Anda di halaman 1dari 38

DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

PADA IBU HAMIL TRIMESTER III FISIOLOGIS DI PMB BIDAN H TAHUN 2020

Pembimbing
Clinical teacher : Hj. Tri Tunggal, S.Pd,.S.ST,.M.Sc
Clinical instruktor : Hj.Erly Marlina,S.ST

Disusun Oleh :

HELDA P07124118201

D III SEMESTER V

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
DIPLOMA III JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS

Telah disetujui dan diterima untuk pengambilan kasus asuhan dengan judul “
Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III Fisiologis di PMB Bidan H
” pada :
Nama : Ny A
Umur : 23 Tahun
Alamat : Jalan Cilik Riwut Gang Wahyu RT 05 RW 25 NO 45
Digunakan untuk membuat Asuhan pada Ibu Hamil Fisiologis untuk memenuhi tugas
Praktik Klinik Kebidanan 1 oleh:
Nama : Helda
NIM : P07124118201

Mahasiswi Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Kebidanan Prodi DIII


Semester 5.
Demikian lembar persetujuan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Banjarbaru, Jum’at 04 September 2020

Pembimbing Lahan Praktik Mahasiswi

Hj.Erly Marlina,S.ST Helda


NIP. 197605312002122004 NIM. P07124118201

ii
iii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN

Judul : Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester III Fisiologis di PMB
Bidan H

Telah disetujui dan di terima pengambilan kasus Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III Fisiologis
Nama : Ny A
Umur : 23 Tahun
Alamat : Jalan Cilik Riwut Gang Wahyu RT 05 RW 25 NO 45

Lembar persetujuan ini dibuat untuk memenuhi tugas pembuatan dokumentasi Asuhan
Kebidanan Mata Kuliah Praktik Klinik I Bagi Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
Jurusan Kebidanan Jalur Umum Semester V

Banjarbaru, Jum’at 04 September 2020


Yang mengetahui
Pembimbing Praktik Klinik I

Hj. Tri Tunggal, S.Pd,.S.ST,.M.Sc


NIP. 196511041986032002

iv
LEMBAR KONSULTASI
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN

Nama : Helda

Program Studi : Diploma III Kebidanan

Judul : Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Trimester


III Fisiologis di PMB Bidan H

HARI / MATERI SARAN TANDA TANGAN


NO TANGGA KONSULTAS PEMBIMBIN PEMBIMBIN MAHASISW
L I G G A
1. Sabtu, 05
September
2020

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Dokumentasi
Asuhan Kebidanan yang berjudul “ Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
Trimester III Fisiologis di PMB Bidan H ” sebagai memenuhi salah satu tugas Asuhan
Kebidanan PKK I pada semester 5 D3 Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Banjarmasin.
Penyelesaian dokumentasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing
untuk menyumbangkan ide dan pikiran mereka dalam penyusunan dokumentasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dokumentasi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna di masa yang akan
datang serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada kita semua. Aamiin.

Banjarbaru, Jum’at 04 September 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN PENGAMBILAN KASUS..................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN BIMBINGAN......................................................................iii
LEMBAR KONSULTASI..................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................7
A. Latar Belakang...........................................................................................................7
B.Manfaat Penulisan.......................................................................................................9
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................11


A.Konsep Dasar Kehamilan...........................................................................................11
B. Antenatal Care...........................................................................................................21
C. Konsep Kehamilan Trimester III...............................................................................28

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................33


A. Kasus Asuhan Kebidanan...........................................................................................33

BAB IV PENUTUP............................................................................................................36
A. Kesimpulan................................................................................................................36
B. Saran..........................................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................37

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Menurut Federasi Obstetri
Ginekologi International, Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
Penyebab tingginya AKI dan AKB di Indonesia sendiri dikarenakan beberapa
factor, salah satunya adalah tidak dilakukannya asuhan secara berkesinambungan yang
dapat meningkatkan resiko terjadinya komplikasi pada ibu dan bayi, komplikasi yang
tidak ditangani ini menyebabkan kematian yang berkontribusi terhadap peningkatannya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk penyebab
tingginya AKI dan AKB di Indonesia pada ibu hamil sendiri adalah komplikasi, dan
yang terjadi adalah anemia dalam kehamilan, tekanan darah tinggi/hiprtensi dalam
kehamilan (preeklamsia/eklamsia), aborsi dan janin mati dalam rahim, ketuban pecah
dini serta adanya penyakit yang tidak diketahui sehingga dapat mengangu proses
kehamilan (Manuaba, 2012:227-281).
Dampaknya yang terjadi, bila tidak dilakukan asuhan kebidanan secara berkala
adalah dapat meningkatkan resiko terjadinya kompliksi pada ibu dan bayi yang tidak
tertangani, sehingga menyebabkan kematian yang berkontribusi terhadap meningkatnya
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Dalam menyikapi tingginya AKI di Indonesia sendiri pemerintah membentuk
suatu program yaitu Safe Motherhood Initiatif yang terdiri dari 4 pilar yang diantaranya
adalah Keluarga Berencana, Asuhan Antenatal, Persalinan yang Aman atau Bersih serta
Pelayanan Obstetrik Neonatal Esensial atau Emergensi (Prawirohardjo, 2010). Upaya
dapat dilakukan oleh bidan yaitu mengacu pada program Safe Motherhood Initiatif
dalam memberikan asuhan kebidanan yang berkesinambungan mulai dari hamil,
bersalin, nifas.

