Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Desa Jambu Luwuk,


Bogor 2018

KKN-PPM

Tim Pengusul HG 1:
Aulia Safitri Hanifa 1706105763
Fatia Sifa 1706105920
Nabila Nurfikriya 1606954155
Nizma Martiana Rifa 1706106242
Nunik Nurbaiti 1706106261
Rijkianias Suningsih 1706106406
Ulfa Nurul Qomariyah 1706106551

Fakultas Kesehatan Masyarakat


Universitas Indonesia
Tahun 2018

1
ABSTRAK

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk


merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan. Pemicuan ini bertujuan agar masyarakat mempunyai kesadaran
tentang pentingnya hygiene dan sanitasi di lingkungan masing-masing bagi
kesehatan terutama perilaku buang air besar di jamban yang sehat. Proses
pemicuan meliputi diskusi masalah sanitasi disekitar lokasi pemicuan, pemetaan,
penelusuran lokasi pembuangan limbah jamban (transect walk), simulasi air, serta
FGD (Focus Group Discussion). Adapun salah satu desa yang memerlukan
program pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan tepatnya sanitasi, yaitu
Desa Jambu Luwuk, Kecamatan Ciawi. Masalah sanitasi yang buruk
memungkinkan potensi timbulnya kejadian luar biasa penyakit, akibat air
tercemar di desa tersebut. Upaya pemberdayaan masyarakat diperlukan,
khususnya dalam bentuk penyuluhan sanitasi total berbasis masyarakat Desa
Jambu Luwuk. Kegiatan penyuluhan ini menggunakan metode ceramah sampai
diskusi, kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung oleh penyuluh dan tim.

Kata Kunci: STBM, Pemicuan, Desa Jambu Luwuk

2
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

Judul : Kuliah Kerja Nyata Program Pengabdian Masyarakat Tentang Sanitasi


Total Berbasis Masyarakat Desa Jambu Luwuk, Bogor 2018

1. Ketua Tim Program


a. Nama : Ulfa Nurul Qomariyah
b. NIP : 1706106551
c. Jabatan : Mahasiswa FKM UI
d. Jurusan/ Fakultas : Epidemiologi/ Fakultas Kesehatan Masyarakat
e. Jumlah Alokasi Jam/ Minggu : 42,5 jam/ minggu
f. Alamat Rumah : Jl Bintara Jaya RT 07/10 No 7C, Bekasi Barat
g. No.Telp/ Hp : 085776198801

2. Anggota Tim Pengusul


No. Nama Anggota Keterangan NPM Fakultas Jam/ Minggu
1 Aulia Safitri Hanifa Mahasiswa 1706105763 FKM 42,5 Jam/ Minggu
2 Fatia Sifa Mahasiswa 1706105920 FKM 42,5 Jam/ Minggu
3 Nabila Nurfikriya Mahasiswa 1606954155 FKM 42,5 Jam/ Minggu
4 Nizma Martiana Rifa Mahasiswa 1706106242 FKM 42,5 Jam/ Minggu
5 Nunik Nurbaiti Mahasiswa 1706106261 FKM 42,5 Jam/ Minggu
6 Rijkianias Suningsih Mahasiswa 1706106406 FKM 42,5 Jam/ Minggu

3. Tema & Sub Program : Kuliah Kerja Nyata – Program Pengabdian


Masyarakat Tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat

4. Lokasi Kegiatan :
a. Wilayah (Desa/ Kecamatan) : Desa Jambu Luwuk/ Ciawi
b. Kabupaten/ Kota : Bogor
c. Provinsi : Jawa Barat

5. Jangka waktu pelaksanaan : 1 (satu) Bulan

6. Biaya Total
- UI : Rp 48.100.000,-

3
Depok, 27 Agustus 2018

Menyetujui,

Ketua Tim Pengusul Manajer RPM FKM

Ulfa Nurul Qomariyah Dr. drs. Tris Eryando, MA


1706106551 196207101989031006

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

dr. Agustin Kusumayati, M.Sc, Ph.D.


196108141987032001

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Kuliah
Kerja Nyata Program Pengabdian Masyarakat ini tepat pada waktunya. Proposal
KKN-PPM ini membahas tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Desa
Jambu Luwuk, Bogor 2018.
            Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Vetty Yulianty
Permanasari, S.Si, MPH. sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah Ajar P4K
(Perencanaan, Pemantauan, dan Penilaian Program Kesehatan) yang sudah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan proposal ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada rekan satu kelompok yang telah bekerja
keras bersama sehingga terjadinya proposal ini.
Penulis menyadari pembuatan proposal KKN-PPM ini masih sangat jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun, sangat penulis
harapkan demi perbaikan proposal ini di masa mendatang. Akhir kata, penulis
mengharapkan semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca, serta terwujudnya program yang memiliki manfaat ke masyarakat
membutuhkan.

