Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

Pada pasien dengan : Halusinasi

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian praktek


Mata kuliah : Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh:
Kelompok 2
Aprilianti Firdaus ( P07120316002)
Baiq Reni Komala Sari ( P07120316007)
Decagian Rahman Amkantari( P07120316013)
I Made Wega Adyana ( P07120316023)
Rizka Ramdani Putri ( P07120316026)
Trassanjaya ( P07120316050)
Windaria ( P07120316052)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
TAHUN 2018/2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

1. PENDAHULUAN
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama
(Stuart & Laraia, 2001). Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi
pengalaman dan saling membantu satu sama lain, untuk menemukan cara
menyelesaikan masalah.
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau arahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan
jiwa yang telah terlatih. Fokus terapi aktivitas kelompok adalah membuat
sadar diri, peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau
ketiganya. Terapi aktivitas kelompok dibagi kedalam 4, yaitu terapi
aktivitas kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok
sensori, terapi aktivitas kelompok realita dan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi.
Dalam penyusunan proposal ini, kami akan membahas terapi
aktivitas kelompok stimulasi persepsi. Dalam terapi aktivitas kelompok
ini, klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan/stimulasi yang
pernah dialami. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif

2. TUJUAN
Tujuan umum:
Klien mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kemampuan diri
dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara bertahap.
Tujuan khusus:
a. klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
b. klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah halusinasi
c. klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
halusinasi
3. SETTING
a. terapi dan klien duduk bersama dalam lingkaran
b. ruangan nyaman dan tenang
c. tempat dan denah

L CL

O
F

K
K F

Keterangan:
L = Leader
CL = Co Leader
F = Fasilitator
K = Klien
O = Observer
d. Jumlah anggota adalah 7 orang

4. ALAT DAN MEDIA


Alat musik, bola, papan permainan

5. METODA
Diskusi dan permainan

6. KRITERIA KLIEN
Terapi aktivitas kelompok jenis ini digunakan pada klien dengan gangguan
persepsi sensori : halusinasi.

7. STRUKTUR ORGANISASI KELOMPOK


1. Leader : I Made Wega Adyana
2. Co Leader : Decagian Rahman Amkantari
3. Fasilitator 1 : Aprilianti Firdaus
4. Fasilitator 2 : Baiq Reni Komala Sari
5. Fasilitator 3 : Windaria
6. Observer : Rizka Ramdani Putri
7. Operator : Trassanjaya
8. URAIAN TUGAS PELAKSANA
1. Leader
b. Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
c. Merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengembangkan
jalannya terapi aktivitas kelompok
d. Membuka acara terapi aktivitas kelompok
e. Memimpin diskusi kelompok
f. Memberikan informasi
g. Menutup acara
1. Co Leader
a. Mendampingi leader
b. Mengambil posisi leader jika pasif
c. Mengarahkan kembali posisi peminpin kepada leader
d. Menjadi motivator
2. Fasilitator
a. Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien sebagai
anggota kelompok
b. Membantu mempersiapkan klien dan sarana yang menunjang ketika
kegiatan kelompok berlangsung
c. Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif dalam
melaksanakan terapi aktivitas kelompok
3. Observer
a. Mengobservasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
b. Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
c. Mengevaluasi hasil kegiatan terapi aktivitas kelompok
9. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan (5 menit)
a. Memilih klien sesuai indikasi yaitu klien dengan perilaku
kekerasan
b. Membuat kontrak dengan klien tentang terapi aktivitas
kelompok
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi (10 menit)


a. Salam teurapetik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan :
penyebab, perilaku kekerasan serta akibatnya
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara fisik untuk
mencegah perilaku kekerasan
2) Menjelaskan aturan main:
 Membacakan peraturan
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
3. Tahap Kerja (20 menit)
a. Semua klien harus memperkenalkan diri, menyebutkan nama,
nama panggilan dan hobi.
b. Semua menyanyikan lagu “konsentrasi, konsentrasi dimulai
saya…(menyebutkan nama) contoh: HERI…(menyebutkan
nama klien yang lain). permainan ini membutuhkan konsentrasi,
jika klien telat menyebutkan nama teman klien maka klien harus
mendapatkan hukuman. Dan klien harus mendemonstrasikan
salah satu cara mengontrol halusinasi : menghardik, bercakap-
cakap, senam, bernyanyi
c. Ulangi langkah a dan b sampai semua anggota kelompok
mendapat giliran.
d. menanyakan perasaan klien setelah mempraktikan cara
mengontrol halusinasi.
e. Beri pujian dan ajak klien bertepuk tangan setiap keberhasilan
anggota kelompok.

4. Tahap Terminasi (10 menit)


a. Evaluasi
1. terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi
2. terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menggunakan cara yang telah
dipelajari jika stimulus penyebab halusinasi serta melatih secara
teratur cara yang telah dipelajari
c. Kontrak yang akan datang
1. menyepakati kegiatan terapi aktivitas kelompok yang akan
datang
2. menyepakati waktu dan tempat

10. TATA TERTIB


1) Peserta bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok
2) Peserta berpakaian rapi dan bersih
3) Peserta tidak diperbolehkan makan, minum, merokok selama
mengikuti terapi aktivitas kelompok
4) Peserta harus hadir 5 menit sebelum acara berlangsung
5) Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan selama terapi aktivitas
kelompok berlangsung
6) Jika ada pertanyaan peserta mengangkat tangan terlebih dahulu
dan berbicara setelah dipersilahkan oleh leader
7) Anggota harus berperan aktif dalam terapi aktivitas kelompok
8) Anggota harus bersikap terbuka
9) Waktu sesuai dengan yang sudah disepakati

11. EVALUASI DAN DOKUMENTASI


A. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses terapi aktivitas kelompok
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai tujuan terapi kelompok. Untuk
terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi : halusinasi
kemampuan yang diharapkan adalah 2 kemampuan mengontrol
halusinasi dengan cara menhardik. Format evaluasi sebagai
berikut:

Stimulasi Persepsi : halusinasi


Kemampuan mencegah halusinasi
No Nama klien Mempraktikan cara pertama Mempraktikan cara kedua
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktikan dua
cara untuk mengontrol halusinasi. Beri tanda  jika klien mampu atau
tanda  jika klien tidak mampu

B. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dinilai klien saat terapi pada
catatan proses keperawatan tiap-tiap klien.

Anda mungkin juga menyukai