8
Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal
minimal empat kali selama masa kehamilan, dengan distribusi pemberian pelayanan
yang dianjurkan adalah satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu),
dan satu kali pada Trimester ke-dua (usia kehamilan 13-27 minggu), dan dua kali pada
Trimester ke- tiga (usia kehamilan 28 sampai melahirkan) (Ambarwati, 2011:102).
Pelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan antenatal yang komprehensif dan
berkualitas yang di berikan kepada semua ibu hamil serta terpadu program lain yang
memerlukan intervensi selama kehamilan. Tujuannya adalah untuk memenuhi hak setiap
ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang berkualitas, sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi yang sehat (Sari,
Ulfa, & Daulay, 2015:38). Standart minimal asuhan kehamilan yang harus dilakukan
yaitu 14T seperti Timbang berat badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri,
Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap, Pemberian tablet zat besi minimal 90
tablet selama kehamilan, Pemeriksaan HB, Pemeriksaan 7 VDRL, Pemeriksaan protein
urin,Pemeriksaan reduksi urin, Perawatan payudara, Senam hamil, Pemberian obat
malaria, Pemberian kapsul minyak yodium, Temuwicara dalam rangka persiapan
rujukan (Pantiawati dan Suryono, 2010:26).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
sendiri yang bersifat menyeluruh dan bermutu untuk ibu dan bayi dalam lingkup
kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif (continuity of
care). Dengan rencana yang sesuai strategis ini, ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana
(KB) (Kemenkes, 2010). Diharapkan dengan dilakukan asuhan kebidanan secara
continuity of care dapat mencegah sedini mungkin terjadinya komplikasi dan
meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir, dan kontrasepsi berencana.

B. Manfaat Penulisan
1. Teoritis

9
Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat di terapkan dalam pelayanan
asuhan kebidanan kepada ibu secara continuity of care pada ibu hamil TM III,
persalinan, nifas, neonatus dan keluarga berencana.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai metode penilaian pada para mahasiswa dalam melaksanakan tugasnya
dalam menyusun laporan tugas akhir, membimbing dan mendidik mahasiswa agar
lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan serta sebagai tambahan bahan
referensi di perpustakaan tentang asuhan kebidanan secara kesinambungan
(continuity of care).
b. Bagi Ibu dan Keluarga
Ibu dan Keluarga mendapatkan pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif
(continuity of care) yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan mulai dari
kehamilan TM III, persalinan, nifas, neonatus dan Keluarga Berencana.
c. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pemberian asuhan kebidanan
secara continuity of care pada kehamilan TM III, persalinan, nifas, neonatus, dan
keluarga berencana secara berkesinambungan dengan pendekatan manejemen
kebidanan.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara continuty of care pada ibu hamil trimester III,
bersalin, nifas, neonatus dan keluarga berencana dengan menggunakan pendekatan
managemen kebidanan.

2. Tujuan Khusus

10
Melakukan Asuhan Kebidanan secara continuity of care pada kehamilan TM III
meliputi: pengkajian, merumuskan diagnosa, merencanakan, melaksanakan asuhan
kebidanan, dan melakukan evaluasi serta mendokumentasikan asuhan kebidanan
dengan managemen kebidanan.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi International, Kehamilan didefinisikan
sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan
nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana
trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua berlangsung 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2008 : 213).
Sedangkan menurut Sifudim (2008 : 89 ) kehamilan adalah suatu masa yang
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalan 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama haid terakhir.

2. Proses Terjadinya Kehamilan


Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan Fzigot,
nidasi (implementasi) pada uterus, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil
konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010 : 75).
Sedangkan menurut Wiknjosastro (2008 : 139) menjabarkan proses kehamilan
yakni bahwa wanita pada umumnya mempunyai 2 indung telur ( ovarium ) yaitu di
sebelah kanan dan kiri, dan diperkirakan dalam ovarium wanita terdapat kira-kira
100,000 folikel primer. Pada setiap bulannya indung telur akan melepaskan 1 atau 2
sel telur ( ovum ) yang kemudian di tangkap oleh fimbria dan disalurkan ovum
tersebut ke dalam tuba. Untuk setiap kehamilan yang dibutuhkan adalah spermatozoa,
ovum, pembuahan ovum, dan nidasi hasil konsepsi.
Pada waktu koitus, jutaan spermatozoa pria dikeluarkan di forniks vagina dan
di sekitar portio wanita, hanya beberapa ratus ribu spermatozoon saja yang dapat

12
bertahan hingga kavum uteri dan tuba, dan beberapa ratus yang dapat sampai ke
bagian ampula tuba dimana spermatozoon dapat memasuki ovum yang telah siap
untuk dibuahi. Disekitar sel telur terdapat zona pellucida yang melindungi ovum,
ratusan spermatozoon tersebut berkumpul untuk mengeluarkan ferment (ragi) agar
dapat mengikis zona pellucida dan hanya satu spermatozoon yang mempunyai
kemampuan untuk membuahi sel telur, peristiwa ini disebut pembuahan ( konsepsi ).
Dalam beberapa jam setelah pembuahan terjadi, dimulailah proses pembelahan
zigot sambil bergerak menuju kavum uteri oleh arus serta getaran sillia pada
permukaan sel-sel tuba dan kontraksi tuba. Pada umumnya jika hasil konsepsi telah
sampai kavum uteri maka akan terjadi perlekatan pada dinding depan atau belakang
uterus dekat fundus uteri, perlekatan itu disebut nidasi dan jika terjadi nidasi barulah
dapat dikatakan adanya kehamilan. Setelah adanya kehamilan dibutuhkan sesuatu
untuk membuat janin tumbuh dengan baik yaitu plasenta, umumnya plasenta
terbentuk dengan lengkap pada usia kehamilan kurang lebih 16 minggu. Plasenta ini
sebagian besar berasal dari janin dan sebagian kecil dari ibu (Wiknjosastro, 2008 :
139).

