Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK KHUSUS : BALITA

DISUSUN OLEH :

CHANDRA ADI PURWA 1935068

FLORENTINUS JOSHUA 1935078

INTAN WULANDARI 1935080

KARTIKA AMELIA P 1935081

LAELIA HOEIRUNISA 1935082

LUTFI INDAH C 1935083

MARISKA INDAH K 1935084

MAYLAN SETYA N 1935085

WAODE NUR S 1935111

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

STIKES RSPAD GATOT SOEBROTO

PRODI D-III KEPERAWATAN

JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Komunitas Kelompok Khusus Balita” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Ns. Satria Gobel SKp. M.Kep,
Sp.kep,Kom selaku dosen mata kuliah Keperawatan Komunitas yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 24 Februari 2022


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat yang sama,
dibawah pemerintahan yang sama, saling berinteraksi, saling mengenal, dan memiliki
minat yang sama (Riyadi, 2010). Salah satu kelompok khusus dalam 1000 komunitas
adalah kelompok balita. Menurut Sutomo. B. dan Anggraeni. DY, (2010), Balita adalah
istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3-5 tahun).
Masalah kesehatan balita di Indonesia masih menjadi perhatian serius, karena
masih tingginya angka kematian balita di Indonesia terutama pada kasus gizi buruk.
Berdasarkan Hasil RISKESDAS tahun 2013 Prevalensi gizi buruk berdasarkan
BB/TB.yaitu sangat kurus secara nasional tahun 2013 masih cukup tinggi yaitu 5,3
persen, terdapat penurunan dibandingkan tahun 2010 (6,0 %)dan tahun 2007 (6,2%).
Demikian pula halnya dengan prevalensi kurus sebesar 6,8 persen juga menunjukkan
adanya penurunan dari 7,3 persen (tahun 2010) dan 7,4 persen (tahun 2007). Secara
keseluruhan prevalensi anak balita kurus dan sangat kurus menurun dari 13,6 persen pada
tahun 2007 menjadi 12,1 persen pada tahun 2013.
Diare dan pneumonia merupakan penyebab kematian berikutnya pada bayi dan
balita, disamping penyakit lainnya yang diakibatkan oleh masalah gizi. Selain itu kasus
kekerasan terhadap anak baik fisik maupun mental yang masih tinggi di Indonesia
membuat pemerintah tidak berdiam diri. Untuk mengatasi masalah yang sering
menimbulkan kematian pada balita, pemerintah telah membuat program dan kebijakan
yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian pada bayi dan balita, termasuk
kegiatan posyandu, BKB (Bina Keluarga Balita), dan program PAUD. Sementara
sebagai perawat, yang dapat dilakukan di komunitas adalah memberikan penyuluhan atau
pendidikan kesehatan, baik untuk topik kesehatan atau penyakit seperti pengetahuan
penyakit dan pengelolaan penyakit pada balita, serta memberi informasi kepada ibu
tentang pemberian ASI dan tahap perkembangan yang terjadi pada masa balita.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep dan asuhan keperawatan komunitas pada kelompok khusus balita

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan keperawatan kelompok khusus Balita
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengenali pengkajian kelompok khusus balita
b. Mampu mengenali diagnosa kelompok khusus balita
c. Mampu mengenali intervensi kelompok khusus balita
d. Mampu mengenali implementasi kelompok khusus balita
e. Mampu mengenali evaluasi kelompok khusus balita
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENERAPAN KASUS
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa Keperawatan di RT 03
RW 09 kelurahan Senen, diketahui dari data di RW jumlah penduduk 565 jiwa dengan 141 KK.
Dari hasil survey diperoleh data jumlah balita 7,9 %. Terdapat balita yang terdiri diri dari usia 0 -
5 bulan sebanyak 14 %, usia 6 - 11 bulan sebanyak 20 %, usia 12-23 bulan sebanyak 33 %, usia
24 -59 bulan sebanyak 33 %. Survey yang dilakukan banyak balita bermain di pinggir jalan,
daerah kumuh dan padat, masalah kesehatan yang dialami balita 3 bulan terakhir yaitu Malnutrisi
4,4 % dan Diare 11,1%. Sebagian besar balita ini dibawa ke posyandu secara rutin. Cakupan
imunisasi 30%,. KMS balita yang datang ke posyandu 11,1% digaris merah.