Depok, Agustus 2018

                                                                                                             Penulis

5
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Abstrak
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi

A. Pendahuluan
B. Solusi, Target Kegiatan, dan Luaran Kegiatan
C. Metode Pelaksanaan
D. Kelayakan Perguruan Tinggi
E. Anggaran Biaya dan Jadwal Kegiatan

Sumber Referensi
Daftar Lampiran

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Analisis Situasi


Upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan dapat direalisasikan
dalam bentuk perencanaan program kesehatan. Perencanaan program kesehatan
memiliki tujuan yang disesuaikan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ada
di lapangan. Diperlukan analisis situasi sebelum membuat perencanaan program
pemberdayaan masyarakat agar program yang diberikan sesuai dengan
permasalahan kesehatan di lokasi masyarakat tersebut. Analisis situasi memiliki
manfaat dapat mengkaji dan merumuskan masalah program dan masalah
kesehatan masyarakat sebagai landasan penyusunan perencanaan sebuah program
intervensi (Muninjaya, 2004). Analisis situasi berhubungan dengan informasi
yang mencerminkan masalah-masalah yang ada di lapangan.
Salah satu desa yang memerlukan program pemberdayaan masyarakat
dibidang kesehatan tepatnya sanitasi, yaitu Desa Jambu Luwuk Kecamatan Ciawi.
Masalah sanitasi yang buruk memungkinkan potensi timbulnya kejadian luar biasa
penyakit akibat air tercemar di desa tersebut. Upaya pemberdayaan masyarakat
diperlukan khususnya dalam bentuk penyuluhan sanitasi total berbasis masyarakat
Desa Jambu Luwuk.
Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu
anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Penyuluhan kesehatan
adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-
prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu bagaimana
caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun
secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy, 1998).

7
Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses perubahan pada diri
seseorang yang dihubungkan dengan pencapaian tujuan kesehatan individu, dan
masyarakat. Pendidikan kesehatan tidak dapat diberikan kepada seseorang oleh
orang lain, bukan seperangkat prosedur yang harus dilaksanakan atau suatu
produk yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya merupakan suatu proses
perkembangan yang berubah secara dinamis, yang didalamnya seseorang
menerima atau menolak informasi, sikap, maupun praktek baru, yang
berhubungan dengan tujuan hidup sehat (Suliha, dkk., 2002).

B. Peta Desa Jambu Luwuk

C. Profil Perilaku Masyarakat Desa Jambu Luwuk


Pemerintah Kabupaten Bogor, yang menampilkan profil perilaku buang air
besar masyarakat Desa Jambu Luwuk. Masyarakat Jambu Luwuk yang telah
memiliki jamban pribadi telah mencapai angka 97,3%. Dimana 50,5% tinja dari
jamban dialirkan kecubluk yang 31,5% jarak cubluk kesumber air minum kurang
dari 10 meter, 0,3% tinja dari jamban dialirkan ke septic tank, 2,7% tinja dari
jamban dialirkan keperpipaan, 43,5% tinja dari jamban dialirkan keselokan serta
sungai dan masih terdapat 2% masyarakat yang buang air besar secara
sembarangan di kebun, sungai, dan sawah.

8
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan meskipun masyarakat telah
memiliki perilaku buang air di jamban, namun jamban yang mereka miliki masih
belum sesuai dengan standar jamban sehat. Dalam Keputusan Menteri Kesehatan
nomor 852/ 2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total  Berbasis Masyarakat
disebutkan bahwa jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang efektif
untuk memutuskan mata rantai penularan penyakit. Menurut Depkes RI (1985),
syarat sebuah jamban keluarga dikategorikan jamban sehat harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:

1. Tidak mencemari sumber air minum, untuk itu letak lubang penampungan
kotoran paling sedikit berjarak 10 meter dari sumur (SPT, SGL, maupun
jenis sumur lainnya). Perkecualian jarak ini menjadi lebih jauh pada
kondisi tanah liat atau berkapur yang terkait dengan porositas tanah. Juga
akan berbeda pada kondisi topografi yang menjadikan posisi jamban diatas
muka dan arah aliran air tanah.  
2. Tidak berbau serta tidak memungkinkan serangga dapat masuk ke
penampungan tinja. Hal ini misalnya dapat dilakukan dengan menutup
lubang jamban atau dengan sistem leher angsa. 
3. Air seni, air pembersih, dan air penggelontor tidak mencemari tanah di
sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat lantai jamban dengan
luas minimal 1x1 meter, dengan sudut kemiringan yang cukup kearah
lubang jamban. 
4. Mudah dibersihkan, aman digunakan, untuk itu harus dibuat dari bahan-
bahan yang kuat dan tahan lama dan agar tidak mahal hendaknya
dipergunakan bahan-bahan yang ada setempat.
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air, dan berwarna
terang.
6. Cukup penerangan.
7. Lantai kedap air.
8. Luas ruangan cukup, atau tidak terlalu rendah.
9. Ventilasi cukup baik.

