasil Rapat Kerja Nasional Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah
(Rakernas UKS) VII di Solo, Jawa Tengah 2 4 Desember 2004.
36
LAMPIRAN 1
INSTRUMEN PENILAIAN FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN SEHAT DI SEKOLAH
Nama Sekolah :
Alamat
:
No. Telepon
:
Status lingkungan sehat : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No.
Faktor Risiko
1
1
2
Atap dan Talang
a. Bersih
b. Kedap air
c. Tidak licin
Tangga
Kondisi
Tidak Berpotensi
Berpotensi
3
4
5
Memenuhi syarat
Tidak Memenuhi
syarat
Minimal
memenuhi aspek
(a) dan salah satu
aspek (b)/(c)/(d)
Minimal
memenuhi aspek
(a) dan salah satu
aspek (b)/(c)
Bila hanya
memenuhi 1
aspek saja atau
lebih satu aspek
tanpa aspek (a)
Semua aspek
terpenuhi
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Keterangan
6
37
No.
Faktor Risiko
Kondisi
Tidak Berpotensi
3
4
Berpotensi
5
Keterangan
6
Pencahayaan Ruang
Laboratorium
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Ventilasi
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Untuk TK/RA
dikatagorikan
memenuhi syarat
karena susunan tempat
duduk non klasikal
11
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Untuk TK/RA
dikatagorikan
memenuhi syarat
karena susunan tempat
duduk non klasikal
12
Terpenuhi semua
aspek
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Terpenuhi semua
Kebisingan
Tidaka ada keluhan kebisingan
14
Air bersih
38
No.
Faktor Risiko
15
Kondisi
Tidak Berpotensi
Berpotensi
3
4
5
aspek
terpenuhi
Terpenuhi semua
aspek
Terpenuhi semua
aspek
Terpenuhi semua
aspek
Terpenuhi semua
aspek
Keterangan
6
16
17
18
39
No.
1
19
Faktor Risiko
2
b. Saluran air limbah tertutup
c. Ada penampungan air limbah
tertutup atau dialirkan ke
saluran air limbah umum
Vektor
Kondisi
Tidak Berpotensi
3
4
Berpotensi
5
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Terpenuhi semua
aspek
Terpenuhi semua
aspek
Memenuhi syarat
Tidak memenuhi
syarat
Terpenuhi semua
Keterangan
6
Kantin Sekolah
21
f. Peralatan makan/minum
bersih
g. Penjamah makanan tidak
mengidap penyakit menular
(hepatitis, kulit, tipoid, diare,
dll)
h. Penjamah makanan berkuku
pendek dan bersih, pakain
bersih dan rapi
Halaman sekolah
Meja belajar
Perilaku
40
No.
Faktor Risiko
Kondisi
Tidak Berpotensi
Berpotensi
3
4
5
aspek
memenuhi syarat
Keterangan
6
..
..
..
..
., 20..
Pelaksana,
Keterangan :
*) Coret yang tidak sesuai
Status Lingkungan Sehat dengan katagori sebagai berikut :
Sangat Baik, bila mencapai angka 80%-100%
Baik, bila mencapai angka 60%-79%
Cukup, bila mencapai angka 40%-59%
Buruk, bila mencapai angka 20%-39%
Sangat Buruk, bila mencapai angka 0-19%
..
41
Lampiran 2
CHECKLIST PEMANTAUAN
Nama Sekolah
:
Alamat
:
Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No
Uraian
Status
Ya
Tidak
Keterangan
., 20..
Pelaksana,
..
42
Lampiran 3
LAPORAN KONDISI KESEHATAN LINGKUNGAN
Semester :./ Tahun..
Nama Sekolah :
Alamat
:
No. Telepon
:
Status Lingkungan Sehat saat ini : SANGAT BAIK/BAIK/CUKUP/BURUK/SANGAT BURUK *)
No
Faktor Risiko
Target waktu
Biaya
Penanggung
Jawab
1
2
3
4
5
dst
., 20..
Kepala Sekolah,
..
43