Di daerah tersebut terdapat 1 posyandu, 1 puskesmas, 1 masjid, 1 gereja, 1 paud, 1 TK, 1


SDN X. Sebagian besar ibunya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kepala keluarganya 66%
sebagai buruh pabrik, yaitu dengan penghasilan rata-rata Rp.900.000 – Rp.1.200.000 dan sisanya
34% bekerja sebagai karyawan, dengan penghasilan Rp. 3.500.000. Tingkat pendidikan orang
tua balita 12% lulusan SD, 22% lulusan SMP dan selebihnya yaitu 66% lulusan SMA/SMK.
Kondisi rumah dilingkungan tersebut permanen yang saling berdekatan sehingga apabila terjadi
kebakaran, sangat sulit bagi petugas pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Rumah
dilingkungan tersebut terdapat Pembangunan gorong- gorong di sungai, sehingga air di bendung
dan tidak mengalir lancar, selokan di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan di depan
rumah kotor, banyak kardus basah sisa sampah banjir yang di buang sembarangan. 88 %
Penduduk disana beragama Islam dan 12% beragama Kristen.. Untuk beraktivitas warga
menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi. Berdasarkan informasi dari kader setempat,
pada bulan ini sudah terdapat 2 orang anak mengalami kecelakaan sepada motor. Biasanya ibu-
ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka warna yang diputarkan lagu- lagu anak untuk
berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp.5000 untuk 1x putaran. Selain itu setiap minggu
pagi, ibu yang memiliki balita, sering membawa balitanya jalan-jalan di pasar pagi dadakan dekat
kampung warga. Berdasarkan survei kesehatan rumah tangga ( SKRT ) yang didapat dari
Puskesmas, mayoritas makanan yang dikonsumsi sehari-hari kurang memenuhi kebutuhan
gizi,diantaranya nasi gaplek,nasi aking,dan air tajin. Selain itu , ibu balita memberikan air cucian
beras ( Air taajin ) sebagai pengganti susu. Ibu yang balita yang memiliki balita berumur 24–59
bulan sering membelikan makanan ringan dan mie instan di warung- warung terdekat.
Format Pengkajian Keperawatan Kelompok Khusus Balita

FasilitasYankes Posyandu No.Registrasi 0324022022


NamaPerawatyangMengkaji Chandra,Florentinus, Intan, Kartika, Laelia, Lutfi, TanggalPengkajian 24 Februari 2022
Mariska, Maylan, Waode
Namakelompok Kelompok Tiga Alamat Senen Raya , Rt 03 Rw 09.

1.DataDasarAnggotaKelompok 2.StatusKesehatanAnggotaKelompok
AnalisisMa
TandaTandaVit AlatBant
Pendd Pekj StatusGizi RiwytP Pola Ket. salah
No Nama Umur JK Agama Suku KU al u/
ortu ortu enyk Kesehatan
(bulan Protesa
)
TD N P S TB BB Konjungtiva Olahraga Tidur
1. An. M 2 L SMA BURUH Islam Sunda Baik 110/70 78 20 36,5 62 6 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
2. An. N 4 L SMA BURUH Islam Jawa Baik 115/60 86 25 36 68 8 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur

3. An. B 3 L SMA BURUH Islam Jawa Baik 118/60 75 20 36,8 64 7 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
4. An. V 5 L SMA BURUH Islam Padang Baik 90/60 89 24 36,6 69 9 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
5. An. C 1 L SMA BURUH Islam Sunda Baik 100/75 85 22 35,8 58 5 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
6. An. Z 3 P SMA BURUH Protestan Batak Baik 102/72 86 20 36 62 6 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
7. An. L 6 P SMA BURUH Islam Sunda Baik 105/80 70 23 37 68 8 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
8. An. K 8 L SMA BURUH Islam Betawi Baik 116/70 76 20 36,9 72 9 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
9. An. J 7 P SMA BURUH Islam Sunda Baik 105/76 79 20 35,9 65 8 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur

10. An. H 7 L SMA BURUH Islam Betawi Baik 100/78 89 25 36,5 71 8 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
11. An. G 9 L SMA BURUH Islam Jawa Baik 104/60 70 20 36 75 9 Ananemis Tidak ada Tidakada Tidak Teratur
12. An. F 10 P SMA KARYAW Islam Jawa Baik 90/60 89 25 36,5 74 9 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
AN
13. An. D 12 L SMA KARYAW Islam Betawi Baik 102/60 80 20 36,4 78 10 Ananemis Tidak ada Tidakada Tidak Teratur
AN
14. An. S 6 L SMA KARYAW Protestan Batak Baik 100/70 65 24 35,7 68 8 Ananemis Tidak ada Tidakada Tidak Teratur
AN
15. An. A 11 L SMA KARYAW Islam Sunda Baik 100/70 75 21 35,8 77 10 Ananemis Tidak ada Tidakada Tidak Teratur
AN
16. An. P 16 P SMA KARYAW Protestan Batak Baik 101/70 78 22 36 79 9 Ananemis Tidak ada Tidakada Tidak Teratur
AN
17. An. O 16 L SMA KARYAW Islam Jawa Baik 107/60 72 25 36,3 80 10 Ananemis Tidak ada Tidakada Tidak Teratur
AN
18. An. I 17 P SMA KARYAW Protestan Batak Baik 100/70 80 23 35.7 80 9 Ananemis Tidak ada Tidak ada Tidak Teratur
AN
PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga 1
19. An. K 17 L SMA KARYAW Islam Jawa Baik 108/65 82 24 35.9 81 10 Ananemis Tidak ada Tidak ada Tidak Teratur
AN
20. An. Z 18 L SMA KARYAW Islam Jawa Baik 105/60 75 21 36,2 80 10 Ananemis Tidak ada Tidak ada Tidak Teratur
AN
21 An. M 18 P SMP BURUH Islam Sunda Baik 98/60 88 23 36 81 11 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
22 An. N 19 P SMP BURUH Islam Jawa Baik 90/ 60 80 24 36,4 77 7 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur Gizi Buruk
23 An. B 19 P SMP KARYAW Islam Jawa Baik 90/ 55 87 25 36,2 85 10 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
AN
24 An. V 20 P SMP BURUH Islam Jawa Baik 100/ 70 86 18 36 85 10 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
25 An. C 20 L SMP BURUH Islam Sunda Baik 98/ 70 85 20 35,8 86 12 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
26 An. Z 22 P SMP BURUH Islam Sunda Baik 90/ 60 84 21 36,3 80 8 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur Gizi Buruk
27 An. L 22 L SMP BURUH Islam Jawa Baik 106/ 68 80 22 36,4 86 13 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
28 An. K 23 L SMP BURUH Islam Jawa Baik 109/ 70 83 20 35,8 89 9 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur BB Rendah
29 An. J 23 L SMP BURUH Islam Jawa Baik 102/ 80 82 18 36,3 88 13 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
30 An. H 21 L SMP KARYAW Protestan Batak Baik 105/ 80 80 20 35,6 84 9 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
AN
31 An. G 24 L SMA BURUH Islam Jawa Baik 100/ 70 80 21 36,7 89 8 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur BB Rendah
32 An. F 25 P SMA BURUH Islam Jawa Baik 102/ 80 89 22 35,9 90 11 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
Ananemis
33 An. D 24 L SMA BURUH Islam sunda Baik 103/70 78 23 36 89 11 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
Ananemis
34 An. S 31 P SMA BURUH Islam Jawa Baik 100/ 70 85 20 36,2 92 14 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
35 An. A 32 P SMA BURUH Islam Jawa Baik 104/ 76 84 18 36,4 93 10 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur BB rendah
36 An. P 35 P SMA BURUH Islam Jawa Baik 107/ 90 83 19 35,7 95 15 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
37 An. O 40 P SMA KARYAW Islam Jawa Baik 108/ 80 89 20 36 98 17 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
AN
38 An. I 42 L SMA KARYAW Islam jawa Baik 100/ 80 80 21 36,2 99 18 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
AN
39 An. U 34 P SMA BURUH Islam Sunda Baik 102/ 70 83 23 36,1 72 9 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur BB Rendah
40 An. Y 37 P SMA BURUH Islam Jawa Baik 98/ 66 82 24 35,7 96 16 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur
41 An. T 45 L SD BURUH Islam Sunda Baik 107/80 81 22 36,2 101 19 Ananemis Tidakada Tidakada Teratur Teratur
42 An. R 51 L SD KARYAW Islam sunda Baik 106/ 86 82 20 35,5 105 12 Ananemis Tidakada Tidakada Tidak Teratur BB Rendah
AN
43 An. E 53 P SD BURUH Islam Jawa Baik 106/ 86 82 21 36,3 106 20 Ananemis Tidakada Tidakada Teratur Teratur
44 An. W 50 P SD BURUH Islam Jawa Baik 100/ 82 80 22 36,2 104 20 Ananemis Tidakada Tidakada Teratur Teratur
45 An.A 55 P SD KARYAW Islam Jawa Baik 90/ 55 80 24 36,3 107 21 Ananemis Tidakada Tidakada Teratur teratur
AN