9
10. Tersedia air dan alat pembersih.

Gambar 1.1 Model Syarat Jamban Sehat

Pada Gambar 1.1 terdapat model syarat jamban sehat yang seharusnya
dimiliki masyarakat. Masyarakat Desa Jambu Luwuk perlu diberikan pendidikan
kesehatan berupa penyuluhan tentang jamban sehat untuk mengubah pemahanan
mereka tentang teknik pembuangan tinja dari jamban dan menghindari masalah
kesehatan yang berpotensi muncul akibat metode pembuangan yang buruk
tersebut.

D. Dampak dari Jamban yang Tidak Sehat

Terdapat dampak yang mungkin timbul akibat dari proses pembuangan tinja
yang tidak sehat yaitu terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang
berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia dan
mengundang vektor yang dapat menyebarkan bibit penyakit pada masyarakat
sekitar. Kandungan yang terdapat pada tinja tersebut dapat menjadi potensi
timbulnya penyakit apabila mencemari sumber air minum ataupun makanan.
Berikut dibawah ini adalah kandungan yang terdapat pada tinja:

1. Mikroba
Tinja manusia mengandung puluhan miliar mikroba, termasuk bakteri koli-
tinja. Sebagian diantaranya tergolong sebagai mikroba patogen, seperti bakteri

10
Salmonela typhi penyebab demam tifus, bakteri Vibrio cholerae penyebab kolera,
virus penyebab hepatitis A, dan virus penyebab polio. Tingkat penyakit akibat
kondisi sanitasi yang buruk di Indonesia sangat tinggi. BAPPENAS menyebutkan,
tifus mencapai 800 kasus per 100.000 penduduk. Sedangkan polio masih
dijumpai, walaupun dinegara lain sudah sangat jarang.

2. Materi Organik
Kotoran manusia (tinja) merupakan sisi dan ampas makanan yang tidak
tercerna. Ia dapat berbentuk karbohidrat, dapat pula protein, enzim, lemak,
mikroba dan sel-sel mati. Satu liter tinja mengandung materi organik yang setara
dengan 200-300 mg BODS (kandungan bahan organik). Sekitar 75 persen sungai
di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi tercemar berat oleh materi organik dari
buangan rumah penduduk. Air sungai ciliwung memiliki BODS hampir 40 mg/L
(empat kali lipat dari batas maksimum 10 mg/L). Kandungan BOD yang tinggi itu
mengakibatkan air mengeluarkan bau tak sedap dan berwarna kehitaman.

3. Telur Cacing
Seseorang yang cacingan akan mengeluarkan tinja yang mengandung telu-telur
cacing. Beragam cacing dapat dijumpai di perut kita. Sebut saja, cacing cambuk,
cacing gelang, cacing tambang, dan keremi. Satu gram tinja berisi ribuan telur
cacing yang siap berkembang biak diperut orang lain. Anak cacingan adalah
kejadian yang biasa di Indonesia. Penyakit ini kebanyakan diakibatkan cacing
cambuk dan cacing gelang. Prevalensinya bisa mencapai 70 persen dari balita.

4. Nutrien
Umumnya merupakan senyawa nitrogen (N) dan senyawa fosfor (P) yang dibawa
sisa-sisa protein dan sel-sel mati. Nitrogen keluar dalam bentuk senyawa
amonium, sedangkan fosfor dalam bentuk fosfat. Satu liter tinja manusia
mengandung amonium sekitar 25 gram dan fosfat seberat 30 mg.
BAB II