3. Tanda Kehamilan
Tanda kehamilan menurut Manuaba (2010: 107) dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Tanda tidak pasti kehamilan
1) Amenorea (tidak dapat haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat
ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan terjadi, dengan
memakai rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7).
2) Mual dan muntah
Biasa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan
pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning sickness”.
3) Mengidam (ingin makanan khusus)

13
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
4) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya
hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
5) Anoreksia (tidak ada selera makan)
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, tetapi setelah itu
nafsu makan timbul lagi.
6) Mamae menjadi tegang dan membesar.
Keadaan ini disebabkan pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang
merangsang duktus dan alveoli payudara.
7) Miksi sering
Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih
ditekan oleh kepala janin.
8) Konstipasi atau obstipasi
Ini terjadi karena tonus otot usus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air
besar.
9) Pigmentasi (perubahan warna kulit)
Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih
tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah.
10) Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi berdarah). Sering terjadi pada
triwulan pertama.
11) Varises (pemekaran vena-vena)
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena. Penampakan pembuluh darah itu terjadi

14
disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara.

b. Tanda Kemungkinan Kehamilan


1) Perut membesar
Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai
pembesaran perut.
2) Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada
pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin
lama makin bundar.
3) Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama
daerah ismus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi
seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan
ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
4) Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina,
dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen.

5) Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran, kadang–kadang pembesaran tidak rata
tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan
uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan
pembesaran.
6) Tanda Braxton-Hicks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada
kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-Hicks tidak ditemukan.
7) Teraba ballotemen
Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya

15
janin di dalam uterus.
8) Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini
mungkin.

c. Tanda Pasti Kehamilan


1) Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian- bagian janin.
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec
b) Dicatat dan didengar dengan alat doppler
c) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram

3) Dilihat pada ultrasonograf terlihat tulang-tulang janin dalam foto- rontgen

4. Proses Adaptasi Fisiologis dan Psikologi dalam Masa Kehamilan


Menurut Asrinah dan kawan kawan (2010:55), periode antepartum adalah
periode kehamilan yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) sampai
dimulainya persalinan. Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimester, pembagian
waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangan bahwa lama kehamilan
diperkirakan kurang dari 40 minggu.
Pembuahan berlangsung ketika terjadi ovulasi, kurang lebih 14 hari setelah haid
terakhir (dengan perkiraan siklus 28 hari). Pada praktiknya, trimester I secara umum
dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu),
trimester II minggu ke-13 sampai dengan minggu ke-27 (15 minggu), dan trimester
III minggu ke-27 hingga minggu ke-40 (13 minggu).
Lamanya kehamilan yaitu antara 280 hari atau 40 pekan (minggu) atau 10 bulan
(lunar months) dihitung dari HPHT. Kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimester)
kehamilan trimester I antar 0-14 minggu, kehamilan trimester II antara 15-27 minggu,
kehamilan trimester III antara 28-36 minggu dan diatas 36 minggu (Varney,dkk. 2007

16
: 7).
a. Perubahan Fisiologis pada kehamilan trimester 1, 2 dan 3
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
Uterus merupakan organ berbentuk seperti buah alvokad atau pir,
tebal dan terletak di dalam pelvis antara rectum (bagain usus sebelum
dubur) di belakang dan kandung kemih di depan. Perubahan yang terjadi
pada uterus, yaitu peningkatan berat dari 30 gram sampai 1000 gram pada
akhir kehamilan. Berikut ini adalah perubahan uterus pada setiap trimester
kehamilan yaitu,sebagai berikut :
(1) Trimester 1
(a)Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan di
bawah pengaruh estrogen dan progesterone.
(b)Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima konsepsi
sampai persalinan.
(c)Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus berbentuk seperti
buah alvokad.
(d)Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek.
(e)Pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa, pada saat ini
fundus uteri telah dapat diraba dari luar di atas sympisis.
(f) Terjadi perubahan pada isthmus uteri yang menyebabkan isthemus
uteri menjadi lebih lunak dan panjang.
(2) Trimester 2
(a)Pada trimester II ini uterus mulai memasuki rongga peritoneum.
(b)Uterus akan bertambah besar dalam rongga pelvis dan menyentuh
dinding abdomen dan mendesak usus ke kedua sisi abdomen.
(c)Uterus mengalami perkembangan desidua.

17
(3) Trimester 3
(a)Pada akhir kehamilan dinding uterus akan menipis dan lebih lembut.
(b)Pada akhir kehamilan biasanya kontraksi sangat jarang dan
meningkat pada satu dan dua minggu sebelum persalinan.
(c)Pada trimester III isthmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri
dan berkembang menjadi segmen bawah rahim (SBR).
(d)Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton hicks semakin jelas.