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga 2
3.UpayaPeningkatan Kesehatan
Penilaian Penilaian
No UraianPengkajian GambaranKondisi No UraianPengkajian GambaranKondisi
Ada Tidak Ada Tidak
A Fasilitaspelayanankesehatan E StatusEkonomi
Yangtersediauntukkelompok
1.Posyandu ✓ Ibu yang mengantar 1.Sumbangan(asalsumber ✓
Balita ke Posyandu pendanaan)
1.Tenagakesehatanyang ✓ - 2.Jenispekerjaan ✓ BURUH PABRIK,
Berpraktik KARYAWAN
2.PuskesmasdanJaringannya ✓ Survei kesehatan 3.Rata-ratapendapatan ✓ Rp. 900.000- 3.500.000
rumah tangga yang Perbulan
didapat dari Puskesmas
3.Klinik ✓ - 4.Lainnya ✓
4.RumahSakit ✓ -

5.Dll ✓ -

B PelayananKesehatanyang F Statussosialbudayasp
Dimanfaatkanolehk riritual
elompoknya
1.Imunisasidasarlengkap ✓ - 1.Saranaibadah ✓ MASJID & GEREJA
2.Imunisasiibuhamil ✓ - 2.Kegiatankeagamaan ✓ SHOLAT & BERDOA

3.Makanantambahan ✓ - 3.Kepercayaan ✓ -
yangbertentangan
denganpenanggulanganmas
alah
Kesehatan
4.Vitamintambahan ✓ - 4.Kegiatansosial(kerjabakti, ✓ -
arisandll)
5.Pelayanankesehatan ✓ Melakukan pelayan yang
cukup baik
6.Lainnya ✓ -

C Fasilitaspendidikan G Komunikasi
1.Fasilitaspendidikan ✓ 1. Alat komunikasi ✓ Handphpne
yangtersedia untuk PLAYGROUP, TK, yangdigunakan
SDN
kelompoka.Playgroup a.Telepon
b.TK b.Handphone

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga 3
c.SD c.Faximile
d.SMP d.Lainnya
e.SMA
f.PerguruanTinggi
g.Lainnya
2.Fasilitas Pendidikan ✓ - 2.Efektifitas ✓ Baik
yangdimanfaatkanuntukkelomp proseskomunikasiantarangg
okuntuk kegiatan otadalamkelompok
penyuluhankesehatan,pembelaj
arandi
kelompokdll
D Lingkungantempattinggal H Fasilitasrekreasiyang
anggotakelompok tersediauntukkelompok
1.Sumberairbersih ✓ 1.Taman ✓
2.Dapurumum ✓ 2.Pantai ✓
3.Tempatpembuangansampah ✓ Kurang baik, banyak 3.Saranaolahraga ✓
kardus basah sisa
sampah banjir yang
dibuang sembarangan
4.SaranaMCK ✓ Mayoritas sudah 4.Lainnya ✓
memiliki di setiap rumah
5.Saluranpembuanganlimbah ✓ Selokan di depan rumah
warga yang tersumbat
6.Lainnya ✓
J Kebiasaan/Perilakudalam
Kelompok
1.Pemeliharaankebersihan ✓
Diri
2.Pengelolaanmakanan ✓
Bersihdansehat

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
Mengetahui:

Nama Koordinator Tanggal/Tandatangan

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
B. PENGKAJIAN
1. Data Inti
Di RT 03 RW 09 Kelurahan Senen terdapat 45 balita Usia 0 - 5 bulan sebanyak 6 orang,
usia 6 - 11 bulan sebanyak 9 orang, usia 12 – 23 bulan sebanyak 15 orang, usia 24 -59 bulan
sebanyak 15 orang. Pekerjaan sebagian besar ibu yang memiliki balita bekerja sebagai ibu
rumah tangga, sedangkan kepala keluarganya sebagian bekerja di pabrik sebagai buruh
pabrik,yaitu 30 orang kepala keluarga dan sebagian lagi di pemerintahan,yaitu sebenyak 15
kepala keluarga Agama: Islam ( 40 KK ) dan Kristen ( 5 KK )
Data statistik:
• Balita yang menderita gizi buruk berdasarkan BB/TB sebanyak 2 orang pada usia 12-23
bulan
• Balita yang diare sebanyak 5 orang (pada usia 7 bulan sebanyak 2 orang,pada usia 18
bulan 1 orang dan pada usia 24 bulan sebanyak 2 orang )
• Balita yang berat badannya tidak sesuai dengan umur (Berat badan balita yang berada
digaris merah) 5 orang.
2. Data Subsistem
1) Lingkungan Fisik
a. Perumahan dan lingkungan: antar rumah berdekatan, tipe rumah permanen,
pembangunan gorong- gorong di sungai sehingga air di bendung dan tidak
mengalir lancar, selokan di depan rumah warga banyak yang tersumbat, jalan
di depan rumah kotor, banyak kardus basah sisa sampah banjir yang di buang
sembarangan.
b. Lingkungan terbuka: Mayoritas tidak mempunyai halaman rumah yang luas.
c. Kebiasaan: berdasarkan survei kesehatan rumah tangga ( SKRT ) yang didapat
dari Puskesmas M, mayoritas makanan yang dikonsumsi sehari-hari kurang
memenuhi kebutuhan gizi,diantaranya nasi gaplek,nasi aking,dan air tajin.
Selain itu ,ibu balita memberikan air cucian beras ( Air taajin ) sebagai
pengganti susu. Ibu yang balita yang memiliki balita berumur 24–59 bulan
sering membelikan makanan ringan dan mie instan di warung- warung PanduanPraktikStas
terdekat.
d. Transportasi: ibu mengantarkan balita ke posyandu dengan jalan kaki
sedangkan untuk beraktivitas biasanya menggunakan sepeda motor.
e. Pusat pelayanan : kantor kelurahan
f. Tempat belanja: warung terdekat dan pasar tradisional
g. Tempat ibadah: 1 Masjid dan 1 Gereja
2) Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
Pelayanan kesehatan terdapat 1 Posyandu dan 1 Puskesmas.
3) Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata- rata kepala keluarga perbulan Rp.
900.000- 3.500.000.
4) Keamanan Dan Transportasi
Bila terjadi kebakaran, mobil pemadam kebakaran kesulitan untuk masuk di pemukiman
warga karena jarak antar rumah berdekatan dan gangnya sangat sempit. Mayoritas warga
menggunakan alat transportasi sepeda motor untuk pergi beraktivitas. Berdasarkan
informasi dari kader setempat, pada bulan ini sudah terdapat 2 orang anak mengalami
kecelakaan sepada motor
5) Pemerintahan
Posyandu Y merupakan RT 03 dan RW 09 di kelurahan Senen. Kader yang dimiliki
sebanyak 5 orang.
6) Politik
Pemerintah melalui Puskesmas sudah memberikan pelatihan kader, untuk mengajarkan
kepada ibu balita, agar segera memberikan oralit pada balitanya yang terkena diare dan
lansung dibawa ke puskesmas untuk tindakan lebih lanjut.
7) Komunikasi
Komunikasi ibu yang dilakukan pada balitanya dengan komunikasi verbal maupun non
verbal. Informasi dari RT/RW setempat dilakukan dengan menggunakan pengeras suara
melalui siaran di masjid.
8) Pendidikan
Tingkat pendidikan orang tua balita lulusan SD 5 KK, SMP 10 KK dan SMA/SMK 30
KK. Terdapat 1 TK, 1 Paud, 1 atap SDN X.
9) Rekreasi
Dari hasil wawancara, ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka warna yang
diputarkan lagu- lagu anak untuk berkeliling di sekitar kampung dengan biaya Rp.5000
untuk 1x putaran, serta setiap minggu pagi, ibu yang memiliki balita, sering membawa PanduanPraktikStas
balitanya jalan-jalan di pasar pagi dadakan yang ada di sepanjang pintu gerbang jalan tol
surabaya – malang dekat kampung warga
10) Persepsi Warga dan Perawat
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit pada balita masih acuh,
mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat ataupun kurangnya
pengetahuan mengenai suatu penyakit. tingkat pasrtisipasi masyarakat terhadap kesehatan
balita masih perlu ditingkatkan kembali dan masih sangat perlu mendapatkan edukasi
serta pelatihan untuk orang tua balita
PanduanPraktikStas
C. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS : Ketidak seimbangan
 Ibu balita mengatakn memberikan air cucian Kurang terpaparnya nutrisi : kurang dari
beras ( air taajin) sebagai pengganti susu. informasi kebutuhan tubuh pada
 Kader mengatakn mayoritas makanan yang balita
dikonsumsi sehari-hari kurang mememnuhi
kebutuhan gizi, diantaranya nasi gaplek. Nasi
aking dan air taajin.

