Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis/Desain/Rancangan Penelitian
Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan dengan memaparkan,
melukiskan dan melaporkan segala keadaan objek yang diteliti sebagaimana
adanya tanpa menarik suatu kesimpulan (Nasir, 2011, hal 137).
Studi kasus pada penelitian ini untuk mendapatkan gambaran utuh dan
menganalisis secara mendalam tentang kondisi Ny. N umur 24 tahun G 3P2A0 usia
kehamilan 33 minggu dan asuhan kebidanan yang telah diberikan oleh penulis
secara komprehensif sejak masa kehamilan, bersalin, bayi baru lahir, neonatus,
nifas hinggs keluarga berencana (KB) di wilayah kerja Puskesmas Guntung
Payung.
B. Kerangka Operasional
Kerangka operasional merupakan kerangka fikir mengenai hubungan variabel-
variabel yang terlibat dalam penelitian atau hubungan antar konsep dengan konsep
lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada
studi kasus kepustakaan (Nasir, dkk, 2011, hal 120).
Kerangka operasional pada studi kasus ini akan menjelaskan tentang asuhan
kebidanan komprehensif dengan pendekatan manajemen kebidanan sehingga
tercapai hasil yang diharapkan. Asuhan kebidanan komprehensif yang dilakukan
sebagai infut adalah Ny. N umur 24 tahun G 3P2A0 hamil 33 minggu fisiologis,
prosesnya adalah dengan memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada
asuhan kehamilan, asuhan persalinan, dan bayi baru lahir, asuhan neonatus, asuhan
masa nifas, asuhan keluarga berencana dengan pendokumentasian SOAP, sehingga
sebagai output atau hasil hasil yang diharapkan adalah kehamilan, persalinan, bayi
baru lahir, neonatus, nifas fisiologis dan menjadi akseptor KB. Kerangka
operasional asuhan yang diberikan dapat digambarkan sebagai berikut :
Input Proses Output

Melakukan Asuhan
Tercapainya kondisi
Kebidanan :
Ny. N umur 24 kehamilan tanpa
tahun G3P2A0 1. Asuhan Kebidanan komplikasi,
hamil 33 minggu Kehamilan persalinan normal,
fisioligis 2. Asuhan Kebidanan yang bersih dana
Persalinan dan Bayi man serta bayi baru
Baru Lahir lahir yang sehat dan
3. Asuhan Kebidanan normal, nifas normal
Neonatus dan menjadi akseptor
4. Asuhan Kebidanan kontrasepsi pasca
Nifas salin.
5. Asuhan Kebidanan
keluarga berencana
Secara berkelanjutan
dimulai dari trimester
III kehamilan 33
minggu dengan
pendekatanan
manajemen kebidanan
dan pendokumentasian
SOAP

Gambar 3.1 Kerangka Operasional


C. Subjek Penelitian dan Kriteria Subjek
Subjek penelitian adalah …. . Subjek penelitian dalam kasus ini adalah Ny. N
umur 24 tahun G3P2A0 hamil 33 minggu mengalami serangkaian peristiwa
kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, neonatus, nifas, dan keluarga berencana
(KB).
Kriteria subjek adalah …. . Kriteria subjek yang boleh diambil sebagai sampel
dalam penelitian ini adlah ibu hamil fisiologis dengan usia kehamilan mulai dari ≥
28 minggu dengan usia 20-35 tahun, anak kurang dari 4, jarak kehamilan > 2
tahun, tinggi badan lebih dari 145 cm, berat badan lebih dari 38 kg, lila lebih dari
23,5 cm, riwayat abortus lebih dari 6 bulan, tanpa adanya resiko tinggi dan riwayat
penyakit yang pernah maupun sedang diderita. Kriteria subjek penelitian pada
kasus ini adalah Ny. N G3P2A0 usia kehamilan 33 minggu fisiologis, usia 24 tahun,
tinggi badan 162 cm, berat badan 74 kg, LILA 29,5 cm.
D. Variabel dan Defenisi Operasional
Variable adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian,
dimana didalamnya terdapat faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa yang
akan diteliti.