11
SOLUSI, TARGET KEGIATAN, DAN LUARAN KEGIATAN

A. Solusi yang Ditawarkan


Berkaitan dengan Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) akan
dilakukan, sebelumnya kami telah mencari informasi mengenai keadaan sanitasi
desa Jambu Luwuk, Ciawi untuk mengetahui kebutuhan masyarakat setempat.
Masalah sanitasi yang buruk dapat menyebabkan berkembangnya penyakit-
penyakit menular melalui air (water borne), polusi sumber air minum, bahkan
sampai kepada persoalan kematian, kemiskinan, kinerja dan produktivitas. Upaya
pemberdayaan masyarakat diperlukan khususnya dalam bentuk penyuluhan
sanitasi total berbasis masyarakat desa Jambu Luwuk yang diharapkan mampu
mengatasi berbagai masalah strategis, yaitu dengan cara menekan prevalensi
penyakit menular yang bersumber dari perilaku dan budaya dalam menjaga
kebersihan individu dan lingkungannya.
Kendala yang dihadapi masyarakat untuk merealisasikan keinginan hidup
sehat adalah karena persepsi bahwa jamban adalah benda yang mahal, tidak ada
yang memiliki keterampilan untuk membangun, membangun jamban sangat sulit
karena keterbatasan informasi, permasalahan muka air tanah dan kondisi tanah.
Oleh karena itu, pengembangan sanitasi marketing untuk memperkenalkan
berbagai teknologi jamban sederhana yang sehat, peningkatan keterampilan
tukang sanitasi dalam membangun alternatif-alternatif jamban serta gerakan
kolektif untuk mendorong komitmen masyarakat perlu dilakukan untuk mengatasi
kendala tersebut.
Kegiatan dari program PPM diantaranya adalah penyuluhan kebiasaan bab
di tempat yang dianjurkan dengan cara mengajak masyarakat berupa kegiatan
pemicuan pada kelompok atau perorangan yang dianggap masih mengalami
masalah perilaku atau budaya yang tidak sesuai dengan PHBS, dan melakukan
kerjasama lintas sektor dan lintas program. Dengan adanya kegiatan tersebut
diharapkan perilaku atau budaya kelompok atau perorangan di wilayah yang

12
berada dalam kategori resiko tinggi penularan penyakit yang bersumber dari
sanitasi dan hygiene menjadi lebih baik kualitas kesehatannya.

B. Target Kegiatan
Memberdayakan sumber daya manusia yang siap terjun dalam lingkungan
kehidupan bermasyarakat. 
1. Terciptanya iklim yang kondusif antara mahasiswa dan masyarakat
sebagaimana yang diharapkan.
2. Mengajak masyarakat untuk saling menjaga dan mempertahankan sanitasi
dan hygiene secara berkualitas dan mandiri
3. Terwujudnya masyarakat yang sehat dan sejahtera.

C. Luaran Kegiatan
Adanya partisipasi masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan
potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan mengenai
alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah,
serta keterlibatan masyarakat dalam proses evaluasi perubahan. Dengan adanya
kegiatan penyuluhan STBM dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
setempat dan meningkatkan swadaya masyarakat.

13
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan program pemberdayaan ini, tim telah melakukan


penyusunan rencana metode yang akan dilakukan selama proses awal sosialisasi
dan rencana selama kegiatan berlangsung. Adapun dalam sosialisasi awal, tim
terlebih dahulu mengundang Kepala Desa Jambu Luwuk Kecamatan Ciawi Bogor
untuk mensosialisasikan kegiatan yang akan dilakukan. Dalam sosialisasi awal,
tim memiliki tujuan agar terjadi komunikasi timbal balik tentang bagaimana cara
yang efektif untuk mengajak para warga Desa Jambu Luwuk Kecamatan Ciawi
agar ikut serta dalam kegiatan ini serta untuk mengetahui karakteristik para
masyarakat di desa tersebut. Kegiatan penyuluhan ini menggunakan metode
ceramah – diskusi kemudian dilanjutkan dengan praktik langsung oleh penyuluh
dan tim.

A. Tahap Persiapan
a. Kajian Data dan Observasi Lapangan
Melakukan kajian data sekunder sanitasi di wilayah Desa Jambu Luwuk
Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.
b. Rekrutmen Mahasiswa
 Rekrutmen mahasiswa FKM UI.
 Pendidikan dan Pelatihan bagi mahasiswa KKN-PPM UI 2018.
 Materi Pendidikan dan Pelatihan:
- Sosialisasi Program KKN-PPM UI 2018
- Metode Pendekatan Masyarakat di Pedesaan
- Materi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Sanitasi
Jamban Sehat
c. Penyusunan Berbagai Instrumen dan Detail Rencana Implementasi dan
Pengaturan Kerja.
d. Sosialisasi