DO :
 Ibu balita yang memiliki balita yang berumur
24 -59 bulan sering membeliakn makanan
ringan dan mie instan di warung-warung
terdekat.
 Balita yang diare sebanyak 5 orang (pada usia 7
bulan sebanyak 2 orang, pada usia 18 bulan 1
orang dan 24 bulan sebanyak 3 orang)
 Balita yang menderita gizi buruk berdasarkan
BB/TB sebanyak 2 orang pada usia 12-23
bulan.
 Baita yang BB tidak sesuai dengan umur (BB
balita yang berada digaris kunif an merah) 5
orang.
DS : Kurangnya terpapar Perilaku kesehatan
 Ibu yang balita yang memiliki balita berumur informasi cenderung beresiko
24–59 bulan sering membelikan makanan
ringan dan mie instan di warung- warung
terdekat.

DO:
 Kondisi lingkungan kurang dari kata sehat,
setiap rumah Kondisi rumah dilingkungan PanduanPraktikStas
tersebut permanen yang saling berdekatan
sehingga apabila terjadi kebakaran, sangat sulit
bagi petugas pemadam kebakaran untuk
memadamkan api
 air di bendung dan tidak mengalir lancar,
selokan di depan rumah warga banyak yang
tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak
kardus basah sisa sampah banjir yang di buang
sembarangan
FormatRumusan DiagnosaKeperawatanKomunitas
Sasaran Domain Kelas Kode RumusanDiagnosa
Anggota 1 Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kelompok kebutuhan tubuh pada balita
berhubungan dengan kurang terpapar
informasi
Anggota 2 Perilaku kesehatan cenderung beresiko
kelompok berhubungan dengan kurang terpapar
informasi

FormatSkorDiagnosaKeperawatanKomunitas
DiagnosaK SKOR
No Total Prioritas
eperawatan A B C D E F G H I J K
1. Ketidakseimbangan
nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
pada balita 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 38 1
berhubungan
dengan kurang
terpapar informasi
2. Perilaku kesehatan
cenderung beresiko
berhubungan 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 35 2
dengan kurang
terpapar informasi

Keterangan:
Bobot
1 = Sangat rendah
2 =Rendah
3 =Cukup
4=Tinggi
5= Sangat tinggi

Huruf PanduanPraktikStas
A :Risiko terjadi G :Tempat
B :Risiko keparahan H: Waktu
C :Potensial untuk pendkes I: Dana
D :Minat masyarakat J: Fasilitaskesehatan
E :Kemungkinan Diatasi K: sumber daya
F :Sesuaidenganprogrampemerintah

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada balita berhubungan dengan
kurang terpaparnya informasi
2. Perilaku kesehatan cenderung beresiko berhubungan dengan kurang terpapar informasi
E. Diagnosa dan Intervensi keperawatan

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
No. Dx – Data NOC NIC
1. Domain 2: Nutrisi Primer: Primer:
Class 1: Makan a. Kontrol diri terhadap kelainan makan (1411) a. Diskusikan risiko yang mungkin
Dx: Ketidakseimbangan - Menentukan target berat badan yang ideal (4) muncul jika terdapat kekurangan berat
Nutrisi Kurang dari Kebutuhan - Menentukan target berat badan yang akan dicapai badan.
(00002) (3) b. Rencanakan hadiah jika pasien mampu
- Merencanakan strategi untuk situasi yang mencapai target jangkan pendek dan
Data: mempengaruhi intake makanan dan cairan. (3) panjang
 Ibu balita mengatakn b. Pengetahuan : manajemen berat badan (1841) c. Membuat metode yang tepat untuk
memberikan air cucian - Strategi untuk mencapai berat badan yang optimal mencatat asupan makan harian, waktu
beras ( air taajin) sebagai - Resiko kesehatan yang berhubungan dengan berat olahraga atau perubahan berat badan.
pengganti susu. badan yang rendah d. Membuat perencanaan makan yang
 Kader mengatakn seimbang dan konsisten dengan
mayoritas makanan yang Sekunder: jumlah energi yang dibutuhkan.
dikonsumsi sehari-hari a. Status Nutrisi (1004)
kurang mememnuhi - Asupan gizi seimbang (4) Sekunder:
kebutuhan gizi, - Asupan makanan dapat terpenuhi (3) a. Kaji motivasi pasien untuk mengubah
diantaranya nasi gaplek. - Rasio berat badan dalam keadaan normal (4) pola makannya.
Nasi aking dan air taajin. b. Status Nutrisi : Asupan Nutrisi b. Hitung berat badan ideal
 Ibu balita yang memiliki - Asupan kalori seimbang (4) c. Dorong pasien untuk membuat grafik
balita yang berumur 24 -59 - Asupan protein seimbang (4) mingguan berat badannya
bulan sering membeliakn - Asupan lemak seimbangan (4)
makanan ringan dan mie - Asupan karbohidrat seimbang (4) Tersier:
instan di warung-warung a. Informasikan ke pasien jika terdapat
terdekat. Tersier: komunitas manajemen berat badan
 Balita yang diare sebanyak Pengetahuan: perlindungan fisik pada anak
5 orang (pada usia 7 bulan a. Pengetahuan : Manajemen kelainan makan (1853)
sebanyak 2 orang, pada - Dapat menyesuaikan intake nutrisi terhadap
usia 18 bulan 1 orang dan kebutuhan individu (3)
24 bulan sebanyak 3 orang) - Pengaruh sosial pada intake makanan dan cairan
 Balita yang menderita gizi (4)
buruk berdasarkan BB/TB - Strategi untuk menciptakan sikap yang sehat
sebanyak 2 orang pada usia tentang makanan (3)
12-23 bulan.
 Baita yang BB tidak sesuai
dengan umur (BB balita
yang berada digaris kunif
an merah) 5 orang.
2. Perilaku kesehatan cenderung Primer: Primer:
PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
beresiko berhubungan dengan Status kesehatan komunitas (2701) a. Analisa tingkat resiko yang terkait
kurang terpapar informasi - Status kesehatan anak dalam keadaan normal (3) dengan lingkungan (misalnya.,
- Tingkat partisipasi dalam progam kesehatan kebiasaan hidup)
Data: komunitas (3) b. Kolaborasi dengan lembaga-lembaga
Keterangan:
1 = severely compromised
2 = substantially compromised
3 = moderately compromised
4 = mildly compromised
5 = not compromised