Tabel 2.1 Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Usia Kehamilan

Usia Tinggi Fundus


Dalam cm Menggunakan Penunjuk
Kehamilan
Badan
(minggu)
12 - Teraba diatas simfisis
pubis
16 - Pertengaham simfisis
pubis dan umbilikus
20 20 cm (±2cm) Pada umbilicus
22-27 UK (minggu)=cm -
(±2cm)
28 28 cm (±2cm) Pertengaham umbilikus
dan prosesus xifoideus
29-35 UK(minggu)=cm -
(±2cm)
36 36 cm (±2cm) Pada prosesus xifoideus
40 33 cm (±2cm) 3 jari dibawah prosesus
xifoideus
Sumber : (Saifuddin, 2008 : 93)

b) Vagina
Vagina merupakan saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8–10
cm, dan berakhir pada rahim.Vagina dilalui oleh darah pada saat

18
menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina
bisa melebar dan menyempit, berikut ini adalah perubahan vagina tiap
trimester kehamilan, yaitu sebagai berikut :
(1) Trimester 1
(a) Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh hormon
estrogen, peningkatan vaskularisasi menimbulkan tanda
chadwick (warna merah tua atau kebiruan) pada vagina sampai
minggu ke-8 kehamilan.
(b) Selama masa hamil Ph sekresi vagina menjadi lebih asam.
Keasaman berubah dari 4 - 6,5.
(2) Trimester 2
(a) Karena hormone estrogen dan progesterone terus meningkat dan
terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh
darah alat genitalia membesar.
(b) Sekresi vagina meningkat, Hal ini normal jika tidak disertai
gatal, iritasi atau berbau busuk.
(3) Trimester 3
(a) Dinding vagina mengalami peregangan (bertambah panjangnya
dinding vagina).

(b) Lapisan otot membesar, vagina lebih elastic.


c) Ovarium
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak antara rahim dan dinding
panggul. Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematangan folikel
ditunda. Hanya satu korpus luteum yang berfungsi (max 6-7 minggu) di
dalam ovarium wanita hamil kemudian fungsinya diganti oleh plasenta
pada umur kehamilan 16 minggu. Berikut ini adalah perubahan yang
terjadi setiap trimester kehamilan, yaitu sebagai berikut :
(1) Trimester 1

19
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditatum, korpus luteum graviditatium berdiameter kira-kira 3 cm
dan akan mengecil setelah plasenta terbentuk.
(2) Trimester 2 dan 3
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan
menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
d) Serviks
(1) Trimester 1
(a) Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lunak yang
disebut dengan tanda Goodlell.
(b) Selama kehamilan serviks tetap tertutup rapat.
(2) Trimester 2
(a) Pada awal trimester ini berkas kolagen kurang kuat terbungkus.
(b) Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar- kelenjar di
serviks berfungsi lebih dan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
(3) Trimester 3
Akibat aktivitas uterus selama kehamilan serviks mengalami
pematangan secara bertahap dan kanal mengalami dilatasi.
2) Kenaikan berat badan
Berat badan (Ai Yeyeh, 2009 : 34) sesuai dengan teori yang menyebutkan
bahwa berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg-16,5 kg.
Berdasarkan IMT (Indeks Massa Tubuh) berat badan ibu masih dalam batas
normal dengan kalkulasi sebagai berikut :
Tabel 2.2 Status Gizi
Nilai Status Gizi Kesimpulan
<17,0 Gizi kurang Sangat kurus
17,0-18,5 Kurang Kurus
18,5-25,0 Baik Normal
25,0-27,0 Lebih Gemuk
>27,0 Lebih Sangat gemuk

20
Sumber : Ai Yeyeh (2009 : 34)

b. Perubahan Psikologis pada Ibu Hamil


1) Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
b) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.

c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya.(Sulistyawati, 2009 : 76)
2) Perubahan psikologis pada trimester II
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi.
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c) Merasakan gerakan anak.
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e) Libido meningkat.
f) Menuntut perhatian dan cinta.
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
h) Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu.
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.

21
(Sulistyawati, 2009 : 76-77)

3) Perubahan Psikologis pada Trimester III


a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan tidak
menarik.
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
e) Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.
f) Merasa kehilangan perhatian.
(Sulistyawati, 2009 : 77)

B. Antenatal Care

1. Definisi Antenatal Care


Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pada ibu hamil
sejak ibu mulai merasakan kehamilannya sampai saat bersalin (Saefuddin, 2008 : 89).
2. Tujuan asuhan atenatal
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu dan
bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
d. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi ekslusif.

22
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal. (Sarwono,2008:89)
g. Menurut Sulistiawati (2009:69), pelayanan / asuhan standar minimal termasuk
‘14T‘ yakni :
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2) Ukur tekanan darah
3) Nilai Status Gizi
4) Ukur tinggi fundus uteri
5) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6) Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8) Test laboratorium (rutin dan khusus)
9) Tatalaksana kasus
10) Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan
11) Pemeriksaan protein urine atas indikasi
12) Pemeriksaan reduksi urine atas indikasi
13) Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok
14) Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria

h. Kebijakan teknis
Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap
saat. Itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama
kehamilannya. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-
komponen sebagai berikut :
1) Mengupayakan kehamilan yang sehat.
2) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta
rujukan bila di perlukan.
3) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.

