No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:0
: 4 November 2015
: 1/2
PUSKESMAS
Nurmi, SKM, M.Kes
197207051992032008
BONTOTIRO
Pengertian
ABORTUS INKOMPLIT
No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit
Halaman
:
:0
: 4 November 2015
: 2/2
PUSKESMAS
Nurmi, SKM, M.Kes
197207051992032008
BONTOTIRO
3.
Menegakkan diagnosis
Diagnosis Klinis :
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang.
Diagnosis Banding :
- Abotus imminens, insipiens, komplit
- Kehamilan ektopik
- Mola hidatidosa
4.
Penatalaksanaan:
a. Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
b. Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena perdarahan,
pasang iv line ( bila perlu 2 jalur) segera berikan infuse cairan
NaCl fisiologis atau cairan ringer laktat disusul dengan darah
c. Setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas selanjutnya untuk dilakukan
kerokan. Pasca tindakan berikan ergometrin IM.
Rencana Follow up :
a. Lakukan konseling untuk memberikan dukungan emosional
b. Mengajurkan penggunaan kontrasepsi pasca keguguran karena
kesuburan dapat kembali kira-kira 14 hari setelah keguguran.
Untuk mencegah kehamilan, AKDR umumnya dapat dipasang
secara aman setelah aborsi spontan atau diinduksi. Kontraindikasi
pemasangan AKDR pasca keguguran antara lain infeksi pelvik,
abortus septik, atau komplikasi serius lain dari abortus.
c. Follow up dilakukan setelah 2 minggu.
Unit terkait
5.
Melakukan pendokumentasian.
Kamar bersalin, Laboratorium, Apotek