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
F. Perencanaan

N MK Rencana Tgl/ Tempa Evaluasi


Sasaran Tujuan Strategi
o. Komunitas Kegiatan jam t Kriteria Standard
1. Ketidakseimb Orang tua Setelah dilakukan 1. Pengukuran 1. Memberikan 24- Posyan Verbal dan 1. Jumlah bayi
angan Nutrisi yang tindakan antropometri penyuluhan 02- du psikomotor. dengan gizi
: Kurang dari memiliki keperawatan selama 2. Penyuluhan tentang gizi 2022 buruk
tentang gizi buruk kepada Warga mampu berkurang
Kebutuhan balita 1 bulan, diharapkan pukul
buruk orang tua menjelaskan 2. Tidak ada
(00002) masyarakat Desa 10.00
3. Pemberian 2. Mendiskusikan apa yang telah balita lain
Onan Ganjang WIB
makanan bersama orang diberikan oleh yang
mampu:
tambahan tua tentang kader mengalami
Jangka pendek: untuk balita tindakan yang posyandu serta gizi buruk
1. Mengetahui dapat dilakukan menerapkan 3. Orang tua
gangguan orang tua apa saja yang mampu
kesehatan pada khususnya telah berperan
bayi orang tua yang aktif dalam
disarankan.
2. Mengetahui cara memiliki balita meningkatka
pencegahan 3. Memberikan n status
penyakit yang reinforcement kesehatan
sering terhadap anak
menyerang bayi keberhasilan 4. Balita tidak
3. Mengetahui cara orang tua dalam mengonsums
penganganan menjelaskan i mie instan
pertama pada materi yang 5. Orang tua
bayi yang terkena telah diberikan mampu
gizi buruk 4. Pemberian mengontrol
makanan jajanan yang
Jangka panjang: tambahan diberikan
1. Balita mengalami kepada balita pada anak
peningkatan yang sudah
berat badan melakukan