23
4) Perencanaan antisipasif dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi
komplikasi (Saifuddin, 2008 : 90).
i. Informasi pada kunjungan ANC, menurut Saifuddin (2008 : N2)

1) Trimester 1 ( sebelum minggu ke 14 )


a) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu
hamil.
b) Mendeteksi masalah dan menanganinya.
c) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan.
d) Memulai persiapan kelahiran bayinya dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi.
e) Mendorong prilaku sehat ( gizi, kebersihan, istirahat dan sebagainya.
2) Trimester II (sebelum minggu ke-14-28)
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai
preeklampsi (tanya ibu tentang gejala - gejala preeklampsia, pantau tekanan
darah, evaluasi oedema periksa untuk mengetahui protein urine).
3) Trimester III (antara minggu ke 28-36 dan sesudah minggu ke-36)
Sama dengan yang di atas, kewaspadaan terhadap eklampsia,
pemeriksaan palpasi abdominal untuk mengetahui apakah terdapat hamil ganda.
Setelah 36 minggu pada trimester III : Sama halnya dengan di atas, pada hamil
lebih dari 36 minggu di lakukan pemeriksaan pendeteksian letak bayi yang
tidak normal atau kondisi lainnya yang mengharuskannya untuk melahirkan di
rumah sakit.
g. Standar Asuhan
1) Identifikasi ibu hamil
Bidan mengadakan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami dan
keluarga agar mau memeriksakan kehamilannya.

24
2) Pemeriksaan dan pemantauan ANC
Menurut Saifuddin (2008 : 90) kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan
sedikitnya 4 kali selama masa kehamilan :
a) K1 Pertama kali berkunjung pada trimester1 (sebelum 14 minggu).
b) K2 Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).
c) K3 & K4 Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 –
36 dan sesudah minggu ke 36).
3) Palpasi Abdomen
Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan
jari. Dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia
kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara
palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold, yakni :
a) Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa
yang ada di fundus, dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan
menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada lutut dan
lipat paha, lengkukan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas
fundus, lalu tentukan apa yang ada didalam fundus. Bila kepala sifatnya
keras, bundar dan melenting.
b) Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak
bagian kecil pada anak. Caranya Letakkan kedua tangan pada sisi uterus,
dan tentukan dimanakan bagian terkecil bayi.
c) Leopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di
bagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul. Caranya tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada
salah atu tangan secara lembut dan masuk ke dalam abdomen pasien di atas
simpisis pubis. Kemudian peganglah bagian presentasi bayi, lalu bagian
apakah yang menjadi presentasi tersebut.
d) Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah
dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul.

25
Caranya letakkan kedua tangan di sisi bawah uterus lalu tekan ke dalam
dan gerakkan jari-jari kearah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik
dan apakah bagian presentasi telah masuk. Pemeriksaan ini dilakukan bila
kepala masih tinggi, pemeriksaan leopold lengkap dapat dilakukan bila
janin cukup besar, kira-kira bulan ke VI ke atas. (Aziz, 2008 : 142)
4) Pengolahan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan semua
kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tiap
tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan asam folat 500 mg,
minimal masing–masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya diminum bersamaan
dengan vitamin C atau air jeruk agar cepat dalam penyerapan dan tidak
diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan.
(Safrudin, 2009 : 85)
5) Pengolahan Dini Hypertensi Pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini kenaikan tekanan darah pada kehamilan
dan mengenali tanda gejala pre-eklampsi, serta mengambil tindakan yang
cepat dan merujuknya. (Safrudin, 2009 : 85)

6) Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarga
pada trimester II untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan
aman serta suasana yang menyenangkan direncanakan dengan baik,
transportasi, biaya dan merujuk bila ada kegawatan. (Safrudin, 2009 : 86)
3. Identifikasi, Komplikasi Dini Kehamilan
Ada enam tanda bahaya dalam masa periode antenatal :
a. Perdarahan pervaginam pada hamil muda maupun hamil tua.
b. Bengkak pada kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala yang hebat, menetap
dan tidak menghilang, serta kejang.
c. Demam atau panas tinggi.

26
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya.
e. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang, tidak seperti biasanya atau tidak
bergerak sama sekali.
f. Muntah terus dan tidak mau makan.
g. Komplikasi dan penyulit kehamilan yang umumnya ditemukan pada:
1) Trimester I
a) Hiperemesis gravidarum
Mual dan muntah sering terjadi pada pagi hari tapi kadang juga terjadi
sepanjang hari. Penyebab dari hiperemesis belum diketahui secara pasti tapi
ada yang menyatakan bahwa mual dan muntah tersebut disebabkan oleh
peningkatan kadar estrogen.
b) Abortus
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 22 minggu dengan
gejala – gejala perdarahan, kaku perut, keluarnya sebagian atau seluruh hasil
konsepsi, servix berdeletasi atau uterus mengecil dari seharusnya.
c) Kehamilan ektopik terganggu
Terjadi perdarahan pada wanita yang selama hamilnya mengalami anemi,
dan mengalami nyeri perut yang tidak biasa.
d) Molahidatidosa
Merupakan suatu kehamilan yang tidak berkembang secara tidak wajar
dimana tidak ditemukan nya janin, secara makroskopi. Molahidatidosa berisi
cairan jernih dengan ukuran bervariasi. Adanya molahidatidosa harus
dicurigai bila seseorang wanita yang mengalami amenore, perdarahan
pervaginam, uterus lebih besar dari usia kehamilan seharusnya, dan tidak
ditemukannya tanda tanda kehamilan.

e) Anemia
Anemia dalam kehamilan kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan,
persalinan, dan nifas dan masa selanjutnya, karena berbagi penyulit dapat