14
Sosialisasi dilakukan di Balai Desa Jambu Luwuk. Sosialisasi dilakukan
bersama dengan Dinas Kesehatan setempat, Kepala Desa Jambu Luwuk,
Kepala Puskesmas, Kader-kader dan juga tokoh masyarakat setempat. Dalam
sosialisasi ini membahas mengenai jamban yang hanya berorientasi kepada
konstruksi atau bangunan fisik jamban saja,tanpa ada upaya pendidikan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pembuangan aliran limbah di daerah
tersebut yang masih memiliki aliran yang tidak sehat yaitu mengalir ke
selokan dan sungai. Meskipun sudah terdapat aliran yang mengalir ke cubluk
akan tetapi masih memiliki jarak yang tidak aman yaitu kurang dari 10 meter
dari sumber air, sedangkan jarak aman yang sesungguhnya antara cubluk
dengan sumber air adalah minimal 10 meter.
Disamping itu kita juga menjelaskan mengenai upaya penyelenggaraan
penyuluhan yang akan dilaksanakan di Desa Jambu Luwuk dengan harapan
bahwa setelah mendapatkan pemaparan mengenai bahaya aliran limbah tidak
sehat warga mulai mempertimbangkan untuk membangun aliran yang lebih
sehat dan beralih menggunakan jamban dengan aliran sehat tersebut. Cara
pengendalian yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran
dari dalam diri untuk untuk selalu menggunakan jamban yang sehat tidak
merusak lingkungan dan pencemarannya. Selain itu diperlukan juga kontrol
sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai sanitasi lingkungan.
Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak
maka perilaku masyarakat untuk menggunakan jamban yang sehat tidak
optimal.

B. Tahap Pelaksanaan
A. Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan
untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan. Pemicuan ini bertujuan agar masyarakat
mempunyai kesadaran tentang pentingnya hygiene dan sanitasi di lingkungan

15
masing-masing bagi kesehatan terutama perilaku buang air besar di jamban
yang sehat.
Elemen yang dipicu untuk menyadarkan masyarakat tentang perilaku
BAB ini yaitu rasa jijik, rasa malu, rasa bersalah, serta rasa tanggung jawab
sehingga diharapkan masyarakat secara sadar dan mandiri mau merubah
perilaku BAB di jamban yang sehat. Proses pemicuan meliputi diskusi masalah
sanitasi disekitar lokasi pemicuan, pemetaan, transect walk, simulasi air serta
FGD (Focus Group Discussion). Hal ini dilakukan dengan target
menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk terus menerus memperbaiki pola
hidup ke arah yang lebih sehat, terutama dengan pemanfaatan jamban keluarga
dan jamban yang sesuai dengan standar kesehatan. Pemicuan ini dilakukan
selama 2-3 jam dengan melibatkan pihak Puskesmas, Aparatur Desa,
Masyarakat dan Mahasiswa.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam Pemicuan STBM yaitu sebagai
berikut:
a. Pemetaan
b. Penelusuran lokasi pembuangan limbah jamban (Transect Walk)
c. Simulasi air
d. Focus Group Discussion (FGD)

B. Penyuluhan Kesehatan (Jamban Sehat)


Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan.
a. Pokok Bahasan
Kesehatan Lingkungan.
b. Sub Pokok Bahasan
Pentingnya Jamban Sehat dan Bahaya Jamban tidak Sehat.
c. Penyuluh
MahasiswaFKM Universitas Indonesia.

16
d. Tempat
Penyuluhan ini dilaksanakan di Balai Desa Jambu Luwuk
Kecamatan Ciawi Bogor.
e. Sasaran dan Target
Seluruh warga Desa Jambu Luwuk Kecamatan Ciawi.
f. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan masyarakat
mampu memahami tentang pentingnya menggunakan jamban sehat
serta mulai menerapkannya.
g. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, masyarakat diharapkan dapat:
- Menjelaskan pengertian jamban sehat
- Menjelaskan manfaat jamban sehat
- Menjelaskan kriteria jamban sehat
- Menjelaskan cara merawat jamban sehat
- Menjelaskan bahaya dari penggunaan jamban tidak sehat
h. Media
- Leaflet
- Power Point
- LCD
- Papan Tulis
i. Evaluasi
Cara : Lisan
Jenis : Pertanyaan Terbuka
Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
Soal :
 Pengertian Jamban Sehat
 Manfaat Jamban Sehat
 Kriteria Jamban Sehat
 Cara Merawat Jamban Sehat
 Bahaya penggunaan jamban tidak sehat

17
C. Pembentukan Kader Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Kader kesling adalah anggota masyarakat yang dengan sukarela,
bersedia, mampu & memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan
kesehatan lingkungan di masyarakat. Pembentukan ini dilakukan dengan
harapan bahwa Kader Kesling dapat mempunyai ide-ide baru dalam
penanganan masalah yang berhubungan dengan kesehatan, serta memotivasi
masyarakat untuk mau melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan
kesehatan. Juga sebagai Pelaku Penggerakan masyarakat dalam hal Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pembentukan Kader Kesling ini dilakukan
karena belum tersedianya tenaga kesehatan masyarakat yang bertugas di setiap
kelurahan di daerah tersebut.

C. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan


pengetahuan warga Desa Jambu Luwuk mengenai pentingnya penggunaan jamban
sehat dan juga sejauh mana kesadaran dari dalam diri warga untuk selalu
menggunakan jamban yang sehat, tidak merusak lingkungan dan
mencemarkannya.

Tahap pemantauan, evaluasi dan sosialisasi, yaitu meliputi: (a) pemantauan


dan evaluasi pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan, (b) pelaporan,
evaluasi dan refleksi program penyuluhan antara FKM UI, Dinas kesehatan
Kabupaten Bogor dan Kepala Puskemas.

D. Volume Pekerjaan Dalam Bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM)

Volume
No Nama Pekerjaan Program Kegiatan Keterangan
(JKEM)
Kajian Data dan Kajian data sekunder sanitasi di 3 jam × 10
wilayah Desa Jambu Luwuk
1 Observasi Lapangan 4 Hari

18
Rekruitmen Mahasiswa Melakukan perekrutan 3 jam × 5
2 mahasiswa serta Pelatihan dan 6 Hari
Pendidikan
Penyusunan Berbagai Menyusun program kegiatan dan 3 jam × 10
Instrumen dan Detail pengaturan kerja
3 4 Hari
Rencana Implementasi
dan Pengaturan Kerja
4 Sosialisasi dengan Dinas 2 jam × 5
Kesehatan setempat, Kepala
Sosialisasi Desa Jambu Luwuk, Kepala 3 Hari
Puskesmas, Kader-kader dan
juga tokoh masyarakat setempat
a. Pemetaan 4 jam × 10
b. Penelusuran lokasi
pembuangan limbah
jamban (Transect Walk)
5 Pemicuan STBM 4 Hari
c. Simulasi air
d. Focus Group Discussion
(FGD)

Penyuluhan Jamban a. Penyampaian materi 3 jam × 10


6 4 Hari
Sehat b. Evaluasi
7 a. Membahas rencana 3 jam × 5
Pembentukan Kader pembentukan
5 Hari
Kesling b. Menentukan kandidat
c. Melakukan pemilihan
Jumlah 170 30 Hari
Total JKEM Mahasiswa 10,200

Total V olume Kegiatan 10,200


Jam Kerja Efektif per Mahasiswa = = =
Jumla h Ma h asiswa 20
510/mahasiswa

19
BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

A. Universitas Indonesia
Berdasarkan dengan visi dan misi Universitas Indonesia yang berbunyi
“menjadi pusat ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebudayaan yang unggul dan
berdaya saing, melalui upaya mencerdasakan kehidupan bangsa untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga berkontribusi bagi
pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia”, maka Universitas Indonesia akan
terus meningkatkan kegiatan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
Universitas Indonesia sebagai perguruan tinggi dengan salah satu tujuannya yaitu
“mendorong dan mendukung peran serta aktif sivitas akademika dalam
pembangunan dan pengabdian kepada masyarakat yang demokratis, sejahtera, dan
beradab sebagai kekuatan moral yang mandiri” dituntut untuk senantiasa
memberikan derajat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
Adanya berbagai perangkat keahlian dan bidang keilmuan yang dimiliki oleh
Universitas Indonesia sehingga diharapkan dapat berperan besar dalam melakukan
kegiatan nyata sebagai pengalaman ilmu dan teknologi yang dimilikinya guna
memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh Sivitas Akademika


Universitas Indonesia. Kegiatan tersebut berpedoman kepada Ketetapan MWA-UI
Nomor: 004/SK/MWA-UI/2014 mengenai Pengabdian dan Pelayanan kepada
Masyarakat, yang memuat aspek: kebijakan dasar, arah dan fokus pengabdian
kepada masyarakat (tingkat PT, Fakultas dan Jurusan/ Departemen), sifat
pengabdian kepada masyarakat, bentuk kegiatan kedudukan organisasi, sumber
daya yang melibatkan dosen dan mahasiswa, dana dan fasilitas, rencana serta
prosedur pengulusan dan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat secara
kelembagaan. Sedangkan etika pengabdian kepada masyarakat, tata cara

20
pendanaan pengabdian kepada masyarakat, termasuk sumber dana, pengelolaan
dana dan keberlanjutan pendanaan mengacu pada Ketetapan MWA-UI Nomor:
006/TAP/MWA-UI/2005 mengenai Norma Pengabdian/ Pelayanan kepada
Masyarakat. Untuk pokok-pokok pengawasan mutu kegiatan pengabdian dan
pelayanan kepada masyarakat berpedoman pada peraturan Majelis Wali Amanat
Universitas Indonesia Nomor 001/Peraturan/MWA-UI/2006.