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
2. Balita mengalami pengukuran
pertumbuhan dan antropometri
perkembangan
sesuai usia
2. Dx: Perilaku Warga Setelah dilakukan 1. Screening 1. Memberikan 25- Posyan Verbal dan 1. Tidak
kesehatan setempat dan tindakan 2. Penyuluhan edukasi pada 02- du psikomotor. terdapat
cenderung orang tua keperawatan selama 3. Kerja bakti masyarakat 2022 balita yang
beresiko tentang Warga mampu terserang
yang 1 bulan, diharapkan pukul
berhubungan lingkungan menjelaskan diare
memiliki masyarakat 10.00
dengan sehat dan apa yang telah 2. Air
balita Kelurahan WIB
kurang penyakit akibat diberikan oleh mengalir
Mulyorejo mampu:
terpapar lingkungan kader dengan
informasi Jangka pendek: tidak sehat posyandu serta lancar
1. Mengetahui 2. Koordinasi menerapkan 3. Tidak ada
penyakit yang dengan tokoh apa saja yang sampah
timbul akibat masyarakat telah berserakan
lingkungan yang untuk 4. Tersedia air
disarankan.
tidak sehat menyelenggara bersih
2. Mengetahui cara kan kerja bakti 5. Penyediaan
pencegahan dan 3. Ajarkan cara dan
cara penyebaran hidup sehat penyimpan
penyakit 4. Rujuk warga yg an makanan
3. Mengetahui cara menunjukkan yang bersih
menganggulangi gejala penyakit dan sehat
penyakit yang akibat 6. Tidak ada
diakibatkan lingkungan korban jiwa
lingkungan yang yang tidak jika terjadi
tidak sehat sehat bencana

Jangka Panjang:
1. Masyarakat
mampu menjaga
kebersihan
PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
lingkungan
2. Masyarakat
senantiasa peduli
terhadap
kesehatan
lingkungan

G. Evaluasi Kegiatan
No Diagnosa Tanggal Implementasi Evaluasi
.
1. Ketidakseimbangan Nutrisi : 24-02-2022 1. Memberikan penyuluhan tentang 1. Peserta yang hadir 80 orang
Kurang dari Kebutuhan gizi buruk kepada orang tua 2. 50% peserta penyuluhan aktif
10.00 WIB 2. Mendiskusikan bersama orang tua dalam kegiatan diskusi
(00002)
tentang tindakan yang dapat 3. Penimbangan BB dan
dilakukan orang tua khususnya pemberian makanan tambahan
orang tua yang memiliki balita kepada 72 balita
3. Memberikan reinforcement terhadap 4. Kegiatan penimbangan berjalan
keberhasilan orang tua dalam tertib dan lancar
menjelaskan materi yang telah
diberikan
4. Pemberian makanan tambahan
kepada balita yang sudah melakukan
pengukuran antropometri
2. Dx: Perilaku kesehatan 25-02-2022 1. Memberikan edukasi pada 1. Penyuluhan dihadiri 70 orang
cenderung beresiko masyarakat tentang lingkungan 2. Penyuluhan berjalan dengan
berhubungan dengan kurang 10.00 WIB sehat dan penyakit akibat tertib dan lancar
terpapar informasi lingkungan tidak sehat 3. 60% peserta aktif dalam
2. Motivasi masyarakat melalui kader kegiatan penyuluhan
atau tokoh masyarakat untuk aktif 4. Kerja bakti berjalan dengan

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
memelihara lingkungan sehat lancar
3. Koordinasi dengan tokoh 5. Tingkat partisipasi masyarakat
masyarakat untuk dalam kegiatan kerja bakti
menyelenggarakan kerja bakti sangat tinggi
4. Ajarkan cara hidup sehat
5. Rujuk warga yg menunjukkan gejala
penyakit akibat lingkungan yang
tidak sehat

PanduanPraktikStaseKeperawatanKomunitasdanKeluarga
PanduanPraktikStas
DAFTAR PUSTAKA

Elisabeth T. Anderson dan RN. Judith Mc. Farlane. 2012. Community as a Partner, 6th
Ed +Introduction to Community Based Nursing, 5th Ed: Theory and Practic in Nursing.
Lippincot Williams and Wilkins, 2012

Efendi, Ferry & Makhfudli. 2013. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan
Praktik Keperawatan. Jakarta : Salemba medika

Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Salemba Medika Hidayat,
A. Aziz Alimul.2008.Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan
Kebidanan.Jakarta:Salemba Medika

Supartini,Yupi. 2004. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC


http://eprints.undip.ac.id/153/1/Moeljono_Trastotenojo.pdf diakses pada tanggal 24 Februari
2022 pukul 08.05 WIB

http://www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2011/01/Materi- Advokasi-
BBL.pdf diakses pada tanggal 24 Februari 2022 pukul 08.09 WIB
http://badankbp.blogspot.com/ diaskses pada tanggal 24 Februari 2022 pukul 19.15 wib
http://arifsulistyo.wordpress.com/jurusan-pls/pengertian-paud/ diaskses pada tanggal
24 Februari 2022 pukul 20.15 WIB

Allender,Judith Ann,et al,2011,Community Health Nursing Promoting and Protecting


The Public’s Health,7th edition,USA : Lippincott Williams & Wilkins

PanduanPraktikStas

Anda mungkin juga menyukai