27
timbul karenanya.
2) Trimester II dan III
a) Letak janin
Letak janin yang tidak pas pada posisi yang tidak normal akan dapat
menimbulkan penyulit bagi ibu pada saat persalinan.
b) Hipertensi
Hipertensi dalam kehamilan adalah hal yang serius yang terjadi pada
trimester II dan III, apalagi diiring dengan gejala edem, kejang, di usia
kehamilan di atas 22 minggu, dengan ketentuan kenaikan tekanan sistolik 30
mmHg, kenaikan darah absolute 149/90 atau 160/110 yang diambil selang 6
jam dalam keadaan istirahat.
c) Ketuban pecah dini
Pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda – tanda persalinan dan di tunggu
satu jam belum terjadi inpartu, sebagian besar KPD ini terjadi pada
kehamilan di atas 37 minggu sedangkan di bawah 36 minggu jarang terjadi.
d) Gerak anak kurang
Ibu mersakan gerak bayinya antara 20 minggu sampai 24 minggu dimana ibu
merasakan gerak janinnya 3 X dalam periode 3 jam. Gerkan ini akan lebih
terasa bila ibu dalam posisi berbaring atau istirahat.
e) Kehamilan lewat waktu
Kehamilan yang terjadi melewati 294 hari atau 42 minggu
f) Kehamilan ganda
Pada kehamilan ganda dapat menyebabkan komplikasi yang dapat terjadi
pada trimester II atau III yaitu :
1) Persalinan premature
2) Hidramnion
3) Preeklamsi – eklampsi

4) Kelainan letak plasenta previa / sulusio plasenta

28
5) Gangguan pertumbuhan janin
g) Badan panas
Ibu mengalami peningkatan suhu badan di atas 38ºC, dimana menunjukan
bahwa ibu mengalami gejala infeksi dan adanya sesuatu yang dapat
membahayakan kehamilannya.
h) Adanya tanda – tanda inpartu sebelum waktunya
Adanya tanda – tanda persalinan sebelu, kehamilan di atas 37 minggu karena
dapat terjadi persalinan premature.
i) Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang terjadi dapat menyebabkan rasa ketidak nyamanan,
dimana sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat, dan
dapat di curigai adanya gejala dari eklamsi. (Setyaningrum 2009:11)

C. Konsep Kehamilan Trimester III


Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir kehamilan yang dimulai pada
minggu ke-28 sampai minggu ke-40.
Pada wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan Fisiologis dan
psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran bayinya sebagai
bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Saat ini juga
merupaka n waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua
seperti terpusatnya perhatian pada kelahiran bayi.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ke tiga, wanita mungkin merasa cemas
terhadap kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti : apakah nanti bayinya lahir
abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan kendali saat persalinan, apakah dapat
bersalin normal, apakah akan mengalami cedera pada vagina saat persalinan. Ibu juga
mengalami proses duka lain ketika ibu mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak
istimewa khusus yang dirasakan selama hamil, perpisahan terhadap janin dalam

29
kandungan yang tidak dapat dihindari, perasaan kehilangan karena uterusnya akan
menjadi kosong secara tiba-tiba. Umumnya ibu dapat menjadi lebih bergantung pada
orang lain dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya yang merupakan gejala
depresi ringan.
Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami ketidak nyamanan fisik
seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan dukungan yang kuat dan
konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada pertengahan trimester ke tiga, hasrat
seksual ibu menurun, dan perlu adanya komunikasi jujur yang dengan suaminya
terutama dalam menentukan posisi dan kenyamanan dalam hubungan sek.
1. Perubahan fisiologis pada kehamilan trimester III
a. Uterus.
Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena kava dan
aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan sering terjadi kontraksi
uterus yang disebut his palsu (braxton hicks). Itmus uteri menjadi bagian korpus
dan berkembang menjadi segmen bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik
menjadi lunak sekali dan lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir
kehamilan.
b. Sirlukasi Darah dan Sistem Respirasi
Volume darah meningkat 25% dengan puncak pada kehamilan 32 minggu
diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu hamil sering mengeluh sesak nafas
akibat pembesaran uterus yang semakin mendesak kearah diafragma.
c. Traktus Digestivus
Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati dan regurgitasi karena terjadi
tekanan keatas uterus. Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada rectum, bisa
terjadi.

d. Traktus Urinarius
Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka ibu hamil akan kembali

30
mengeluh sering kencing.
e. Sistem Muskulus Skeletal
Membesarnya uterus sendi pelvik pada saat hamil sedikit bergerak untuk
mengkompensasi perubahan bahu lbh tertarik ke belakang, lebih melengkung, sendi
tulang belakang lbh lentur sehingga mengakibatnya nyeri punggung
f. Kulit
Terdapat striae gravidarum, mengeluh gata l, kelenjar sebacea lebih aktif. Berat
badan akan mengalami kenaikan sekitar 5,5 kg
g. Metabolisme
Perubahan metabolisme seperti terjadi kenaikan metabolis me basal sebesar
15-20% dari semula, terutama pada trimester ketiga, penurunan keseimbangan asam
basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter akibat hemodelusi darah dan
kebutuhan mineral yang diperlukan janin. Kebutuhan protein wanita hamil makin
tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan,
dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat
badan atau sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat,
lemak dan protein. Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil seperti : kalsium 1,5 gram
setiap hari dan 30-40 gram untuk pembentukan tulang janin, Fosfor rata-rata 2 gram
dalam sehari, Zat besi 800 mg atau 30-50 mg per hari dan air yang cukup.
h. Perubahan Kardiovaskuler
Volume darah total ibu hamil meningkat 30- 50%, yaitu kombinasi antara
plasma 75% dan sel darah merah 33% dari nilai sebelum hamil. Peningkatan volume
darah mengalami puncaknya pada pertenahan kehamilan dan berakhir pada usia
kehamilan 32 minggu, setelah itu relative stabil.
Postur dan posisi ibu hamil mepengaruhi tekanan arteri dan tekanan vena.
Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang besar dan berat dapat menekan
aliran balik vena sehingga pengisian dan curah jantung menurun. Terdapat penurunan
tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu tekanan sistolik menurun 8 hingga 10