Operasional merupakan

Table 3.1 Definisi Operasional

No Variable Penelitian Defenisi Operasional


1. Asuhan kebidanan Asuhan yang diberikan kepada Ny. N sejak
Kehamilan usia kehamilan 33 minggu hingga menjelang
persalinan sesuai standar asuhan antenatal care
untuk mendeteksi secara dini faktor risiko dan
mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan
ibu.

E. Instrumen Studi Kasus


1. Asuhan Kehamilan
a. Format pengkajian (terlampir), buku KIA, buku register
b. Alat yang digunakan : stetoskop, tensimeter, thermometer, timbangan berat
badan, petunjuk waktu, pengukur tinggi badan, pengukur LILA, meteran,
linex, reflex hammer, pemeriksaan HB (Hb digital), pemeriksaan urine,
(reduksi urine dan albumin) menggunakan stick urine, wadah penampung
urine, sarung tangan, dan kapal alcohol.
2. Asuhan Persalinan dan BBL
a. Format pengkajian (terlampir) dan patograf
b. Alat yang digunakan : Stetoskop, tensimeter, thermometer, petunjuk waktu,
partus set, heacting set, kateter, de lee, underpad, tempat tidur ginekologi,
wadah plasenta, lampu sorot, spuit 3 ml, infus set, cairan infus, obat-obatan,
(oksitosin, lidokain, salep mata, dan vit K), timbangan berat badan bayi,
meteran, spuit 1 ml, kapal alcohol, oksigen, alat resusitasi, (bahan ganjalan
bahu berupa kain atau handuk, tabung dan sungkup, kotak alat resusitasi,
kassa steril).
3. Asuhan Masa Nifas
a. Format pengkajian (terlampir) dan buku KIA
b. Alat yang digunakan : stetoskop, tensimeter, thermometer, timbangan, berat
badan, dan petunjuk waktu.
4. Asuhan Neonatus
a. Format pengkajian (terlampir)
b. Alat yang digunakan : thermometer, timbangan berat badan, petunjuk waktu,
meteran, spuit 1 ml, kapas alcohol, obat-obatan ( Hb 0).
5. Asuhan Keluarga Berencana
a. Format Pengkajian (terlampir)
b. Alat yang digunakan : stetoskop, tensimeter, tombangan berat badan,
petunjuk waktu, gambar alat kontrasepsi, kartu KB, dan obat KB.
F. Lokasi dan Waktu Penelitian

G. Metode Pengumpulan Data


H. Metode Pengolahan Data
Menurut Nasir, dkk (2011, hal 82) pengolahan data dengan menggunakan studi
kasus sebagai berikut :
1. Mengorganisir informasi
Mengorganisir data primer yang didapatkan dari hasil wawancara, observasi,
dan pemeriksaan fisik umum, khusus, serta pemeriksaan penunjang dan data
sekunder (tidak langsung) berupa dokumentasi dan buku KIA Ny. M
2. Membaca secara keseluruhan informasi dan memberi kode
Membaca semua data yang telah didapatkan dari hasil pemeriksaan kemudian
dikelompokkan dan memberi kode S untuk data subjektif dan kode O untuk
data objektif.
3. Membuat sutu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya
Membuat uraian tentang data yang telah dikelompokkan dari pengkajian
sebelumnya dianalisis dengan menggunakan tinjauan kepustakaan.
4. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori
Pada kasus ini peneliti menetapkan hubungan antara data subjektif dan objektif
sehingga didapatkan masalah kemudian menegakkan diagnosa.
5. Peneliti melakukan intervensi data dan mengembangkan generalisasi natural
dari kasus baik untuk peneliti maupun penerapannya pada kasus lain
Melakukan interpretasi data yaitu dengan melakukan penatalaksanaan asuhan
kebidanan kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir, neonatus, nifas, dan KB.
6. Menyajikan secara naratif
Menyajikan data secara naratif dengan menuliskan semua informasi yang
didapat dari klien dengan pola pengkajian kebidanan varney pada setiap asuhan
dalam bentuk SOAP.

Anda mungkin juga menyukai