Pemberian Pengabdian/ Pelayanan kepada Masyarakat yang umumnya


dilakukan ditingkat Fakultas dilingkungan Universitas Indonesia dapat
dikategorikan dengan beberapa jenis, yaitu penyuluhan, pelayanan kesehatan,
kegiatan sosial, pemeriksaan dan pengobatan, pelatihan, kursus, konsultasi,
seminar, diskusi keilmuan, simposium, kuliah umum, penataran, pembinaan,
penyebaran informasi dan aplikasi/ transfer teknologi. Jenis kegiatan tersebut
diarahkan agar masyarakat semakin merasakan manfaatnya dari perkembangan
keilmuan melalui riset.

Berlandaskan pada Rencana Strategis 2004-2007, Direktorat Riset dan


Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Indonesia melaksanakan berbagai
kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat melalui pusat pengabdian masyarakat
yang ada di tingkat universitas dan fakultas di lingkungan Universitas Indonesia.
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Indonesia
sebagai administrasi, coordinator, dan fasilitator kegiatan pengabdian masyarakat
Universitas Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan, baik
secara kuantitas maupun kualitas kegiatan pengabdian masyarakat di Universitas
Indonesia.

B. Organisasi Pelaksana
Rencana pelaksanaan Penyuluhan Sanitasi Berbasis Masyarakat Desa
Jambu Luwuk ini dilakukan secara tim yang terdiri dari Universitas Indonesia,
puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Dalam struktur
organisasi pelaksana, terdapat komponen mahasiswa yang dilakukan melalui

21
kegiatan pengaplikasian mata kuliah P4K tempat pelaksanaan program.
Pelaksanaan kegiatan oleh mahasiswa tidak dalam periode waktu yang bersamaan
tapi diatur secara khusus dalam jadwal pelaksanaan yang disesuaikan dengan
topik kegiatan. Dalam pelaksanaan program akan melibatkan aparat desa, tokoh
masyarakat serta anggota kelompok masyarakat untuk perencanaan dan evaluasi
program.

C. Struktur Organisasi Tim

Universitas Indonesia

Dinas Kesehatan
Puskesmas Setempat
Kabupaten Bogor

Ketua Kelompok
Ulfa Nurul Q

Wakil Ketua
Nabila

Bendahara Sekretaris
Aulia Safitri Hanifa Nizma Martiana R

Anggota
Fatia Sifa
Nunik Nurbaiti
Rijkianias Suningsih

22
BAB V
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya

Tabel. Rencana Anggaran Biaya yang Diajukan

Harga Satuan
Uraian Kegiatan Satuan Volume Jumlah (Rp)
(Rp)
I. PERSIAPAN
orang/ hari
1. Observasi lapangan @2 hari 20 100,000 4,000,000

2. Rekruitmen Mahasiswa paket 1 2,500,000 2,500,000


3. Sosialisasi program KKN-PPM paket 1 1,500,000 1,500,000
Sub Total I 8,000,000
II. PELAKSANAAN PROGRAM
1. Pemberangkatan bus 1 2,500,000 2,500,000
2. Akomodasi mahasiswa
a. Penginapan rumah 2 750,000 1,500,000
orang/ hari
b. Konsumsi @15hari 20 30,000 9,000,000

c. Transportasi di lokasi KKN hari 15 100,000 1,500,000


3. Penyambutan mahasiswa paket 1 500,000 500,000
4. Pemicuan STBM
orang/ hari
a. Konsumsi @4 hari 250 7,500 7,500,000

5. Penyuluhan
a. Sewa projector hari 4 250,000 1,000,000
b. Leaflet eksemplar 1000 100 100,000
orang/ hari
c. Konsumsi @4 hari 250 7,500 7,500,000

6. Pembentukan kader kesehatan paket


1 1,000,000 1,000,000
lingkungan
7. Bahan dan alat tulis kantor paket 1 1,500,000 1,500,000
8. Presentasi hasil kegiatan KKN-PPM paket 1 500,000 500,000
9. Perpisahan
a. Cendera mata unit 2 250,000 500,000

23
10. Kepulangan bus 1 2,500,000 2,500,000
Sub Total II 37,100,000
III. PELAPORAN
1. Laporan observasi paket 20 50,000 1,000,000
2. Laporan antara paket 20 50,000 1,000,000
3. Laporan akhir paket 20 50,000 1,000,000
Sub Total III 3,000,000
Grand Total 48,100,000

B. Jadwal Kegiatan

24
25
SUMBER REFERENSI

1. https://sanitasibogorkab.info/ciawi/ (diakses tanggal 22 agustus 2018)