31
poin, sedangkan tekanan diastolic mengalami penurunan sekitar 12 poin. Pada
kehamilan juga terjadi peningkatan aliran darah ke kulit sehingga memungkinkan
penyebaran panas yang dihasilkan dari metabolisme.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin pada Trimester III
a. akhir bulan ke-7 (minggu ke-28), pertumbuhan rambut dan kuku yang semakin
memanjang, gerakan mata membuka dan menutup, gerakan menghisap semakin
kuat, panjang badan 23 cm dan berat 1000 gram.
b. Minggu ke-29 sampai ke-32 (bulan kedelapan), tubuh janin sudah terisi lemak dan
verniks kaseosa menutupi permukaan tubuh bayi termasuk rambut lanugo. Kuku
kaki mulai tumbuh sedangkan kuku tanga sudah mencapi ujungnya. Janin sudah
punya kendali gerak pernafasan yang berirama dan temperature tubuh. Mata telah
terbuka dan reflek cahaya terhadap pupul muncul diakhir bulan. Ukuran panjang
rata-rata 28 cm, berat 3,75 pon.
c. Minggu ke-33 sampai ke-36 (bulan kesembilan), kulit halus tanpa kerutan di akhir
bulan, kuku jari kaki mencapai ujungnya, biasanya testis sebelah kiri turun ke
skrotum. Ukuran rata-rata panjang 31,7 cm, berat 2500 gram.
d. Minggu ke-37 sampai ke-40 (bulan kesepuluh), pertumbuhan dan perkembangan
utuh telah tercapai. Dada dan kelenjar payudara menonjol pada kedua jenis
kelamin. Kedua testis telah masuk ke skrotum pada akhir bulan ini, lanugo telah
menghilang pada hamper seluruh tubuh, kuku mulai mengeras melebihi ujung
tanganberi dan kaki, warna bervariasi dari putih, merah muda, merah muda
kebiruan akibat fungsi melanin sebagai bemberi warna kulit saat terpajan cahaya.
Ukuran panjang rata-rata 36 cm, berat 7,5 pon.
3. Ketidaknyamanan pada Kehamilan Trimester III
a. Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologis) dan konstipasi
Frekuensi berkemih pada trimester ketiga sering dialami pada kehamilan
primi setelah terjadi lightening. Efek lightening adalah bagian presentasi akan
menurun masuk ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada

32
kandung kemih, sehingga merangsang keinginan untuk berkemih. Terjadi perubaha
dan pola berkemih dari diurnal menjadi nokturia karena edema dependen yang
terakumulasi sepanjang hari diekskresi. Dan cara mengatasinya dengan
menjelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi dan menyarankan untuk
mengurangi asupan cairan mnjelang tidur sehingga tidak mengganggu
kenyamanan tidur malam. Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltik yang
disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi penurunan jumlah
progesterone. Akibat pembesaran uterus atau bagian presentasi menyebabkan
pergeseran dan tekanan pad usus dan penurunan motilitas pada saluran
gastrointestinal. Dan bisa juga akibat efek mengkonsumsi zat besi. Konstipasi
dapat memacu hemoroid.
b. Edema devenden dan Varises
Kedua hal ini disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena dan meningkatnya
tekanan vena pada ekstremitas bagian bawah. Perubahan ini akibat penekanan
uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita tersebut duduk atau berdiri
dan penekanan pada vena kava inferior saat berbaring.
c. Nyeri Ligemen
Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat dibawah uterus. Secara
anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi an masuk
kedalam abdomen. Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan dan
penekanan berat uterus yang meningkat pesat pada ligament. Ketidak nyamanan ini
merupakan salah satu yang harus ditoleransi oleh ibu hamil. Nyeri punggung
bawah tepatnya pada lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran pusat
gravitasi dan postur tubuh ibu hamil, yang semakin berat seiring semakin
membesarnya uterus. Pengaruh sikap tubuh lordosis, membungkuk berlebihan,
jalan tanpa istirahat, mengangkat beban berat terutama dalam kondisi lelah.

33
BAB III
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL TRIMESTER III FISIOLOGIS
DI PMB BIDAN H TAHUN 2020
PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : Kamis, 04 Agustus 2020
Pukul : 20.00 WITA

IDENTITAS
Keterangan Istri Suami
Nama Ny A Tn R
Umur 23 Tahun 25 Tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan D3 S1
Pekerjaan PNS PNS
Suku/Bangsa Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Alamat Jalan Cilik Riwut Gang Wahyu RT 05 RW 25 NO 45

PROLOG
Ibu hamil datang ke PMB Bidan H pada hari kamis 27 Agustus 2020 pukul 20:00 WITA,
ingin melakukan kunjungan ulang untuk memeriksakan kehamilannya. Ibu mengatakan ini
adalah kehamilannya yang pertama dan melakukan ANC secara rutin. Riwayat ANC
sebelumnya keadaan ibu dan janin baik : HB 12 gr%, reduksi negatif (-), albumin negatif
(-) HPHT: 17-12-2019, TP : 22-09-2020. Ibu tidak pernah menderita penyakit degenerative
seperti hipertensi, diabetes mellitus, asma, dan penyakit jantung. Ibu tidak memiliki riwayat
penyakit alergi.

