DIVISI INFEKSI
Pembimbing :
dr. Ninny Meutia Pelupessy, Sp.A
.
1
Pendahuluan
“Dengue is one disease entity with different clinical presentations and often with
unpredictable clinical evolution and outcome”.
WHO tahun 1997 membuat panduan dalam buku berjudul “Dengue guidelines for
diagnosis, treatment, prevention, and control” menurunkan angka kematian.
Sulitnya penggunaan klasifikasi WHO 1997 WHO WSPRO dan SEARO office
membuat klasifikasi dengue WHO 2009.
EWHO 2009 belum bisa diterima seluruhnya dan membuat revisi klasifikasi WHO 2011
“Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue
haemorrhagic fever, revised and expanded edition”.
WHO 1997, WHO 2009, WHO 2011 (revisi Klasifikasi WHO 2009).
2
Klasifikasi diagnosis WHO 1997
3
Klasifikasi diagnosis WHO 1997
4
Klasifikasi diagnosis WHO 1997
5
Klasifikasi diagnosis WHO 2009
6
Klasifikasi Diagnosis Dengue 2011
Beberapa negara di Asia Tenggara klasifikasi
WHO 2009 belum dapat diterima seluruhnya
untuk menggantikan klasifikasi 1997, terutama
untuk kasus anak spektrum klinis infeksi
dengue tidak dibedakan antara kelompok
spektrum dengan perembesan plasma (DBD,
DSS) dan tanpa perembesan plasma (DD).
Kedua, batasan untuk dengue ± warning signs
terlalu luas sehingga akan menyebabkan
overdiagnosis.
9
Kesimpulan
Klasifikasi diagnosis infeksi dengue menurut WHO 2009 dapat dipergunakan
terutama dalam mewaspadai kasus dengue dengan warning signs dan kasus dengue
berat. Adapun klasifikasi diagnosis infeksi dengue menurut WHO 2011 yang
merupakan revisi dan perluasan klasifikasi WHO 1997 lebih cocok dengan keadaan di
Indonesia. Jadi kedua klasifikasi tersebut dapat dipergunakan dengan tujuan saling
melengkapi kekurangan masing-masing.
10