2. Kecamatan Ciawi Dalam Angka 2017.pdf (diakses tanggal 22 agustus 2018)

26
Lampiran 1

Surat Pernyataan Kesediaan Pengabdi Masyarakat Utama

PERNYATAAN PENGABDIAN MASYARAKAT UTAMA

Yang bertanda-tangan dibawah ini,

Nama : Ulfa Nurul Qomariyah


Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 14 Juni 1995
NIP : 1706106551
Unit Kerja : Mahasiswa FKM UI
Alamat Tinggal : Jl. Bintara Jaya RT 07/10 No. 7C, Bekasi Barat

Dengan ini menyatakan bahwa benar saya mengajukan proposal Program


Pengabdian kepada Masyarakat skema 3 (tiga) dengan judul Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat Desa Jambu Luwuk Bogor 2018 dan proposal tersebut
belum pernah dibiayai dan tidak sedang diajukan untuk dibiayai oleh instansi lain.
Saya bersedia menjadi pengabdi masyarakat utama dan meluangkan waktu selama
42,5 jam/ minggu dalam program pengabdian masyarakat yang saya usulkan
dengan judul tersebut. Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar
dan tanpa ada unsur paksaan dari siapapun untuk keperluan pengajuan proposal
Kuliah Kerja Nyata Program Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.

Dibuat di : Depok
Pada tanggal : 27 Agustus 2018

Yang membuat pernyataan,

(Materai 6000)

Ulfa Nurul Qomariyah


1706106551

27
Lampiran 2

Surat pernyataan kesediaan anggota/tenaga pendukung* (coret salah satu)

PERNYATAAN KESEDIAAN IKUT SERTA DALAM

PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

Yang bertanda-tangan dibawah ini,

Nama : ............................................................................................
Tempat/ Tanggal Lahir : ............................................................................................
NPM : ............................................................................................
Unit Kerja : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................

Dengan ini menyatakan kesediaan untuk ikut serta sebagai anggota pengabdi
masyarakat/ tenaga pendukung dan meluangkan waktu selama 42,5 jam/ minggu
dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat skema 3 (tiga) yang diusulkan
oleh Ulfa Nurul Qomariyah dengan judul Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Desa Jambu Luwuk Bogor 2018. Apabila saya ternyata di kemudian hari tidak
memenuhi kesediaan yang telah disebutkan di atas, maka saya bersedia
diberhentikan keikutsertaannya dari kegiatan pengabdian masyarakat.
Demikianlah pernyataan ini dibuat dalam keadaan sadar dan tanpa ada unsur
paksaan dari siapapun untuk keperluan pengajuan proposal Kuliah Kerja Nyata
Program Pengabdian Masyarakat.

Dibuat di :
Pada tanggal : ....................... 2018

Yang membuat pernyataan,

(Materai 6000)

NIDN/NUP/NPM

Keterangan:
*Bagi mahasiswa mohon agar melampirkan surat keterangan sebagai mahasiswa aktif dari
ketua Departemen terkait

28
Lampiran 3

RENCANA ANGGARAN BELANJA (RAB)

Nama : Kuliah Kerja Nyata


Judul program : Program Pengabdian Masyarakat Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Desa Jambu Luwuk, Bogor 2018
Fakultas : Kesehatan Masyarakat
Skema Program :
No. Deskripsi Jumlah (Rupiah)
1. Persiapan Rp 8.000.000,-
2. Pelaksanaan Program Rp 37.100.000,-
3. Pelaporan Rp 3.000.000,-
Total Rp 48.100.000,-

Rincian RAB

29
30
Lampiran 4

CURICCULUM VITAE

Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ulfa Nurul Qomariyah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Mahasiswa FKM UI
4 NIP 1706106551
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 14 Juni 1995
6 E-mail ulfanrls@gmail.com
7 Nomor Telepon/ HP 085776198801
8 Fakultas/ Prodi Kesehatan Masyarakat/ Epidemiologi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan hibah Pengabdian kepada Masyarakat.

Depok, 27 Agustus 2018


Pengusul

Ulfa Nurul Qomariyah


1706106551

31
Lampiran 5

SURAT KETERANGAN KEPALA DESA

Dengan ini, kami menyatakan Pengusulan Kuliah Kerja Nyata Program


Pengabdian Masyarakat Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Desa Jambu
Luwuk Bogor 2018, dengan pengabdi utama Ulfa Nurul Qomariyah dari Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, benar-benar merupakan kebutuhan
dan sejalan dengan program pembangunan desa.

Pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya.

Bogor, 27 Agustus 2018

Cap dan Tanda tangan

------------------------
Kepala Desa
(H. Ade Hayu Gelarjaya, S.IP.)

32

Anda mungkin juga menyukai