DATA SUBJEKTIF

34
Ibu mengatakan ia merasakan nyeri pada bagian punggung sejak kemarin sore. Rasa
nyerinya tidak mengganggu aktivitas sehari-hari serta ibu juga mengatakan bahwa ia tidak
ada jatuh ataupun mengalami cidera lainnya.

DATA OBJEKTIF
Keadaan umum ibu baik, BB 60 kg, TB 156 cm, LILA 26,5 cm, TD 120/80 mmHg, N
80x/m, P 22x/m, S 36,7°C, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, muka tidak
bengkak atau odeme, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembengkakan
pada vena jugularis, puting susu menonjol dan bersih, abdomen terlihat adanya linea nigra,
TFU 31 cm, punggung kanan (puka), presentasi kepala (pres-kep),belum masuk PAP
(konvergen) DJJ 130x/menit. HB 12,8 gr%, reduksi negatif (-), albumin negatif (-). Refleks
kaki kanan/kaki kiri positif/positif (+)/(+), ekstremitas tidak varises dan tidak odema.

ANALISA
G1P0A0 hamil 35 minggu janin tunggal hidup fisiologis.

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa ibu dan janin dalam kondisi
baik. Ibu mengerti
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa nyeri pada bagian punggung merupakan hal yang wajar
terjadi pada ibu hamil trimester III karena janin berkembang dengan cepat sehingga hal
ini menyebabkan sebagian kalsium dari ibu digunakan untuk pembentukannya. Serta
penyebab dari nyeri punggung itu adalah karena adanya perubahan bentuk anatomi
pada ibu di karenakan berat janin yang bertambah, sehingga posisi punggung yang
awal mula nya rata menjadi mendengkik seolah membawa beban yang berat dan
akhirnya punggung menjadi nyeri. Cara mengatasinya yaitu ibu dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium. Ibu mengerti
3. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan senam hamil untuk mengurangi rasa sakit
maupun nyeri pada daerah punggung. Senam hamil berguna untuk mempersiapkan otot

35
kaki , pertambahan berat badan, melatih organ pernafasan agar dapat menyesuaikan
perubahan keadaan perut sehingga dapat melakukan relaksasi dan kebutuhan minimum
oksigen untuk tubuh dapat terpenuhi, melatih otot perut dan panggul serta otot sekitar
paha agar dapat terkontrol kekuatannya, dan mengurangi nyeri punggung ( Kamariyah,
dkk : 2015 ). Ibu bersedia
4. Menganjurkan kepada ibu untuk memposisikan tidur miring kanan kiri dengan
menggunakan penompang bantal untuk menghindari rasa nyeri (Nanda, 2015). Ibu
bersedia
5. Menganjurkan kepada ibu untuk makan-makanan yang bergizi terutama sayuran hijau
yang mengandung zat besi, ikan, buah-buahan, susu ibu hamil dan minimal minum air
putih 8 gelas/hari. Ibu bersedia
6. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur siang minimal 1-2 jam/hari
dan tidur malam 7-8 jam/hari. Ibu bersedia
7. Menganjurkan kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang atau jika ada keluhan.
Ibu bersedia.

36
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,
dimana trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua berlangsung 15
minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28
hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2008 : 213).
Ny. A hamil 35 minggu janin tunggal hidup fisiologis, datang ke PMB Bidan H
untuk memeriksakan kehamilannya, setelah dilakukan pemeriksaan di dapatkan hasil
pemeriksaan dengan Keadaan umum Ibu baik, BB 60 kg, TB 156 cm, LILA 26,5 cm,
TD 120/80 mmHg, N 80x/m, P 22x/m, S 36,7°C, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, muka tidak bengkak atau odeme, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak
ada pembengkakan pada vena jugularis, puting susu menonjol dan bersih, abdomen
terlihat adanya linea nigra, TFU 31 cm, punggung kanan (puka), presentasi kepala (pres-
kep),belum masuk PAP (konvergen). DJJ 130x/menit. Refleks kaki kanan/kaki kiri
positif/positif (+)/(+),HB 12,8 gr%, reduksi negatif (-), albumin negatif (-). ekstremitas
tidak varises dan tidak odema. Tapsiran persalinannya yaitu 22-09-2020.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa laporan diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki laporan tersebut dengan berpedoman pada
banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan laporan dalam kesimpulan di
atas. 

37
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2001. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: DepKes RI.
Prawirohardjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Adewoye, K.R., Muso, I.O., Afuyebi, O.A.& Babatunde, O.A. 2013. Knowledge and
Utilization of Antenatal Care Services by Women of Child Bearing Age in Ilorin-East
Local Government Area, North Central Nigeria.Volume 3 No.3, March 2013 ISSN
2224-3577.
Sakinah, V dan Ika A. 2015. Upaya Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Kunjungan
Antenatal Care (Anc) Ibu Hamil Melalui Pemberdayaan Kader Anc. Jurnal Unnes
Journal of Public Health Vol. 4 No1.Diakses 14 November 2015

38

Anda mungkin juga menyukai